Anda di halaman 1dari 27

Proposal Kerja Praktek pada PT.

INCO Sorowako

USULAN KERJA PRAKTEK / MAGANG

MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS


TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN AJARAN 2008/2009 PADA
PT. INCO SOROWAKO

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam.
Dalam perkembangannya, telah berbagai macam teknik dan teknologi yang
dipergunakan oleh manusia untuk dapat mengelolahnya semaksimal mungkin.
Perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan merupakan salah satu
perusahaan yang memanfaatkan sumber daya alam tersebut. Dalam
pemanfaatannya, tentu saja menggunakan berbagai metode dan teknologi
sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal dengan keuntungan yang besar,
biaya produksi yang relatif kecil serta ramah lingkungan.

Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang paling
dinamis dan kompleks. Hal ini terlihat dari usaha yang dilakukan oleh manusia
dari waktu ke waktu untuk menanggapi lingkungannya dan mempertahankan
eksistensinya. Manusia merupakan suatu subyek pengguna teknologi yang
utama. Oleh karena itu perlu adanya suatu usaha peningkatan kualitas sumber
daya manusia sebagai salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kemampuan manusia
sebagai pengguna serta keberadaan sumber daya alam sebagai objek yang
dimanfaatkan.

Melihat potensi perkembangan perusahaan pertambangan di Sulawesi Selatan terkhusus


di Sorowako yang sebagian besar mengolah bahan galian golongan B yaitu nikel jenis
laterit, maka sangatlah memungkinkan bagi mahasiswa teknik pertambangan
mendapatkan suatu peluang untuk menambah pengetahuan di bidang pertambangan
serta memberi pengalaman kerja di sebuah
1

Proposal Kerja Praktek pada PT. INCO Sorowako

perusahaan pertambangan yang pada akhirnya dapat menjadi penunjang


pengetahuan sebagai calon sarjana pertambangan.
Oleh karena itu maka perlu dilakukannya suatu kegiatan Kerja Praktek pada
perusahaan yang bergerak dan berkaitan dengan bidang pertambangan. Kerja
praktek ini diharapakan dapat menjadi sarana untuk menimba pengalaman kerja
serta dapat terjun langsung ke lapangan melihat bagaimana mekanisme kerja
dalam perusahaan pertambangan yang profesional.

Disamping itu, kurikulum pendidikan yang berlaku pada Program Studi Teknik
Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, dimana kegiatan kerja
praktek merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi setiap mahasiswanya pada
suatu perusahaan pertambangan ataupun industri, kemudian hasil dari kerja praktek
tersebut dapat digunakan sebagai suatu studi kasus khusus (spesifikasi), yang
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana program pendidikan
Strata I dalam bidang pertambangan.

Berdasarkan atas berbagai pertimbangan yang telah dikemukakan diatas,


dengan ini saya bermaksud untuk melaksanakan Kerja Praktek pada PT.
INCO SOROWAKO. Oleh karena itu saya sangat berharap kiranya
perusahaan dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
khususnya dibidang pertambangan.

II. SASARAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Sasaran yang diharapkan dapat tercapai dari pelaksanaan kerja praktek ini yaitu
mahasiswa kerja praktek dapat mengetahui dan memahami secara langsung proses
perencanaan tambang khususnya dalam perhitungan geometri jalan angkut tambang
untuk jalan lurus dan tikungan (belokan), perencanaan perkerasan jalan, dan
perencanaan jarak pandang aman pada jalan tambang. Setelah melakukan Kerja
Praktek (KP) ini, maka secara tidak langsung menjadikan mahasiswa KP lebih
berpengalaman dan percaya diri dalam menerapkan teori di lapangan, serta mampu
menghadapi persaingan dunia kerja. Selain itu juga terciptanya suatu

Proposal Kerja Praktek pada PT. INCO Sorowako

kerjasama yang baik antara pihak perusahaan, lingkungan pendidikan,


dan masyarakat umum.

III. MATERI KERJA PRAKTEK

Materi kerja praktek ini berhubungan dengan studi perencanaan tambang dalam
pembuatan jalan angkut tambang di area tambang terbuka nikel laterit.

IV. LANDASAN TEORI

Setiap penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur


vital dalam lokasi penambangan. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung
lokasi-lokasi penting, diantaranya lokasi tambang dengan area crushing plant,
pengolahan, perkantoran, perumahan dan tempat-tempat lainnya.

