Pendahuluan
World
Diperkirakan
Data
Pembahasan
ETIOLOGI
Infeksi
pertama
DBD (-)
Host
Infeksi
kedua
Antibody non-neutralizing =
IgG (+)
Virus DEN 2,3,4
(tipe virus yang
berbeda)
Virus mudah
masuk dalam sel
target
Antibody non-neutralizing =
IgG (+)
Virus mudah
masuk dalam sel
target
Menyerang sel
mononuklear,
makrofag, monosit
Replikasi
Virus
Reseptor Fc
pada
permukaan sel
yang terinfeksi
Menempel pd
permukaan sel yg
sesuai
Terbentuk
kompleks
imun
Replikasi
Virus
Renjatan
Aktifitas
komplemen
intravaskuler
meningkat
peningkatan
Pembentukan
kompleks imun
(virus antibody
dependent
enhacement)
1. Mengaktifkan sistem
komplemen
2. Melekat pada permukaan
trombosit
3. Kerusakan Sel endotel
pembuluh drh
(merangsang/aktifasi faktor
pembekuan)
1. Mengaktifkan sistem
komplemen
(Vasculopati)
Dilepasnya C3a
dan C5a
(anafilaktoksin)
Kelainan hemostasis
Permeabilitas
dinding pembuluh
darah meningkat
Pengeluaran Plasma
ekstra vaskuler
(Kebocoran plasma)
2.Melekat pada permukaan
trombosit
(Trombositopeni)
3. Kerusakan Sel endotel pembuluh
drh (merangsang/aktifasi faktor
pembekuan)
(Koagulopati)
Agregasi
trombosit
menurun
Patogenesis
Manifestasi klinis
DD DBD
DD
DBD
Nyeri Kepala ++
+
Muntah
+++ ++ Obstipasi
0
+
Mual
+
+ Uji RL (+)
+ ++
Nyeri Otot +
+ Petekie
+++ +++
Diare
++
+ Perdarahan GIT
0
+
Batuk
+
+ Hepatomegali
++
++
Pilek
+
+ Nyeri Perut
+
+++
Kejang
+
+ Trombositopenia
++
+++
Kesadaran << 0
++ Syok
0
+++
Lemah
0
+
<100.000/uL
Hemokonsentrasi (Ht > 20%)
terjadi pada demam hari ke- 4, 5,
dan 6 .
pemeriksaan Serologis
hemaglutinasi inhibisi (HI test) baku
emas
Paling sering dipakai
Sensitif, tidak spesifik tipe virus ?
Antibodi Hi tahan dalam tubuh > 48 tahun
Diagnosis : titer konvalesens 4x titer akut
(>1280)
Uji
rasio
Diagnosis Banding
Pada
Tatalaksana
Kristaloid
:
Larutan ringer laktat ( RL ) atau dextrose 5 %
dalam larutan ringer laktat (D5/RL). Dipakai RL
karena komposisi mirip dengan cairan ekstrasel.
Larutan ringer asetat (RA) dextrose 5 % dalam
larutan ringer asetat (D5/ RA).
Larutan NaCI 0,9% (garam faali = GF) atau
dextrose 5 % dalam larutan garam faali ( D5/GF).
Koloid : (jika syok belum teratasi) Maksimal 30 ml
/ kg bb.
Dekstran L 40
Plasma
(atau fresh frozen plasma, untuk
pengobatan DIC)
10
10-20
>20
cairan
Gejala terjadi kelebihan cairan adalah
kelopak mata bengkak, ascites, takipnea,
atau dyspnea. Gejala yang lebih buruk lagi
dapat terjadi distress pernapasan, edema
paru, dan krepitasi.
Penatalaksanaan
kelebihan cairan :
Pada stadium awal, ganti kristaloid menjadi
cairan koloid bolus. Dextran 40 efektif jika
diberikan 10 ml/kgBB bolus. Pada stadium
lanjut kelebihan cairan dapat terjadi edema
paru, terapi yang dapat diberikan berupa
Pencegahan
Terima kasih