Presentasi Ureterolithiasis Eka
Presentasi Ureterolithiasis Eka
102012041
URETEROLITHIASIS
DR PEMBIMBING:
DR. BUDI SUANTO SP.B
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. D
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur :47 Tahun
Bangsa
: Indonesia
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
Alamat : Jl. Tanjung Pura I Bandar
Tanggal Masuk : 21 Januari 2013
Cm : 081765
Lampung
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Riwayat penyakit sekarang:
2 hari SMRS, pasien merasa perutnya sakit seperti ditusuk-tusuk
dan hilang setelah beberapa menit, sampai menyebabkan
sakit kepala. Urine yang keluar tidak banyak, tidak putusputus, tidak dirasakan nyeri saat berkemih. Pasien sering
menahan kencing dikarenakan pekerjaannya sebagai buruh
supir. Pasien tidak demam, tidak mual dan muntah, BAB lancar
dan bisa kentut.
1 hari SMRS, pasien merasakan lagi sakit perut yang tiba-tiba
dan kemudian menjalar ke pinggang kiri. Sakit yang dirasakan
sampai menyebabkan pasien berkeringat dingin. BAK lancar,
warna kuning jernih dan tidak ada rasa nyeri berkemih.
Hari SMRS, pasien sempat merasakan sekali lagi rasa nyeri yang
tiba-tiba yang tidak bisa ditahannya. Sehingga pasien pergi ke
rumah sakit untuk memeriksakan diri.
ANAMNESIS
RIWAYAT HIDUP
RIWAYAT KELUARGA
ANAMNESIS SISTEM
Kulit
(-) Bisul (-) Rambut (-) Keringat Malam
(-) Kuku (-) Kuning/Ikterus(-) Sianosis
Kepala
(-) Trauma (-) Sakit kepala (-) Nyeri pada sinus
Mata
(-) Merah (-) Nyeri (-) Sekret (-) Kuning/Ikterus
(-) Trauma (-) Ketajaman penglihatan
Telinga
(-) Nyeri (-) Gangguan pendengaran
(-) Sekret (-) Tinnitus
ANAMNESIS SISTEM
Hidung
(-) Rhinnorhea (-) Tersumbat (-) Nyeri (-) Gangguan penciuman
(+) Sekret (-) Epistaksis
(-) Trauma (-) Benda asing/foreign body
Mulut
(-) Bibir (-) Lidah
(-) Gusi (-) Mukosa
Tenggorokan
(-) Nyeri tengorokan (-) Perubahan suara
Leher
(-) Benjolan (-) Nyeri leher
Thorax (Jantung dan Paru-paru)
(-) Sesak napas (-) Mengi
(+) Batuk (-) Batuk darah
(-) Nyeri dada (-) Berdebar-debar
ANAMNESIS SISTEM
Abdomen
(-) Mual (-) Muntah
(-) Diare (-) Konstipasi
(-) Nyeri epigastrium (+) Nyeri kolik
(-) Tinja berdarah (-) Tinja berwarna dempul
(-) Benjolan
Saluran Kemih/Alat kelamin
(-) Disuria (-) Hematuria (+) Kolik
(-) Hesistancy (-) Nokturia (-) Retensio urin
(-) Kencing batu (-) Urgency
Ketamenia
(-) Leukorea (-) Perdarahan (-) Lain lain
Saraf dan Otot
(-) Riwayat trauma (-) Nyeri (-) Bengkak
Ekstremitas
(-) Bengkak (-) Deformitas
(-) Nyeri (-) Sianosis
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum: TSR
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital:
- TD : 130/80 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Suhu : 36,7 0C
- Pernapasan : 20 x/menit
Kepala : Mata : Telinga : Hidung : Tenggorokan : Leher : DBN
Paru-paru :
Inspeksi : kiri dan kanan paru simetris,
Palpasi : tidak teraba benjolan, sela iga normal (kanan dan kiri)
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler, ronki -/-, wheezing -/Jantung :
Inspeksi : tidak terlihat ictus cordis, tidak ada lesi kulit atau bekas operasi
Palpasi : ictus cordis tidak teraba, tidak ada massa
Perkusi : redup
Auskultasi : BJ I dan BJ II regular, murmur -, gallop
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen :
Inspeksi : Datar, tanda radang ()
Palpasi : Nyeri tekan abdomen (/+), Ballotemen (/+)
Perkusi : Nyeri ketok CVA (/+)
Auskultasi : Bising usus(+)
Colok Dubur (tidak dilakukan)
Extremitas (lengan dan tungkai):
Tonus : normotonus
Massa : Normal
Sendi : Normal
Kekuatan :
+5
+5
Sensori :
+5
+5
100%
100%
100%
100%
Edema :
_
_
_
Cyanosis:
-
Lain-lain : Turgor kulit baik, bulu rambut halus ada, pitting edema
STATUS LOKALIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG : 22-Januari-2013
Kesan:Hepar, lien dan pancreas serta renal kanan dan
vesica urinaria tampak ada dalam batas normal,
Polip vesica fellea,
Hydronephrosis Grade II kiri suspek e.c obstruksi
(Ureterolythiasis proximalis kiri).
Rontgen; BNO IVP :26-Januari-2013
Kesan:Gambaran hydronephrosis & hydroureter
proximal sinistra e.c ureterolithiasis setinggi lumbal III,
Fungsi kedua renal masih tampak normal
LABORATORIUM
LABORATORIUM
Hematologi : CBC
Hb : 15, 8 g/dl
Ht
: 46 %
Eritrosit : 5.20juta/ul
Trombosit : 167 ribu/ul
Leukosit : 7.660 /ul
Segment
: 72%
Limposit : 20%
Monosit : 7 %
Eosin : 1 %
PT : 10.3 detik
APTT : 33.0 detik
Kimia darah :
Diabetes
Hepatitis : negatif
Fungsi Hati
mg/dl
Imunoserologi :
GDS : 144
SGOT
SGPT
: 19 u/l
: 33 u/l
Ginjal Hipertensi
Urea : 28 mg/dl
BUN : 13 mg/dl
Kreatinin : : 1.02 mg/dl
RESUME
RESUME
Pemeriksaan
Keadaan umum : TSR
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,7 0C
Pernapasan : 20 x/menit
Abdomen
Inspeksi
: Tanda Radang (-)
Palpasi : supple, nyeri tekan perut kiri (+),
ballotemen (-/+)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+)
STATUS KOAS
Terasa nyeri tiba-tiba pada perut kanan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG
Kesan:
Polip vesica fela,
Hydronephrosis Grade II kiri suspek e.c obstruksi
(Ureterolythiasis proximalis kiri).
Rontgen; BNO IVP :26-Januari-2013
Kesan:Gambaran hydronephrosis & hydroureter
proximal sinistra e.c ureterolithiasis setinggi
lumbal III,
Fungsi kedua renal masih tampak normal
LABORATORIUM
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA
Ureterolithiasis
DIAGNOSIS BANDING
Nephrolithiasis
Jika dijumpai kolik abdomen, maka harus
dipikirkan :
- Kolik saluran cerna
- Kolik kandung empedu
- Appendisitis akut
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
Non-medikamentosa :
Puasa
Tirah Baring
OPERASI
Ureterolithotomy
Laporan Operasi
Litotomy
Insisi 1 jari bawah costa terbawah, buka fascia
Identifikasi ureter dan ginjal
Teraba batu pada ureter proximal
Dilakukan urethrotomy berhasil
Spoel ke atas-bawah dengan NaCl Betadine
Spoel dengan NaCl, lancar
Jahit ureter satu-satu
Cuci dengan NaCl
Pasang drain
Luka operasi dijahit
Sekian.
EDUKASI
-Banyak minum air putih lebih dari 8 gelas
PROGNOSIS
Ad Vitam
: dubia ad bonam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam
29-JANUARI-2013
30-JANUARI-2013
REFERAT URETEROLITHIASIS
PENDAHULUAN
Penyakit batu saluran kemih dapat menyerang
penduduk di seluruh dunia dan tidak terkecuali
penduduk di Indonesia. Angka kejadian
penyakit ini tidak sama di berbagai belahan
bumi. Di negara-negara berkembang, banyak
dijumpai pasien batu buli-buli sedangkan di
negara maju lebih banyak dijumpai penyakit
batu saluran kemih bagian atas (cth: ureter).
Hal ini karena adanya pengaruh status gizi dan
aktivitas pasien sehari-hari.
DEFINISI
Ureterolithiasis merupakan penyumbatan saluran
ureter oleh batu karena pengendapan garam urat,
oksalat, atau kalsium. Batu tersebut dapat
terbentuk pada ginjal yang kemudian batu yang
kecil di pielum dapat turun ke ureter. Bila batu
tidak dapat lolos ke kandung kemih maka
menyumbat ureter dan menimbulkan kolik.
Batu ureter adalah batu yang tidak normal di
dalam saluran kemih yang mengandung komponen
kristal dan matriks organik tepatnya pada di ureter.
EPIDEMIOLOGI
Dapat menyerang penduduk diseluruh
dunia. Angka kejadian penyakit ini tidak
sama
diberbagai
belahan
bumi.
Negara-negara berkembang banyak
dijumpai pasien batubuli-buli. Negara
maju lebih banyak dijumpai penyakit
batu saluran kemih bagian atas
pengaruh status gizi dan aktivitas
pasien sehari-hari. AmerikaSerikat 5
10%
diseluruh
dunia
rata-rata
EPIDEMIOLOGI
Secara epidemiologi terdapat:
Factor intrinsic, yaitu keadaan yang berasal dari tubuh seseorang
seperti:
Herediter
Umur : paling sering pada usia 30-50 tahun
Jenis kelamin : laki-laki 3 kali lebih banyak daripada wanita
Faktor ekstrinsik
Geografi : daerah yang mengandung banyak kapur akan
mempertinggi insiden terjadinya batu saluran kemih
Iklim dan temperature
Asupan air yang kurang
Diet tinggi Purin (kacang-kacangan), Oksalat, dan Kalsium
Pekerjaan yang banyak duduk dan kurang aktifitas
INSIDENSI
Asam urat
Batu kalsium : kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campuran
keduanya
Sistin
Xantin
Magnesium Ammonium Phosfat (MAP)
BATU
BATU
BATU
BATU
Batu di ginjal
Terbentuk di tubuli ginjal, kemudian dapat berada di
kaliks, infundibulum. Batu yang mengisi pielum dan
lebih dari 2 kaliks ginjal memberikan gambaran
menyerupai tanduk rusa sehingga disebut batu
staghorn. Umumnya gejala batu saluran kemih
muncul akibat obstruksi aliran kemih sehingga
menimbulkan hidronefrosis dan jika terinfeksi dapat
menyebabkan pyonefrosis (nyeri hebat terusmenerus) atau pielonefritis. Keadaan-keadaan ini
dapat menyebabkan nyeri kolik, nyeri tumpul atau
nyeri ketok pada sudut kostovertebra.
Batu ureter
Pada umunya berasal dari batu ginjal yang
turun ke ureter. Gerakan peristaltis ureter
akan mendorong batu ke distal. Hal ini
menimbulkan kontraksi kuat dan akan terjadi
nyeri kolik, yakni nyeri hebat yang hilang
timbul disertai rasa mual dengan atau tanpa
muntah. Nyeri ini dapat kearah perut bagian
depan, perut sebelah bawah, daerah inguinal
dan bahkan sampai kemaluan.
Batu prostate
Pada umumnya berasal dari air kemih
yang secara retrograde terdorong
kedalam saluran prostate dan
mengendap, yang akhirnya akan
terbentuk batu kecil. Pada umumnya
batu ini tidak memberikan gejala sama
sekali karena tidak menimbulkan
gangguan aliran air kemih.
Batu urethra
Umumnya berasal dari batu ureter atau batu
vesika urinaria yang oleh aliran kemih sewaktu
miksi terbawa ke urethra, dan tersangkut di
tempat yang agak lebar. Tempat urethtra yang
agak lebar adalah di pars prostatika, bagian
permulaan pars bulbosa, dan di fossa navikulare.
Gejala yang ditimbulkan umumnya sewaktu miksi
tiba-tiba berhenti, menjadi menetes dan nyeri.
Penyulitnya dapat berupa diverikel, abcess, fistel
proksimal, dan uremia karena obstruksi urin.
Ginjal
Ginjal terletak dibagian belakang abdomen
atas, dibelakang peritonium,di depan dua
kosta terakhir dan tiga otot-otot besar
transversus abdominalis,quadratus lumborum
dan psoas mayor. Ginjal dipertahankan dalam
posisi tersebut oleh bantalan lemak yang
tebal. Disebelah posterior dilindungi oleh kosta
dan otot-otot yang meliputi kosta, sedangkan
di anterior dilindungi oleh bantaan usus.
ANATOMI GINJAL
URETER
URETER
URETER
URETER
WORKING DIAGNOSIS
Tanda dan gejala batu saluran kemih ditentukan oleh letak, besar, morfologinya dan
penyulit yang telah terjadi. Gejala umumnya adalah hematuria.
Pada anamnesis dan pemeriksaan fisik mungkin didapatkan :
Nyeri sudut kostovertebra
Nausea, vomitus
Urinary frequency/urgency yang meningkat
Hematuria atau warna urin tidak normal
Nyeri perut
Nyeri saat berkemih
Rasa tidak nyaman saat berkemih
Nyeri testis
Demam
Menggigil
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG
Dilakukan pada pasien yang tidak
mungkin menjalani pemeriksaan IVP
maupun pielografi retrograde yaitu
keadaan-keadaan alergi terhadap
bahan kontras, wanita hamil. Penilaian
ini dapat melihat adanya batu di ginjal
atau di buli-buli, hidronefrosis,
pionefrosis, atau pengerutan ginjal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diferential Diagnosis
Jika dijumpai kolik abdomen, maka harus
dipikirkan :
ETIOLOGI
Idiopatik
Gangguan Aliran Urine
Gangguan Metabolik
Fimosis
Striktur meatus
Hipertrofi prostate
Refluks vesikourethral
Uretrocele
Konstriksi hubungan ureteropelvik
Hiperparatiroidisme
Hiperuricemia
Hiperkalsiuri
Teori nukleasi
Batu terbentuk didalam urin karena adanya inti batu (nucleus).
Partikel-partikel yang berada dalam larutan yang kelewat jenuh
akan mengendap dalam nucleus itu sehingga akhirnya terbentuk
batu. Inti batu dapat berupa kristal atau benda asing.
Teori matriks
Matriks organik terdiri dari serum/protein urin (albumin, globulin,
dan mukoprotein) sebagai kerangka tempat diendapkannya kristalkristal batu.
Penghambat kristalisasi yang kurang
Pada urin orang normal mengandung zat penghambat pembentuk
kristal antara lain : Magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein, dan
beberapa peptide. Jika salah satu atau beberapa zat ini berkurang
maka akan mempermudah terjadinya batu.
PATOFISIOLOGI
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Dianjurkan untuk batu yang ukurannya < 5mm, karena
diharapkan batu dapat keluar spontan. Terapi yang
diberikan adalah :
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
Endourologi
Merupakan tindakan invasive minimal untuk
mengeluarkanbatu saluran kemih yang terdiri
dari
:
memecah
batu
dan
kemudian
mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat
yang dimasukkan langsung ke dalam saluran
kemih.
Bedah laparoskopi
Bedah terbuka
Pielotomi atau nefrolitotomi untuk
mengambil batu disaluran ginjal,
ureterolitotomi untuk mengambil batu
disaluran ureter, vesikolitotomi untuk
mengambil batu di vesika urinaria,, dan
urethrolitotomi untuk mengambil batu
disaluran urethra).
PROGNOSIS
PENCEGAHAN
KESIMPULAN
TERIMA KASIH