Jalan tambang dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler


track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader
dan sebagainya. Untuk membuat jalan tambang diperlukan bermacammacam alat mekanis, antara lain:

Bulldozer untuk pembersihan lahan, perintisan badan jalan, perataan dll;


Alat garu (roater atau ripper) untuk mengatasi batuan yang keras;

Alat muat untuk memuat hasil galian yang volumenya besar;

Alat angkut untuk mengangkut hasil galian yang tidak diperlukan;

Motor grader untuk meratakan dn merawat jalan angkut;

Alat gilas untuk memadatkan dan mempertinggi daya dukung

jalan.

Jalan angkut tambang harus dilengkapi penyaliran (drainage) yang ukurannya


memadai. Sistem penyaliran harus mampu menampung air hujan pada kondisi curah
hujan tinggi dan harus mampu pula mengatasi luncuran partikel-partikel kerikil atau
tanah pelapis permukaan jalan yang terseret arus air hujan

Proposal Kerja Praktek pada PT. INCO Sorowako

menuju penyaliran. Apabila melalui sungai atau parit, maka harus dibuat
jembatan yang konstruksinya mengikuti persyaratan konstruksi jembatan
umum. Parit yang dilalui dapat diatasi dengan pemasangan goronggorong (culvert), kemudian dilapisi oleh campuran tanah dan batu sampai
pada ketinggian jalan yang dikehendaki.

Geometri Jalan Angkut

Fungsi utama jalan angkut adalah menunjang kelancaran operasi


penambangan terutama kegiatan pengangkutan. Medan berat yang mungkin
terdapat disepanjang rute jalan tambang harus diatasi dengan mengubah
rancangan jalan untuk meningkatkan aspek manfaat dan keselamatan kerja.
Apabila perlu, dibuat terowongan (tunnel) atau jembatan. Lajur jalan di dalam
terowongan atau jembatan umumnya cukup satu dan kendaraan lewat secara
bergantian. Pada kedua pintu terowongan ditugaskan penjaga yang mengatur
kendaraan masuk bergiliran.

Geometri jalan angkut yang harus diperhatikan yaitu : (1) lebar jalan
angkut, (2) jari-jari tikungan dan super-elevasi, (3) kemiringan jalan, dan
(4) cross slope. Alat angkut atau truk-truk tambang umumnya berdimensi
lebih lebar, panjang dan lebih berat. Oleh sebab itu, geometri jalan harus
sesuai dengan dimensi alat angkut yang digunakan.

Lebar Jalan Angkut

Jalan angkut yang lebar diharapkan dapat membuat pengangkutan lancar dan aman.
Lebar jalan harus diperhitungkan dengan cermat. Perhitungan lebar jalan lurus dan
belok (tikungan) berbeda, karena pada posisi membelok kendaraan membutuhkan
ruang gerak lebih lebar akibat jejak ban depan dan belakang yang ditinggalkan di
atas jalan melebar. Disamping itu, perhitungan lebar jalan juga harus memperhatikan
jumlah lajur, yaitu lajur tunggal atau lajur ganda.

Lebar jalan angkut pada jalan lurus

Lebar minimum lajur ganda atau lebih, menurut Aasho Manual Rural High Way
Design, harus ditambah dengan setengah lebar alat angkut pada bagian

Proposal Kerja Praktek pada PT. INCO Sorowako

kiri dan kanan jalan. Cara sederhana menentukan lebar jalan yaitu
menggunakan rule of thumb seperti pada tabel di bawah.

Jika lebar kendaraan dan jumlah lajur adalah Wt dan n, maka lebar jalan
pada jalan lurus dirumuskan sebagai berikut :
Lmin = n.Wt + (n + 1) (.Wt)

Lebar jalan angkut pada jalan belokan, didasarkan : Lebar jejak ban;

Lebar juntai (overhang) bagian depan dan belakang saat membelok;

Jarak antar alat angkut atau kendaraan pada saat bersimpangan; Jarak
dari kedua tepi jalan.

