Anda di halaman 1dari 18

Tiga Landasan Utama

TIGA LANDASAN UTAMA


MENGENAL ALLAH
Tujuan Penyajian Materi:
1. Agar mutarabbi mengenal Allah dengan pengenalan yang
sesungguhny dan menjadikannya sebagai tujuan.
2. Agar mutarabbi mampu mengimplementasikan tauhid dalam
kehidupannya sehari- hari.
3. Agar mutarabbi bisa memuliakan Allah sebagaimana
mestinya.
A. MUQADDIMAH
1. Tiga Landasan Utama Meliputi 3 hal:
a. Marifatullah (Mengenal Allah)
b. Marifaturrasul (Mengenal Rasulullah)
c. Marifatuddinil Islam (Mengenal agama Islam)
2. Urgensi Mempelajari Tiga Landasan Utama ini:
a. Merupakan pertanyaan utama malaikat di dalam kubur.
Maka hal ini perlu diketahui, dipahami dan diaplikasikan
agar kita bisa lolos dari pertanyaan ini. Ini adalah suatu
hal yang aneh. Biasanya ujian itu jawabannya rahasia,
tapi
pertanyaan
di
alam
kubur
disampaikan
jawabannya. Maka kita mungkin akan mengatakan,
saya pasti bisa menjawabnya, padahal belum tentu,
sebab yang bisa menjawab hal ini hanyalah orangorang yang diberi taufik oleh Allah.
b. Keutamaan orang yang ridha dengan Allah sebagai
Rabbnya, Rasulullah sebagai nabinya, dan Islam
sebagai agamanya. Sabda Rasulullah, barang siapa
yang ridha dengan Allah sebagai Rabbnya, Rasulullah
sebagai nabinya, dan Islam sebagai agamanya, maka ia
akan merasakan manisnya iman. Oleh karena itu kita
harus mempelajari apa sebenarnya yang dimaksud
dengan
marifatullah,
marifaturrasul,
dan
marifatuddin, apakah sekedar kita mengatakan saya
percaya Allah, saya ridha Allah sebagai Rabbku, saya
percaya Rasulullah, saya ridha Rasulullah sebagai
nabiku, dan saya ridha Islam sebagai agamaku, kalau
hanya sekedar pengakuan seperti ini, maka kita tidak
akan merasakan manisnya iman. Makanya para ulama
sangat memperhatikan pembahasan tentang 3 hal ini.
B. MENGENAL ALLAH

Tiga Landasan Utama

1. Urgensi pembahasan ini:


a. Prinsip aqidah yang paling penting.
b. Diatasnya Islam itu eksis.
c. Inti ajaran Al qur'an, sebagaimana yang disebutkan oleh
Ibnu Qayyim, kerana
1 Al Quran memperkenalkan Allah secara langsung
lewat ayat-ayatnya. Al Quran membahas tentang
nama-nama, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan Allah,
ajakan ibadah kepada Allah dan meninggalkan
kesyirikan.
2 Perintah untuk taat kepada Allah dan larangan untuk
bermaksiat kepada Allah, dan kedua hal ini adalah
konsekwensi iman terhadap Allah.
3 Berita tentang orang-orang beriman dan balasannya
baik di dunia maupun di akhirat, dan berita tentang
orang-orang kafir dan balasannya baik di dunia
maupun di akhirat. Kedua hal ini merupakan balasan
iman dan kufur kepada Allah.
2. Jalan mengenal Allah
a. Ayat-ayat
Inilah jalan yang paling efektif untuk mengantarkan
kita kepada marifatullah. Kita tidak akan sampai
mencintai dan memuliakan Allah kalau kita tidak
mengenal-Nya dengan pengenalan yang sempurna.
Mengenal Allah lewat Al Quran adalah lewat nama-nama
dan sifat-sifat-Nya. Tidak akan mungkin kita mengenal
Allah lewat Dzat-Nya, tetapi Allah memperkenalkan diriNya lewat nama-nama dan sifat-sifat-Nya, makanya wajar
jika Ibnu Qayyim mengatakan bahwa tauhid asma wa sifat
adalah ilmu yang paling mulia karena dia akan
mengantarkan kita kepada marifatullah, mengenal Allah
lewat nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Di sinilah
kekonyolan orang-orang tarekat dan tasawuf yang
mengatakan
dirinya
telah
sampai
pada
tingkat
marifatullah tetapi tidak pernah membaca Al Quran dan
tidak pernah melakukan kajian terhadap asma wa sifat.
QS. Ali Imran. 190

