Anda di halaman 1dari 37

ASTIGMATISM

A
Rama Fadila
Ivonne Chandra
Imil Irsal Imran
Prita Kartika Sari

06923070
07120007
07120011
07120076

Pembimbing : dr. Irayanti, Sp. M

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Astigmat adalah kelainan refraksi di


mana fokus berkas cahaya tidak
terletak pada satu titik, sebagai akibat
pembiasan yang lebih kuat pada suatu
meridian.

EPIDEMIOLOGI

Faktor yang menyumbang kepada


prevalen astigmatisma adalah ukuran
bukaan palpebral, genetik, tekanan
kelopak mata pada kornea.

PREVALEN ASTIGMATISMA DENGAN UMUR


INFAN DAN AWAL KANAK-KANAK

- 30% = 0 4 minggu
- 60 % = 17 32 minggu
- 40 % = 12.5 minggu 5
tahun.

KANAK-KANAK REMAJA
( 4 tahun > 18 tahun)

Kornea mendatar (
Flattening)
emmetropisasi

DEWASA ( ADULTHOOD)
18 tahun > 40 tahun

Kelengkungan
kornea adalah
stabil.

DEWASA ( OLDER ADULTHOOD)


40 tahun dan ke atas
25/01/2008

(lebih kepada
meridian
horizontal).

ETIOLOGI
Kelainan Kornea (90%)
kongenital
akuisita (trauma, radang,
operasi)
2. Kelainan di Lensa
katarak
1.

NORMAL

ASTIGMATISMA

25/01/2008

FAKTOR RESIKO
Herediter
Trauma (jaringan parut kornea)
Pasca pembedahan (jahitan yang kuat
atau kendor)
Infeksi kornea
Distrofi kornea
Kelainan pembiasan kornea

KLASIFIKASI

Astigmat regular
- terdapat dua kekuatan pembiasan yang
saling tegak lurus

- kekuatan pembiasan bertambah atau


berkurang perlahan-lahan secara teratur
dari satu meridian ke meridian
berikutnya
- Bayangan yang terjadi berbentuk
teratur ( ex: garis, lonjong, lingkaran)

5 macam astigmatisme regularis :


1. Astigmatisme miopikus simplek
2. Astigmatisme miopikus kompositus
3. Astigmatisme hipermetropikus simplek
4. Astigmatisme hipermetropikus
kompositus
5. Astigmatisme miksitus

KLASIFIKASI

Astigmat Iregular
- Astigmat yang tidak mempunyai dua
meridian yang saling tegak lurus
- Terjadi akibat kelengkungan kornea
pada meridian yang sama berbeda
sehingga bayangan menjadi iregular
- Gambaran yang terjadi bentuknya
iregular

KLASIFIKASI

Astigmat tidak lazim (astigmat against


the rule)
- Astigmatisme inversi
- Daya bias yang lebih besar terletak
di meridian horizontal
- Hal ini sering ditemukan pada usia
lanjut.

KLASIFIKASI

Astigmat lazim (astigmat with the rule)


- astigmatisme direk
- daya bias yang lebih besar terletak di
meridian vertikal
- lazim didapatkan pada anak atau
orang muda

KLASIFIKASI

Astigmat Oblik (Obique Astigmat)


- astigmatisme regular dengan meridianmeridian utamanya tidak terletak dalam 20
derajat horizontal dan vertikal.

Astigmatisme lentikular
- astigmatisme residual
- astigmatisma yang disebabkan oleh
kelainan lensa kristalina

PATOGENESIS

Patogenesis

MANIFESTASI KLINIS
Melihat ganda dengan satu atau kedua mata
Melihat benda yang bulat menjadi lonjong
Penglihatan akan kabur untuk jauh maupun
dekat
Bentuk benda yang dilihat berubah
Sakit kepala
Mata tegang dan pegal
Mata dan fisik lelah
Astigmat tinggi (4-8D) sering mengakibatkan
ambliopia

DIAGNOSIS
1.
2.

Anamnesis : symptoms
Pemeriksaan
a. Cara Subjektif

b. Cara Objektif
- Keratometer
- Siaskopi
- Retinoskopi
-Refraktometri
- Corneal Topographer

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
CONDITION

DIFFERENTIATING TEST

Myopia

Retinoscopy

Hyperopia

Retinoscopy

Cataract

slit lamp biomicroscopy

Age-related
macular
degeneration
(AMD)

fundus examination +
fluorescein angiography

TATALAKSANA
KACAMATA
LENSA KONTAK
BEDAH

TATALAKSANA

Lensa silindris
Sebuah silinder yang tidak memiliki
kekuatan pada satu meridian dan dengan
kekuatan maksimum pada meridian
lainnya.

Astigmat ireguler : lensa kontak keras


lensa kontak lembut

BEDAH
KERATOMI ASTIGMAT
LASER ABLATION PROCEDURE

LASIK (LASER ASSISTED IN SITU


KERATOMILEUSIS)
PHOTOREACTIVE KERATOMY
RADIAL KERATOMY

LASIK (

PRK

RADIAL KERATOMY

KESIMPULAN

Astigmatisme adalah suatu keadaan


dimana sinar yang sejajar tidak dibiaskan
dengan kekuatan yang sama pada seluruh
bidang pembiasan sehingga fokus pada
retina tidak pada satu titik.

Seseorang dengan astigmat akan


memberikan keluhan : melihat benda yang
bulat menjadi lonjong, penglihatan akan
kabur untuk jauh ataupun dekat, bentuk
benda yang dilihat berubah, mengecilkan
celah kelopak, sakit kepala, mata tegang
dan pegal, mata dan fisik lelah.

Penatalaksanaan astigmat adalah


melalui berbagai alat dan cara untuk
memfokuskan semua bayangan agar
tepat jatuh di retina. Alat yang dipakai
adalah kacamata dan lensa kontak.
Sementara cara invasif yang dapat
dilakukan adalah melalui tindakan
bedah refraktif.

DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, Sidarta. Glosari Kelainan Refraksi dan Kacamata Edisi
Kedua. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta : 2006.
Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata Edisi Ketiga. Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: 2007. Hal. 7275
Vaughan, Daniel et al.Optik dan Refraksi dalam: Oftalmologi
Umum Edisi 14. Widya Medika. Jakarta: 2000. Bab 20: Hal. 404
Vaughan, Daniel et al.Kornea dalam: Oftalmologi Umum Edisi 14.
Widya Medika. Jakarta: 2000. Bab 6: Hal. 151-152
J, Christopher et al. Basic and Clinical Science Course : Refractive
Surgery Section 13. American Academy of Ophthalmology
Publisher. Singapore: 2008.
Khaw, P T et al. ABC of Eyes Fourth Edition. BMJ Publishing
Group. London : 2005
Radial Keratotomy. Diakses dari :
(http://en.wikipedia.org/wiki/Radial_keratotomy) pada tanggal: 13
April 2011
Vaughan, Daniel et al.Laser dalam Oftalmologi dalam:

If it werent for astigmatism, optometry


might never have become a profession
Anonymous

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai