Anda di halaman 1dari 8

PROFIL KIMIA DARAH UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA

ELANG ULAR BIDO (Spilornis cheela)


Yulis Indah Aristyani
Nama ilmiah : Spilornis cheela
Keluarga : Ornithology
Program Studi Pendidikan Dokter Hewan,Program Kedokteran Hewan Universitas
Brawijaya
65145
Email : Yulis_indah55@yahoo.com

ABSTRAK
This research was conducted to find a picture of an eagle blood chemistry,especially the
Crested serpent-eagle or in scientific language that is Spilornis cheela.Six Crested serpenteagle, taken blood serum was analyzed for several chemical components of blood by using
a tool, the automatic blood analyzer. Showed that the yield of glucose levels, cretnine,
bood urea nitrogen (BUN), uric acid, calcium and magnesium Setta aktivita enzyme
alanine amino transferase (ALT) and aspartate amino transferase (AST) bido falcons are
kept in zoos Excited Loka can Yogyakarta used as reference data to assist clinical
diagnostics laboratory at eagle.1
Kata Kunci : Spilornis cheela,Profil kimia darah,Glukosa,Kalsium,Magnesium,Dokter
hewan

PENDAHALUAN
Burung elang merupakan Salah
satu jens burung predator yang berperan
untuk
menjaga
keseimbangan
ekosistem.Saat ini populasi burung elang
di alam semakin sedikit dan beberapa
spesies elang di Indonesia berada dalam
keadaan terancam punah misalnya elang
ular bido (Spilornis cheela).Di beberapa
kebun binatang di Indonesia memelihara
ke DNA elang tersebut, sehingga proses
perawatan dan monitoring kesehatan

burung tersebut menjadi penting, agar


kesehatan dan kelestarian burung tersebut
selalu terjaga. Salah satu cara untuk
memonitor status kesehatan burung
adalah dengan menganalisis komponen
kimia darahnya).Pemerksaan kimia darah
pada berbagai jenis burung elang yang
dipelihara di kebun binatang telah
dilaporkan oleh beberapa peneliti ,dan
merekapun telah melaporkan gambaran
darah dan profil kimia darah pada burung
burung predator yang dipelihara di kebun
binatang di Amerika.Telah dilaporkan
1

aktivitas beberapa enzim pada beberapa


jenis bunmg elang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui profill kimia
darah elang ular bido yang dipelihara di
kebun
binatang
Gembira
Loka
Yogyakarta.1
PENJELASAN
cheela

UMUM

Spilornis

Tabel 1.Taksonomi dan status konservasi


Elang
ular
bido
.Sumber
:
http://richmountain.wordpress.com/fauna/
burung-elang/.Diakses : 27 Agustus 2012
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:

Animalia
Chordata
Aves
Accipitriformes
Accipitridae
Spilornis
S. cheela

Status konservasi

Risiko Rendah

Elang-ular bido adalah sejenis


elang besar yang menyebar luas di
Asia,mulai dari India di barat, Nepal,
Srilanka, terus ke timur hingga Cina, ke
selatan
melintasi
Asia
Tenggara,
Semenanjung Malaya, kepulauan Sunda
Besar, hingga ke Palawan di Filipina.
Elang ini merupakan anggota suku
Accipitridae.Dikenal juga sebagai Crested
Serpent Eagle atau CSE oleh sebagian
pecinta burung pemangsa (BOP). Elang
ini berwarna hitam dengan garis putih di
ujung belakang sayap, terlihat di saat
terbang seperti garis yang tebal. Sangat
berisik, suara panggilan seperti ""Kiiiik""
panjang dan diakhiri dengan penekanan
nada. Sayap menekuk ke atas (seperti
elang jawa) dan ke depan, membentuk
huruf C yang terlihat membusur. Ciri
khas lainnya adalah kulit kuning tanpa
bulu di sekitar mata hingga paruh. Ada

yang mengatakan bahwa kulit kaki dari


elang ini mempunyai kekebalan terhadap
bisa ular, karena itulah elang ini di sebut
elang ular karena mempunyai kekebalan
terhadap bisa ular.4
Makanan utama dari elang ular
adalah Ular-ular kecil, burung-burung
kecil sampai ke mamalia kecil seperti
tikus atau kelinci yang mempunyai
ukuran yang kecil.Pada waktu terbang,
terlihat garis putih lebar pada ekor dan
garis putih pada pinggir belakang sayap.
Berwarna gelap, sayap sangat lebar
membulat, ekor pendek.Dewasa: Bagian
atas coklat abu-abu gelap. Bagian bawah
coklat. Perut, sisi tubuh dan lambung
berbintik-bintik putih, terdapat garis abuabu lebar di tengah garis-garis hitam pada
ekor. Jambul pendek dan lebar, berwarna
hitam dan putih. Remaja: Mirip dewasa,
tetapi lebih coklat dan lebih banyak
warna putih pada bulu. Iris berwarna
kuning, paruh coklat abu-abu, kaki
kuning.Hidup
berpasang-pasangan.
Sangat ribut, melayang-layang di atas
wilayah sambil mengeluarkan suara. Pada
musim berbiak, pasangan menunjukkan
gaya terbang akrobatik.4
Habitatnya adalah hutan, tepi
hutan, perkebunan, sub-urban. Tersebar
sampai ketinggian 1.900 m dpl. Bido
memangsa ular dan reptil pada umumnya,
katak, serta mamalia kecil.Berbiak
sepanjang waktu, sarangnya terbuat dari
tumpukan ranting berlapis daun di hutan
yang rapat. Telur berwarna putih suram,
bercak kemerahan, berjumlah 1-2 butir.2
MATERI

DAN

METODE

PENELITIAN PROFIL KIMIA


Spilornis cheela
Untuk
melakukan
penelitian,diperlukan materi dan metode
yang menunjang suksesnya suatu
2

penelitian tersebut.Dalam kasus ini,telah


disiapkan enam ekor Elang ular bido yang
dipelihara di kebun binatang Gembira
Loka Yogyakarta, digunakan sebagai
hewan percobaan.Semua burung dalam
keadaan sehat secara klinis dan
diipelihara sesuai dengan standar
pemeliharaan
baku
di
kebun
binatang.Semua burung diambil darahnya
melalui vena brachialis sebanyak 5 ml,
kemudian darah didiamkan salama 30
menit, selanjutnya dilakukan sentrifugasi
untuk diambil serumnya. Serum darah
digunakan
untuk
analisis
kadar
glukosa,cretinine,
BUN,
asam
urat,aktivitas enzim alanine amino
transferase (ALT) dan aspartat amino
transferase,
kadar
kalsium
dan
magnesium dengan menggunakan alat
automatic blood analyzer (Synchron
clinical system CXSCE, Beckam USA).
Data yang diperoleh menyatakan bahwa
profil kimia darah burung elang ular bido
telah banyak,hal ini dilaporkan oleh
beberapa peneliti dalam literatur.3

Magnesium (mmol/L)

Hasil pemeriksaan kimia darah


burung percoban pada Tabel 2 .

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 2.profil kimia elang ular bido
.Sumber
:
http://raptorindonesia.org/elang-ularbido/.Diakses 28 Agustus 2012
Pemeriksaan

Elang ular bido

Glukosa mg/dl

336-514

BUN (mg/dl)

6,3-24,2

Creatinine (mg/dl)

0,35-1,20

Asam urat (mg/dl)

9,6-21,9

AST (U/L)

137-477

ALT (U/L)

34-120

Kalsium (mmol/L)

2,29-2,66

0,96-1,23

Glukosa
Pada umumnya kadar glukosa
dalam darah bangsa aves lebih
tinggi dbandingkan kadar glukosa
mamalia.Hasil
penelitian
ini
menunjukkan
bahwa
kadar
glukosa elang bido sebesar 336514 mg/dl. Menurut Harrison
(1986) kadar normal glukosa
dalam serum darah burung antara
200-500 mg/dl, akan tetapi dalam
keadaan stres kadar glukosa dapat
meningkat 2 kali lipatnya.. Kadar
glukosa,melebhi
500
mg/dl
dianggap telah melebihi kadar
normal. Menurut Harrison (1986)
kadar glukosa dalamserum burung
yang
mengalami
diabetus
biasanya melebihi 750 mg/dl,
sedangkan menurut Ivins et al.
(1986) diagnosa diabetus pada
burung diteguhkan jika kadar
glukosa dalam darah secara
konstan lebih dari 800 mg/dl. Jika
kadar glukosa darah burung
sebesar 200mg/dl, maka burung
tersebut perlu mendapat perhatian
secara khusus karena mengalami
hipoglekemia. Peningkatan kadar
glukosa darah pada burung
biasanya
berkaitan
dengan
stress,penyakit diabetus
atau
akibat
pemberian
glucocorticosteroid.Penurunan
kadar glukosa darah biasanya
berkaitan
dengan
malnutrisi,kelaparan,
penyakit
hati,
septicemia,
neoplasia,
aspergilosis.5
Nonprotein nitrogen
3