Tiga Landasan Utama

190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,


dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tandatanda bagi orang-orang yang berakal. (QS. Ali Imran : 190)
QS. Al Baqarah. 164

164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,


silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar
di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan
apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu
dengan air itu dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara
langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda
(keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang
memikirkan. (QS. Al Baqarah : 164).
Al Quran
Alam semesta
Mujizat
b. Akal
c. Fitrah
3. Iman Kepada Allah
a. Iman kepada wujudNya
b. Tauhidullah
4. Buah dari Iman kepada Allah

Tiga Landasan Utama

a. Pengejawantahan tauhid dan tidak tergantung kepada


Allah.
b. Kesempurnaan cinta dan pengagungan kepada Allah.
c. Pelaksanaan ibadah kepada Allah, dengan melaksanakan
perintahNya dan menjauhi laraganNya.
C. TAUHID
Tujuan Penyajian Materi
1. Agar peserta mengetahui bahwa tauhid tidak akan tegak
tanpa meninggalkan syirik.
2. Agar peserta mengetahui bahaya syirik
3. Agar peserta mengenal jenis-jenis dan bentuk-bentuk
syirik.
4. Agar peserta mampu menjauhi segala bentuk dan jenis
kesyirikan.
a. Defenisi tauhid:
1 Secara bahasa (etimologi): Membuat sesuatu jadi satu.
Maksudnya bukan menggabungkan yang banyak menjadi
satu tetapi diantara yang banyak itu kita hanya mengakui
satu. Sembahan itu banyak, tetapi kita mengingkari
semua yang bathil tapi kita hanya mengakui sembahan
yang haq.
2 Secara ishtilah (terminologi):
MengEsakan Allah dalam RububiyahNya, UluhiyahNya
serta Asma' dan SifatNya.
b. Tauhid Rububiyah
Tauhid Rububiyah pada dasarnya diyakini oleh seluruh
makhluk. Hanya saja dalam konsekuensinya yang terkadang
kita salah.
QS. Al Fatihah : 1

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi


Maha Penyayang[1].
QS. Al Araf :52

Tiga Landasan Utama

Dan Sesungguhnya kami Telah mendatangkan sebuah Kitab


(Al Quran) kepada mereka yang kami Telah menjelaskannya
atas dasar pengetahuan Kami[546]; menjadi petunjuk dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman.
MAKNA RABB
Secara bahasa (etimologi) makna rabb adalah di
antaranya:
1. Pembinaan dan peningkatan
2. Pemeliharaan
QS. Ar Rahman : 17

Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari


dan
Tuhan
yang
memelihara
kedua
tempat
terbenamnya.
3. Mengarahkan/memimpin
4. Memiliki 1:2, 9:129
QS. Al Fatihah : 2

2. Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].


[2] Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah Karena
perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan
kemauan sendiri. Maka memuji Allah berarti:
menyanjung-Nya Karena perbuatannya yang baik. lain
halnya dengan syukur yang berarti: mengakui
keutamaan
seseorang
terhadap
nikmat
yang
diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah
ialah Karena Allah sumber dari segala kebaikan yang
patut dipuji.
[3] Rabb (Tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang
Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak
dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada
sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah).
'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan
yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti:
alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan,
benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta
semua alam-alam itu.

Tiga Landasan Utama

QS. At Taubah : 129


Jika mereka berpaling (dari keimanan), Maka
Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiKu; tidak ada Tuhan
selain Dia. Hanya kepada-Nya Aku bertawakkal dan dia
adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung".

