Anda di halaman 1dari 28

TEORI-TEORI

KEBENARAN

FILSAFAT ILMU

LATAR BELAKANG
Antara pengetahuan dan kebenaran memiliki
ikatan yang kuat
Manusia berpikir, berusaha untuk menemukan
pengetahuan yang benar
Pada hakikatnya kebenaran adalah tujuan dari
aktivitas ilmu pengetahuan yang berkembang
Kebenaran yang dinyatakan dalam Al-Quran
dalam QS. Al Imran ayat 60: (Apa yang telah
Kami ceritakan itu), Itulah yang benar, yang
datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah
kamu termasuk orang-orang yang ragu
Dalam
mengkaji
suatu
keilmuan
perlu
penjabaran bagaimana proses kebenaran

RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kebenaran?
2. Bagaimana sifat-sifat kebenaran?
3. Apa saja jenis-jenis kebenaran?
4. Apa saja macam-macam kebenaran?
5. Bagaimana cara menemukan kebenaran?
6. Bagaimana

analisis

teori kebenaran?

penulis

mengenai

1. PENGERTIAN KEBENARAN
Banyak para filsuf memiliki perbedaan dalam
mendefinisikan kebenaran, karena usaha
untuk
memberikan
definisi
kebenaran
mengalami banyak kesulitan.
Poedjawiyatna
(1987:16),
Kebenaran
adalah persesuaian antara pengetahuan dan
objeknya
Aristoteles,
Kebenaran
adalah
soal
kesesuaian antara apa yang diklaim sebagai
diketahui
dengan
kenyataan
yang
sebenarnya. Benar dan salah adalah soal

2. SIFAT-SIFAT
KEBENARAN
TIM DOSEN FILSAFAT ILMU FAK. FILSAFAT UGM
Yogyakarta (1996), membedakan menjadi 3 hal:
1. Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan
2. Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik

dari bagaimana cara atau dengan alat apakah


seseorang membangun pengetahuannya
3. Kebenaran yang dikaitkan atas ketergantungan

terjadinya pengetahuan

3. JENIS-JENIS KEBENARAN
A.M.W.
Pranarka
membedakan
menjadi
kebenaran:

(1987),
tiga
jenis

1. Kebenaran
Epistemological,
kebenaran ini berhubungan dengan
pengetahuan manusia
2. Kebenaran
Ontological
adalah
kebenaran sebagai sifat dasar yang
melekat kepada segala sesuatu yang
ada ataupun diadakan

JENIS LAIN.
1. Kebenaran Ilmiah. Kebenaran ini
yang akan menjadi pokok perbincangan
dalam membahas lima teori kebenaran
2. Kebenaran Non Ilmiah, meliputi:
a) Pengetahuan
biasa,
keingintahuan
manusia dalam kehidupan sehari-hari
b) Mitos, substansinya tidak memuat objek
yang faktual dan aktual
c) Wahyu, dalam bahasa Diin Al Islam, Allah
dengan kebijakannya memasukkan hal
tersebut sebagai hal yang pertama-tama
yang harus diimani saja

4. MACAM-MACAM TEORI
KEBENARAN
1. TEORI

KEBENARAN

BERSESUAIAN

SALING

(CORRESPONDENCE

THEORY OF TRUTH)
2. TEORI

KEBENARAN

SALING

BERHUBUNGAN (COHERENCE THEORY


OF TRUTH)
3. TEORI KEBENARAN PROPOSISI
4. TEORI KEBENARAN PRAGMATIK (THE

1. TEORI KEBENARAN SALING


BERSESUAIAN (CORRESPONDENCE
THEORY OF TRUTH)

Teori kebenaran yang paling awal dan tua


White (1978), disebut juga teori tradisional
Kattsof (1986), Kebenaran atau keadaan
benar berupa kesesuaian (Correspondence)
antara makna yang dimaksudkan oleh suatu
pernyataan dengan apa yang sungguhsungguh merupakan halnya atau apa yang
merupakan fakta-faktanya
Teori yang berangkat dari teori Aristoteles
yang menyatakan, Segala sesuatu yang
diketahui
adalah
suatu
yang
dapat
dikembalikan pada kenyataan yang dikenal

Lanjutan (Teori Kebenaran Saling


Bersesuaian)
Atau suatu pengetahuan mempunyai
nilai besar apabila pengetahuan
mempunyai saling kesesuaian dengan
kenyataan yang diketahuinya.
Teori berpandangan bahwa suatu
proposisi bernilai benar apabila saling
bersesuaian dengan dunia kenyataan.
Kebenaran dapat dibuktikan secara
langsung pada dunia kenyataan.
Kebenaran itu kesesuaian dengan
fakta, keselarasan dengan realitas,

Contohnya (Teori Kebenaran


Saling Bersesuaian)
Pengetahuan air akan menguap jika
dipanasi

sampai

Pengetahuan

100

tersebut

benar

derajat.
kalau

kemudian dicoba memanasi air dan


diukur sampai 100 derajat. Jika terbukti
tidak

menguap

maka

pengetahuan

dinyatakan salah dan terbukti

benar

2. TEORI KEBENARAN SALING


BERHUBUNGAN (COHERENCE
THEORY OF TRUTH)

Teori ini dibangun oleh para pemikir


rasionalis seperti Leibniz, Spinoza,
Hegel, dan Bradley, maupun Plato
dan Aristoteles
Teori ini juga disebut dengan teori
Konsistensi
Katsoff, teori Koherensi yaitu suatu
proposisi cenderung benar jika proposisi
tersebut
dalam
keadaan
saling
berhubungan dengan proposisi-proposisi

LANJUTAN (Teori Kebenaran Saling


Berhubungan (Coherence Theory of
Truth)

Proposisi tersebut benar jika mempunyai


hubungan
dengan
proposisi
yang
terdahulu benar
Pembuktian teori kebenaran koherensi
dapat melalui fakta sejarah apabila
merupakan
proposisi
sejarah
atau
memakai logika apabila merupakan
pernyataan bersifat logis
Secara sederhana, Suatu proposisi itu
atau makna pernyataan dari suatu
pengetahuan bernilai benar bila proposisi

CONTOHNYA (Teori Kebenaran


Saling Berhubungan (Coherence
Theory of Truth)
Kita

mempunyai

pengetahuan

bahwa

semua manusia pasti akan mati adalah


pernyataan yang memang benar adanya.
Jika

Ahmad

adalah

manusia,

maka

pernyataan bahwa Ahmad pasti akan


mati, merupakan pernyataan yang benar
pula. Sebab pernyataan kedua konsisten
dengan pernyataan yang benar.

3. TEORI KEBENARAN PROPOSISI

Dalam logika Aristoteles, proposisi benar adalah


bila

sesuai

proposisi.

dengan

Dalam

persyaratan

logika

formal

proposisi

yang

suatu
lain,

proposisi benar tidak dilihat pada benar formilnya,


melainkan dilihat pada benar materiilnya.
Noeng Muhadjir,
dengan

benar

membedakan benar formil


materiil.

Logika

matematik

sederhana: 1/2a=1/2 b; sehingga a=b. matematik


teoritik simbolik logika tersebut benar.

LANJUTAN (Teori Kebenaran


Proposisi)
Kita tahu bahwa gelas isi kalau dilukis akan
memiliki gambar sama dengan gelas kosong,
sesuai dengan logika matematik simbolik teoritik
tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
isi sama dengan kosong. Bentuk formilnya sudah
benar, tetapi materiilnya salah.
Proposisi tidak lain adalah suatu pernyataan yang
berisi banyak konsep yang kompleks. Kebenaran
ini akan sangat bergantung pada situasi dan
kondisi
yang
melatarinya,
pengalaman,
kemampuan, dan usia memengaruhi kepemilikian
epistemo tentang kebenaran.

4. TEORI KEBENARAN
PRAGMATIK (THE PRAGMATIC
THEORY OF TRUTH)
Tokoh teori ini adalah Charles Sander Pierce
(1834-1914), William James (1842-1920),
John Dewey (1859)
Teori menyatakan bahwa kebenaran suatu
pernyataan
diukur
dengan
menggunakan
kriteria fungsional. Jika pernyataan tersebut
memiliki
fungsi
atau
kegunaan
dalam
kehidupan praktis
Menurut paham ini bukan kebenaran yang
dilihat dari segi etik, baik atau buruk, tetapi
kebenaran yang didasarkan pada kegunaannya

LANJUTAN ..Teori Kebenaran


Pragmatik (The Pragmatic Theory
of Truth)
Kebenaran dibuktikan oleh kegunaannya,
oleh hasilnya, dan oleh akibat-akibat
praktisnya. Jadi kebenaran adalah apa
saja yang berlaku (works)
Seperti
yang
dikemukakan
oleh
penganutnya:
1) Sesuatu itu benar apabila memuaskan
keinginan dan tujuan manusia
2) Sesuatu itu benar apabila dapat diuji benar
dengan eksperimen
3) Sesuatu itu benar apabila ia mendorong atau
membantu perjuangan biologis untuk tetap
ada.

