Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini, persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks, Banyak perusahaan yang
berlomba untuk mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Dalam mengahadapi persaingan tersebut, manajemen perusahaan harus memiliki keahlian yang baik dan
peka terhadap persaingan yang terjadi agar mampu mengantisipasi dan memenangkan persaingan usaha
sehingga dapat menjalankan perusahaan dengan efektif dan efesien.
Saat ini setiap perusahaan berkonsentrasi untuk mendapatkan posisi terbaik dipasar dari pada hanya
sekedar bertahan hidup. Oleh karena itu, perusahaan tidak hanya berusaha mendapatkan konsumen yang
baru tetapi juga berusaha keras untuk mempertahankan pelanggan yang telah mereka dapatkan. Harapan
konsumen juga merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena ekspektasi
konsumen terhadap mutu suatu produk terus meningkat. Sekarang ini produk yang ditawarkan sudah sangat
bayak dan bervariatif, maka perusahaan harus mengerti bahwa pelanggan cenderung akan memilih
penawaran yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan, yang selanjutnya konsumen akan membeli produk
dengan berdasarkan pandangan nilai akan produk tersebut.
Saat ini kondisi kekuatan pasar ada ditangan pembeli, sehingga perusahaan harus mampu mengetahui
dan menciptakan suatu produk yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, persepsi dan gaya hidup guna
mencapai kepuassan pelanggan. Perusahaan harus mampu menciptakan keunggulan atas produknya dalam
persepsi pelanggan sehingga pandangan baik pelanggan atas produk terus ada dalam benaknya.

1.2 Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan Segmentasi?


Apa yang dimaksud dengan Targeting?
Apa yang dimaksud dengan Positioning?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Diharapkan para pembaca mampu mengenali apa yang dimaksud dengan analisis Segementasi, analisis
Targeting, dan analisis Positioning. Serta makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pemasaran.

BAB II
Page
1

Landasan Materi
2.1 Segmentasi
Segmentasi adalah upaya untuk memilah konsumen berdasarkan kesamaan karakteristiknya
terkait dengan minat dan kebutuhan mereka.
Segmentasi merupakan proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa kedalam
beberapa segmen yang memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian
maupun gaya hidup. Dengan melakukan segmentasi pasar, pemasaran akan lebih terarah dan efektif
sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. (Griffin (2006)).
Tingkat Segmentasi:

Pemasaran Segmen
: kelompok besar calon pembeli potensial dalam suatu
pasar yang memiliki karakteristik yang homogeny.

Pemasaran Relung (niche)


: kelompok pembeli potensial yang lebih sempit
dibandingkan dengan segmen dengan karakteristik yang lebih spesifik / khusus. Biasanya
merupakan pasar kecil yang kebutuhannya tidak terlayani dengan baik.

Pemasaran lokal
: pemasaran yang dilakukan untuk satu wilayah geografis
atau demografis tertentu. Membidik pembeli lokal.

Pemasaran individual
: pemasaran segmen tunggal . Sebagai pemasaran sesuai
pesanan atau pemasaran satu lawan satu.

Dasar segmentasi pasar konsumen

Geografis

Demografis : usia, ukuran keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan,


agama, ras, kewarganegaraan, dan kelas sosial

Psikografis

Perilaku
: kejadian, manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan, tahap
kesiapan pembeli, dan sikap terhadap produk.

: wilayah, ukuran kota, kepadatan penduduk, iklim, dan topografis

: gaya hidup dan kepribadian.

Page
2

2.2 Targeting
Targeting adalah mengevaluasi beragam segmen untuk memutuskan segmen mana yang
menjadi target market. Serangkaian program pemasaran yang dilakukan harus sesuai dengan
karakteristik pasar sasaran yang hendak dituju.
Sebelum perusahaan melakukan targeting atau memilih konsumen sesuai dan akan dilayani
terlebih dahulu perusahaan harus melakukan segmentasi yang baik.
1. Terukur
: kebutuhan, jumlah, berapa besarnya, wilayah, luasan.
2. Substansial
: cukup besar untuk dimasuki/ menguntungkan.
3. Dapat dicapai
: dapat dicapai oleh perusahaan.
4. Dapat didiferensiasi : buat produk yang beda/ unik.
5. Dapat ditindaklanjuti : dapat ditindak lanjuti dengan bauran pemasaran.
Menetapkan target pasar:

Mengevaluasi segmen pasar : menilai beragam segmen yang telah diketahui. Harus
memperhatikan faktor , seperti daya tarik segmen keseluruhan dan tujuan serta sumber daya
perusahaan.

Memilih segmen pasar:


1. Konsentrasi segmen tunggal : perusahaan memilih sebuah segmen tunggal.
Contoh
: Volkswagen berkonsentrasi pada pasar mobil kecil dan
porsche pada pasar mobil sport.
2. Spesialisasi selektif
: perusahaan memilih sejumlah segmen yang berpotensi
sebagai penghasil uang.
Contoh
: barang antik untuk kolektor
3. Spesialisasi Produk
: perusahaan berkonsentrasi dalam menghasilkan produk
tertentu yang dijual ke beberapa segmen .
Contoh
: Perusahaan Mikroskop yang menjual mikroskop ke lab,
pemerintah, dan ke universitas
4. Spesialisasi Pasar
: perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan
suatu kelompok pelanggan tertentu.
Contoh
: Perusaan yang menjual bermacam-macam produk ke lab
universitas yang terdiri dari: mikroskop, osiloskop, pembakar bunsen dll.
5. Cakupan Seluruh Pasar
: perusahaan berusaha melayani seluruh kelompok
pelanggan dengan menyediakan smua produk yang mungkin mereka butuhkan.
Biasanya dilakukan oleh perusahaan yang sangat besar.

Targeting
Page
3

1. Single target (hanya menjual 1 produk di 1 pasar0


Market

Produk 1
2
3

2. Selective target (menjual 2 produk di 2 pasar)


Market

Produk 1
2
3

3. Market focus (menjual semua produk di 1 pasar)


Market

Produk 1
2
3

4. Produk focus (menjual 1 produk di 3 pasar)


Market

Produk 1
2
3
Page
4

5. Mass market (menjual semua produk di semua pasar)


Market

Produk 1
2
3

2.3 Positioning
Positioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan
produk pesaing. Dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat
khas serta competitive advantage. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta
competitive advantage. Dengan begitu, produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan
khusus dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.

Mengapa harus Positioning?


1. Mempermudah proses pemahaman konsumen dengan berbagai informasi
2. Persaingan yang lebih bagus
3. Dasar mengembangkan penyampaian pesan komersial dalam promosi (Advertising)
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat dua faktor yaitu daya tarik
pasar secara keseluruhan serta tujuan dan resource perusahaan. Segmentasi memiliki peran penting
karena beberapa alasan; pertama, segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam
mengalokasikan sumber daya. Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen
strategi. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang
pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan oleh pesaing. Ada tiga tahap
yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar yaitu : survey stage, analysis stage, dan proffiling stage.
Page
5

2.4 Sejarah Motor


2.4.1 Honda
PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia.
Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor. Saat itu, PT Federal Motor
hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely
knock down).
Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4
tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500
unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini.
Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di
Indonesia.
Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor
memproduksi berbagai komponen sepeda motor Honda tahun 2001 di dalam negeri melalui
beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal (1974) yang memproduksi
komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan sebagainya,
PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus memproduksi peredam kejut, PT
Honda Astra Engine Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT
Federal Izumi Mfg.(1990) yang khusus memproduksi piston.
Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi
perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2001
PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu

dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50%
milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.
Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi
Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di
Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang berlokasi di kawasan MM 2100
Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai
beroperasi sejak tahun 2005.
Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 4.2
juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang
Page
6

terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah
pencapaian produksi ke 40 juta pada tahun 2013. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang
yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN.

Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda, saat PT Astra
Honda Motor di dukung oleh 1.800 showroom penjualan, 3.600 layanan service atau bengkel
AHASS (Astra Honda Authorized Service Station), serta 7.550 gerai suku cadang, yang siap
melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia.
Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT
Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 20.000 orang, ditambah
ratusan vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan
dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan
dapat memberikan kesempatan kerja kepada sekitar setengah juta orang. PT Astra Honda Motor
akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan
ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

2.4.2 Yamaha
Page
7

Nama besar Yamaha tidak bisa dilepaskan dari penggagas sekaligus pendiri Yamaha
Motor Corporation di Jepang yaitu Genichi Kawakami. Lahir di Hamakita, sebuah kota yang
dekat dengan Hamamatsu, 30 Januari 1912. Prestasi tertingginya adalah menjadi presiden
Nippon Gakki pada usia 38 tahun. Nippon Gakki inilah cikal bakal berdirinya Yamaha Motor
Corporation.
Sulitnya kondisi di Jepang pada saat Genichi menjadi Presiden, menjadi tantangan terberat
untuknya. Usai perang dunia ke-2 membuat Jepang menjadi sangat terpuruk secara keseluruhan.
Parapegawai perusahaan berada pada situasi sulit dengan jam kerja panjang serta upah minim.
Namun seorang Genichi justru memiliki sebuah ambisi untuk keluar dari kondisi sulit tersebut.
Tanggung jawabnya sebagai pemimpin perusahaan membuatnya berpikir untuk mencoba
memproduksi sepeda motor. Gagasan itu tercetus pada tahun 1953.
Munculnya
Capung
Merah
Sejarah motor Yamaha pertama dalam bentuk muncul pada Agustus 1954. Diberi nama Yamaha
YA-1, motor ini berkapasitas 125cc dan digelari Aka tombo atau Capung Merah. Genichi
menggunakan material yang sudah tidak digunakan untuk memproduksi sebuah sepeda motor.
Sebelumnya Yamaha memproduksi baling-baling kayu untuk pesawat terbang dan lalu
berkembang dengan bahan logam sebelum akhirnya berhenti setelah perang dunia berhenti.
Itulah awal mula sejarah Yamaha dan motornya dirintis.
Berdirinya Yamaha Motor Corporation
Divisi pabrikasi sepeda motor Nippon Gakki dirasa perlu untuk berdiri sendiri dan akhirnya
menjadi Yamaha Motor Corporation pada tanggal 1 Juli 1955. Jumlah pekerja pada awalnya
berjumlah 274 orang dan berkapasitas produksi sekitar 200 unit motor/bulan.Dalam
perkembangannya, Yamaha Motor Corporation memproduksi produk lain seperti mesin kapal,
raket tenis, mobil salju, mobil golf, dan lain-lain. Karakter Genichi yang terus-menerus
mencoba mencari inovasi terbaru dari hasil pengamatannya, membuat Yamaha semakin
berkembang dari waktu ke waktu.
Pada tahun 1977, Genichi Kawakami mengundurkan diri dari posisinya di Yamaha Motor dan
diteruskan oleh putranya yaitu Hiroshi Kawakami. Beliau sempat menjadi penasehat tertinggi
perusahaan pada tahun 1983. Dalam masa pensiunnya, Genichi aktif menulis buku terutama
tentang dunia music. Beliau sempat mendirikan sekolah komunitas music terbesar dan terkenal
di dunia yaitu Yamaha Music.

Dominasi Otomotif Yamaha


Page
8

Dengan slogan Yamaha semakin didepan-nya, Yamaha mencoba dan berusaha untuk terus
menjadi pemimpin persaingan motor di Indonesia dan dunia. Melalui 2 pembalap utamanya di
motogp,Yamaha berhasil memperoleh gelar prestisius Juara Motogp tiga gelar sekaligus yaitu
gelar team, pabrikan, dan pembalap. Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo menjadi penyelamat
kemenangan Team Yamaha disetiap pertandingan.Begitu dominasinya Yamaha didunia
membuat tingkat penjualan motor Yamaha semakin meningkat dari tahun ketahun. Beberapa
gelar ICSA Award dan beberapa penghargaan lainnya, berkali-kali menjadi milik Yamaha. Dan
untuk kita, jangan pernah berhenti berinovasi dan berkreasi bila ingin maju Karena siapapun
asal mau berusaha dengan keras, akan layak untuk semakin didepan. Seperti Motor Yamaha.
SALAM SEMAKIN DI DEPAN

2.4.3 Suzuki
Anda pasti mengenal merk Suzuki, Ya sebuah merk otomotif terkenal dari sebuah
perusahaan otomotif jepang yang memproduksi motor dan mobil, produk-produknya sangat
terkenal di dunia. Pendiri Suzuki yaitu Michio Suzuki dilahirkan pada tahun 1887 di sebuah
kota kecil bernama Hamamatsu sekitar 200 km dari Tokyo, Jepang. Ia merupakan anak dari
seorang petani kapas Jepang. Michio bekerja sebagai tukang kayu dan tumbuh menjadi seorang
anak muda yang mau bekerja keras . Pada tahun 1909, pada usia 22 tahun, dia merancang
sebuah alat tenun kayu yang dioperasikan dengan pedal, dan mulai menjual produknya. Suzuki
Loom Works pun didirikan. Bisnis nya berjalan baik, pesanan stok semakin meningkat dan
Michio Suzuki mengembangkan mesinnya untuk industri sutra. Akhirnya, banyak mesin yang
dikembangkan para ahli SLW dan bisnisnya pun tumbuh dengan pesat.
Sebelas tahun kemudian, pada 1920, Michio Suzuki memutuskan untuk memperkenalkan bisnis
nya di bursa saham. Hari-hari sebagai perusahaan kecil milik keluarga pun berakhir, Michio
Suzuki membutuhkan dana untuk bisa melakukan expansi bisnisnya untuk memenuhi
Page
9

permintaan dari pasar yang semakin berkembang. Pendirian Suzuki Loom Manufacturing
Company (Suzuki Jidosha Kogyo) pada Maret 1920 di anggap sebagai cikal bakal dari Suzuki
Motor Company. Suzuki Loom Manufacturing Company mendapatkan dana yang dibutuhkan
untuk investasi dan perusahaan ini pun berkembang dengan cepat. Pada tahun 1922 Suzuki
Jidosha Kogyo telah menjadi perusahaan perkakas tenun terbesar di Jepang . Pada saat itu,
Jepang belum menjadi kekuatan industri terbesar seperti yang kita kenal seperti sekarang ini .
Komoditi ekspor terpenting saat itu adalah hasil garmen dan pakaian . Pada tahun 1926 Suzuki
mulai meng-ekspor perkakas tenunnya ke Asia Tenggara dan India. Tetapi kebutuhan pasar
dalam sekejap telah terpenuhi, perkakas tenun berkualitas tinggi dari Suzuki yang bisa bertahan
lama menyebabkan permintaan untuk alat tenun baru pun perlahan menyusut. Suzuki mulai
mempertimbangkan untuk membuat produk lain selain memproduksi mesin tenun .
Bisa dikatakan hanya sedikit sekali pabrikan sepeda motor atau mobil di Jepang sebelum
Perang Dunia ke Dua . Soichiro Honda baru membuat sepeda motornya pada tahun 1947.
Sedangkan di Eropa dan Amerika industri sepeda motor dan mobil telah berjalan beberapa
dekade. Mesin Otto telah dipatenkan di jerman tahun 1876 dan prototype sepeda motor
pertama Einspur, Gottlieb Daimlers telah dibuat tahun 1885. Robert Bosch memperkenalkan
low-tension magneto the motorcycle sebelum akhir abad 19 dan pada saat yang sama Michio
Suzuki sedang mendesain perkakas tenun pertamanya, perusahaan Eropa seperti Zedel
(kemudian menjadi NSU), Royald enfield, puch, Peugeot, Norton dan Husqvarna telah
memproduksi sepeda motor, begitu juga Indian dan Harley Davidson di Amerika. Majalahmajalah sepeda motor telah terbit dan beberapa club motor ter-organisir muncul di Eropa. Balap
Isle Of Man TT pertama berlangsung tahun 1907, dua tahun sebelum Michio Suzuki memulai
bengkel
perkakas
tenunnya.
Tidak perlu dipertanyakan lagi, bahwa Jepang memang bukanlah pioneer dalam hal mendesain
sepeda motor. Pabrikan Jepang terjun ke dalam bisnis ini puluhan tahun setelah Eropa dan
dalam permulaannya pun mereka kebanyakan meniru desain dan the technical solutions dari
mesin-mesin Eropa. Tetapi kita semua tahu apa yang terjadi setelah era tersebut, beberapa puluh
tahun setelah Perang Dunia ke 2 pabrikan raksasa Jepang mendominasi pasar sepeda motor
dunia. Suzuki Loom Manufacturing Company adalah sebuah perusahaan yang mengesankan
tetapi semakin menurunnya permintaan akan produk mereka membuat Suzuki
mempertimbangkan untuk terjun ke dalam bisnis otomotif. 20.000 kendaraan diimpor Jepang
tiap tahunnya, tetapi belum bisa memuaskan permintaan pasar akan kendaraan kelas ringan
yang murah. Michio Suzuki melihat celah pasar ini dan memulai langkah pertamanya.