Saat ini terjadi pendangkalan makna rabb di tengahtengah ummat, kata rabb dengan kata ilah diartikan ke
dalam bahasa Indonesia dengan makna Tuhan, yang
mengakibatkan iman/tauhid kita banyak mengalami
pergerseran.
Secara ishtilah (terminologi):
Mengesakan Allah dalam perbuatan-perbuatan-Nya.
Misal, tidak ada yang menciptakan selain allah, tidak ada
yang memberikan rezki selain Allah karena mencipta dan
memberi rezki adalah perbuatan Allah.
QS. Al Anbiya : 92

92. Sesungguhnya (agama Tauhid) Ini adalah agama


kamu semua; agama yang satu[971] dan Aku adalah
Tuhanmu, Maka sembahlah Aku.
[971] Maksudnya: sama dalam pokok-pokok kepercayaan
dan pokok-pokok Syari'at.
Cakupan tauhid Rububiyah:
1. Iman terhadap wujud Allah; mengimani eksistensi atau
keberadaan Allah.
QS. Al Araaf. 143

Tiga Landasan Utama

143. Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan


kami) pada waktu yang Telah kami tentukan dan Tuhan
Telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah
Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau)
kepadaku agar Aku dapat melihat kepada Engkau".
Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup
melihat-Ku, tapi Lihatlah ke bukit itu, Maka jika ia tetap
di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat
melihat-Ku". tatkala Tuhannya menampakkan diri
kepada gunung itu[565], dijadikannya gunung itu
hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah
Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau,
Aku bertaubat kepada Engkau dan Aku orang yang
pertama-tama beriman".
[565] para Mufassirin ada yang mengartikan yang
nampak oleh gunung itu ialah kebesaran dan
kekuasaan Allah, dan ada pula yang menafsirkan bahwa
yang
nampak
itu
hanyalah
cahaya
Allah.
Bagaimanapun juga nampaknya Tuhan itu bukanlah
nampak makhluk, hanyalah nampak yang sesuai sifatsifat Tuhan yang tidak dapat diukur dengan ukuran
manusia.
QS. Al Furqan : 21

Tiga Landasan Utama

21. Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti


pertemuan(nya) dengan Kami: "Mengapakah tidak
diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita
(tidak) melihat Tuhan kita?" Sesungguhnya mereka
memandang besar tentang diri mereka dan mereka
benar-benar Telah melampaui batas(dalam melakukan)
kezaliman".
2. Mengiqrarkan bahwasanya Allah:
Pencipta segala sesuatu
Jika ada yang mengatakan ada yang bisa
menciptakan selain Allah, maka ia musyrik dari sisi
rububiyah. Ada satu sekte tasawuf, dalam lembaranlembaran pertama bukunya terdapat pernyataan
bahwa Allah dan Rasul berserikat menciptakan
manusia.
QS. Az Zumar : 62

62. Allah menciptakan segala sesuatu dan dia


memelihara segala sesuatu.
Pemilik segala sesuatu. QS. Ali Imran :26-27

Tiga Landasan Utama

26.
Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan,
Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki
dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki.
Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau
hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah
segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
27. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau
masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup
dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang
hidup[191]. dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki
tanpa hisab (batas)".
[191] sebagian Mufassirin memberi misal untuk ayat Ini dengan
mengeluarkan anak ayam dari telur, dan telur dari ayam. dan
dapat juga diartikan bahwa pergiliran kekuasaan diantara
bangsa-bangsa dan timbul tenggelamnya sesuatu umat adalah
menurut hukum Allah.

Raja manusia
Konsekuensinya adalah ketika Allah mencabut
apa yang pernah Allah berikan kepada kita maka
kita harus ridha karena Dialah yang memiliki itu,
kita harus ridha dengan apa yang Allah berikan..
Contoh, ketika Allah mengambil kesehatan kita
maka kita harus ridha karena Dia berhak untuk
mengambilnya, ketika Allah mengambil keluarga
kita maka kita harus ridha karena Dia yang
memilikinya.
Qs 114:2
26. Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai
kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang
yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan
dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan
orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan
orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah
segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha
Kuasa atas segala sesuatu.
27. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan
Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau
keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau
keluarkan yang mati dari yang hidup[191]. dan
Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki
tanpa hisab (batas)".

