Anda di halaman 1dari 2

URGENSI DAN KEGUNAAN ASBABUN NUZUL

Az zarqani dan As-suyuthi mensinyalir adanya kalangan yang berpendapatbahwa


mengetahui asbab an nuzul adalah hal yang sia-sia dalam rangka memahami AlQuran . mereka beranggapan bahwa memahami al quran dengan meletakan pada
konteks historis adalah sama dengan membatasi pesan-pesannya pada ruang dan
waktu ttertentu, namun keberatan seperti itu tidaklah berdasar karena tidak
mungkin menguniversalakan al quran diluar masa dan tempat pewahyuan, kecuali
melalui pemahaman yang semestinya terhadap Al Quran dalam konteks
kesejarahan.
Sementara itu , mayoritas ulama sepakat behwa konnteks kesejarahan yang
terakumulasi dalam riwayat-riwayat asbab an nuzulmerupakan satu hal yang
signifikan untuk memahami pesan-pesan al quran, dalam satu statemnnya ibn
taimiyah mengatakan:
asbab an nuzul sangat menolong dalam mengintepretasi al quran.
Ungkapan senada dikemukakan oleh ibn daqiq al ied dalam pernyataannya:
Penjelasan terhadap asbab an nuzul merupakan metode yang kondusif untuk
menginterpretasikan makna-makna Al Quran.
Bahkan al wahidi menyatakan ketidak mungkinan untuk mengiterpretasikan tanpa
mempertimbangkan aspek kisah dan asbab an nuzul
Urgensi pengetahuan akan asabab an nuzul dalam memahami al quran yang
diperlihatkan oleh ulama salaf ternyata mendapat dukungan dari ulama
khalaf.menarik untuk dikaji adalaah pendapat dari fazlur rahaman yang
menggambarkan Al Quran sebagai puncak dari sebuah gunung es, Sembilan per
sepuluh bagian terendam di bawah perairan sejarah, rahman menhjelaskan bahwa
sebagian ayat al quran sebenarnya mensyaratkan perlunnya pemahamanpemahaman terhadap situasi-situasi historis yang khusus yang memperoleh solusi
tanggapan dan komentar dari al quran uaraian ar rahman tersebut secara eksplisist
mengisyaratkan asbab an nuzul dalam memahami al quran.
Dalam uraian yang lebih rinci az zarqany mengemukakan urgensi asbab an nuzul
dalam memahami al quran, sebagai berikut:
membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidak pastian daam
menangkap pesan ayat-ayat al quran diantaranya dalam surat al baqarah ayat 115
dinyatakan bahwa timur dan barat mereupakan kepunyaan allahdalam kasus shalat
dengan melihat zahir ayat diatas seseorang boleh mengjadap kemana saja sesuai
kehendaknya ia seakan-akan tidka berkewajiban menghadap kiblat ketika shalat
akan tetapi ketika setelah melihat asab an nuzulnya tahapan bahwa inteepretasi
ayat itu keliru sebab ayat diatas berkaitan dengan seseorang yang sedang bereda
dalam perjalanan dan melakukan shlata diatas kendaraan , ataau berkaitan dengan
seseorang yang sedang berjihad dalam menentukan arah kiblat.
2. Mengatasi keraguan ayat yang diduuga mengandung pengertian umum.
Umpamanya dalam surat al anam [6] ayat 145 dikatakan :
"Katakanlah tidak kudapati didalam apa yyang diwahyukan kepadaku sesuatu yang

diharamkan bagi orang yang ingin memakainya, kecuali kalau makanan itu berupa
bangkai darah yang mengalir daging babi karena semua itu kotor atau binatang
yang disembelih bukan atas nama Allah (Q.S. Al Anam :145)
Menurut as syafI pesan ini tidak bersifat umum(hasr) untuk mengatasi
kemungkinan keraguan dalam ,memahami ayat diatas as syafiI menggunekan alat
bantu asbab an nuzul . menurutnya ayat ini diturunkan sehubungnan orang-0rang
kafir yang tidak mau makan sesuatu, kecuali apa yang telah mereka halalkan
sendiri karena mengharamkan apaa yang dihalalkan oleha allah ataupun sebaliknya
merupakan kebiasaan orang-orang kafir terutama orang-orang yahudi turnlah ayat
diatas.
menghususkan hokum yang terkandung dalam al quran bagi ulama yang
berpegang teguh pada pendapat bahwa yang menjadi pegangan adalah sebab yang
bersifat khusus (khusus as sabab ) dan bukanlah lafadz yang bersifat umum (umum
al lafazh) dengan demikian ayat zihar pada permulaan ayat al mujadalah [85] yang
berkenaan dengan aus ibn samit yang menzahir istrinya (khaulah binti hakim ibn
ats tsalabah ) hanya berlaku bagi kedua orang tersebut, hokum zihar yang berlaku
bagi selain keduanya adalah qiyas.
Mengidentifikasikan pelaku yang menyebabkan ayat al quran turun misalnya
aisyah pernah menjernihkan kekeliruan marwan yang menunjuk Abd Ar Rahman Ibn
Abu Bakar yang menyebabkan turunya ayat : dan orang yang berkat kepada orang
tuanya cis kamu berdua.(Q.S. al ahqaf :17) untuk meluruska persoalan
aisyah berkata kepada marwan : demi allah bukan dia yang menyebabkan ayat ini
turun, dan aku sanggup menyebut orang yang sebenarnya.
Memudahkan untuk memahami dan menghapal ayat al quran , serta untuk
memantapkan wahyu kedalam hati orang yang mendengarkanya sebab hubungan
sebab akibat (musabbab) ,hokum, peristiwa, pelaku, masa dan tempat merupakan
satu jalinan yang bias mengikat hati.
Taufiq adnan amal syamsul rizal panggabean menyatakan bahwa pemahaman
terhadap konteks kesejarahan pra quran dan pada masa al quran menjajikan
beberapa manfaat praktis. Pertama :Pemahaman itu memudahkan bagi kita
mengidentifikasikan gejala-gejala moral dan social pada masyarakat arab pada
masa itu , sikap al quran terhadapnya dan cara al quran memodifikasi atau
mentransformasi gejala itu hingga sejalan dengan pandanga dunia al quran; kedua
kesemuanya itu dapat dijadikan pedoman bagi umat islam dalam mengidentifikasi
dan menangani problem-problem yang mereka hadapi; ketiga , pemahaman
tentang konteks kesejarahan pra quran dan pada masa al quran dapat
menghindarkan kitta dari praktik-praktik pemaksaan prakonsep dalam islam.

Anda mungkin juga menyukai