Page
10

Tahun 1938 Suzuki membuat prototype mobil pertamanya, berdasarkan pada Austin Seven. Tim
riset Suzuki membeli sebuah Austin Seven dari Inggris, dipreteli dan dipelajari, setelah
beberapa bulan kemudian mereka telah bisa membuat replika dari mobil 737cc buatan inggris
tsb. Pada saat itu Jepang hanya menguasai sedikit pengetahuan tentang bagaimana
memproduksi mobil dan sepeda motor yang bagus dan meniru dari mobil buatan pabrikan
Eropa sepertinya menjadi jalan untuk memulainya. Tetapi timing nya sangat tidak tepat. Pada
saat itu Jepang sedang bersiap untuk berperang. Proyek ini terbengkalai dan Austin Seven versi
Suzuki tidak pernah diproduksi massal. Meskipun begitu proyek ini memang bukan ide yang
original, karena mobil pertama dari Nissans berdasarkan pada Austin Seven.
Setelah perang berakhir, diikuti oleh periode pembangunan kembali dan pemulihan ekonomi
yang saat itu sangat tidak stabil. Pabrik perkakas tenun SLMC berusaha untuk diperbaharui,
tetapi gelombang serangan tahun 40-an serta struktur finansial yang berantakan pasca perang
pada awal 50-an hampir menghancurkan Suzuki Loom Manufacturing Company. Berdasarkan
sebuah cerita tentang Shunzo, yaitu anak laki-laki Michio, dia memiliki ide untuk
memasangkan mesin pada sepedanya ketika dia pulang dari perjalanan memancing pada suatu
hari di musim gugur. Tanpa suatu tujuan khusus, dia berkutat dengan meja gambar di rumahnya
dan mulai merancang sepeda bermotor nya sendiri. Tidak pernah diketahui apakah cerita ini
nyata atau tidak, tetapi yang pasti manufacturing sepeda motor akan menyelamatkan perusahaan
ini
dari
kehancuran.
Pada November 1951 para insinyur dari Suzuki Loom Manufacturing Company mulai
mendesain sebuah mesin yang bisa dipasangkan pada sepeda. ide ini tidaklah unik, saat itu lebih
dari 100 perusahaan Jepang lainnya muncul dengan ide yang sama . Soichiro
Honda memulai Honda Technical Research Institute nya pada tahun 1946 dengan memperbaiki
mesin-mesin kecil bekas yang dipakai oleh tentara Jepang selama perang dan memasangkannya
pada sepeda . Satu tahun kemudian Honda mulai membuat mesin mereka sendiri. Saat itu
Suzuki menyerahkan produksi sepeda bermotor pertama nya kepada Honda (Sekarang bernama
Honda Motor Company) yang menguasai 70% dari commuting market . Sebelum mesin Power
Page
11

