Anda di halaman 1dari 10

* Metode Induktif

KELOMPOK 6:

Khairunisa(11620002)
Kunti Mardiyatal F.(11620010)
Yuni Marifatul A(11620016)
Yudrik Lathif (11620037)

PENGERTIAN
*

Filsuf pada zaman keemasan yunani,


Aristoteles menyatakan bahwa proses
dari peningkatan hal-hal yang bersifat
individual kepada yang bersifat universal,
disebut sebagai pola penalaran induksi.

* Induksi ada dua macam :


A. Induksi Sempurna
Jika putusan umum itu merupakan
penjumlahan dari putusan khusus.Maka
Induksi itu sempurna. Misalnya :dari masingmasing mahasiswa pada suatu fakultas,
diketahui bahwa ia warga negara Indonesia.
Maka dapat diadakan putusan umum : semua
mahasiswa fakultas itu warga negara
Indonesia.

B. Induksi Tidak Sempurna


Jika demi Induksi ada putusan umum yang
bukan merupakan penjumlahan, melainkan
seakan-akan loncatan dari yang khusus kepada
yang umum, itulah induksi tidak sempurna.

Tokoh-tokoh penalaran induksi dan


metodenya
A. Francis Bacon
Penalaran Induksi merupakan instrument yang
diaklaim sebagai baru bagi sains dalam
menghimpun data-data factual dalam jumlah
besar.
Metode Induksi Bacon
1. Ilmu Teoritis dan Terapan
Bacon membagi dalam tiga cabang, yaitu filsafat
(dan atau ilmu) tentang ketuhanan, tentang manusia,
dan tentang alam. Cabang ilmu alami di bedakan
menjadi ilmu teoritis dan terapan. Bidang teoritis
sendiri meliputi fisika dan metafisika, sedangkan bidang
ilmu terapan meliputi mekanika dan magika

2.

Menghindari Idola (Godaan): induksi ala Bacon


Agar induksi tidak terjebak pada proses
generalisasi yang terburu-buru, menurut bacon
perlu dihindari empat macam idola (godaan)
dalam berpikir, yaitu:

A. Idola tribus (tribus: manusiapadaumumnya [awam]), yaitu


menarik kesimpulan tanpa dasar secukupnya, berhenti pada
sebab-sebab yang diperiksa secara dangkal,
tanpamelaluipengamatandanpercobaan yang memadai.
B. idola specus (specus:gua), yaitu penarikan kesimpulan yang
hanya didasarkan pada prasangka, prejudije, selera a priori.
C. idola fori (forum: pasar), yaitu menarik kesimpulan hanya
karena umum berpendapat demikian, atau sekedar
mengikuti pendapat umum (opini publik).
D. idola theatric (theatrum: panggung). Maksudnya menarik
kesimpulan dengan bersandarkan pada kepercayaan
dogmatis, mitos, kekuatan gaib, dan seterusnya, karena
menganggap bahwa kenyataan di dunia ini hanyalah
panggung sandiwara, tidak beneran

B. Jhon Stuart Mill


Penalaran Induktif adalah penalaran atau
penelitian untuk menemukan sebab-sebab yang
tersembunyi itu.
Metode induksi Mill
1. Metode Penyesuain (Method of Agreement)
Jika dua hal atau lebih dari fenomena yang diteliti
memiliki hanya satu sirkumtansi yang sama, maka
sirkumutansi satu-satunya dimana hal-hal itu bersesuain
adalah sebab (atau akibat) dari fenomena yang diteliti
itu

2. MetodePerbedaan (Method of Difference)


Jika suatu hal terjadi dalam fenomena yang diteliti,
dan suatu hal lain tidak akan terjadi alam fenomena
yang diteliti itu, memiliki semua sirkumtansi yang sama
terkecuali satu yang terjadi padahal yang pertama,
maka satu-satunya sirkumstansi dimana kedua hal itu
berbeda adalah akibat atau sebab atau yang sangat
menentukan sebab dari fenomena tersebut.

3. MetodeGabunganPenyesuaiandanPerbedaan (Joint
Method of Agreement and Difference)
Apabila ada dua hal atau lebih di masa suatu fenomena terjadi
hanya memliki satu sirkumstansi yang sama, sedangkan dua hal
atau lebih dianan fenomena itu tidak terjadi tidak memiliki
persamaan apapun terkecuali absennya sirkumstasi tersebut,
maka sirkumstansi satu-satunya dimana terdapat kedua hal yang
berbeda itu adalah akibat, atau sebab, atau bagian yang sangat
menentukan sebab dari fenomena tersebut

Statistika dan Cara Berfikir Induktif


Statistika merupakan pengetahuan untuk melakukan
penarikan induktif secara lebih seksama.
Statistika merupakan pengetahuan yang memungkinkan
kita untuk menghitung peluang ini dengan eksak.
Statistika memberikan cara untuk dapat menarik
kesimpulan yang bersifat umum dengan jalan mengamati
hanya sebagian dari populasi yang bersangkutan.
Statistika mampu memberikan tingkat ketelitian secara
kuantitatif dari kesimpulan yang ditarik tersebut yang
pada pokoknya didasarkan pada asas yang sangat
sederhana yakni makin besar contoh yang diambil makin
tinggi pula tingkat ketelitian kesimpulan tersebut begitu
pila sebaliknya.

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai