Anda di halaman 1dari 6

UPAYA PENINGKATAN MUTU SEKOLAH MENENGAH DENGAN CARA

MEMBENTUK KOMUNITAS PEMBELAJARAN PROFESIONAL MELALUI


LESSON STUDY
Emmi yusnidar harahap
Program Studi Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan
Emmi_yusnidar_harahap@yahoo.co.id

Abstrak
Upaya peningkatan mutu sekolah menengah dapat dilakukan dengan cara
membentuk Komunitas Pembelajaran Profesional (KPP). Komunitas Pembelajaran
Profesional merupakan bentuk kerjasama kelompok dengan tujuan untuk mencapai hasil
belajar siswa yang efektif dan efisien. Dalam membentuk KPP, dibutuhkan adanya suatu
forum yang akan menjadi tempat saling belajar diantara para tenaga pendidik. Forum yang
demikian bisa dilakukan dengan Lesson Study yaitu forum yang saat ini sangat terkenal di
Jepang. Lesson study merupakan suatu model alternatif pembinaan guru/profesi pendidik
untuk meningkatkan keprofesionalan guru melalui pengkajian pembelajaran secara
kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip prinsip kolegalitas, kesejawatan dan
mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Sekelompok guru dalam lesson study
bertemu secara periodik untuk merancang, megimplementasikan, mengujicoba, dan
mengembangkan pembelajaran. Melalui lesson study dapat diketahui seberapa efektif dan
efisien suatu tampilan pembelajaran (Susilo, 2009, Hendayana, 2007).
Rancangan penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan melakukan studi
literatur terhadap penelitian-penelitian sebelumnya. Sebagai Indikator pada penelitian ini
adalah adanya aktivitas berbagi nilai norma mengajar, fokus kolektif terhadap belajar,
kolaborasi mengajar, serta munculnya dialog reflektif pasca pembelajaran. Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh hasil bahwa komunitas pembelajaran profesional yang dilakukan
dengan lesson study memberikan dampak positif terhadap pembelajaran.
Kata kunci: komunitas pembelajaran profesional, lesson study

PENDAHULUAN
Pada dasarnya Pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia yang mempunyai karakter
yang salah satunya adalah manusia yang berakhlak mulia. Untuk itu diperlukan adanya tenaga
tenaga profesional untuk mencapai tujuan tersebut yaitu guru yang profesional dan berkualitas.
Salah satu cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas guru adalah melalui MGMP dan
Workshop. Melalui MGMP dan Workshop pemerintah mengharapkan adanya peningkatan mutu
pendidikan yang dititikberatkan pada pemberian kesempatan kepada guru untuk menambah
pengetahuannya terhadap profesinya. Dan sasarannya adalah peningkatan mutu dan kualitas para
guru demi tercapainya sekolah yang bermutu.
Namun, MGMP dan Workshop yang diharapkan bisa menjadi forum untuk memperbaiki
kualitas guru pada kenyataannya hanya berjalan sekedar berlalu saja tanpa ada pengaruh yang
berarti terhadap pesertanya. Baik MGMP dan Workshop itu dilakukan ditingkat sekolah,
kabupaten maupun tingkat provinsi. Lebih dari itu, MGMP dan Workshop tidak bisa dilaksanakan
dalam siklus waktu yang pendek karena membutuhkan biaya yang sangat besar untuk
merealisasikannya. Mulai dari pengadaan Nara sumber sampai pada biaya yang dibutuhkan untuk
keperluan para pesertanya.
Disisi lain, jika MGMP dan Workshop itu pun dilakukan secara maksimal, maka kendala
dilapangan adalah tidak semua guru mendapatkan kesempatan yang sama. Ada banyak faktor yang

menyebabkan kesempatan itu tidak didapatkan secara merata, salah satunya adalah banyaknya
guru dengan bidang studi yang sama dalam satu sekolah.
Walaupun saat ini tersedia banyak peluang yang bisa dimanfaatkan para guru untuk
meningkatkan ke-profesionalan-nya, antara lain melalui studi lanjut, informasi di media massa
termasuk internet, namun masih banyak guru yang tertinggal dari perkembangan inovasi
pembelajarannya. Untuk itu dibutuhkan forum lain yang mampu menjadi forum belajar bersama
bagi para guru dalam meng-cover semua peluang dan kendala yang mungkin dihadapi guru dalam
proses membangun ke-profesionalan-nya. Forum lain tersebut adalah Lesson Study. Melalui
Lesson Study, komunitas pembelajaran profesional bagi guru akan didapatkan. Dan Peningkatan
Kualitas Guru dapat dilakukan melalui Komunitas Pembelajaran Profesional, yaitu program yang
menawarkan kepada guru untuk melaksanakan pelatihan harian atau mingguan secara mandiri.
METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan melakukan studi literatur
terhadap penelitian-penelitian sebelumnya. Sebagai Indikator pada penelitian ini adalah adanya
aktivitas berbagi nilai norma mengajar, fokus kolektif terhadap pembelajaran, kolaborasi
mengajar, serta munculnya dialog reflektif pasca pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh hasil bahwa komunitas pembelajaran profesional yang dilakukan dengan lesson study
memberikan dampak positif terhadap peningkatan mutu sekolah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.

Komunitas Pembelajaran Profesional


Komunitas pembelajaran profesional dapat diartikan sebagai kelompok orang yang belajar
sesuatu dengan intensif secara bersamasama dan terus menerus dan mempunyai tujuan dan target
target tertentu. Komunitas pembelajaran profesional bagi guru adalah kumpulan sejumlah guru
yang dengan intensif belajar sesuatu, misalnya Strategi Belajar Mengajar, Media Pembelajaran
Interaktif, Pendekatan Pembelajaran , dan sebagainya secara bersamasama.
Astuto, et al (dalam Hord) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan komunitas
pembelajaran profesional adalah komunitas dimana para guru di suatu sekolah bersamasama
dengan kepala sekolah terusmenerus mencari dan berbagi apa saja yang terkait dengan
pembelajaran, dan melakukan sesuatu dalam pembelajaran mereka, dengan tujuan untuk
meningkatkan efektivas pembelajaran tersebut guna kepentingan para siswa.
Beberapa ahli juga berpendapat bahwa :
a) Jika sekolah ingin mengembangkan kapasitas organisasi mereka untuk meningkatkan proses
pembelajaran siswa, mereka harus membangun suatu kelompok pembelajaran profesional
yang ditandai oleh sifat berbagi tujuan, kegiatan kolaboratif, dan tanggungjawab kolektif
antara staf (Newmann and Wehlage, 1995, Successful School Restructuring, Madison,
University of Wisconsin, p.37)
b) Strategi yang paling menjanjikan untuk peningkatan mutu sekolah secara berkesinambungan,
adalah dengan mengembangkan kemampuan personil sekolah untuk berfungsi sebagai satu
komunitas pembelajaran profesional. ( R. DuFour Komunitas pembelajaran profesional at
Work, Virginia, Solution Tree Press, 1998)
c) Sudah ada bukti yang makin kuat bahwa harapan yang terbaik untuk peningkatan mutu
sekolah secara signifikan adalah dengan cara mentransformasikan sekolah menjadi suatu
komunitas pembelajaran profesional. (R. DuFour Professional Development Community at
Work, Virginia, Solution Tree Press, 1998, p.17)
Berdasarkan hal di atas maka jelaslah bahwa komunitas pembelajaran profesional sangat
berpengaruh terhadap peningkatan mutu sekolah.
B.

Lesson Study

Lesson study merupakan suatu model alternatif pembinaan guru/profesi pendidik untuk
meningkatkan keprofesionalan guru melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan
berkelanjutan berlandaskan prinsip prinsip kolegalitas, kesejawatan dan mutual learning untuk

membangun komunitas belajar. Sekelompok guru dalam lesson study bertemu secara periodik
untuk merancang, megimplementasikan, mengujicoba, dan mengembangkan pembelajaran.
Melalui lesson study dapat diketahui seberapa efektif dan efisien suatu tampilan pembelajaran
(Susilo, 2009, Hendayana, 2007).
Hampir sama dengan pengertian lesson study seperti tersebut di atas, menurut Stigler and
Hibert (dalam Sparks) lesson study is a collaborative process in which a group of teachers
identifiy an instructional problem, plan a lesson (which involves finding books and articles on the
topic), teach the lesson (one member of the group teaches the lesson while the others observe),
evaluate and revise the lesson, teach the revised lesson, again evaluate the lesson, and share the
results with other teachers.
Merujuk pada pengertian Lesson Study, maka dapat disimpulkan bahwa Lesson Study adalah
kegiatan kolaboratif dari sekelompok guru untuk secara bersamasama:
1.
2.
3.
4.
5.

