DISUSUN OLEH :
Rissa Putri Aryani
075544217
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2012
PENGESAHAN
Laporan PPL 2 ini telah disusun sesuai dengan pedoman PPL UNESA.
Hari
Tanggal
Disahkan oleh :
Kepala Sekolah
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga penyusunan laporan PPL 2 ini dapat diselesaikan. Laporan ini memuat
beberapa data baik secara fisik maupun kondisi sosial yang ada di SD Negeri Anjasmoro.
Laporan PPL ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik, tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami sampaikan terima kasih kepada:
1.
Bapak Drs. Hermawan Pamot Raharjo, M. Pd, Ketua Jurusan PJKR UNNES, yang
telah memberi ijin pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan ( PPL )
2.
Bapak Mugiyo Hartono, M. Pd selaku dosen Koordinator PPL dan Bapak Imam
Santoso,S.Pd.,M.si
3.
4.
5.
6.
7.
Seluruh mahasiswa praktikan yang telah bekerjasama dalam pelaksanaan PPL ini.
8.
Pihak pihak lain yang telah membantu terlaksananya kegiatan observasi sampai
dengan penyusunan laporan PPL 2 ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangannya. Namun
kami telah berusaha sebaik mungkin agar laporan ini dapat terselesaikan dan semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN.......
KATA PENGANTAR................
DAFTAR ISI......
DAFTAR LAMPIRAN...
BAB I PENDAHULUAN
LatarBelakang
Tujuan
Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI
Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan
Dasar pelaksanaan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Tugas Guru di sekolah dan kelas..
Tugas Guru Praktikan
Kompetensi Guru..
BAB III PELAKSANAAN
Waktu dan Tempat
Tahapan kegiatan..
Materi kegiatan.
Proses bimbingan.
Faktor pendukung dan penghambat.
Tentang Guru Pamong
Dosen koordinator
Dosen pembimbing
Hasil pelaksanaan.
REFLEKSI DIRI.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Pelakasanaan MKG DI UNIMA di Tondano didasarkan pada dasar yuridis berikut ini :
1.
2.
3.
4.
5.
C.
v. Tujuan
Adapun tujuan Magang Kerja Guru (MKG) diarahkan untuk mendidik, membimbing
dan melatih mahasiswa agar dapat:
1.
Memiliki suatu standar kopetensi profesional yang dihasilkan oleh suatu Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan, (LPTK).
2.
3.
4.
5.
Mengenal secara cermat lingkungan fisik sekolah, administrasi, serta lingkungan sekitar
sekolah.
6.
Mampu menarik pelalaran dan penghayatan dan pengalaman selama latihan sebagai
bahan refleksi terhadap pembentukan sikap profesional sebagai calon guru.
v Fungsi
1.
2.
Sebagai salah satu persyaratan akademik yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa.
Sebagai wadah untuk melatih diri secara formal dan terprogram untuk menjadi guru
yang profesional.
3.
Sebagai sarana untuk mempraktekan pengetahuan teoritis yang diperoleh dalam kuliah
bidang studi maupun kependidikan dan keguruan.
4.
Sebagai wadah pembinaan dan pembentukan sikap dan keterampilan profesional guru.
5.
Sebagai media dan kesempatan untuk mengenal dan mengalami secara langsung realita
dan permasalahan dalam lingkungan sekolah
D.
Identitas Diri
Nama
Nim
: 075544217
Fakultas/jurusan
: Pasuruan, 29-09-1988
: SMKN 3 Probolinggo
Alamat
: JL.Pahlawan no.48
E.
Identitas Sekolah
1.
Nama Sekolah
2.
NSS
3.
NIS
4.
JL.Pahlawan no.48
5.
Kelurahan
Tataaran Patar
6.
Kecamatan
Tondano Selatan
7.
Kabupaten
Minahasa
8.
Propinsi
Jawa Timur
9.
Kode Pos
10.
11.
12.
Status Sekolah
13.
14.
Tanggal
15.
Tahun Berdiri
16.
Kegiatan Belajar
17.
Bangunan Sekolah
18.
Lokasi Sekolah
19.
20.
21.
SMKN 3 Probolinggo
Negeri
Pagi
22.
Nomor Rekening
23.
Nama Bank
24.
Kantor
25.
Alamat Bank
26.
Telepon Bank
27.
28.
Jabatan
F.
Kepala Sekolah
v Visi
Terwujudnya sekolah sebagai lembaga yang berpotensi mewujudkan individu yang
berdisiplin, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, taqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa serta mampu merespons setiap perubahan.
v Misi
1. Menciptakan suasana sekolah yang menyenangkan baik fisik ataupun non fisik sehingga
siswa lebih termotivasi untuk belajar dan berprestasi serta memiliki semangat keunggulan.
2. - Meningkatkan profesionalisme tenaga edukatif dan tenaga administrasi.
- Mengupayakan tenaga edukatif untuk semua mata pelajaran.
- Mengembangkan sarana dan jaringan TIK untuk pembelajaran.
- Mengembangan perpustakaan yang representatif menuju perpustakaan
Elektronik.
3. Meningkatkan fasilitas penunjang kegiatan olahraga dan kesenian.
G.
Tujuan Sekolah
Adapun yang tujuan sekolah adalah sebagai berikut :
Menyiapkan tim PPL 2agar dapat berpartisipasi dalam upaya meningkatkan prestasi
belajar mengajar di daerah.
9.
H.
Keadaan Sekolah
a.
1.
Nama
2.
Pendidikan terakhir
3.
Jurusan
4.
Tahun
5.
:
:
BAB II
LANDASAN TEORI
yang memuat semua peraturan mengenai pelaksanaan PPL di sekolah latihan baik PPL 1
maupun PPL 2.
Landasan KTSP
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 ( UU20/2003 ) tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005
(PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP
jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu
pada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain
yang menyangkutkurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.
2.
Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dasar dan menengah adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3.
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dari
Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
4.
5.
Program tahunan, memuat alokasi waktu untuk setiap satuan bahasan pada setiap semester
dan dipakai sebagai acuan dalam membuat promes (Program Semester). Komponen utama
dalam Program Tahunan adalah pokok bahasan dan alokasi waktunya yang dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan.
2.
Program Semester, memuat alokasi waktu untuk satu semester. Dipakai sebagai acuan
menyusun silabus, acuan kalender pendidikan dan pengatur efisiensi penggunaan waktu
belajar.
3.
Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran atau tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pembelajaran, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat
mengajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi
untuk penilaian.
4.
RPP merupakan lembar persiapan guru untuk tiap pertemuan. Fungsinya sebagai acuan untuk
melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di kelas agar pembelajaran lebih efektif dan
efisien.
5.
Kelender Pendidikan
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan
kebutuhan daerah, kerakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan
memperhatikan kelender pendidikan sebagaimana diatur yang dimuat dalam Standar Isi.
D.
Guru sebagai tenaga pengajar di jenjang pendidikan dasar maupun menengah harus
mempunyai kualitas diri serta mengembangkan kepribadiannya sebagai salah satu upaya
mencapai tujuan pendidikan nasional. Selain itu guru perlu menjaga citra dirinya sehingga
dapat dijadikan teladan bagi peserta didik dan lingkungan. Berikut ini adalah tugas dan
tanggung jawab guru di sekolah dan di kelas sebagai pengajar, pendidik, anggota sekolah
maupun sebagai anggota masyarakat.
1.
a.
b.
c.
Mengadakan evaluasi pelajaran secara teratur dan kontinu sesuai teknik evaluasi yang
berlaku.
d.
e.
f.
Ikut membina hubungan baik antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat.
Membina hubungan baik antara sekolah dengan berbagai golongan masyarakat dan
pemerintah daerah setempat.
b.
Guru wajib mencintai anak didik dan profesinya serta selalu menjadikan dirinya teladan
bagi anak didiknya.
c.
d.
Guru senantiasa memperhatikan norma-norma, etika, dan estetika dalam berpakaian dan
berhias.
e.
F. Kompetensi Guru
Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru agar profesional dalam tugasnya, adalah:
1.
2.
Memahami wawasan pendidikan, yaitu wawasan tentang asas-asas pendidikan, aliranaliran pendidikan secara garis besar, teori belajar, perkembangan anak didik, tujuan
pendidikan nasional, kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang pendidikan.
3.
4.
5.
6.
Karakteristik guru yang profesional antara lain selalu membuat perencanaan konkret dan rinci
untuk dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran; menempatkan peserta didik sebagai arsitek
pembangun gagasan dan guru berfungsi melayani dan berperan sebagai mitra peserta didik;
bersikap kritis dan berani menolak kehendak yang kurang edukatif; bersikap kreatif dalam
membangun dan menghasilkan karya pendidikan seperti pembuatan alat bantu belajar,
analisis materi pembelajaran, penyusunan alat penilaian, dan lainnya.
