ABSTRAK
This research was conducted to find a picture of an eagle blood chemistry,especially the
Crested serpent-eagle or in scientific language that is Spilornis cheela.Six Crested serpenteagle, taken blood serum was analyzed for several chemical components of blood by using
a tool, the automatic blood analyzer. Showed that the yield of glucose levels, cretnine,
bood urea nitrogen (BUN), uric acid, calcium and magnesium Setta aktivita enzyme
alanine amino transferase (ALT) and aspartate amino transferase (AST) bido falcons are
kept in zoos Excited Loka can Yogyakarta used as reference data to assist clinical
diagnostics laboratory at eagle.1
Kata Kunci : Spilornis cheela,Profil kimia darah,Glukosa,Kalsium,Magnesium,Dokter
hewan
PENDAHALUAN
Burung elang merupakan Salah
satu jens burung predator yang berperan
untuk
menjaga
keseimbangan
ekosistem.Saat ini populasi burung elang
di alam semakin sedikit dan beberapa
spesies elang di Indonesia berada dalam
keadaan terancam punah misalnya elang
ular bido (Spilornis cheela).Di beberapa
kebun binatang di Indonesia memelihara
ke DNA elang tersebut, sehingga proses
perawatan dan monitoring kesehatan
UMUM
Spilornis
Animalia
Chordata
Aves
Accipitriformes
Accipitridae
Spilornis
S. cheela
Status konservasi
Risiko Rendah
DAN
METODE
Magnesium (mmol/L)
Glukosa mg/dl
336-514
BUN (mg/dl)
6,3-24,2
Creatinine (mg/dl)
0,35-1,20
9,6-21,9
AST (U/L)
137-477
ALT (U/L)
34-120
Kalsium (mmol/L)
2,29-2,66
0,96-1,23
Glukosa
Pada umumnya kadar glukosa
dalam darah bangsa aves lebih
tinggi dbandingkan kadar glukosa
mamalia.Hasil
penelitian
ini
menunjukkan
bahwa
kadar
glukosa elang bido sebesar 336514 mg/dl. Menurut Harrison
(1986) kadar normal glukosa
dalam serum darah burung antara
200-500 mg/dl, akan tetapi dalam
keadaan stres kadar glukosa dapat
meningkat 2 kali lipatnya.. Kadar
glukosa,melebhi
500
mg/dl
dianggap telah melebihi kadar
normal. Menurut Harrison (1986)
kadar glukosa dalamserum burung
yang
mengalami
diabetus
biasanya melebihi 750 mg/dl,
sedangkan menurut Ivins et al.
(1986) diagnosa diabetus pada
burung diteguhkan jika kadar
glukosa dalam darah secara
konstan lebih dari 800 mg/dl. Jika
kadar glukosa darah burung
sebesar 200mg/dl, maka burung
tersebut perlu mendapat perhatian
secara khusus karena mengalami
hipoglekemia. Peningkatan kadar
glukosa darah pada burung
biasanya
berkaitan
dengan
stress,penyakit diabetus
atau
akibat
pemberian
glucocorticosteroid.Penurunan
kadar glukosa darah biasanya
berkaitan
dengan
malnutrisi,kelaparan,
penyakit
hati,
septicemia,
neoplasia,
aspergilosis.5
Nonprotein nitrogen
3
Nonprotein
nitrogen
(NPN)
meliputi urea, creatinine, cretine,
asam urat, amonia dan asam
amino dalamdarah (Coles, 1986).
Fungsi ginjal pada mamalia sering
dievaluasi dengan mengukur
kadar blaod urea nitrogen (BUN)
atau creatinine atan kedua
komponen tersebut. `Test fungs
ginjal pada burng dengan
mengukur urea kurang sensitif
karena kandungan urea burung
`sangat sedikit dan kadamya tidak
menentu,karena
BUN
menghasilkan asam urat dan
bukan urea .Kadar ureum burung
elang bido sebesar 6,3-24,2
mg/dl.Creatinine
bukan
merupakan komponen utama
Illonprotein nitrogen pada burung.
Kadar creatinine elang bdo
sebesar 0,35-1,2 mg/dl. Hasil
tersebut berbeda dengan yang
dilaporkan oleh Harrison '(l986)
yang mengatakan bahwa kadar
creatinine burung kurang dari 0,2
mg/dl. Kadar creatinine pada
penelitian ini menyerupai hasil
penelitian Ivins et al. (1986) yang
menulis bahwa kadar creatinine
golden eagle (Aqulia chrysaetos)
sebesar 0,6-1,2 'mg/dl, bald eagle
(Halioeetus leucocephqlus)sebesar
0,4-1,0 mg/dl, dan red-tailed hawk
(Buteo jamacensis) sebesar 0,5
1,2 mg/dl. Kadar creatinine serum
yang tingg berkaitan dengan diet
yang
banyak
mengandung
protein.5
Asam urat
Asam urat merupakan produk
utama
katabolisme
protein,
nonprotein nitrogen dan purin
pada burung .Asam urat terutama
dikeluarkan Iewat gnjal. Kadar
asam urat elang bido sebesar 9,60
DIDERITA
kadar
glukosa
sebesar
336-514
mg/dl.Kadar normal glukosa dalam serum
darah burung antara 200-500 mg/dl, akan
tetapi dalam keadaan stres kadar glukosa
dapat meningkat 2 kali lipatnya.. Kadar
glukosa,melebhi 500 mg/dl dianggap
telah melebihi kadar normal. Menurut
Harrison (1986) kadar glukosa dalams
erum burung yang mengalami diabetus
biasanya melebihi 750 mg/dl, sedangkan
menurut Ivins et al.(1986) diagnosa
diabetus pada burung diteguhkan jika
kadar glukosa dalam darah secara konstan
lebih dari 800 mg/dl. Jika kadar glukosa
darah burung sebesar 200mg/dl, maka
burung tersebut perlu mendapat perhatian
secara
khusus
karena
mengalami
hipoglekemia. Peningkatan kadar glukosa
darah pada burung biasanya berkaitan
dengan stress,penyakit diabetus atau
akibat
pemberian
glucocorticosteroid.Penurunan
kadar
glukosa darah biasanya berkaitan dengan
malnutrisi,kelaparan,
penyakit
hati,
septicemia,
neoplasia,
aspergilosis.Diabetus yang terjadi pada
burung
sangat
membahayakan
nyawanya.5
Pada penelitian kalsium dan
magnesium.Total kadar kalsium bido
pada penelitian ini sebesar 2,29- 2,66
mmol/L, sedangkan kadar magnesiumnya
sebesar 0,96 -1,23 mmol/L. Kadar
kalsium serum burung berkisar antara 8
12 mg/dl dan kadar kalsium pada burung
yang sedang ovulasi dapat mencapai 20
40 mg/dl karena terjadi peningkatan
kebutuhan kalsium untuk pembentukan
kulit telur. Peningkatan kadar kalsium
dalam darah burung sering diakibatkan
oleh pemberian vitamin yang berlebihan.
Hiperkalsemia yang ekstrem, akan
menyebabkan darah tetap membeku
meskipun telah diberi antikoagulansia.
Kadar kalsium dalam serum kurang dari
6,0 mg/dl dapat menyebabkan tetani pada
5
Surgery.W.B.Saunders
company.Philadelpia.
6. Harianto et al. 2009. Buku
Informasi Burung Pemangsa
[Raptor] di Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango. Taman
Nasional
Gunung
Gede
Pangrango. Cianjur. tersedia di :
http://raptorindonesia.org/elangular-bido/.Diakses 29 Agustus
2012