Merencanakan pembelajaran
Mengembangkan metode pembelajaran
Mengamati jalannya proses pembelajaran
Melakukan refleksi atau melihat lagi pembelajaran yang telah dilaksanakannya
Memecahkan masalah pembelajaran yang mungkin muncul

Cerbin & Bryan Kopp, mengemukakan bahwa Lesson Study memiliki 4 (empat) tujuan utama,
yaitu untuk : (1) memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar dan
guru mengajar; (2) memperoleh hasil-hasil tertentu yang dapat dimanfaatkan oleh para guru
lainnya, di luar peserta Lesson Study; (3) meningkatkan pembelajaran secara sistematis melalui
inkuiri kolaboratif. (4) membangun sebuah pengetahuan pedagogik, di mana seorang guru dapat
menimba pengetahuan dari guru lainnya.
Secara umum, para guru dapat melaksanakan Lesson Study berbasis MGMP atau berbasis
sekolah. Yaitu kegiatan Lesson Study ini dilaksanakan sebagai kegiatan MGMP. Akan tetapi
karena pada Lesson Study berbasis MGMP maka guruguru yang tergabung dalam Lesson Study
ini berasal dari berbagai sekolah. Dan kendala yang mungkin muncul dalam melaksanakan Lesson
Study berbasis MGMP ini terutama adalah masalah penjadwalan dan pendanaan kegiataan, serta
beragamnya visi, motivasi, dan komitmen dari anggotanya.
Untuk Lesson Study berbasis sekolah, kegiatan Lesson Study dilaksanakan di suatu sekolah
dan melibatkan semua guru di sekolah tersebut. Meskipun melibatkan semua guru di sekolah,
namun secara khusus guruguru di sekolah tersebut dapat bergabung untuk membuat perencanaan
pembelajarannya. Melaksanakan Lesson Study berbasis sekolah lebih mungkin untuk dapat
dilaksanakan secara terus menerus, apalagi jika kepala sekolah memberikan dukungan sepenuhnya
terhadap kegiatan ini.
C.

Membangun Komunitas Pembelajaran Profesional Melalui Lesson Study

Berdasarkan kajian tentang Komunitas pembelajaran profesional dan Lesson Study seperti
tersebut di atas, dapatlah disimpulkan bahwa sangat mungkin di suatu sekolah dibangun
Komunitas pembelajaran profesional bagi guru melalui Lesson Study. Dalam hal ini Lesson Study
dijadikan sebagai suatu kegiatan inti dari komunitas tersebut dan dilaksanakan dengan serius serta
terus menerus.
Proses pertama adalah dengan mengadakan pertemuan antara kepala sekolah dan seluruh guru
untuk menyatukan visi dan menyamakan persepsi tentang perlunya melaksanakan Lesson Study
dengan tujuan untuk membangun Komunitas pembelajaran profesional di sekolah tersebut.
Kemudian seluruh guru akan dikelompokkan menurut bidang studinya, dan masingmasing
kelompok diwajibkan menggali permasalahan pembelajaran pada bidang studinya. Langkah
selanjutnya adalah melaksanakan Lesson Study dengan tahapantahapannya. Agar Lesson Study ini
benarbenar dapat menjadi forum saling belajar bagi para guru maka aturan main dalam

melaksanakan Lesson Study harus menjadi komitmen bersama, diantaranya adalah tentang jadwal
pelaksanaan dan berbagai kesepakatan yang telah ditentukan sebelumnya.
Beberapa prinsip untuk komunitas pembelajaran profesional melalui Lesson study adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Visi bersama yang diarahkan pada pembelajaran


Memiliki tanggung jawab kolektif bagi pembelajaran (mencari dan menguji metode baru)
Berorientasi pada hasil.
Bekerja bersama-sama (kolaborasi) dengan fokus pada pembelajaran
Keterbukaan, jaringan dan kemitraan
Keanggotaan yang terbuka

