Jawaban Kasus - Pertemuan 4 KIRIM
Jawaban Kasus - Pertemuan 4 KIRIM
JAWABAN KASUS
DISKRIMINASI GENDER DI IKEA
Oleh
NI PUTU NONIK HARIASIH
1391662017
12
Pro dan kontra dalam kasus katalog IKEA tersebut, dalam aspek :
a) Aspek Deontologi
Pro: Secara Deontologi, tindakan IKEA berkaitan erat dengan masalah isu budaya
dan norma yang berlaku di Arab Saudi. Dimana di Arab Saudi masih kental dengan
adanya budaya patrilineal, serta diskriminasi gender merupakan hal yang sering
terjadi. Oleh karena itu kaum wanita yang berada di Arab Saudi biasanya melakukan
aksi protes dan menuntut kesetaraan gender, karena mereka diperlakukan secara tidak
adil. Berdasarkan hal tersebut IKEA ingin menyesuaikan diri dengan keadaan
masyarakat Arab Saudi dengan menghapus gambar wanita, sehingga dapat dikatakan
merupakan sebuah motivasi yang baik dan dapat dikatakan etis.
Kontra: IKEA tentunya memiliki nilai-nilai etika yang wajib dijalankan yang
bertujuan untuk mendorong terciptanya perlakuan yang adil dan kesempatan kerja
yang sama tanpa memandang ras, etnis, agama, gender, fisik (cacat/tidak), usia, dan
orientasi seksual. IKEA sendiri telah menghilangkan gambar wanita dalam katalog
yang diterbitkan di Arab Saudi sehingga tindakan IKEA ini dapat dikatakan tidak etis
karena tidak sesuai dan melanggar nilai-nilai etika dan aturan yang diterapkannya.
b) Aspek Utilitarianisme
Pro: Dalam teori utilitarianisme dinyatakan bahwa sebuah tindakan dapat dikatakan
etis apabila memberikan kepuasan kepada pihak-pihak yang relevan. Dalam kasus ini
customers IKEA yang berada di Arab Saudi merupakan salah satu pihak yang relevan.
Dengan menghilangkan gambar wanita dari katalog IKEA akan membuat Customer
merasa dihormati budaya serta adat kebiasaan di negara mereka. Hal ini dapat
dikatakan etis karena dapat meningkatkan kepuasan customer.
Kontra: Tindakan IKEA bertentangan dengan salah satu aspek didalam Teori
Utilitarianisme yang diaman mengajarkan bahwa suatu tindakan yang baik yaitu
memaksimalkan kegunaan, kebahagiaan dan mengurangi penderitaan baik bagi diri
sendiri / orang lain. Disini tindakan IKEA tidak etis karena hanya memaksimalkan
kegunaan dan kebahagian untuk mereka sendiri, dan disisi lain ada pihak yang
dirugikan contohnya pemegang saham. Para pemegang saham ini tentunya
menginginkan produk yang dapat digunakan oleh pria maupun wanita sehingga
menghasilkan profit yang tinggi sehingga memperoleh deviden yang tinggi pula.
Dengan menghilangkan gambar wanita dapat menjadi bad news bagi para pemegang
saham IKEA, dan dapat mengurangi kepuasan yang dirasakan pemegang saham.
Pro: Pihak IKEA secara jujur telah mengakui bahwa penghilangan gambar wanita
dari katalog produk mereka merupakan sebuah kesalahan dan bertentangan dengan
nilai-nilai perusahaan. IKEA bersedia bertanggung jawab atas tindakan tersebut dan
telah meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan. Tindakan IKEA ini telah
sesuai dengan aspek dari etika moralitas dimana berfokus pada karakter moral dari si
pembuat keputusan.
Kontra: IKEA telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai etika
perusahaan yang seharusnya ia terapkan dengan melakukan diskriminasi ras, agama
dan gender, serta bertentangan dengan aspek etika moralitas. Tindakan tersebut tidak
seharusnya dilakukan karena dapat memperparah masalah isu gender yang ada diArab
Saudi.
Perusahaan mengubah metode kampanye pemasaran, untuk menghindari bias yang mungkin
terjadi di berbagai negara di mana perusahaan menjalankan bisnisnya:
Sebelum menetapkan strategi bisnis yang akan dijalankan diberbagai negara, sebaiknya
IKEA memperhatikan faktor budaya serta adat istiadat masyarakat setempat karena disetiap
daerah dimasing-masing negara memiliki kebiasaan, budaya serta adat istiadat yang berbeda.
Harus difikirkan strategi apa yang pantas dilakukan, etis atau tidakkah tindakan tersebut,
dengan demikian tidak akan menimbulkan protes dari berbagai pihak, serta tidak merugikan
perusahaan.