Lebar jalan minimum pada belokan dapat dirumuskan sebagai berikut :

Wmin
= 2 (U + Fa + Fb + Z) + C
U = Lebar jejak roda, m

Z
= (U + Fa + Fb) /2

Fa = Lebar juntai (overhang) depan, m

Fb = Lebar juntai belakang, m

Z = Lebar bagian tepi jalan, m

C = Jarak antar kendaraan, m

Kemiringan Jalan Angkut

Kemiringan jalan berhubungan dengan kemampuan alat angkut baik dalam


pengereman maupun dalam mengatasi tanjakan. Kemiringan dinyatakan
dalam persen (%), berkisar antara 10% - 15% atau sekitar 6 o 8,50o.
Untuk jalan naik atau turun pada lereng bukit, kemiringan maksimum
sekitar 8% (=4,50o). Tabel di bawah memperlihatkan kemiringan maksimum
pada kecepatan truck bermuatan penuh.

Proposal Kerja Praktek pada PT. INCO Sorowako

Cross Slope

Merupakan sudut yang dibentuk oleh dua sisi permukaan jalan terhadap bidang jalan
horizontal. Umumnya jalan angkut mempunyai bentuk penampang melintang
cembung, dibuat dengan tujuan memperlancar penyaliran. Apabila turun hujan atau
sebab lain, maka air akan mengalir ke tepi jalan, tidak berhenti dan mengumpul pada
permukaan jalan. Air yang menggenang akan membahayakan kendaraan yang lewat
dan mempercepat kerusakan jalan. Cross Slope dinyatakan dalam perbandingan
jarak vertikal (b) dan horizontal (a) (satuan mm/m), berkisar antara 1/50 sampai 1/25
atau 20 mm/m sampai 40 mm/m.

Perkerasan Jalan Angkut

Merupakan konstruksi yang dibangun di atas lapisan tanah dasar (sub-grade),


berfungsi untuk menopang beban lalulintas. Jenis perkerasan antara lain :

(1) perkerasan lentur (flexible pavement), (2) perkerasan kaku (rigid


pavement), dan (3) perkerasan kombinasi lentur-kaku (composite pavement).

Perkerasan harus kuat menahan berat kendaraan dan muatan yang melaluinya,
dan permukaannya harus dapat menahan gesekan roda kendaraan, pengaruh
air permukaan atau air limpasan (run off water) dan hujan. Tujuan perkerasan
adalah untuk membangun dasar jalan yang mampu menahan beban pada poros
roda yang diteruskan melalui lapisan fondasi, sehingga tidak melampaui daya
dukung tanah dasar (sub-grade). Perkerasan dipengaruhi oleh faktor kepadatan
lalulintas, sifat fisik dan mekanik material yang digunakan, dan daya dukung
tanah dasar. Faktor yang mempengaruhi daya dukung tanah dasar antara lain
kadar air, kepadatan, perubahan kadar air, variabilitas tanah dasar dan ketebalan
lapisan perkerasan. Material perkerasan dibagi dalam empat kategori yaitu
material berbutir lepas, material pengikat, aspal dan beton semen.

Aspek Keselamatan Jalan Angkut

Beberapa aspek keselamatan sepanjang jalan angkut meliputi (1) jarak pandang
aman, (2) rambu-rambu pada jalan angkut, (3) lampu penerangan, dan

(4) jalur pengelak untuk menghindari kecelakaan.

Proposal Kerja Praktek pada PT. INCO Sorowako

Jarak pandang aman diperlukan oleh operator untuk melihat ke depan secara
bebas pada suatu tikungan. Rambu-rambu jalan dipasang untuk menjamin
keamanan selama beroperasi di jalan tambang. Lampu penerangan
digunakan pada malam hari dan dipasang antara lain pada tikungan,
perempatan atau pertigaan jalan, jembatan dan tanjakan maupun turunan
tajam. Jalur pengelak (runaway precaution) dibuat untuk menghindari
kecelakaan yang mungkin terjadi karena slip, rem blong atau sebab lain.

V. MATA KULIAH PENUNJANG

Materi kerja praktek ini ditunjang oleh mata kuliah yang telah diambil sebelumnya
oleh mahasiswa yang bersangkutan, yaitu perencanaan tambang.

VI. RENCANA KEGIATAN

Pelaksanaan kerja praktek ini di rencanakan dilakukan selama kurang lebih 2


(dua) bulan tidak terhitung dari tahap persiapan, yaitu sekitar bulan Februari
sampai Maret 2008, dengan pentahapan kegiatan sebagai berikut :

Persiapan

Kajian pustaka

Kegiatan lapangan, pengolahan dan analisis data

Penyusunan laporan dan seminar

Persiapan

Tahapan ini merupakan tahapan paling awal, sebelum dilaksanakannya


kerja praktek di lapangan, yang meliputi :

Persiapan administrasi dan pengurusan surat-surat izin di kampus

Konsultasi dengan pembimbing akademik

Pengumpulan berbagai literatur

Pengiriman proposal kerja praktek

Kegiatan ini dilakukan selama 4(empat) minggu.

Proposal Kerja Praktek pada PT. INCO Sorowako

Kajian Pustaka

Pada tahapan ini akan dilakukan kajian terhadap buku-buku teks, jurnal,
yang relevan dengan materi kerja praktek ini. Kegiatan ini dilakukan
selama berlangsungnya kegiatan kerja praktek ini, baik itu di lapangan
maupun saat melakukan analisis data.

Kegiatan Lapangan dan Analisis Data

Kegiatan lapangan meliputi kegiatan ikut langsung di lapangan dalam proses


pengerjaan suatu perencanaan tambang dan pengambilan data-data lapangan
yang relevan, yang untuk selanjutnya diolah dan di analisis di kantor.

Kegiatan ini dilakukan selama 2 (dua) bulan.

Pembuatan laporan dan Seminar laporan

Kegiatan ini merupakan tahap akhir, semua hasil penelitian akan disajikan dalam
bentuk laporan tertulis yang disusun secara sistematis dan teratur sesuai dengan
acuan/ kode etik tulisan ilmiah. Kegiatan penyusunan laporan dan seminar laporan
dilakukan selama 3 (tiga) minggu di lingkup perusahaan tambang, yang selanjutnya
akan dipresentasikan di lingkup akademik Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar.

RENCANA DAN JADWAL KEGIATAN

Catatan : Jadwal dapat disesuaikan dengan kesepakatan dan ketentuan pihak

Kegiatan
Januari

Februari
Bulan
Maret

April

1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4

Persiapan

Kajian Pustaka

Kegiatan lapangan

Pengolahan data

Penyusunan Laporan

dan seminar

Proposal Kerja Praktek pada PT. INCO Sorowako

VII.PENUTUP

Demikian proposal permohonan kerja praktek ini


sebagai salah satu pertimbangan bagi pihak Human
Resources Development (HRD) PT.INCO Sorowako,
Luwu Timur. Besar harapan kami agar kiranya
proposal ini disambut dengan senang hati,
kesempatan yang diberikan oleh pihak perusahaan
tentunya akan dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Proposal Kerja Praktek pada PT. INCO Sorowako

DAFTAR PUSTAKA

Adisoma, Gatut S. 1998. Peralatan dan Tenaga Kerja Tambang . Direktorat


Jenderal Pertambangan Umum Departemen Pertambangan dan Energi.

Arif, Irwandy dkk. 1998. Manajemen Proyek Dan Manajemen Peralatan.


Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Departemen Pertambangan
dan Energi : Bandung.

............ Ensiklopedi Pertambangan Edisi 3. Puslitbang Teknologi Mineral.

Komatsu. 2003. Specifications & Application Handbook Edition 24.


(http://www.komatshu, diakses 10 April 2003).

Martakim, Soeharsono. 1997. Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan


Antar Kota. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga
: Jakarta.

Nurhakim. 2004. Kuliah Lapangan II (Produktifitas Alat Mekanis). Program Studi


Teknik Pertambangan : Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Nurhakim. 2004/2005. Tambang Terbuka (Rancangan dan Perencanaan


Tambang). Program Studi Teknik Pertambangan : Universitas Lambung
Mangkurat Banjarbaru.

Prodjosumarto, Partanto dkk. 1998. Cara Menghitung Produksi Dan


Ongkos Produksi. Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi
Mineral : ITB.

Rochmanhadi. 1982. Alat-Alat Berat Dan Penggunaannya. Departemen


Pekerjaan Umum Badan Penerbit Umum : Semarang.

Rochmanhadi. 1984. Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Dengan

Menggunakan Alat Berat. Departemen Pekerjaan Umum Badan Penerbit

Umum : Semarang.

Suwandhi, Awang, 2004. Perencanaan Jalan Tambang. Diklat


Perencanaan Tambang Terbuka. Unisba.

10

Anda mungkin juga menyukai