Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi dan Pengendalian
Internal
Oleh:
Areta Widya Kusumadewi
Husnunnida Maharani
Monica Audrey Jaya Suwana
Nurul Qamaril Ramadhani
(2015250957)
(2015250964)
(2015250968)
(2015250972)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
penentuan
keputusan
oleh
manajemen
perusahaan,
mulai
dari
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
dan
Ret, iki pembukaan e ambilen dari skripsi/jurnal mu tentang apa itu sistem,
sistem informasi, kutipen Sedangkan Hadi (2007:16) menyatakan bahwa sistem
adalah satu kesatuan atau sekelompok komponen-komponen yang terdiri atas
dokumen-dokumen, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang
digunakan untuk mengolah data penggajian dengan tujuan menghasilkan laporan
dalam bentuk informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen perusahaan
dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Primatika (2009:7) menyatakan unsurunsur dari suatu sistem adalah:
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur yang terdiri dari subsistem yang
lebih kecil dan terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk
subsistem tersebut.
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu dari sistem yang
bersangkutan, berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta
kerjasama antar unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.
3. Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu, sedangkan unsur-unsur sistem
bekerja berasama untuk mencapai tujuan sistem. Unsur sistem bekerja
bersama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai
tujuan tertentu.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Salah satu dari berbagai macam sistem informasi akuntansi yang diciptakan
untuk menunjang kegiatan perusahaan adalah sistem penggajian atau sistem
sumber daya manusia. Sebelum didefinisikan mengenai sistem informasi
akuntansi penggajian, perlu juga dipahami tentang makna dari gaji. Gaji
mempunyai arti sebagai suatu penghargaan dari usaha karyawan atau tenaga kerja
yang sudah pasti jumlahnya pada setiap waktu yang telah ditentukan, misalnya
bulanan. Gaji merupakan biaya tenaga kerja yang merupakan unsur terbesar yang
memerlukan ketelitian dalam penempatan, penggolongan, pencatatan serta
pembayarannya (Primatika, 2009:2). Keadaan tersebutlah yang kemudian
mendorong perusahaan untuk membentuk suatu sistem informasi akuntansi terkait
penggajian.
Romney dan Steinbeart (2015: 469) menyatakan bahwa Manajemen Sumber
Daya Manusia atau Siklus Penggajian merupakan seperangkat aktivitas bisnis
yang berulang dan kegiatan pemrosesan data saling terhubung berkaitan dengan
pengelolaan tenaga kerja secara efektif. Sedangkan menurut Primatika (2009:10),
Sistem informasi akuntansi penggajian adalah gabungan antara sekumpulan
perubahan
tersebut.
Untuk
memfasilitasi
gaji dan gaji bersih untuk periode berjalan. Laporan ini disertakan dalam membuat
cek pembayaran gaji karyawan.
Selagi transaksi penggajian diproses, sistem juga senantiasa mengalokasikan
biaya gaji ke akun buku besar terkait dengan cara memberikan tanda check pada
kode di catatan job-time ticket. Sistem ini menjaga semua total alokasi sampai
semua catatan gaji pegawai diproses. Total tersebut kemudian digunakan pada
daftar gaji, sebagai dasar dari jurnal umum yang kemudian diposting ke buku
besar setelah semua cek pembayaran telah dicetak. Berikut adalah laporan-laporan
yang buisa dihasilkan dari sistem penggajian.
Gambar 5 Daftar nama laporan, isi dan tujuan laporan yang bisa dihasilkan dari
sistem penggajian (Romney dan Stewbart, 2012:561)
Sistem penggajian ini cukup rumit, terutama dalam hal perpajakannya.
Jumlah gaji yang salah selain akan mempengaruhi jumlah yang salah yang
dibayarkan, keterlambatan pembayaran gaji, juga akan mempengaruhi jumlah
pajak yang dibayarakan. Dampaknya beberapa sanksi pun mungkin akan
diberikan pada perusahaan. Untuk itu, perusahaan haruslah menyusun sistem
pengendalian yang baik atas penggajian ini. Usaha pengendalian yang dapat
memitigasi kesalalahan sistem penggajian adalah:
langsung umumnya akan mendapat duplikat dari slip gaji yang mencantumkan
berapa jumlah yang ditransfer. Sistem pembayaran harus memiliki sekumpulan
file pentransferan gaji, masing-masing untuk setiap bank yang digunakan untuk
transfer gaji. Setiap catatan memuat nama pegawai, nomor jaminan sosial, nomor
rekening bank, dan jumlah bersih yang dibayarkan. Data-data tersebut dikirim
secara elektronik menggunakan electronic data interchange (EDI) ke masingmasing bank yang terlibat. Dana kemudian secara elektronik di transfer dari
rekening bank pemberi kerja ke rekening pegawai. Transfer langsung akan
mengeliminasi kebutuhan tanda tangan kasir untuk masing-masing slip gaji.
Tetapi kasir tetap harus mengotorisasi pengeluaran dana dari akun pemeriksaan
perusahaan.
Transfer langsung akan membantu perusahaan dalam menghemat dengan cara
menghilangkan biaya pembelian, pemrosesan dan pembagian slip gaji. Hal ini
juga mengurangi biaya bank dan biaya pengiriman. Akibatnya sekarang
kebanyakan perusahaan menawarkan kepada pegawainya pilihan untuk transfer
langsung dan mengarahkan mereka untuk memilih jenis pembayaran ini.
Ancaman Dan Pengendalian
Kontrol yang berhubungan dengan pengajian secara tunai, dapat mengurangi
ancaman adanya pencurian slip gaji atau dikeluarkannya slip gaji untuk pegawai
fiktif, misalnya dengan cara:
a. Akses ke slip gaji kosong dan ke mesin pemeriksa tanda tangan
seharusnya dibatasi. Selain itu, kemampuan untuk mengotorisasi transaksi
EFT harus dibatasi dan dikontrol melalui otentikasi multifaktor yang kuat.
b. Semua slip gaji harus secara diurutkan dengan diberi nomor dan setiap
periode dihitung kembali. Apabila penggajian dilakukan via transfer
langsung, maka semua transaksi EFT harus diperiksa kembali.
c. Kasir hanya menandatangani slip gaji apabila didukung oleh adanya
dokumen yang memadai (pendaftaran gaji dan voucher pencairan gaji)
Sebagai salah satu bentuk kontrol, slip gaji sebaiknya tidak dikeluarkan atas
nama rekening regular perusahaan, tetapi menggunakan rekening penggajian yang
terpisah. Hal ini akan mempermudah dalam melakukan rekonsiliasi gaji dan
mendeteksi pemalsuan slip gaji. Selain itu, pemisahan tugas juga merupakan salah
satu kontrol yg penting. Bagian utang (account payable) memiliki tanggung jawab
untuk mencatat penggajian dan kasir bertugas untuk membagikan slip gaji.
Penggunaan otentikansi multifaktor dan kontrol lainnya untuk membatasi
akses ke database penggajian akan mengurangi resiko dibuatnya slip gaji palsu
untuk pegawai fiktif. Selain itu, pegawai yang bertanggung jawab untuk
membagikan slip gaji harus dapat mengidentifikasi secara pasti orang yang
menerima slip gaji sesuai dengan nama yang tercantum di slip gaji. Slip gaji yang
tidak dicairkan harus dikembalikan ke kantor bendahara agar segera dilakukan
pengembalian deposit.
MENHITUNG DAN MENCAIRKAN PEMBAYARAN PAJAK PEMBERI
KERJA DAN PENGURANGAN PEGAWAI SUKARELA
Aktivitas penggajian yang terahkir adalah menghitung dan mengirimkan
pembayaran pajak penghasilan dan imbalan kerja karyawan kepada lembaga
pemerintah yang bersangkutan atau lembaga lain.
