Hipoglikemia DR ID
Hipoglikemia DR ID
Neonatus
Dr. Eriyati Indrasanto
Dr. Nani Dharmasetiawani
Dr. Rinawati Rohsiswatmo
Dr. Risma Kerina Kaban
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
1
Latar Belakang
Glukosa merupakan metabolit primer untuk janin dan
neonatus.
Selama kehidupan dalam uterus, janin bergantung
pada plasenta untuk pasokan makanan secara
konstan.
gambar
4. Lain-lain.
6
Polisitemia
Sindroma Beckwith-Wiedemann.
12
13
2. Pencegahan Hipoglikemia
3. Perawatan Hipoglikemia
Koreksi segera dengan bolus 200 mg/kg
dengan dekstrosa 10% = 2 cc/kg dan diberikan
melalui IV selama 5 menit dan diulang sesuai
keperluan.
Infus kontinyu glukosa 10% dengan kecepatan
infus glukosa (Glucosa index rate) 6-8
mg/kg/menit harus dimulai.
16
3.
18
4. Hipoglikemia Refraktori
Kebutuhan kecepatan infus glukosa > 12 mg/kg/menit
menunjukkan adanya hiperinsulinisme. Keadaan ini
dapat diperbaiki dengan:
Hidrokortison: 5 mg/kg IV atau IM setiap 12 jam
Glukagon 200 ug IV (segera atau infus berkesinambungan
10 ug/kg/jam).
Diazoxide 10 mg/kg/hari setiap 8 jam menghambat sekresi
insulin pankreas.
20
21
Pendahuluan
Pengendalian diabetes pada ibu merupakan
faktor kunci dalam menentukan hasil luaran
(outcome) janin. Data terbaru menunjukkan
bahwa angka kesakitan dan kematian perinatal
pada anak dari ibu yang mengidap diabetes
melitus membaik dengan adanya tatalaksana
diit dan terapi insulin.
22
Insiden
Diabetes yang bergantung pada insulin terjadi
pada 0,5% kehamilan
1-3% ibu menunjukkan kelainan biokimia
selama kehamilan adalah konsisten dengan
diabetes kehamilan.
23
Patofisiologi
Makrosomia
Karena hiperglikemia ibu alur hiperinsulinemia
janin
Kecil untuk masa kehamilan (KMK)
Ibu dengan penyakit ginjal, retinal atau jantung
mempunyai kecenderungan melahirkan bayi KMK
atau prematur, melahirkan bayi dengan kondisi yang
buruk, gawat janin atau kematian janin.
24
Hipomagnesemia
Berkaitan dengan hipomagnesemia ibu dan keparahan
diabetes ibu
26
30
32
Presentasi Klinis
Pada saat lahir
Sembab, wajah plethoric
Tremulous dan hipereksitasia
Mungkin besar atau kecil untuk masa
kehamilan
36
Presentasi Klinis
Setelah lahir
Hipoglikemia
Tanda gawat napas
Mungkin ada penyakit jantung. Didiagnosis
dengan adanya pembesaran cardiothymic
ratio pada x-ray dada atau bukti fisis
kegagalan jantung
Anomali kongenital mungkin diketahui pada
saat pemeriksaan fisis
37
Diagnosis
Pemeriksaan Laboratorium
Kadar glukosa serum
Diperiksa dengan dextrostix pada saat persalinan
dan pada usia , 1, 2, 4, 8, 12, 24, 36 dan 48 jam
Pengukuran < 45 mg/dl dengan dextrostix harus
diverifikasi oleh pengukuran serum glukosa
38
Diagnosis
1. Pemeriksaan Laboratorium (lanj.)
Hematokrit
Pada saat lahir dan pada usia 24 jam
39
Diagnosis
1. Pemeriksaan Laboratorium (lanj.)
Tes lain:
Kadar gas darah arteri
Hitungan sel darah lengkap (CBC), kultur dan
pewarnaan gram dilakukan sesuai indikasi klinis
40
Diagnosis
2. Pemeriksaan Radiologi
Tidak diperlukan kecuali ada bukti masalah
jantung, pernapasan atau kerangka
3. Electrocardiography dan
echocardiography:
Jika dicurigai adanya hypertrophic
cardiomyopathy atau malformasi jantung
41
Tatalaksana
1. Tatalaksana metabolik
Hipoglikemia
Tatalaksana (lanj.)
1. Tatalaksana metabolik (lanj.)
Hipoglikemia(lanj.)
Tatalaksana (lanj.)
1. Tatalaksana metabolik (lanj.)
Hipokalsemia (lanj.)
44
Tatalaksana (lanj.)
1. Tatalaksana metabolik (lanj.)
Hipomagnesemia
45
Tatalaksana (lanj.)
2. Masalah kardiorespiratori
Asfiksia perinatal
Penyakit membran hyaline
Kardiomyopati
Rawat dengan propranolol. Digoxin merupakan
kontraindikasi karena kemungkinan
obstruksi aliran darah dari ventrikular
46
Tatalaksana (lanj.)
3. Masalah hematologis
Hiperbilirubinemia
- Pantau kadar serum bilirubin
- Fototerapi dan transfusi tukar jika
diperlukan
Polisitemia
Prognosis
Penurunan kesakitan dan kematian terjadi dengan
adanya pengendalian kehamilan diabetes yang
tepat.
Risiko diabetes mellitus pada bayi dari ibu diabetes
sedikitnya 10 kali lebih besar daripada populasi
normal.
Perkembangan fisis normal tapi obesitas pada anak
mungkin terjadi.
48
Terima Kasih
49