Oleh:
Penny Stevana
Pembimbing: dr. Dian
Puspitasari, Sp.KK
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha
Bandung
2015
Identitas Pasien
Nama
: An. QE
Umur
: 21 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Kota Tempat tinggal : Bandung
Suku bangsa : Sunda
Agama
: Islam
Anamnesis: Heteroanamnesis
Keluhan utama:
Bercak kemerahan dan gatal di sekitar dubur
Anamnesis khusus:
Seorang pasien datang dengan neneknya ke
Poliklinik Kulit RSI dengan keluhan adanya
bercak-bercak kemerahan, terasa gatal pada
daerah dubur sejak 3 hari yang lalu, sebesar
uang koin. Dan terdapat luka lecet karena pasien
sering menggaruk. Awalnya bercak merah
terlihat sebesar 0,5 cm, dan terasa gatal.
Setiap harinya pasien selalu memakai pampers.
Dalam sehari 3-5 x ganti pampers. Pasien tinggal
bersama nenek dan kakeknya dalam seminggu
terakhir.
RPD
: Pasien belum pernah menderita
sakit seperti ini sebelumnya
RPK
: Kebiasaan : Pasien mengganti pampers
3-5 x sehari. Sering memakai bedak
setelah mandi.
Usaha berobat: pasien belum
mengkonsumsi obat atau salep apapun.
Riw.Alergi : Pasien tidak mempunyai
alergi obat, makanan, dan menyangkal
adanya pada merk pampers, sabun,
ataupun bedak tertentu.
Pemeriksaan Fisik
BB : 10 kg
TB : 58cm
Status Gizi : baik
Imunisasi : Lengkap
Tanda vital
:
Nadi
: 120 x/menit
Suhu
: 36,8 C
Respirasi
: 30 x/menit
Kepala
: CA -/-, SI -/-, pupil bulat,
isoskor, diameter 3-4 mm, RC direk
+/+,
indirek +/+
Bentuk : teratur
Susunan : diskret
Batas : sebagian sirkumskrip, sebagian
lagi
difus
Lain-lain :
Resume
Anamnesis: Heteroanamnesis
Keluhan utama:
Makula eritem dan pruritus di sekitar anus
Anamnesis khusus:
Seorang anak perempuan, 21 bulan, datang dengan
neneknya ke Poliklinik Kulit RSI dengan keluhan
adanya makula eritem dan pruritus di daerah anus
sejak 3 hari yang lalu, dengan ukuran numular. Dan
terdapat erosi.
Setiap harinya pasien selalu memakai pampers. Dalam
sehari 3-5 x ganti pampers.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
: dbn
Status dermatologikus : didapatkan lesi
dengan distribusi regional a/r anus,
jumlah multiple, sifat lesi kering,
permukaan rata, ukuran lentikular sampai
numular dengan bentuk teratur, susunan
diskret, sebagian batas sirkumskrip
sebagian difus, memiliki efluoresensi
makula eritem, papula eritem, skuama
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa:
Edukasi keluarga pasien agar menjauhi
bahan bahan iritan, mengganti pampers,
menyesuaikan ukuran pampers pada bayi
(tidak terlalu kekecilan), membersihkan
area kelamin setiap habis baa/bak agar
tidak lembab
Medikamentosa
Topikal : Kortikosteroid Mofacort cream 5
mg 3x/hari (7hari)
Prognosis
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
No. I
3cc ue
Pro : Ny. ES
Umur: 32 tahun
Alamat: Manggergirang V, Pasirluyu
Epidemiologi
Penyakit ini mulai timbul pada usia 13 bulan dan mencapai puncaknya
pada usia 7-12 bulan. Jarang timbul
pada usia neonatus.
Etiologi
Multifaktorial :
maserasi pada kulit peningkatan
keadaan kulit yang basah dan
berkepanjangan
peningkatan reaktivitas kulit terhadap
iritan.
kontak terhadap urin dan feses, enzim
protease dan lipase pada feses,
peningkatan pH kulit, dan infeksi jamur
atau bakteri
Patogenesis
Gejala Klinis
Makula eritema
Edema
Papul eritema
Erosi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan KOH
1. Di daerah kulit yang telah dipilih di bersihkan
dengan aceton alkohol kurang
2. Ambil bahan kerokan dari daerah tersebut.
3. Kerokan kulit ditampung langsung keatas gelas
obyek dan dikumpulkan di bagian tengah tipis-tipis
4. Teteskan KOH keatasnya kerokan yang telah
dipersiapkan.
5. Tutup gelas obyek dengan gelas penutup
6. Panaskan slide tersebut
7. Periksa dibawah mikroskop
Pemeriksaan Penunjang
Uji tempel (Patch test) dengan alergen yang
ditempel di daerah punggung, lalu setelah 48
jam dilepas dan dibaca setelah 15-30 menit,
pembacaan kedua dilakukan 72 jam dan 96 jam
selanjutnya.
syarat :
Dermatitis harus sudah tenang (sembuh)
Tes dilakukan sekurang-kurangnya 1 minggu setelah
pemakaian kostikosteroid sistemik dihentikan
Pada reaksi kontak alergi, akan meningkat setelah 48
jam (reaksi cresendo), pada kontak iritan akan
menurun (reaksi decresendo)
Penatalaksanaan
Non medikamentosa
Popok harus dibiarkan terbuka sesering mungkin ketika bayi tidur, untuk
pengeringan kulit.
Popok harus sesering mungkin dan segera setelah BAB/BAK
Ukuran popok harus sesuai dengan bayi, tidak boleh terlalu sempit
Edukasi orang tua dan pengasuh. Tujuan utama penatalaksanaan adalah
mengurangi kelembapan, paling penting adalah menjaga daerah popok
agar tetap bersih dan kering dengan mengganti popok menggunakan
popok sekali pakai seperti popok golongan sintesis yang mengurangi
kontak kulit dengan urin.
Gunakan air bersih dan mengalir untuk membersihkan area popok setiap
kali mengganti popok.
Medikamentosa
Topikal : Kortikosteroid lemah Mofacort cream 5mg 3-4 x perhari (7
hari)
Prognosis
Quo ad vitam : Ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanactionam : ad bonam