Anda di halaman 1dari 10

Abstrak

Dunia sekarang ini sedang membahas masalah virus ebola. Virus ini sangat ganas dan dapat
menyebabkan kematian dengan cepat. Sebagian besar negara yang terjangkit oleh virus ini
adalah di benua Afrika. Sekarang ini jumlah kasus Ebola lebih dari 3000 kasus dan korban yang
tewas lebih dari 1.500 jiwa. Virus ini pertamakali ditemukan pada tahun 1976 di Kongo. Virus
ebola sekarang ini bisa di deteksi dengan metode yang dinamakan Primer. Dengan ini dalam
30 menit kita dapat mendeteksi virus ebola dalam darah sampel. Biasanya orang yang terjangkiti
virus ini akan mengalami gejala demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala.
Biasanya diikuti dengan mual, muntah, dan diare, serta menurunnya fungsi liver dan ginjal.
Sekarang ini sudah ditemukan vaksin ZMapp untuk mengobati penderita ebola.
Abstract
The world are currently discussing the issue ebola virus. The virus is highly virulent and can
cause death quickly. Most countries are infected by this virus is on the African continent. Now,
the number of Ebola cases more than 3000 cases and death toll of more than 1,500 inhabitants.
This virus was first discovered in 1976 in the Congo. This now ebola virus can be detected by a
method called "Primary". With this in 30 minutes we can detect the ebola virus in the blood
sample. Usually people are infected with this virus will have symptoms of fever, sore throat,
muscle aches, and headaches. Usually followed by nausea, vomiting, and diarrhea, and decreased
liver and kidney function. Now it has been found ZMapp vaccine to treat patients with ebola.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Kehidupan sehari-hari, kesehatan adalah sebuah nikmat yang tak ternilai.
Banyak orang harus merelakan waktunya terbuang untuk berbaring di rumah maupun
rumah sakit untuk mengembalikan kondisi tubuh yang menurun. Banyak penyebab
menurunnya kondisi tubuh. Beberapa diantaranya disebabkan oleh serangkan Virus dan
Bakteri. Kedua mahluk mikroorganisme tersebut merupakan unsur dalam bibit penyakit
yang paling banyak menyerang mahluk hidup.
Sejak Maret lalu, lebih dari 3000 kasus positif Ebola dilaporkan termasuk
didalamnya lebih dari 1.900 korban tewas. Di Kongo tercatat sebanyak 31 orang tewas
akibat terserang virus Ebola. Juru bicara WHO di Republik Demokratik Kongo
mengatakan, sebanyak 53 orang dipastikan tertular virus mematikan itu. Sedangkan di
Guinea korban yang tewas akibat virus Ebola adalah 460 orang. Jumlah kasus
keseluruhan di Guinea adalah 690 kasus Ebola. Sebanyak 45 petugas kesehatan telah
terjangkit virus ini. Dari 45 orang tersebut, 26 pekerja tewas dan 9 lainnya dirawat.
Banyak negara yang sudah terjangkit virus ini.
Virus ini sudah di isolasi sejak tahun 1976 dari penderita-penderita di Jerman dan
Yugoslavia, yang kemudian ternyata terinfeksi dari monyet yang berasal dari Uganda.
Nama Ebola diambil dari nama sebuah sungai di Zaire asal virus tersebut di isolasi
pertama kali. Virus ini mungkin didapatkan melalui kontak dengan darah atau cairan
tubuh hewan yang terinfeksi (bisanya monyet atau kelelawar buah). Penyebaran lewat
udara belum pernah tercatat dalam lingkungan alami. Kelelawar buah diyakini dapat
membawa dan menyebarkan virus tanpa terjangkit. Begitu terjadi infeksi pada manusia,
penyakit ini dapat menyebar pada orang-orang. Pria yang selamat dari penyakit ini dapat
menularkannya lewat semen selama hampir dua bulan. Untuk membuat diagnosis,
biasanya penyakit lain dengan gejala serupa, seperti malaria, kolera dan demam berdarah
virus lainnya harus dikecualikan terlebih dahulu. Untuk memastikan diagnosis, sampel
darah diuji untuk antibodi virus, RNA virus, atau virus itu sendiri.
Di Indonesia, sampai saat ini belum ada yang dilaporkan terinfeksi oleh virus
Ebola. Namun kita harus tetap waspada terhadap wabah virus ini. Oleh karena itu,
diperlukan usaha pencegahan yang bisa diterapkan untuk mencegah masuknya virus

Ebola di Indonesia mengingat virus ini sangat mudah menular dan sangat mematikan
karena sampai sekarang belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah infeksi oleh virus
Ebola.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan dibahas adalah pengertian
ebola, sejarah ebola, cara mendeteksi virus ebola, ciri-ciri penderita virus ebola, gejala
demam ebola, cara penularan virus ebola, upaya pencegahan, upaya pengobatan dan
rehabilitasi bagi mantan penderita virus ebola.
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui tentang virus ebola, yaitu pengertian,
sejarah, cara mendeteksi virus ebola, ciri-ciri, gejala demam ebola, cara penularan virus
ebola, dan upaya pengobatan penyakit ini.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah untuk menambah ilmu dan wawasan pembaca
tentang virus ebola dan dapat mencegah serta menghindari virus ebola ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ebola
Penyakit virus ebola (EVD) atau demam berdarah Ebola (EHF) adalah penyakit
pada manusia yang disebabkan oleh virus Ebola. Gejalanya biasanya dimulai dua hari
hingga tiga minggu setelah terjangkit virus, dengan adanya demam, sakit
tenggorokan,nyeri otot, dan sakit kepala. Biasanya diikuti dengan mual, muntah,
dan diare, serta menurunnya fungsi liver dan ginjal. Pada saat itu, beberapa orang
mulai mengalami masalah pendarahan.
Penyakit ebola adalah sejenis penyakit mematikan yang disebabkan oleh keluarga
dari virus Filoviridae. Virus jenis ini biasanya menyerang pada hewan mamalia
seperti orang utan, namun karena orang utan mengalami ancaman kepunahan jadi
pemerintah memlih untuk membuat penangkaran bagi hewan ini. Dan biasanya dalam
penangkaran hewan ini dirawat oleh manusia, dari sinilah penyebab virus tersebut
dapat menular ke manusia. Kebanyakan orang yang merawat hewan tersebut biasanya
tanpa ada pelindung apapun, mereka hanya menggunakan cairan antiseptic untuk
melindung dirinya sedangkan virus ini hampir sama kuatnya dengan virus yang
menyebabkan penyakit HIV/AIDS. Para ilmuan telah menemukan lima jenis virus

pada penyakit ini, tiga diantaranya menyerang manusia. Virus itu, Ebola Zaire-virus,
virus Ebola Sudan, dan Pantai virus Ebola-Ivory.
B. Sejarah Ebola
Pertama kali, ebola ditemukan pada 1976. Awalnya, virus ini diduga berasal dari
gorila. Wabah ebola terhadap manusia terjadi ketika mereka memakan daging gorila.
Namun, teori ini dibantah para ilmuwan. Pasalnya, jika hal ini benar, maka
seharusnya lebih banyak kera yang terinfeksi dan kemudian mati ketimbang manusia.
Para ilmuwan percaya bahwa kelelawar adalah penyebar virus ini. Kesimpulan ini
berdasarkan studi yang dipublikasikan oleh Emerging Infectious Diseases. Lembaga
ini melakukan penelitian terhadap 276 kelelawar yang ditangkap di empat daerah di
Banglades.
Penularan terjadi ketika kera dan manusia memakan makanan yang telah terkena air
liur kelelawar. Bisa juga, kera atau manusia menyentuh benda-benda yang telah
terkena air liur atau kelelawar, dan kemudian menyentuh mata dan mulut sendiri.
Wabah kali ini diduga bermula dari sebuah desa di dekat Gueckedou, Guinea, di mana
berburu kelelawar adalah hal yang lumrah, menurut Doctors Without Borders.
C. Cara Mendeteksi Virus Ebola
IBTimes melansir, ilmuwan Jepang menyatakan bahwa mereka baru mengembangkan
sebuah tes baru untuk mendeteksi virus Ebola, hanya dalam waktu 30 menit.
Eiken Chemical Co bersama dengan para ilmuwan dari Nagasaki University,
melaporkan bahwa mereka telah mengembangkan sebuah tes baru untuk deteksi
Ebola yang hemat baterai.
"Metode ini jauh lebih simpel dari yang sebelumnya dan sudah diterapkan di banyak
negara," Jiro Yasuda, profesor di Nagasaki University.
Metode yang dikerjakan oleh Yasuda bersama timnya ini adalah 'Primer', yang
mampu mendeteksi virus Ebola di darah sampel.
"Metode terbaru ini hanya membutuhkan baterai kecil dan tidak membutuhkan dana
yang besar," ungkap Yasuda.
Saat ini sudah ada 1.550 orang yang tewas karena virus Ebola, lalu sekira tiga ribu
orang telah terinfeksi virus tersebut.

