Pandangan Al-Qur'an Dan Sains Modern
Pandangan Al-Qur'an Dan Sains Modern
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya
yang telah dilimpahkan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah. Kami
menyadari banyak pihak yang telah berpatisipasi dan membantu dalam menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini. Untuk itu, iringan doa dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis
sampaikan, utamanya kepada:
1. Ibu Dra. Hj Ida Susilawati, MM. selaku Kepala Sekolah MA Negeri 13 Jakarta
2. Bapak Muhammad Faisal, S.Ag selaku Guru Pembimbing, yang dengan penuh
kesabaran dan keikhlasan di tengah-tengah kesibukannya meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga karya tulis Al-Quran dapat
terselesaikan.
3. Kakak Aprian Subhan Dahraini selaku Pelatih KIR MAN 13 Jakarta.
4. Ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan bantuan moril maupun spiritual
5. Teman-teman KIR, terima kasih atas segala bantuannya
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga karya tulis ini
bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Jakarta, 8 Februari 2014
Penyusun
DISUSUN OLEH :
ADAM ATTAMIMI
ADITYA TORIQ ROCHMANTO
FAKHRI ZEIDAN
M. LUQMANUL HAKIM
A.Latar belakang
Bahwasannya Allah SWT telah berfirman pada (Q.S AnNahl [16]:65) yang artinya Allah menurunkan dari langit dan
hujan dan dengan air itu dihidupkannya bumi sesudah matinya.
Sesungguhnya pada demikian itu benar-benar terdapat tandatanda kebesaran tuhan bagi orang-orang yang mendengarkan
pelajaran.
Ketiadaan air pada lahan untuk jangka waktu tertentu
dapat mengubah tanah yang jadinya subur dan dapat ditanami
menjadi tanah mati yang tidak baik untuk pertanian.
Ketandusan tanah dapat menghambat pertumbuhan tanaman
dan menyebabkan tanah menjadi mati,sehingga
menghancurkan struktur kehidupan di dalamnya. Begitu pula
pengunduhan di dalamnya. Begitu pula pengundulan hutan
dapat menyebabkan tanah menjadi tandus.
Dengan demikian, secara ilmiah memang terdapat tanah
yang mati dan tanah yang hidup,sedangkan air merupakan
salah satu faktor utama untuk menghidupkan ntanha. Dalam
kenyataan sehari-hari juga menunjukkan bahwa tanah yang
hidup dan ada pula tanah mati.
Allah SWT juga berfirman mengenai sebuah keajaiban ilmiah
yang artinya :
Ketahuilah olehmu bahwa sesungguhnya Allah SWT
menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya kami
telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (kami)
supaya kamu memikirkannya.
Apakah Nabi Muhammad SAW dulu mengetahui Astronimi,
ilmu Tanah, Bakteriologi, Agronomi, Hidrologi, serta ilmu
lainnya, sehingga mampu berpendapat bahwa ada tanah hidup
dan ada tanah mati ?.
Kita dapat mengetahui bahwa lahan pertanian ada yang
hidup dan mati persis seperti manusia. Hal ini merupakan
keterangan dalam Alquran yang tak ada sedikitpun keraguan
didalamnya dan tidak membosankan meski di baca berulang
kali. Alquran adalah kitab yang ayatnya begitu sempurna.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas,
maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana proses pembentukan tanah hidup
menurut Q.S An-Nahl [16]:65 ?
2. Apakah
keberadaan
hubungan
makhluk
3. Apakah
akibat
dari
ketiadaan
air
bagi
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui proses pembentukan tanah
hidup menurut Q.S An-Nahl [16]:65 ?
2. Untuk mengetahui keberadaan hubungan
makhluk
mikroorganise
di
tanah
terhadap
kesuburan tanah ?
D. MANFAAT
1.
wujud rasa
BAB II
TELAAH PUSTAKA
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Allah SWT dengan kuasa-Nya dapat membuat
proses pembentukan tanah dan dapat
menghidupkannya untuk kelangsungan hidup
manusia khususnya bagi petani yang bekerja di
pertanian yang selalu mengharapkan tanah yang
subur.
B. Saran