Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Gadget Terhadap Prestasi Siswa XII

IPS SMAN 21 Surabaya


Nama Kelompok :
1. Calvin Armando Valentino
2. M. Fachriyan
3. Muhamad Putra A
4. Nindya Hanum Pratiwi
5. Yunus Muchtar
Rancangan Penelitian : Untuk Tugas Akhir Semester Gasal, Karya Tulis Sosial

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA

SMA Negeri 21 Surabaya

Kata Pengantar

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Sosilogi InI. Tidak lupa
juga Saya capkan terima kasih kepada guru Sosilogi yaitu ibu RINI SUSILOWATI yang telah
membimbing Saya agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah
Ini.
Karya Ilmiah Ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Bahayanya Merokok
dan dampak bagi perekonomian mereka, yang Saya sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Karya Ilmiah ini di susun oleh :
1.

Calvin Armando Valentino (

2.

Nindya Hanum Pratiwi (

3.
4.
Dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya Ilmiah ini
dapat terselesaikan. Semoga Karya Ilmiah Kami Dapat bermanfaat bagi Para Pelajar, Umum
Khususnya pada diri Kami sendiri dan semua yang membaca Karya Tulis Kami ini, Dan Mudah
mudahan Juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca .
Dalam penyelesaian tugas pembelajaran Sosiologi Ini Kami banyak menerima Bantuan dan
Dukungan dari banyak pihak, dan kesempatan ini kami berterimakasih kepada :
1.
Kedua orang tua kami yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan baik Moril
maupun Materiil sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir ini.
2.

Bapak Johanes Jaswadi selaku kepala sekolah SMA Negeri 21 Surabaya

3. Semua teman-teman kelas XII/ III IPS SMA Negeri 21 Surabaya atas kekompakan, bantuan,
dan kerjasamanya serta semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan
Karya Tulis Sosial kami.
Akhir kata kami sebagai penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi Seluruh
Siswa-siswi SMA Negeri 21 Surabaya khususnya bagi para pembaca pada umumnya.

Kami menyadari mungkin masih ada kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah Ini.

Surabaya, 4 Oktober 2014

Tim Penyusun

DAFTAR ISI
LEMBAR PNGESAHAN.. KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..
1.2 Rumusan Masalah....
1.3 Tujuan Penelitian..

1.4 Manfaat Penelitian.


BAB II Landasan TEORI
Bab III Pembahasan Masalah..

BAB I

PENDAHULUAN
Pengaruh Gadget Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMAN 21 Surabaya
1.1 Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi dan perkembangan zaman, masyarakat tidak lepas dari teknologi. Berbagai
model gadget dan aplikasi memudahkan kita untuk mengakses wawasan, dan hal yang up to
date dan bervariasi. Namun, tidak semua kalangan dapat menyaring atau memperoleh dampak
positif dari kegunaan gadget. Utamanya pelajar yang memiliki segudang aktivitas di sekolah
maupun di luar sekolah karena tuntutan tugas, ekstrakurikuler dan lain sebagainya.
Bagaimanakah pengaruh gadget terhadap prestasi mereka? Seiring dengan seringnya kita
temui, anak muda yang masih sekolah begitu asyik dengan gadgetnya tidak megenal waktu dan
tempat.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh penggunaan gadget terhadap prestasi belajar siswa kelas XII IPS SMAN 21
Surabaya?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk menegetahui pengaruh penggunaan gadget terhadap prestasi belajar siswa kelas XII
IPS SMAN 21 Surabaya.

1.4 Manfaat Penelitian


Dengan mengetahui pengaruh gadget terhadap prestasi belajar siswa kelas XII IPS SMAN 21
Surabaya, dapat diambil cara-cara mengatasi masalah tersebut.

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Gadget adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang artinya
perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Dalam bahasa Indonesia, gadget
disebut sebagai acang. Salah satu hal yang membedakan gadget dengan perangkat
elektronik lainnya adalah unsur kebaruan. Artinya, dari hari ke hari gadget selalu muncul
dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis.
Contoh-contoh dari gadget di antaranya telepon pintar (smartphone) seperti iphone dan
blackberry, serta netbook (perpaduan antara komputer portabel seperti notebook dan
internet).
a. Dampak POSITIF :
1. Mempermudah komunikasi.
2. Menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi.
3. Memperluas jaringan persahabatan.
b. Dampak Negatif :
Walau memberi begitu banyak keuntungan bagi pemakainya, jika tidak bijak dalam
penggunakannya, gadget bisa memberi kerugian. Diantaranya adalah ;
1. Mengganggu Perkembangan Anak
2. Bahaya kesehatan terutama anak usia di bawah 12 tahun
Anak bukanlah orang dewasa yang bertubuh kecil, jadi seharusnya memang tidak
menggunakan gadget sebelum usia 12 tahun. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh anak
masih berkembang dan ia lebih sensitif terhadap hal-hal seperti ultraviolet atau radiasi dari
gadget.
Studi yang dilakukan peneliti Imperial College London mendapatkan anak berusia di
bawah 12 tahun yang dibekali gadgetoleh orangtuanya paling rentan terhadap semua
dampak negatif dari penggunaan gadget tersebut.
3. Rawan terhadap tindak kejahatan
Ingat, pelajar merupakan salah satu target utama dari pada penjahat.
4. Perubahan Perilaku
Salah satu kebutuhan anak dalam memenuhi proses perkembangan dan
pertumbuhannya adalah bermain dan sosialisasi dengan anak lain. Tapi anak yang sudah
kecanduan gadget cenderung lebih senang bermain dengan gadgetnya dibanding dengan
anak-anak lain
5. Pemborosan

Kondisi ini dialami oleh remaja belia berusia 12 tahun, Oscar Rushen yang sedang
tergila-gila menelepon pacarnya hingga membuat tagihan telepon ayahnya membengkak
sampai Rp 25 juta. Hal ini tentu saja membuat sang ayah kewalahan membayar tagihan
telepon sendiri, dan sang anak pun dilarang menggunakan gadget.
Jika memang orangtua ingin memberikan gadget untuk anaknya agar mudah dipantau
atau dihubungi, sebaiknya berikan limit tertentu untuk pulsanya seperti prabayar sehingga
bisa diatur penggunaan pulsanya.
- See more at: http://blackalpha5.blogspot.com/2014/03/karya-tulis-ilmiah-dampakgadget-di.html#sthash.za5lbdq8.dpuf
Dr. Nalini, pakar psikologi dari Surabaya mengatakan bahwa di satu sisi, siswa begitu
mudah mengkases informasi, maupun berkomunikasi dengan teman-temannya. Seperti
menanyakan tugas, dan kegiatan lain. Namun di sisi lain, internet tidak hanya
mentyuguhkan hal seputar pelajaran tapi juga hal-hal yang tabu dari berbagai aspek. Seperti
visual atau komersial yang seronok, film kekerasan, atau bahkan keunikan dari gadget
sendiri yang dapat membuat siswa sulit untuk fokus. Dikhawatirkan, gadget yang memiliki
berbagai macam aplikasi sosial media, games, dan sebagainya akan mencetak pelajar yang
sulit memanajemen waktu bahkan terseret kasus penculikan. Sehingga, prestasi siswa
pastinya akan jauh lebih menurun, dan performa untuk menjadi siswa yang mandiri
merosot karena terbiasa akan hal yang instan dari dampak gadget.

BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
Sedemikian berpengaruhnya gadget pada siswa, namun apakah semua siswa SMAN 21
Surabaya merasa kesulitan memilah timing antar gadget dan kewajibannya? Kami pikir
setiap siswa memiliki caa yang berbeda dalam menyikapi fasilitas yang dimilikinya.
Meskipun sebagian besar fakta yang ada mengatakan bahwa banyak sekali musibah
maupun degradasi siswa baik secara emosi, kedisiplinan, maupun perkembangan berpikir.
Salah satu kebutuhan anak dalam memenuhi proses perkembangan dan pertumbuhannya
adalah bermain dan sosialisasi dengan anak lain. Tapi anak yang sudah kecanduan gadget
cenderung lebih senang bermain dengan gadgetnya dibanding dengan anak-anak lain.
Bermain gadget dalam durasi yang panjang dan dilakukan setiap hari secara kontinyu,
bisa membuat anak berkembang ke arah pribadi yang antisosial. Ini terjadi karena anakanak ini tidak diperkenalkan untuk bersosialisasi dengan orang lain. Ambil contoh dua orang
anak usia 5 tahun yang sama-sama tengah menunggu penerbangan bersama orangtua
mereka. Salah seorang anak memegang tablet terbaru, sementara yang satunya
menghabiskan waktu menunggu jadwal terbang dengan berkeliling di ruang tunggu,
berkomunikasi dengan orang baru di sebelahnya, dan mengamati sekitarnya. Dari sini bisa
kita lihat, anak yang tidak memegang tablet akan mendapat lebih banyak pembelajaran
secara konkret.
Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di gadgetseperti : kamera, permainan
(games) akan mengganggu siswa dalam menerima pelajaran di sekolah? Tidak jarang
mereka disibukkan dengan menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan
dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan gadget untuk
mencontek (curang) dalam ulangan. Bermain game saat guru menjelaskan pelajaran dan
sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi
budak teknologi.
Salah satu tanggung jawab anak adalah belajar dan sekolah, tapi jika anak terlalu bebas
menggunakan gadgetnya maka ia cenderung mengabaikan kewajibannya ini. Kondisi ini tak
urung bisa membuat prestasi anak jadi menurun. Untuk itu beberapa ahli tidak
menyarankan orang tua memberikan gadget canggih sebagai hadiah atas prestasi anak dan
menerapkan langkah sebagai berikut :
Peran Orangtua :
-

Menanamkan pola asuh yang baik pada anak sejak prenatal dan balita

Membekali anak dengan dasar moral dan agama

Mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orangtua anak

Menjalin kerjasama yang baik dengan guru

Menjadi tokoh panutan bagi anak baik dalam perilaku maupun dalam hal

Peran Siswa agar prestasi tidak menurun :


-

Membagi waktu dengan baik

Tidak mudah mengeluh/menyerah pada tugas

Belajar disiplin

Mempertimbangkan keuangan orang tua akan layanan fasilitas yang mereka gunakan

Menjalin kerja sama yang baik dengan guru

Memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh

BAB IV
METODE PENELITIAN
Untuk mendukung karya tulis ini, kami mencoba menganalisis data siswa-siswi kelas XI
IPS yang mempunyai gadget dan tidak mempunyai gadget. Hal ini bertujuan untuk
membuktikan kebenaran bahwa peranan gadget dalam kehidupan sangatlah besar. Tabel
dibawah ini merupakan hasil analisis angket (kuantitatif) yang telah kami sebarkan kepada :
1.
Populasi : Siswa-siswa kelas XII IPS
2.
Sampel : 4 XII IPS 1 dan 4 siswa XII IPS 2
3.
Subjek Penelitian : Nadine, Gagah, Firdaus, Agung dari XII IPS 1 dan Laili, Maulana, Anis,
Hami dari XII IPS 2
4.
Teknik Pengambilan Sampel : Menyebarkan Angket dan Wawancara
ANGKET
1. Apakah anda mempunyai gadget?
a. ya

b. tidak

2. Seberapa sering anda menggunakannya?


a. Sering, tidak menghitung jamnya

b. Saat penting-penting saja seperti tugas

3. Situs apakah yang sering anda gunakan?


a.Sosial media seperti FB, Twitter, Line, dsb

b. Google, beragam info dan berita

4. Apakah orang tua anda tidak melarang jika anda mengenakan gadget?
a.ya

b.tidak

5. Menurut anda apakah gadget dapat membuat nilai-nilai di sekolah turun?


a.ya, jelaskan! (wawancara)
.............................................................................................................................
b. tidak, jelaskan(wawancara)
..............................................................................................................................
6. Bagaimana cara anda membagi waktu antara pelajaran/kewajiban dengan keperluan gadget?
(wawancara)....................................................................................

BAB V
LAPORAN HASIL PENELITIAN
JAWABAN 8 SISWA DARI KELAS XII IPS 1 dan XII IPS 2
Kedelapan siswa di atas memiliki gadget, dan dibelikan oleh orang tua. 6 dari mereka sering
menggunakan untuk via sosial media, dan memilih untuk mengerjakan mendampingi tugas
lewat warnet. Selain karena warnet atau laptop tidak terbatas kuota, pekerjaan jadi cepat
selesai. Meskipun begitu, jika mereka sedang memiliki kuota yang cukup pada gadget, mereka
menggunakan benda tersebut.
Nadine, Gagah, Firdaus, Laili dan Anis tidak merasa kesulitan membagi waktu. Selain karena
mereka menyicil PR di sekolah, cara belajar mereka santai dan konsentrasi. Meskipun ada yang
rutin dan tidak, sehingga tidak ada pengaruh serius terhadap prestasi mereka. Sedangkan
Agung dan Hami, mereka terkadang kesulitan membagi waktu namun mereka tetap berusaha
memanajemen waktu dengan belajar saat hendak ujian dan ada beberapa materi yang memang
mereka tidak sanggup kuasai .

Anda mungkin juga menyukai