Proses
Pemberi kerja harus membayar pajak jaminan sosial sesuai jumlah yang
dipotong dari gaji pegawai. Pemberi kerja bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa dana yang dipotong dari gaji pegawai sudah dihitung dan disetorkan secara
benar dan tepat waktu kepada lembaga yang bersangkutan. Banyak pemberi kerja
juga berkontribusi dalam pembayaran jaminan kesehatan, disabilitas, asuransi
jiwa dan dana pensiun pegawai.
Sebagian besar pemberi kerja juga menawarkan flexible benefits plan, yaitu
program dimana setiap pegawai menerima hak untuk pembayaran minimum yang
ditanggung perusahaan untuk asuransi jiwa dan dana pensiun, juga manfaat
tambahan yang dapat digunakan untuk waktu cuti ekstra atau tambahan asuransi
kesehatan.
Ancaman dan Pengendalian
Ancaman utama dari aktivitas ini adalah kegagalan dalam melakukan
pengiriman uang yang diperlukan, pengiriman uang yang tidak tepat waktu atau
kesalahan dalam pengiriman uang. Masalah ini dapat menyebabkan denda dari
pemerinta dan keluhan pegawai apabila ada kesalahaan yang mempengaruhi dana
pensiun mereka atau manfaat lainnya.
Untuk mengurangi resiko atas pengiriman uang yang tidak tepat waktu,
informasi yang tercantum dalam Circular E (Employers Tax Guide yang
diterbitkan oleh IRS) dapat digunakan untuk mengkonfigurasi sistem penggajian
untuk secara otomatis mengeluarkan dana saat penggajian diproses. Melakukan
kontrol integritas misalnya pengecekan ulang untuk slip gaji dan dokumen untuk
meminimalkan resiko kesalahan. Pemeriksaan ulang oleh supervisor secara rutin
atas laporan penggajian dapat digunakan sebagai kontrol deteksi. Selain itu,
menyediakan laporan pendapatan pegawai diperlukan agar mereka dapat
mendeteksi dan melaporkan apabila terjadi masalah secara tepat waktu.
PILIHAN OUTSOURCING: BIRO LAYANAN PENGGAJIAN DAN
ORGANISASI PEMBERI KERJA PROFESIONAL
Sebagai usaha untuk mengurangi biaya, banyak perusahaan melakukan
outsourcing untuk fungsi penggajian dan sumber daya manusia kepada biro
layanan penggajian. Biro layanan penggajian (Payroll Service Bureau) adalah
sebuah organisasi yang menjaga dokumen utama penggajian untuk masingmasing kliennya dan melakukan aktivitas penggajian dengan tarif tertentu. Jasa
outsourcing lainnya adalah organisasi pemberi kerja profesional (Professional
Employer Organization), yaitu organisasi yang memproses penggajian dan juga
menyediakan jasa manajemen sumber daya manusia misalnya merancang dan
mengatur administrasi untuk manfaat yang diterima pegawai.
Biro layanan penggajian dan organisasi pemberi kerja profesional khususnya
menarik bagi bisnis kecil atau menengah karena alasan-alasan berikut:
a. Mengurangi biaya: jasa outsourcing tersebut biasanya menetapkan tarif
yang lebih murah apabila dibandingkan dengan memproses penggajian
sendiri. Jasa yang disediakan oleh outsourcing ini biasanya lebih hemat
karena menghilangkan biaya untuk membangun dan menjaga keahlian
yang dibutuhkan akibat peraturan pajak yang terus berganti.
b. Cakupan manfaat yang lebih luas: jasa outsourcing seperti Professional
Employer Organization mengumpulkan biaya administrasi manfaat semua
klien mereka. Karena itu mereka memudahkan perusahaan kecil untuk
pengendalian
akses,
pengendalian
organisasi
dan
pengendalian
DAFTAR PUSTAKA
Romney, Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart. 2015. Sistem Informasi
Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
https://www.youtube.com/watch?v=rJ7fgiDJ0Sg. Diakses pada tanggal 18 Mei
2015.