Anda di halaman 1dari 84

Disusun oleh :

Yelmida A.

ENERGI BEBAS GIBBS


& KESETIMBANGAN
KIMIA

TOPIK

2 SKS

1. Energi Bebas Gibbs &


Kesetimbangan Kimia
2. Kesetimbangan Fasa dan Diagram
Fasa

3. Larutan Non-Elektrolit & Larutan


Elektrolit

1.Pengantar Kimia Koloid


&Kimia Permukaan
2

2. Elektrokimia dan Sel Elektrokimia

Refere
1.
Bird,
T.,(1987)
,
Physical
nsiChemistry, Alih bahasa Kwee Ie

Tjien, Cet. I, Gramedia, Jakarta


2. R.A., Alberty dan F. Daniels,
(1983), Kimia Fisika , Erlangga,
Jakarta,
3. Sukarjo, (1985), Kimia Fisika ,
Penerbit Bina Aksara, Yokjakarta
4. S.K Dogra and S.Dogra, Physical
Chem. Through Problems, Wiley
Eastern Limited 1984

Penilaian :
UTS
UAS
Kuis
Tugas
Pekerjaan rumah
Absen
berpengaruh
4

tak

Termodinami
ka termodinamika sederhana
Pengetahuan
sangat bermanfaat untuk memutuskan
Apakah struktur suatu senyawa akan stabil,
Kemungkinan kespontanan reaksi,
Perhitungan kalor reaksi,
Penentuan mekanisme reaksi dan
Pemahaman elektrokimia.

Thermodinamika : suatu ilmu

pengetahuan yang mengkaji perubahan


energi dari suatu bentuk kebentuk lain.
5

Dalam thermodinamika, dikenal banyak

variabel, seperti halnya energi dalam U, kalor


Q, kerja W, entropi S, entalpi H, energi bebas
Gibbs G, energi bebas Helmholtz A, volume
V, tekanan P, dan kapasitas panas CV.
Variabel-variabel ini ada kalanya saling
terkait dan kadang saling bebas, bergantung
dari sistem yang ditinjau.
Umumnya dapat dibentuk U, A, H dan G
sebagai fungsi dari T, S, V dan P yang dapat
menghasilkan kumpulan persamaan yang
dikenal sebagai Hubungan Maxwell.
6

Hubungan
Maxwell

Besaran \ Sistem
Energi Dalam
Entropi
Entalpi

Energi Bebas Gibbs


Kapasitas Panas
Temperatur
7

Gas

PENGERTIAN SISTEM,
LINGKUNGAN, DAN FUNGSI
KEADAAN
Sistem:

Sejumlah materi
atau daerah dalam
ruang yang
dijadikan sebagai
objek studi

Batas:

Lingkungan:

Massa atau daerah


yang berada diluar
sistem

Pemisah sistem &lingkungan (nyata/maya)


Batas tetap(fixed boundary)
Batas berubah(movable boundary)
8

EMPAT JENIS SISTEM:


Terbuka, Tertutup, Terisolasi, dan
Adiabatik.

Sistem Adiabatik :
9

tidak memungkinkan kalor


keluar dari Sistem ke lingkungannya

Fungsi Keadaan (State


Function)
Dalam Termodinamika , fungsi keadaan,

potensial thermodynamic, merupakan


sifat dari system yang tergantung hanya
pada keadaan awal dan akhir, tidak pada
bagaimana proses terjadinya atau keadaan
tersebut tercapai.
Beberapa contoh fungsi keadaan :
Temperature, T
- Fugacitas, f
Pressure , P
- Gibbs free energy, G
Enthalpy, H
- Helmholtz free energy,
A
Entropy, S
10

Sifat fisik dari sistem :


1.Sifat / Besaran Ekstensif:

Volume,Massa,Energi, Entalpi,
Energi Bebas Gibbs, Energi
Dalam,Kapasitas Kalor, Entropi
2.Sifat / Besaran Intensif:

Tekanan, Densitas, Suhu,


Viskositas, Tegangan
permukaan, Kalor Jenis
11

Setiap sistem dalam kesetimbangan

termodinamika, hanya tergantung pada


keadaan, tidak tergantung pada bagaimana
keadaan itu dicapai
Dikenal tiga jenis kesetimbangan
termodinamis :
1. Kesetimbangan thermis : temperatur

12

keseluruhan sistem konstan


2. Kesetimbangan kimia : sistem terdiri dari > 1
komponen, tapi komposisi tidak berubah
dengan waktu
3. Kesetimbangan mekanis : pada
kesetimbangan ini tak terjadi pergerakan dari
sistem

Energi
sistem
Setiap sistem
atau zat mempunyai energi
yang tersimpan didalamnya.
Energi potensial berkaitan dengan wujud
zat, volume, dan tekanan.
Energi kinetik ditimbulkan karena atom
atom dan molekulmolekul dalam zat
bergerak secara acak.
Jumlah total dari semua bentuk energi itu
disebut entalpi (H) .
Entalpi akan tetap konstan selama tidak ada
energi yang masuk atau keluar dari zat.
13

Energi Bebas Gibbs


Energi Bebas Gibbs (G) dapat digunakan untuk

menggambarkan perubahan energi sistem


Hal ini menujukkan , bahwa perubahan energi
bebas , G, adalah penting
Pada temperatur dan tekanan konstan, G
sama dengan :

14

- TS

T = temperatur dalam Kelvin


H = enthalpi dari sistem
S = entropi

Reaksi spontan terjadi bila energi bebas

Gibbs reaksi pada suhu dan tekanan


tetap bernilai negatif. (-)
Perubahan energi bebas Gibbs standar
berhubungan dengan tetapan
kesetimbangan , K reaksi A = B melalui:
G0 = -RT ln K.
K bernilai lebih besar dari 1 bila G0
negatif, dan reaksi berlangsung
spontan ke kanan.
15

Tanda G menunjukkan apakah suatu reaksi


akan berlangsung spontan atau tidak

16

Reaction

Negative

Spontaneous

Positive
Zero

Non-Spontaneous
Equilibrium

Pada kenyataannya bahwa efek S


akan bervariasi sebagai fungsi
temperatur. Ini dapat menyebabkan
perubahan tanda dari G

Helmholtz free
energy
Energi bebas Helmholtz juga

merupakan fungsi keadaan dari


system, yang didefinisikan sbg :
A = U - TS
dimana :
A : energi bebas Helmholtz, joule
U : energy dalam dari system, joule
T : temperature, Kelvin
S : entropi, joule per Kelvin
17

Entropi
Entropi adalah fungsi keadaan, dan merupakan

kriteria yang menentukan apakah suatu


keadaan dapat dicapai dengan spontan dari
keadaan lain.
Hukum ke-2 termodinamika menyatakan
bahwa entropi, S, sistem yang terisolasi dalam
proses spontan meningkat. Secara matematis
dinyatakan sebagai
S > 0
Proses yang secara termodinamika bersifat
irreversibel akan menghasilkan entropi.
Entropi berkaitan dengan ketidakteraturan
18 sistem

Entropi

Entropi Suatu ukuran ketidak

teraturan atau tingkat kebebasan sistem


Keadaan tidak teratur lebih disukai dari
pada keadaan teratur, dan dapat
menjadikan suatu reaksi dapat
berlangsung spontan walaupun endoterm
Dengan meningkatnya entropi,

meningkat pula ketidakteraturan


sistem.

19

Entropi

Entropi dan
Temperatur

Entropi dari gas ideal pada tekanan


tetap meningkat dengan
meningkatnya temperatur
Hal ini karena volumenya
bertambah

20

Entropi
Peningkatan temperatur juga menghasilkan tingkat

energi atom-atom dalam molekul menjadi


bertambah

Meningkatnya temperatur akan menghasilkan

suatu kecepatan distribusi molekul yang lebih


besar.

21

Entropi
Untuk molekul-molekul, ini berarti akan

dapat berotasi dan vibrasi ikatan-ikatannya


Yang selanjutnya meningkatkan entropi

22

Enthalp
y

Entalpi adalah kandungan kalor

sistem dalam tekanan tetap,


Perubahan H bernilai negatif untuk
reaksi eksoterm, dan positif untuk
reaksi endoterm.
Entalpi reaksi standar, H 0, adalah
perubahan entalpi dari 1 mol
reaktan dan produk pada keadaan
standar (105 Pa dan 298.15 K).
23

Enthalp
y

Entalpi pembentukan standar, Hf0,

suatu senyawa adalah entalpi


reaksi standar untuk pembentukan
senyawa dari unsur-unsurnya.
Karena entalpi adalah fungsi
keadaan, entalpi reaksi standar
dihitung dengan mendefinisikan
entalpi pembentukan zat sederhana
(unsur) bernilai nol.
24

Enthalp
y

Energi yang diserap atau dilepaskan

ketika perubahan berlangsung dalam


tekanan tetap
Enthalpy dapat didefinisikan dari pers.
berikut:

H = U + PV
dimana :

25

H = enthalpy, joule
U = internal energy, joule
P = tekanan dari sistem, pascal
V = volume, meter3

Enthalp
y

Enthalpy merupakan fungsi keadaan,


dan total enthalpy system tak bisa
diukur secara langsung; hanya
perubahan enthalpy system yang
dapat diukur
Untuk H, subskrips digunakan untuk
=perubahan
H akhir -yang
H awal
menunjukkanH
jenis
terjadi

26

Hvap
Hnet
Hfusion
Hsol
Hrxk

= panas penguapan
= panas netralisasi
= panas fusi
= panas pelarutan
= panas reaksi

KESETIMBANGAN KIMIA
Kesetimbangan dinamis adalah keadaan

dimana dua proses yang berlawanan


terjadi dengan laju yang sama, akibatnya
tidak terjadi lagi perubahan bersih dalam
sistem tersebut
Uap mengembun dengan laju yang sama
dengan air menguap
Pelarutan padatan, sampai pada titik laju
padatan yang terlarut sama dengan
padatan yang mengendap saat
konsentrasi larutan jenuh (tidak ada
perubahan konsentrasi)
27

Salah satu ciri yang menunjukkan bahwa suatu

sistem telah setimbang adalah adanya sifat-sifat


tertentu yang menjadi konstan dan dapat diukur.
Gambar berikut memperlihatkan bahwa setelah
waktu tertentu, (Te), konsentrasi produk dan
reaktan tidak berubah lagi

x2

produk

konsentrasi
mol/ltr

x1

reaktan
TE

28

Gambar 1. Kesetimbangan
kimia

waktu (detik)

Keadaan pada gambar 1. dapat

dicapai dengan asumsi sistem dibuat


tertutup,T dan P dibuat konstan.
Jika kedua besaran ini dibuat tidak
tetap, maka waktu untuk mencapai
keadaan setimbang,Te, nilai x1 dan x2
akan berbeda
Jika sistem dibuat terbuka, bila
produk dalam bentuk gas, maka
kesetimbangan tidak akan pernah
tercapai
29

Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana

tidak ada perubahan yang terlihat seiring


berjalannya waktu.
Kesetimbangan kimia tercapai jika:
a. Laju reaksi maju dan laju reaksi balik sama besar
b. Konsentrasi reaktan dan produk tetap konstan

Kesetimbangan kimia
N2O4 (g)

2NO2 (g)

Kesetimbangan fisis
H2O (l)
30

H2O (g)

Kesetimbangan
Ini adalah
persamaan untuk sebuah reaksi biasa yang
Dinamis
telah mencapai kesetimbangan dinamis.

Pada awal reaksi, konsentrasi A dan B ada pada titik

maksimum, dan itu berarti kecepatan reaksi juga ada


pada titik maksimum.

31

Seiring berjalannya waktu, A dan B bereaksi

dan konsentrasinya berkurang.


Jumlah partikelnya berkurang dan kesempatan
bagi partikel A dan B untuk saling
bertumbukan dan bereaksi berkurang, dan ini
menyebabkan kecepatan reaksi juga
berangsur-angsur berkurang.
Pada awalnya tidak ada C dan D sama sekali
sehingga tidak mungkin ada reaksi di antara
keduanya.
Seiring berjalannya waktu, konsentrasi C dan
D bertambah banyak dan keduanya menjadi
mudah bertumbukan dan bereaksi.
32

Dengan berlangsungnya waktu, kecepatan reaksi

antara C dan D pun bertambah.

Akhirnya, kecepatan reaksi antara keduanya

mencapai titik yang sama di mana kecepatan


reaksi A dan B berubah menjadi C dan D sama
dengan kecepatan reaksi C dan D berubah
menjadi A dan B kembali.
33

Pada saat ini, tidak akan ada lagi perubahan pada

jumlah A, B, C, D di dalam campuran. Begitu ada


partikel yang berubah, partikel tersebut terbentuk
kembali berkat adanya reaksi timbal balik. Pada
saat inilah kita mencapai kesetimbangan kimia.

34

Tahap-tahap
dasar
Untuk reaksi
yang umum

: A+B C
maka reaksi dapat dibagi dalam 3 tahap :
pencampuran awal, daerah kinetik dan
daerah kesetimbangan

1.Pencampuran awal
Ketika A dan B mulai bereaksi, produk C belum

terbentuk. Reaksi berlangsung sebagai A + B C


Hal ini terjadi pada tahap awal reaksi

2.Daerah Kinetik
Setelah C terbentuk , reaksi kebalikan mungkin bisa

35

terbentuk. Konsentrasi total C mulai bertambah. Ketika


kesetimbangan hampir tercapai, laju pembentukan
produk makin lambat.

3. Daerah Kesetimbangan
Suatu titik akhirnya tercapai, dimana reaksi

pembentukan produk dan reaksi


kebalikannya terjadi dengan laju yang
sama. Pada saat ini tidak ada perubahan
dalam konsentrasi setiap spesi. A + B C

36

Contoh : Grafik Reaksi


Kesetimbangan Pembentukan
Gas HI

Pada awal reaksi jumlah

gas H2 dan gas I2 banyak,


sementara gas HI belum ada.
Seiring berjalannya waktu
jumlah gas H2 dan I2 berkurang
dan HI mulai terbentuk .
Pada saat tertentu secara makroskopis tidak
terjadi lagi perubahan konsentrasi, dan pada
saat itulah reaksi berada dalam keadaan
kesetimbangan.
37

Berdasarkan fasa zat komponen pereaksi


dan produknya kesetimbangan dibagi
menjadi :
1.Kesetimbangan Homogen : Kesetimbangan
yang hanya melibatkan satu fasa yang sama
Contoh : semua spesi berada dalam fasa gas
H2(g) + I2(g) 2HI (g)
Contoh : semua spesi berada dalam fasa larutan
HC2H2O2(aq) H+(aq) + C2H3O2- (aq)

2.Kesetimbangan Heterogen : kesetimbangan

yang melibatkan lebih dari satu fasa


Contoh : CaCO3 (s) CaO(s) + CO2 (g)

38

Tetapan
Kesetimbangan,K
Untuk reaksi
yang umum,
c
aA + bB + gG + hH +
Rumus tetapan kesetimbangan dapat ditulis sbb :

[G ] g [ H ] h ...
Kc
a
b
[ A] [ B ] ...
Kc adalah tetapan kesetimbangan untuk reaksi
kesetimbangan homogen
Tetapan kesetimbangan untuk sistem heterogen
tidak melibatkan konsentrasi zat padat dan zat
cair murni, karena aktivitasnya = 1
39

Kc = [CO2]

Misal untuk reaksi - reaksi berikut :


a. 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)

Kc(a) = 2,8 x 102 ,

1000o K
b. 2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)

Kc(b) = ?

c. SO2(g) + O2(g) SO3(g)

Kc(c) = ?

Maka Kc untuk reaksi a, b, c


diatas
adalah
[ SO ]
K c (a)

3
2

[ SO2 ] [O2 ]

2,8 x 10 2 pada 1000 K

[ SO2 ] 2 [O2 ]
K c (b)
?
2
[ SO3 ]

40

[ SO3 ]
K c (c )
?
1/ 2
[ SO2 ][O2 ]

Ikhtisar
Persamaan apapun yang digunakan

untuk Kc harus sesuai dengan


reaksi kimianya yang setara
Jika persamaannya dibalik, nilai Kc
dibalik yaitu persamaan yang baru
kebalikan dari persamaan aslinya
Jika koefisien dalam persamaan setara
dikalikan dengan faktor yang sama,
tetapan kesetimbangan yang baru adalah
akar berpangkat faktor tersebut didapat
tetapan kesetimbangan yang lama
41

Misalkan kesetimbangan ini

tercapai
pada 295
K:
NH HS (s)
NH (g) + H S (g)
4

Tekanan parsial masing-masing

gas adalah 0,265 atm. Hitunglah


= P KPc untuk reaksi tersebut?
KpKdan
= 0,265 x 0,265 = 0,0702
NH H S
p

42

Penggabungan Rumus
Tetapan Kesetimbangan
Jika diketahui:

1. N2(g) + O2(g) 2NO(g)


2. N2(g) + O2(g) N2O

(g)

Kc = 4,1 x 10-31
Kc = 2,4 x 10-18

Bagaimana Kc untuk reaksi berikut ?

3. N2O(g) + O2(g) 2NO(g)

Kc = ?

Kita dapat menggabungkan persamaan diatas

43

1. N2(g) + O2(g) 2NO(g) Kc = 4,1 x 10-31


2.N2O(g)N2(g)+O2(g) Kc=1/(2,4 x10-18)=4,2 x
1017
3. N2O(g) + O2(g) 2NO(g) Kc = ?

[ N 2 ][O2 ]1 / 2
[ NO ] 2
[ NO ] 2
x

K c (net )
1/ 2
[ N 2 ][O2 ]
[ N 2 O]
[ N 2 O][O2 ]
K c (bersih) K c (1) x K c (2) 4,1 x 10 31 x 4,2 x 1017 1,7 x 10 13

Tetapan kesetimbangan untuk reaksi bersih


adalah hasil kali tetapan kesetimbangan untuk
reaksi-reaksi terpisah yang digabungkan

44

Bentuk-bentuk
Konstanta
Kesetimbangan Kimia
Konstanta kesetimbangan kimia,

biasanya dinyatakan dalam konsentrasi,


disimbolkan dengan : Kc
Untuk reaksi kesetimbangan dalam fasa
gas, nilai konstanta kesetimbangan
dinyatakan dalam tekanan parsial
masing-masing spesi yang berada dalam
kesetimbangan : Kp
Untuk menghitung Kp, dianggap gas
mengikuti sifat-sifat gas ideal.
45

Untuk reaksi yang umum :


aA(g) + bB(g) + gG(g) + hH(g) +

Hubungan antara Kc dan Kp dapat


dinyatakan sebagai :

Kp = Kc (RT)n
n : selisih koefisien stoikiometri
dari gas
hasil reaksi dan gas
pereaksi yaitu :
n = (g+h+) (a+b+)

46

Contoh 1. : suatu reaksi pada 1000o K


2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
maka diperoleh :

Kc = 2,8 x 102

[ SO3 ]
Kc
2
[ SO2 ] [O2 ]

Sesuai dengan hukum gas ideal, PV


= nRT maka konsentrasi masingmasing speci dapat dinyatakan :
[ SO]3
47

nSO3
V

PSO3
RT

, [ SO2 ]

nSO2
V

PSO2
RT

, [O2 ]

nO2
V

PO2

RT

Dengan mengganti suku-suku yang dilingkari


dengan konsentrasi maka untuk Kc akan
diperoleh rumus :
Kc

( PSO3 / RT ) 2
2

( PSO2 / RT ) ( PO2 / RT )

( PSO3 ) 2
2

( PSO2 ) ( PO2 )

x RT

Terlihat hubungan antara Kc dan Kp untuk


contoh reaksi 1. diatas sebagai :

K c K p x RT dan

Kc
1
Kp
K c ( RT )
RT

dalam persamaan diatas kita lihat bahwa n = -1


48

Contoh 2. , untuk reaksi berikut pada 25oC


:
N2(g) + O2(g) 2NO(g)
Kc = 4,1 x 10-31
Nyatakan konstanta kesetimbangan dalam
Kp !

49

Penyelesaian :
Dari hubungan Kp = Kc (RT)n dapat
dihitung nilai Kp sbb:
n = 2-(1+1) = 0 ,
maka
: Kp = Kc (RT)0
sehingga
: Kp = K c

Konsentrasi gas dapat dinyatakan


dalam berbagai satuan, karena itu
konstanta kesetimbangan gas juga
n
n
dapat
dinyatakan
dalam
berbagai
K p KxP
K p K c ( RT )
bentuk n

Kx K pP

50

K c K p ( RT )

Kx dan Kc = konstanta kesetimbangan bila


konsentrasi dinyatakan dalam
fraksi mol dan mol dm-3.
P = tekanan total sistem (tidak
termasuk gas inert)
n = perubahan jumlah mol

Harga Kc (kesetimbangan)

menunjukkan banyaknya hasil reaksi


(zat ruas kanan) yang dapat terbentuk
pada suatu reaksi kesetimbangan.
Harga Kc jauh melebihi satu (Kc >> 1),
kesetimbangan akan cenderung ke
kanan (produk), artinya bahwa zat ruas
kanan banyak terbentuk.
Harga Kc jauh di bawah satu (Kc << 1),
kesetimbangan akan cenderung ke kiri
(reaktan), artinya zat diruas kiri sedikit
terurai.
51

Latihan
1. Untuk reaksi berikut yang berlangsung
pada 1000oK
2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)
Kc = 3,57 x 10-3
Hitung nilai Kp untuk reaksi ini !
R = 0,08206 atm ltr mol-1 K-1
2. Tentukan nilai Kc dari Kp yang diberikan
a. SO2Cl2(g SO2(g)+Cl2(g) Kp = 2,9x10-2 pd
303K
b. 2NO(g)+ O2(g)2NO2(g) Kp = 1,48x104pd
184oC

52

3. Calculate Kp for the following


reaction
a.PCl3(g) + Cl2(g) PCl5(g) Kc =
1,67 (at 500 K)
b.N2O4(g) 2NO2(g); Kc = 6,1 x
10-3 (at 298 K)
c.N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) Kc =
2,4 x 10-3 (at 1000 K).
53

Kesetimbangan yang melibatkan cairan


dan padatan murni (Reaksi Heterogen)
Persamaan tetapan kesetimbangan

hanya mengandung suku-suku yang


konsentrasi atau tekanan parsialnya
berubah selama reaksi berlangsung
Atas dasar ini walaupun ikut bereaksi
tapi karena tidak berubah, maka
padatan murni dan cairan murni tidak
diperhitungkan dalam persamaan
tetapan kesetimbangan.
54

Persamaan berikut :
a. C(p) + H2O(g) CO(g) + H2(g)

[CO ][ H 2 ]
Kc
[ H 2 O]

b. CaCO3(c) CaO(c) + CO2(g)

Kc = [CO2(g)]

Atau (untuk b.) jika dituliskan dalam bentuk


tekanan parsial menjadi :
Kp = PCO2 Kp = Kc(RT)
Latihan
4. Calculate Kc for the following reaction :
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) Kp = 2,1 x 10-4
(at 1000 K)
55

Contoh
Diketahui reaksi kesetimbangan: CO2(g)

+C(s)2CO(g).
Pada suhu 300o C, harga Kp=16. Hitunglah
tekanan parsial CO2, jika tekanan total dalam
ruang : 5 atm!

Jawab:
Misalkan tekanan parsial gas CO = x atm,

maka tekanan parsial gas CO2 = (5 x) atm.


Kp = (PCO)2 / PCO2
= x2 / (5 x) = 16 x = 4
Jadi tekanan parsial gas CO2 = (5 4) = 1 atm
56
56

Aplikasi kesetimbangan
kimia
dalam industri
Proses Haber : sintesis gas NH3 dari gas N2 dan
gas H2
Reaksi kimia yang terjadi dalam proses Haber :
N2(g) + 3 H2(g) -------> 2 NH3(g)
..(1)
Apabila reaksi dilakukan dalam ruang tertutup
(sebab reaktan maupun produk sama-sama
berbentuk gas), gas nitrogen dan gas hidrogen akan
bereaksi membentuk gas amonia. Namun, sebagian
dari gas amonia tersebut akan segera terurai
menjadi gas nitrogen dan gas hidrogen kembali
2 NH3(g) -------> N2(g) + 3 H2(g)
..(2)
57

Di dalam ruang tertutup tersebut,

sesungguhnya terjadi dua reaksi yang saling


berlawanan, yaitu gas nitrogen dan gas
hidrogen bergabung menghasilkan gas
amonia dan gas amonia terurai
menghasilkan gas nitrogen dan gas hidrogen.
N2(g) + 3 H2(g) <------> 2 NH3(g)
Kedua reaksi (1 & 2 ) terjadi dengan
kecepatan yang berbeda. Namun, cepat atau
lambat, kecepatan kedua reaksi tersebut
akan sama dan jumlah relatif dari gas
nitrogen, gas hidrogen, dan gas amonia
menjadi konstan (tidak perlu sama).
58

Quotien Reaksi
Arah reaksi dapat diprediksikan dengan

melihat harga quotien reaksinya, Q


Untuk reaksi
Nilai Q

Q mempunyai bentuk sama dengan K,


tetapi Q merupakan set konsentrasi
pada saat (awal ) sebelum terjadinya
59
kesetimbangan

Dengan data set konsentrasi yang ada,

nilai Q dapat ditentukan.


Bila harga Q dan K dibandingkan, maka
kita dapat memprediksikan arah reaksinya
Q < K Reaksi ke kanan berlangsung
Q = K Reaksi pada kesetimbangan
Q > K Reaksi berlangsung ke kiri

60

Latihan
5. Untuk reaksi

Harga Kc pada 425,4 oC sebesar 54


Bila campuran memiliki konsentrasi sbb,
prediksikan arah reaksinya !

61

Tinjauan TD untuk
Kesetimbangan Reaksi
Kesetimbangan umumnya ditinjau pada T dan P

konstan dG= 0, merupakan kriteria


kesetimbangan
Dari hubungan Maxwell (salah satu pers.dasar TD)

dG = - S dT + V dP

..

(1)

Pers.ini berlaku untuk zat murni atau


campuran dengan komposisi tetap
Untuk fasa cair (l) dan padat (s), yang
berpengaruh pada reaksi adalah dT
dP = 0

62

mol zat : n1,


Pada sistem terbuka, jumlah
k
n2 .. dst, maka :
i dni
i 1

dG = - S dT + V dP +
(2)

dimana : ni = jumlah mol zat i


i = potensial kimia zat i
G

i =
energi
bebas Gibbs yang
i perubahan

n
i T , P ,n

terjadi karena adanya perubahan jumlah


zat
Darii pers (1), untuk sistem tertutup,
bila dT = 0, maka dG = V dP
atau
G = V dP atau :
63
G G = nRT ln (P /P )
(3)
j

Bila indeks 0 keadaan awal


tanpa indeks keadaan akhir
maka pada keadaan standar (n=1), pers (3) dapat
ditulis :

G G0 = RT ln (P/P0)
atau G = G0 + RT ln (P/P0)

..(4)

Untuk sistem terbuka, identik dengan pers (4)

i i0 = RT ln (fi / fi0)

f fugasitas

menyatakan fungsi tekanan

Faktor (fi / fi0) merupakan fungsi tetapan ai


sehingga :
64

terbuka)

i i0 = RT ln ai (sistem

Konstanta
Kesetimbangan
Keadaan kesetimbangan dapat pula digunakan

untuk menurunkan hubungan antara Go


dengan konstanta kesetimbangan, K.
Energi bebas pada keadaan standar untuk
gas ideal pada p = 1 atm, secara umum
ditunjukkan pers :
G = Go + RT ln P
(a)
Untuk reaksi berikut

...(b)
Perubahan energi bebas reaksi (b) adalah
G = (eGE + fGF) (aGA + bGB) .. (c)
65

Berdasarkan pers. (a) maka untuk tiap

individu gas, perubahan energi bebas :


aGA = aGAo + a RT ln PA
bGB = bGBo + b RT ln PB
(d)
eGE = eGEo + e RT ln PE
fGF = f GFo + f RT ln PF
Substitusikan pers.(d) ke (c) akan
diperoleh :

PE PF
G G RT ln
a
b
PA PB
o

66

Pada keadaan setimbang G = 0, maka


e
f

P
E
P
F
G o RT ln
a
b
P
A
P
B

G RT ln K P
o

(e)

(f)

Pers.(f) berlaku hanya untuk gas ideal. Jika


asumsi gas ideal tak dapat dipenuhi, maka
tekanan gas harus diganti fugasitas, f.
67

Fugasitas adalah ukuran energi Gibbs molar


dari gas nyata (non ideal) yang mempunyai
satuan sama dengan tekanan.
Faktor koreksi yang memperhitungkan
ketidak idealan gas : koef.fugasitas.

68

gas

= Pgas

= koef.fugasitas.
Untuk gas ideal = 1,
Untuk gas non ideal,
- pada tekanan rendah <1,
- pada tekanan tinggi >1

(g)

Pengaruh Suhu Pada


Kesetimbangan
Pengaruh
suhu pada kesetimbangan kimia
dapat diturunkan dari pers. Energi Gibbs (1).
Jika pers (1) disubstitusikan ke pers.(f),
o
o (2): o
diperoleh pers.vant
Hoff
(1)
G H TS
Pers. Van Hoff dapat
H o S o
ln K

(2)
digunakan untuk
RT
R
menentukan perubahan
K karena perubahan suhu
Dan jika ada dua keadaan
o
K 2 H T2 T1
yang berbeda kita dapat
ln

menghubungkan dengan
K1
RT1T2
modifikasi sederhana
(3)
69
hingga diperoleh :

Keterangan
K2 dan K1 adalah tetapan kesetimbangan pada

suhu kelvin T2 dan T1. Ho adalah entalpi (kalor)


molar standar dari reaksi. Nilai positif dan
negatif untuk parameter ini dimungkinkan dan
diperlukan asumsi bahwa Ho tidak tergantung
pada suhu
Menurut prinsip Le Chatelier, jika Ho > 0
(endoterm) reaksi kedepan terjadi jika suhu
ditingkatkan, menyiratkan bahwa nilai K
meningkat dengan suhu.
Jika Ho < 0 (eksoterm) reaksi kebalikan terjadi
jika suhu ditingkatkan dan nilai K menurun
dengan suhu
Persamaan diatas menghasilkan nilai kuantitatif
yang sesuai dengan pengamatan kualitatif dari
prinsip Le Chatelier.

70

Bila pers.(3) diplotkan dengan ln K sebagai sumbu

y dan 1/T sebagai sumbu x, akan diperoleh


sebuah garis lurus dengan slope yang negatif
yaitu - Ho /R dan memotong sumbu y pada So/R
ln K

slope = - Ho
/R
Perpotongqn =
So/R

1/T
71

H o S o

Plot vant Hoff ln K


RT
R

Contoh a.
Untuk reaksi : N2 + O2 <==> 2 NO diberikan data
tetapan setimbang pada berbagai suhu sebagai berikut:
T (K )
K P / 10 4

1900

2000

2,31

4,08

2100
6,86

2200

2300

2400

2500

2600

11,0

16,9

25,1

36,0

50,3

Jika data ini dialurkan antara ln Kp terhadap 1/T,


didapatkan kurva berupa garis lurus dengan:

H o lerengxR 2,19 x10 4 K 8,314 JK 1 mol 1


182kJmol 1
(perubahan
entalpi
standar
pada
rentang
72
suhu 2000- 2600o K)

Contoh b.
Hitung perubahan entalpi untuk reaksi
N2 + O2 <==> 2 NO
dari tetapan setimbang yang diberikan untuk 2000 K
dan 2500 o K
Penyelesaian, gunakan rumus :

K 2 H o T2 T1
ln

K1
RT1T2

K 2500 K
H o 2500 K 2000 K
3,60 x10 3
ln
ln

4
K 2000 K
4,08 x10
8,314 JK 1 mol 1 2500 K 2000 K

H o 181kJmol 1

73

Umumnya tetapan kesetimbangan suatu

reaksi tergantung pada suhu


Nilai Kp untuk reaksi oksidasi belerang
dioksida diperlihatkan pada tabel berikut.
Hitunglah nilai Ho dengan memplotkan
persamaan vant Hoff.

74

Pengaruh Katalis pada


Kesetimbangan
Katalis dalam reaksi dapat balik, dapat

mempercepat reaksi baik kekanan atau kekiri.


Keadaan kesetimbangan tercapai lebih cepat
tetapi tidak merobah jumlah kesetimbangan
dari spesies-spesies yang bereaksi.
Peranan katalis adalah merobah mekanisme
reaksi agar tercapai energi aktivasi yang lebih
rendah.
Keadaan kesetimbangan tidak bergantung pada
mekanisme reaksi
Sehingga tetapan kesetimbangan yang
diturunkan secara kinetik tidak dipengaruhi oleh
mekanisme yang dipilih.

75

Prinsip Le
Chatelier
Usaha untuk mengubah suhu, tekanan

atau konsentrasi pereaksi dalam suatu sistem dalam


keadaan setimbang merangsang terjadinya reaksi yang
mengembalikan kesetimbangan pada sistem tersebut
Bila kesetimbangan diganggu, kesetimbangan akan selalu
berpindah sedemikian rupa sehingga melawan perubahan
itu.
Bila suhu dari sistem kesetimbangan dinaikkan,
kesetimbangan bergeser kearah yang menyebabkan
76absorpsi kalor.

a. Pengaruh perubahan Jumlah


spesies yang bereaksi
(konsentrasi)
Apabila dalam sistem kesetimbangan
homogen, konsentrasi salah satu zat
diperbesar, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah yang berlawanan dari
zat tersebut.
Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu
zat diperkecil, maka kesetimbangan
akan bergeser ke pihak zat tersebut
77

Contoh : 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)

[ SO3 ] 2
Q
Kc
2
[ SO2 ] [O2 ]
[ SO3 ] 2
Q
Kc
2
[ SO2 ] [O2 ]

Kesetimbangan awal
78

Gangguan

Kesetimbangan akhir

Bila pada sistem kesetimbangan ini

ditambahkan gas SO3, maka


kesetimbangan
akan bergeser ke kiri.
Bila pada sistem kesetimbangan ini
ditambahkan gas SO2, maka
kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
Bila pada sistem kesetimbangan ini
dikurangi gas O2, maka kesetimbangan
akan bergeser ke kiri.
79

b. Pengaruh Perubahan
Tekanan
Jika tekanan
pada campuran
kesetimbangan
yang
melibatkan gas
ditingkatkan,
reaksi bersih
akan
berlangsung
kearah yang
mempunyai
80
jumlah mol gas

Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi

yang menyebabkan perubahan volume (bersamaan


dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem akan
mengadakan berupa pergeseran kesetimbangan.
Jika tekanan diperbesar = volume diperkecil,
kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah
Koefisien Reaksi Kecil.
Jika tekanan diperkecil = volume diperbesar,
kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah
Koefisien reaksi besar.
Pada sistem kesetimbangan dimana jumlah koefisien
reaksi sebelah kiri = jumlah koefisien sebelah kanan,
maka perubahan tekanan/volume tidak menggeser
letak kesetimbangan.
81

Contoh :
N2(g)+3H2(g) 2NH3(g)
Koefisien reaksi di kanan = 2
Koefisien reaksi di kiri = 4
Bila pada sistem kesetimbangan tekanan
diperbesar (=volume diperkecil), maka
kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
Bila pada sistem kesetimbangan tekanan
diperkecil (=volume diperbesar), maka
kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
82

c. Pengaruh Gas Lembam


(inert)
Pengaruh tidaknya gas lembam tergantung pada cara

83

melibatkan gas tersebut


Jika sejumlah gas helium ditambahkan pada keadaan
volume tetap, tekanan akan meningkat, sehingga
tekanan gas total akan meningkat. Tetapi tekanan
parsial gas-gas dalam kesetimbangan tetap
Jika gas ditambahkan pada tekanan tetap, maka
volume akan bertambah. Pengaruhnya akan sama
dengan peningkatan volume akibat penambahan
tekanan eksternal.
Gas lembam mempengaruhi keadaan kesetimbangan
hanya jika gas tersebut mengakibatkan perubahan
konsentrasi (atau tekanan parsial) dari pereaksipereaksinya

d. Pengaruh
Suhu
Menurut Van't Hoff
Bila pada sistem kesetimbangan subu dinaikkan,

maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah


yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm).
Bila suhu diturunkan, kesetimbangan reaksi akan
bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah
reaksi eksoterm).
Contoh: 2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) ; H = -216 kJ
Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan
bergeser ke kiri.
Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan
bergeser ke kanan.
84

Anda mungkin juga menyukai