Ketua
Anggota
:
:
HalamanPengesahan
1.
2.
3.
4.
Mitra Kegiatan
Dosen Pembimbing
Ketua Kelompok
Anggota Kelompok
5.
6.
7.
8.
Lokasi Kegiatan
- Desa/Kecamatan
- Kabupaten/Kota
- Propinsi
- Jarak PT keLokasiMitra
Luaran yang dihasilkan
JangkaWaktuPelaksanan
Total Biaya
RINGKASAN
Kanker payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling sering menyerang
wanita setelah kanker serviks. Tingginya angka kematian akibat kanker payudara disebabkan
penderita kanker payudara datang ke pelayanan kesehatan dalam stadium inoperable atau
stadium lanjut dan sukar disembuhkan, padahal pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya
gejala kanker secara dini dapat dilakukan oleh diri sendiri sehingga dapat dilakukam
sewaktu-waktu dan tanpa biaya (hastutik, 2010)
Tujuan dari penyuluhan yang kita lakukan untuk menyadarkan kepada ibu ibu PKK
mengenai pentingnya kaum wanita untuk mendeteksi sejak dini tanda tanda dan gejala
kanker payudara.
Dalam metode yang akan kita lakukan dalam penyuluhan ini adalah metode dua arah
dimana akan di lakukan penjelasan mengenai kanker payudara dan cara pencegahan kanker
payudara dengan menggunakan power point, video, dan praktek cara medeteksi kanker
payudara kemudian di lakukan interaksi berupa tanya jawab.
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan deteksi dini kanker payudara
yang paling mudah dibanding dengan yang lain yaitu pemeriksaan payudara oleh tenaga
kesehatan dan pemeriksaan mammografi.
Adanya informasi tentang SADARI serta kanker payudara menjadi motivassi para
wanita untuk menambah pengetahuan tentang area payudara. Hal ini menjadi dasar utama
untuk menambah pengetahuan tentang pemeriksaan payudara. Semakin meningkatnya tingkat
pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri maka akan mempengaruhi perilaku
wanita untuk menyadari pentingnya pemeriksaan payudara sendiri untuk mencegah kanker
payudara.
BAB 1 PENDAHULUAN
Kanker payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling sering
menyerang wanita setelah kanker serviks. Kanker menjadi momok bagi semua orang selain
itu kecendurangan peningkatan prevalensi tidak bisa dihindari. Insiden kanker payudara
sangat bervariasi diseluruh dunia, hal ini tidak hanya terjadi diindonesia melainkan juga
diseluruh dunia.
Kanker payudara diseluruh dunia menempati urutan kelima penyebab kematian oleh
karena kanker (kaknker paru, kanker lambung, kanker hati, kanker usus besar). Penderita
kanker payudara diseluruh dunia lebih dari sepuluh juta penderita baru dan lebih dari enam
juta mengalami kematian. Negara maju seperti Amerika Serikat, prevalensi kanker payudara
pada wanita menempati tempat nomor dua setelah kanker serviks uterus, hal ini disebabkan
karena tingkat sosial dan gaya hidup masyarakat. 28% terjadi pada wanita kulit putih dan
25% terjadi pada wanita kulit hitam (sjamsuhidajat, 2005)
Jumlah penderita di Indonesia berdasar data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
2007, kejadian kanker payudara sebanyak 8.227 kasus atau 16,86%. Prevalensi kanker
payudara di Indonesia diperkirakan 10 dari 100.000 penduduk dan 70% dari penderita
memeriksakan dirinya pada keadaan stadium lanjut (Ana, 2007).
Tingginya angka kematian akibat kanker payudara disebabkan penderita kanker
payudara datang ke pelayanan kesehatan dalam stadium inoperable atau stadium lanjut dan
sukar disembuhkan, padahal pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya gejala kanker secara
dini dapat dilakukan oleh diri sendiri sehingga dapat dilakukam sewaktu-waktu dan tanpa
biaya (hastutik, 2010)
Tujuan dari penyuluhan yang kita lakukan untuk menyadarkan kepada ibu ibu PKK
mengenai pentingnya kaum wanita untuk mendeteksi sejak dini tanda tanda dan gejala
kanker payudara.
Dalam metode yang akan kita lakukan dalam penyuluhan ini adalah metode dua arah
dimana akan di lakukan penjelasan mengenai kanker payudara dan cara pencegahan kanker
payudara dengan menggunakan power point, video, dan praktek cara medeteksi kanker
payudara kemudian di lakukan interaksi berupa tanya jawab.
Tingkat pemahaman masyarakat yang masih rendah dan adanya mitos-mitos yang
keliru tentang kanker payudara menjadi salah satu faktor penyebab keterlambatan
penanganan kanker payudara. Pendidikan kesehatan tentang kanker payudara dan
pemeriksaan payudara sendiri akan menambah pengetahuan sehingga akan meningkatkan
status kesehatan perempuan (nugraheni, 2010) survei yang dilakukan Yayasan Kesehatan
Payudara Jakarta tahun 2005 menunjukkan, 80% masyarakat kurang mengerti tentang
pentingnya pemeriksaan dini, sementara 11,5% masyarakat mengerti tentang pentingnya
pemeriksaan dini. Kejadian ini masih ditambah dengan ketakutan payudara diangkat sampai
keharusan membayar biaya berobat yang mahal sehingga banyak pasien menunda kedatangan
ketempat pelayana kesehatan dengan memilih mencari pengobatan alternatif (Nugraheni,
2010)
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan deteksi dini kanker payudara
yang paling mudah dibanding dengan yang lain yaitu pemeriksaan payudara oleh tenaga
Dalam penyuluhan kali ini, kami akan memberikan pengetahuan tentang penyakit kanker
payudara yang menjadi permasalahan bagi kebanyakan orang khususnya kaum wanita.
Adapun target yang akan kami beri penyuluhan adalah ibu ibu PKK. Penyuluhan ini dirasa
penting karena kaum wanita umumnya tidak menyadari akan gejala kanker payudara. Selain
itu, kami juga akan menjelaskan bagaimana cara menangani penyakit diare baik dengan
penanganan farmakologis dan non farmakologis.
Hari,
Tanggal
Waktu
Kegiatan
06.00-06.30
Kumpul di kampus 2
06.30-07.00
Perjalanan ke lokasi
07.00-08.30
Persiapan
08.30-09.00
Pembukaan:
27 Mei 2015
Sambutan Ketuapelaksana
Sambutan
Dosen
Pembimbing
09.00-09.30
Pemberian materi
09.30-10.00
10-00-10.30
Jumlah
Keterangan
Harga satuan
Biaya
Konsumsi kue
50
Rp. 5000,-
Rp. 250.000,-
Buah
Rp. 46.600,-
Rp. 46.600,-
2.
Air mineral
1 dus
Rp. 19.000,-
Rp. 19.000,-
4.
Doorprize
Rp. 16.300,-
Rp. 49.000,-
5.
Vandel
Rp. 50.000,-
Rp. 50.000
Total Biaya
Rp. 414.000,-
Materi
Tanya jawab
Penyerahan doorprize
Penyerahan Cinderamata
Lampiran kegiatan