CONTOHNYA ..Teori Kebenaran


Pragmatik (The Pragmatic Theory
of Truth)
Bagi pragmatisme, suatu agama itu
bukan benar karena Tuhan yang
disembah oleh penganut agama itu
sungguh-sungguh ada, tetapi agama itu
dianggap benar karena pengaruhnya
yang positif atas kehidupan manusia;
berkat kepercayaan orang akan Tuhan
maka kehidupan masyarakat berlaku
secara tertib dan jiwanya semakin
tenang
Begitu juga dengan ilmu perbintangan

5. TEORI KEBENARAN STRUKTURAL PARADIGMATIK

Noeng Muhadjir menyatakan bahwa


kebenaran struktural berkembang dari
kebenaran
korespondensi.
Konsep
paradigmatik,
menurutnya
dikembangkan dari banyak ahli, antara
lain Thomas Kuhn.
Teori dinyatakan benar jika teori itu
berdasarkan pada paradigma atau
perspektif tertentu dan ada komunitas
ilmuwan
yang
mengakui
atau
mendukung paradigma tersebut

LANJUTAN.. Teori kebenaran


Struktural Paradigmatik
Lichtenberg menemukan identitas struktural
kualitatif dari berbagai domain disiplin ilmu.
Misalnya, ada pembiasaan sinar karena gravitasi
bumi. Setahun pada umumnya 365 hari, kecuali
pada tahun kabisat. Ini bukan sekedar
perhitungan hari dalam setahunnya, melainkan
terkait
pada
rotasi
bumi,
dan
lainnya
(pembicaraan bidang astronomi). Dua contoh
tersebut
menunjukkan
adanya
hubungan
struktural antar berbagai sesuatu yang konstan,
yang berada pada domain disiplin ilmu yang
mungkin beragam/berbeda. Hubungan struktural
ini disebut Lictenberg sebagai paradigmata

5. CARA MENEMUKAN KEBENARAN


Cara-cara untuk menemukan kebenaran
diuraikan oleh Hartono Kasmadi, dkk.,
(1990), sebagai berikut:
1. Penemuan secara kebetulan.
2. Penemuan Coba dan Ralat (Trial and
Error).
3. Penemuan melalui otoritas atau kewibawaan
4. Penemuan secara spekulatif
5. Penemuan kebenaran lewat cara berpikir
kritis dan rasional
6. Penemuan kebenaran melalui penelitian
ilmiah

6. ANALISIS TEORI KEBENARAN


Musa Asyari, menyatakan bahwa kebenaran selalu
berkaitan dengan dimensi keilmuan (Asyari: 75) akan
tetapi perlu disadari bahwa kebenaran yang bersandar
pada ilmu tidak sepenuhnya mutlak, sebab sandaran
ilmu selalu dipengaruhi oleh pilihan, selalu tidak
pernah menyeluruh, selalu dipengaruhi oleh realitas
ruang dan waktu dan hasilnya selalu berubah sehingga
akan mempengaruhi pada realitas kebenaran yang
ada.

(Asyari:

77)

jadi

dapat

disimpulkan

bahwa

kebenaran yang bersandar pada ilmu bersifat relatif.

KH. Musthofa Bisri (Gus Mus) adalah kebenaran


kita berkemungkinan salah, kesalahan orang
lain berkemungkinan benar. Hanya kebenaran
Tuhan yang benar-benar benar
Analisis penulis sendiri tentang kebenaran,
dengan merujuk kepada pendapat-pendapat
sebelumnya bahwa kebenaran yang diperoleh
dengan berbagai tahap-tahap ilmiah perlu juga
harus disikapi dengan pengembangan sikap

Sehingga

kita

tidak

mudah

menyatakan

bahwa kebenaran yang kita terima memang


benar-benar benar
Apalagi kebenaran tersebut merupakan suatu
perpaduan antara ilmu, filsafat dan agama.
Dalam

Islam

dengan

gamblang

telah

mengcover hal tersebut yang tertuang dalam


QS. Al Imran ayat 60, seperti yang telah
dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya.

KESIMPULAN
Kebenaran adalah soal kesesuaian antara apa yang diklaim

sebagai yang diketahui dengan kenyataan yang sebenarnya.


Benar dan salah adalah soal sesuai tidaknya apa yang
dikatakan dengan kenyataan sebagaimana adanya
Sifat dari kebenaran tersebut menurut Tim Dosen Filsafat

Ilmu Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta itu berkaitan dengan


kualitas

pengetahuan;

dikaitkan

dengan

sifat

atau

karakteristik dari bagaimana cara atau dengan alat apakah


seseorang membangun pengetahuannya; dan kebenaran
yang dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan

Teori kebenaran secara ilmiah terbagi menjadi


lima yaitu Teori Kebenaran Saling Bersesuaian
(Correspondence

Theory

of

Truth),

Kebenaran Saling Berhubungan

Teori

(Coherence

Theory of Truth), Teori Kebenaran Proposisi,


Teori

Kebenaran

Pragmatik

(The

Pragmatic

Theory of Truth) dan Teori Kebenaran Struktural


Paradigmatik
Cara

yang

digunakan

untuk

menemukan

kebenaran adalah dengan cara ilmiah dan non


ilmiah

Wallahu alam Bisshowab

Anda mungkin juga menyukai