Free 36cc dirilis, sebuah mesin prototype 30cc, diberi nama Atom telah dibuat oleh Suzuki.
The Atom tidak pernah diproduksi massal . Kualitas yang tinggi dari sepeda motor Suzuki
membuatnya berdiri kokoh dan membuat gebrakan besar di Jepang . Banyak dari ide-ide
original Shonzu Suzuki sampai ke tahap produksi. Sistem rancangannya dianggap sangat jenius,
sehingga Kantor Hak Paten dari pemerintahan demokratik yang baru, memberikan subsidi
keuangan pada Suzuki untuk meneruskan riset engineering sepeda motor. Tidak seperti
kebanyakan kompetitornya, the Power Free tidak mempergunakan mesin dari produk berlebih
milik militer, tetapi seluruhnya dibuat oleh Suzuki.
Sepeda Motor Pertama buatan Suzuki
Pabrikan Suzuki bahkan membuat karburator dan magnet flywheel . The Power Free ,
diluncurkan akhir 51, baru saja dijual beberapa bulan tidak lama berselang dilakukan banyak
perubahan dan peningkatan . Hanya sebentar setelah Power Free diluncurkan pemerintah
Jepang mengubah kebijakan tentang izin mengendarai sepeda motor berkapasitas kecil.Tidak
diwajibkan lagi Surat Izin Mengemudi untuk mengendarai sepeda motor 4 tak berkapasitas
sampai 90cc dan 2 tak sampai 60cc. Suzuki dengan segera melakukan pengembangan sepeda
motor baru dengan peningkikatan kapasitas mesin menjadi 60cc. Dan ditambahkan pula
gearbox
dua
speed
pada
produk
mereka.
Setelah The Power Free sukses di pasaran, pada tahun 1953 Suzuki Jidosha Kogyo
memperkenalkan Diamond Free yang merupakan pengembangan dari the Power Free.
Kemudian tahun 1954 Mini Free moped 50cc yang mempergunakan vee belt sebagai penerus
daya dirilis, pada tahun itu Suzuki memproduksi 6000 sepeda motor perbulan, dan berganti
nama menjadi Suzuki Motor Co. Ltd pada bulan juni 1954 . Berawal dari pembuatan
Bracket untuk mesin temple pada sepeda buatan Suzuki pertama kali. Akhirnya pada tahun
1954, Suzuki mencoba membuat sepeda motor pertamanya dengan nama COLLEDA 90cc.
sampai dengan tahun 1960an, tidak banyak yang dapat dilakukan Suzuki karena sedikitnya
permintaan
export.
Di tahun 1967, Suzuki meluncurkan T500 yang diexport ke Amerika dan Inggris dengan nama
Titan untuk USA dan Cobra untuk Inggris. Kemunculan T500 dinilai cukup sukses dan terus
dikembangkan menjadi GT500 yang terus diproduksi hingga tahun 1977. Pada tahun1971,
Suzuki mengalami kegagalan di pasar dunia dengan meluncurkan dengan model GT750 atau
Water Buffalo. Pada tahun 1976 GT750 dikembangkan Menjadi GS750. Model GS750 ini
cukup sukses dan sangat cepat menjadi popular. Pada tahun 1978, Suzuki mencapai kesuksesan
yang luar biasa dengan diluncurkanya model GS 1000, Kesuksesannya ini dipicu karena motor
Suzuki model GS 1000 ini memiliki frame yang terlihat lebih kokoh dibanding motor-motor
lain saat itu.
Mobil buatan Suzuki
Hasil pengembangan GS 1000 adalah GSX 1000 itahun 1980 dan GSX 1100 Katana di tahun
1982. Dengan model yang dikenal power full, style yang modern, body ringan dan harganya
yang. sangat kompetitif. ini Suzuki mencapai sukses besar. Pada tahun 1986, kembali Suzuki
membuat gebrakan dengan model andalanya GSX-R750 dan GSX-R 1100 yang dikenal sebagai
Page
12

motor super cepat pada saat itu karena modelnya yang mengadobsi motor balap dan
diperuntukkan pada jalan raya. Suzuki model GSX-R750, sampai saat ini terus diproduksi
sampai saat ini karena memiliki penjualan yang baik. Lain halnya dengan Suzuki model GSX-R
1100, produksinya di stop karena penjualan yang tak baik dan menyebabkan kerugian. Di tahun
1990an, GSX-R 1100 kembali didesign ulang namun tetap kurang mencapai kesuksesan.
Gebrakan yang kesekian kalinya dialakukan kembali oleh Suzuki pada tahun 1999 dengan
memproduksi GSX-1300R yang kita kenal dengan nama HAYABUSA sekaligus menjadi motor
jalanan (street bike) yang tercepat didunia karena kecepatan mencapai 310km/jam.
Suzuki Hayabusa, Motor Buatan Suzuki yang merupakan tercepat di Dunia
Setelah melihat perkembangan yang sukses dari perusahaan Suzuki yang didirikannya, pada
tahun 1982 pada umur 94 Michio Suzuki akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Ia
berhasil membawa Suzuki menjadi sebuah perusahaan otomotif yang terkenal dan besar di
dunia dengan banyak produk yang dikeluarkan disukai oleh masyarakat. Itu semua adalah
ciptaannya yang dibuat berdasarkan kejeliannya dalam mendengarkan konsumen. Bukan untuk
sebuah gaya, tapi efisiensi.

BAB III
Page
13

Analisis STP Motor Honda, Yamaha, dan Suzuki


3.1 Segmentasi
Untuk mencapai hasil pemasaran yang optimal, pertama kali harus terlebih dahulu melakukan
sekmentasi pasar atas produk yang akan di jual. Segmentasi pasar pada intinya membagi potensi pasar
menjadi bagian-bagian tertentu, bisa berdasarkan usia, kelas ekonomi, dan pendidikan ataupun juga
berdasarkan gaya hidup.
1. Demografis yaitu berdasarkan usia,penghasilan dan etnis.
2. Psikografis yaitu gaya hidup konsumen seperti aktifitas,ketertarikan dan pendapatan mereka
mencerminkan karakteristik psikografi konsumen. Pola pembelian sering kali di pengaruhi oleh
gaya hidup kita dibandingkan latar belakan demografis.
3. Geografis yaitu berdasarkan wilayah, ukuran kota, kepadatan penduduk, iklim, dan topografis.
Pembagian yang paling lazim dari segmentasi pasar yang dilakukan oleh Honda, Yamaha, dan
Suzuki adalah pembagian lapisan pasar menjadi 3 kelas misalnya kelas A (kelas ekonomi atas), kelas B
(kelas ekonomi menengah), kelas C (kelas ekonomi bawah). Produk-produk yang ditawarkanpun relatif
juga berdasarkan usia dan gaya hidup. Maka dari itu honda,yamaha,maupun suzuki
mengeluarkan berbagai macam produk utuk memenuhi segmen tersebut.
Sebagai contoh : yamaha mengeluarkan produk metik pertama sejak tahun 2003 lalu, dengan produk
Mio-nya langkah ini di ambil oleh yamaha untuk mengincar kaum hawa. Melihat penjualan motor
metik terus tumbuh honda pun mengelukarkan metik pertamanya dengan produk Vario pada tahun
2006, dengan mengincar hal yang sama suzuki juga mengeluarkan produk metik dengan nama
Spin125, namun penjualan motor metic milik suzuki masih kalah saing di bandingkan motor metik
milik honda dan yamaha.
Secara keseluruhan segmen geografis motor Honda, Yamaha, dan Suzuki yaitu tidak menentukan
wilayah sasaran mana yang akan jadi sasaran tetapi sasaran yang dilakukan ialah menyebar yaitu
melayani semua segmen pasar. Segmen demografis yaitu secara keseluruhan motor Honda, Yamaha,
dan Suzuki dapat dipakai oleh semua kalangan dari atas sampai bawah, laki-laki maupun perempuan,
dan usia remaja sampai dewasa. Segmen psikografisnya yaitu dengan banyaknya kebutuhan
masyarakat tentang sarana transportasi yang cepat maka perushaan-perusahaan motor berlomba-lomba
untuk membuat produk yang nyaman dan irit.

3.2 Targeting
Setelah perusahaan mengindentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi
beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market. Dalam
Page
14

mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki harus
melihat dua faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan resource (sumber)
perusahaan. Perusahaan Honda, Yamaha dan Suzuki harus melihat apakah suatu segmen potensial
memiliki karakteristik yang secara umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas,
skala ekonomi, resiko yang rendah dan lain-lain. Perusahaan juga perlu mempertimbangkan apakah
berinventasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan dan sumber
daya perusahaan.
Pengertian targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. Dalam
menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk mengetahui keadaan pasar nantinya,
agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran. Selanjutnya ada tiga kriteria yang harus dipenuhi
perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang akan dijadikan target.
Pertama, perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan
cukup menguntungkan. Kedua, adalah bahwa strategi targeting itu harus didasarkan pada
keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan. Ketiga, adalah bahwa segmen pasar yang
dibidik harus didasarkan pada situasi pesaingnya.
Disini banyak produk yang ditawarkan oleh masing-masing perusahaan seperti Honda dengan
contohnya dengan segmen motor matic nya Honda Beat FI untuk mengincar kaum muda yang ingin
tampil gaya dan elegan. Honda menempati urutan pertama dengan pangsa pasar secara keseluruhan
1.856.637 Unit sepanjang tahun 2013. Sedangkan Yamaha dengan segmen maticnya dengan produk
Yamaha Mio Series dengan mengincar segmen yang sama, pangsa motor Yamaha 1.139.217 Unit
sepanjang 2013 menempati posisi kedua. Dan Suzuki motor Spin 125 dengan pangsa pasar 700.000
Unit sepanjang tahun 2013 dengan menempati posisi ketiga.
Secara keseluruhan targeting pada motor Honda, Yamaha, dan Suzuki adalah konsumen dari
semua kalangan dan cakupan seluruh pasar yaitu perusahaan berusaha melayani seluruh kelompok
pelanggan dengan menyediakan semua produk yang mungkin mereka butuhkan.

3.3 Positioning
Posisioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak konsumen dari sebuah nama
perusahaan atau produk. Positioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang
membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang
dijanjikan serta competitive advantage (keuntungan). Inilah alasan kenapa konsumen memilih
produk suatu perusaan bukan produk pesaing. Dengan kata lain positioning adalah suatu strategi
dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan
(advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk. Ini
langkah yang terakhir yang dilakukan para pemegang perusahaaan Honda, Yamaha dan Suzuki.
Mereka ingin membuat keunikan tersendiri untuk agar konsumen depat mengingat suatu produk
Page
15

buatan mereka. Misalnya Honda menciptakan edisi khusus semua produknya yang bertema Repsol
Edition, seperti kelas Moto Gp yang dibawa oleh Casey Stoner dan Daniel Pedrosa, Lain halnya
dengan Yamaha dan suzuki mereka membuat agar dapat diingat oleh konsumen dengan
membintangi sebuah iklan produk-produk mereka. Dengan begitu mereka para konsumen akan
menggunakan produk tersebut agar terlihat libih percaya diri dengan produk yang dibawakan oleh
bintang idolanya. Selain itu konsumen melihat juga dari segi kualitas dan harga, misalnya
konsumen sudah percaya bahwa motor Honda adalah motor yang harganya lebih tinggi dari Suzuki
dan Yamaha dengan kualitas yang terbaik dibandingkan Yamaha dan Suzuki. Sedangkan Yamaha
dan Suzuki tingkatannya dibawah Honda. Untuk lebih meperjelas silahkan lihat grafik din bawah
ini:
Harga
5
4
Honda
Yamaha
Suzuki

3
2
1
0

kualitas

BAB IV
KESIMPULAN
Memasuki era globalisasi saat ini, Perusahaan seperti Honda, Yamaha dan Suzuki dihadapkan
oleh persaingan-persaingan ketat untuk menciptakan produk-produk yang inovatif yang dapat diterima
Page
16

oleh konsumen. Dalam hal ini menjadi faktor yang penting dalam sebuah perusahaan untuk di jadikan
sebuah aset yang bernilai. Sebuah perusahaan harus dapat membangun mereknya agar dapat meraih
dominasi di mata konsumen. Konsumen sebagai sasaran pemasaran selalu menentukan sendiri apa
yang hendak di beli, bayak faktor yang mempengaruhi konsumen untuk membeli. Faktor-faktor
tersebut dapat mempengaruhi prilaku konsumen dalam menilai, memilih dan membeli suatu produk.
Dan rasa puas dan tidak puas konsumen terletak pada hubungan antara pihak perusahaan untuk
membangun timbal balik untuk memenuhi setiap kebutuhan konsumen. Semakin banyaknya varian
jenis kendaraan roda dua dipasaran membuat konsumen memiliki berbagai macam pilihan kendaraan
roda dua yang sesuai kebutuhan apalagi ditambahnya produsen-produsen baru dipasaran, yang pasti
tentunya mempunyai ciri khas yang berbeda-beda. Para produsen harus mengetahui apa yang
diinginkan,jika tidak ingin konsumen beralih ke merk lain. Lalu selain itu segmentasi, targeting hampir
semuanya sama namun yang memebedakannya yaitu positiong dari segi harga dan kualitas.

Page
17

Anda mungkin juga menyukai