BAB III
MASALAH YANG DIHADAPI
DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA
A.
Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang ditemui saat pelaksanaan Magang Kerja Guru (MKG/PPL II) adalah
sebagai berikut :
1.
Keterikatan waktu
Oleh karena peserta Magang Kerja Guru adalah seorang mahasiswa, maka perlu sesekali
berada di kampus dalam rangka mengurus adminstrasi kampus.
2.
a.
3.
Kedisiplnan siswa
4.
5.
6.
7.
B.
Alternatif yang harus diambil dalam rangka memecahkan permasalahan di atas adalah
sebagai berikut :
a.
Panitia magang kerja guru dalam hal ini panitia pelaksanaan PPL II di kampus
UNIMA, bahkan lembaga pendidikan dalam hal ini sebagai mitra sekolah baik SMP, SMA,
SMK, dan lain-lain, hendaknya memperhitungkan waktu pelaksanaan dalam hal ini antara
lain panitia PPL II dan sekolah mitra (pimpinan sekolah), ada kesepakatan bersama dalam hal
memberikan waktu antara Kampus dan sekolah, sesama praktek mengajar di sekolah-sekolah
mitra yang ada.
b.
jawab yang tulus dan panitia pelaksanaan institut, dan fakultas untuk memberikan bimbingan,
arahan, bahkan pengawan dan pihak-pihak yang berkompoten dengan pelaksanaan PPL II
sehingga tidak akan ada kalimat yang mengatakan Ibarat Anak Ayam Yang Merindukan
Induknya. Untuk itu diharapkan bagi pihak-pihak yang berkompiten di PPL II ini dapat
memperhatikan walaupun dalam 1-2 bulan sekali untuk mengontrol mahasiswa PPL II.
c.
Kedisiplinan siswa perlu ditaati oleh siswa sendiri dimana membutuhkan kesadaran
bagi seorang pelajar serta harus ditunjang oleh guru sebagai motivator, serta perlunya
peningkatan bimbingan dan konseling dimana banyak masalah dan siswa yang hanya dapat
dipecahakan secara bersama-sama dalam hal ini perlu kerja sama yang baik antara pihak
Bimbingan Konseling (BK) dan staf guru yang ada.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kegiatan MKG/PPL merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa
sebagai calon guru, karena melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat melatih diri agar menjadi
seorang guru yang profesional dan mengenal secara langsung dunia pendidikan sekolah
sebagai tempat seorang guru bekerja.
Program Pengalaman Lapangan (PPL-II) adalah salah satu wujud nyata Perguruan Tinggi
yang bertujuan mendidik, membimbing dan melatih para mahasiswa agar memiliki
kemampuan, sikap dan perilaku yang profesional.
Penulis telah menyelesaikan program PPL yang di laksanakan selama kurang lebih 3 bulan di
SMA Negeri 2 Tondano. Selama mengikuti kegiatan ini ada banyak hal yang penulis
dapatkan yang berguna untuk memperluas pengetahuan, wawasan serta keterampilan dalam
mendidik. Dalam kegiatan ini pula penulis dapat menerapkan teori-teori yang didapatkan
selama perkuliahan. Selama mengikuti PPL II di SMA Negeri 2 Tondano, penulis juga
mendapat nasehat , petunjuk, dan bimbingan dari dosen pembimbing, guru-guru, dan panitia
MKG/PPL
B.
Saran
Kegiatan Magang Program Pengalaman Lapangan (PPL) perlu tetap dilanjutkan agar dapat
mengenal lapangan kerjanya secara langsung dan untuk melatih guru yang profesional,
berkualitas, dan siap pakai dalam dunia kerja. Untuk pelaksanaaan PPL-II, Dosen
pembimbing, Kepala sekolah, Guru pamong hendaknya lebih memperhatikan dan mengawasi
mahasiswa dalam pelaksanaan PPL-II agar tercipta semakin baik.
Disarankan kepada pihak sekolah agar lebih mengembangkan diri pada pengembangan
sekolah baik dalam mengajar maupun kondisi kemampuan sekolah serta perlu adanya kerja
sama yang baik agar tercipta suasana belajar yang harmonis.