Anda di halaman 1dari 9

1.

KAJIAN PUSTAKA
Klasifikasi Tanaman
Nama Simplisia : Hibiscus cannabihus flos
Tanaman Asal
: Hibiscus sabdarifa L
Divisi
: Magnoliphyta
Sub Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Malvales
Famili
: Malvaceae
Genus
: Hibiscus
Spesies
: Hibiscus sabdarifa L
A. Identifikasi Kebenaran dan Kualitas Bahan
1. Identifikasi Makroskopik Tanaman Rosella (Hisbiscus sabdariffa)
Akar
Tanaman Rosella adalah akar tunggang, dengan bentuk akar adalah akar tunggang.
Akar memiliki bagian-bagian yaitu: Pangkal akar (collum), ujung akar (apex radicis),
batang akar (corpus radicis), cabang akar (radix lateralis) serabut akar (fibrilla radicis),
bulu akar (pillus radicallis) dan tudung akar (calyptra). Akar-akar ini berfungsi untuk
menyerap air dan unsur hara didalam tanah serta menguatkan berdirinya batang tanaman.
(Maryani dan Kristiana, 2005).
Batang
Tanaman rosella berupa semak yang berdiri tegak dengan tinggi 0,5 meter sampai 5
meter. Ketika masih muda batang dan daunnya berwarna hijau. Batang berbentuk silindris
dan berkayu, serta memiliki banyak percabangan. Pada batang melekat daun-daun yang
tersusun berseling, warna hijau berbentuk bulat telur dengan pertulangan menjari dan tepi
beringgit. (Maryani dan Kristiana, 2005).
Daun
Daun rosella berwarna hijau berbentuk hijau (bulat telur) dengan ujung daun yang
meruncing atau bercangap. Daun memiliki tulang-tulang menjari warna merah dan tepi
beringgit dengan banyak kelenjar pada permukaan bawahnya daun letaknya berselin-seling
(spiral) mengelilingi batang tanaman yang terdiri dari tangkai daun bulat berwarna hijau,
dengan panjang 4 sampai 7 cm, helai daun dan tidak mempunyai upih (vagina). ukuran
daun panjang dapat mencapai 6-15 cm dan lebar 5-8 cm. (Maryani dan Kristiana, 2005)

Bunga
Bunga rosella bertipe tunggal, artinya, hanya terdapat satu kuntum bunga pada setiap
tangkai bunga. Ukuran bunga cukup besar, diameter ketika sedang mekar lebih dari 12,5
cm dan memiliki dasar bunga pendek. Bunga ini mempunyai 8-11 helai kelopak yang
berbulu, dengan panjang 1 cm, pangkal saling berlekatan dan berwarna merah. Bagian
inilah yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman. Mahkota rosela
bewarna merah sampai kuning dengan warna lebih gelap di bagian tengahnya, berbentuk
corong, terdiri dari lima helaian, dan panjang 3-5 cm. tangkai sari yang merupakan tempat
melekatnya kumpulan benang sari berukuran pendek dan tebal dengan panjang Sekitar 5
cm Dan lebar 5 mm. Bunga Rosella bersifat hermaprodit (mempunyai bunga jantan dan
bunga betina), sehingga mampu menyerbuk sendiri. (Maryani dan Kristiana, 2005)

Buah dan Biji


Buah berbentuk kerucut, berambut, terbagi menjadi 5 ruang, berwarna merah. Bentuk biji
menyerupai ginjal, berbulu, dengan panjang 5 mm dan lebar 4 mm. Saat masih muda, biji
berwarna putih dan setelah tua berubah menjadi abu-abu. (Maryani dan Kristiana, 2005).

Biji tua Hisbiscus


sabdariffa

Buah Hisbiscus
sabdariffa

2. Identifikasi Mikroskopik Hisbiscus sabdariffa


Fragmen pengenal adalah kristal kalsium oksalat bentuk roset, serabut skelerenkim,
epidermis kelopak bunga dengan stomata, serabut, berkas pengangkut dengan
penebalan spiral, serbuk sari dan epidermis mahkota bunga.

