Metode Riset Komunikasi 1
Metode Riset Komunikasi 1
NAMA
FITRI WULANDARI
BUKU
A.
Metode Survei
Survey adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument
Survei Deskriptif
Jenis ini digunakan untuk menggambarkan populasi yang sedang diteliti. Fokus riset ini
adalah perilaku yang sedang terjadi dan terdiri dari satu variabel.
2.
b.
secara:
Sistematik
Segala proses analisis harus melalui proses yang sistematik, mulai dari penentuan isi
komunikasi yang dianalisis, cara menganalisis, maupun kategori yang dipakai.
Objektif
Periset harus mengesampingkan faktor-faktor yang bersifat subjektif atau bias personal,
sehingga hasil analisis benar-benar objektif.
Kuantitatif
Analisis isi harus dikuantifikasikan ke dalam angka-angka.
c.
Metode Eksperimen
Metode riset yang digunakan untuk meneliti hubungan atau pengaruh sebab akibat
dengan memanipulasi satu atau lebih variabel pada satu atau lebih kelompok eksperimental
dan membandingkannya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi untuk
melihat efek dari eksperimen tersebut. Responden dalam metode ini terbagi dua kelompok
yaitu kelompok eksperimen (manipulasi) dan kelompok kontrol. Pemilihan anggota
kelompok harus melalui randomisasi (acak). Periset dalam eksperimen melakukan pretest,
kemudian memperkenalkan satu atau lebih variabel independen kepada kelompok
eksperimen, selanjutnya melakukan posttest.
dimana periset memilih orang-orang yang dianggap mewakili sejumlah public atau populasi
yang berbeda.
FGD memungkinkan periset mendapatkan data yang lengkap dari responden yang
biasanya dijadikan landasan suatu program. Pelaksanaan FGD juga relative cepat namun
membutuhkan biaya yang besar. FGD memungkinkan periset untuk lebih fleksibel dalam
menentukan desain pertanyaan.
b.
muka secara mendalam dan terus menerus (lebih dari satu kali) untuk menggali informasi
dari responden. Karena itu responden juga disebut informan.
c.
Metode Observasi
Metode observasi adalah metode dimana periset mengamati langsung objek yang
diteliti. Ada dua jenis observasi: pertama, observasi partisipan, yaitu periset ikut
berpartisipasi sebagai anggota kelompok yang diteliti. Kedua, observasi nonpartisipan, yaitu
observasi dimana periset tidak memosisikan dirinya sebagai anggota kelompok yang diteliti.
Observasi sering dipadu dengan wawancara mendalam.
d.
mungkin data) yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara
komprehensif berbagai aspek yang ada secara sistematis. Penelaah berbagai sumber data ini
membutuhkan berbagai macam instrument pengumpulan data (wawancara mendalam,
observasi partisipan, dokumentasi, kuesioner, rekaman, bukti-butki fisik, dan lainnya.
Robert K. Yin (2000:18) memberikan batasan mengenai metode studi kasus sebagai
riset yang menyelidiki fenomena/ kasus khusus di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana
batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak dengan jelas dan dimana multisumber
bukti dimanfaatkan. Ciri-ciri studi kasus yaitu partikularistik, deskriptif, heuristic, dan
induktif.
B.
a.
Jenis Eksploratif
Riset ini untuk menggali data, tanpa mengoperasionalisasi konsep atau menguji konsep
pada realitas yang diteliti. Periset langsung terjun ke lapangan, semuanya dilaksanakan di
lapangan.
b.
Jenis Deksriptif
Jenis riset ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, factual, dan akurat tentang
fakta-fakta atau sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Periset sudah mempunyai konsep dan
kerangka konseptual.
c.
Jenis Eksplanatif
Periset menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih variabel yang
akan diteliti. Periset membutuhkan konsep, kerangka konseptual, dan kerangka teori.
d.
Jenis Evaluatif
Riset ini mengkaji efektivitas atau keberhasilan suatu program. Riset ini membutuhkan
C.
kuantitatif. Ukuran keberhasilan sebuah riset terletak pada kesahihan atau validitas data yang
dikumpulkan selama riset.
Riset Kuantitatif
Validitas riset kuantitatif terletak pada metodologinya yang terbagi ke dalam validitas
internal dan validitas eksternal. Validitas internal mencakup pemilihan dan kesesuaian alat
ukur, pemilihan teori/konsep, dan pengukuran konsep. Sedangkan validitas eksternalnya
adalah pemilihan sample, apa sudah respresentatif atau belum.
Riset Kualitatif
Penilaian kesahihan riset kualitatif biasanya terjadi sewaktu proses pengumpulan data
dan analisis-interpretasi data. Jenis-jenisnya adalah:
a.
b.
Trustworthiness
Yaitu menguji kebenaran dan kejujuran subjek dalam mengungkap realitas menurut apa
yang dialami, dirasakan atau dibayangkan. Trustworthiness mencakup authenticity dan
analisis triangulasi. Authenticity memperluas konstruksi personal yang dia ungkapkan.
Analisis triangulasi menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya
dengan data empiris yang tersedia. Triangulasi terdiri dari beberapa macam yaitu
triangulasi sumber, waktu, teori, periset, metode.
c.
Intersubjectivity Agreement
Semua pandangan, pendapat, atau data dari suatu subjek di dialogkan dengan pendapat,
pandangan atau data dari subjek lain untuk menghasilkan titik temu.
d.
Conscientization
Kegiatan berteori dengan menyesuaikan analisis dengan konteks social, budaya, waktu,
dan historis spesifik sesuai kondisi dimana riset terjadi serta memadukan teori dengan
contoh praktis.
A.
TAHAPAN RISET
Tahapan atau proses riset memerlukan beberapa tahapan kegiatan. Gerald E. Miller dan
Henry Nicholson dalam buku Communication Inquiry (Littlejohn & Foss, 2005:6)
menemukan tiga tahapan riset, yaitu menanyakan pertanyaan (asking question), observasi,
dan mengkonstruksi jawaban mengacu pada teori.
1)
permasalahan
yang
dirumuskan.
Sebelum
merumuskan
masalah,
periset
harus
2)
mengandung konsep-konsep yang akan diriset. Perumusan masalah yang baik harus dapat
menjelaskan beberapa hal penting seperti metode riset, objek riset, hubungan antarvariabel
(untuk eksplanasi), dan tujuan riset. Jadi perumusan masalah adalah titik tolak sebuah proses
riset yang menentukan desain riset.
a.
b.