I.
Identitas Pasien
Nama
:
Ny. RUmur
:
50 tahunPekerjaan
:
Ibu Rumah TanggaAlamat
:
MakassarAgama
:
IslamStatus
:
MenikahNo Register
:
09 87 55
RS
:
Labuang BajiTgl MRS
:
01 Februari 2007
pukul 18.00 WITAHT
:
lupaGPA
:
PIIIA0
II.
Anamnesis
Keluhan Utama
:
Keluar darah dari jalan lahirAnamnesis Terpimpin
: dialami sejak kurang lebih 3,5 bulan yang lalu, awalnya sedikit, mulai
bertambah banyak sejak tadi malam jam 18.00, bergumpal sebanyak 3
pembalut, darah yang keluar berwarna merah segar. Riwayat perdarahan
post koitus (+), riwayat nyeri saat berhubungan (-), riwayat nyeri perut (-),
riwayat keputihan (-), riwayat KB (-), riwayat berobat di poli kandungan 2 bln
yll dengan keluhan yang sama tapi tidak teratur minum obat, riwayat HT (-),
DM ()
III.
Pemeriksaan Fisis
Status Generalis
:
sakit sedang, gizi cukup, sadarStatus
Vitalis
:TD :
130/80 mmHg
P :
20x/menitN :
88x/menit
S:
36,5oC
Status Regional :a.
Kepala : mesosefal, konjungtiva anemis (-),
sclera ikterus (-), sianosis (-)b.
Leher : massa tumor (-),
nyeri tekan (-), pembesaran kelenjar (-)c.
Thoraks :
Inspeksi : simetris kiri-kananPalpasi : massa tumor (-), nyeri
tekan (-)Perkusi : sonor kiri-kanan, batas paru-hepar ICS VI
kanan depanAuskultasi : bunyi pernapasan vesikuler, ronchi -/-,
wheezing -/-d.
Jantung :Inspeksi : ictus cordis tidak
tampakPalpasi : ictus cordis tidak terabaPerkusi : pekak, batas
jantung kesan normalAuskultasi : bunyi jantung I/II murni,
regular, bunyi tambahan tidak adae.
Abdomen : status
ginekologikf.
Genitalia : status ginekologikg.
Ekstremitas : tidak ada kelainan
IV.
Status Ginekologi
a. Pemeriksaan LuarTFU
tidak adaNyeri tekan
:
:
tidak terabaMassa tumor
tidak adaFluksus :
darah (+)
Vagina
Portio
OUE/OUI
Uterus
Adneksa
Cavum Douglasi:
Pelepasan
darah (+)
c. Pemeriksaan Inspekulo
Tampak massa keluar dari OUE berukuran 2x3x3 cm, berwarna pucat,
permukaan rata
V.
Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin Hb
Trombosit
:
:
200
:
9,3 gr/dlLeukosit
337.000/mm3CT
:
:
6.500/mm3
530BT
Kimia darah
GDS
:
106 mg/dlSGOT
5 U/l
Tes Kehamilan:
(-)
14 U/lSGPT
VI.
Diagnosis Kerja
Mioma Geburt
VII.
Perjalanan Penyakit
Tanggal
01/02/07
TD :130/80 mmHg
P:
20x/menit
N:
88x/menit
S:
36,5oC
Perjalanan Penyakit
PIIIA0
HT : lupa
a.Pemeriksaan Luar
TFU
: tidak teraba
MT/NT
: -/-
Fluksus
: darah (+)
Instruksi
IVFD RL : D5 = 2 : 1 28 tts
Vagina
Portio
: kenyal, tebal
c. Pemeriksaan Inspekulo
Tampak massa keluar dari OUE
berukuran 2x3x3 cm, berwarna pucat,
permukaan rata
D/ Mioma Geburt
02/02/07
Perawatan hari I
TD : 110/60 mmHg
KU : baik
Amoxicillin 3x500 mg
N : 72x/menit
Kel : -
P : 20x/menit
Viliron 2x1
S : 36,90C
MT/NT : -/-
USG Ginekologik
BAK : lancar
Foto thorax
03/02/07
Perawatan hari II
TD : 110/70 mmHg
KU : baik
Amoxicillin 3x500 mg
N : 80x/menit
P : 20x.menit
Viliron 2x1
S : 36,80C
Lengkapi pemeriksaan
04/02/07
TD : 110/80 mmHg
KU : baik
Amoxicillin 3x500 mg
N : 72x/menit
Kel : -
P : 20x.menit
Viliron 2x1
S : 36,50C
BAK : lancar
Blood
+10 RBC
Erith
2-3/lpb
Leuco 0-2/lpb
Epith cell
senin
Perawatan hari IV
TD : 90/60 mmHg
KU : baik
Amoxicillin 3x500 mg
N : 80x/menit
Kel : -
P : 20x.menit
Viliron 2x1
S : 36,60C
MT/NT : -/Fluksus : -
BAK : lancar
Pasang infus
BAB : sudah
Pasang kateter
Laporan Operasi
Operator : dr. Marhamah
Ass. I
: dr. Indirawaty
Ass. II
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
06/02/07
TD : 110/70 mmHg
N : 88x/menit
P : 20x.menit
S : 36,50C
Perawatan hari
Kuretase Hr I
KU : baik
V-Post
Balance cairan
I : 1500 cc
O : 1100 cc
IWL : 350 cc
+ 50 cc
07/02/07
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
P : 20x.menit
S : 36,60C
08/02/07
TD : 120/90 mmHg
N : 80x/menit
P : 20x.menit
S : 36,70C
PA 12/02 2007
Aff infus
Aff kateter
PA 12/02 2007
Boleh pulang
Kontrol ke Poli Kandungan
VIII. Resume
Wanita, 50 tahun, PIIIA0, MRS dengan KU keluar darah dari jalan lahir yang
dialami sejak kurang lebih 3,5 bulan sebelumnya, awalnya sedikit, mulai
bertambah banyak sejak tadi malam jam 18.00, bergumpal sebanyak 3
pembalut, darah yang keluar berwarna merah segar. Riwayat perdarahan
post koitus (+), riwayat berobat di poli kandungan 2 bln yll dengan keluhan
yang sama tapi tidak teratur minum obat. Pada pemeriksaan fisis diperoleh
KU: sakit sedang, gizi cukup, sadar. Status Vitalis Tekanan Darah 130/80
mmHg, Pernapasan 20x/menit, Nadi 88x/menit, Suhu 36,5 oC. Pada
pemeriksaan luar ginekologik diperoleh Tinggi Fundus Uteri tidak teraba,
Fluksus berupa darah (+). Pada pemeriksaan dalam vagina didapatkan pada
OUE/OUI terbuka, teraba massa di kanalis servikalis dengan ukuran 2x3x3
cm, lunak, dapat digerakkan, bertangkai serta pelepasan berupa darah (+).
Pada Inspekulo tampak benjolan keluar dari OUE berukuran 2x3x3 cm,
berwarna pucat, permukaan rata. Dari Pemeriksaan Penunjang diperoleh
Hemoglobin 9,3 gr/dl, Leukosit 6.500/mm 3, Trombosit 337.000/mm3, CT 530,
BT 200, GDS 106 mg/dl, SGOT 14 U/l, SGPT 5 U/l, Tes Kehamilan (-). Dari
hasil anamnesis, pemeriksaan fisis ginekologik dan pemeriksaan penunjang
maka pasien ini didiagnosis dengan Mioma Geburt.
IX.
Pembahasan
MIOMA GEBURT
Pendahuluan
Mioma Uteri adalah suatu tumor jinak, berbatas tegas, tidak
berkapsul, yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous. Biasa juga
disebut fibromioma uteri, leiomioma uteri atau uterine fibroid. Tumor jinak ini
merupakan neoplasma jinak yang paling sering ditemukan pada traktus
genitalia wanita. Ukurannya bervariasi mulai dari sebesar kepala jarum
hingga sebesar melon, sedangkan beratnya pernah dilaporkan mencapai 20
pon. Walaupun tidak sering, disfungsi reproduksi yang dikaitkan dengan
mioma mencakup infertilitas, abortus spontan, persalinan prematur, dan
malpresentasi.1,2,10
Epidemiologi
Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27% wanita berumur 25
tahun mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan
lebih banyak. Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarke,
sedangkan setelah menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih
bertumbuh. Di Indonesia mioma uteri ditemukan 2,39-11,7% pada semua
penderita ginekologik yang dirawat. Selain itu dilaporkan juga ditemukan pada
kurang lebih 20-25% wanita usia reproduksi dan meningkat 40% pada usia
lebih dari 35 tahun.1,3,4
Etiologi
Etiologi pasti belum diketahui, tetapi terdapat korelasi antara
pertumbuhan tumor dengan peningkatan reseptor estrogen-progesteron pada
jaringan mioma uteri, serta adanya faktor predisposisi yang bersifat herediter
dan faktor hormone pertumbuhan dan Human Placental Lactogen. Pada
ilmuwan telah mengidentifikasi kromosom yang membawa 145 gen yang
diperkirakan berpengaruh pada pertumbuhan fibroid. Beberapa ahli
mengatakan bahwa fibroid uteri diwariskan dari gen sisi paternal. Mioma
biasanya membesar pada saat kehamilan dan mengecil setelah menopause,
Produksi prostaglandin5,6
Pengaruh
ovarium
sehingga
terjadilah
hyperplasia
Diagnosis
Diagnosis Mioma Geburt ditegakkan atas beberapa hal, yaitu:
1. Anamnesis, teraba massa menonjol keluar dari jalan lahir yang dirasakan
bertambah panjang serta adanya riwayat perdarahan per vaginam
terutama pada perempuan di usia 40an, kadang dikeluhkan juga
perdarahan kontak.9
2. Pemeriksaan Fisis
a.
Pada pemeriksaan abdomen luar kemungkinan tidak didapatkan
kelainan, namun dapat juga ditemukan pada palpasi bimanual
uterus yang bentuknya tidak regular, tidak lunak atau penonjolan
yang berbenjol-benjol yang keras pada palpasi. 7,8
b.
Pada pemeriksaan Ginekologik (PDV) teraba massa yang keluar dari
OUE (kanalis servikalis), lunak, mudah digerakkan, bertangkai
Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus pada kehamilan 12-14
minggu
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Crum MD, Christopher P & Kenneth R. Lee MD, Tumors of the Myometrium in
Diagnostic Gynecologic and Obstetric Pathology, Boston, Elsevier Saunders, 2003.