1
1
INCO Sorowako
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam.
Dalam perkembangannya, telah berbagai macam teknik dan teknologi yang
dipergunakan oleh manusia untuk dapat mengelolahnya semaksimal mungkin.
Perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan merupakan salah satu
perusahaan yang memanfaatkan sumber daya alam tersebut. Dalam
pemanfaatannya, tentu saja menggunakan berbagai metode dan teknologi
sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal dengan keuntungan yang besar,
biaya produksi yang relatif kecil serta ramah lingkungan.
Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang paling
dinamis dan kompleks. Hal ini terlihat dari usaha yang dilakukan oleh manusia
dari waktu ke waktu untuk menanggapi lingkungannya dan mempertahankan
eksistensinya. Manusia merupakan suatu subyek pengguna teknologi yang
utama. Oleh karena itu perlu adanya suatu usaha peningkatan kualitas sumber
daya manusia sebagai salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kemampuan manusia
sebagai pengguna serta keberadaan sumber daya alam sebagai objek yang
dimanfaatkan.
Disamping itu, kurikulum pendidikan yang berlaku pada Program Studi Teknik
Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, dimana kegiatan kerja
praktek merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi setiap mahasiswanya pada
suatu perusahaan pertambangan ataupun industri, kemudian hasil dari kerja praktek
tersebut dapat digunakan sebagai suatu studi kasus khusus (spesifikasi), yang
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana program pendidikan
Strata I dalam bidang pertambangan.
Sasaran yang diharapkan dapat tercapai dari pelaksanaan kerja praktek ini yaitu
mahasiswa kerja praktek dapat mengetahui dan memahami secara langsung proses
perencanaan tambang khususnya dalam perhitungan geometri jalan angkut tambang
untuk jalan lurus dan tikungan (belokan), perencanaan perkerasan jalan, dan
perencanaan jarak pandang aman pada jalan tambang. Setelah melakukan Kerja
Praktek (KP) ini, maka secara tidak langsung menjadikan mahasiswa KP lebih
berpengalaman dan percaya diri dalam menerapkan teori di lapangan, serta mampu
menghadapi persaingan dunia kerja. Selain itu juga terciptanya suatu
Materi kerja praktek ini berhubungan dengan studi perencanaan tambang dalam
pembuatan jalan angkut tambang di area tambang terbuka nikel laterit.
jalan.
menuju penyaliran. Apabila melalui sungai atau parit, maka harus dibuat
jembatan yang konstruksinya mengikuti persyaratan konstruksi jembatan
umum. Parit yang dilalui dapat diatasi dengan pemasangan goronggorong (culvert), kemudian dilapisi oleh campuran tanah dan batu sampai
pada ketinggian jalan yang dikehendaki.
Geometri jalan angkut yang harus diperhatikan yaitu : (1) lebar jalan
angkut, (2) jari-jari tikungan dan super-elevasi, (3) kemiringan jalan, dan
(4) cross slope. Alat angkut atau truk-truk tambang umumnya berdimensi
lebih lebar, panjang dan lebih berat. Oleh sebab itu, geometri jalan harus
sesuai dengan dimensi alat angkut yang digunakan.
Jalan angkut yang lebar diharapkan dapat membuat pengangkutan lancar dan aman.
Lebar jalan harus diperhitungkan dengan cermat. Perhitungan lebar jalan lurus dan
belok (tikungan) berbeda, karena pada posisi membelok kendaraan membutuhkan
ruang gerak lebih lebar akibat jejak ban depan dan belakang yang ditinggalkan di
atas jalan melebar. Disamping itu, perhitungan lebar jalan juga harus memperhatikan
jumlah lajur, yaitu lajur tunggal atau lajur ganda.
Lebar minimum lajur ganda atau lebih, menurut Aasho Manual Rural High Way
Design, harus ditambah dengan setengah lebar alat angkut pada bagian
kiri dan kanan jalan. Cara sederhana menentukan lebar jalan yaitu
menggunakan rule of thumb seperti pada tabel di bawah.
Jika lebar kendaraan dan jumlah lajur adalah Wt dan n, maka lebar jalan
pada jalan lurus dirumuskan sebagai berikut :
Lmin = n.Wt + (n + 1) (.Wt)
Lebar jalan angkut pada jalan belokan, didasarkan : Lebar jejak ban;
Jarak antar alat angkut atau kendaraan pada saat bersimpangan; Jarak
dari kedua tepi jalan.
Wmin
= 2 (U + Fa + Fb + Z) + C
U = Lebar jejak roda, m
Z
= (U + Fa + Fb) /2
Cross Slope
Merupakan sudut yang dibentuk oleh dua sisi permukaan jalan terhadap bidang jalan
horizontal. Umumnya jalan angkut mempunyai bentuk penampang melintang
cembung, dibuat dengan tujuan memperlancar penyaliran. Apabila turun hujan atau
sebab lain, maka air akan mengalir ke tepi jalan, tidak berhenti dan mengumpul pada
permukaan jalan. Air yang menggenang akan membahayakan kendaraan yang lewat
dan mempercepat kerusakan jalan. Cross Slope dinyatakan dalam perbandingan
jarak vertikal (b) dan horizontal (a) (satuan mm/m), berkisar antara 1/50 sampai 1/25
atau 20 mm/m sampai 40 mm/m.
Perkerasan harus kuat menahan berat kendaraan dan muatan yang melaluinya,
dan permukaannya harus dapat menahan gesekan roda kendaraan, pengaruh
air permukaan atau air limpasan (run off water) dan hujan. Tujuan perkerasan
adalah untuk membangun dasar jalan yang mampu menahan beban pada poros
roda yang diteruskan melalui lapisan fondasi, sehingga tidak melampaui daya
dukung tanah dasar (sub-grade). Perkerasan dipengaruhi oleh faktor kepadatan
lalulintas, sifat fisik dan mekanik material yang digunakan, dan daya dukung
tanah dasar. Faktor yang mempengaruhi daya dukung tanah dasar antara lain
kadar air, kepadatan, perubahan kadar air, variabilitas tanah dasar dan ketebalan
lapisan perkerasan. Material perkerasan dibagi dalam empat kategori yaitu
material berbutir lepas, material pengikat, aspal dan beton semen.
Beberapa aspek keselamatan sepanjang jalan angkut meliputi (1) jarak pandang
aman, (2) rambu-rambu pada jalan angkut, (3) lampu penerangan, dan
Jarak pandang aman diperlukan oleh operator untuk melihat ke depan secara
bebas pada suatu tikungan. Rambu-rambu jalan dipasang untuk menjamin
keamanan selama beroperasi di jalan tambang. Lampu penerangan
digunakan pada malam hari dan dipasang antara lain pada tikungan,
perempatan atau pertigaan jalan, jembatan dan tanjakan maupun turunan
tajam. Jalur pengelak (runaway precaution) dibuat untuk menghindari
kecelakaan yang mungkin terjadi karena slip, rem blong atau sebab lain.
Materi kerja praktek ini ditunjang oleh mata kuliah yang telah diambil sebelumnya
oleh mahasiswa yang bersangkutan, yaitu perencanaan tambang.
Persiapan
Kajian pustaka
Persiapan
Kajian Pustaka
Pada tahapan ini akan dilakukan kajian terhadap buku-buku teks, jurnal,
yang relevan dengan materi kerja praktek ini. Kegiatan ini dilakukan
selama berlangsungnya kegiatan kerja praktek ini, baik itu di lapangan
maupun saat melakukan analisis data.
Kegiatan ini merupakan tahap akhir, semua hasil penelitian akan disajikan dalam
bentuk laporan tertulis yang disusun secara sistematis dan teratur sesuai dengan
acuan/ kode etik tulisan ilmiah. Kegiatan penyusunan laporan dan seminar laporan
dilakukan selama 3 (tiga) minggu di lingkup perusahaan tambang, yang selanjutnya
akan dipresentasikan di lingkup akademik Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar.
Kegiatan
Januari
Februari
Bulan
Maret
April
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Persiapan
Kajian Pustaka
Kegiatan lapangan
Pengolahan data
Penyusunan Laporan
dan seminar
VII.PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Umum : Semarang.
10