Laporan Semen KG
Laporan Semen KG
Di susun oleh:
Kelompok Tutorial V
1. Moh. Reza Abdillah
(101610101018)
2.
Karina Ardiny
(101610101022)
3. Rangga Diputra
(101610101023)
(101610101036)
5. Wardatul Jannah
(101610101037)
6. Nirmala Maulida K
(101610101038)
7. Ardian Pradana
(101610101064)
8. Ade Ivin D.
(101610101065)
9. Elliza Wardhani
(101610101066)
(101610101068)
(101610101069)
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tutorial skenario III Blok Bahan
dan Teknologi Kedokteran Gigi II dengan judul Semen Kedokteran Gigi
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. drg. Agus Sumono, M.Kes selaku dosen pembimbing tutorial yang
telah berkenan membimbing penulis sehingga laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan yang
tidak mungkin disebutkan satu persatu di sini.
Penulis juga menerima kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penulis berharap, semoga laporan ini dapat
bermanfaat.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR . ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1. PENDAHULUAN .. 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .. 2
BAB 3. PEMBAHASAN . 6
BAB 4. PENUTUP .. 20
DAFTAR PUSTAKA . 21
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mampu mengetahui dan menjelaskan klasifikasi semen di kedokteran gigi
2. Mampu mengetahui dan menjelaskan sifat serta kekurangan dan kelebihan
dari tiap jenis semen
3. Mampu mengetahui dan menjelaskan tekhnik manipulasi dari setiap semen
beserta instrument yang digunakan
1. Kalsium Hidroksida
2. Gutta Percha
3. Varnish
BAB 3. PEMBAHASAN
Fungsi:
1. Sebagai bahan perekat restorasi sementara dan permanen
2. Sebagai basis dan pelapik
3. Sebai bahan pengisi saluran akar (sealer) pada perawatan pulpotomi
Komposisi:
Bubuk semen ini terdiri atas oksida seng.Magnesium oksida dapat
dijumpai dalam jumlah yang kecil, zinc asetat dalam jumlah hingga 1%
dipergunakan sebagai akselerator untuk reaksi seting.
Cairannya terdiri dari eugenol yang merupakan konstitusi utama minyak
cengkeh.Minyak olive juga dapat ditemukan dalam jumlah hingga 15%,
kadang-kadang diberi asam asetat sebagai akselerator.
Klasifikasi :
1. Tipe1 digunakan untuk semen sementara.
2. Tipe2 digunakan untuk semen permanen dari restorasi atau alat-alat yang
dibuat di luar mulut.
3. Tipe3 digunakan untuk restorasi sementara dan basis penahan panas.
4. Tipe4 digunakan untuk pelapik kavitas
Sifat :
1. Meminimalkan kebocoran mikro
2. Memberikan perlindungan terhadap pulpa
3. Daya antibakteri
4. PH-nya mendekati 7 yang membuatnya menjadi salah satu semen dental
yang paling mempunyai potensi iritasi terhadap jaringan
5. Rasio bubuk cairan akan mempengaruhi kecepatan peng erasan
6. Kekuatannya berkisar 3 55 Mpa
Fungsi:
1. Sebagai bahan tambalan sementara
Sebagai tambalan sementara, semen ini didasari oleh Seng okside yang
dicampur dengan cairan asam fosfat 50%. Bila menggunakan Seng
phosphate maka kavitas tidak terlalu besar dan kekuatan pengunyahan
yang dipusatkan pada daerah gigi tersebut tidak boleh terlalu besar. Untuk
menjamin kestabilan dan kekuatan tambalan sementara serta mencegah
fraktur dari sisa cups di sekeliling kavitas yang besar, bahan ini di gunakan
bersama dengan plat tembaga lembut yang dipotong dan dibentuk yan
gkemudian disemenkan di sekliling mahkota dan tambalan sementara
dengan menggunakan semen yang.
