Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. TEORI UMUM

Molekul senyawa obat merupakan rangkaian atom karbon beserta gugus fungsi yang terdapat
padanya yang akan membentuk struktur ruang tertentu. Karenanya berdasarkan struktur senyawa
obat, dapat diperkirakan sifat fisika dan kimia dari senyawa obat tersebut. Reaksi-reaksi kimia
yang terjadi pada senyawa obat dengan struktur rumit, pada dasarnya berlangsung menurut
aturan keberadaan gugus fungsi pada molekul organik yang sederhana. Kimia Organik sangat
berperan pada aspek kimiawi dari senyawa obat, meliputi cara analisis, aktivitas biologis,
metabolisme, cara sintesis, maupun pengembangan senyawa obat baru. Dalam perjalanan
senyawa obat, proses analisis ditujukan baik terhadap senyawanya sendiri maupun terhadap hasH
urainya (metabolit) dalam cairan tubuh. Analisis senyawa obat meliputi analisis secara kuantitatif
maupun kualitatif. Analisis secara kuantitatif atau lebih dikenal dengan penetapan kadar, pada
awalnya dapat dilakukari secara titrimetri.

Perkembangan yang pesat dari senyawa obat baru menggeser cara titrimetri ke arah metode
spektrofotometri atau menggunakan metode kromatografi (yaitu secara Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi atau secara kromatografi gas). Pada kedua metode yang disebut terakhir,
pemilihan metode dilakukan dengan mempertimbangkan struktur molekul senyawa obat. Sifat
fisika yang diperlukan pada pemisahan dengan metode kromatografi berdasarkan perbedaan
kepolaran komponen penyusun suatu campuran.

Pada awal pendidikan farmasi di Indonesia, senyawa obat yang beredar masih terbatas
jumlahnya sehingga masihdapat dilakukan analisis kualitatif berdasarkan terjadinya warna atau
pembentukan kristal spesifik bila terhadap senyawa obat ditambahkan pereaksi tertentu. Adanya
penemuan senyawa obat baru yang begitu pesat mengakibat-kan cara uji kualitatif sederhana tadi
mulai ditinggalkan. Analisis kualitatifsenyawa obat dilakukan berdasarkan strukturnya, yaitu
secara spektrofotometri 'IN-Vis, spektrofotometri IR, spektroskopi NMR (lH dan l3C), serta
spektroskopi massa.
2. TEORI SENYAWA OBAT
1. Asam mefenamat
Asam mefenamat merupakan obat anti inflamasi nonsteroid (AINS) yang banyak
digunakan oleh para pemakai, namun senyawa ini juga memiliki efek samping yang
merugikan bila dikonsumsi secara peroral seperti iritasi saluran cerna, mual, diare dan
nyeri abdominal sehingga konsumen tidak dapat meneruskan penggunaannya
(Siswandono dan Sukarjo, 2000). Berdasarkan hal tersebut dianggap perlu adanya suatu
usaha untuk mengembangkan suatu produk yang dapat mengurangi efek samping dari
obat dan diharapkan pasien dapat mengunakan obat tersebut tanpa adanya keluhan
apapun.
2. Asam asetilsalisilat
Asam asetilsalisilat adalah obat yang berguna untuk analgesik, antipiretik dan
antiinflamasi (Kousar et al., 2004). Asam asetilsalisilat merupakan analgesik
antiinflamasi pilihan pertama yang banyak digunakan oleh masyarakat (Badan POM,
2003). Sediaan asam asetilsalisilat yang umumnya berupa sediaan tablet telah banyak
digunakan oleh para produsen obat dengan beberapa jenis sediaan, bahkan dapat
digunakan sebagai anti platelet dengan mekanisme penghambatan terhadap agregrasi
platelet (Pulcinelli et al., 2004).
3. Antalgin
Antalgin merupakan obat generik yang dikenal dengan Methampyron atau Metamizole.
Methampyron adalah obat Analgetik non Steroid (NSAID) yang memiliki fungsi sebagai
analgetik, antiinflamasi, dan antipiretik. Analgetik-antipiretik adalah obat yang
mengurangi rasa nyeri dan serentak menurunkan suhu tubuh yang tinggi, serta
antiinflamasi untuk mengatasi inflamasi atau peradangan.
4. Asam salisilat
Asam salisilat adalah obat yang memiliki efek terapi analgesik dan antipiretik, tetapi efek
analgesik asam salisilat lebih kecil dari analgesik lainnya. Untuk meningkatkan aktivitas
analgesik asam salisilat, dilakukan sintesis struktur kimia dari 5-kloro asam salisilat
dengan 4 - trifluorometil benzoil klorida melalui reaksi esterifikasi
5. Ampisilin
Ampisilin merupakan antibiotika turunan penesilin yang digunakan dewasa ini. Ampisilin
termasuk antibiotika yang bersepektum luas dan merupakan obat pilihan pertama untuk
infeksi saluran urin yang umunya disebabkan oleh bakteri koliformis atau infeksi saluran
pernapasan. Ampilisin termasuk senyawa obat yang mudah larut di dalam air.
6. Asam askorbat
Secara biokimia Vitamin C (asam askorbat) adalah senyawa dengan rumus C6H8O6
dengan struktur cicin lakton 6-karbon yang dapat disintesa dari glukosa dalam hatihewan
mamalia pada umumnya, tetapi tidak pada manusia, primata dan guinea pig. Spesies ini
dalam hatinya tidak memiliki kemampuan untuk mensintesis enzym Gulonolakton
oksidase. Hal ini disebabkan karena DNA yang mengkode untuk sintesa. Asam askorbat
dikenal memiliki sifat yang mudah larut dalam air dan mudah rusak dengan pemanasan
yang terlalu lama.
7. Kloramfenikol
Kloramfenikol merupakan salah satu antibiotik yang bersifat bakteriostatik (Tjay dan
Rahardja, 2010). Kloramfenikol sediaan tetes mata dalam perawatan eksternal digunakan
untuk mengobati konjungtivitis bakteri (Rimawi dan Kharoaf, 2011). Dilihat dari
strukturnya, unsur elektronegatifan kloramfenikol bersifat polar, sehingga dapat
dipisahkan dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi pada fase terbalik.
Kloramfenokil juga memiliki gugus kromofor sehingga dapat dianalisis oleh detektor UV
(Connors, 1992). Berdasarkan kelarutannya kloramfenikol mudah larut dalam etanol,
tetapi karena metanol merupakan pelarut yang bersifat organik dan memiliki nilai
viskositas yang lebih rendah dibandingkan dengan etanol maka fase gerak yang
digunakan adalah metanol. Metanol yang digunakan harus grade HPLC agar tidak adanya
pengotor dalam reagen yang menyebabkan gangguan pada sistem kromatografi (Gandjar
dan Rohman, 2007). Aquabidest digunakan sebagai fase gerak untuk membuat suasana
fase gerak menjadi lebih polar.
8. Paracetamol
Parasetamol merupakan obat antipiretik yang paling sering digunakan saat ini, namun
parasetamol memiliki permasalahan pada efek samping yakni dapat menyebabkan
hepatotoksik. Salah satu senyawa yang agak sukar larut dalam pelarut air adalah
parasetamol. Parasetamol merupakan metabolit fenasetin dengan efek analgetika dan
antipiretika. Kelarutan parasetamol adalah 1:70 dalam air (Lachman dkk, 1979).

9. Piridoksin hidroksida
Vitamin B6 atau piridoksin sebagai salah satu kelompok vitamin yang larut dalam air,
merupakan vitamin yang sangat penting untuk hewan maupun manusia. Vitamin ini
memiliki beberapa bentuk, dimana semuanya dapat diubah menjadi bentuk koenzim yang
paling aktif yaitu Pyridoxal Phosphate (PLP). Piridoksal Posfat memiliki peran penting
dalam mengkatalisis berbagai reaksi kimia dalam tubuh yaitu mengkatalisis berbagai
reaksi penting dalam metabolisme asam amino dan protein (Blake, 2008). Salah satu
peranan piridoksin yang paling menarik adalah dengan adanya fakta-fakta bahwa vitamin
ini juga terlibat dalam aspek pembentukan sistem imun atau pertahanan tubuh dari invasi
mikroorganisme.
10. Riboflavin
Riboflavin merupakan salah satu jenis dari vitamin B kompleks yang larut di dalam air,
berwarna kuning, mempunyai sifat stabil terhadap panas dalam asam dan pH netral,
mudah tereduksi, dan tahan terhadap senyawa pengoksidasi. Tetapi riboflavin mudah
rusak oleh basa dan sinarmatahari.
11. Sulfanilamid
Sulfanilamid adalah turunan dari p-aminobenzen sulfanilamid, suatu senyawa khas yang
tersubstitusi pada N1 atau N4 yang digunakan secara luas untuk pengobatan infeksi yang
disebabkan oleh bakteri gram positif dan bakteri gram negatif (Siswandono dan Sukardjo,
1995). Sulfanilamid larut dalam 200 bagian air; sangat larut dalam air mendidih; agak
sukar larut dalam etanol 95%p; sangat sukar larut dalam kloroform p dan dalam eter p
(Depkes RI, 1979).
12. Tiamin hidroklorida
.Vitamin B1 (Tiamin Hidroklor-ida) berperan dalam metabolisme glukosa, lipid dan
neurotransmitter (Cook et al.,1998). Kekurangan tiamin dapat menyebabkan polyneuritis.
Dalam makanan tiamin dapat ditemukan dalam bentuk bebas atau bentuk kompleks
dengan protein atau kompleks protein-fosfat (Winarno, 2004). Tiamin atau Vitamin B1
ini juga merupakan vitamin yang larut dalam air.

Anda mungkin juga menyukai