Anda di halaman 1dari 2

Tikus Putih Galur Wistar (Rattus norvegicus)

Hewan percobaan adalah hewan yang sengaja dipelihara dan diternakkan


untuk dipakai sebagai hewan model guna mempelajari dan mengembangkan
berbagai macam bidang ilmu dalam skala penelitian atau pengamatan laboratoris
(Widiartini et al., 2013). Hewan percobaan yang dipakai pada penelitian ini adalah
tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar. Galur Wistar merupakan salah
satu dari tiga galur tikus putih, yaitu long evans dan Sprague dawley. Tikus adalah
model yang digunakan untuk mempelajari fifiologi cardiovaskuler dan untuk
memahami kompleks patologis seperti hipertensi dan diabetes mellitus (Rapp J,
1987).
Tikus sering digunakan pada berbagai macam penelitian medis selama
bertahun-tahun. Hal ini dikarenakan tikus memiliki karakteristik genetik yang unik,
mudah berkembang biak, murah serta mudah untuk mendapatkannya. Tikus
merupakan hewan yang melakukan aktivitasnya pada malam hari (nocturnal). Tikus
digolongkan ke dalam Ordo Rodentia (hewan pengerat), Famili Muridae dari
kelompok mamalia (hewan menyusui). Menurut Priyambodo (1995) 4 Ordo Rodentia
merupakan ordo terbesar dari kelas mamalia karena memiliki jumlah spesies (40%)
dari 5.000 spesies di seluruh mamalia. Tikus putih merupakan strain albino dari
Rattus norvegicus. Tikus memiliki beberapa galur yang merupakan hasil pembiakkan
sesama jenis atau persilangan. (Inglis 1980).
Gambar Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar (Robirukmana, 2012)

Klasifikasi
Tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Gambar Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Sub-ordo : Myorpha
Famili : Muridae
Genus : Rattus
Spesies : Rattus norvegicus albinus
Galur/strain : Wistar
(Sharp & Regina, 1998)
Morfologi

Tikus ini dikarakteristikan dengan kepala yang lebar, telinga yang panjang,
dan memiliki panjang ekor yang selalu kurang dari panjang badannya. Ukuran rata-
rata dari tikus galur Wistar adalah 250-300 gram untuk tikus betina, dan 450-520
gram untuk tikus jantan. Rentan hidup 2,5 - 3,5 tahun. Dalam penelitian seringkali
digunakan tikus putih jantan karena tikus putih betina mengalami fase estrus. Pada
fase ini hormon estrogen dan progesterone menjadi rendah dan dapat
mempengaruhi penelitian. Tikus putih yang digunakan sebagai hewan coba adalah
tikus yang sehat dengan bulu yang bersih, halus, dan mengkilat. Bola mata tampak
pink dan jernih, fesesnya normal dan padat, hewan tampak aktif (Fatmawati, 2007).

Penggunaan tikus galur Wistar ini memungkinkan peneliti untuk


menginvestigasi etiologi, penyakit, dan evolusi penyakit dengan sebuah cara yang
tidak memungkinkan untuk dilakukan pada pasien manusia, dimana melakukan
prosedur yang melibatkan kerusakan tidak dianggap etis untuk manusia (Alexandru,
2011).

Anda mungkin juga menyukai