Nonprotein
nitrogen
(NPN)
meliputi urea, creatinine, cretine,
asam urat, amonia dan asam
amino dalamdarah (Coles, 1986).
Fungsi ginjal pada mamalia sering
dievaluasi dengan mengukur
kadar blaod urea nitrogen (BUN)
atau creatinine atan kedua
komponen tersebut. `Test fungs
ginjal pada burng dengan
mengukur urea kurang sensitif
karena kandungan urea burung
`sangat sedikit dan kadamya tidak
menentu,karena
BUN
menghasilkan asam urat dan
bukan urea .Kadar ureum burung
elang bido sebesar 6,3-24,2
mg/dl.Creatinine
bukan
merupakan komponen utama
Illonprotein nitrogen pada burung.
Kadar creatinine elang bdo
sebesar 0,35-1,2 mg/dl. Hasil
tersebut berbeda dengan yang
dilaporkan oleh Harrison '(l986)
yang mengatakan bahwa kadar
creatinine burung kurang dari 0,2
mg/dl. Kadar creatinine pada
penelitian ini menyerupai hasil
penelitian Ivins et al. (1986) yang
menulis bahwa kadar creatinine
golden eagle (Aqulia chrysaetos)
sebesar 0,6-1,2 'mg/dl, bald eagle
(Halioeetus leucocephqlus)sebesar
0,4-1,0 mg/dl, dan red-tailed hawk
(Buteo jamacensis) sebesar 0,5
1,2 mg/dl. Kadar creatinine serum
yang tingg berkaitan dengan diet
yang
banyak
mengandung
protein.5
Asam urat
Asam urat merupakan produk
utama
katabolisme
protein,
nonprotein nitrogen dan purin
pada burung .Asam urat terutama
dikeluarkan Iewat gnjal. Kadar
asam urat elang bido sebesar 9,60

-21,90 mg/dl. Menurut Harrison


(1986) kadar normal asam urat
burung antara 2-15 mg/dl dan jika
kadar asam urat dianggap sudah
melebihi batas. 5
Enzim A
Pada mamaliaA enzim aspartate
amino transferase (AST) banyak
terdapat dalam jaringan hati, otot
skelet, otot jantung, otak dan
ginjal.Peningkatan aktivitas enzim
ini pada mamalia biasanya
berkaitan dengan kerusakan pada
hati dan otot. Aktivitas AST pada
elangjawa sebesar 92 125 dan
elang bido sebesai' 137-477 U/L.
Menurut Halliwell et al. (1975)
aktivitas AST yang melebihi nilai
230
dianggap tidak normal.
Kenaikan AST pada burung serlng
diakibatkan oleh kerusakan hati,
peningkatan AST hingga 4 kali
lebih tinggi dari nilai normal
sebagai tanda adanya kerusakan
hati,
sedangkan
kerusakan
jaringan otot hanya menyebabkan
peningkatan AST antara 2 4 kali
dari nilai normalnya. Alanin
amino
transferase
(ALT)
merupakan enzim spesifik pada
hati manusia, anjing dan kucing.5
Pada burung enzim banyak
dijumpai pada jaringan otot tetapi
sedikit
di
hati
dan
jantung.Aktivitas ALT elang bido
sebesar 34-120
Peningkatan
aktivitas ALT pada burung
pemangsa sering berkaitan dengan
penyakit hati yang diakibatkan
oleh virus, sehingga pengukuran
ini serng bermanfaat pada elang
untuk mendeteksi gangguan organ
hati .5
Kalsium dan magnesium
Kadar kalsium dalam darah
meliputi kalsium ionik dan non
4

