PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Nama ayah
Alamat
TGL,LAHIR
Lahir jam
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Masuk RS
: BY. S M
: 1 hari
: laki-laki
: Tn.Beno
: Cibeber
: 7 APRIL 2009
: 09.10 WIB
: SLTP
: Buruh
: Islam
: 07-04-2009
Appearance
(warna kulit)
pucat
Badan merah,
Seluruh tubuh
ekstremitas biru
kemerah-merahan
NA
Pulse rate
Tidak ada
< 100
> 100
Tidak ada
Sedikit gerakan
Batuk/bersin
(prekuensi nadi)
Grimace (reaksi
rangsangan)
Activity
mimic
Tidak ada
Gerakan aktif
sedikit pleksi
(tonus otot)
Respiration
Exstremitas dalam
Tidak ada
(pernapasan)
Lemah/ tidak
teratur
Baik/menangis
1 Menit : 5
2 Menit : 7
1 MENIT : 5
5 MENIT : 7
Score = 37
Week = 40
2.4 Penilaian pertumbuhan bayi berdasarkan Klasifikasi neonatus menurut Battaglia & Lubchenco
2.5 Anamnesis
(Data sekunder diambil dari status rekam medis RSUD Cianjur atas nama By S.M 7-42009).
Bayi lahir di RSUD ditolong oleh bidan dengan bantuan vacum ekstraksi riwayat
persalinan partus lama + Ketuban pecah dini.
: 3600 gram
Panjang Badan
: 50 cm
Lingkar Kepala
: 33 cm
Lingkar Dada
: 32 cm
Cara kelahiran
: Spontan
Newballard skor
: 37 skor 40 week
APGAR SKOR
: 1 menit 5, 5 menit 7
Keadaan Umum
Kesadaran
: Sakit Berat
: Alert
Vital Sign
Pernapasan
Suhu
HR
: 48 x/mnt
: 37,2 C
: 124 x/mnt
:
Normocephal
UUB datar
Rambut Distribusi jarang
Mata
Hidung
Mulut
o
o
o
o
PCH (-)
Sekret (-)
Deviasi Septum (-)
Tanda Radang (-)
:
POC (-)
Langit-langit intake
Leher
:
Retraksi S.S (-)
KGB (-)
Thoraks
Paru-paru
Suara tambahan
: Simetris
: Tidak ada yang tertinggal
: Abdominothorakal
: Negative
: Negatif (-)
: BVS Kanan = kiri
Jantung
Wheezing
Ronkhi
: Negative
: Negative
:
o Bunyi jantung I & II reguler
Abdomen
:
Inspeksi
Contuor abdomen
Distensi abdomen
Retraksi epigastrium
: Datar lembut
: Negatif (-)
: (-)
Auskultasi
Bising Usus
: Positif normal
Palpasi
Hepar
Splen
Ekstremitas
o Ekstremitas atas
Akral
: Hangat
Edema
: Negatif (-/-)
Sianosis
: Negatif (-/-)
o Ekstremitas bawah
Akral
: Hangat
Edema
: Negatif (-/-)
Sianosis
: Negatif (-/-)
WBC
PLT
HB
GDS
Stap
: 22.0
: 229
: 12,2
: 48
:-
WBC : 14,3
PLT
: 305
HB
: 11,5
Pada hari berikutnya pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit berat dan
kesadaran alert kemudian,HR = 124 x / mnt, R = 48 x / mnt Suhu = 37,2 C dan hasil
pemeriksaan fisik tidak di temukan tanda-tanda abnormal.
2.12 Penatalaksanaan
a. Pertahankan suhu bayi
b. Neo K 1 mg
c. Infuse D 10 % 3,6 x 60
24
d. Injeksi Cefotaxim 2 x 28 mg
e. Injeksi Gentamisin 1 x 9 mg
f. Asi ad lib
g. Pemeriksaan laborastorium darah
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
SEPSIS NEONATORUM
3.1 Definisi
Sindrom klinis yang di tandai gejala sistemik dan disertai bakteremia
3.2 Klasifikasi
o Sepsis awitan awal : segera setelah lahir < 7 hari.
o Sepsis awitan lanjut : infeksi nosokomial dan terjadi > 7 hari.
3.3 Etiologi
Bakteri gram positif
Streptokokus group B : penyebab paling sering
Stafilokokus koagulase negative : penyebab utama bakteremia nosokomial
Streptokokus bukan group B
Bakteri Gram negative
Escherichia coli K1 : penyebab nomor 2 terbanyak
Listeria monocytogenes
H. influenza
Pseudomonas
Klebsiela
Enterobakter
Salmonella
Bakteri anaerob
Gardenella vaginalis
3.4 Patofisologi
Sepsis awitan awal
Transplasental (antepartum)
Asenderens kuman vaginal (partus lama,KPWS)
Waktu melewati jalan lahir (kuman dari vagina dan rectum)
Sepsis awitan lanjut
Tindakan manipulasi (intubasi,kateterisasi,pemasangan infuse,dll).
Defek congenital (omfalokel,meningokel,labioskizis,labiopalato-skizis,dll). Koloni
kuman berasal dari saluran respiratorik atas,konjungtiva,membrane
mukosa,umbilicus,dan kulit yang menyebabkan invasi/menyebar secara sistemik.
3.5 Faktor presdiposisi
Factor ibu
KPSW
Infeksi peripartum
Partus lama
Infeksi intrapartum
Factor bayi
BBLR
Prematuritas
KMK
Defek congenital
Bayi laki laki lebih banyak dari perempuan
Tindakan resusitasi saat melakukan intubasi
Kehamilan kembar
Pemeriksaan fisis
Umum
Bayi tidak tampak sehat (not doing well)
Bayi tidak mau minum (poor feeding),retensi cairan lambung banyak
Suhu badan labil (hipo/hipertermia)
Saluran cerna
Muntah,diare,distensi abdomen,hepatomegali,
Gangguan pernapasan
Merintih
Pernapasan cuping hidung (dispnea,takipnea),retraksi
Apnea
Gangguan kardiovaskuler
Takikardia,bradikardia,hipotensi
Gangguan SSP
Penurunan kesadaran (letargis koma)
Tremor,jittery,kejang,irritable,hipotonia,apnea
Gangguan hematologic
Pucat,ikterus,perdarahan,pembesaran limpa
Kulit
Ptekia,purpura,sklerema,mottling
3.7 Laboratorium
Anemia
Leukopenia <4.000/mm,leukositosis > 25.000-30.000/mm pergeseran ke kiri
Neutopenia absolute < 1.000/mm,rasio neutrofil imatur : total > 0,2 ,garanular toksik
Trombositopenia
LED dan CRP meningkat
Kultur darah dan cairan serebrospinal (+)
Cairan serebrospinal : jika meningitis keruh disertai leukosit meningkat.
3.8 Penyulit
Meningitis bakterialis
EKN
KID
Syok septic
3.9 Terapi
Umum
Rawat dalam ruangan isolasi/incubator
Cuci tangan sebelum dan sesudah memeriksa bayi
Antibiotic
Sebelum pemberian antibiotic,periksa kultur darah dan tes resistensi antibiotic spectrum luas
untuk gram (+) dan (-) selama belum ada hasil kultur.
Terapi awal (sebelum ada hasil kultur dan resistensi)
Kombinasi ampisillin + aminoglikosida
Ampisillin 50 mg/kgbb/dosis i.v
Bayi < 7 hari diberikan 2 dosis
Bayi > 7 hari diberikan 3 dosis
Aminoglikosida
< 2.500 g : 1,5 mg/kgbb/dosis,i.v 2x/hari
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Dari riwayat kelahiran, pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan penunjang lainnya, saya
menyimpulkan bahwa diagnosis By. S.M adalah Sepsis + Ti AGA V.ex riwayat persalinan partus
lama + Ketuban Pecah Dini.
Pada kasus ini di lihat dari hasil pemeriksaan fisik ke seluruhan hasilnya normal tetapi
dari hasil dari pemeriksaan laboratorium terjadi peningkatan leukosit (leukositosis) > 22.000
maka saya menyimpulkan bahwa bayi ini mengalami suatu sepsis awitan dini.
Pada bayi ini terkena sepsis neonatorum karena factor risiko dari persalinan ibunya
dengan ketuban pecah dini. Kalau dari pemeriksaan fisik tidak di temukan tanda tanda sepsis.
Sebelum kita memberikan obat pada pasien ini kita harus lakukan kultur darah supaya
kita tahu apa penyebab dari sepsis ini dan supaya kita tidak salah untuk memberikan terapi
kepada pasien dan agar keadaan pasien makin baik dan stabil.
Pada pasien ini terapi yang diberikan yaitu terapi cairan dan pemberian antibiotic melalui
intra vena. Lakukan pemeriksaan laboratorium darah ulang ke dua untuk membandingkan
hasilnya dengan pemeriksaan darah yang pertama untuk melihat apakah kondisi pasien ini
membaik atau masih tetap dari hasil pemeriksaan laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA