Anda di halaman 1dari 76

MEDIA KOMUNIKASI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

EDISI 08 | 2014

ED ISI 08 | 2014

Songsong Masa Depan


dengan ENERGI ALTERNATIF
& RAMAH LINGKUNGAN

ME D I A K OMU NI K A S I K E ME NT E R I A N E NE R G I D A N SU MBE R D AYA M IN E RAL

efficient energy,
preserving the natural

Mengalihkan
Subsidi BBM untuk
Kegiatan Produktif

Pembangunan Jargas

On the Way

Editorial

PENANGGUNG JAWAB
Sekretaris Jenderal
M. Teguh Pamudji
Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan
Ir. Bambang Gatot Ariyono, M.M
Staf Ahli Bidang Komunikasi dan sosial
Kemasyarakatan
Ir. Ronggo Kuncahyo, M.M
Kepala Pusat Komunikasi Publik
Dr. Ir. Saleh Abdurrahman, M.Sc
Kepala Biro Hukum
Susyanto, SH. MH
Kepala Pusat Data dan Teknologi ESDM
Agung Wahyu Kencoro
Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama
Dr. Ir. Ego Syahrial, M.Sc
REDAKTUR
Kepala Bagian Tata Usaha, Puskom
Ir. Dwi Purwanto
Kepala Sub Bagian Rencana dan Keuangan, Puskom
Bambang Widjiatmiko
Kepala Sub Bagian Umum, Puskom
Arid Riza Abadi, S.Sos
Vagunaldi, S.Kom
Bunga Adi Mirayanti, S.I.Kom
Dian Eka Puspitasari, S.Sos.
EDITOR
Indra Tauhid C. S., M.A., Dian Lorinsa, S.IP.,
Judhi Purdhiyanto, Amna, S.Sos., Safii,
DESAIN GRAFIS & FOTOGRAFER
Melati Larasati Oktaviani, Didit Adiono,
Adi Noorfajarudin, Prawira,
Akbar Alfiannto, Arif Suryadi
ALAMAT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 18
Jakarta 10110
Tromol Pos: 1344/JKT 10013
Tel. / Faks: (021) 344 0649
email: puskom@esdm.go.id

MEDIA KOMUNIKASI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

EDISI 08 | 2014

EDISI 0 8 | 2 0 14

Depan
I ALTERNATIF
GKUNGAN

Para pembaca yang kami hormati

KESDM

MEDIA KOM UNIKA SI KEMENT ERIA N ENERG I DA N SUM BER DAYA MI NERA L

efficient energy,
ving the natural

editorial

Mengalihkan
Subsidi BBM untuk
Kegiatan Produktif

Indonesia, sejak dahulu kala, dikenal sebagai kawasan yang kaya. Kekayaan ini sungguh
sempurna, yaitu meliputi kekayaan geografis yang sangat strategis, kekayaan budaya,
kekayaan jumlah sumber daya manusia dan juga kekayaan sumber daya alam. Salah
satu sumber daya alam yang kondisinya cukup menjanjikan adalah sumber daya
energi yang bukan merupakan energi fosil. Gas alam adalah satu dari kekayaan yang
terkandung dalam bumi pertiwi.
Namun, kekayaan gas alam tersebut pada kenyataanya belum maksimal dimanfaatkan.
Banyak upaya yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh Pemerintah untuk dapat
memberdayakann sumber energi tersebut di Indonesia. Dari sekian banyak strategi
tersebut, diantaranya diimplementasikan melalui pembangunan jaringan distribusi
gas bumi untuk rumah tangga, atau yang akrab disingkat dengan kata jargas alias
jaringan gas.
Sedikitnya, ada beberapa muara penting yang hendak dituju Pemerintah melalui
pembangunan jargas tersebut, Yang paling utama adalan meningkatkan diversifikasi
penggunaan energi oleh kalangan rumah tangga. Selama ini, kebanyakan masih
menggunakan gas elpiji.
Selaras, implementasinya juga berpeluang sangat baik dalam hal kepedulian
lingkungan hidup, dimana gas alam merupakaan salah satu sumber energi yang
diklain bersih dan bersahabat dengan alam. Jangan lupa, pemanfaatan gas bumi
guna mengurangi penggunaan minyak bumi ternyata juga berdampak langsung
terhadap besaran subsidi.
Demi percepatan pembangunan jargas tersebut langkah pemasangan instalasiinstalasi jargas pun telah dimulai beberapa tahun yang lalu. Bisa disebut Pembangunan
jargas On the Way baik di daerah maupun pusat. Pada tahun 2011 pembangunan
jargas di rusun di wilayah Jabodetabek telah mulai dilakukan untuk lebih dari 5 ribu
sambungan.
Diharapkan, pembangunan jargas ini setidaknya mampu memberikan 2 dampak
positif utama. Pertama adalah pemberdayaan sumber daya energi yang selama ini
belum termanfaatkan secara optimal. Sedangkan yang kedua adalah meningkatkan
kesejahteraan masyakat Indonesia secara bertumbuh dan berkesinambunga. Betapa
tidak, penggunaan jenis energi ini setidaknya akan mampu meminimalisir penggunaan
sumber energi fosil yang kian menipis dan melambung harganya.
Hal ini tentu akan berdampak nyata pada pengurangan pasokann subsidi pemerintah
yang selanjutnya dapat dialihkan pada sektor-sektor produktif. Apabila hal ini mampu
diwujudkan secara merata dan berkesinambungan, dapat dipastikan bahwa citra
Indonesia sebagai negara digdaya ekonomi dunia dapat terwujud dalam kurun
waktu tak lama lagi.
Selamat Menyimak
Redaksi

Pembangunan Jargas

On the Way

11/27/2014 3:57:02 PM

edisi 08 I 2014

daftar isi
18

SAJIAN UTAMA

Pembangunan Jargas
On the Way

24

REGULASI
Aturan Baru
TENTANG BBN
18 SAJIAN UTAMA

3 EDITORIAL
6 SURAT ANDA

22 WACANA

8 HOT NEWS

3 Langkah Solusi dalam mencabut


Subsidi BBM
Ancaman dan Solusi BBM Bersubsidi
Indonesia

12 LENSA

Wamen ESDM Luncurkan BUKU


PUASA SUBSIDI BBM
Arah Kebijakan Energi 2015 :
Peluang dan Tantangan
Wamen ESDM Buka Pameran
Kelistrikan Indonesia 2014
Wakil Menteri ESDM Mendapat
Anugerah Bintang Mahaputra Utama
Peringatan Hari Jadi Pertambangan
Dan Energi Ke-69
Peresmian Fasilitas Produksi
Lapangan Banyu Urip Serta
Beberapa Proyek Di Sektor ESDM
Penghargaan Dharma Karya Energi
Dan Sumber Daya Mineral

Pembangunan Jargas
On the Way

edisi 08 I 2014

Permintaan Nikel Global Akan


Meningkat Tahun 2020

24 KOLOM

Dimulai, Reformasi Tata Kelola Migas


Mengalihkan Subsidi BBM untuk
Kegiatan Produktif

32 ENERGI MIX
KOTAK Pembangkit Listrik

34 REGULASI

PERMEN ESDM NOMOR 27


TAHUN 2014
Membuat Perizinan Mineral Dan
Batubara Lebih Sederhana

38 MIGAS

Diresmikan, Jargas di Cirebon


Warga Cirebon Cukup Keluarkan
Rp 21.000 Untuk Bahan Bakar
Rumah Tangga

Peresmian Fasilitas Produksi


Lapangan Banyu Urip dan ProyekProyek Sektor Energi dan Sumber
Daya Mineral
Perizinan Hulu Migas Diringkas Jadi
9 Pintu
Pertagas Pasok Gas Rumah Tangga
di Jababeka

44 ITJEN

Workshop Reviu Laporan Keuangan


Di Inspektorat Jenderal KESDM

45 MINERBA

Evaluasi Peraturan PerundangUndangan Pelaksanaan Kegiatan


Dekonsentrasi Dan Tugas
Pembantuan Pertambangan Mineral
Dan Batubara Tahun 2014
Peringatan Hari Jadi Pertambangan
ke-69
Peningkatan Nilai Tambah Mineral di
Balik Pemenang Nobel Fisika 2014

48 KETENAGALISTRIKAN

Mahakam Ulu Bangun Pembangkit


Listrik Tenaga Surya
KESDM Kirim Tim Inspeksi Tinjau
PLTU Kanci

Edisi 08 | 2014

52

BADAN
GEOLOGI

Badan Geologi KESDM


Sosialisasikan
System Informasi
Mineral Berbasis Web,
ke Negara ASEAN
Terminal LNG Tanjung Benoa
Beroperasi 2016
Mulai Oktober, Tarif Listrik
Pelanggan Nonsubsidi Turun
Pemerintah Ingin Bangun
Pembangkit 10.000 MW Per Tahun
Wakil Menteri ESDM Buka Pameran
Kelistrikan Indonesia 2014
Proyek Transmisi Sumatera
Dan Transmisi Sumatera Jawa
Dicanangkan

52 EBT

Peresmian Pengoperasian PLTP


PATUHA
Journalist Tour Uji Jalan
Pemanfaatan Biodiesel (B20) Pada
Kendaraan Bermotor
10 GW Energi Listrik Bisa Dihasilkan
PLTN Di Bangka
Lebih Dari 30 Ribu Rumah Tangga
Mendapatkan Listrik Dari Energi
Baru Terbarukan
Launching Permen ESDM
Nomor 27 Tahun 2014

62

72

Sebagai Bahan Bakar


Nabati

Industri Energi Ramah


Lingkungan

POTENSI
Potensi Malapari

54 BADAN GEOLOGI

Gempa Letusan SEMERU Terus


Meningkat
Museum Mart Dibuka
Badan Geologi KESDM
Sosialisasikan System Informas

56 BALITBANG
Finalisasi Dan Pendalaman
Knowledge Based Project
Management
PPPGL Selenggarakan FGD Studi
Geologi Cekungan Halmahera
Selatan
Sosialisasi Aplikasi Bahan Bakar
Dimetil Eter Untuk Kompor Gas
Rumah Tangga
Aplikasi Gasifikasi Batubara Untuk
Pembangkit Listrik

KESELAMATAN
Menerapkan K3 Di
64 TEKNOLOGI

SHANNON-WIENER INDEX (SWI)


Sebagai Indikator Dari Diversifikasi
Pembangkit Dan Tingkat Keamanan
Energi Listrik Nasional
Teknologi Cybersecurity Pada
Jaringan Listrik

68 LINGKUNGAN
Dunia Flora Mampu Urai Limbah
Metal Dan Zat Berbahaya
Cara Baru Tangani Polusi Merkuri

70 KESELAMATAN

Mengenal Nonpower Air Purifying


Respirator (NAPR)

74 GLOSSARY

60 BADIKLAT



Diklat Juru Ledak Kelas II


Angkatan VI
Diklat MOTIVASI Kerja
Diklat Pengawas Operasional
Pertama
Roadshow Program Diklat

62 POTENSI

Potensi MALAPARI Sebagai BAHAN


BAKAR NABATI

edisi 08 I 2014

surat pembaca

SPESIFIKASI BBG

OVERBURDEN

PETROLOGI BATUBARA

Saya ingin mengetahui informasi


mengenai spesifikasi BBG jenis Dimetil
Eter. Atas perhatiannya saya ucapkan
terima kasih.

Jenis limbah yang dihasilkan dari


berbagai jenis kegiatan dalam
pertambangan salah satunya adalah
limbah batuan Overburden. Kami
memerlukan informasi yang berkaitan
dengan Overburden. Atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.

Kami ingin memerlukan informasi yang


berkaitan dengan Petrologi Batubara.
Informasi tersebut dibutuhkan untuk
penulisan makalah yang sedang kami
buat. Atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih.

Rachmad - Banten
Bapak Rachmad Yth
Terima kasih atas pertanyaannya yang
diajukan. Informasi tersebut dapat
dilihat dengan mengakses http://www.
migas.esdm.go.id/data-kemigasan/195/
Spesifikasi-BBG Disana terdapat
spesifikasi BBG jenis Dimetil Eter untuk
rumah tangga dan industri.
Salam redaksi

edisi 08 I 2014

Rizal Mrwan - Medan


Bapak Rizal Marwan Yth
Terima kasih atas pertanyaannya yang
diajukan. Overburden adalah batuan
yang tidak mengandung bijih atau yang
kadar bijihnya dianggap terlalu rendah
untuk dapat diolah secara ekonomis
menurut proses yang diterapkan
sehingga harus disisihkan terlebih
dulu sebelum diolah. Batuan ini tidak
mengandung mineral dan menutupi
atau berada di antara zona mineralisasi.
Batuan ini juga bisa mengandung
mineral dengan kadar rendah.

Salam redaksi

Roni Suswanto - Malang


Bapak Roni Suswanto Yth
Terima kasih atas pertanyaannya yang
diajukan. Petrologi batubara merupakan
cabang dari ilmu geologi yang
mempelajari komponen organik dan
anorganik yang membentuk batubara,
asal mulanya, sejarah geologinya dan
sifat-sifatnya yang berkaitan dengan
komposisinya. Ilmu yang berlandaskan
pada hasil pengamatan komponen
organik dan anorganik secara
mikroskopis ini, selanjutnya menjadi
dasar penentuan jenis dan peringkat
batubara.

Salam redaksi

Untuk kritik, saran maupun artikel dapat dikirimkan ke:


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Jl. Medan Merdeka Selatan No.18 - Jakarta 10110, Tromol Pos : 1344/JKT 10013
Tel. / Faks. (021) 344 0649, email. publikasi@esdm.go.id

KAPUK RANDU

TAILING

Seperti diketahui jika Indonesia sebagai negara agraris


memiliki potensi biomassa yang terbilang besar. Salah satu
sumber biomassa yang potensial dan selama ini belum
banyak digunakan adalah kapuk randu. Dan di masa yang
akan datang tentunya akan menjadi salah satu sumber energi
alternatif. Mohon dapat dijelaskan secara singkat tentang
kapuk randu tersebut. Terima kasih.

Dalam kegiatan
pertambangan ada limbah
yang dihasilkan, salah
satunya adalah Tailing. Bisa
dijelaskan sedikit mengenai
Tailing tersebut. Atas
perhatiannya kami ucapkan
terima kasih.

Anwar Imran Cilacap


Bapak Anwar Satrio Yth
Terima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Kapuk randu
atau kapuk (Ceiba pentandra) adalah pohon tropis yang dapat
tumbuh hingga setinggi 6070 m. Pohon ini dapat memiliki
batang pohon yang cukup besar hingga mencapai diameter
tiga meter. Banyak ditanam di Asia, terutama di pulau Jawa,
Malaysia, Filipina dan Amerika Selatan.
Untuk bisa dimanfaatkan sebagai biodiesel, minyak biji
kapuk randu perlu melewati tiga proses terlebih dahulu.
Proses tersebut dimulai dari pengambilan minyak biji kapuk,
pemurnian minyak dan transesterifikasi. Aplikasi dari minyak
biji kapuk yang telah melewati proses-proses tersebut dapat
langsung dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif
pengganti BBM.Pemanfaatan minyak biji kapuk randu sebagai
bahan biodiesel merupakan alternatif yang ideal untuk
mengurangi tekanan permintaan bahan bakar minyak dan
penghematan penggunaan cadangan devisa.

Susilo Purnomo - Semarang


Bapak Susilo Purnomo Yth
Terima kasih atas
pertanyaannya yang
diajukan. Tailing adalah
limbah yang berbentuk pasir
kasar dan halus yang kadar
logamnya terlalu kecil untuk
digiling lebih halus dan diolah
lagi.

Salam redaksi

PERSETUJUAN
PROSEDUR WPS
Kami ingin mengetahui
persyaratan apa saja untuk
Persetujuan prosedur
pengelasanWelding
Procedure Spesification
(WPS). Mohon dapat
diberikan informasinya.
Terima kasih.
Ami Suwandi Jakarta
Ibu Ami Suwandi Yth
Terima kasih atas
pertanyaannya yang
diajukan. Anda dapat
mengunjungi Ruang
Pelayanan Investasi Migas
Terpadu Gedung Plaza
Centris Lantai 1 - Jl HR
Rasuna Said Kav. B-5. Disana
terdapat informasi yang Ibu
butuhkan.

Salam redaksi

Salam redaksi
edisi 08 I 2014

HOT NEWS

3 Langkah
Solusi dalam
mencabut
Subsidi BBM
Pemerintah sejak beberapa waktu yang lalu berupaya
mengurangi ketergantungan pada minyak bumi dengan
cara melakukan diversifikasi dari bahan bakar minyak
(BBM) ke bahan bakar gas. Kebijakan ini juga secara
bertahap mengurangi beban subsidi terhadap BBM
sehingga anggaran Pemerintah dapat dialihkan untuk
kepentingan lain seperti pembangunan infrastruktur,
kesehatan maupun pendidikan

embengkaknya beban
fiskal untuk membiayai
anggaran subsidi bahan
bakar minyak akhiakhir ini kembali ramai dibicarakan
di berbagai media. Umumnya
pembicaraan terfokus pada wacana
untuk mengurangi subsidi Bahan
Bakar Minyak (BBM) antara lain ada
yang mengusulkan pemerintah segera
menaikkan harga BBM bersubsidi dan
ada pula yang mengusulkan untuk
melakukan pembatasan konsumsi
BBM bersubsidi misalnya dengan
menerapkan smart card, pembatasan
ukuran silinder kendaraan, dan
regionalisasi lokasi SPBU yang menjual
BBM bersubsidi, dan sebagainya.
Secara garis besar usulan tersebut
diatas dapat dikelompokkan kedalam
usulan kebijakan berdasarkan
mekanisme pasar yaitu menaikkan
harga BBM dan usulan kebijakan non
mekanisme pasar berupa penjatahan
atau rationing. Dari seluruh wacana
yang dikemukakan tersebut solusi
menaikkan harga BBM merupakan
solusi yang paling efektif untuk
mengendalikan konsumsi BBM
sekaligus untuk mengurangi beban
fiskal bagi membiayai susbsidi BBM.
Sedangkan solusi kebijakan non
8

edisi 08 I 2014

mekanisme pasar berdasarkan teori


maupun praktiknya akan memerlukan
biaya yang cukup besar dalam
pengimplementasiannya dan memiliki
moral hazard atau rawan untuk
diselewengkan.
Dari simpang siur pembicaraan terkait
wacana untuk mengurangi beban
fiskal untuk membiayai subsidi BBM,
pembicaraan untuk mengalihkan
BBM bersubsidi ke gas (Bahan Bakar
Gas:BBG atau Liquefied Petroleum Gas
for Vehicles:LGV) sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor hampir tidak
terdengar lagi. Padahal diversifikasi
bahan bakar kendaraan bermotor
ini jika dilakukan bersamaan dengan
penaikan harga BBM akan saling
mendukung karena konsumen akan
memiliki pilihan yaitu membeli BBM
dengan harga relatif mahal atau beralih
ke gas yang harganya lebih murah.
Terkait diversifikasi ke gas ini, sejak
tahun 2007, Pemerintah telah
melaksanakan beberapa program
yaitu konversi minyak tanah ke LPG
dan pembangunan jaringan distribusi
gas bumi untuk rumah tangga yang
telah dimulai sejak tahun 2009 dengan
jumlah sambungan terpasang yang
teraliri gas bumi sampai dengan tahun

2012 yaitu sebesar 56.137 sambungan


rumah tangga.
Selain itu, Pemerintah juga
membangun SPBG yang telah dimulai
sejak tahun 2011 di kota Palembang
dan kembali dilanjutkan pada tahun
2012 di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo
serta program pembagian converter
kit secara bertahap yang telah
berlangsung sejak tahun 2011 yang
peruntukan diawali di wilayah DKI
Jakarta, Palembang dan Surabaya.
Dari beberapa usulan-usulan para
pakar, tampaknya pemerintah
ragu untuk menaikkan harga BBM
bersubsidi atau mencabut subsidi BBM
100%, karena ini akan mendongkrak
naik inflasi yang cukup tinggi, dilain
pihak pemerintah juga sudah mulai
tampak kerepotan mensubsidi BBM
yang semakin tahun semakin besar
menggerus APBN.

HOT NEWS
Berikut adalah 3 langkah dasar untuk
solusi dalam mengatasi permasalahan
tersebut, yang secara garis besar
sebagai berikut :
Subsidi BBM dicabut 100%
sehingga mengikuti harga pasar
internasional
Semua kendaraan pribadi wajib
menggunaan Bahan Bakar Non
Subsidi
Kendaraan Umum dan Angkutan
menggunakan Bahan Bakar Gas,
di awal sebelum infrastruktur
CNG selesai, sementara bisa
menggunakan Gas LPG atau
Vi-Gas, kemudian setelah
infrastruktur CNG selesai di
alihkan ke CNG sesuai dengan
perkembangan infrastrutur CNG
yang programnya sudah mulai
dijalanan oleh kementrian ESDM.
Dengan mencabut subsidi BBM,
maka pemerintah tidak perlu pusing
lagi untuk menganggarkan subsidi
BBM dalam APBN nya, dan dengan
mengalihkan semua kendaraan umum
dan angkutan untu menggunaan
Bahan Bakar Gas maka diharapan
tidak terjadi inflasi yang berlebihan.
Selain itu masalah pengawasan dalam
penggunaaan BBM bersubsidi dan BBM
non subsidi menjadi tidak sulit, karena
semua kendaraan pribadi tanpa kecuali,
wajib menggunakan BBM non Subsidi.
Kebutuhan Bahan Bakar Gas secara
nasional tidak terlalu besar karena
yang dikonversi hanyalah kendaraan
angkutan saja, dibeberapa SPBU
sekarang sudah ada infrastruktur untuk
pengisian Vi-Gas.
Sisa anggaran subsidi BBM yang ada
digunakan untuk mensubsidi konverter
kit untuk kendaraan angkutan dan
kendaraan umum.
Ini adalah langkah yang paling baik
dibandingkan dengan menaikan harga
BBM subsidi, karena akan lebih besar
memicu inflasi. Inflasi tidak akan terjadi
signifikan jika kendaraan angkutan
memakai BBG sementara harga BBG
malahan lebih rendah dibandingkan
BBM yang non subsidi.
Dengan langkah tersebut maka
pencabutan subsidi BBM tidak akan
membawa dampak terlalu banyak bagi
semua pihak, baik pemerintah maupun
rakyat. Pelaksanaan nya bisa dimulai
secara bertahap per wilayah untuk
penyediaan konverter kitnya. Semoga
3 langkah solusi ini bermanfaat.
edisi 08 I 2014

HOT NEWS

Ancaman dan
Solusi BBM
Bersubsidi
Indonesia
Saat ini, kebutuhan akan sumber energi terutama Bahan Bakar
Minyak (BBM) tidak lagi seimbang dengan kuota yang tersedia.
Adapun produksi minyak Indonesia yang dapat diolah di
kilang dalam negeri hanya sekitar 600-800 ribu barel per hari
(bph). Sementara kebutuhan BBM dalam negeri mencapai 1,5
juta bph, ini berarti terjadi defisit 600-700 ribu bph. Terlebih
lagi semenjak dicabutnya status Indonesia sebagai negara
pengekspor minyak atau lebih dikenal sebagai OPEC pada
tahun 2008, Indonesia telah mengubah status menjadi oil
importing country.

ermasalan ini tentu akan


berdampak kepada BBM
bersubsidi yang telah
menjadi permasalahan utama
Indonesia. Subsidi BBM memiliki
porsi sebesar Rp 350 triliun dari total
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Perubahan (APBN-P) 2014
atau setara dengan 18%. Hal ini akan
menghambat keinginan Indonesia
untuk berkembang. Mengamati hal
tersebut, Ir. Tutuka Ariadji, M.Sc.,
Ph.D (Dosen Teknik Perminyakan
ITB) berpendapat bahwa kondisi ini
akan terus berdampak besar untuk
Indonesia, terutama dari segi kemajuan
negara.

produksi adalah 1,6 juta barel per hari,


kondisi tersebut sempat membuat
Indonesia menjadi negara terkemuka
di bidang tersebut. Namun, secara
berlahan, predikat tersebut mulai
tercabutkan dari Indonesia, mengingat
bahwa pencapaian per harinya hanya
600-800 ribu barel. Tetapi, jatah untuk
kontraktor adalah 15%, sehingga
Indonesia hanya mendapatkan sekitar
700 ribu barel jika dipatok 800 ribu
bph. Sempat digadangkan bahwa
pada tahun 2025, produksi minyak
di Indonesia akan sangat berkurang,
yaitu sekitar 400 ribu bph. Hal tersebut
dapat terjadi apabila tidak dilakukan
proses eksplorasi lebih gencar lagi.

Produksi Minyak dan Gas di


Indonesia
Era 70-an, Indonesia tercatat sebagai
pengekspor minyak dengan hasil

Berbeda dengan minyak, produksi gas


alam diprediksi akan terus berkembang
dan bertahan hingga 2040. Menurut
Tutuka, gas alam ini akan menjadi

10

edisi 08 I 2014

pendokrak sumber pendapatan


negara. Titik penyebaran cadangan gas
di Indonesia relatif banyak, ditambah
lagi dengan penemuan lokasi baru
di daerah Indonesia bagian timur.
Namun, penggunaan gas dikalangan
masyarakat masih cenderung kecil
dibandingkan minyak bumi.
Permasalahan BBM Bersubsidi di
Indonesia
Diberlakukannya BBM bersubsidi di
Indonesia telah berlangsung semenjak
zaman pemerintahan Soeharto.
Hingga saat ini, pemerintah masih
menganggarkan biaya khusus untuk
subsidi tersebut. Ditambah lagi
dengan menurunnya produksi BBM di
Indonesia dan mengharuskan negara
ini untuk melakukan impor minyak
bumi mentah mau pun olahan dari
negara penghasil minyak bumi, seperti

HOT NEWS

Pemerintah Indonesia harus berani


untuk berinvestasi dan menginjeksi
eksplorasi minyak bumi demi
tercapainya target produksi BBM, tanpa
hal tersebut Indonesia akan terus
mensubsidi untuk kepentingan rakyat,
tutur Tutuka ketika ditemu di ruangan
kerjanya. Tutuka turut menambahkan
bahwa produksi yang hingga saat ini
dilakukan adalah sekitar 35-40 % dari
besar cadangan minyak bumi yang
tersedia. Namun, tentu saja harus
dilakukan eksplorasi secara gencar
untuk memproduksi sisa kandungan
tersebut. Salah satu teknik yang
dapat diterapkan adalah Enhanced
Oil Recovery(EOR), yaitu teknik
peningkatan produksi minyak dengan
menginjeksikan fluida ke dalam
reservoir untuk mendesak minyak
yang masih tersisa ke sumursumur
produksi. Proyek EOR ini terntu akan
memakan biaya yang banyak, dan
pemerintah harus menginjeksi untuk
perwujudannya.

Singapura, Arab Saudi, Qatar, dan


negara lainnya. Indonesia per harinya
harus mengimpor sekitar 700-900 ribu
barel untuk memenuhi kebutuhan
negara. Tentu saja harga yang
dibayarkan adalah harga minyak secara
internasional.
BBM yang diproduksi di dalam negeri
tentu akan lebih murah dibandingkan
dengan harga minyak impor. Selisih
harga hampir mencapai Rp 6000 untuk
setiap harga minyak impor yang saat
ini tercatat senilai Rp 11500. Jika harga
tersebut diperjualkan ke masyarakat,
maka tentu akan menimbulkan
permasalahan baru, mengingat bahwa
masyarakat kita suah terbiasa dengan
adanya nilai bantuan dari pemerintah.
Kondisi inilah yang menyebabkan
adanya penganggaran dana khusus
subsidi energi di Indonesia.

Ancaman dan Solusi BBM Bersubsidi


Indonesia
Menurut Tutuka, pemerintah
Indonesia seharusnya berani
mengambil tindakan lebih terkhusus
eksplorasi energi fosil, khususnya
minyak bumi. Tutuka memprediksi
bahwa jika kondisi tersebut dibiarkan
berlangsung terus menerus, maka
subsidi yang harus dibayar oleh
pemerintah Indonesia adalah
senilai Rp 430 triliun pada tahun
2030. Hal ini merupakan ancaman
yang paling menakutkan, karena
dapat menghambat terjadinya
pembangunan secara menyeluruh
di berbagai wilayah Indonesia.
Kondisi turut didukung apabila
belum didukungnya penerapan
energi alternatif oleh pemerintah dan
masyarakat, akibat ketergantungan
dengan energi fosil.

Selain melakukan eksplorasi, Tutuka


turut menambahkan bahwa Indonesia
harus mampu mengubah pola pikir
dan memperhatikan masyarakat,
khususnya daerah perdesaan.
Sebelum biaya subsidi diturunkan,
pemerintah harus memberikan
fasilitas dan perbaikan infrastruktur
untuk masyarakat, seperti peebaikan
transportasi umum dan transportasi
khusus desa, menginjeksi wirausaha
rakyat kecil, dan berfokus kepada
pendidikan rakyat kecil. Sehingga
pemakaian BBM akan mulai berkurang.
Maka, dana subsidi tersebut dapat
diturunkan dan disalurkan untuk
pembangunan di beragai wilayah.
Selain mewujudkan pembangunan,
rakyat pun akan merasa terfasilitasi.
Tutuka juga menambahkan bahwa
ITB turut memiliki perannya di dalam
bidang tersebut. ITB harus siap
untuk membantu pemerintah dalam
pengeksplorasian, pemetaan, dan
tentu dari segi teknologinya, Selain
itu, ITB juga harus siap mewujudkan
energi alternatif pengganti yang
hampir setara energi fosil, dan turut
mendukung adanya penelitian untuk
nuklir, dan material lainnya.
edisi 08 I 2014

11

LENSA

Wamen ESDM
Luncurkan
BUKU PUASA
SUBSIDI BBM
Wakil Menteri ESDM, Susilo
Siswoutomo meluncurkan buku
berjudul Puasa Subsidi BBM di
Kementerian ESDM,
Jakarta (11/10).

cara tersebut berlangsung di sela Malam


Penganugerahan Festival Sadar Energi 2014. Buku
yang terdiri dari 7 (tujuh) bab tersebut berisi ide-ide
dan gagasan serta pengalaman Wakil Mneteri ESDM, Susilo
Siswoutomo selama menjadi Wakil Menteri ESDM selama
hampir dua tahun. Buku tersebut juga n berisi pengalaman

dalam berbagai hal seperti, penyelesaian proses renegosiasi


Tangguh, renegosiasi kontrak 107 Kontrak Karya (KK) dan
PKP2B termasuk Freeport, Newmont dilakukan.
Selama hampir dua tahun saya menjabat sebagai Wakil
Menteri ESDM, saya menjalankan apasaja untuk membantu
Menteri menjalankan kewajiban tupoksinya, menjalankan
tupoksi Kementerian ESDM dan hal-hal yang perlu saya
sampaikan dalam kaitan tantangan-tantangan energi
kedepan, ujar Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo dalam
kata sambutannya.
Didalam buku tersebut Wamen juga menuliskan mengenai
tantangan kedepan serta PR yang harus dilaksanakan
pemerintahan yang baru. Juga dituliskan bagaimana cara
menyelesaikan masalah-masalah krusial yang dihadapi oleh
bangsa kita dari segi energi dan sumber daya mineral baik
dari segi pengembangan secara masif, catur dharma energi
kemudian pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya
mineral juga mengenai energi baru terbarukan, imbuh Susilo.
Buku ini saya dedikasikan bukan untuk menggurui atau
mendikte para pakar energi atau lainnya, namun hanya
sebagai pengetahuan personal saja bagaimana sulitnya
melakukan produksi eksplorasi migas dan pertambangan,
sehingga masyarakat juga harus melakukan penghematan
penggunaan energi, jelas Wamen.

Arah Kebijakan Energi 2015 :


PELUANG dan TANTANGAN
Dalam rangka Dies Natalis Universitas Dipenegoro,
Semarang, Wamen ESDM Susilo Siswoutomo
memberikan Kuliah Umum dengan tema Arah
Kebijakan Energi 2015 : Peluang dan Tantangan (09/10).

12

edisi 08 I 2014

LENSA

Wamen ESDM
BUKA PAMERAN
KELISTRIKAN
INDONESIA 2014
Wakil Menteri ESDM Susilo
Siswoutomo membuka Pameran
Kelistrikan Indonesia yang digelar di
Jakarta Convention Center (02/10).

ada kesempatan tersebut Wamen didampingi oleh


Direktur Jenderal ketenagalistrikan, Ketua Masyarakat
ketenagalistrikan Indonesia Harry Jaya Pahlawan,
Direktur Operasi Jawa-Bali-Sumatera Pt PLN Ngurah Adnyana,
dan Ketua Panitia hari Listrik Nasional (HLN) ke-69 Sri Andini.
Wamen ESDM dalam kata sambutannya mengharuskan
pertemuan dalam seminar-seminar dan pameran di sektor
kelistrikan ini dapat membawa perubahan banyak dalam
sektor ketenagalistrikan.
Menurutnya dengan kebutuhan tambahan pembangkit listrik
antara 5.000-6.000 MW per tahun, peran swasta dalam
penyediaan tenaga listrik menjadi sangat vital. Sinergi antara
pemerintah dan masyarakat ketenagalistrikan merupakan
keharusan agar listrik Indonesia tetap menyala. Hari ini
merupakan hajatan perkawinan antara pemerintah, MKI, PLN,
dan para investror, ujar Wamen.

ada kuliah umum tersebut Wamen


ESDM mengungkapkan kebutuhan
energi Bahan Bakar Minyak (BBM)
saat ini mencapai 1,5 juta barel per hari
dan terus meningkat tiap tahunnya.
Besarnya subsidi yang diberikan oleh
Pemerintah dirasa sudah memberatkan
Anggaran PembelanjWaan Negara
(APBN). Setiap hari pemerintah harus
menyediakan dana sekitar satu triliun
rupiah untuk BBM, ujarnya. Kenyataanya
BBM subsidi banyak dinikmati oleh
kalangan menengah keatas sehingga
ibarat menggarami air laut yang tak ada
habisnya. Padahal dengan nilai subsisidi
BBM yang sebesar 1,2 Trilliun per hari
itu banyak infrastruktur yang dapat
dibangun dan dinikmati orang banyak.