Fragmen serbuk simplisia bunga rosella

Preparat penampang lintang dan penampang bujur batang tanaman rosella diamati
menggunakan fotomikrograf, diperoleh Gambar 1 dan Gambar 2 sebagai berikut

3. Macam-macam Hisbiscus sabdariffa


1. Rosela merah (H. sabdariffa var. Sabdariffa), kaliks berwarna merah menyala,
panjang, batang kuat tidak mudah patah, daun menjari. Kaliks kering berwarna
merah cerah, aromanya kuat. Dimanfaatkan sebagai tanaman obat meskipun
varietas ini juga mepunyai potensi untuk diambil seratnya

2. Rosela ungu (Hibiscus sabdariffa Linn), (ada yang menyebut burgundy, ada yang
menyebut rosela Sudan, ada yang menyebut rosela hitam maupun rosela ungu).
Kaliks berwarna merah gelap, agak bulat, berbulu lebih banyak dibanding yang
merah, daun menjari tebal dan agak membulat, batang gampang patah. Kaliks
kering berwarna merah kehitaman, aromanya kuat.
3. Rosela kuning (Hibiscus sabdariffa var. Altisima), kaliks berwarna putih
kekuningan dengan kapsul biji hijau segar, daun menjari bulat,pertumbuhan
lambat,batang kuat. dimanfaatkan serat batangnya sebagai bahan membuat tali dan
karung goni (Anonim, 2008)

B. Kandungan dan Kegunaan Hisbiscus sabdariffa


1. Flavonoid
Kandungan penting yang terdapat pada kelopak bunga rosela adalah pigmen antosianin
yang membentuk flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Flavonoid rosela terdiri
dari flavonols dan pigmen antosianin. Pigmen antosianin ini yang membentuk warna
ungu kemerahan menarik di kelopak bunga maupun teh hasil seduhan rosela.
Antosianin berfungsi sebagai antioksidan yang diyakini

dapat menyembuhkan

penyakit degeneratif. Antosianin pada rosela berada dalam bentuk glukosida yang
terdiri dari cyanidin-3-sambubioside, delphinidin-3-glucose, dan delphinidin-3sambubioside. Sementara itu, flavonols terdiri dari gossypetin, hibiscetine, dan
quercetia.
2. Vitamin C
Karakteristik fisikokimia bunga rosela telah diteliti dan diketahui memiliki vitamin C
yang tinggi dengan kadungan gula yang rendah. Asam suksinat dan asam oksalat
merupakan dua asam organik yang dominan pada rosela. Tumbuhan rosela juga

diketahui memiliki asam askorbat yang lebih tinggi dari pada jeruk dan mangga (Wong
et al, 2002 dalam Fasoyiro et al, 2005).
3. Tanin
Tanin merupakan senyawa fenol dimana derajat hidroksilasi dan ukuran
molekulnya dapat membentuk komplek dengan protein (Goldstein and Swain, 1963
dalam Ojokoh, 2006).
Zat lain yang tak kalah penting terkandung dalam rosela adalah kalsium, niasin,
riboflavin dan besi yang cukup tinggi. Kandungan zat besi pada kelopak segar rosela
dapat mencapai 8,98 mg/100 g, sedangkan pada daun rosela sebesar 5,4 mg/ 100 g.
Selain itu, kelopak rosela mengandung 1,12% protein, 12% serat kasar, 21,89 mg/ 100
g sodium, dan vitamin A.

Kandu
ngan senyawa kimia dalam kelopak bunga rosella (Maryani dan Kristiana, 2005)

Kegunaan dari Hisbiscus sabdariffa antara lain :


1.

Sebagai Terapi Hipertensi

Pemberian ekstrak kelopak rosela yang mengandung 9,6 miligram anthocyanin setiap hari
selama 4 minggu, mampu menurunkan tekanan darah yang hampir sama dengan
pemberian captopril 50 mg/hari. Rosela terstandar tersebut dibuat dari 10 gram kelopak
kering dan 0,52 liter air (Herrera-Arellano, 2004). Terdapat penurunan tekanan darah
sistolik sebesar 11,2 % dan tekanan diastolik sebesar 10,7% setelah diberi terapi teh rosela
selama 12 hari pada 31 penderita hipertensi sedang (Haji Faraji, 1999).
2.

Asam Urat dan Kesehatan Ginjal

Tingginya kadar asam urat, kalsium dan natrium dalam darah secara mekanisme normal
tubuh akan dikurangi dengan membuang kelebihan unsur tersebut melalui ginjal. Jika
kondisi demikian dibiarkan berlangsung lama akan memberatkan kerja ginjal sebagai
penyaring darah dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu kesakitan pada ginjal. Dengan
mengonsumsi rosela, ditemukan penurunan kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat, kalsium,
natrium, dan fosfat dalam urin pada 36 pria yang mengonsumsi jus rosela sebanyak 16-24
g/dl/hari (Kirdpon, 1994).

3.

Memelihara kecantikan dan keindahan tubuh

Secara tradisional rosella membantu memelihara kesehatan dan kecantikan. Sangat baik
untuk membentuk tubuh yang ideal, membantu mengendalikan nafsu makan yang
berlebihan.Kandungan vitamin C dan kaya akan serat, rosella dapat membantu memelihara
system pencernaan dan usus serta menghambat penyerapan gula, lemak, dan kolestrol jahat
yang ikut ketika mengkonsumsi makanan. Mengandung banyak anti oksidan sehingga
sangat bermanfaat membersihkan tubuh dari zat racun/ toksin. Juga dapat sembuhkan
sembelit serta memperlancar buang air besar.
Manfaat lainnya :

Membantu menurunkan hipertensi & kolesterol

Membantu menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes

Bersifat menetralkan racun alias detosifikasi

Membantu mengurangi panas dalam & sembelit

Membantu meredakan pusing / migrain

Membantu menyeimbangkan berat badan & menghaluskan kulit

Menormalkan darah rendah atau darah tinggi

Mencerdaskan otak

Menyehatkan mata

Meredakan batuk kronis

Menurunkan suhu badan

Maag menahun

Mengurangi kecanduan narkoba

C. Dosis, Efek Samping, Kontraindikasi, Interaksi Obat

Dosis
Kelopak bunga rosella kering 2%
Efek samping
Efek samping yang sudah diketahui hanya jantung berdebar dan belum pernah
dilaporkan efek samping yang serius. Namun, menurut Peter Harwick, Native
Rosella (Hibiscus heterophyllus) yang merupakan spesies lain dari rosella bisa

menyebabkan kerusakan ginjal jika dikonsumsi.


Kontraindikasi
Penderita tekanan darah rendah

DAFTAR PUSTAKA

Aletor, V.A., 1993. Cyanide in garri 1: Distribution of total, bond and free
hydrocyanide acid in commercial garri, and the effect of fermentation time on

residual cyanide content. Int. J. Food Sci. Nutr. 44: 281-287.


Budidaya Tanaman Rosella. http//www.google.com. Diakses 28 februari 2015
Katzung, B.G., 2001. Basic and Clinical Pharmacology. 8th Edition. San Fransisco:

Mc Graw Hill Co., Inc. p. 803-813.


Maryani, H., and L. Kristiana. 2005. Khasiat dan Manfaat Rosela. Jakarta:

Agromedia Pustaka. hal. 28-29.


Papper Bunga Rosela oleh Indarwati M. 2013
Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010 47. Perkembangan
Serat Batang Rosella (Hibiscus sabdariffa var.Sabdariffa) dengan Perlakuan
Naungan dan Volume Penyiraman yang Berbeda.

Anda mungkin juga menyukai