Berdasarkan pengamatan, komunitas pembelajaran profesional bisa dibentuk dengan kegiatan


lesson study. Adapun indikator pada penelitian ini adalah adanya aktivitas berbagi nilai norma
mengajar, fokus kolektif terhadap pembelajaran, kolaborasi mengajar, serta munculnya dialog
reflektif pasca pembelajaran (Supriatna, 2012).
1) Berbagi norma mengajar.
Kegiatan berbagi norma mengajar terjadi diawali dengan adanya sharing pengalaman mengajar
antar sesama guru. Sehingga akan tercipta norma kebersamaan, yang akan menghindari adanya
konflik internal yang negative dan destruktif. Dengan adanya kegiatan Lesson Study ini,
diharapkan guru semakin terbuka dalam menyikapi permasalahan pembelajaran di kelas.
2) Fokus secara kolektif terhadap belajar mahasiswa
Mengacu pada kurikulum saat ini yang menekankan pada proses pembelajaran, maka akan
menjadi sangat penting adanya komunitas yang akan menjadi tempat untuk berbagi dan
menganalisis segala aktifitas siswa di dalam kelas sehingga dapat dievaluasi bersama tentang
bagaimana mengembangkan proses belajar siswa di dalam kelas.
3) Kolaborasi mengajar
Kolaborasi mengajar terbentuk dari kegiatan refleksi pada siklus Lesson Study. Guru dituntut
terlibat secara penuh dan aktif dalam setiap pertemuan dan diskusi yang membahas tentang
kontribusi guru dalam meningkatkan proses belajar siswa. Oleh karenanya dalam hal ini guru
dilatih memiliki sikap rela untuk dikritik dan mengritik tentang gaya mengajar masing-masing,
termasuk kolaborasi dalam penyiapan materi dan teknis mengajar serta menyusun instrument
evaluasi. Guru memiliki keleluasaan untuk sesegera mungkin memperoleh masukan melalui proses
observasi teman sejawat. Guru akan lebih banyak berdiskusi untuk saling memberi masukan
secara intensif mengenai gaya mengajar yang tepat sehingga rasa percaya diri dan saling
menghormati diantara para guru akan terjadi sehingga menciptakan lingkungan pembelajaran yang
positif.
4) Dialog reflektif Pasca Pembelajaran
Dalam dialog reflektif, guru akan mudah untuk menyadari kekurangan dan kesalahannya dalam
mengajar. Dalam dialog ini juga akan saling mempertanyakan asumsi dasar yang mereka miliki
tentang mengajar. Selain itu, dalam dialog reflektif ini anggota komunitas akan saling membangun
komitmen serta memberi kontribusi dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Lesson study
bukanlah suatu strategi atau metode dalam pembelajaran, tetapi merupakan salah satu upaya
pembinaan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh sekelompok guru secara
kolaboratif dan berkesinambungan, dalam merencanakan, melaksanakan, mengobservasi dan
melaporkan hasil pembelajaran.
Komunitas Pembelajaran Profesional yang dibentuk dengan Lesson Study dibangun
berdasarkan komunikasi profesional yang kuat dan terus menerus. Komunitas ini bisa menjadi inti
dari kerjasama kelompok dan menyatukan semua anggota komunitas sekolah dalam satu tujuan
untuk mencapai sekolah yang bermutu dengan melihat hasil belajar siswa yang efektif dan efisien.
Untuk itu beberapa hal yang penting diperhatikan adalah bahwa:

Komunitas pembelajaran profesional sangatlah penting jika sekolah ingin berfungsi secara
kolaboratif menuju peningkatan mutu sekolah.
Komunitas pembelajaran profesional terbukti sangat produktif dan mendorong sekolah untuk
mencapai kemajuan dengan lebh cepat.
Peningkatan mutu sekolah bukanlah upaya individu.
Komunitas pembelajaran profesional berkembang melalui semangat kolaborasi.
Pengembangan Komunitas pembelajaran profesional lewat kerjasama tim dapat membantu
menyatukan upaya-upaya yang makin mendorong peningkatan mutu sekolah
Masing-masing anggota Komunitas pembelajaran profesional membawa berbagai jenis latar
belakang, pengalaman dan pengetahuan yang berguna dalam memecahkan masalah.
Anggota Komunitas pembelajaran profesional mampu menawarkan dukungan penting bagi
guru-guru baru.
Komunitas pembelajaran profesional mendiskusikan isu-isu umum dan tujuan bersama, yang
akan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.
Komunitas pembelajaran profesional mengumpulkan kekuatan akumulasi dari para anggota,
sementara pada saat yang sama mengakui dan mendorong kebebasan setiap anggota.
Komunitas pembelajaran profesional ini berbagi pengetahuan professional yang beragam
pada tingkat yang lebih tinggi untuk tingkat keterampilan interpersonal.
Anggota Komunitas pembelajaran profesional mendapati bahwa kerja mereka menjadi lebih
efisien, efektif dan termotivasi.
Anggota Komunitas pembelajaran profesional mengembangkan tingkat percaya diri yang
lebih tinggi.
Anggota Komunitas pembelajaran profesional lebih berfokus pada kebutuhan siswa, sehingga
tercipta hubungan lebih erat antara kerja guru dan hasil belajar siswa.
Anggota Komunitas pembelajaran profesional memiliki kesempatan lebih besar untuk
mencoba pendekatan baru dan materi baru.
Kerjasama dan keakraban dalam Komunitas pembelajaran profesional semakin diperkuat.
Pertemuan dan komunikasi antara guru, dukungan satu sama lain dan bagaimana mereka
berusaha untuk saling membantu dan bersama-sama menikmati aspek social dari keterlibatan
dan bekerja dengan orang lain.

PENUTUP
A.

Kesimpulan

Kunci keberhasilan dari terbangunnya suatu komunitas pembelajaran profesional di suatu


sekolah adalah adanya motivasi dan semangat untuk maju, dalam suasana kebersamaan dan
semangat yang kuat antara seluruh guru yang didukung sepenuhnya oleh kepala sekolah, semata
mata untuk dapat memberikan pembelajaran yang terbaik bagi seluruh siswa di sekolah tersebut
demi tercapainya peningkatan mutu sekolah.
Untuk membentuk komunitas pembelajaran profesional tersebut, para guru
dapat
melaksanakan Lesson Study berbasis MGMP atau berbasis sekolah. Untuk itu para guru yang
tergabung dalam komunitas ini harus memperhatikan hal - hal yang sangat dibutuhkan dalam
menjalankan Lesson Study, yaitu : penjadwalan, visi, misi, motivasi, dan komitmen dari para
guru.
B.

Saran
1. Bagi sekolah yang menginginkan terjadinya peningkatan mutu sekolah dengan
pembelajaran profesional, maka Lesson study sangat tepat untuk diterapkan. Apalagi jika
dibandingkan dengan MGMP yang selama ini membutuhkan biaya yang cukup besar,
jauh lebih murah juka dibandingkan dengan lesson study.
2. Bagi tenaga pendidik, sebagai tenaga profesional yang diharapkan bisa menerapkan
pembelajaran secara profesional, maka kumunitas pembelajaran profesional dengan
lesson study merupakan solusi yang sangat tepat untuk dilaksanakan.

3.

Secara umum isi dalam makalah ini belum sempurna karena keterbatasan yang dimiliki
oleh penulis, untuk itu perlu sumbang saran dari para pembaca untuk kesempurnaan
makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Friedkin, Shelley. 2005. What is Lesson Study?. http://www.lessonresearch.net/
Hord, Shirley,M.1997. Professional Learning Communities: What Are They and Why Are They
Important. http://www.ncrel.org/.
https://www.academia.edu/4282813/Membangun_Komunitas_Belajar_Bagi_Guru_Matematika_
Melalui_Lesson_Study
http://edukasi.kompasiana.com/2012/11/13/lesson-study-membangun-komunitas-belajar508024.html
http://www.nwrel.org/msec/lessonstudy/overview.html
Northwest Regional Educational Laboratory. 2004. Overview of Lesson Study.
http://www.nwrel.org/msec/lessonstudy/overview.html.
Sparks, Dennis. 1999. Using Lesson Study to Improve Teaching.
http://www.nsdc.org/library/publicatioms/results/res1199spar.cfm.
Subadi, Tjipto., 2011, Penelitian Tindakan Kelas Berbasis Lesson Study, Logo MUP : Surakarta

Anda mungkin juga menyukai