Anda di halaman 1dari 20

Abizar Bagas Patriatama

(01)
Afrietha Leony Prastiwi
(02)
Akmal Amrullah
(03)
Ali Ihkwan N
(04)
Alvan Anansyah
Viwantama (05)
Deri Arianto
(09)

Kata
Penghubung

KATA PENGHUBUNG
(ATHOF)

PENGERTIAN

MACAM-MACAM
KONJUNGSI

Pengertian Konjungsi (Athof)


Kata penghubung disebut juga konjungsi atau kata
sambung,
yang
berarti
kata
tugas
yang
menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat:
kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa
dengan klausa (Hasan Alwi, dkk., 2003: 296). Dalam
pengertian lainnya, konjungsi adalah kategori yang
berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam
konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua
satuan lain atau lebih dalam konstruksi (Harimurti,
2007: 102).

Pengertian Konjungsi (Athof)


Kata penghubung adalah kata tugas yang
menghubungkan antar klausa, antar kalimat,
dan antar paragraf. Kata penghubung antar
klausa biasanya terletak di tengah-tengah
kalimat, sedangkan kata penghubung antar
kalimat di awal kalimat (setelah tanda titik,
tanda seru, atau tanda tanya), dan kata
penghubung antar paragraf letaknya di awal
paragraf.

Pengertian Konjungsi (Athof)


Kata penghubung atau konjungsi dalam bahasa
arab disebut Athof. Athof adalah jenis tawabi
yang terletak setelah huruf athof, yang
merupakan penghubung antara isim yang satu
dengan yang lainnya, atau fiil yang satu
dengan yang lainnya.

Macam-Macam Makna Konjungsi Arab

1. makna penjumlahan
2. makna urutan langsung,
3. makna urutan tenggang waktu,
4. makna pembolehan,
5. makna keraguan,
6. makna pensamaran,

Macam-Macam Makna Konjungsi


Arab
1. makna perincian,
2. makna penuntasan,
3. makna penegasan,
4. makna koreksi,
5. makna peniadaan,
6. makna penyamaan.

1. Huruf )( wau
Digunakan
untuk
menghubungkan
atau
menggabungkan dua kata, dan diartikan dengan dan.
Makna disini adalah sebagai makna penjumlahan.
Contoh :







(Ali dan sholeh pergi ke pasar)
Kata
ber-I'rob marfu' atau dhommah dan

dan
keduanya sama-sama mufrod. Kedudukan dari kata

adalah athof,karena jatuh setelah huruf athof.

2. Huruf
Digunakan untuk urutan yang tanpa jeda, dan biasa
diartikan dengan lalu" atau "kemudian. Makna
disini adalah sebagai makna urutan langsung.
Contoh :







(penuduh masuk kemudian pengacara masuk)
Kalimat ini menunjukkan urutan tanpa jeda waktu.
Maknanya setelah penuduh masuk ke suatu
ruangan, pengacara langsung masuk ke ruangan
yang sama.

3. Huruf ( tsumma)
digunakan untuk urutan dengan jeda waktu, dan
diartikan dengan kemudian.
Contoh :






(orang-orang masuk kemudian pemuda-pemuda)

4. Huruf ( au)
Digunakan untuk menunjukkan hal yang berupa
pilihan atau ragu, dan biasa diartikan dengan
atau. Makna disini adalah sebagai makna
pemilihan, atau makna keraguan.
Contoh :


(ambillah kitab ini atau buku tulis itu)

5. Huruf(am)
Digunakan untuk meminta penjelasan, bisa diartikan
apa/atau.
Contoh :










(yang menulis artikel ini umar atau Mahmud?)
Penggunaan huruf biasanya dipakai untuk kalimat
tanya yang ditujukan untuk meminta kejelasan suatu hal.

6. Huruf ( laa)
Digunakan untuk meniadakan hukum yang
sebelumnya, biasa diartikan dengan bukan.
Contoh :




(yang matang itu semangka bukan anggur)

7. Huruf ( laakin)
Digunakan untuk memperbaiki atau
membetulkan. Diartikan dengan akan tetapi
atau melainkan.
Contoh :







(dia pandai tetapi tidak mengamalkan ilmunya)

8. Huruf ( bal)
Digunakan untuk memalingkan atau menyelisihi
hukum sebelumnya. Diartikan dengan tetapi
atau bahkan.
Contoh :


(ketua tidak datang tetapi wakilnya).

9. Huruf ( illa)
Digunakan untuk menghubungkan atau
membatasi bahwa keterangan tersebut
merupakan satu-satunya. Diartikan sebagai
"kecuali".
Contoh :



(tiada Tuhan kecuali Allah)

10.Dhomir

/


Digunakan untuk menjelaskan dimana klausa
kedua berlaku sebagai penjelas suatu keadaan,
peristiwa, atau hal pada klausa pertama. Dalam
situasi ini
/diartikan sebagai
"adalah/ialah/yaitu/yakni".
Contoh :


(fiil madly adalah setiap kata kerja yang


menunjukkan pekerjaan pada masa yang lalu)

11.Huruf /
Digunakan untuk menghubungkan mengurutkan
antara kalimat satu dengan kalimat yang lain. /
ini diartikan dengan "sesudah/ sebelum".
Contoh :


(sebelum sholat saya berwudhu)
Catatan :

Catatan
1. Irob athof harus sesuai dengan mathuf (isim
yang diathofi), jika mathufnya manshub, athof
juga manshub, jika mathufnya majrur atau
majzum, athof juga mengikuti. Namun boleh
berbeda di dalam nakiroh marifatnya atau
mudzakkar muannatsnya.
2.Athof pada fiil sebagaimana athof pada isim.
Contoh :




















Fiil
manshub karena merupakan athof

.
dari fiil

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai