Dasar Pemrograman
Programmable Logic Controller S7-300
Siemens CPU 315-2 DP
JUDUL MODUL : HYDROPULPER
Pengantar
Materi trainning ini menguraikan langkah-langkah percobaan menggunakan
modul Hydropulper. Modul ini menguraikan proses kerja suatu mesin conveyor
dalam hal ini proses raw material di plant Paper machine, khususnya Chemical
raw material pulp. Adapun fungsi utama dari mesin ini yakni untuk
mendistribusikan bale pulp melalui media conveyor, kemudian bale pulp di giling di
media tangki hydropulper oleh agitator yang di set speednya secara otomatis. Proses
ini berlangsung secara continue sesuai setpoint bale pulp yang di setting di HMI oleh
user/Operator.
Peserta
trainning
pemula
disarankan
untuk
mengikuti
Ical11
range nilai yang ditentukan oleh programmer. Adapun untuk merubah nilai
range yang di batasi tersebut. User maupun programmer harus Reengineering di HMI graphic back upnya. Dengan cara seperti gambar
dibawah ini.
Step 04 Mixing
Step 04 akan bekerja jika Step 03 Close water valve then Conveyor motor
start run Bekerja.
AG1 Agitator Hydrapulper tank Start Running di Max Speed (99%).
MOT1 Conveyor motor Bale pulp Stop.
Bale pulper SP Reach (5 Pcs), then reset Counting display Bale pulp
Quantity.
Counting display Bale Quantity and LS1( Photo electric sensor) stop.
Mixing time SP (25 Second) start run from 25 to 0 sec.
Berikut tampilan Help di HMI untuk transisi dari Step 03 ke Step 04
10
Fitur
SV1, adalah selenoid ON/OFF valve. Merupakan normally open solenoid valve
yaitu valve yang membuka 100%,
(menutup) pada saat tidak dialiri listrik. Valve ini disebut juga sebagai valve onoff dan sangat berbeda dengan percentage valve yang bisa diatur persentase
bukaan katupnya.
AG1, adalah symbol mechanical rotate. Yang artinya Agitator motor, fungsinya
mengghancurkan bale pulp, dimana komponen Agitator motor ini terdiri dari :
1. Mechanical four Blade knife (Yang memiliki 4 Pisau)
2. Motor Induksi 3 Phasa 75kW, yang putarannya di atur menggunakan
Inverter(VSD=Variable speed drive/VVVF(Variable Voltage Variable
Frequency).
3. Inverter ABB 75-100kW
4. Mechanical Rubber Coupling.
MOT1, adalah motor induksi 3 Phasa 7,5kW 1500Rpm. Motor induksi ini
menggunakan Penghubung berupa Gearbox dengan rasio 3.09 dan V-belt yang
terhubung ke Impeller Drum di penggerak utama Conveyor bale. Rasio 3.09
artinya ada penurunan speed 1/3 dari speed sebenarnya, dan speednya tidak diatur.
Adapun gearbox digunakan untuk aplikasi beban-beban tinggi (Heavy duty) di
industry-industri, system pengasutan/starting motornya DOL(Direct On Line).
Output speed AG1 Scaling 0-1500 Rpm = 0-100% = 0-27648
Nilai Engineering Unit
0 Vdc
10 Vdc
27648
11
0 Rpm
0%
1500 Rpm
100 %
27648
LT1, merupakan Instrument device yang fungsinya membaca status level Air /
Chemical Liquid mixing di dalam tangki Hydrapulper. Komponen sensing yang
membacanya yakni berupa membrane electronis yang memiliki signal electronic
berupa engineering value 4-20mA, Artinya Signal analog input ini berupa nilai
linier 4mA untuk Zero kalibrasi dan 20mA sebagai Span kalibrasi. Berikut
persamaan Scaling Valuenya :
Nilai Engineering Unit
4mA
0 Liter
20mA
27648
500 Liter
Asesori lainnya berupa Animasi bale pulp berjalan di atas conveyor, kemudian
animasi penambahan air di dalam tangki hydrapulper serta
indikasi-indikasi
berupa Sensoring, Animasi nilai yang regulasi serta tampilan text yang blinking di
buat semenarik mungkin dan tujuannya untuk mempermudah dalam memahami
PLC Siemen S7-300 ini.
Catu Daya
Modul Hydrapulper menggunakan catu daya AC 220 Volt u/ Source Power PLC,
12
Tabel Alamat
Modul hydrapulper ini menggunakan PLC Siemens CPU 315-2DP yang memiliki
32 input dan 32 output. Berikut Hardware configurasi dari 1 Unit PLC S7-300
CPU 315-2DP :
Secara fisis dapat diamati pada PLC bahwa input ditandai dengan I dan untuk
output ditandai dengan Q, adapun masing-masing I (input) khusus untuk Digital
13
input format dan Q (output) khusus untuk Digital Output format, Adapun format
untuk Analog input berupa PIW (Peripheral input word), sedangkan untuk Analog
Output berupa PQW (Peripheral output word) ini telah dihubungkan (hardwired)
ke fitur-fitur yang ada di modul Hydrapulper oleh programmer hydrapulper
sedemikian
rupa
sehingga
untuk
keperluan
pemrograman
PLC
14
Software
SIMATIC Manager Ver5.4+SP4+HF6
untuk membuat program dan melakukan download program yang telah dibuat ke
PLC. Software ini khusus digunakan untuk memprogram PLC Siemens S7-300
dan S7-400 dengan seri CPU 314IFM,315-2DP, 414, 416-2DP dan series S7-300
& 400 lainnya.
Bahasa Pemrograman
Menurut standar yang ditetapkan oleh International Electrotechnical Community
(IEC 61131-3) ada 6 jenis bahasa PLC, yaitu ; sequential function charts (SFCs),
instruction lists (ILs), ladder diagrams (LD), function block diagrams (FBDs)
dan structured
kemudahan untuk dikonfigurasi dalam tiga format bahasa standar, yaitu FBD, IL
dan LD, namun modul praktikum ini membatasi penggunaan bahasa
pemrograman pada diagram ladder saja.
15
Kelengkapan
Modul praktikum pemrograman dasar PLC ini terdiri dari :
- Hydrapulper (PLC S7-300 Cpu 315-2DP dan rangkaian Control DI/DO;
AI/AO)
- Kabel PC Adapter USB dengan driver softwarenya menggunakan PC Adapter
V1.2 (For Laptop Device)
- Kabel Profibus (For Interface communication HMI (TP270 10) to PLC).
- Cable Power u/220Vac; Power Supply 220Vac/24Vdc; Tools Electric; Cable
Control secukupnya.
- CD berisi installer Software Simatic Field PG, Manual penggunaan Software
Simatic Manager V5.4.
- Hardcopy modul praktikum.
Asumsi
-
Praktikan telah mengerti tentang sistem logika dasar dan aljabar boolean.
16
Melatih logika berfikir, dan mengasah hingga tercipta programmerprogrammer baru yang handal dan dapat dibanggakan.
17
18
19
isi sequence program di dalam FC20 yang berisi instruksi-instruksi address, bisa
berupa address data block absolute, Absolute address, Local address memory dan
fungsi-fungsi instruction set lainnya. Berikut isi program di dalam FC 20 :
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
Kemudian tahapan selanjutnya nilai hasil perkalian MD0 itu di bagi IN2 =
27648, kemudian hasilnya masih di simpan di memori MD0.
45
46
47
48
49
Penjelasan logic Network 16 Reset Value for Bale Count di atas sebagai berikut :
Setiap kali system bekerja di sequence 0, maka bale quantity secara otomatis reset
dari 0 lagi dengan instruction Move function Integer value 0 move to Bale
pulper_PV.
50
51
Penjelasan logic Network 17 Bale pulper setpoint count/1 di atas sebagai berikut :
Setiap kali system bekerja di sequence 03, maka bale quantity secara otomatis
menghitung sebanyak setpoint di HMI(Hydro_Set) yang dikehendaki. System
trigger quantity balenya menggunakan photo electric sensor LS1. Berhenti
menghitung di sequence step 04. Integer function ADD_I sebagai fungsi
akumulator/menghitung banyaknya bale.
52
53
54
55
Penjelasan logic Network 20 Calculate time for mixing time di atas sebagai
berikut :
Mesin penghitung waktu 1 Second berasal dari T100, trigger timing ini bekerja di
sequence step 04, dan hasilnya di gunakan untuk proses pengurangan mixing time
left di network selanjutnya.
56
57
58
59
Analog Output sequence from Analog Output modul PLC to Card Analog Input
Inverter (Signal 4-20mA/0-1500Rpm).
Penjelasan logic Network 29 Analog Input for Regulated speed Agitator motor
(AG1)/SCALING di atas sebagai berikut :
1. Option menjalankan Agitator motor hydrapulper dalam kondisi AG1
Manual sequence ("Hydro DB".AG1_Md).