ionik. Total kadar kalsium bido


pada penelitian ini sebesar 2,292,66 mmol/L, sedangkan kadar
magnesiumnya sebesar 0,96 -1,23
mmol/L.
Menurut
Harrison
(1986), kadar kalsium serum
burung berkisar antara 8 12 mg/dl
dan kadar kalsium pada burung
yang sedang ovulasi dapat
mencapai 20 40 mg/dl karena
terjadi peningkatan kebutuhan
kalsium untuk pembentukan kulit
telur. Peningkatan kadar kalsium
dalam darah burung sering
diakibatkan
oleh
pemberian
vitamin
yang berlebihan.
Hiperkalsemia yang ekstrem, akan
menyebabkan
darah
tetap
membeku meskipun telah diberi
antikoagulansia. Kadar kalsium
dalam serum kurang dari 6,0
mg/dl dapat menyebabkan tetani
pada burung, terutama burung
yang mengalami stres, tetapi pada
merpati yang memiliki kadar
kalsium'
4,4mg/dl
tidak
menunjukkan
gejala
tetani
.Penurunan kadar kalsium pada
burung dapat terjadi sebagai
akibat asupan kalsium melalui
pakan tidak mencukupi sedangkan
produksi telur berlebihan.5
PENYAKIT
YANG
Spilornis cheela

DIDERITA

Tidak ada kemungkinan secara


pasti penyakit yang diderita oleh Elang
ular bido.Namun dari hasil penelitian dari
Profil kimia diatas terdapat beberapa
kasus yang menyimpulkan suatu penyakit
dari Elang ular bido apabila hasil dari
profil kimia tidak sesuai dengna
ketentuan atau tidak normal.5
Pada
penelitian
kadar
glukosa
menunjukkan bahwa Elang bido memiliki

kadar
glukosa
sebesar
336-514
mg/dl.Kadar normal glukosa dalam serum
darah burung antara 200-500 mg/dl, akan
tetapi dalam keadaan stres kadar glukosa
dapat meningkat 2 kali lipatnya.. Kadar
glukosa,melebhi 500 mg/dl dianggap
telah melebihi kadar normal. Menurut
Harrison (1986) kadar glukosa dalams
erum burung yang mengalami diabetus
biasanya melebihi 750 mg/dl, sedangkan
menurut Ivins et al.(1986) diagnosa
diabetus pada burung diteguhkan jika
kadar glukosa dalam darah secara konstan
lebih dari 800 mg/dl. Jika kadar glukosa
darah burung sebesar 200mg/dl, maka
burung tersebut perlu mendapat perhatian
secara
khusus
karena
mengalami
hipoglekemia. Peningkatan kadar glukosa
darah pada burung biasanya berkaitan
dengan stress,penyakit diabetus atau
akibat
pemberian
glucocorticosteroid.Penurunan
kadar
glukosa darah biasanya berkaitan dengan
malnutrisi,kelaparan,
penyakit
hati,
septicemia,
neoplasia,
aspergilosis.Diabetus yang terjadi pada
burung
sangat
membahayakan
nyawanya.5
Pada penelitian kalsium dan
magnesium.Total kadar kalsium bido
pada penelitian ini sebesar 2,29- 2,66
mmol/L, sedangkan kadar magnesiumnya
sebesar 0,96 -1,23 mmol/L. Kadar
kalsium serum burung berkisar antara 8
12 mg/dl dan kadar kalsium pada burung
yang sedang ovulasi dapat mencapai 20
40 mg/dl karena terjadi peningkatan
kebutuhan kalsium untuk pembentukan
kulit telur. Peningkatan kadar kalsium
dalam darah burung sering diakibatkan
oleh pemberian vitamin yang berlebihan.
Hiperkalsemia yang ekstrem, akan
menyebabkan darah tetap membeku
meskipun telah diberi antikoagulansia.
Kadar kalsium dalam serum kurang dari
6,0 mg/dl dapat menyebabkan tetani pada
5

burung, terutama burung yang mengalami


stres, tetapi pada merpati yang memiliki
kadar
kalsium'
4,4mg/dl
tidak
menunjukkan gejala tetani .Penurunan
kadar kalsium pada burung dapat terjadi
sebagai akibat asupan kalsium melalui
pakan tidak mencukupi sedangkan
produksi telur berlebihan.5
PERAN DOKTER HEWAN DALAM
MENANGANI PENYAKIT YANG
TERJADI PADA Spilornis cheela
Penyakit yang terjadi pada Elang
ular bido ini berkaitan dengan hasil
penelitian profil kimia darah hewan
tersebut.Apabila kadar glukosanya tidak
sesuai standar yaitu antara 200-500
mg/dl,maka elang bido ini kemungkinan
akan mengalami diabetes. Penurunan
kadar glukosa darah biasanya berkaitan
dengan malnutrisi,kelaparan, penyakit
hati,
septicemia,
neoplasia,
aspergilosis.Burung
tersebut
perlu
mendapat perhatian secara khusus dari
para dokter hewan karena mengalami
hipoglekemia.Dokter
hewan
perlu
member nutrisi dan makanan yang cukup
agar tidak kelaparan.Karena kelaparan
akan menurunkan kadar glukosa pada
elang ini.6
Sedangkan pada kadar kalsium
tidak normal,yang disebabkan oleh
pemberian vitamin yang berlebihan.
Hiperkalsemia yang ekstrem, akan
menyebabkan darah tetap membeku
meskipun telah diberi antikoagulansia.
Kadar kalsium dalam serum kurang dari
6,0 mg/dl dapat menyebabkan tetani pada
burung, terutama burung yang mengalami
stres, tetapi pada merpati yang memiliki
kadar
kalsium'
4,4mg/dl
tidak
menunjukkan gejala tetani .Penurunan
kadar kalsium pada burung dapat terjadi
sebagai akibat asupan kalsium melalui
pakan tidak mencukupi sedangkan

produksi telur berlebihan.Oleh karena itu


dokter hewan tidak harus member vitamin
yang berlebihan.6
KESIMPULAN
Hasil
penelitian
ini
dapat
disimpulkan bahwa nilai kimia darah
elang bido yang dilaporkan pada
penelitian ini dapat digunakan sebagai
referensi kimia darah pada elang yang di
pelihara di suatu kebun binatang di
Yogyakarta.Hasil penelitian kimia darah
elang ular bido ini menyebabkan kita
mengetahui berbagai penyakit yang
kemungkinan terjadi pada elang ular bido
ini.Seperti penurunan kadar glukosa yang
menyebabkan
diabetes.Begitu
juga
dengan kadar kalsium yang kurang dapat
menyebabkan tetani pada burung,selain
itu tetani pada elang ular bido ini juga
dapat diakibatkan oleh kelebihan
vitamin.Maka dari itu,peran dokter hewan
sebagai sosok yang berhak dan wajib
menangani kasus penyakit memberikan
perhatian yang lebih pada elang ular bido
ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. 2011. Threatened and
Endangered
Animals.
The
Convention on International for
Trade in Endangered Species,
www.cites.org
2. Bailey, T.A., Wernery, U., Naldo,
J., Hawlet, J. and Samour, J.H.
2007. Normal Blood chemistry
and Age-related changes in theY
white Bellied Bustard (Eupodotis
senegalenss), with some clinical
Observation. Comp. Haematol.
Int. 8: 61-'65. Tersedia di :
http://www.globalraptors.org/grin/
SpeciesResults.asp?specID=8323
3. Enderson, J. 2008. Husbandry
and Captive Breeding of birds of
Prey. In. Fowler, M.E. 1986. Zoo
6

and Wild Animal Medicine.


2d.ed. W.B. Saunders Company.
Philadelphia.
4. Profil
Elang
ular
bido.http://richmountain.wordpres
s.com/fauna/burungelang/.Diakses tanggal 26 Agustus
2012 jam 22.00.
5. Harrison,G.J,2012.Clinical Avian
Medicine
and

Surgery.W.B.Saunders
company.Philadelpia.
6. Harianto et al. 2009. Buku
Informasi Burung Pemangsa
[Raptor] di Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango. Taman
Nasional
Gunung
Gede
Pangrango. Cianjur. tersedia di :
http://raptorindonesia.org/elangular-bido/.Diakses 29 Agustus
2012

Anda mungkin juga menyukai