Laporan Partisi Fix
Laporan Partisi Fix
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Farmasi
merupakan
ilmu
pengetahuan
yang
dirinya
dalam
mendalami,
memperluas,
metode
partisi. Partisi
merupakan
proses
Maksud Percobaan
Maksud dari percobaan ini adalah memahami partisi
dengan metode ekstraksi cair-cair pada simplisia tertentu.
I.3
Tujuan percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui
dan memahami cara partisi dengan metode ekstraksi cair-cair
menggunakan ekstrak cumi-cumi (Loligo duvauceli).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1
Dasar Teori
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan
dari suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut.
Ekstraksi juga merupakan proses pemisahan satu atau lebih
komponen dari suatu campuran homogen menggunakan
pelarut cair (solven) sebagai separating agen. Pemisahan
terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda dari
komponen-komponen dalam campuran (Alfiandi, 2012).
Pemisahan zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak
saling mencampur antara lain menggunakan alat corong
pisah. Ada suatu jenis pemisahan lainnya dimana pada satu
fase dapat berulang-ulang dikontakkan dengan fase yang lain,
misalnya ekstraksi berulang-ulang suatu larutan dalam pelarut
air dan pelarut organik, dalam hal ini digunakan suatu alat
yaitu ekstraktor sokshlet. Metode sokshlet merupakan metode
ekstraksi dari padatan dengan solvent (pelarut) cair secara
kontinu (Alfiandi, 2012).
Ekstraksi dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Ekstraksi padat-cair
Pada
ekstraksi
padat-cair,
satu
atau
beberapa
dicampur
dengan
pelarut,
maka
pelarut
menembus
kapiler-kapiler
dalam
bahan
padat
dan
hingga
terjadi
pemisahan.
Lapisan
air
pemisahan
Untuk
mendeteksi
senyawa
yang
tidak
campuran
beberapa
senyawa
sehingga
Uraian sampel
Klasifikasi sampel cumi-cumi (Agusnar,H.2014) :
Kingdom
: Animalia
Filum
: Mollusca
Kelas
: Cephalopoda
Ordo
: Teuthoidea
Famili
: Loliginidae
Genus
: Loligo
Species
: Loligo chinensis
II.3
Uraian bahan
1. Alkohol 70% (Anggraini, 2013)
Nama resmi
: Aethanolum
Nama lain
: Etanol, alkohol
RM/BM
: C2H6O/46,07
Rumus struktur :
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan
: Etil etanoat
Nama lain
: Etil asetat
RM/BM
: C4H8O2/88
Rumus struktur :
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
: MetilAlkohol
Nama Lain
: Metanol,
Hidroksi
metana,
Metil
: CH3OH/32,04
Rumus struktur :
Pemerian
Kegunaan
: Pelarut
: Heksaminum
Nama lain
: Heksamina
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan
: Pelarut
BAB III
METODE KERJA
III.1
III.2
Alat
Batang pengaduk
Pipa kapiler
Gelas ukur
Gelas
Kaca
Lempeng KLT
Chamber
III.3
Corong pisah
Penangas air
Bahan
Alkohol 70%
Etil asetat
Alumunium foil
Metanol
Ekstrak tinta
cumi-cumi
n-hexan
tissue
III.4
Cara Kerja
dengan
methanol sebanyak 50 mL
5. Dimasukkan ekstrak kental tinta cumi-cumi yang telah
dilarutkan dengan metanol ke dalam corong pisah
6. Ditambahkan n-heksan sebanyak 50 mL
7. Digoyang corong pisah sebanyak 15 kali dan sesekali
dibuka penutup corong pisah
8. Didiamkan corong pisah selama 15 menit menggunakan
statif dan klem hingga terbentuk dua lapisan polar dan
non polar
9. Diambil larutan polar dalam 1 wadah dan non polar dalam
1 wadah yang berbeda
10. Diuapkan
kedua
larutan
polar
dan
non
polar
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
IV.1
IV.2
Nilai Rf
Fraksi Metanol
0,25
Fraksi n-heksan
0,625
IV.3
Pembahasan
Partisi cair-cair adalah metode corong pisah, dimana
jika suatu cairan ditambahkan ke dalam ekstrak yang telah
dilakukan dalam cairan lain yang tidak dapat bercampur
dengan pertama dan terbentuk dua lapisan. Hal tersebut
memungkinkan karena adanya sifat senyawa yang dapat
terlarut dalam air dan adapula senyawa yang dapat larut
dalam pelarut organik (Mirwan, 2013). Pemisahan dilakukan
dengan cara komponen kimia diantara dua fase pelarut yang
tidak saling bercampur dipisahkan dimana bagian komponen
larut pada fase pertama dan sebagian larut dalam fase kedua.
Pada percobaan ini dilakukan ekstraksi dengan
metode partisi cair-cair untuk memisahkan senyawa yang
bersifat polar dan non polar pada sampel tinta cumi-cumi
(Loligo duvauceli) yang sebelumnya telah dilakukan proses
ekstraksi dengan metode maserasi dan menggunakan dua
pelarut yang berbeda yaitu pelarut metanol dan n-heksan.
Dimana
larutan
metanol
berfungsi
untuk
melarutkan
BAB V
PENUTUP
V.1
Kesimpulan
Dengan menggunakan perbandingan pelarut metanol :
etil asetat yaitu 2 : 4 diperoleh nilai Rf dari fraksi polar tinta
cumi cumi adalah 0,25, sedangkan untuk fraksi non polarnya
diperoleh nilai Rf sebesar 0,625.
V.2
Saran
1. Praktikan
Perlunya perhatian dari praktikan dari apa yang
diarahkan oleh asisten agar dapat melakukan praktikum
sesuai dengan prosedur. Selain itu, sebelum masuk
laboratorium praktikan diharapkan sudah mempersiapkan
apa yang dibutuhkan dalam praktikum serta tepat waktu
masuk laboratorium.
2. Laboratorium
Perlunya perhatian lebih untuk fasilitas dalam
laboratorium, terutama pada alat-alat yang ada pada
laboratorium karena kurangnya alat-alat untuk praktikum.
3. Jurusan
Perlunya perhatian lebih terhadap alat-alat yang ada di
dalam laboratorium karena kurangnya alat-alat dalam
laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Agusnar,H. 2014. Penggunaan Kitosan Dari Tulang Rawan CumiCumi Untuk Menurunkan Kadar Ion Logam Cd Dengan
Menggunakan Sperktrofotometri Separan Atom. Sumatra
Utara: Universitas Sumatra Utara
Alfiandi, A.2012. Buku Ajar Fitokimia. Surabaya: UNAIR Press
Anggraini, D. 2013. Isolasi dan Uji Senyawa Terpenoid sebagai
Antibakteri pada Herba Meniran. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada
Aras. 2013. Uji Toksistas Teripang (Holothuria scarba) terhadap
Artemia Salina. Makassar: Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikanan. Universitas Hassanudin
Hikmah, N. 2011. Skrinning Fitokimia Ekstrak Metanol Kulit Buah
Manggis (Garcinia mangostana. L). Surabaya: Universitas
Airlangga
Malik. 2013. Penuntun dan Buku Kerja Praktikum Fitokimia 1.
Makassar: UMI
Mirwan, A. 2013. Keberlakuan model HB-GFT System n-heksanamek-air pada Ekstraksi Cair-Cair Kolom Isian. Banjarmasin:
Universitas Lambung Mangkurat