Anda di halaman 1dari 19

Auditing

Auditing
Kecurangan
Kecurangan
Dosen
Syafdinal, S.E., M.M.
Anggota
Astrid C. R 0112U397
Liza T. D
0112U302
Sinta F
0112U294

Jenis-jenis Kecurangan
1. Pelaporan Keuangan yang Curang
Pelaporan keuangan yang curang adalah salah saji atau pengabaian jumlah atau pengungkapan
yang disengaja dengan maksud menipu para pemakai laporan keuangan. Praktek yang dilakukan
bisa dengan melebih sajikan atau merendah sajikan. Dua jenis praktek merendahsajikan dapat
dilakukan dengan:
a. Pengaturan laba (earnings management ) : menyangkut tindakan manajemen yang disengaja
untuk memenuhi tujuan laba.
b. Perataan laba (income smoothing) bentuk pengaturan laba di mana pendapatan dan beban
ditukar-tukar di antara periode untuk mengurangi fluktuasi laba. Misalnya dengan mengurangi
persediaan atau aktiva lain.
2. Penyalahgunaan Aktiva
Penyalahgunaan aktiva melibatkan pencurian aktiva entitas. Nilai aktiva yang dicuri biasanya tidak
material tapi terakumulasi selama beberapa waktu. Pencurian aktiva dapat dilakukan olehpegawai
rendah dan tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh manajemen itu sendiri.

Kondisi-kondisi Penyebab
Kecurangan Laporan Keuangan
Insentif/tekanan insentif yang umum bagi

perusahaan untuk memanipulasi laporan keuangan


adalah menurunnya prospek keuangan perusahaan.
Kesempatan meskipun laporan keuangan semua
perusahaan mungkin saja menjadi sasaran
manipulasi,risiko bagi perusahaan yang berkecimpung
dalam industri yang melibatkan pertimbangan dan
estimasi yang signifikan jauh lebih besar.
Sikap/rasionalisme sikap manajemen puncak
terhadap pelaporan keuangan merupakan faktor resiko
yang sangat dalam menilai kemungkinan laporan
keuangan yang curang.

Segitiga Kecurangan (Tiga


Kondisi Penyebab
Kecurangan)
Incentives/Pressures/ Tekanan

Opportunities/Kesempatan

Attitudes/Rationalization

Kondisi-kondisi Penyebab
Kecurangan
Penyalahgunaan Aktiva
Insentif/tekanan tekanan keuangan adalah

dorongan atau insentif yang umum bagi pegawai


yang menyalahgunakan aktiva.
Kesempatan kesempatan untuk mencuri ada di
semua perusahaan. Akan tetapi,kesempatan itu jauh
lebih besar diperusahaan yang memiliki kas yang
bisa diakses,atau persediaan atau aktiva yang
bernilai lainnya.
Sikap/rasionalisasi sikap manajemen terhadap
pengendalian dan perilaku etis dapat membuat
pegawai serta manajer merasionalisasi pencurian
aktiva.

Menilai risiko kecurangan


Pikiran yang selalu mempertanyakan SAS 99

menekankan agar mempertimbangkan kerentakan klien


terhadap kecurangan, tanpa mempedulikan bagaimana
keyakinan auditor tentang kemungkinan kecurangan
serta kejujuran dan integritas manajemen.
Evaluasi kritis atas bukti audit ketika
mengungkapkan informasi atau kondisi lan yang
mengindikasikan bahwa mungkin telah terjadi salah saji
yang material akibat kecurangan,auditor harus
menyelidiki permasalahannya secara
mendalam,memperoleh bukti tambahan sebagaimana
yang diperlukan,dan berkonsultasi dengan anggota tim
lainnya.

Menilai risiko
kecurangan
Komunikasi di anatara tim audit SAS 99 mewajibkan

tim audit mengadakan diskusi untuk berbagi wawasan di


antara anggota tim audit yang lebih berpengalaman serta
untuk curah pendapat.
Pengajuan pertanyaan kepada manajemen SAS 99
mengharuskan auditor untuk mengajukan pertanyaan
spesifik tentang kecurangan dalam setiap audit.
Faktor-faktor Risiko SAS 99 mengharuskan auditor
mengevaluasi apakah faktor-faktor risiko kecurangan
mengindikasikan adanya insentif atau tekanan untuk
melakukan kecurangan, kesempatan untu berbuat curang,
atau sikap atau rasionalisasi yang digunakan untuk
membenarkan tindakan yang curang.

Menilai risiko
kecurangan
Prosedur Analitis Auditor harus

melaksanakan prosedur analitis selama tahap


perencanaan dan penyelesaian audit untuk
membantu mengidentifikasi transaksi atau
peristiwa tidak biasa yang mungkin
mengindikasikan adanya salah saji yang
material dalam laporan keuangan.
Informasi Lain Auditor harus
mempertimbangkan semua informasi yang
sudah diperoleh dalam setiap tahap atau
bagian audit ketika menilai risiko kecurangan.

Korporasi Untuk
Mengurangi Risiko
Kecurangan
Tiga unsur untuk mencegah, menghalangi,

dan mendeteksi kecurangan:


1. Budaya jujur dan etika yang tinggi
2. Tanggung jawab manajemen untuk
mengevaluasi risiko kecurangan
3. Pengawasan oleh komite audit

Mengurangi kecurangan dalam


audit
Menetapkan Tone at the Top
Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif
Mempekerjakan dan Mempromosikan Pegawai

yang Tepat
Pelatihan
Konfirmasi
Disiplin

Tanggung Jawab Manajemen


atas Kecurangan
Mengidentifikasi dan Mengukur Risiko Kecurangan

Pengawasan yang efektif atas kecurangan dimulai


dengan pengakuan manajemen bahwa kecurangan
mungkin terjadi dan hampir semua pegawai sanggup
melakukan perbuatan tidak jujur bila situasinya
memungkinkan.
Mengurangi Risiko Kecurangan Manajemen
bertanggung jawab untuk merancang dan
mengimplementasikan program serta pengendalian
untuk mengurangi risiko kecurangan dan dapat
mengubah aktivitas serta proses bisnis yang rentan
terhadap kecurangan untuk mengurangi insentif dan
kesempatan untuk melakukan kecurangan.

Tanggung Jawab Manajemen


atas Kecurangan
Memantau Program dan Pengendalian

Pencegahan Kecurangan Manajemen harus


mengevaluasi secara periodik apakah program dan
pengendalian anti kecurangan yang tepat telah di
implementasikan serta berjalan efektif. Audit
internal memainkan peran yang penting dalam
memantau aktivitas untuk memastikan bahwa
program dan pengendalian anti kecurangan telah
berjalan efektif. Auditor internal akan membantu
menghalangi kecurangan dengan memeriksa dan
mengevaluasi pengendalian internal yang
mengurangi risiko kecurangan.

Merespons Risiko Kecurangan


Mengubah cara melakukan audit secara

menyeluruh. Auditor dapat memilih berbagai


tindakan seperti menugaskan personil yang lebih
berpengalaman, bahkan bisa menugaskan Spesialis
Kecurangan. MenurutS AS99, auditor dapat
memasukkan ketidakpastian dalam rencana audit.
Merancang dan melakukan prosedur
audituntuk mengatasi resiko kecurangan.
Prosedur audit yang sesuai digunakan untuk
mengatasi resiko kecurangan spesifik tergantung dari
akun yang diaudit dan tipe resiko kecurangan yang
diidentifikasi.

Merespons Risiko
Kecurangan
Merancang dan melakukan prosedur

untuk menemukan pengabaian


manajemen terhadap pengendalian.
Tiga prosedur harus dilakukan di setiap
audit :
Memeriksa

catatan jurnal dan penyesuaian


lain untuk bukti kemungkinan salah saji
karena kecurangan.
Meninjau kembali estimasi akuntansi.
Mengevaluasi dasar rasionil untuk tran saksitransaksi tidak lazim yang signifikan.

Bidang-bidang Risiko
Kecurangan yang Spesifik
ResikoKecurangan dalam Pendapatan dan Piutang
1. Pendapatan fiktif Pelaku berusaha keras untuk menciptakan

pendapatan fiktif, dengan menciptakan kebijakan fiktif, dan melibatkan


puluhan karyawan.
2. Pengakuan pendapatan terlalu cepat (prematur) Perusahaan
seringkali mempercepat waktu pengakuan pendapatan untuk
mendapatkan target pandapatan dan penjualan. Misalnya mengakui
pendapatan periode berikut pada periode kini.
3. Manipulasi penyesuaian atas pendapatan Penyesuaian yang
paling umum untuk pendapatan menyangkut retur penjualan dan
alokasi penjualan. Perusahaan menyembunyikan retur dari auditor
agar penjualan dan pendapatan lebih besar. Perusahaan juga biasanya
mengecilkan beban tagihan macet, dengan mengecilkan alokasi
piutang ragu-ragu. Karena alokasi tersebut berhubungan dengan umur
piutang, perusahaan mengubah umur piutang menjadi lebih muda.

Tanggung Jawab Bila Dicurigai


Ada Kecurangan
Pengajuan Pertanyaan Informasional .Untuk

memperoleh informasi tentang fakta dan


detail yang belum dimiliki auditor.
Pengajuan Pertanyaan Penilaian. Untuk
menguatkan atau menyangkal informasi
sebelumnya.
Pengajuan Pertanyaan Interogatif. Sering
digunakan untuk memastikan apakah setiap
individu berbohong atau sengaja tidak
mengungkapkan pengetahuan penting
tentang fakta, peristiwa atau situasi penting.

Tanggung Jawab Bila Dicurigai


Ada Kecurangan
Mengevaluasi Respons Atas Pengajuan Pertanyaan.

Agar pengajuan pertanyaan efektif, auditor harus


terampil menyimak dan mengevaluasi respons atau
pertanyaan yang diajukan.
Teknik Menyimak. Sangat penting bagi auditor
untuk memanfaatkan keterampilan menyimak yang
efektif selama proses pengajuan pertanyaan.
Mengamati Petunjuk Perilaku. Auditor yang mahir
dalam menggunakan pengajuan pertanyaan akan
mengevaluasi petunjuk lisan dan nonlisan ketika
mendengarkan pihak yang diwawancarai.

Tanggung Jawab Bila Dicurigai


Ada Kecurangan
Tanggung Jawab Lain Apabila Dicurigai Ada

Kecurangan Apabila auditor curiga bahwa


mungkin ada kecurangan, SAS 99
mengharuskan auditor memperoleh bukti
tambahan untuk menentukan apakah
kecurangan yang material memang sudah
terjadi.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai