Tujuan : Mengukur nilai kadar Malondialdehyde (MDA) pada plasma darah manusia
menggunakan peralatan laboratorium.
Alat dan Bahan :
a) Alat
b) Bahan
Malondialdehyde (MDA)
merupakan salah satu indikator yang paling sering digunakan sebagai indikasi peroksidasi
lemak (Nielsen dkk, 1997: 1209). Malondialdehyde (MDA) merupakan senyawa yang dapat
menggambarkan aktivitas radikal bebas di dalam sel sehingga dijadikan sebagai salah satu
petunjuk terjadinya stres oksidatif akibat radikal bebas (Asni dkk, 2009: 596). Rahardjani
(2010: 83) memperkuat pernyataan tersebut dengan menyatakan bahwa mediator
Malondialdehyde (MDA) merupakan suatu produk akhir peroksidasi lemak yang digunakan
sebagai biomarker biologis peroksidasi lemak serta dapat menggambarkan derajat stres
oksidatif.
pemicu terjadinya beberapa penyakit seperti kanker dan penyakit Parkinson (Finaud dkk,
2006: 328). Stres oksidatif pada sistem biologis sering ditandai dengan beberapa parameter
meliputi: (1) peningkatan formasi radikal bebas dan oksidan lainnya, (2) penurunan
antioksidan, (3) ketidakseimbangan reaksi redoks pada sel, dan (4) kerusakan oksidatif pada
komponen-komponen sel seperti lemak, protein, dan DNA (Powers dan Jackson, 2008:
1252).
Terdapat beberapa macam senyawa yang dapat dijadikan sebagai indikasi terjadinya stres
oksidatif. Powers dan Jackson (2008: 1253) menyebutkan macam-macam senyawa yang
dapat dijadikan sebagai indikator terjadinya stres oksidatif yaitu: (1) golongan oksidan
meliputi Superoxide anions, Hydroxyl radical, Hydrogen peroxide, dan Peroxynitrite, (2)
golongan antioksidan meliputi Glutathione, Ascorbate, Alpha-tocopherol, dan Total
antioxidant capacity, (3) golongan penyeimbang antioksidan/pro-oksidan meliputi
GSH/GSSH ratio, Cysteine redox state, dan Thiol/disulfide state, serta (4) golongan produk
oksidasi meliputi Protein carbonyls, Isoprostanes, Nitrotyrosine, 8-OH-dG, dan
Malondialdehyde (MDA).
REFERENSI:
Finaud, J., Lac, G., dan Filaire, E. 2006. Oxidative Stress, Relationship with Exercise and
Training. Journal Sports Med, 36(4): 327-358.
Paravicini, T.M. dan Touyz, R.M. 2008. NADPH Oxidase, Reactive Oxygen Species, and
Hypertention. Journal Diabetes Care, 31(2): S170-S180.
Powers, S.K. dan Jackson, M.J. 2008. Exercise-Induced Oxidative Stress: Cellular
Mechanisms and Impact on Muscle Force Production. Journal Physiol Rev, 88: 1243-1276.
Wahyuni, Asjari, S.R., dan Sadewa, A.H. 2008. Kajian Kemampuan Jus Buah Tomat
(Solanum lycopersicum) dalam Menghambat Peningkatan Kadar Malondialdehyde Plasma
Setelah Latihan Aerobik Tipe High Impact. Jurnal Kesehatan, 1(2): 123-132.
Yoshikawa, T. dan Naito, Y. 2002. What is Oxidative Stress?. Journal of the Japan Medical
Association, 45(7): 271-276.