Karakteristik N Berkembang
Karakteristik N Berkembang
Memerangi Kemiskinan
Mengurangi Pengangguran
Selain tersebut di atas terdapat pula kesamaan masalah yang dihadapi tetapi
dengan kadar yang berbeda-beda yaitu :
1. Kemiskinan yang kronis dan meluas
2. Tingkat pengangguran yang tinggi dan cenderung meningkat terus
3. ketidakmerataan distribusi pendapatan yang semakin melebar
4. Rendahnya tingkat produktivitas di sektor pertanian
5. Kesempatan ekonomi antara desa dan kota
6. Kurangnya pelayanan kesehatan dan pendidikan
7. Memburuknya neraca pembayaran dan hutang luar negeri
8. meningkatnya ketergantungan teknologi terhadap luar negeri
9. Lemahnya kelembagaan dan sistem penilaian
komponen
utama
perbedaan
diantara
negara
sedang
Terhadap
Luar
negeri;
Ekonomi,
Politik
dan
Kebudayaan
Bagi negara berkembang, ketergantungan tersebut sangat tinggi tingkatnya,
bahkan beberapa kasus menyentuh pada hampir semua tingkat kehidupan.
Kebanyakan negara kecil sangat tergantung pada perdagangan luar negeri
dengan negara maju. Hampir semua negara kecil tergantung pada impor
teknologi produksi yang umumnya tidak cocok dengan kondisi negara
tersebut.
Walaupun tingkat ketergantungan ekonomi sangat tinggi, yakni dalam bentuk
transfer barang dan teknologi, namun ada juga keuntungannya yaitu berupa
transmisi kelembagaan (umumnya sistem pendidikan dan pelayanan
kesehatan), nilai-nilai, pola konsumsi, serta sikap hidup, bekerja dan bersikap
diri.
Struktur Politik, Kekuasaan dan Kelompok Penekan
Konstelasi kepentingan dan kekuasaan diantara berbagai kelompok
masyarakat dikebanyakan negara berkembang lahir sebagai akibat sejarah
politik ekonomi dan sosial yang berbeda satu dengan lainnya. Tanpa
memandang pembagian kekuasaan diantara angkatan bersenjata, kaum
industrialis, dan tuan tanah Amerika Latin, kaum politisi dan pejabat tinggi
pemerintahan di Afrika, para raja minyak dan mogul-mogul keuangan di
Timur Tengah, rentenir dan industrialis Asia yang kaya, kebanyakan negara
berkembang secara langsung atau tidak langsung diperintah oleh segelintir
elit dibandingkan dengan apa yang terjadi dinegara maju.
Oleh karena itu, setiap perubahan ekonomi dan sosial memerlukan dukungan
dari kelompok elit, baik melalui persuasi meupun paksaan dan jika perlu
menyingkirkan mereka dengan kekuatan. Jalan manapun yang ditempuh,
pembangunan ekonomi dan sosial tidak mungkin dilakukan tanpa mengubah
lembaga-lembaga sosial, politik, dan ekonomi suatu negara (misalnya sistem
sewa tanah, struktur pendidikan, hubungan pasar tenaga kerja, undangundang hak milik, pembagian dan pengawasan harta keuangan dan fisik,
undang-undang perpajakan dan warisan dan peraturan perkreditan).