Virus Ebola kini juga telah menyebar ke lima negara seperti Senegal, Liberia, Guinea,
Sierra Leone, dan Nigeria.
D. Ciri-Ciri Penderita Virus Ebola
Ciri-ciri penyakit ebola antara lain adalah:
1) Gejala mirip penyakit virus lainnya yaitu demam, lemas, nyeri otot, sakit
kepala, dan radang tenggorokan.
2) Gejala di atas diikuti oleh mual, muntah, diare, bintik merah di kulit.
3) Perdarahan baik perdarahan luar maupun perdarahan organ dalam.
4) Gangguan fungsi hati dan fungsi ginjal.
Pada tahap awal, ciri-ciri penyakit ebola mirip dengan penyakit lain seperti tifoid,
hepatitis, leptospirosis, dll, oleh karena itu diperlukan pemeriksaan laboratorium
untuk memastikannya.
Selain itu, biasanya ada riwayat berada atau pernah berada di daerah penularan atau
pernah kontak dengan pasien positif penyakit Ebola.
E. Gejala Demam Ebola
Sepanjang masa inkubasi (gejala awal), yang dapat berlangsung selama 1-3 minggu,
gejala demam ebola meliputi: radang sendi, sakit punggung, diare, kelelahan, sakit
kepala, rasa tidak enak badan, kerongkongan terasa sangat sakit, dan muntah-muntah.
Sedangkan pada gejala akhir, demam ebola dapat menujukkan gejala seperti: gatalgatal, pendarahan dari mata, telinga, dan hidung, pendarahan dari mulut dan dubur
(pendarahan gastrointestinal), radang pada mata (conjunctivitis), bengkak pada organ
genital (labia dan kantung buah pelir (scrotum)), keluarnya darah melalui permukaan
kulit (hemorrhagic), rongga atas mulut terlihat memerah, pingsan, kegagalan fungsi
hati, dan mata menjadi gelap. (Robertus S.W dan Tony H). Gejala lain yang kerap
ditunjukkan oleh orang yang terinfeksi Ebola adalah bintik-bintik merah di kulit, mata
merah, dan mata berdarah.
Tapi dalam wabah terbaru di Uganda, pasien meninggal dengan gejala demam dan
muntah. Gejala yang bisaanya tidak terlihat pada pasien ebola inilah yang membuat
WHO menjadi khawatir. Hal itu menjadi tanda munculnya strain baru virus Ebola
yang mematikan. Bentuk baru virus Ebola itu terdeteksi dalam sebuah wabah di
Uganda bagian barat. Dalam waktu kurun dari sebulan, strain tak dikenal itu telah
menewaskan 18 orang.
F. Cara Penularan Virus Ebola

Virus Ebola adalah virus yang dapat menyebar dengan sangat cepat dan dapat
menyebar melalui penggunaan jarum suntik yang tidak disterilkan atau melakukan
kontak dengan seseorang yang terkena infeksi atau mayat orang yang sudah
meningggal karena terserang Virus Ebola.
Cara infeksi virus Ebola dalam tubuh manusia adalah sebagai berikut. Pertama,
sekitar satu minggu setelah infeksi atau peradangan, virus mulai menyerang darah dan
sel hati. Kedua, penyakit akan menyebar secara cepat keseluruh tubuh, virus akan
menghancurkan organ atau bagian tubuh yang penting seperti hati dan ginjal. Ketiga,
infeksi virus Ebola akan menyebabkan atau mendorong terjadinya pendarahan
internal secara besar-besaran (masive). Keempat, Virus Ebola akan menghambal kerja
sistem pernapasan, yang dapat menyebabkan kematian seketika pada pasien
G. Upaya Pencegahan Terhadap Virus Ebola
Langkah pencegahan sangat perlu agar ebola tidak sampai menjangkiti. Dikutip
laman Tempo dari Mayo Clinic, ada beberapa cara untuk menangkal penularan virus
ebola:
1. Hindari berpegian ke daerah yang diketahui sebagai tempat awal ditemukannya
wabah ebola. Dimungkinkan virus tetap berkembang di daerah tersebut. Misalnya jika
Anda ingin ke Afrika, cari tahu terlebih dahulu negara yang selama ini menjadi lokasi
penyebaran penyakit ebola.
2. Cuci tangan adalah salah satu langkah jitu untuk mencegah berbagai penyakit. Dari
tangan yang kotor, banyak penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh. Cuci tangan
memakai sabun atau cairan antiseptik dengan kandungan alkohol minimal 60 persen
membantu mencegah penularan bakteri patogen dan virus.
3. Jauhi mengonsumsi daging hewan liar terutama di wilayah yang menjadi epidemi
ebola. Selain itu, hindari pula berdekatan dengan hewan iar yang masih hidup di
tempat tersebut.

4. Jika Anda bersama orang yang terinfeksi ebola, hindari kontak fisik dengannya. Virus
dapat menular melalui darah, air mani, cairan vagina, hingga air liurnya. Penularan
biasanya sangat cepat saat penderita sudah meninggal atau dalam kondisi parah.
5. Pahami prosedur pengendalian infeksi ebola. Petugas kesehatan akan memandu untuk
hal tersebut. Misalnya Anda akan disarankan untuk memakai sarung tangan, masker,
hingga pelindung mata. Termasuk, Anda dituntut untuk paham cara menyeterilkan
alat kesehatan hingga cara membuang jarum yang telah terpakai oleh penderita.
6. Kalau ada penderita ebola yang meninggal, jangan asal untuk menangani. Pasalnya,
virus masih bisa menyebar sekalipun penderita tidak bernyawa lagi. Biarkan tim
khusus yang menguburkannya dengan prosedur tertentu.
H. Pengobatan
Akhir-akhir ini sudah ada ditemukan obat untuk menyembuhkan penderita ebola.
Nama obat tersebut adalah ZMapp. ZMapp adalah suatu vaksin untuk mengobati
penderita demam berdarah ebola. ZMapp telah dicobakan kepada seorang perawat
yang terinfeksi virus ebola. Perawat Will Pooley, seorang korban virus Ebola berusia
29 tahun menunjukkan pemulihan, Selasa (2/9). Dia telah berada di unit isolasi
Rumah Sakit Royal Free, London Utara, selama delapan hari terakhir setelah
dievakuasi dari Sierra Leone, di mana ia tertular penyakit itu. Pooley dirawat oleh tim
dokter dan perawat khusus dan telah menerima obat percobaan ZMapp. Sebelum
dirinya, belum ada percobaan vaksin pada manusia, namun tes pada monyet telah
dinyatakan berhasil. Pooley sendiri tengah menjalani fisioterapi untuk membangun
kembali otot-ototnya.
I. Rehabilitasi
Rehabilitasi bagi mantan penderita akibat terinfeksi virus Ebola bisa dilakukan
dengan tidak mengasingkan para penderita. Karena menurut para ahli, sebagian besar
kematian yang disebabkan oleh virus Ebola di sebabkan oleh adanya tekana secara
psikologis. Apabila kita mengasingkan dan menjauhi para penderita atau mantan
penderita virus Ebola, justru hal ini akan semakin memperburuk kondisi kesehatan
penderita tersebut. Untuk itulah diperlukan upaya rehabilitasi yang intensif terhadap
para penderita virus Ebola agar kondisi fisik dan psikologisnya tetap stabil, sehingga

akan memberikan motivasi kepada pasien tersebut untuk secepatnya bisa sembuh dari
penyakit yang disebabkan oleh virus Ebola. Akan tetapi, proses rehabilitasi ini
tentunya harus dilakukan secara hati-hati dan lebih waspada, mengingat virus Ebola
bisa menular dengan sangat cepat dari penderita kepada orang lain melalui kontak.
Rehabilitasi juga sebaiknya dilakukan di tempat yang benar-benar steril, atau pada
ruang isolasi khusus sehingga bisa mengurangi kontaminasi yang bisa disebabkan
oleh virus Ebola.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ebola adalah suatu penyakit yang menyerang manusia yang disebabkan oleh virus
ebola. Penyakit ini sangat mematikan. Dengan masa inkubasinya antara dua
sampai 21 hari, dengan gejala yang biasanya ditampilkan dalam waktu 10 atau 11
hari. Gejalanya biasanya dimulai dua hari hingga tiga minggu setelah terjangkit virus,
dengan adanya demam, sakit tenggorokan,nyeri otot, dan sakit kepala. Biasanya
diikuti dengan mual, muntah, dan diare, serta menurunnya fungsi liver dan ginjal.
Pada saat itu, beberapa orang mulai mengalami masalah pendarahan. Untuk
pengobatannya sekarang ditemukan vaksin ZMapp untuk mengobati penderita ebola.
Vaksin ini blum diresmikan, namun sudah dicobakan kepada seorang perawat yang
terjangkit virus ebola dan setelah diberi vaksin ZMapp keadaannya mulai membaik.
Namun kita juga butuh pencegahan terhadap virus tersebut. Bagaimanapun juga tidak
mudah sembuh dari penyakit ini.
B. Saran
Meskipun di Indonesia penyakit ini belum ada, tapi kita sebagai manusia harus tetap
berhati-hati terhadap virus ini. Karena virus ini begitu cepat menularnya dan dapat
menyebabkan kematian dengan cepat. Meskipun sudah ada vaksin ZMapp ditemukan,
tapi vaksin tersebut belum teruji dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.idntimes.com/korban-ebola-percobaan-vaksin-zmapp-mulai-pulih/ diakses 6
September 2014
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_virus_ebola diakses 6 September 2014
3. http://sains.kompas.com/read/2014/08/07/0713336/Mari.Mengenal.Virus.Ebola.Lebih.De
kat. diakses 6 September 2014 diakses 6 September 2014
4. http://www.ilmudokter.com/2014/08/ciri-ciri-penyakit-ebola.html diakses 6 September
2014
5. http://www.aktualpost.com/2014/08/14/25219/begini-cara-mencegah-penularan-virusebola/ diakses 6 September 2014
6. http://makalah-diskusi-bahaya-rokok.blogspot.com/2013/04/contoh-karya-tulisberbentuk-studi_3.html diakses 6 September 2014
7. http://www.gejalapenyakit.com/gejala-penyakit-ebola/ diakses 6 September 2014
8. http://teknologi.inilah.com/read/detail/2132814/jepang-kembangkan-cara-mutakhirdeteksi-ebola#.VAtEJsV2zSs diakses 6 September 2014

Anda mungkin juga menyukai