3. Semen Silikat
Semen Silikat dibuat dengan mencampur powder yang terbuat dari aluminoFluoro-Silikat glass dengan liquid 37% asam fosfat. Secara kimia asam
melarutkan dan menggabungkan sebagian kaca. Hal ini menciptakan suatu
matriks yang sangat keras dan rapuh. Campuran cairan semen ini sama dengan
semen Seng fosfat, bagaimanapun, penggunaan utama dalam kedokteran gigi
adalah sebagai material yang sewarna dengan gigi. Karena matriks sangat
keras, rapuh dan kurangnya ketahanannya terhadap abrasi membatasi
penggunaannya sebagai bahan basis restorative.
Sampai munculnya komposit resin, silikat adalah material gigi hanya
mengisi warna yang tersedia, dan satu-satunya alternatif untuk amalgam perak
sebagai (non emas) sederhana bahan pengisi permanen. Penggunaannya
terbatas pada gigi depan, atau daerah kerusakan tidak pada permukaan gigi
belakang yang mempunyai kekutan tekan besar.
Keuntungan dari semen ini, selain warnanya, adalah terdapat fluoride dari
glass, (komponen dari bahan matriks karena reaksi kimia yang terlibat dalam
pencampuran bubuk dengan cairan), fluoride cenderung mencegah karies lebih
lanjut di sekitar margin, (kenyataannya, merupakan karakteristik dari semua
formulasi menggunakan Al-Fl-Si glass dan asam kombinasi). Masalah utama
dengan semen silikat sebagai bahan restoratif adalah tampilannya. Partikelpartikel kaca rentan terhadap tekanan, mudah berubah warna dan kasar.
Kesulitan lain adalah kerapuhan dari matriks estetik karena menyebabkan
4. Semen Polikarboksilat
Fungsi:
1. Cementation of crowns and bridges
2. Cementation of inlays and onlays
3. Orthodontic cementation of bands and brackets
4. Base or lining material under composite, amalgam or glass ionomer
5. Temporary filling material
Komposisi :
Bubuknya mengandung oksida seng dengan sejumlah oksida magnesium.
Oksida stanium dapat menggantikan oksida magnesium. Bismuth dan
aluminium juga dapat ditambahkan. Dapat juga mengandung sejumlah kecil
stanous fluorida, yang mengubah waktu pengerasan dan memperbaiki sifat
manipulasinya. Bahan ini merupakan bahan penambah yang penting karena
juga meningkatkan kekuatan.
Cairannya adalah larutan air asam piliakrilat atau kopolimer dari asam
akrilik dengan asam karboksilat lain yang tidak jenuh, misalnya sam itakonik.
Berat molekul dari poliasam berkisar antara 30.000-50.000. konsentrasi asam
dapat bervariasi antara satu semen dengan semen lainnya tetapi biasanya
sekitar 40%.
Campuran bubuk dan liquid dengan ratio 1,5:1 atau sesuai kebutuhan,
sampai membentuk adonan yang tidak cair tidak padat, aduk dengan putaran
melawan jarum jam, tempatkan adonan pada tumpatan yang telah diberi
semen eugenol sebagai subbasis. waktu pengerasan sekitar 2,5-5 menit, buang
kelebihan tumpatan
Sifat:
1. Compressive strength besar
2. Insolator panas yang baik
3. Adhesif secara kimia dengan struktur gigi
4. Waktu pengerasan lebih cepat dari seng fosfat
5. Modulus elastis kurang dari setengah semen fosfat
6. Daya larut rendah teradap asam namun mudah larut dalam saliva
Semen Ionomer Kaca merupakan salah satu bahan restorasi plastis di bidang
kedokteran gigi yang perkembangannya paling menarik, bahan ini ditemukan
oleh Wilson dan kenk tahun 1972 sebagai bahan pertama yang paling praktis,
sewarna dengan gigi dan beradhesi secara kimiawi walaupun versi awalnya
tidak baik dan alaur dalam cairan mulut
Gambar 14. Contoh produk Semen Ionomer Kaca Resin Modified dan Struktur HEMA
Sumber:
d) Tri-cure
cure Glass Ionomer Cements
: Luting Cement
Semen ini berguna untuk merekatkan gigi mahkota atau
jembatan, tumpatan tuang dan alat-alat ortodonti cekat.
Semen perekat ini mencegah kebocoran tepi restorasi dan
: Restorative Cement
Guna semen ini sebagai tumpatan estetik sewarna dengan
gigi
3. Tipe III
4. Tipe IV
: Fissure sealants
5. Tipe V
: Orthodontic Cements
6. Tipe VI
: Core build up
7. Tipe VII
: Fluoride releasing
8. Tipe VIII
9. Type IX
: Deciduous teet
Komposisi
Semen ini adalah sisitem bubuk cairan, yang berbentuk karena reaksi antara
kaca alumino-silikat dengan asam poliakrilat yang sering disebut alumino
silikat poyacrilic acid (ASPA). (Williams dalam Lubis, F.L. 2004).
1. Komposisi Bubuk
Bubuk Semen Ionomer Kaca adalah kaca alumina-silikat. Walaupun
memiliki karakteristik yang sama dengan silikat tetapi perbandinagn
alumina-silikat lebih tinggi pada semen silikat.
2. Komposisi Cairan
Cairan yang digunakan Semen Ionomer Kaca adalah larutan dari asam
poliakrilat dalam konsentrasi kira-kira 50%. Cairan ini cukup kental
cnederung membentuk gel setelah beberapa waktu. Pada sebagian besar
semen, cairan asam poliakrilat dalah dalam bentuk kopolimer dengan asam
itikonik, maleic atau asam trikarbalik. Asam-asam ini cenderung
menambah reaktivitas dari cairan, mengurangi kekentalan dan mengurangi
kecenderungan membentuk gel.
Asam tartaric juga terdapat dalam cairan yang memperbaiki
karakteristik
manipulasi
dan
meningkatkan
waktu
kerja,
tetapi
.Reaksi Pengerasan
Ketika bubuk dan cairan Semen Ionomer Kaca dicampurkan, cairan asam
akan memasuki permukaan partikel kaca kemudian bereaksi dengan
membentuk lapisan semen tipis yang akan mengikuti inti.
Selain cairan sam, kalsium, aluminium, sodium sebagai ion-ion fluoride
pada bubuk Semen Ionomer Kaca akan memasuki partikel kaca yang akan
membentuk ion kalsium (ca2+) kemudian ion aluminium (Al3+) dan garam
c. Hardness
Sifat Kimia
Semen Ionomer Kaca melekat dengan baik ke enamel dan dentin,
perlekatan ini berupa ikatan kimia antara ion kalsium dari jaringan
gigi dan ion COOH dari Semen Ionomer Kaca. Ikatan dengan
enamel dua kali lebih besar daripada ikatannya dengan dentin.
Dengan sifat ini maka kebocoran tepi tambalan dapat dikurangi.
Semen Ionomer Kaca tahan terhadap suasana asam, oleh karena
adanya ikatan silang diantara rantai-rantai semen ionomer kaca.
Ikatan ini terjadi karena anya polyanion dengan berat molekul yang
tinggi (Phillips dalam Lubis, F.L. 2004).
Kemampuan Semen Ionomer Kaca untuk bertindak sebagai suatu
yang dapat mengisi cadangan ion fluor dapat mendorong melakukan
hal tersebut. Ion fluoride di dalam rongga mulut mempunyai
pengaruh yang menguntungkan apabila gigi terus menerus terkena
larutan rendah melalui air minum, pasta gigi atau cairan untuk
kumur-kumur. Ion fluroda dalam konsentrasi rendah akan membuat
ikatan hidroksiapatit. Pada reaksi ini terjadi pertukaran langsung
antara ion OH- dan ion F-. Jumlah fluorapatit yang ternemtuk tidak
banyak karena reaksi ini tergantung pada pH dan pH 4 reaksi ini
akan berlangsung kira-kira 100 kali lebih cepat dibandingkan pada
pH 7. Hal ini bukan disebabkkan pertukaran ion yang lebih cepat
tetapi karena pada pH rendah akan terbentuk hasil antara, yaitu
akatan kalsuim fosfat [Ca3(PO4)2] yang disebut dengan brushit, suatu
senyawa paling stabil pada lingkungan dengan pH rendah.
Ca HPO4 2H2O : Ca10 (PO4)6 (OH)2 + 8H+
(Hidroksiapatit)
4.
Sifat Biologi
Semen Ionomer Kaca memiliki sifat biokompabilitas yang
cukup baik artinya tidak mengiritasi
mengiritasi jaringan pulpa sejauh
ketebalan sisa dentin ke arah pulpa tidak kurang dari 0,5 mm.
kontaminasi saliva selama penumpatan dan sebelum semen
mengeras sempurna akan merugikan tumpatan karena semen akan
mudah larut dan daya adhesi akan menurun.
Kavitas harus
harus dijaga agar tetap kering dengan mngusahakan
isolasi yang efektif serta tumpatan ditutup dengan lapisan resin atau
pernis yang kedap air selama beberapa jam setelah penumpatan
untuk mencegah desikasi karena hilangnya cairan atau melarut
karena menyerap air
disebut
semen
dengan
pengerasan
triple.
Material
ini
V dan juga untuk restorasi erosi pada daerah gingival. Ikatan tersebut
bersifat adhesive dan memerlukan ikatan mekanik dengan cavitas yang
telah dipreparasi agar tidak terjadi karies.
6. Semen glass ionomer bersifat antikariogenik, yaitu dapat mencegah
terjadinya karies seperti halnya semen silikat. Hal ini dikarenakan terjadi
pembebasan flouride oleh semen. Demikian halnya dengan enamel yang
berkontak dengan restorasi semen tersebut, akan memperoleh flouride
sehingga dapat meningkatkan daya tahan terhadap asam
7. Berdasarkan struktur histologisnya, semen glass ionomer bersifat
biocompatible. Semn ini memiliki ketahanan lebih tinggi terhadap reaksi
pulpa daripada zinc oxida-eugenol, tetapi lebih rendah daripada semen
zinc phospate. Sebagai pencegahannya, pada preparasi cavitas terlebih
dahulu harus ditempatkan sedikit calcium hydroxide sebelum dilakukan
restorasi dengan semen gass ionomer.
Zinc Phosphat
Manipulasi
3.
4. Hasil akhir semen yang telah set adalah heterogen terdiri dari inti
partikel zinc oksida yang tidak bereaksi dikelilingi oleh lapisan
zinc phosphat. Selama setting dapat terjadi :
a. pengeluaran panas, karena reaksi bersifat eksotermis. Dan
b. pengerutan / kontraksi
4. Semakin kental adonan semakin kuat hasil campuran. Maka untuk
keperluan cavity lining hendaknya digunakan adonan yang kental.
Untuk tujuan penyemenan dibutuhkan adonan yang encer sehingga
memungkinkan semen mengalir sewaktu restorasi dipasangkan.
3. Zinc Polycarboxilat
Cara manipulasi untuk basis :
5.
6.
7.
Dissolution
Terdekomposisinya 20-30% partikel glass dan lepasnya ion-ion dari
partikel glass (kalsium, stronsium, dan alumunium) akibat dari serangan
polyacid (terbentuk cement sol).
2.
Gelation/ hardening
Ion-ion kalsium, stronsium, dan alumunium terikat pada polianion pada
grup polikarboksilat.
Hydration of salts
Terjadi proses hidrasi yang progresive dari garam matriks yang akan
meningkatkan sifat fisik dari semen ionomer kaca.
Retensi semen terhadap email dan dentin pada jaringan gigi berupa
ikatan fisiko-kimia tanpa menggunakan teknik etsa asam. Ikatan
kimianya berupa ikatan ion kalsium yang berasal dari jaringan gigi
dengan gugus COOH (karboksil) multipel dari semen ionomer kaca.
Secara fisik, ikatan bahan ini dengan jaringan gigi dapat ditambah
dengan membersihkan kavitas dari pelikel dan debris. Dengan keadaan
kavitas yang bersih dan halus dapat menambah ikatan semen ionomer
kaca. Air memegang peranan penting selama proses pengerasan dan
apabila terjadi penyerapan air maka akan mengubah sifat fisik SIK.
Saliva merupakan cairan di dalam rongga mulut yang dapat
mengkontaminasi SIK selama proses pengerasan dimana dalam periode
24 jam ini SIK sensitif terhadap cairan saliva sehingga perlu dilakukan
perlindungan agar tidak terkontaminasi.
Kontaminasi dengan saliva akan menyebabkan SIK mengalami
pelarutan dan daya adhesinya terhadap gigi akan menurun. SIK juga
rentan terhadap kehilangan air beberapa waktu setelah penumpatan. Jika
tidak dilindungi dan terekspos oleh udara, maka permukaannya akan
retak akibat desikasi. Baik desikasi maupun kontaminasi air dapat
merubah struktur SIK selama beberapa minggu setelah penumpatan.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka selama proses
pengerasan SIK perlu dilakukan perlindungan agar tidak terjadi
kontaminasi dengan saliva dan udara, yaitu dengan cara mengunakan
bahan isolasi yang efektif dan kedap air. Bahan pelindung yang biasa
digunakan adalah varnis yang terbuat dari isopropil asetat, aseton,
kopolimer dari vinil klorida, dan vinil asetat yang akan larut dengan
mudah dalam beberapa jam atau pada proses pengunyahan.
Penggunaan varnish pada permukaan tambalan glass ionomer bukan
saja bermaksud menghindari kontak dengan saliva tetapi juga untuk
mencegah dehidrasi saat tambalan tersebut masih dalam proses
pengerasan. Varnish kadang-kadang juga digunakan sebagai bahan
pembatas antara glass ionomer dengan jaringan gigi terutama pulpa
karena pada beberapa kasus semen tersebut dapat menimbulkan iritasi
terhadap pulpa.
Pemberian
dentin
conditioner
(surface
pretreatment)
adalah
dentin.
mikroorganisme
Hal
atau
ini
berperan
bahan-bahan
dalam
mencegah
kedokteran
gigi
penetrasi
yang
dapat
5. Semen Silikat
Manipulasi
1. Pencampuran bubuk dengan cairan harus dicampur dengan cepat dan
dibuat sekental mungkin dengan menggunakan glass slab yg dingin &
spatula logam dan plastic, dengan tujuan dapat memperlambat waktu
setting. Ratio yang digunakan 1,6g/0,4 ml
b.
Pemanipulasian manual
1.
2.
3.
4.
sedikit
untuk
mendapatkan
konsistensi
yang
Pemanipulasian mekanis
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
Setting time
Waktu setting tidak boleh terlalu panjang karena bila waktu yang panjang
akan mengakibatkan pekerjaan terhadap gigi akan lama. Waktu setting yang
sesuai pada suhu mulut bagi semen silikofosfat adalah 5-7 menit pada
temperatur 37C.
Faktor faktor berikut ini bersifat memperpanjang waktu setting, yaitu :
3.3
c. Rapuh
d. Adhesinya terhadap struktur kurang 2. Seng Oksida Eugenol
Kekurangan :
mempunyai potensi iritasi terhadap jaringan, kurang kuat dan kurang tahan
abrasi, mudah larut dalam cairan rongga mulut
Kelebihan :
a. daya antibakteri
b. kemampuan semen untuk meminimalkan kebocoran micro
c.
3. Polikarboksilat
Kelebihan :
Waktu pengerasan lebih cepat dari seng fosfat
Kekurangan :
a. tidak sekaku semen fosfat
b. modulus elastis kurang dari setengah semen fosfat
4. Silikat
Kelebihan :
Warnanya sesuai ngan warna gigi dan cocok digunakan untuk restorasi
gigi anterior
Kekurangan :
a. kekuatan tensilnya kurang baik
b. mudah larut terhadap asam yang terdapat dalam plak yang melekat di
atasnya
5. Ionomer Kaca
Kelebihan :
a. Tahan terhadap penyerapan air dan kelarutan dalam air
b.
c.
d.
Biokompabilitas
Kekurangan :
a. Tidak dapat menahan tekanan kunyah yang besar
b. Tidak tahan terhadap keausan
c.
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Syarat semen kedokteran gigi
4. Tidak beracun dan tidak mengiritasi pulpa serta jaringan yang lain
5. Tidak mudah larut dalam saliva
6. Sifat mekanis
5. Melindungi pulpa dari :
10. Sifat optis mempunyai warna serupa warna gigi
11. Dapat melekat baik pada enamel, dentin, porselen, akrilik, alloy,
tetapi tidak lengket pada alat K.G.
12. Bakteriostatik
13. Tidak mengurangi sensitivitas dentin
14. Sifat rheological yaitu
6. Varnish
DAFTAR PUSTAKA