IDENTITAS PASIEN
Nama Ny.R Umur 39 tahun Alamat Balai dam 77 Agama Kristen
Pekerjaan Perawat
Status Menikah
ANAMNESIS
Keluhan Utama
2 Tahun SMRS
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang dirasakan seperti ditusuk-tusuk, awalnya sakit pinggang hilang timbul, lama kelamaan pasien merasa terganggu dengan sakit pinggang tersebut. Nyeri menjalar dari daerah pinggang lalu ke daerah bokong kemudian ke paha kiri,
Pasien berobat sebelumnya, nyeri berkurang tapi saat ini kambuh lagi.
Riwayat hipertensi pada keluarga, riwayat penyakit jantung, diabetes mellitus dan stroke di sangkal.
Tidak ada riwayat keganasan.
Riwayat Kebiasaan
Pasien tidak merokok, tidak meminum alcohol dan tidak menggunakan obat-obatan terlarang.
PEMERIKSAAN FISIK
Compos Mentis
Nadi: 90 x/menit
Pernafasan: 18 x/menit
Suhu: 36,6C
Mata
konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, ptosis -/-, lagoftalmus -/-
Telinga : Hidung :
Leher
trakea lurus ditengah, tidak teraba pembesaran KGB maupun kelenjar tiroid
Pemeriksaan Jantung Auskultasi : bunyi jantung 1 normal, bunyi jantung 2 normal, reguler, murmur (-), gallop () Pemeriksaan Paru Auskultasi : suara nafas vesikuler, wheezing /-, Rhonki -/-
Palpasi
Perkusi Auskultasi
timpani
Pemeriksaan Ekstremitas
Atas
Bawah
CRT <2
Inspeksi tulang belakang : tidak tampak benjolan,kemerahan dan jejas, kolumna vertebralis di tengah Keterbatasan gerak pada salah satu sisi arah : (-) Extensi ke belakang (hiperekstensi lumbal) : (+), nyeri (-) Flexi ke depan (forward flexion) : (+), nyeri () Membungkuk ke depan ke lateral kanan dan kiri : (-), nyeri (+) Patrick : (+) pada tungkai kiri Kontra Patrick : (+) pada tungkai kiri
Status Neurologis
: : : : :
> 70 >135 : -
Sistem Motorik
: :
5 5
5 4
Refleks fisiologis
Refleks Patologis Hoffman tromer Babinsky Chaddok Gordon Scaefer Klonus lutut Klonus tumit
:::::::-
LABORATORIUM
Darah
Leukosit Eritrosit Hb 5,6 4,6 11,7
Nilai Normal
Darah
9,1 10,8 1,3
Nilai Normal
6,5-11 fL 10-18 L% 1,2-3,2 103/ mm3
3,5-10 x 103 mm3 MPV 3,8-5,8 x 106 mm3 PDW 11-16,5 g/dL Limfosit
Ht
Trombosit Pct MCV
38,8
387 352 84
35-50 % Monosit
150-350x103 mm3 Granulosit 100-500 L% GDS 80-97 fL Golongan Darah
0,3
14,1 100 B
MCH
MCHC RDW
27
32,1 14,2
26,5-33,5 pq CT
31,5-35 g/dL BT 10-15% LED
6 menit
7 menit 16
1-6 menit
6-11 menit mm/jam
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Tulang-tulang lumbal dan sakral intak, curve dan aligment baik Tidak tampak fraktur dan destruksi Disci dan foramina intervertebralis baik Buldging discus intervertebralis L4-5 dan L5-S1 Para vertebra tidak tampak massa
RESUME
Seorang wanita berumur 39 tahun, datang dengan keluhan nyeri pinggang sejak 2 Tahun sebelum masuk RS, nyeri pinggang dirasakan seperti ditusuk-tusuk, awalnya sakit pinggang hilang timbul, lama kelamaan pasien merasa terganggu dengan sakit pinggang tersebut. Nyeri menjalar dari daerah pinggang lalu ke daerah bokong kemudian ke paha kiri
Nyeri terutama timbul saat pasien bangun tidur. Nyeri diperberat dengan batuk dan bersin, dan pasien merasakan nyeri pinggang berkurang dengan berbaring. Nyeri pertama kali timbul ketika pasien bangun tidur. saat bangun pinggang terasa sangat nyeri.
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan pemeriksaan patrick, kontra patrick (+) pada tungkai kiri. Dan pada pemeriksaan laseque nyeri pada tungkai kiri. Pada pemeriksaan CT scan, terdapat Buldging discus intervertebralis L4-5 dan L5-S1. Dan pada pemeriksaan MRI didapat Buldging L3-4 dan L4-5 ke posteromedial dan posterolateral kiri.
Diagnosis Klinis : Nyeri pinggang bawah / Low Back Pain Diagnosis Etiologi : Hernia Nukleus Pulposus Diagnosis Topik : radix sinistra L4-5
Non Medikamentosa Biasakan postur tubuh tegak Hindari aktivitas yang memperberat nyeri Medikamentosa NaCl / 8jam Buctirom Medixon OMZ N.5000
12 Januari 2013 S : pasien mengeluh punggung nyeri menjalar ke sisi kiri. O : KU : Tampak lemah Kesadaran : Compos mentis TD :130/90 mmHg N :86 x/menit P :18x/menit S :37 C
Mata : Conjungtiva tidak pucat, Sklera tidak ikterik Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar Jantung : BJ I/II regular murni, gallop(-), murmur (-) Paru : Suara nafas vesikuler , ronchi -/-, wheezing -/Abdomen : Supel, datar, bising usus (+) normal, nyeri tekan epigastrium (+), Ekstremitas : Akral hangat , motorik : +/+, sensorik +/+ A : Pro op Laminectomy decompresi
LAPORAN PEMBEDAHAN Laminectomy decompresi appr post, Microdisectomy Diagnosis Pra bedah : HNP L4-L5, OPLL Diagnosis Post bedah : Sesuai
Uraian Pembedahan Dilakukan a dan antiseptik pada lapangan operasi dan sekitanya Insisi lineat sepanjang 7 cm subkutis sampai fasia. Lalu dilanjutkan dengan monopolar sampai mencapai lamina melalui dinding medial proc.spinosus dan otot dan jaringan ikat dibersihkan sampai lamina bersih. Dilakukan laminektomy, dan forraminotomy sampai akar saraf terbebas, dilakukan didua level L4-L5 dan L5-S1 kiri dan kanan Defek ditambal dengan lemak Rawat perdarahan Luka operasi ditutup lapis demi lapis dengan satu
Infus NaCl/8 jam Bactirom 3x1 gram Plasminex 3x500 mg Medixon 3x125 mg OMZ 2x1 amp Ketesse 2 amp + 1 petidin/12 jam dalam NaCl 100 cc
13 Januari 2013 S : pasien mengeluh punggung nyeri pada bekas operasi O : KU : Tampak lemah Kesadaran : Compos mentis TD :120/80 mmHg N :86 x/menit P :18x/menit S :37 C
: Conjungtiva tidak pucat, Sklera tidak ikterik : KGB dan tiroid tidak teraba membesar : BJ I/II regular murni, gallop(-), murmur (-) : Suara nafas vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/: Supel, datar, bising usus (+) normal, nyeri tekan epigastrium (+), : Akral hangat , motorik : +/+, sensorik +/+
14 Januari 2013 S : pasien mengeluh punggung nyeri pada bekas operasi O : KU : Tampak lemah Kesadaran : Compos mentis TD :120/80 mmHg N :86 x/menit P :18x/menit S :37 C
: Conjungtiva tidak pucat, Sklera tidak ikterik : KGB dan tiroid tidak teraba membesar : BJ I/II regular murni, gallop(-), murmur (-) : Suara nafas vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/: Supel, datar, bising usus (+) normal, nyeri tekan epigastrium (+), Ekstremitas : Akral hangat , motorik : +/+, sensorik +/+
15 Januari 2013 S : pasien mengeluh punggung nyeri pada bekas operasi dan nyeri dada. O : KU : Tampak lemah Kesadaran : Compos mentis TD :130/80 mmHg N :80 x/menit P :18x/menit S :37 C
Mata : Conjungtiva tidak pucat, Sklera tidak ikterik Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar Jantung : BJ I/II regular murni, gallop(-), murmur (-) Paru : Suara nafas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/Abdomen : Supel, datar, bising usus (+) normal, nyeri tekan epigastrium (+), Ekstremitas : Akral hangat , motorik : +/+, sensorik +/+
A :Post op Laminectomy hari ke 3 P : Terapi lanjut sesuai instruksi pasca bedah , konsul dr.Afdalun, Sp.Jp
16 Januari 2013 S : pasien mengeluh punggung nyeri pada bekas operasi O : KU : Tampak lemah Kesadaran : Compos mentis TD :130/90 mmHg N :86 x/menit P :18x/menit S :37 C
Mata : Conjungtiva tidak pucat, Sklera tidak ikterik Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar Jantung : BJ I/II regular murni, gallop(-), murmur (-) Paru : Suara nafas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/Abdomen : Supel, datar, bising usus (+) normal, nyeri tekan epigastrium (+), Ekstremitas : Akral hangat , motorik : +/+, sensorik +/+
17 Januari 2013 S : pasien mengeluh punggung nyeri pada bekas operasi O : KU : Tampak lemah Kesadaran : Compos mentis TD :120/80 mmHg N :84 x/menit P :18x/menit S :37 C
Mata : Conjungtiva tidak pucat, Sklera tidak ikterik Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar Jantung : BJ I/II regular murni, gallop(-), murmur (-) Paru : Suara nafas vesikuler , ronchi -/-, wheezing -/Abdomen : Supel, datar, bising usus (+) normal, nyeri tekan epigastrium (+), Ekstremitas : Akral hangat , motorik : +/+, sensorik +/+ A P :Post op Laminectomy hari ke 5 : aff infus dan aff cateter
18 Januari 2013 S : pasien mengeluh punggung nyeri pada bekas operasi O : KU : Tampak lemah Kesadaran : Compos mentis TD :120/80 mmHg N :86 x/menit P :18x/menit S :37 C
Mata : Conjungtiva tidak pucat, Sklera tidak ikterik Leher : KGB dan tiroid tidak teraba membesar Jantung : BJ I/II regular murni, gallop(-), murmur (-) Paru : Suara nafas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/Abdomen : Supel, datar, bising usus (+) normal, nyeri tekan epigastrium (+), Ekstremitas : Akral hangat , motorik : +/+, sensorik +/+ A :Post op Laminectomy hari ke 6
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
Dalam bahasa kedokteran Inggris, pinggang dikenal sebagai low back. Secara anatomik pinggang adalah daerah tulang belakang L-1 sampai seluruh tulang sacrum dan otot-otot sekitarnya.
Daerah pinggang mempunyai fungsi yang sangat penting pada tubuh manusia.
Hernia Nukleus Pulposus merupakan salah satu dari sekian banyak Low Back Pain akibat proses degeneratif. Penyakit ini banyak ditemukan di masyarakat, dan biasanya dikenal sebagai loro boyok. Biasanya mereka mengobatinya dengan pijat urat dan obat-obatan gosok, karena anggapan yang salah bahwa penyakit ini hanya sakit otot biasa atau karena capek bekerja.
PENDAHULUAN
Penderita penyakit ini sering mengeluh sakit pinggang yang menjalar ke tungkai bawah terutama pada saat aktifitas membungkuk ( sholat, mencangkul ). Penderita mayoritas melakukan suatu aktifitas mengangkat beban yangberat dan sering membungkuk.
DEFINISI
keluarnya nukleus pulposus dari discus melalui robekan annulus fibrosus hingga keluar ke belakang atau dorsal menekan medulla spinalis atau mengarah ke dorsolateral menekan radix spinalis sehingga menimbulkan gangguan
Tulang vertebrae merupakan struktur kompleks yang secara garis besar terbagi atas 2 bagian
Bagian anterior tersusun atas korpus vertebra, diskus intervertebralis ( sebagai artikulasi ), dan ditopang oleh ligamentum longitudinale anterior dan posterior.
bagian posterior tersusun atas pedikel, lamina, kanalis vertebralis, serta prosesus tranversus dan spinosus yang menjadi tempat otot penyokong dan pelindung kolumna vertebrale.
Diskus invertebralis menyusun seperempat panjang columna vertebralis. berfungsi sebagai sendi dan shock absorber agar kolumna vertebralis tidak cedera bila terjadi trauma.
Discus intervertebralis terdiri dari lempeng rawan hyalin ( Hyalin Cartilage Plate ), nukleus pulposus ( gel ), dan annulus fibrosus.
Stabilitas vertebrae tergantung pada integritas korpus vertebra dan diskus intervertebralis serta dua jenis jaringan penyokong yaitu ligamentum ( pasif ) dan otot ( aktif ). Untuk menahan beban yang besar terhadap kolumna vertebrale ini stabilitas daerah pinggang sangat bergantung pada gerak kontraksi volunter dan refleks otot-otot sakrospinalis, abdominal, gluteus maksimus, dan hamstring.
PATOFISIOLOGI
Jika beban pada discus bertambah,
timbul nyeri oleh karena gel yang berada di canalis vertebralis menekan radiks
Faktor resiko yang dapat diubah: Pekerjaan dan aktivitas Merokok. Nikotin dan racun-racun lain dapat mengganggu kemampuan diskus untuk menyerap nutrien yang diperlukan dari dalam darah Berat badan berlebihan, terutama beban ekstra di daerah perut dapat menyebabkan strain pada punggung bawah. Batuk lama dan berulang
Etiologi Trauma, hiperfleksia, injuri pada vertebra. Spinal stenosis. Ketidakstabilan vertebra karena salah posisi, mengangkat, dll. Pembentukan osteophyte. Degenerasi dan degidrasi dari kandungan tulang rawan annulus dan nukleus mengakibatkan berkurangnya elastisitas sehingga mengakibatkan herniasi dari nukleus hingga annulus.
GEJALA KLINIS
Nyeri punggung bawah. Rasa kaku atau tertarik pada punggung bawah. Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum dan dapat disertai baal, yang dirasakan dari bokong menjalar ke daerah paha, betis bahkan sampai kaki. Rasa nyeri sering ditimbulkan setelah melakukan aktifitas yang berlebihan, terutama banyak membungkukkan badan atau banyak berdiri dan berjalan. Rasa nyeri juga sering diprovokasi karena mengangkat barang yang berat, batuk, bersin akibat bertambahnya tekanan intratekal.
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Motoris
Gaya jalan yang khas, membungkuk dan miring ke sisi tungkai yang nyeri dengan fleksi di sendi panggul dan lutut, serta kaki yang berjingkat.
Pemeriksaan Sensoris
Lipatan bokong sisi yang sakit lebih rendah dari sisi yang sehat. Skoliosis dengan konkavitas ke sisi tungkai yang nyeri, sifat sementara.
Tes-tes Khusus
Tes Laseque (Straight Leg Raising Test = SLRT) Tungkai penderita diangkat secara perlahan tanpa fleksi di lutut sampai sudut 90.
Gangguan sensibilitas, pada bagian lateral jari ke-5 (S1), atau bagian medial dari ibu jari kaki (L5).
Gangguan motoris, penderita tidak dapat dorsofleksi, terutama ibu jari kaki (L5), atau plantarfleksi (S1).
Kadang-kadang terdapat gangguan autonom, yaitu retensi urine, merupakan indikasi untuk segera operasi.
Refleks tendon achilles menurun atau menghilang jika radiks antara L5-S1 terkena.
Laboratorium
Darah
Tidak spesifik
Urine
Tidak spesifik
Liquor Serebrospinalis Biasanya normal. Jika terjadi blok akan didapatkan peningkatan kadar protein ringan dengan adanya penyakit diskus.
Gambaran Radiologik Dapat dilihat hilangnya lordosis lumbal, skoliosis, penyempitan intervertebral, spur formation dan perkapuran di dalam diskus. Bila gambaran radiologik tidak jelas, maka sebaiknya dilakukan pungsi lumbal yang biasanya menunjukkan protein yang meningkat tetapi masih di bawah 10 mg%.
Foto X-ray tulang belakang. Pada penyakit diskus, foto ini normal atau memperlihatkan perubahan degeneratif dengan penyempitan sela invertebrata dan pembentukan osteofit.
FOTO RONTGEN
CT scan untuk melihat lokasi HNP MRI tulang belakang bermanfaat untuk diagnosis kompresi medula spinalis atau kauda ekuina. Alat ini sedikit kurang teliti daripada CT scan dalam hal mengevaluasi gangguan radiks saraf.
penatalaksanaan Penatalaksanaan NPB diberikan untuk meredakan gejala akut dan mengatasi etiologi. Pada kasus HNP, terapi dibagi berdasarkan terapi konservatif dan bedah.
Medikamentosa (konservatif) Pemberian obat anti inflamasi non steroid ( OAINS ) diperlukan untuk jangka waktu pendek disertai dengan penjelasan kemungkinan efek samping dan interaksi obat. Tidak dianjurkan penggunaan muscle relaxan karena memiliki efek depresan.
Penanganan operatif Tindakan operatif pada HNP harus berdasarkan alasan yang kuat yaitu berupa:
Skiatika
dengan terapi konservatif selama lebih 4 minggu: nyeri berat/intractable/ menetap/ progresif. Defisit neurologik memburuk Sindroma kauda ekuina. Terbukti adanya kompresi radiks berdasarkan pemeriksaan neurofisiologik dan radiologi
PROGNOSIS Dengan operasi 90% perbaikan fungsi secara baik dalam 1 tahun. Perbaikan motoris biasanya lebih cepat dari pada sensorik. Rata-rata 60-70% sembuh dalam 6 minggu, 80-90% dalam 12 minggu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Hernia Nukleus Pulposus ( HNP ). In http://kliniksehat.wordpress.com/2008/10/02/hernia-nukleuspulposus-hnp/ Mansjoer, Arif, et all., 2007. In http ://www. innappni.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=130 Nuarta B., 2004. Ilmu Penyakit Saraf. In: Kapita Selekta Kedokteran, edisi III, Jilid kedua, cetakan keenam.Jakarta : Media Aesculapius. Partono M. Mengenal Nyeri pinggang. In http://mukipartono.com/mengenalnyeripinggang-hnp/
Purwanto ET.Hernia Nukleus Pulposus Lumbalis. Jakarta: Perdossi Putrialthafunnisa, 2010. Rehabilitasi Medik Pada Penderita Hernia Nukleus Pulposus. In http://putrialthafunnisa.wordpress.com/2010/07/04/rehabilitasimedik-pada-penderita-hernia-nukleus-pulposus/ Sidharta Priguna, 2004. Beberapa Segi Klinik dan Penatalaksanaan Nyeri Pinggang Bawah. In :http://www.kalbe.co.id Sidharta Priguna, 1999. Neurologi Klinis Dasar, edisi IV, cetakan kelima. Jakarta: PT Dian Rakyat. Sidharta Priguna, 2005. Tata Pemeriksaan Klinis Dalam Neurologi. Jakarta : PT Dian Rakyat.