2. Dan pada saat yang sama fungsi auto sequence tidak bekerja (Step01,
Step02,Step03, Step04,Step05), di Step00 saja bekerjanya (Artinya Auto
sequence Manual/Auto Ready(Tidak ada alarm fault SV1,MOT1 dan
AG1).
3. Senada dengan penjelasan di sequence Level transmitter, namun analog
input yang digunakan sebagai regulator speed AG1 yakni Potensiometer.
Proses konversinya sama seperti Level transmitter, Alurnya sebagai
berikut :
Instruction PIW290 (AI Address)---MOVE(Integer Value/Format
Word(Nilai Regulator potensio))-I_DI(Format Double Word)-DI_R(
Format
Real/32Bit/Double
word)-MUL_R(Value
dari
lapangan(Potensio value) diKalikan dengan Scaling(Max 100%))DIV_R(Dibagi Scaling Analog Input PLC(Digital format 27648))ADD_R(Dijumlahkan dengan Nilai Offset yang terjadi dilapangan(Jika
ada Hysterisis Analog signal Value).
Penjelasan logic Network 30 Analog Output for Regulated speed Agitator motor
(AG1)/UNSCALING di atas sebagai berikut :
1. Sequense Analog output sangat ketergantungan dengan Keluaran dari
analog Input ("Hydro DB".AGT1_Speed), Artinya Unscaling sequence
tidak akan bekerja jika step-step bekerjanya scaling sequence terpenuhi.
2. Proses konversinya Unscaling, Alurnya sebagai berikut :
Instruction MOVE(Real Value/Format Double word(Nilai Regulator
potensio hasil scaling-MUL_R(Scaling(Potensio value) diKalikan
dengan
Scaling
(Max
27648)
)-TRUNC
(Pembulatan)MOVE(Dipindahkan Format Double Word to Word Format)MOVE(Valuenya dipindahan ke address Analog Output PQW304).
60
61
SV1 Feedback
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
Dari list table logic dapat disimpulkan bahwa, alarm akan set
jika salah satu input mengalami kegagalan/tidak bekerja. Jika
kondisi ini terus terjadi sampai melampaui waktu yang
ditentukan 5Second (#T1) maka alarm akan terjadi/muncul di
layar HMI TP270 10.
2. Fungsi button ACK untuk mereset alarm yang terjadi. Sehingga
pada tampilan layar HMI buffer/Status alarm text hilang, dan
Plant hydrapulper bisa operasi normal.
62
MOT1
Feedback
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
Dari list table logic dapat disimpulkan bahwa, alarm akan set
jika salah satu input mengalami kegagalan/tidak bekerja. Jika
kondisi ini terus terjadi sampai melampaui waktu yang
ditentukan 5Second (#T2) maka alarm akan terjadi/muncul di
layar HMI TP270 10.
2. Fungsi button ACK untuk mereset alarm yang terjadi. Sehingga
pada tampilan layar HMI buffer/Status alarm text hilang, dan
Plant hydrapulper bisa operasi normal.
63
AG1 Feedback
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
Dari list table logic dapat disimpulkan bahwa, alarm akan set
jika salah satu input mengalami kegagalan/tidak bekerja. Jika
kondisi ini terus terjadi sampai melampaui waktu yang
ditentukan 5Second (#T3) maka alarm akan terjadi/muncul di
layar HMI TP270 10.
2. Fungsi button ACK untuk mereset alarm yang terjadi. Sehingga
pada tampilan layar HMI buffer/Status alarm text hilang, dan
Plant hydrapulper bisa operasi normal.
Selanjutnya program sequence di OB1 sebagai berikut :
64
Penjelasan program Network 6 First scan and Always On di OB1 sebagai berikut :
PLC pada saat pertama kali startup/Menyala, yang pertama kali di Call yakni
Rung program yang di dalam OB1 di scan, jadi memory bit M100.0 merupakan
bit set yang menandakan PLC Startup Healthy OK.
65
66
Berikut prosedur aksess address di DB1 saat di panggil di FC3/ User program
PLC.
67
Berikut prosedur aksess address di DB1 saat di panggil di FC1/ User program
PLC.
68
Berikut prosedur aksess address di DB2 saat di panggil di FC1/ User program
PLC.
69
Berikut prosedur aksess address di DB2 saat di panggil di FC3/ User program
PLC.
70
End
Ical 11
71