Anda di halaman 1dari 6

Agung Setyawan

Rabu, 29 Februari 2012

OBAT ANTI NYAMUK ALAMI DAN MURAH

Cara Yang Pertama :


Setiap tahunnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) menyerang
masyarakat di Tanah Air. Meski ada cara untuk menghindari dan mengobati
penyakit ini, korban jiwa akibat DBD tak terelakkan juga. Kondisi ini
menginspirasi siswa/siswi SMA Taruna Nusantara, Magelang, untuk sedikit
menunjukkan baktinya kepada negara dengan meminimalisasikan jumlah
penderita DBD. Sumbangsih ini mereka wujudkan dengan jalan mencari obat
antinyamuk yang murah tapi efektif.
Eddyman Kharma, Intan Elfarini dan Kanaka Sundhoro, pelajar SMA
Taruna Nusantara, berupaya menawarkan cara membasmi nyamuk dengan
murah, alami dan efektif. Temuan itu bukan serta-merta datang begitu saja,
namun telah melewati penelitian ilmiah yang rumit dan panjang. Karena
itulah, setelah dilombakan dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) yang
diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), karya ilmiah
berjudul Eksplorasi Bunga Sukun sebagai Pengganti Isi Ulang (Refill) Obat
Nyamuk Elektrik itu menyabet juara pertama.
Menurut Eddyman Kharma, karya ilmiah yang diikutkan lomba itu
merupakan sebuah usaha generasi muda dalam menjawab dan menanggapi
kondisi kesehatan yang tengah dialami bumi Nusantara ini, khususnya
masalah yang muncul karena nyamuk.
Dikatakan siswa kelas tiga SMA itu, di tengah masyarakat yang
terancam serangan nyamuk demam berdarah, tentunya kian banyak pula
produsen obat antinyamuk yang menawarkan produk unggulannya.
Sayangnya, produk yang dikeluarkan sebagian besar perusahaan obat
antinyamuk itu tidak ramah lingkungan dan bahkan bisa mengganggu
kesehatan pemakainya. Ini dikarenakan sebagian besar obat antinyamuk
mengandung bahan kimia sintetis berkonsentrasi tinggi, yaitu propoxur dan
transfluthrin yang bisa menyebabkan kerusakan sel syaraf, bahkan
kematian, kata Eddyman sambil menegaskan bahwa obat antinyamuk
temuannya, yang berbahan dasar buah sukun (Artocarpus communis)
sebagai cara alami mengusir nyamuk yang tidak berefek buruk pada
kesehatan penggunanya.

Dalam penelitian ilmiahnya, ketiga pelajar SMA itu membandingkan


keefektifan objek penelitian mereka dengan salah satu obat antinyamuk
elektrik ternama. Setelah melalui uji laboratorium, kata Eddyman, obat
antinyamuk temuannya justru lebih efektif dan lebih tahan lama ketimbang
obat antinyamuk elektrik pembanding.
Hasil penelitian kami menyebutkan bahwa bunga sukun dapat digunakan
sebagai penolak nyamuk, sekaligus bisa membunuhnya. Setelah
dibandingkan dengan obat nyamuk elektrik, temuan kami lebih efektif dan
tahan lama, dan tentunya lebih ekonomis, kata Eddyman menjelang
pemaparan karya ilmiahnya di muka dewan juri, awal Desember lalu.
Dalam presentasi penelitian itu di kampus LIPI, Eddyman dan temantemannya mengemukakan bahwa sukun memiliki banyak kegunaan, namun
saat ini kebanyakan orang masih memanfaatkan sukun sebatas pada
konsumsi buahnya sebagai sumber gizi dan pengobatan penyakit jantung,
penyakit kulit, diare, diabetes, sakit kepala, sakit gigi, herpes, hipertensi,
kelainan tulang dan sembelit.
Setelah melewati uji pustaka, diketahui bahwa bunga sukun mengandung
zat kimia yang diperkirakan bisa mengusir bahkan membunuh serangga,
namun aman bagi manusia, kata Eddyman di depan juri.
Adapun proses pembuatan obat antinyamuk yang aman bagi
lingkungan dan murah ini, kata Eddyman, tidak terlalu sulit. Bunga sukun
dijemur sampai kering, lalu ditumbuk sampai halus. Selanjutnya serbuk
bunga sukun itu dibungkus dengan kertas tisu, sehingga bentuknya seperti
pelat obat antinyamuk elektrik.
Berat isi bungkusan ada yang 300 mg, 500 mg dan 700 mg, katanya di
depan juri.
Langkah selanjutnya adalah menetesi bungkusan serbuk bunga sukun
itu dengan air sebanyak 1 ml. Sekitar 1,5 jam berikutnya, ulangi lagi
meneteskan air dalam jumlah yang sama ke bungkusan itu. Setelah kering,
letakkan bungkusan tersebut pada mesin elektrik pembasmi nyamuk.
Untuk alat elektrik ini, kami masih menggunakan produk yang dibuat
pabrik, kata Eddyman. Kemudian alat elektrik tersebut dinyalakan di dalam
sebuah kotak berisi delapan ekor nyamuk. Dalam waktu 10 sampai 20 detik,
nyamuk terlihat menghindar, lalu satu menit setelah obat antinyamuk dari
bunga sukun tsb dinyalakan, nyamuk mati.
Hasil yang didapat, obat antinyamuk dari serbuk bunga sukun lebih
tahan lama ketimbang produk keluaran pabrik. Bungkusan tisu berisi serbuk
bunga sukun yang telah ditetesi air sebanyak 12 x 1 ml air setiap 1,5 jam
efektif menolak nyamuk selama dua hari. Sementara produk pembasmi
nyamuk elektrik merek tertentu hanya mempunyai tingkat keefektifan
sekitar delapan jam.
Hasil lain yang kita dapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa
bunga sukun yang digunakan sebagai penolak nyamuk lebih ramah
lingkungan, karena bahan-bahan yang dikandungnya tidak bersifat racun
terhadap manusia. Selain itu produk inovatif dari kita ini lebih ekonomis dan
bisa terjangkau oleh semua kalangan, terlebih bagi mereka yang di dekat
rumahnya ada pohon sukun. Aroma dari obat antinyamuk kita ini juga tidak
menimbulkan bau yang mengganggu kok, kata Eddyman usai penetapan
kelompoknya sebagai juara pertama dan mendapatkan hadiah uang
ditambah beasiswa setiap bulan selama satu tahun dari PT Asuransi Jiwa
Bumiputera (AJB). [m7]

Sumber: Harian Warta Kota.

Cara Yang Kedua :


Cukup mudah pembuatannya dan lebih aman karena tidak menggunakan
bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Sebuah alternatif senjata bagi
perjuangan terus menerus kita dalam memberantas nyamuk. Tak perlu
dijelaskan lagi betapa bahayanya nyamuk buat kita. Ok, mari kita mulai.
Siapkan dulu :
- Botol plastik bekas ukuran 1,5 liter.
- 200 ml air
- 50 gram gula merah
- 1 gram ragi (beli di toko makanan kesehatan, warung, atau pasar).
Langkah-langkah pembuatan :
1. Potong botol plastik di tengah. Simpan bagian atas/mulut botol

2. Campur gula merah dengan air panas. Biarkan hingga dingin dan
kemudian tuangkan di separuh bagian potongan bawah botol

3. Tambahkan ragi. Tidak perlu diaduk. Ini akan menghasilkan karbondioksida

4. Pasang/masukkan potongan botol bagian atas dengan posisi terbalik


seperti corong

5. Bungkus botol dengan sesuatu yang berwarna hitam, kecuali bagian atas,
dan letakkan di beberapa sudut rumah Anda

6. Dalam dua minggu, Anda akan melihat jumlah nyamuk yang mati di
dalam botol

Perhatian
:
Gula merah ini mengundang semut untuk datang, jadi jangan lupa diberi
tempat seperti tempat tatakan susu kental yang diberi air agar tidak
disemuti. Atau cara lainnya dilingkari dengan kapur anti semut.
OK SELAMAT MENCOBA................................................!!!

Anda mungkin juga menyukai