Tiga Landasan Utama

[191] sebagian Mufassirin memberi misal untuk


ayat Ini dengan mengeluarkan anak ayam dari telur,
dan telur dari ayam. dan dapat juga diartikan bahwa
pergiliran kekuasaan diantara bangsa-bangsa dan
timbul tenggelamnya sesuatu umat adalah menurut
hukum Allah.
Maha pemberi rezki
Kadang kita seakan-akan merasa bahwa rezki itu
kita yang mengusahakannya. Seperti Qarun.
Qarun adalah orang yang mengira harta yang dia
miliki itu berasal dari usahanya sendiri karena
kemampuan dan ilmunya, seolah-olah tidak
bersumber dari Allah. Tapi orang beriman yang
meyakini
bahwa
apa
dimiliki
merupakan
pemberian Allah, sehingga dia tidak masuk ke
daerah yang merupakan otoritas Allah. Kadang
tanpa
disadari
kita
masuk
ke
ruang
lingkup/otoritas Allah seakan-akan kita yang
memberi atau mendatangkan rezki. Padahal
dalam
hadits
telah
dijelaskan
gerakkan
tanganmu maka Saya akan memberi rezki
padamu, ini berarti bahwa kita hanya sekedar
mengambil sebab, bukan kita yang menentukan.
Olehnya itu, kita harus ridha terhadap apa pun
yang Allah berikan sebagai konsekuensi atas
keyakinan kita bahwa Allahlah Maha Pemberi
Rezki.
QS. Hud. 6

6. Dan tidak ada suatu binatang melata[709] pun


di bumi melainkan Allah-lah yang memberi
rezkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam
binatang itu dan tempat penyimpanannya[710].
semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh
mahfuzh). (QS. Hud : 6)

Tiga Landasan Utama

[709] yang dimaksud binatang melata di sini


ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa.
[710]
menurut sebagian ahli tafsir yang
dimaksud dengan tempat berdiam di sini ialah
dunia dan tempat penyimpanan ialah akhirat. dan
menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud
tempat berdiam ialah tulang sulbi dan tempat
penyimpanan ialah rahim.
Yang menghidupkan
Ketika kita meyakini bahwa Allahlah yang
menghidupkan kita maka kita serahkan seluruh
hidup kita kepada Allah dan kita tidak perlu
khawatir terhadap kematian oleh sebab-sebab
yang lain karena Allahlah yang menghidupkan
dan mematikan.
QS. Al Hajj. 6

6.
Yang demikian itu, Karena Sesungguhnya
Allah, dialah yang haq[977] dan Sesungguhnya
dialah yang menghidupkan segala yang mati dan
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu,
[977]
Maksudnya: Allah-lah Tuhan yang
Sebenarnya, yang wajib disembah, yang berkuasa
dan sebagainya.
Yang mematikan
QS. Al Araf. 158

Tiga Landasan Utama


158. Katakanlah: "Hai manusia Sesungguhnya
Aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu
Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi;
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Dia, yang menghidupkan dan mematikan, Maka
berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya,
nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan
kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan
ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk".
Yang memberi manfaat
Di
sini
ditanamkan
kepada
mutarabbi
ketergantungan kepada Allah, dan tidak ada
ketergantungan kepada selain-Nya. Hanya Allah
yang dapat memberikan manfaat dan mudharat,
maka selayaknyalah kita hanya bergantung
kepadaNya. Jadi tidak ada gunanya bergantung
kepada kuburan atau mengagungkan bendabenda tertentu karena ia tidak dapat memberikan
manfaat maupun mudharat. Termasuk orangorang pintar di daerah Sulawesi Selatan ini yang
masih meyakini pamali-pamali. Kalau misalnya
kita bermalam bersama-sama terus keesokan
harinya berpisah, ada yang ke utara dan ada yang
ke selatan, maka akan celaka. Ini adalah
penyimpangan dalam tauhid Rububiyah.
QS. Yunus. 106

106. Dan janganlah kamu menyembah apa-apa


yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula)
memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab
jika kamu berbuat (yang demikian), itu, Maka
Sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk

Tiga Landasan Utama

orang-orang yang zalim".


Yang memberi mudharat
QS. Al Maidah. 76


76. Katakanlah: "Mengapa kamu menyembah
selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat
memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula)
memberi manfaat?" dan Allah-lah yang Maha
mendengar lagi Maha Mengetahui.
Satu-satunya yang mengabulkan do'a
Seseorang yang betul-betul telah mewujudkan
tauhid dalam hidupnya maka ia tidak akan ke
mana-mana untuk meminta doa/berkah, mereka
selalu meminta kepada Allah karena yang lain tak
mampu mengabulkan doanya.
QS. Ar Rad. 14

14. Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa


yang benar. dan berhala-berhala yang mereka
sembah
selain
Allah
tidak
dapat
memperkenankan sesuatupun bagi mereka,
melainkan seperti orang yang membukakan
kedua telapak tangannya ke dalam air supaya
sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak
dapat sampai ke mulutnya[769]. dan doa (ibadat)

Tiga Landasan Utama

orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.


[769] orang-orang yang mendoa kepada berhala
dimisalkan seperti orang yang mengulurkan
telapak tangannya yang terbuka ke air supaya air
sampai ke mulutnya. hal Ini tidak mungkin terjadi
Karena telapak tangan yang terbuka tidak dapat
menampung air.
Yang Maha Berkuasa
QS. Yaasin. 81


81. Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit
dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa
dengan itu? benar, dia berkuasa. dan dialah Maha
Pencipta lagi Maha Mengetahui.
QS. Al Anam. 18

18. Dan dialah yang berkuasa atas sekalian


hamba-hamba-Nya. dan dialah yang Maha
Bijaksana lagi Maha Mengetahui
Ditangan-Nya segala urusan 3:109, 10:31
Rabb yang menetapkan segala perkara
Konsekuensi terhadap keyakinan kita terhadap hal
ini adalah ridha kepada ketetapan dan taqdir
Allah.
QS. Ali Imran. 109


109.
Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan dan menganiaya dirinya, Kemudian ia
mohon ampun kepada Allah, niscaya ia
mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha

Tiga Landasan Utama

Penyayang.
QS. Yunus. 31





31. Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki
kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah
yang Kuasa (menciptakan) pendengaran dan
penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan
yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan
yang mati dari yang hidup[689] dan siapakah
yang mengatur segala urusan?" Maka mereka
akan menjawab: "Allah". Maka Katakanlah
"Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?"

[689] sebagian Mufassirin memberi misal untuk


ayat Ini dengan mengeluarkan anak ayam dari
telur, dan telur dari ayam. dan dapat juga
diartikan bahwa pergiliran kekuasaan diantara
bangsa-bangsa dan timbul tenggelamnya sesuatu
umat adalah menurut hukum Allah.
Yang mengatur. 10:3,31, 13:2, 32:5
Allah yang megatur alam semesta (termasuk
manusia yang merupakan bagian dari alam),
maka sebagai konsekuensi dari keyakinan kita
adalah hanya mengakui aturan-aturan yang
bersumber dari Allah.
QS. Yunus. 3

Tiga Landasan Utama

3. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang


menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
Kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy untuk
mengatur segala urusan. tiada seorangpun yang
akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izinNya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan
kamu, Maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu
tidak mengambil pelajaran?
QS.
2. Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang
(sebagaimana) yang kamu lihat, Kemudian dia
bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan
matahari dan bulan. masing-masing beredar
hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur
urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya),
supaya
kamu
meyakini
pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.
25.
Sesungguhnya
Tuhanmu
dialah
yang
memberikan Keputusan di antara mereka pada hari
kiamat
tentang
apa
yang
selalu
mereka
perselisihkan padanya.
Tidak ada sekutu bagi Allah dalam semua perkara
di atas.
D. SYIRIK

b. SYIRIK

MENGENAL RASULULLAH
MENGENAL DIN ISLAM

Tiga Landasan Utama

Tiga Landasan Utama

Anda mungkin juga menyukai