Pameran Kelistrikan Indonesia mengusung tema Percepat


Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan untuk
Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional . Pameran yang
dilaksanakan tanggal 1 3 Oktober 2014 dan diikuti oleh 100
perusahaan energi dan kelistrikan lokal maupun internasional
ini merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh
Listrik Indonesia. Sebelumnya pameran ini juga sukses dihelat
di Jakarta (2010), Palembang (2011), Batam (2012), serta
Surabaya (2013).
Pada pameran ini Direktorat Jenderal Ketenagalitrikan
Kementerian ESDM juga turut berpartisipasi ini dengan
menghadirkan booth yang memberikan informasi seputar
investasi ketenagalistrikan.

Salah satu langkah yang perlu dilakukan


untuk mengurangi subsidi BBM adalah
dengan pengembangan energi
terbarukan. Terkait hal tersebut maka
Wamen mengajak komunitas Perguruan
Tinggi untuk ikut serta aktif dalam
pembangunan energi terbarukan yang
ramah lingkungan. Perguruan Tinggi
dan dunia pendidikan di Indonesia
sangat penting peranannya, salah
satunya dengan melakukan banyak
penelitian pengembangan energi
terbarukan seperti panas bumi, tenaga
angin, surya, gelombang laut, dan lain
sebagainya. Sehingga energi terbarukan
nantinya tak hanya menjadi energi
alternatif tapi menjadi sumber energi
utama.

Pada kesempatan tersebut Wamen


ESDM menyaksikan penandatangan
kerja sama antara Sekolah Tinggi Energi
dan Mineral (STEM) Akamigas dengan
Lembaga Penjamin Pengembangan
Mutu Pendidikan (LP2MP) UNDIP.
Kerjasama ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan tenaga
pendidik, mengoptimalkan pemanfaatan
fasilitas praktek bagi mahasiswa/i,
dan untuk menyiapkan SDM bidang
ESDM yang kompeten dan handal.
Dengan kerjasama ini kedepannya
diharapkan dapat menghasilkan riset
yang tersinkronisasi dengan kebutuhan
industri.

edisi 08 I 2014

13

LENSA

Wakil Menteri ESDM Mendapat


Anugerah Bintang Mahaputra Utama
Bertempat di Istana Negara Jakarta, Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Susilo
Siswoutomo menerima penganugerahan Bintang Mahaputra Utama (13/10). Penyematan
Bintang Mahaputera Utama dilakukan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia
Susilo Bambang Yudhoyono.

nugerah Bintang Mahaputera Utama diberikan kepada mereka yang


dianggap berjasa luar biasa guna keutuhan, kelangsungan dan
kejayaan Bangsa dan Negara. Penghargaan tersebut ditetapkan dalam
Surat Keputusan Presiden. Dalam kesempatan tersebut Kepala Negara juga

menganugerahkan Tanda Kehormatan


RI kepada 68 orang pejabat dan mantan
pejabat Kabinet Indonesia Bersatu atas
jasa-jasanya pada berbagai bidang yang
dinilai bermanfaat untuk kemakmuran
dan kesejahteraan bangsa.
Susilo Siswoutomo lahir di Boyolali, 4
September 1950 dan menjadi Wakil
Menteri ESDM sejak tahun 2013 silam
menggantikan Rudi Rubiandini. Sebagai
Wakil Menteri ESDM, Susilo diserahi
tugas untuk melakukan pekerjaanpekerjaan penting Kementerian ESDM
terutama renegosiasi kontrak dengan
beberapa perusahaan seperti PT
Freeport Indoensia, PT Newmont.
Selain itu juga menjadi bagian dari tim
renegosiasi harga jual gas LNG Tangguh
ke Fujian yang berhasil meningkatkan
penermaan negara lebih dari 400
persen dari kontrak semula. Wamen
juga konsen terhadap peningkatan nilai
tambah untuk produk mineral dengan
melarang ekspor bahan mentah dengan
melakukan proses pemurnian di dalam
negeri.

Peringatan Hari Jadi


Pertambangan Dan
Energi Ke-69
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi
(HPE) ke-69 yang dilaksanakan di Kantor Kementerian
ESDM (02/10). Tahun ini tema yang diusung adalah
Dengan Semangat Hari Jadi Pertambangan dan
Energi Kita Wujudkan Ketahanan dan Kemandirian
Energi Nasional untuk Kesejahteraan Rakyat.

14

edisi 08 I 2014

LENSA

Peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu


Urip Serta Beberapa Proyek Di Sektor ESDM
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mendampingi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung melakukan peresmian Fasilitas
Produksi Lapangan Banyu Urip dan beberapa proyek sektor ESDM di Bojonegoro, Cepu, Jawa
Timur (08/10). Turut mendampingi dalam acara tersebut Dirjen Migas Kementerian ESDM A.
Edy Hermantoro serta Plt. Kepala SKK Migas J. Widjonarko.
groundbreaking serta 1 proyek yang masih dalam tahap
pelaksanaan atau penyelesaian (on going project). Dari jumlah
tersebut, 4 diantaranya merupakan proyek migas, 9 proyek
kelistrikan dan 1 proyek energi terbarukan. Proyek-proyek
tersebut adalah:
Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip Wilayah Kerja Blok
Cepu.
Kilang LNG Donggi Senoro.
PLTU di provinsi Nanggroe Aceh Darusalam, Kepulauan
Riau, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara
Barat.
Proyek PLTP Patuha, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa
Barat.
Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Gresik-Semarang.

eresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine dan


penandatanganan prasasti oleh Menko Perekonomian
Chairul Tanjung. Sedangkan prasasti peresmian Fasilitas
Produksi Lapangan Banyu Urip telah ditandatangani Presiden
Susilo.Bambang Yudhoyono di VIP Room Bandara Juanda,
Selasa.(07/10).
Dalam laporannya Sekjen Kementerian ESDM M. Teguh
Pamudji mengatakan proyek yang diresmikan ini berjumlah
14 proyek, terdiri dari 12 proyek yang telah selesai
pembangunannya dan 1 proyek yang masih dalam tahap

alam peringatan HPE tersebut


dilaksanakan upacara yang
dipimpin oleh Wakil Menteri
ESDM Susilo Siswoutomo. Peserta
Upacara terdiri dari para Pejabat Eselon
I dan II di lingkungan Kementerian
ESDM, anggota DEN, pejabat BPH
Migas, dan SKK Migas, Direksi BUMN
dan stakeholder sektor ESDM, para
mantan pejabat Eselon I Kementerian
ESDM, Perwakilan Staf Unit Eselon
I Kementerian ESDM, serta Dharma
Wanita Kementerian ESDM.
"Tema ini bagi kita (KESDM) merupakan
tantangan yang bukan main," ujat
Wamen ESDM dalam sambutannya. Dia
menambahkan, belakangan ini kinerja
dan apapun peristiwa yang terjadi

Total investasi proyek-proyek sektor Energi dan Sumber Daya


Mineral yang diresmikan sebesar US$ 7,388 miliar. Sedangkan,
terdapat satu proyek yaitu Pipa Transmisi Gas-Bumi ArunBelawan yang masih dalam tahap penyelesaian dalam waktu
dekat dengan investasi proyek tersebut sebesar US$ 586,04
juta.
Dengan diresmikannya proyek-proyek energi dan sumber
daya mineral ini diharapkan dapat terwujud infrastruktur
yang handal dan bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan
negara, guna pembangunan berkelanjutan dan terwujudnya
kesejahteraan rakyat.

berkaitan dengan KESDM selalu menjadi sorotan dan perhatian masyarakat. "Kita
tahu apa yang terjadi, tuntutan negara, masyarakat kepada kita, kinerja saudarasaudara menjadi sorotan, dibahas dimana-mana, media, DPR dan lainnya," imbuh
Susilo.
Hal ini terjadi mengingat sektor energi dan sumber daya mineral menyangkut hajat
hidup orang banyak untuk itulah alasan selalu menjadi sorotan dan perbincangan.
"Karena ESDM merupakan hajat hidup orang banyak, rakyat Indonesia, ditangan
saudara-saudaralah ditentukan apakah negara kita akan lebih maju atau terpuruk,"
jelasnya.
Di saat yang sama juga dilaksanakan pameran yang diikuti oleh masing-masing
unit Eselon I di Lingkungan Kementerian ESDM dan stakeholder. Selain itu juga juga
dilakukan pemberian Penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral
kepada 35 penerima penghargaan dari unit Kementerian ESDM dan BUMN sektor
ESDM atas jasa-jasanya dalam mengembangkan sektor energi dan sumber daya
mineral. Selain itu Penghargaan K3 Sektor Minerba juga akan diberikan kepada 5
perusahaan yang memberikan perhatian khusus kepada Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di sub sektor Mineral dan batubara.

edisi 08 I 2014

15

LENSA

Penghargaan Dharma Karya


Energi Dan Sumber Daya Mineral
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) dalam rangka
memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-69 tahun 2014, memberikan penghargaan
Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(Menteri ESDM). Pemberian penghargaan ini diselenggarakan dalam rangkaian

pacara memperingati Hari Jadi Pertambangan


dan Energi ke-69 yang diperingati pada tanggal
28 September setiap tahunnya, kali ini bertempat
di Plaza Kementerian ESDM (02/10) oleh Pembina
upacara, Wakil Menteri ESDM, Ir. Susilo Siswoutomo.
Dalam tema Dengan Semangat Hari Jadi Pertambangan
dan Energi, Kita Wujudkan Ketahanan dan Kemandirian
Energi Nasional Untuk Kesejahteraan Rakyat kali ini, Ir. Susilo
Siswoutomo memberikan penghargaan Dharma Karya Energi
dan Sumber Daya Mineral dalam bentuk piagam kepada 35
(tiga puluh lima) orang pegawai/karyawan/tim/lembaga/
perusahaandi lingkungan Kementerian ESDM dan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) sektor Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM).
Dasar hukum pemberian penghargaan ini adalah Peraturan
Menteri ESDM Nomor 34 Tahun 2008 tentang Penghargaan
Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral yang
ditetapkan pada tanggal 8 Oktober 2008. Sedangkan
keputusan pemberian penghargaan tahun 2014 dituangkan
dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 3629 K/74/MEM/2014
tanggal 19 September 2014 tentang Pemberian Penghargaan
Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2014.
Pemberian penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber
Daya Mineral bertujuan untuk menghargai jasa seseorang
(pegawai atau karyawan) atau lembaga/perusahaan dalam
pemikiran, kebijaksanaan, keputusan, dan pembangunan serta
penemuan baru di sektor energi dan sumber daya mineral
yang memberikan dampak kemajuan yang sangat berarti
dalam pembanguan nasional, khususnya di sektor energi dan
sumber daya mineral.

16

edisi 08 I 2014

Para calon penerima penghargaan ini harus memenuhi


persyaratan perorangan atau lembaga/perusahaan terlebih
dahulu, kemudian diusulkan oleh Pimpinan Unit Eselon I di
lingkungan masing-masing atau Kepala BPH Migas atau Kepala
SKK Migas (dahulu BP Migas) atau Pimpinan BUMN sektor ESDM
kepada Menteri ESDM u.p. Sekretaris Jenderal Kementerian
ESDM. Usulan yang telah dilampiri hasil penilaian sementara ini,
kemudian dinilai oleh Tim Penilai Tanda Penghargaan Dharma
Karya Energi dan Sumber Daya Mineral yang berasal dari
Direktorat Jenderal di lingkungan Kementerian ESDM dan unit/
instansi terkait dalam penilaian,untuk selanjutnya memberikan
rekomendasi kepada Menteri ESDMdalam hal persetujuan calon
yang diusulkan yang berhak menerima penghargaan.
Ada 3 (tiga) macam jenis penghargaan Dharma Karya Energi dan
Sumber Daya Mineral, sebagaimana ketentuan dalam Pasal 1 dan
Pasal 2 Peraturan Menteri ESDM Nomor 34 Tahun 2008, yaitu:
a. Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral Utama,
penghargaan ini diberikan kepada perseorangan atau
lembaga/perusahaan yang berjasa sangat besar dalam
pemikiran dan atau kebijaksanaan dan atau keputusan dan
atau tindakan dan atau pembangunan serta penemuan baru
dalam bidang energi dan sumber daya mineral yang bersifat
nasional dan memberikan dampak yang sangat berarti dalam
pembangunan nasional;
b. Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral Madya,
penghargaan ini diberikan kepada perseorangan atau
lembaga/perusahaan yang berjasa besar dalam pemikiran
dan atau kebijaksanaan dan atau keputusan dan atau
tindakan dan atau pembangunan serta penemuan baru
dalam bidang energi dan sumber daya mineral yang bersifat
lintas sektoral dan memberikan dampak yang sangat berarti
dalam pembangunan nasional; dan

LENSA
c. Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral Muda,
penghargaan ini diberikan kepada perseorangan atau
lembaga/perusahaan yang berjasa dalam pemikiran dan
atau kebijaksanaan dan atau keputusan dan atau tindakan
dan atau pembangunan serta penemuan baru dalam
bidang energi dan sumber daya mineral yang bersifat
sektoral dan memberikan dampak yang sangat berarti
dalam pembangunan nasional.
Pada tahun 2014 ini, penghargaan Dharma Karya Energi
dan Sumber Daya Mineral diberikan kepada pegawai/tim di
lingkungan Kementerian ESDM sejumlah 21 (dua puluh satu)
orang pegawai/tim berdasarkan Keputusan Menteri ESDM
Nomor 3629 K/74/MEM/2014 tanggal 19 September 2014,
yaitu:
Nama,
Jabatan

No.

Unit Utama

Jenis
Penghargaan

1.

Dr. Ir. Andy Noorsaman


Sommeng, DEA.
Kepala BPH Migas

BPH Migas

DK ESDM Utama

2.

Dr. Ibrahim Hasyim, S.E., M.M.


Anggota Komite

BPH Migas

DK ESDM Utama

3.

Drs. Ngadirun
Auditor Madya

Inspektorat Jenderal

DK ESDM Muda

4.

Elieser Hutahaean, S.E., M.M.


Auditor Madya

Inspektorat Jenderal

DK ESDM Muda

5.

Ismiyati Sudarsih Limo, S.H.


Auditor Madya

Inspektorat Jenderal

DK ESDM Muda

6.

Ir. I Gusti Made Agung


Nandaka, DEA.
Kepala Bidang Pengamatan dan
Penyelidikan Gunungapi

Badan Geologi

DK ESDM Muda

7.

Dr. Dra. Hanik Humaida, M.Sc.


Kepala Seksi Pengelolaan
Badan Geologi
Laboratorium

DK ESDM Muda

8.

Dr. Hetty Triastuty, S.Si., M.Sc.


Penyelidik Bumi Muda

Badan Geologi

DK ESDM Muda

9.

Iyan Mulyana, S.T.


Penyelidik Bumi Pertama

Badan Geologi

DK ESDM Muda

10.

Sucahyo Adi, S.T.


Penyelidik Bumi Pertama

Badan Geologi

DK ESDM Muda

11.

Anton Sulistio, S.T.


Perekayasa Pertama

Badan Geologi

DK ESDM Muda

12.

Asman
Teknisi Survei

Badan Geologi

DK ESDM Muda

13.

Ilham Mardikayanta, A.Md.


Pengamat Gunung Api
Pelaksana Lanjutan

Badan Geologi

DK ESDM Muda

14.

Surip
Pengamat Gunung Api
Pelaksana

Badan Geologi

DK ESDM Muda

15.

Mukdas Sofian, A.Md.


Pengamat Gunung Api
Pelaksana Lanjutan

Badan Geologi

DK ESDM Muda

16.

Deny Mardiono, A.Md.


Pengamat Gunung Api
Pelaksana Lanjutan

Badan Geologi

DK ESDM Muda

17.

Much. Rozin
Teknisi Laboratorium

Badan Geologi

DK ESDM Muda

18.

Rachmad Widyo Laksono


Pengamat Gunung Api
Pelaksana Pemula

Badan Geologi

DK ESDM Muda

19.

Ratu Ulfiati, S.Si., M.Eng. dan


Tim
Tim

Badan Litbang ESDM

DK ESDM Muda

20.

Ikin Sodikin, S.T.


Peneliti Madya

Badan Litbang ESDM

DK ESDM Muda

21.

Tarsono
Teknisi

Badan Litbang ESDM

DK ESDM Muda

Sumber: Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian ESDM, 2014.

Sedangkan penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber


Daya Mineral yang diberikan kepada karyawan/tim/
perusahaan di lingkungan BUMN sektor ESDM sejumlah 14
(empat belas) orang pegawai/tim/unit pelayanan/perusahaan
berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 3629 K/74/
MEM/2014 tanggal 19 September 2014, yaitu:
No.

Nama,
Jabatan

Unit Utama

Jenis
Penghargaan

1.

Brahma Adeyanto
Captain

PT Pertamina
(Persero)

DK ESDM Madya

2.

Suwandono K.,
Anton Sugiharto
Mohamad Ali Mustakim
Tim

PT PLN (Persero)

DK ESDM Madya

3.

PT Gagas Energi Indonesia


Perusahaan

PT PGN (Persero)
Tbk.

DK ESDM Muda

4.

Henry Pariaman, S.T., M.T.


General Manager

PT PLN (Persero)

DK ESDM Muda

5.

Annas Yasin Ilmianto


Andi Wulan
Chrisman Ariando Silitonga
Silvia Iriani
Tim

PT PLN (Persero)

DK ESDM Muda

6.

Wahyudiyono
Arif Darmawanto
Maskur Buchori
Baskoro Ocky Widakdo
Sugeng Ardian Yuliantoro
Tim

PT PLN (Persero)

DK ESDM Muda

7.

Ide Bagus Hapsara dan Tim


Tim

PT PLN (Persero)

DK ESDM Muda

8.

Ir. Dudung Irawan, M.S.E.,


M.I.M.
Senior Specialist of Product and
Services

PT PLN (Persero)

DK ESDM Muda

9.

PT PLN (Persero) Rayon Krian


Unit Pelayanan

PT PLN (Persero)

DK ESDM Muda

10.

PT PLN (Persero) Rayon Bogor PT PLN (Persero)


Timur
Unit Pelayanan

DK ESDM Muda

11.

PT PLN (Persero) Rayon


Karangasem
Unit Pelayanan

PT PLN (Persero)

DK ESDM Muda

12.

PT PLN (Persero) Rayon Kota


Metro
Unit Pelayanan

PT PLN (Persero)

DK ESDM Muda

13.

PT PLN (Persero) Rayon


Sebrang Kota
Unit Pelayanan

PT PLN (Persero)

DK ESDM Muda

14.

PT PLN (Persero) Rayon Sinjai


Unit Pelayanan

PT PLN (Persero)

DK ESDM Muda

Sumber: Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian ESDM, 2014.

Dengan pemberian penghargaan Dharma Karya Energi dan


Sumber Daya Mineral ini,diharapkan dapat menjadi motivasi
bagi pegawai/lembaga lain di lingkungan Kementerian ESDM
dan karyawan/perusahaan BUMN sektor ESDM lain untuk
meningkatkan prestasi, pemikiran, pembangunan, atau
inovasi/penemuan baru dalam bidang energi dan sumber
daya mineral dalam pembangunan nasional.
Bersamaan dengan pemberian penghargaan dalam rangkaian
upacara memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi
ke-69 ini, diberikan juga Tanda Penghargaan Keselamatan
Pertambangan dan Lingkungan Pertambangan Mineral dan
Batubara kepada 5 (lima) perusahaan yang memberikan
perhatian khusus kepada keselamatan dan kesehatan kerja di
subsektor mineral dan batubara. Rangkaian acara selanjutnya
berupa pameran dengan peserta yang berasal dari Unit
Eselon I di lingkungan Kementerian ESDM dan perusahaanperusahaan BUMN sektor ESDM.
edisi 08 I 2014

17

SAJIAN UTAMA

Pembangunan Jargas

On the Way

Kekayaan gas alam Indonesia yang diakui sebagai salah satu keunggulan
negeri ini dibanding kebanyakan negara di dunia dalam kenyataanya belum
maksimal dimanfaatkan.

18

edisi 08 I 2014

SAJIAN UTAMA
Tak pelak hal tersebut menjadi prioritas
pemerintah menindaklanjutinya.
Selain menyediakan gas elpiji kemasan
tabung yang sudah berjalan dan
dinikmati masyarakat, maka berikutnya
adalah membangun jaringan distribusi
gas bumi untuk rumah tangga ( jargas).
Beberapa tujuan penting dibidik oleh
pemerintah dalam pembangunan
Jargas ini. Sebutlah, untuk diversifikasi
energi, pengurangan subsidi,
penyediaan energi bersih dan murah
serta program komplementer konversi
minyak tanah ke LPG demi percepatan
pengurangan penggunaan minyak
bumi. Tidak bisa dikesampingkan
bahwa pemanfaatan gas bumi guna
mengurangi penggunaan minyak bumi
ternyata juga berdampak langsung
terhadap besaran subsidi.
Namun meski mengandung nilai
kepentingan yang sangat tinggi
badan usaha kurang tertarik untuk
membangun infrastruktur gas bumi
tersebut. Alasan utamanya merujuk
kepada masalah ekonomi. Minimnya
keuntungan yang bisa diambil dalam
pengelolaannya menjadi penghalang
utama. Disamping itu terdapat sebuah
kondisi khusus bahwa infrastruktur
Jargas ini hanya dapat dibangun di
daerah yang memiliki sumber gas atau
dekat dengan sumber gas bumi.
Disinilah, pada akhirnya untuk urusan
infrastruktur pemerintah menjadi
aktor tunggal. Di masa mendatang,
pemerintah daerah diharapkan dapat
berperan serta dan mewujudkan
wilayah masing-masing menjadi kota
gas. Demi percepatan pembangunan,
langkah pemasangan instalasiinstalasi jargas pun telah dimulai
beberapa tahun yang lalu. Bisa disebut
Pembangunan jargas On the Way
baik di daerah maupun pusat.
Baru-baru ini dengan didampingi
Direktur Pembinaan Usaha Hilir
Migas Heri Poernomo dan Sesditjen
Migas Hufron Asrofi, Dirjen Migas
Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro
meninjau jargas yang dibangun
Pemerintah di Rusun Marunda,
Jakarta Utara. Instalasi jargas yang
telah dibangun sejak 2011 ini menurut
rencana,akan segera dialiri gas bumi
yang dipasok dan dikelola oleh PT PGN
(Persero).
Dalam kunjungan tersebut, Dirjen
Migas diterima oleh Direktur
Pengusahaan PT PGN Jobi Triananda
Hasjim. Selain meninjau sarana
infrastruktur yang telah terbangun,

rombongan Dirjen Kementrian ESDM


juga mendapat penjelasan mengenai
persiapan pengaliran gas bumi ke
rumah-rumah yang rencananya akan
diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta
Joko Widodo.
Jobi menjelaskan,lokasi Rusun yang
akan dialiri gas bumi ini adalah rumahrumah di Blok A dengan jumlah
sambungan sekitar 500 buah. PGN
terus melakukan berbagai persiapan,
antara lain melakukan pengecekan
jalur pipa menengah dan tie in
pipa PGN ke MRS Rusun Marunda,
pengecekan instalasi meter gas serta
mengganti nozzle kompor gas milik
warga. PGN optimis, dalam waktu
dekat berbagai persiapan pengaliran
gas bumi ini sudah dapat rampung.
Dirjen Migas berkesempatan pula
melakukan uji coba berhasil tidaknya
pemasangan instalasi jargas. Adalah
Nasrullah Dompas, Ketua RW 05, yang
rumahnya telah dapat dialiri gas bumi
mendapat kunjungan langsung sang
Dirjen yang kemudian melaksanakan
ujicoba penyalaan kompor.
Menilik beberapa tahun lalu,tepatnya
di tahun 2011 pembangunan jargas
di rusun di wilayah Jabodetabek
telah mulai dilakukan untuk 5.234
sambungan rumah yaitu di Rusun

Tebet Berlian (120 SR), Tebet Harum


(320 SR), Tzuchi (1.054 SR), Cinta Kasih
(582 SR), Flamboyan (560 SR), TNI AL
(95 SR), Marunda (500 SR), Sukapura
(100 SR), Tipar Cakung (1.000 SR),
Manis Jaya (583 SR) dan Menteng Sari
(320 SR).
Roadmap Pembangunan Jargas
Roadmap pembangunan jaringan
distribusi gas bumi untuk rumah
tangga tahun 2008-2014 yang sudah
dibuat Pemerintah adalah sebagai
berikut :
Tahun 2008, Pemerintah menyelesaikan
FEED dan DEDC jaringan gas bumi
untuk rumah tangga di Kabupaten
Blora, Palembang, Bekasi dan Depok
(untukJabodetabek), Surabaya dan juga
Medan.
Tahun 2009, Pemerintah menyelesaikan
FEED dan DEDC untuk Kota Tarakan
dan Sidoarjo serta mulai membangun
jaringan gas di Kota Palembang
dan Kota Surabaya. Di Palembang,
tepatnya di Kelurahan Siring Agung
dan Lorok Pakjo, sambungan gas
rumah yang dibangun mencapai 3.310
buah. Sementara di Kota Surabaya,
pembangunan dilaksanakan di
Kelurahan Kalirungkut dan Rungkut
Kidul. Jumlah sambungan rumah
edisi 08 I 2014

19

SAJIAN UTAMA

terpasang disana tercatat 2.900


sambungan. Perusahaan pelaksana
pemasokan gas untuk Kota Palembang
adalah PT Medco E&P Indonesia.
Sedangkan Kota Surabaya dipasok oleh
PT Lapindo Brantas.
Tahun 2010, Pemerintah kembali
menyelesaikan FEED dan DEDC
untuk rumah susun Jabodetabek,
kota Bontang dan Sengkang,
Sulawesi Selatan dan membangun
jaringan distribusi gas bumi untuk
rumah tangga di Kota Tarakan, Kota
Bekasi, Kota Depok dan Kabupaten
Sidoarjo. Pembangunan di Kota
Tarakan dilakukan di Kelurahan
Karang Balik dan Sebengkok dengan
jumlah sambungan rumah yang
siap dialirkan gas mencapai 3.366
buah. Pembangunan jargas Kota
Bekasi mengambil lokasi di Perumnas
Bojong Rawalumbu dengan jumlah
Sambungan Rumah mencapai 1.800
sambungan. Di kawasan Kota Depok
sambungan jargas dibangun di
Kelurahan Beji dan Beji Timur dengan
jumlah sambungan rumah mencapai
4.000 sambungan. Sementara untuk
20

edisi 08 I 2014

Kabupaten Sidoarjo, dibangun di Desa


Ngingas dan Desa Wedoro, dengan
jumlah sambungan rumah mencapai
4.000 sambungan.
Tahun 2011, Perkembangan jargas
meliputi penyelesaian FEED dan
DEDC untuk kota Prabumulih, Jambi,
Cibinong, Cirebon dan Kaligawir.
Untuk pembangunan jaringan gasnya
dilakukan Kota Bontang, Sengkang,
Rusun Jabodetabek serta Bekasi tahap
II dan Sidoardjo tahap II, sebanyak
25.000 sambungan rumah. Untuk Kota
Bontang, akan dibangun di Kelurahan
Gunung Elai, Api-api sebanyak 4.000
sambungan rumah. Sementara untuk
Kota Sengkang, dibangun di Kelurahan
Lapongkoda, Siengkang, Madukeleng,
Bulu Pabulu, Atakae dan Lempa
sebanyak 4.000 sambungan rumah.
Di tahun tersebut untuk Rusun
Jabotabek, dibangun di 24 rusun
dengan jumlah sambungan rumah
sebanyak 11.000. Di Kota Bekasi
tahap II, dibangun di Perumnas
Bojong Rawalumbu sebanyak 2.200
sambungan rumah dan Sidoardjo

tahap II di Tambaksawah, Medaeng


sebanyak 5.000 sambungan rumah.
Tahun 2012 target Pemerintah adalah
menyelesaikan FEDD dan DEDC
untuk Sorong, Balikpapan, Subang,
Lhokseumawe, Semarang dan
Cilacap (untuk wilayah Jateng) serta
membangun jaringan gas untuk kota
Prabumulih, Jambi, Cibinong, Cirebon
dan Kaligawir.
Menyelesaikan FEED dan DEDC untuk
Samarinda, Muara Enin, Lampung
dan Pekanbaru serta membangun
jaringa gas bumi untuk rumah tangga
di Sorong, Balikpapan, Subang,
Lhokseumawe, Semarang dan Cilacap
merupakan rencana Pemerintah di
tahun 2013 nanti.
Rencana selanjutnya Pemerintah di
tahun 2014 adal menyelesaikan FEED
dan DEDC untuk 4 wilayah (Cilegon,
Tenggarong, Nunukan dan Blora)
serta membangun jaringan gas untuk
Samarinda, Muara Enin, Lampung dan
Pekanbaru. (SF)

hemat energi
dan sekaranglah saatnya....

jangan sampai anak cucu kita tidak


dapat menikmati terangnya kehidupan.

Songsong Masa Depan


dengan ENERGI ALTERNATIF
& RAMAH LINGKUNGAN

WACANA

Permintaan
NIKEL GLOBAL
Akan Meningkat
Tahun 2020
Permintaan global yang stabil
untukbajastainless telah mendukung
pertumbuhan permintaan nikel (Ni)
global, yang telah meningkat dari
1.286 kt pada tahun 2008 menjadi
sekitar 1.770 kt pada 2013. Ini
merupakanGabunganLaju Pertumbuhan
Tahunan(CAGR-Compound Annual
Growth Rate)6,6% yang sehat.

22

edisi 08 I 2014

ada periode yang sama, konsumsi


nikel dalam bentuk bijih d i
Cina meningkat dengan CAGR
sebesar 16,5%, yang sebagian
besar didorong oleh penemuan proses
Nickel Pig Iron (NPI). Sekarang ini, Cina
telah menyumbang hampir 48% dari
total konsumsi nikel dunia dibandingkan
dengan satu dekade yang lalu, yaitu
kurang dari 10%.
Di masa depan, permintaan nikel pada
tahun 2020 diperkirakan akan meningkat
sebesar 4% CAGRhingga mencapai
2.376 kt. Permintaan untuk nikel di
masa mendatang diperkirakan akan
didorong oleh peningkatan konsumsi
baja yang disebabkan urbanisasi yang
cepat di sejumlah negara berkembang,
termasuk Cina, India, Brazil, dan Afrika.
Pasokan nikel global telah tumbuh dari
1.410 kt pada tahun 2008 menjadi sekitar
1.980 kt tahun 2013, yang menunjukkan
CAGRsebesar 7%.
Nikel diolah dari dua jenis bijih yang
berbeda, yakni sulfida dan oksida laterit.
Bijih nikel sulfida umumnya diproses
melalui flotasi konvensional - rute
pirometalurgi. Bijih laterit dapat diproses
menggunakan rute hidrometalurgi
luruhan asam bersuhu tinggi(HPAL- high
temperature acid leach), seperti yang pada
saat itu dilakukan pada proyek Goro milik
Vale di Kaledonia Baru dan proyek Murrin
Murrin milik Glencore di Australia.
PenemuanNickel Pig Iron
(NPI),menggunakanbijihlateritkadar
rendahyangkaya besi,dapat
dikreditkanpara pembuat baja Cina
yang menginginkan alternatif nikel murni
yang lebih murah. Pertumbuhan fasilitas
pembuat NPI di Cina telah menghasilkan
pertumbuhan yang besar di bidang
pertambangan bijih laterit yang kaya besi,
terutama di Indonesia dan Filipina. Bijih-

WACANA
bijih tersebut dikirimkan tanpa diproses
terlebih dahulu ke Cina, untuk dikonversi
ke NPI dengan menggunakan tungku
pembuat besi cadangan yang lebih kecil.
Pada 2013, Indonesia adalah produsen
nikel terbesar, yang diikuti oleh Rusia,
Filipina, dan Kaledonia Baru. Di
masa depan, pertumbuhan pasokan
diperkirakan tidak sesuai dengan
pertumbuhan permintaan, terutama
karena adanya larangan ekspor bahan
mentah (belum diolah) di Indonesia.
Pada tahun 2020, pasokan nikel global
diperkirakan hanya akan tumbuh sebesar
2% CAGR dan diperkirakan akan mencapai
2.348 kt. Larangan ekspor bahan mentah
Indonesia telah menghapus hampir 30%
produksi tambang nikel dari pasar global.
Di samping itu, pasokan nikel dunia juga
terganggu akibat adanya kerusuhan di
Ukraina dan Rusia baru-baru ini.
Pada 2013, sumber nikel Cina sebesar
hampir 400 kt berasal dari Indonesia,
yang merupakan bijih yang dikirimkan
secara langsung. Sekarang, sumber
tersebut harus didapatkan dari tempat
lain dan Cina akan merasa sangat sulit
menggantikan kehilangan volume ini
dari negara lain, seperti Filipina dan
Kaledonia Baru, dalam jangka pendek dan
menengah.
Indonesia cenderung
melihatsebuahkenaikan dalam kegiatan
konstruksi proyek-proyekNPI. Proyek
Sulawesi milikGrupTsingshan adalah
yang paling maju dan diharapkan akan
dikerjakan pada awal 2015. Menurut
perkiraan resmi, direncanakan akan
dibangun 40 pabrik NPI baru untuk
Indonesia. Namun, kebanyakan berada
cukup jauh di pedalaman dan memiliki
infrastruktur yang terbatas. Selain itu,
investasi pada pabrik dan infrastruktur
tersebut terhambat oleh hukum Indonesia
yang membatasi kepemilikan asing hanya
sampai 49%.
Proyek yang terletak di dekat pantai
yang dilengkapi dengan infrastruktur

diharapkan dapat dilakukan, karena


Indonesia cenderung mengkonsumsi 275
kt nikel dalam Nickel Pig Iron (NPI) pada
tahun 2020. Di Filipina, para produsen
saat ini cenderung untuk memperluas
proyek-proyek mereka. Perusahaanperusahaan, termasuk Surigao Integrated
Resources, Carrascal, SR Metals, dan St.
Cruz, sudah mulai memikirkan untuk
melakukan ekspansi. Kenaikan harga nikel
sebesar 30% telah membuat beberapa
proyek sulfida marginal sekarang layak
secara ekonomis. Selain itu, perusahaan
Norlisk juga meningkatkan Proyek
Norilsk/ARM Nkomati-nya di Afrika
Selatan, serta First Quantum juga sedang
mengembangkan proyek Enterprise di
Zambia.
Proyek-proyek nikel laterit kemungkinan
bermunculan di PNG, Kepulauan
Solomon, dan Guatemala dalam waktu
dekat. Larangan ekspor bahan mentah
di Indonesia telah mengubah seluruh
dinamika pasokan dan permintaan pasar
nikel. Harga nikel telah meningkat lebih
dari 30% sejak diperkenalkannya larangan
ekspor, yang melebihi semua komoditas
lainnya.
Neraca pasokan dan permintaan nikel
selamaSemester 1 (H1- First Half )2014,
diperkirakan tetap surplus akibat
penggunaan bahan yang ditimbun. Stok
nikel disisi pelabuhanCina, diperkirakan
akan habis selamasemester 2 (H2)2014.
Para produsen NPI Cina akan perlu
menemukan sumber-sumber bahan
mentah baru dari Filipina, Kaledonia Baru,
dan PNG.
Nikel diperkirakan akan tetap defisit
dalam jangka pendek dan menengah.
Namun, terdapat kemungkinan
bahwa defisit dapat dikurangi melalui
peningkatan produksi di Filipina,
bersamaan dengan proyek-proyek baru
di PNG dan Guatemala, pembangunan
fasilitas pengolahan NPI di Indonesia, dan
pertumbuhan proyek bijih sulfida sedikit
demi sedikit. Ke depan, kondisi harga nikel
saat ini diharapkan akan berkelanjutan
dan menjadikan nikelsebuah komoditas
yang naik secara moderat.

edisi 08 I 2014

23

KOLOM

Dimulai,
REFORMASI
Tata KELOLA
MIGAS

Sektor minyak dan gas bumi (migas) telah sejak lama


menjadi salah satu sumber penerimaan utama Indonesia.
Peranan migas yang dominan mampu menggerakkan
berbagai industri di tanah air. Namun, pengembangan sektor
migas bukan berarti tidak menemui sejumlah tantangan.
Tantangan-tantangan tersebut bila tidak ditangani secara
serius akan mengganggu perekonomian bangsa. Untuk itu,
pemerintah berkomitmen memperbaiki tata kelola migas
untuk mencapai kedaulatan energi.

eformasi tata kelola migas sudah mendesak dilakukan. Pasalnya,


sektor migas memiliki keterkaitan dengan banyak bidang kehidupan
masyarakat. Sektor migas, misalnya, berkaitan dengan Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN). Subsidi bahan bakar minyak
(BBM) telah mengambil porsi besar dalam APBN sejak beberapa tahun
terakhir. Pada praktiknya, subsidi BBM ditenggarai lebih banyak dinikmati oleh
masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke atas. Padahal, sebagian jumlah
subsidi tersebut bisa digunakan untuk membangun infrastruktur, meningkatkan
sarana dan prasarana pendidikan, atau menjalankan program sosial serta produktif
bagi masyarakat kurang mampu. Terlebih, besaran subsidi BBM sudah melampaui
penerimaan negara dari sektor migas, terutama minyak bumi, mengingat Indonesia
telah menjadi importir minyak.
Empat prinsip
Pemerintah tidak tinggal diam dalam menyikapi kondisi ini. Pada Jumat (14/11/2014)
lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said telah
menandatangani Surat Keputusan Pembentukan Tim/Komite Reformasi Tata Kelola
Migas.
24

edisi 08 I 2014

KOLOM

Pada waktunya,
tim akan
menyaring
kembali siapasiapa yang layak
bermain di
sektor migas,
Sudirman
menekankan.
Seiring dengan itu, pemerintah
menetapkan empat prinsip reformasi
tata kelola migas. Keempat prinsip
itu adalah penguatan kepemimpinan
yang berintegrasi dan kompeten;
penyederhanaan proses bisnis dan
perizinan melalui proses standardisasi;
penguatan transparansi dalam proses
bisnis; dan mengembalikan meritokrasi.

Sudirman, dalam konferensi pers
di Kementerian ESDM, Minggu
(16/11/2014), memaparkan, prinsip
penguatan kepemimpinan yang
berintegrasi dan kompeten maksudnya
ialah mendorong penguatan
leadership dan institusi. Pemerintah
ingin meyakinkan seluruh lini di migas
dipimpin oleh orang-orang yang
memiliki integritas dan kompetensi
tinggi.
Satu per satu akan kami sisir, kami lihat,
review, tegas Sudirman.
Prinsip kedua, penyederhanaan proses
bisnis dan perizinan melalui proses
standardisasi artinya menyederhanakan
seluruh proses dan membuat
standardisasi sehingga masyarakat
atau orang mengetahui prosedurnya.
Lalu, penguatan transparansi dalam
proses bisnis sebagai prinsip ketiga,
menurut Sudirman, adalah upaya untuk
membuka informasi terkait proses
edisi 08 I 2014

25

KOLOM
bisnis kepada publik. Terakhir, prinsip
mengembalikan meritokrasi, yaitu
pemerintah berkeinginan agar pelaku
industri migas, baik di hulu, hilir maupun
tengah, haruslah orang-orang yang
memiliki kemampuan. Kemampuan ini
mencakup modal, teknologi maupun
sumber daya manusia.
Pada waktunya, tim akan menyaring
kembali siapa-siapa yang layak
bermain di sektor migas, Sudirman
menekankan.
Komite Antimafia Migas
Sebagai langkah awal mereformasi
tata kelola migas, pemerintah telah
membentuk Komite Reformasi Tata
Kelola Migas. Komite atau tim ini
diketuai oleh ekonom senior Faisal
Basri dengan para anggotanya adalah
gabungan perwakilan pemerintahan
dan masyarakat. Komite ini mulai
bekerja pada Senin (17/11/2014) selama
enam bulan ke depan.
Tim iniad hoc, bekerjanya temporer.
Insya Allah dalam enam bulan sudah
ada hasil dan akan dikerjakan oleh unit
yang ada di ESDM, tutur Sudirman.
Sudirman menjelaskan, tim ini
memiliki empat tugas. Keempat tugas
itu adalah mengkaji semua proses
perizinan, merekomendasi tata ulang
kelembagaan, mempercepat revisi
Undang-Undang (UU) Migas, dan
merevisi seluruh proses bisnis. Tim ini,
sebut Sudirman, dibentuk oleh menteri
dan akan melapor kepada menteri.
Menteri mengomunikasikan ke
seluruhstakeholder, termasuk presiden,
ujarnya.
Ketua Komite Reformasi Tata Kelola
Migas Faisal Basri usai konferensi
pers di Kementerian ESDM, Minggu
(16/11/2014), mengatakan, dirinya
bersama anggota tim akan mencari atau
menata ulang proses dari hulu hingga
hilir sehingga migas betul-betul dapat
menjadi ujung tombak industrialisasi.
Salah satu upayanya adalah dengan
mewujudkan pembangunan kilang
minyak baru.
Khusus untuk minyak yang merupakan
energi tak terbarukan, Faisal
menawarkan diterapkannya azas
keadilan dalam mengelola minyak. Jika
minyak banyak diproduksi saat ini, maka
generasi mendatang hanya akan dapat
26

edisi 08 I 2014

Kami lihat pusat syarafnya. Kalau


memang syarafnya bisa dibenahi,
(maka) sektor migas (menjadi)
segar. Insya Allah menjadi berkah,
bukan kutukan bagi negeri ini,
memperoleh bagian minyak dalam
jumlah sedikit.
Harus ada upaya-upaya untuk
menegakkan keadilan antargenerasi.
Kalau di beberapa negara ada yang

namanya petroleum fund. Kami


bicarakan dulu prinsip dasarnya, baru
kemudian dijabarkan dalam penguatan
kelembagaan, papar Faisal.
Faisal menambahkan, tidak semua
urusan dari hulu hingga hilir harus

KOLOM
diperbaiki. Hanya bagian vital saja
yang harus dibenahi. Berkaitan
dengan kesalahan pengelolaan
migas, Faisal menyatakan, itu akan
sangat membahayakan dan dapat
menghancurkan sebuah negara. Jika ini
terjadi, sumber daya bukan lagi menjadi
berkah, namun menjadi musibah.
Kami lihat pusat syarafnya. Kalau
memang syarafnya bisa dibenahi,
(maka) sektor migas (menjadi) segar.
Insya Allah menjadi berkah, bukan
kutukan bagi negeri ini, tambahnya.
Ia meneruskan, Kekuasaan demokrasi
itu tidak pernah hancur karena tidak
memiliki kekuatan yang cukup atau
tidak ditopang oleh sumber daya yang
memadai, tetapi bisa runtuh karena
keliru mengarahkan kekuatannya dan
menyalahgunakan sumber dayanya.
Sudirman memaparkan, Indonesia
tidak mungkin mencapai kedaulatan
energi jika praktik mafia migas tidak
pernah diberangus secara komprehensif.
Alasannya, mafia migas melancarkan
aksi-aksinya secara sistematis agar
Indonesia terus tergantung pada BBM
impor, tidak membangun kilang minyak
baru, mengalami tingkat penyelundupan
BBM bersubsidi yang tinggi dan
sebagainya. Maka, pembentukan Komite
Reformasi Tata Kelola Migas ini salah
satunya untuk menumpas para mafia
migas.
Tapi, Faisal berkata, tugas komite
yang dipimpinnya tidak sematamata mengurus mafia migas, tetapi
memperbaiki kelembagaan. Tugas kami
bukan ini kan orang, tapi memperbaiki
kelembagaannya, ucap Faisal.
Adapun yang dimaksud mafia
migas, menurut Sudirman, adalah
para pemburu rente yang memiliki
kedekatan dan pengaruh terhadap
para pejabat tinggi dalam mengambil
keputusan. Dampak adanya mafia
migas ini antara lain tidak optimalnya
produksi maupun pengelolaan migas
sehingga menimbulkan inefisiensi
dan ekonomi biaya tinggi. Ini terjadi
karena tidak adanya transparansi,
prosedur rumit, kelemahan peraturan,
dan juga masalah-masalah yang
berhubungan dengan integritas para
pengelola. Lantas, karena dinilai
sebagai permasalahan sistemik, maka
pemerintah perlu menata regulasinya.
Di sinilah Komite Reformasi Tata Kelola
Migas akan berperan untuk memberikan

masukan berupa kajian kepada


pemerintah.

Selain membentuk Komite Reformasi
Tata Kelola Migas, pemerintah juga telah
menunjuk Kepala Satuan Kerja Khusus
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak
dan Gas Bumi (SKK Migas) yang baru.
Penetapan ini merupakan salah satu
langkah mengurai sumbatan-sumbatan
yang ada di sektor migas tanah air.
Tadi, saya menerima naskah Keputusan
Presiden (Keppres) No. 189/M/2014
Tanggal 18 Nopember 2014. Keppres
ini memutuskan dua hal penting, yaitu
memberhentikan Rudi Rubiandini
sebagai Kepala SKK Migas, yang
sebetulnya sudah berhenti, dan juga
memberhentikan Johannes Widjonarko
sebagai Plt. Kepala SKK Migas. Keppres
ini menghentikan pejabat lama dan
pada saat bersamaan mengangkat
Amien Sunaryadi sebagai Kepala
SKK Migas, ungkap Sudirman dalam
konferensi pers di Kementerian ESDM,
Rabu (19/11/2014).
Sambutan positif
Upaya pemerintah mereformasi tata
kelola migas yang diawali dengan
pembentukan Komite Reformasi Tata
Kelola Migas mendapat sambutan
positif dari berbagai kalangan. Salah
satunya datang dari perusahaan energi
asal Amerika Serikat ConocoPhillips.
Kalau itu menyangkut penyederhanaan
proses, meningkatkan investasi
Indonesia, kami dukung program
tersebut, kata Vice President
Development & Relations Conoco
Phillips Indonesia Joang Laksanto saat
berkunjung ke kantor Wakil Presiden,
Jakarta, Senin (17/11/2014).
Menurut Joang, perusahaannya selama
ini menjalankan bisnis di Indonesia
dengan bersih. Ia mengaku tidak pernah
menemukan indikasi mafia migas di
lingkungan kerja ChonocoPhillips.
Sampai saat ini tidak ada. Itu ranah
hukum, ujar Joang.
Sementara itu, pengamat energi Fabby
Tumiwa mengatakan, pembentukan
Tim Reformasi Tata Kelola Migas bagus
dan tepat. Saran dari tim tersebut bisa
menjadi dasar reformasi migas.
Kalau selama ini berbagai
persoalan sifatnya opini saja.

Dengan adanya laporan tertulis tim,


ada sebuah dokumen yang bisa
dipertanggungjawabkan kepada publik,
katanya, Minggu (16/11/2014).
Dia menyarankan, proses konsultasi
tim tersebut bersifat terbuka dan
transparan. Tetapi, rekomendasinya
harus profesional dan memprioritaskan
kepentingan nasional. Selain itu,
juga tidak terpengaruh kepentingan
golongan atau kelompok.

Pengamat energi lainnya Mamit
Setiawan meminta Komite Reformasi
Tata Kelola Migas untuk terjun ke
lapangan. Tujuannya agar mengetahui
pengelolaan sektor migas dari hulu ke
hilir.
Menurut Mamit, hal pertama yang harus
dilakukan adalah menginventarisasikan
masalah dan hal-hal yang menyuburkan
praktik mafia dalam sektor migas.
Kemudian, kata dia, Faisal dan timnya
harus segera bertemu dengan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK), dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk
memberantas mafia migas melalui jalur
hukum.
Ini terpaksa dilakukan karena banyak
yang memiliki kepentingan. Dalam arti,
ikut terlibat sebagai mafia migas, kata
Mamit baru-baru ini.
Mamit juga mengingatkan pentingnya
menyajikan data yang transparan dan
akuntabel mengenai berapa transaksi
di sektor migas. Termasuk, kata dia,
transparansi mengenai harga beli, biaya
angkut, dan biaya produksi di kilang
dalam negeri.
Jika perhitungannya hanya berdasarkan
asumsi, akan menjadi celah bagi mafia
untuk mengambil margin yang sangat
tinggi, tegasnya.
Keberadaan Komite Reformasi Tata
Kelola Migas belumlah cukup untuk
mewujudkan kedaulatan energi.
Oleh sebab itu, pemerintah melalui
Kementerian ESDM akan terus
mengeluarkan kebijakan, regulasi,
dan program kerja untuk mendobrak
berbagai kebuntuan dan jebakan yang
menghalangi upaya bangsa Indonesia
dalam mewujudkan kedaulatan
energinya.

edisi 08 I 2014

27

KOLOM

Mengalihkan
SUBSIDI BBM
untuk KEGIATAN
PRODUKTIF

Besaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) cenderung meningkat setiap


tahunnya. Besarnya subsidi BBM mengakibatkan kemampuan pemerintah
untuk mendanai berbagai program yang berorientasi pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan infrastruktur menjadi terkendala. Di sisi lain,
sudah menjadi rahasia umum subsidi BBM pada kenyataannya justru dinikmati
oleh sebagian besar masyarakat mampu atau menengah ke atas. Padahal,
anggaran subsidi itu seharusnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih
produktif dan lebih mengena di masyarakat bawah.

aka, untuk meningkatkan kesejahteraan


masyarakat dan menekan subsidi BBM yang tidak
tepat sasaran, pemerintah akhirnya mengambil
keputusan untuk menyesuaikan harga BBM
bersubsidi. Setelah melalui pertimbangan yang seksama
serta persiapan program percepatan dan perluasan program
perlindungan sosial yang memadai, pemerintah menyesuaikan
harga bensin (gasoline) RON 88 atau premium dan minyak
solar (gas oil) bersubsidi.

Jakarta, Senin malam (17/11/2014). Usai Presiden Jokowi


menyampaikan kenaikan harga BBM bersubsidi, di tempat
yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Sudirman Said menjelaskan Peraturan Menteri ESDM No.
34 Tahun 2014 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen
Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu. Dalam aturan
itu, selain premium dan minyak solar yang mengalami
kenaikan, harga minyak tanah bersubsidi masih tetap Rp2.500
per liter.

Harga premium bersubsidi yang sebelumnya Rp6.500 per


liter, naik menjadi Rp8.500 per liter (naik sekitar 30,7%). Untuk
solar bersubsidi juga naik Rp2.000 per liter, dari sebelumnya
Rp5.500 seliternya menjadi Rp7.500 per liter (naik sekitar
36,3%). Harga ini mulai berlaku pada tanggal 18 Nopember
2014, pukul 00.00 WIB.

Penyesuaian Harga BBM Bersubsidi (terhitung tanggal 18


Nopember 2014, pukul 00.00 WIB)

Pengumuman penyesuaian harga BBM bersubsidi ini


disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo atau
lebih dikenal dengan panggilan Jokowi di Istana Negara,

28

edisi 08 I 2014

No.

Komoditi

Harga Lama
(Rp/liter)

Harga Baru
(Rp/liter)

Bensin (Gasoline)
RON 88 / Premium

6.500

8.500

Minyak Solar (Gas Oil)

5.500

7.500

KOLOM

Rp1.300 triliun
Persoalan subsidi BBM memang hampir tiap tahun
mengemuka. Tak heran, mengingat besarnya subsidi BBM
dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Dalam
lima tahun terakhir, sebanyak Rp1.300 triliun tersedot untuk
subsidi BBM. Persoalan subsidi, menurut Sudirman, bukan
semata-mata masalah anggaran. Namun, subsidi yang
sedemikian besar itu dapat dialihkan ke sektor produktif yang
lebih prioritas dan mengena ke masyarakat bawah.
Anda bisa bayangkan, lima tahun terakhir kita keluarkan
Rp1.300 triliun untuk subsidi (BBM). Sementaraspendinguntuk
kesejahteraan hanya Rp600 triliun. Kalau digabung dengan
(anggaran) infrastruktur sekalipun, itu hanya Rp1.200
triliun. Jadi, subsidi yang dibakar secara tidak produktif itu
seharusnya bisa untuk membangun jembatan, irigasi, dan
kesehatan, kata Sudirman di kantor Satuan Kerja Khusus
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK
Migas), Jumat (31/10/2014).
Berdasarkan catatan yang ada, perkembangan subsidi energi
periode tahun 2005 hingga 2013 cenderung naik seiring
meningkatnya konsumsi dan harga minyak. Realisasi subsidi
energi pada tahun 2013, misalnya, adalah Rp299,8 triliun.
Lalu, anggaran subsidi BBM dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 mencapai Rp246,5
triliun. Per 29 Agustus 2014, belanja subsidi BBM sudah
mencapai Rp162,4 triliun atau 63%. Sementara itu, dalam
Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN)
2015, subsidi energi mencapai Rp363,5 triliun. Dari jumlah itu,

belanja subsidi BBM tercatat Rp291,1 triliun atau naik Rp44,6


triliun dibandingkan APBN-P 2014.
Besaran yang disebutkan di atas menunjukkan porsi subsidi
energi dalam APBN tersebut mencapai 17,7% dari total belanja
negara tahun 2013. Mengambil istilah Mantan Wakil Menteri
ESDM Susilo Siswoutomo, subsidi BBM maupun listrik tersebut
ibarat menggarami air laut, berapapun yang diberikan tidak
akan mampu mengubah rasanya. Pasalnya, sudah diketahui
umum, saat ini subsidi BBM tidak tepat sasaran. Sebanyak 70%
hingga 77%, subsidi BBM dinikmati oleh orang yang berpunya.
Produktif, bukan konsumtif
Pemerintah melakukan opsi kebijakan penyesuaian harga
BBM bersubsidi dengan tujuan alokasi dana subsidi dapat
dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan yang lebih produktif
antara lain program pendidikan, kesehatan serta perluasan
pembangunan infrastruktur sehingga dapat menyerap tenaga
kerja bagi masyarakat.
Pemerintah memutuskan untuk melakukan pengalihan subsidi
BBM dari sektor konsumtif ke sektor-sektor produktif, kata
Presiden Jokowi saat mengumumkan penyesuaian harga BBM
bersubsidi.
Jokowi melanjutkan, selama ini negara membutuhkan
anggaran untuk membangun infrastruktur, pendidikan,
dan kesehatan. Namun, anggaran ini tidak tersedia karena
dihamburkan untuk subsidi BBM.

edisi 08 I 2014

29

KOLOM

Menteri ESDM berujar, Yang akan kami kerjakan adalah


mengembalikan subsidi padatrack-nya. Dan itu belum
dibahas dengan detil. Yang akan dibahas pemerintah
adalah meyakinkan bahwa seluruh program-program
yangpromasyarakat,pro poor, akan dijalankan.
Untuk itu, lanjut Sudirman, pemerintah membuat kebijakan
menggeser subsidi yang tadinya subsidi konsumsit menjadi
subsidi produktif. Ini bertujuan agar multiplier ekonomi bisa
dibangun.
Kalau hanya diletakkan di produk dan dibakar di jalan,
rasanya banyak orang yang lebih berhak. Itu yang akan
dilakukan, tambah Sudirman.
Presiden kemarin dalam pertemuan dengan para gubernur
menyampaikan, sudah lebih dari lima tahun saluran irigasi
tidak diperhatikan. Sarana cold storage untuk para nelayan
dan infrastruktur pelabuhan harus dibangun berkaitan dengan
tema maritim. Kemudian, pemberian bibit-bibit untuk para
petani serta bantuan kapal kepada nelayan akan menjadi
program-program prioritas ke depan, kata Sudirman di lain
kesempatan.
Ia menyampaikan, dengan mengalihkan subsidi kepada
kegiatan produktif, atau harga BBM diatur mendekati harga
keekonomiannya, maka akan menyebabkan kesenjangan yang
lebih rendah antara BBM bersubsidi dan nonsubsidi.
30

edisi 08 I 2014

Di tempat terpisah, pengamat kebijakan energi Sofyano


Zakaria mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar
Rp2.000 per liter sudah cukup ideal. Hal ini, katanya, apabila
dikaitkan dengan harga minyak dunia yang saat ini berada
di kisaran US$80 per barel. Selain itu, dia mengungkapkan,
naiknya harga BBM ini diperkirakan akan memberi
penghematan bagi APBN sekitar Rp100 triliun.
Ini bisa jadi modal bagi pemerintah untuk mewujudkan
janjinya dalam membangun infrastruktur. Tapi, rakyat
harus tetap mengawal dan mengawasinya, ujarnya, Senin
(17/11/2014).
Walaupun BBM bersubsidi sudah dinaikkan, pemerintah
dan aparat penegak hukum tetap harus mengawasi dan
membasmi mafia migas BBM bersubsidi, khususnya BBM jenis
solar, tambahnya.
Pada dasarnya, menurut Sofyano, naiknya harga BBM tentu
tidak diinginkan juga oleh mafia migas dan mereka bisa
mengembangkan sentimen negatif untuk kepentingan mereka
sendiri.
Dengan adanya disparitas harga yang sangat tajam antara
BBM bersubsidi dan BBM nonsubsidi merupakan peluang
mengaduk uang oleh para mafia BBM. Dan, dengan naiknya
harga BBM bersubsidi ini, mampu menekan permainan mafia
BBM di Indonesia, ujar Sofyano.

KOLOM
Kompensasi
Sudirman meminta masyarakat tidak panik menyikapi
kenaikan harga BBM bersubsidi ini karena pasokannya
cukup. Pertamina telah melakukan berbagai persiapan untuk
mengantisipasi kenaikan harga BBM bersubsidi antara lain
dengan membentuk Posko Satgas Kenaikan Harga BBM di
Kantor Pusat dan seluruh Kantor Regional Pertamina untuk
memantau dan memastikan keandalan pasokan BBM. Untuk
memastikan keamanan dan kelancaran masyarakat dalam
mendapatkan BBM bersubsidi, Pertamina juga berkoordinasi
dengan Kepolisian RI dan TNI untuk pengamanan Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan objek vital lainnya.
Di samping itu, pengurangan subsidi BBM ini tentu akan
berdampak pada melonjaknya bahan kebutuhan pokok yang
akan dialami masyarakat, terutama masyarakat yang berada di
bawah garis kemiskinan. Maka, pemerintah telah menyiapkan
kebijakan sosial sesuai Instruksi Presiden (Inpres) No. 7 Tahun
2014 tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga
Sejahtera, Program Indonesia Pintar,
dan Program Indonesia Sehat untuk
Membangun Keluarga Produktif.
Inpres ini ditandatangani oleh
Presiden Jokowi pada 3 Nopember
2014.

berfungsi layaknya rekening, ujar Regi di Kantor Pos Cabang


Fatmawati, Jakarta, Senin (3/11/2014).
Nomor ponsel yang dimaksud adalah kartu sim card dari
provider yang berfungsi sebagai e-money atau disebut juga
Layanan Keuangan Digital (LKD).

Melalui LKD, masyarakat tidak lagi dibatasi oleh keberadaan
bank atau ATM. Mereka juga bisa mengambil atau mengirim
dana lewat telepon seluler serta bisa mengambil dana secara
langsung maupun secara bertahap, jelas dia.
Sedangkan KIS, lanjut Regi, berfungsi sebagai kartu untuk
berobat. Kartu tersebut bisa dibawa jika warga ingin berobat.
Kartu itu bisa langsung digunakan. Jika sakit langsung dibawa
saja. Tidak bisa diwakilkan karena setiap orang mendapatkan
kartu tersebut satu-satu, tuturnya.
Adapun KIP, bisa dibawa ke sekolah swasta atau negeri.
Namun, kartu ini baru bisa
digunakan semester pertama tahun
2015.

Kebijakaan dalam Inpres


tersebut berupa paket
Kartu Keluarga Sejahtera
(KKS), Kartu Indonesia
Sehat (KIS), dan Kartu
Indonesia Pintar (KIP)
yang dapat segera
digunakan untuk menjaga
daya beli rakyat dan
memulai usaha-usaha di
sektor ekonomi produktif.

Inpres tersebut ditujukan kepada


sejumlah kementerian dan
lembaga negara. Kementerian dan
lembaga negara itu adalah Menteri
Koordinator (Menko) Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan
(PMK); Menko Politik Hukum dan
Keamanan; Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala
Bappenas; Menteri Dalam Negeri;
Menteri Keuangan; Menteri
Kesehatan; Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan; Menteri Sosial; dan
Menteri Agama. Selain itu, Inpres
No. 7 Tahun 2014 juga ditujukan
kepada Menteri Komunikasi dan
Informatika; Menteri Badan Usaha
Milik Negara (BUMN); Jaksa
Agung; Panglima TNI; Kapolri; Kepala Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP); Kepala Badan Pusat
Statistik, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah; Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) Kesehatan; para gubernur dan bupati/walikota.

Kebijakaan dalam Inpres tersebut berupa paket Kartu Keluarga


Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu
Indonesia Pintar (KIP) yang dapat segera digunakan untuk
menjaga daya beli rakyat dan memulai usaha-usaha di sektor
ekonomi produktif.

Spesialis Komunikasi dan Hubungan Luar Tim Nasional
Percepatan Penganggulangan Kemiskinan (TNP2K) Regi
Wahono menjabarkan, masing-masing kartu memiliki fungsi
berbeda. KKS berfungsi untuk memberikan bantuan sosial
langsung kepada warga. Kartu ini berfungsi selama lima tahun.
Dananya bisa diambil melalui kantor pos dengan
menggunakan nomor ponsel yang sudah dibagikan di mana

Dengan menunjukkan KIP ke


sekolah, disertakan Kartu Keluarga
(KK) dan kartu penunjuk lainnya,
kartu ini bisa digunakan. Bagi
yang belum mendapatkan KIP bisa
mendaftar ke sekolah masingmasing, ungkapnya.
Guna menentukan penerima KIP,
datanya diambil dari Basis Data
Terpadu 2011 yang kemudian dibuat
pemeringkatan (ranking).
Dengan sistem ranking diketahui
mana warga yang menjadi prioritas.
Tapi, kemudian data tersebut
disesuaikan dengan kementerian
terkait dan sesuai kemampuan
pendanaan kementerian
masing-masing, demikian Regi
menjabarkan.

Sementara itu, Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen


Indonesia (YLKI) Huzna Zahir mengatakan, apapun bentuknya
program pemerintah diharapkan tidak tumpang tindih. Sebab,
BPJS Kesehatan sudah mulai diberlakukan di masyarakat.
Kendati demikian, dengan adanya banyak program
pemerintah yang berorientasi kesejahteraan, kesehatan, dan
pendidikan setidaknya dapat memperluas jangkauan kepada
masyarakat miskin.
Banyak program makin baik untuk memperluas jangkauan,
asal tidak tumpang-tindih, ia menekankan.
Presiden Jokowi menyadari, keputusan menaikkan harga BBM
bersubsidi akan menuai pro dan kontra. Meski demikian, ia
menghargai setiap masukan dari masyarakat.
Semoga ini jalan pembuka untuk menghadirkan anggaran
belanja yang lebih bermanfaat bagi rakyat secara
keseluruhan, harapnya.
edisi 08 I 2014

31

ENERGI MIX

KOTAK
Pembangkit Listrik

Kotak ini berawal dari penelitian NASA untuk menciptakan alat bantu kehidupan
di Mars berupa alat penghasil oksigen. Namun, di tahun 2001 proyek ini terpaksa
berhenti karena suatu sebab. Dengan beberapa perubahan dan modifikasi, K.R
Sridhar mengubah alat tersebut menjadi kotak penghasil listrik. Dibawah bendera
Bloom Energy, di tahun yang sama, sang penemu sekaligus CEO meresmikan
bloom energy server atau the bloom box.
32

edisi 08 I 2014

ENERGI MIX
Spesifikasi
Kotak ini sesungguhnya hanya terdiri dari
tumpukan kartu setebal 100 mm x 100
mm. Perusahaannya mengklaim bahwa
satu kartu dapat menghasilkan 25 watts,
sedangkan satu kotak bisa mencukupi
kebutuhan listrik rata-rata rumah di
Eropa. Selain itu kotak ini juga diklaim
dapat menahan temperatur hingga 1,800
Farenheit atau 980 Celcius.

itu, oksigen juga memapar bagian hitam


berupa katoda. Dengan panas yang
diberikan pada bagian hijau, ion oksigen
tertarik menuju anoda dengan melewati
elektrolit. Melalui reaksi kimia, ion-ion
tersebut berkonversi menjadi listrik, air,
dan sejumlah kecil karbon dioksida.
Disamping itu, Residu berupa air tadi juga
dapat di daur ulang menjadi uap untuk
bahan bakar.

$3000. Tentu harga yang masih jauh dari


kemampuan rata-rata dari kemampuan
dalam negeri.

Kartu tersebut terbuat dari pasir pantai


yang sering kita temukan. Di kedua
permukaan kartu yang berbeda warna
tersebutlah merupakan rahasia penghasil
listrik bloom box. Menurut surat kabar San
Jose Mercury News, rahasia teknologi
bloom box terletak pada permukaan
berwarna hijau yang berfungsi sebagai
anoda dan warna hitam yang berfungsi
sebagai katoda.

Rangkaian proses ini juga akan terus


berulang selama ada bahan bakar, udara,
dan panas. Rangkaian reaksi inilah apa
yang disebut dengan reaksi kimia-elektro
dalam sel bahan bakar solid oxide.

Pengembangan
Semenjak kemunculan kotak ajaib ini,
dunia penyedia energi lantas gempar.
Tentu hal tersebut mendorong dunia
komersial dan akademik berebut
panggung. Banyak perkembangan dan
modifikasi yang dilakukan hingga saat ini.
Seperti merk-merk BlueGen, FCO Power,
Ene-Farm, DuPont, Toshiba, Ebara Ballard,
dan lainnya

Tiap permukaan kartu tersebut dilapisi


dengan bahan yang berbeda, warna hijau

yang dilapis green nickel oxide, dan hitam


yang kemungkinan besar merupakan
Lanthanum Strontium Manganite.
Untuk menghasilkan listrik kotak ini tentu
juga membutuhkan asupan bahan bakar.
Oksigen di satu sisi dan bahan bakar
fosil, biomassa, atau bahkan energi panas
matahari. Namun sejauh ini perusahaan
yang memakai jasa bloom box masih
mengandalkan gas alam.
Proses
Seperti halnya baterai, sel bahan bakar
terdiri dari tiga bagian : elektrolit, anoda
dan katoda. Elektrolit terdiri dari keramik
yang terbuat dari pasir pantai. Sedangkan
anoda dan katoda yang berwarna hijau
dan hitam tersebut yang menutup kedua
bagian permukaan elektrolit.
Pertama bahan bakar memapar bagian
hijau yang berupa anoda, seiring dengan

Kelebihan
Kotak ini diklaim memiliki efisiensi sekitar
50% dan hanya membutuhkan satu
langkah dalam pengoperasian dibanding
combined cycle gas turbine power plant
(CCGT) yang memerlukan banyak langkah
proses.

Selain itu, kotak ini juga dirasa mampu


mengatasi problem lahan yang biasanya
ditemui pembangkit maupun untuk
distribusinya. Dengan satu Bloom Energy
Server yang sebesar kulkas dapat
menyediakan 100 kW, cukup untuk 100
rata-rata rumah atau kantor kecil.
Untuk masalah lingkungan, bloom box
juga terbilang ramah. Pasalnya bloom
box dapat mengurangi jejak karbon
berupa karbon dioksida sebesar 40100% tergantung dari bahan bakar yang
digunakan.
Ongkos
Meski teknologi ini memiliki banyak
kelebihan, namun nampaknya masih jauh
dari tingkat keekonomian untuk tanah air.
Untuk setiap Bloom Energy Saver 100 kW
dibutuhkan sekitar $700,000-$800,000,
atau sekitar Rp8 Milyar. Sedangkan harga
untuk ukuran rumahan dibanderol sekitar

Akan tetapi di awal 2011 melalui New York


Times, CEO dari bloom box menjanjikan
listrik tanpa harus membeli peralatannya.
Cukup dengan kontrak jangka 10 tahun,
konsumen dapat menikmati listrik yang
dihasilkan bloom box.

Di dunia akademisi pun tak mau


ketinggalan. Semenjak 2007 California

State University telah memanfaatkan


sistem bahan bakar sel 1 mW berbahan
bakar hydrogen.
Di Indonesia, pembangkit listrik tenaga
sel bahan bakar (fuel cell) juga telah
digunakan. Pembangkit pertama
berkapasitas 300 kW tersebut diresmikan
di Taman Impian Jaya Ancol pada
2012 lalu. Teknologi yang digunakan
pembangkit ini berkat kerjasama dengan
pemerintah Korea Selatan.
Menurut Direktur Eksekutif Institute for
Essential Services Reform Indonesia
Fabby Tumiwa (12/9/2012), penerapanfuel
celldi Indonesia belum bisa optimum
untuk konsumsi rumah tangga karena
jaringan pipa gas perkotaan masih
belum memadai. Namun lebih ekonomis,
jika diterapkan pada skala pabrik atau
kompleks perkantoran.

edisi 08 I 2014

33

REGULASI

PERMEN ESDM
NOMOR 27 TAHUN 2014
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meluncurkan peraturan
terbaru terkait dengan pengembangan pembangkit tenaga listrik berbasis biomassa
dan biogas. Peraturan tersebut adalah Permen ESDM No. 27 Tahun 2014 tentang
Pembelian Tenaga Listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dan
Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) oleh PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero). Permen ESDM No. 27 Tahun 2014 tersebut merupakan revisi atas
Permen ESDM No. 4 Tahun 2012.
34

edisi 08 I 2014

REGULASI

ejak diterbitkannya Peraturan


Menteri ESDM No.4 Tahun
2012 pada bulan Februari
2012, investasi swasta untuk
penyediaan listrik berbasis biomassa
dan biogas on grid masih tergolong
rendah. Salah satu penyebabnya
adalah terdepresiasinya nilai rupiah
terhadap dolar dan meningkatnya harga
biomassa. Tidak itu saja, penyediaan
energi listrik dari PLTBg dan PLTBm
didominasi dengan skema penjualan
kelebihan tenaga listrik (excess power)
dan bukan merupakan pembangunan
pembangkit listrik baru yang dedicated
untuk penyediaan energi listrik
(Independent Power Producer-IPP)

terhadap dolar dan meningkatnya


harga biomassa, ujarnya dalam Acara
Launching Peraturan Menteri ESDM No.
27 Tahun 2014 di Jakarta (22/10).
Ditambahkannya bahwa Permen ESDM
terbaru itu prinsipnya merupakan
langkah konkret pemerintah untuk
mengurangi pemanfaatan energi fosil
khususnya bahan bakar minyak (BBM).
Ia menegaskan, langkah ini akan mulai
diterapkan terutama dari daerah-daerah
yang memiliki ketergantungan terhadap
BBM dan wilayah kepulauan yang masih
memiliki rasio elektrifikasi rendah.

ke jaringan PLN. Terkait al tersebut


maka perlu dilakukan revisi Peraturan
Menteri ESDM No.4 Tahun 2012 menjadi
Permen ESDM Nomor27 Tahun 2014.
Peraturan Menteri ESDM sebagaimana
tersebut diatas pada prinsipnya
untuk mendorong pemanfaatan
potensi biomassa dan biogas untuk
mengurangi pemanfaatan energi fosil
khususnya bahan bakar minyak (BBM)
pada daerah-daerah yang memiliki
ketergantungan terhadap BBM dan
wilayah kepulauan yang masih memiliki
rasio elektrifikasi rendah.

32.654 MW dan sebesar 1.716,5 MW.


Pengembangan pembangkit listrik
berbasis bioenergi (on-grid) sampai
dengan tahun 2013 mencapai sekitar
90,5 MW, sementara itu pengembangan
pembangkit listrik berbasis bioenergi
(off-grid) sekitar 1.626 MW. Pembangkit
listrik tersebut berbasis biomassa,
biogas, dan sampah kota. Selain itu
pembangkit listrik berbasis bioenergi ini
juga memiliki potensi di daerah-daerah
terpencil yang berasal dari limbah
kehutanan, limbah pertanian, industri
kelapa sawit, industri kertas, industri
tapioka, dan industri lainnya.

Menurut Direktur Jenderal Energi Baru


Terbarukan dan Konservasi Energi
Kementerian ESDM Rida Mulyana,
revisi itu dilakukan untuk mendorong
minat investor dalam pengembangan
pembangkit listrik berbasis biomassa
dan biogas. Rida melihat bahwa
sejak diterbitkannya Permen ESDM
No. 4 Tahun 2012, investasi swasta
untuk penyediaan listrik berbasis
biomassa dan biogas on grid masih
rendah. Salah satu penyebabnya
adalah terdepresiasinya nilai rupiah

Pada tahun 2013 telah dikembangkan


potensi biomassa di Indonesia sebesar

Banyak cara dilakukan untuk


mengembangkan energi baru
terbarukan (EBT) untuk tenaga listrik ongrid tenaga biomassa dan biogas, selain
kewajiban pembelian tenaga listrik oleh
PT PLN (Persero), kebijakan berupa
pemberian prioritaspengembangan EBT
setempat, insentif pajak penghasilan
untuk investasi energi terbarukan,
pembebasan bea masuk untuk EBT,
dan kemudahan prosedur perijinan.
Pemerintah juga menetapkan harga jual

listrik (Feed-in-Tariff) untuk tenaga listrik


berbasis biomassa dan biogas. Pada
Permen ESDM No 27 tahun 2014, harga
dasar Feed in Tariff (FiT) Pembangkit
Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dan
Pembangkit Listrik Tenaga Biogas
(PLTBg) mengalami kenaikan harga jika
terinterkoneksi pada jaringan tegangan
menengah atau jika terinterkoneksi
pada jaringan tegangan rendah.
Permen ini memberikan kesempatan
kepada badan usaha yang telah berjalan
(PLT eksisting) untuk dapat melakukan
negosiasi dengan PT PLN (Persero)
menggunakan besaran FiT sebagai
harga acuan tertinggi. Hal lain yang

diatur dalam Permen terbaru itu adalah


prosedur dan persyaratan penetapan
pengelola energi biomassa dan energi
biogas untuk pembangkit listrik. Ada
pula ketentuan terkait dengan kewajiban
PLN untuk menyusun model Perjanjian
Jual Beli Listrik standar.
Rida berharap ditahun 2025 mendatang
Indonesia dapat menggunakan energi
baru terbarukan sebesar 23% dalam
suplai energi nasional. Hal tersebut
sesuai dengan target yang dicanangkan
pemerintah dalam Kebijakan Energi
Nasional yang terdapat dalam Instruksi
Presiden No. 5 Tahun 2006. Kita
harap target itu tercapai. Berbagai
upaya mengembangkan energi
baru-terbarukan untuk tenaga listrik
on-grid tenaga biomassa dan biogas
telah dilakukan. Kita sudah berikan
prioritas pengembangan energi baru
setempat, insentif pajak penghasilan
untuk investasi energi terbarukan,
pembebasan bea masuk untuk energi
baru, dan kemudahan prosedur
perijinan, harapnya.

edisi 08 I 2014

35

REGULASI

Membuat
Perizinan Mineral
Dan Batubara
Lebih Sederhana
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba)
beberapa waktu lalu melakukan Penyederhanaan Perizinan
di bidang Mineral dan Batubara. Direktur Jenderal Mineral
Batubara Kementerian ESDM R. Sukhyar mengatakan,
perbaikan perizinan akan memperbaiki iklim investasi
sehingga bisa berperan mendorong pertumbuhan
ekonomi. Karena perizinan ini untuk daya tarik ivestasi.
Tidak bagus perizinan begitu banyak menghambat usaha
mereka, ujar Sukhyar di kantor Direktorat Mineral dan
Batubara Kementerian ESDM, Jakarta (24/10).

36

edisi 08 I 2014

engan melakukan perbaikan


pelayanan perizina tentunyan
akan memperbaiki iklim
investasi dan turut berperan
mendorong pertumbuhan ekonomi
suatu negara, sehingga datangnya
investor adalah buah dari perizinan
yang mudah, cepat, dan murah.
Kualitas pelayanan perizinan adalah
salah satu komponen dalam tata
kelola ekonomi (economic governance).
Hal ini sangat diperlukan inisiatif
dari pemerintah untuk melakukan
perbaikan berkesinambungan
terhadap kualitas pelayanan perizinan
termasuk didalamnya percepatan
dan penyederhanaan jumlah dan
prosedur perizinan. Deregulasi dan
debirokratisasi perizinan investasi
dilakukan dalam rangka perbaikan
citra/peringkat Ease of Doing Business
Indonesia yang difokuskan pada
rasionalisasi/justifikasi jumlah dan
persyaratan perizinan, kepastian waktu
dan tentunya biaya perizinan.
Dirjen Minerba menambahkan, kualitas
pelayanan perizinan adalah salah satu
komponen dalam tata kelola ekonomi.
Penyederhanaan perizinan investasi
juga dalam rangka perbaikan citra
kemudahan bisnis Indonesia yang
difokuskan pada rasionalisasi jumlah
perizinan, kepastian waktu dan biaya
perizinan.

REGULASI
Seperti diketahui jika perizinan
pertambangan mineral dan batubara
bersifat lintas sektor dan instansi
baik pusat maupun daerah. Saat ini
setidaknya ada 16 instansi pusat dan
daerah yang terkait dengan perizinan
minerba, antara lain Kabupaten/
Kota, Provinsi, Kemenhut, Kemenhub,
Bapeten, Menkominfo, Kemenkeu,
Pertamina, BPN, BKPM, Kemenhan,
Mabes Polri, Kemendag, Kemenperin,
Kemen PU, KemenKumHam, dan
Kemenakertrans.
Dengan adanya perbaikan pelayanan
perizinan ini pemerintah berharap
dapat memperbaiki iklim investasi
dan turut berperan mendorong
pertumbuhan ekonomi suatu negara.
"Kami berharap dengan mudah,
murah dan cepatnya izin dapat
mengundang investor masuk,"
harap R. Sukhyar. "Kualitas pelayanan
perizinan salah satu komponen dalam
tata kelola ekonomi. Sehingga sangat
diperlukan inisiatif dari pemerintah
untuk melakukan perbaikan terhadap
kualitas pelayan perizinan, termasuk
di dalamnya percepatan dan
penyederhanaan jumlah dan prosedur
perizinan," imbuhnya.
Untuk hambatan yang dihadapi pelaku
usaha di bidang Mineral dan Batubara
diantaranya adalah:
Banyaknya jumlah izin yang wajib
diurus bila dibandingkan dengan
perizinan investasi di negara lain;

Banyaknya jumlah instansi/sektor


yang bertanggungjawab untuk
perizinan, yang masing-masing
membawa kepentingannya sendiri
(ego sektoral);
Persyaratan perizinan yang
tumpang tindih dan sering terjadi
duplikasi serta sering inkonsistensi.
Terkait hal tersebut Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral c.q.
Ditjen Minerba melakukan terobosan
penyederhanaan perizinan yang
semula berjumlah 101 perizinan
menjadi 71 perizinan, yang terdiri
dari 31 izin, 26 persetujuan, dan 14
rekomendasi/sertifikasi. Berdasarkan
kewenangannya maka dari perizinan
tersebut terdapat 26 perizinan
yang menjadi kewenangan KESDM
penuh, 20 perizinan yang menjadi
kewenangan KESDM dan kementerian/
lembaga lain, dan 25 perizinan yang
menjadi kewenangan kementerian/
lembaga lain dan Pemda.
Dengan dilakukannya penyederhanaan
perizinan sub sektor mineral batubara
maka diharapkan dapat menjamin hal
berikut :
Perizinan yang tidak tumpang
tindih (melakukan justifikasi,
rasionalisasi, sinkronisasi perizinan
eksisiting dengan tuntutan dunia
usaha yang relatif dinamis);
Pengurangan persyaratan perizinan
(menghindari adanya duplikasi
dan pengulangan persyaratan
perizinan);

Tata kelola waktu perizinan yang


jelas (menyesuaikan SOP dan
Standar Pelayanan Minimal yang
sudah ditetapkan);
Biaya perizinan yang jelas (harus
ada maklumat pelayanan yang
memuat biaya menjamin aspek
akuntabilitas);
Kemudahan tempat perizinan
(menjadikan ruang RPIIT sebagai
role model PTSP);
Proses otomasi perizinan
(mengutamakan pelayanan
perizinan secara online untuk
memberi kemudahan kepada dunia
usaha dan mengurangi inefisiensi
dari sisi waktu).
"Penyederhanaan ini sebagai upaya
reformasi birokrasi di ESDM agar
layanan publik menjadi lebih baik
dan akan berlaku efektif pada
kepemimpinan menteri baru
mendatang," ungkap R Sukhyar.
Ditambahkannya jika penyederhanaan
ini akan membuat pemerintah menjadi
lebih aktif dalam mengendalikan dan
mengawasi sektor pertambangan, atau
tidak sebatas membuat peraturan dan
menerima laporan. Dirjen Minerba
mengharapkan reformasi ini juga
terjadi pada kementerian lain sehingga
iklim investasi di Indonesia semakin
baik.

edisi 08 I 2014

37

MIGAS

Diresmikan,
Jargas di Cirebon
Melengkapi wilayah-wilayah lainnya di Indonesia,
kini 4.000 rumah tangga di Cirebon, Jawa Barat
menikmati gas bumi sebagai bahan bakar.
Peresmian pemanfaatan gas bumi sebagai
bahan bakar untuk rumah tangga di Cirebon
ini dilakukan secara bersamaan oleh Direktur
Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM
Heri Poernomo, Walikota Cirebon Ano Sutrisno
dan Direktur Pengusahaan PGN Jobi Triananda
Hasjim. Selasa, (7/10/2014).

irektur Pembinaan Usaha Hilir Migas, Heri Poernomo


mengatakan, cadangan gas bumi Indonesia
diperkirakan cukup untuk dipergunakan selama 60
tahun ke depan. Sementara produksi minyak bumi, selama 5
tahun terakhir terus menunjukkan penurunan.
Oleh karena itu, pemanfaatan gas bumi harus terus
ditingkatkan, termasuk untuk sektor rumah tangga dan
transportasi. Pembangunan jaringan distribusi gas bumi
untuk untuk rumah tangga merupakan salah satu program
prioritas nasional dalam rangka penyediaan infrastruktur gas
kota, tambahnya.
Lebih lanjut Heri mengatakan, hingga saat ini pemanfaatan
gas bumi di dalam negeri masih belum maksimal dan
harus didukung oleh berbagai rencana untuk peningkatan
pemanfaatan gas bumi dalam negeri, termasuk rencana
pembangunan jaringan distribusi gas bumi yang terpadu guna
memibu pertumbuhan pasar gas, ekonomi, pengembangan
wilayah dan pembukaan lapangan kerja. Program ini
memerlukan dukungan semua pihak agar hasilnya dapat
dirasakan oleh masyarakat.
Penyaluran pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga
di Kota Cirebon ini merupakan kelanjutan dari penyaluran
pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga yang telah
dilakukan oleh PGN untuk Rusun di Jabodetabek. Sinergi
antara Kementrian ESDM, PGN dan Pemkot Cirebon ini
adalah kunci bagi upaya percepatan pemanfaatan gas bumi
yang terus diupayakan oleh pemerintah. Oleh karena itu
kementerian ESDM cq Ditjen Migas akan terus mendorong
BUMN dan stakeholder lain seperti pemerintah daerah untuk
memperluas pemanfaatan gas bumi di berbagai wilayah di
Indonesia, kata Heri.
Pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah
tangga ( jargas) merupakan salah satu program pemerintah
untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi dan menekan
subsidi BBM serta mendorong penggunaan energi yang lebih
bersih. Pembangunan jargas telah dilakukan Kementerian
ESDM cq Ditjen Migas sejak tahun 2009 dan hingga saat ini
telah terpasang sekitar 73.000 satuan rumah yang tersebar di
seluruh Indonesia.

38

edisi 08 I 2014

Pembangunan jargas di kota Cirebon dilakukan oleh


Kementrian ESDM cq Ditjen Migas pada tahun 2012 dengan
total 4.000 sambungan rumah (SR), terdiri dari 11 sektor
yaitu sektor 1sejumlah 512 SR berada di kelurahan Kalijaga
dan Harjamukti, sektor 2 sampai dengan sektor 8 sejumlah
2.350 SR berada di kelurahan Kalijaga, sektor 9 sejumlah 384
SR berada di kelurahan Kalijaga dan Argasunya serta sektor
10 dan 11 sejumlah 754 SR berada di kelurahan Argasunya.
PGN mendapatkan penugasan dari Ditjen Migas untuk
mengoperasikan jargas di 3 wilayah yaitu Rusun Jabodetabek
(5.234 SR), Kota Cirebon (4.000 SR), dan Kabupaten Bogor
(4.000 SR). Pembangunan jargas tersebut merupakan bukti
dari komitmen pemerintah untuk mendukung percepatan
konversi energi ke gas bumi.
Direktur Pengusahaan PGN Jobi Triananda mengatakan,
sampai 6 Oktober 2014, sebanyak 563 rumah sudah
menyelesaikan proses administrasi, dan sebanyak 150 rumah
yang sudah bisa memasak dengan gas bumi. Sisanya akan
segera menyusul untuk dialiri gas bumi, kata Jobi Triananda.
Jobi Triananda menambahkan bahwa PGN memiliki komitmen
tinggi untuk memperluas penggunaan gas bumi untuk rumah
tangga ini. Melalui Program PGN Sayang Ibu, PGN menambah
satu juta sambungan gas baru rumah tangga. Ini di luar
penugasan pengoperasian jaringan gas rumah tanggadari
Kementerian ESDM tersebut.
Di wilayah Cirebon, PGN saat ini memiliki jaringan distribusi
sepanjang 402 kilometer. Ini adalah bagian dari jaringan pipa
gas bumi PGN yang totalnya sepanjang 6.000 kilometer yang
terbentang di Sumatera dan Jawa. Saat ini PGN memiliki
pelanggan di wilayah Cirebon sebanyak 13.358. Mayoritasnya
atau sebanyak 13.104 adalah rumah tangga, kata Jobi. Sisanya
adalah pelanggan UKM dan industri. Tahun ini PGN juga
menambah jaringan baru untuk rumah tangga di Cirebon
dalam rangka Program PGN Sayang Ibu sebanyak 2.205
rumah. Sehingga nantinya dengan tambahan 4.000 dan 2.205
pelanggan baru itu, PGN akan memiliki pelanggan rumah
tangga sebanyak 19.309 rumah di Cirebon.

MIGAS

Warga Cirebon
Cukup Keluarkan
Rp 21.000 Untuk
Bahan Bakar
Rumah Tangga
Masyarakat Cirebon yang barusaja
merasakan manfaatnya menggunakan
gas bumi sebagai bahan bakar akan
menuai berbagai keuntungan, selain
mendapatkan energy yang lebih bersih
dan ramah lingkungan juga tidak perlu
lagi merogoh kocek yang dalam
untuk membayar kebutuhan energinya.
Dengan mengalihkan ke gas bumi dari
BBM maupun LPG, masyarakat cukup
mengeluarkan biaya sebesar Rp 21.000
per bulan.

as bumi adalah energi baik


yang murah, aman dan ramah
lingkungan. Dari sisi harga gas
bumi jauh lebih murah dibandingkan
LPG. Sebagai gambaran, satu rumah
tangga yang setiap bulan menghabiskan
tiga tabung LPG ukuran 3 kilogram,
harus mengeluarkan uang Rp 60.000,-.
Dengan jumlah pemakaian setara,
pelanggan yang memanfaatan gas bumi
cukup membayar Rp 21.000 (kondisi
harga LPG dan Gas Bumi untuk wilayah
Cirebon), demikian diutarakan Direktur
Pengusahaan PGN Jobi Triananda,
seusai meresmikan Jaringan Gas Bumi
(Jargas) di Cirebon, Jawa Barat, Selasa
(7/10/2014).

Menurutnya lagi, penggunaan gas bumi


bagi rumah tangga akan mengurangi
biaya subsidi LPG 3 kilogram dan
menekan impor LPG. Untuk subsidi LPG
3 kilogram di APBN 2015 menghabiskan
anggaran Rp 55 trilyun.Bayangkan jika
semakin banyak rumah tangga memakai
gas bumi, tentunya beban subsidi
berkurang dan begitu pula impor LPG,
ujar Jobi.

Di wilayah Cirebon, PGN saat ini


memiliki jaringan distribusi sepanjang
402 kilometer. Ini adalah bagian dari
jaringan pipa gas bumi PGN yang
totalnya sepanjang 6.000 kilometer yang
terbentang di Sumatera dan Jawa. Saat
ini PGN memiliki pelanggan di wilayah
Cirebon sebanyak 13.358 dengan 13.104
pelanggan rumah tangga dan Sisanya
adalah pelanggan UKM dan industri.
PGN berencana akan membangun
sambungan baru sebanyak 2.205
rumah. Sehingga nantinya dengan
tambahan 4.000 dan 2.205 pelanggan
baru itu, total pelanggan rumah tangga
PGN adalah sebanyak 19.309 rumah di
Cirebon.

edisi 08 I 2014

39

MIGAS

Peresmian Fasilitas Produksi


Lapangan Banyu Urip dan
Proyek-Proyek Sektor Energi dan
Sumber Daya Mineral
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung didampingi oleh Wakil Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo hari ini, Rabu (8/10) melakukan peresmian
Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip dan beberapa proyek sektor ESDM di Bojonegoro, Cepu,
Jawa Timur. Acara ini dihadiri oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Gubernur Jawa Timur dan Jawa
Tengah, Pejabat Eselon I KESDM, Plt. Kepala SKK Migas, Kepala BPH Migas, Plt. Direktur Utama PT
Pertamina (Persero), Direktur Utama PT PLN (Persero), Para Pimpinan Mobil Cepu Ltd, dan Direktur
Utama PT Geo Dipa Energi.
Dalam sambutannya Wakil Menteri ESDM melaporkan
beberapa proyek yang akan diresmikan adalah :
1. Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip Wilayah Kerja Blok
Cepu
2. Kilang LNG Donggi Senoro
3. PLTU di provinsi Nanggroe Aceh Darusalam, Kepulauan
Riau, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara
Barat.
40

edisi 08 I 2014

4. Proyek PLTP Patuha, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa


Barat
5. Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Gresik-Semarang
Total investasi Proyek-Proyek Sektor Energi dan Sumber Daya
Mineral yang diresmikan sebesar USD 7,388 Milyar. Sedangkan,
terdapat 1(satu) Proyek yaitu Pipa Transmisi Gas-Bumi ArunBelawan yang masih dalam tahap penyelesaian dalam waktu
dekat dan investasi proyek tersebut sebesar USD 586,04 Juta.

MIGAS

1. Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip Wilayah Kerja


Blok Cepu
Bertindak sebagai operator Lapangan Banyu Urip adalah
Mobil Cepu Ltd. (MCL) anak perusahaan ExxonMobil bermitra
dengan PT. Pertamina EP Cepu dan empat perusahaan
milik pemerintah daerah, yaitu PT. Sarana Patra Hulu Cepu
(Propinsi Jawa Tengah), PT. Asri Dharma Sejahtera (Kabupaten
Bojonegoro), PT. Blora Patragas Hulu (Kabupaten Blora) dan
PT. Petrogas Jatim Utama Cendana (Propinsi Jawa Timur).
Puncak produksi sebesar 165.000 bopd dan Kapasitas
terpasang sebesar 185,000 bopd. Total Investasi proyek
sebesar 2,525 Milyar. Pembangunan Fasilitas Produksi
Lapangan Banyu Urip menciptakan lebih dari 12.700
kesempatan kerja dan kesempatan usaha bagi lebih dari 650
sub kontraktor.
2. Kilang LNG Donggi Senoro
Total sumber gas bumi untuk rencana Kilang LNG PT. DSLNG
sebesar 335 mmscfd yang diperoleh dari Blok Senoro dan
Blok Matindok, dengan kapasitas desain LNG sebesar 2 Juta
Ton/Tahun dan total investasi sebesar USD 2,8 M. Kepemilikan
DSLNG terdiri dari PT Pertamina Hulu Energi, PT Medco LNG
Indonesia dan Sulawesi LNG Development Ltd.
3. PLTU di provinsi Nanggroe Aceh Darusalam,
Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Lampung, Jawa
Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara dan Nusa Tenggara Barat
a. PLTU Nanggroe Aceh Darussalam-Nagan Raya Unit 1dan
2, kapasitas 2x110 MW, untuk pasokan listrik terutama
di wilayah Aceh dan Sumatera Utara dan potensi
penghematan BBM sekitar 195 ribu kilo liter atau setara Rp
1,67 triliun per tahun.
b. PLTU Kepulauan Riau-Tanjung Balai Karimun, kapasitas 2x7
MW, untuk pasokan listrik di Pulau Karimun dan potensi
penghematan BBM sekitar 24 ribu kilo liter atau setara Rp
212 milyar per tahun.
c. PLTU Sumatera Barat-Teluk Sirih, kapasitas 2x112 MW, untuk
pasokan listrik terutama di wilayah Sumatera Barat dan
potensi penghematan BBM sekitar 397 ribu kilo liter atau
setara Rp 3,4 triliun per tahun.
d. PLTU Lampung-Tarahan Baru Unit 1, kapasitas 100 MW,
untuk pasokan listrik di wilayah Lampung dan potensi
penghematan BBM sekitar 177 ribu kilo liter atau setara Rp
1,5 triliun per tahun.
e. PLTU 2 Jawa Barat-Pelabuhan Ratu, kapasitas 3x350 MW,
untuk pasokan listrik terutama di wilayah Palabuhan Ratu,
Jawa Barat bagian selatan, dan sistem Jawa Bali.
f. PLTU 3 Jawa Timur-Tanjung Awar-Awar Unit 1, kapasitas
350 MW, untuk pasokan listrik di Jawa Timur dan sistem
Jawa Bali pada umumnya.
g. PLTU Sulawesi Selatan-Barru, kapasitas 2x50 MW, untuk
pasokan listrik di wilayah Sulawesi Selatan dan potensi
penghematan BBM sekitar 177 ribu kilo liter atau setara Rp
1,5 triliun per tahun.

h. PLTU Sulawesi Tenggara-Kendari Unit 1, kapasitas 10


MW, untuk pasokan listrik terutama di wilayah Sulawesi
Tenggara dan potensi penghematan BBM sekitar 17 ribu
kilo liter atau setara Rp 151 milyar per tahun
i. PLTU Lombok-Mataram NTB unit 3, kapasitas 25 MW,
untuk pasokan listrik di wilayah Lombok dan potensi
penghematan BBM sekitar 44 ribu kilo liter atau setara Rp
379 milyar per tahun.
Sektor ketenagalistrikan telah memberikan kontribusi dalam
penyediaan infrastruktur tenaga listrik khususnya di wilayah
Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara, dengan total
daya sebesar 1.983 MW dan total investasi sebesar USD 1,569
Milyar.
4. PLTP Patuha (1x55 MW), Patuha, Kabupaten Bandung,
Jawa Barat
Pengusahaan area Patuha dilaksanakan oleh PT. Geo Dipa
Energi, di Wilayah Kuasa Pengusahaan Sumber Daya
Panasbumi Pengalengan. Total investasi Proyek PLTP Patuha
sekitar USD 144 juta. Saat ini PLTP Patuha 55 MW telah mulai
proses sinkronisasi dengan jaringan PT PLN, dan diharapkan
produksi listrik yang dihasilkan dapat meningkatkan
kehandalan sistem jaringan transmisi listrik utama Jawa
Madura Bali (Jamali) PLN.
5. Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi GresikSemarang
Panjang Pipa gas 267 km, dengan kapasitas sebesar 500
mmscfd , dimulai dari Tambak Lorok, Semarang menuju Gresik,
dengan investasi sebesar USD 350 juta. Pipa Transmisi Gas
Bumi Gresik Semarang merupakan Penghubung infrastruktur
gas dari Barat ke Timur pulau Jawa sehingga menjadi energy
hub yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di
Jawa Tengah dan Jawa Timur.
6. Pipa Transmisi Gas Bumi Arun-Belawan (on-going
project
Panjang Pipa gas kurang lebih 350 km, dimulai dari PT. Arun
LNG sampai dengan PLTGU Belawan. Kapasitas sebesar 300
mmscfd, dengan investasi sebesar USD 586,04 juta.
Pipa Transmisi Gas Bumi Arun-Belawan merupakan
infrastruktur pengangkutan gas hasil regasifikasi Arun untuk
memenuhi kebutuhan PLN (PLTGU Belawan) dan Industri di
wilayah Aceh dan Sumatera Utara.
Dengan dipenuhinya kebutuhan gas untuk PLTGU Belawan
diharapkan dapat mengatasi keterbatasan listrik di daerah
Sumatera Utara, dan meningkatkan perkembangan industri di
Aceh dan Sumatera Utara.

Diharapkan dengan diresmikannya proyek-proyek energi


dan sumber daya mineral ini, dapat terwujud infrastruktur
yang handal dan bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan
negara, guna pembangunan berkelanjutan dan terwujudnya
kesejahteraan rakyat.
edisi 08 I 2014

41

MIGAS

Perizinan
Hulu
Migas
Diringkas
Jadi 9
Pintu
Salah satu kendala utama
kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi migas di seluruh
daerah di tanah air adalah
perizinan. Dari hasil
identifikasi yang dilakukan
pemerintah, terdapat 289
perizinan dalam kegiatan
hulu migas. Setelah
dilakukan pembahasan,
perizinan tersebut
diperkecil menjadi hanya
69 perizinan yang nantinya
dikelompokkan menjadi
hanya 9 pintu.

Plt. Kepala SKK Migas J. Widjonarko di


Bojonegoro, Rabu (8/10), mengatakan,
banyaknya perizinan ini merupakan
dampak partisipasi daerah yang sangat
tinggi. Untuk itu, diperlukan peningkatan
komunikasi antara seluruh pihak-pihak
terkait, termasuk pemerintah daerah.
Proses pengelompokan perizinan ini,
lanjut Widjonarko, dibahas dalam rapat
di Kemenko Perekonomian, dengan
mengundang instansi terkait seperti
BPKP.
Ini yang kita harapkan cepat
diselesaikan dan proses saat ini
mensinkronisasi 69 peraturan itu,
apakah ada yang saling tumpang tindih
karena dari berbagai sektor, tambahnya.
42

edisi 08 I 2014

Sebelumnya dalam sambutannya saat


meresmikan secara simbolis Fasilitas
Produksi Lapangan Banyu Urip, Blok
Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa
(7/10), Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono meminta agar kendalakendala yang dalam pengembangan
migas di Indonesia dapat diatasi.
Pemerintah wajib meningkatkan
kapasitas produksi sumber energi, baik
minyak dan gas, batubara dan listrik
untuk meningkatkan ketahanan energi.
Khusus Blok Cepu, Presiden SBY
menempatkan penyelesaiannya sebagai
prioritas. Saya ingat kita lakukan
negosiasi di Indonesia dan Amerika
Serikat. Bahkan ketika terjadi silang
pendapat antara Jawa Tengah dan Jawa

Timur,
saya turun
tangan dengan kapasitas saya
sebagai presiden untuk mengakurkan.
Alhamdulillah tercapai kesepakatan
antara Jawa Timur dan Jawa Tengah,
Kepala Negara menjelaskan.
Investasi di Proyek Banyu Urip mencapai
lebih dari US$ 2,5 miliar. Rinciannya,
untuk pembangunan fasilitas
produksi sebesar US$ 2,2 miliar dan
pengeboran sumur sebanyak US$ 377
juta. Pembangunan fasilitas dibagi ke
dalam lima kontrak EPC (Engineering,
Procurement and Construction), yakni
fasilitas produksi utama, pipa darat 72
km, pipa laut, dan menara tambat, serta
fasilitas infrastruktur.

MIGAS

Pertagas
Pasok Gas
Rumah
Tangga di
Jababeka
PT. Pertamina Gas
(Pertagas) melalui anak
perusahaannya PT.
Pertagas Niaga, siap
memasok gas untuk untuk
perumahan dan kawasan
komersial di Kawasan
Mandiri Jababeka dengan
perkiraan kebutuhan
pasokan gas bumi sebesar
500.000 m3 per bulan.

Jababeka ini merupakan realisasi


program Pertagas untuk mengurangi
ketergantungan impor LPG yang kini
mencapai 60% dari kebutuhan nasional.
Dengan adanya pasokan gas bumi,
kawasan komersial Jababeka dapat
melakukan konversi bahan bakar untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga
dari LPG ke gas bumi.

berada di dalam Kota Jababeka dan


sekitarnya.

Sementara menurut Direktur Utama PT.


Jababeka Infrastruktur, Tjahjadi Rahardja,
Jababeka infrastruktur sebagai pioneer
pengelola kawasan Industri dan kota di
Indonesia, sangat mendukung program
pemerintah dalam rangka konversi
energi dari minyak ke gas bumi yang
dibuktikan dengan adanya kerjasama
pasokan gas bumi untuk memenuhi
kebutuhan gas bagi masyarakat dan
para pelaku usaha kecil menengah yang

PT Jababeka Infrastruktur adalah anak


perusahaan PT Jababeka, yang saat
ini mengelola kawasan terpadu di
Cikarang Bekasi.Di kawasan tersebut
terdapat kawasan industri, yang
dihuni beberapa perusahaan multi
nasional, serta kawasan komersial dan
pemukiman dengan jumlah penduduk
sekitar 1 juta. Kawasan ini memiliki luas
lahan 56.000 meter.

Direktur PT Jababeka Infrastruktur,


Sutedja Sidarta Darmono,
menambahkan, melalui program
tersebut, PT Jababeka Infrastruktur
dapat turut menciptakan lingkungan
yang lebih bersih.

asokan gas bumi berasal dari


sumber-sumber gas bumi yang
ada di wilayah Jawa Barat.
Penandatanganan kerja sama pasokan
gas bumi komersial non industri (city
gas), Senin (13/10), ditandatangani
antara PT Pertagas Niaga dengan
PT Jababeka Infrastruktur di Jakarta.
Dalam penandatanganan itu, Pertagas
diwakili Direktur Utama Pertagas Niaga
Jugi Prajugio dan Tjahjadi Rahardja
serta Sutedja Sidarta Darmono sebagai
Direktur Utama dan Direktur
PT Jababeka Infrastruktur.
Jugi Prajugio dalam kesempatan itu
menjelaskan, kerjasama dengan
edisi 08 I 2014

43

ITJEN

Workshop
Reviu
Laporan
Keuangan Di
Inspektorat
Jenderal
KESDM
Inspektorat Jenderal
Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral
telah menyelenggarakan
Workshop Reviu Laporan
Keuangan di Hotel Aston
Primera Bandung, Rabu
(13/8) Jumat (15/8).
Workshop tersebut
dilaksanakan dalam
rangka upaya pemahaman
mengenai laporan keuangan
kepada para auditor di
lingkungan Inspektorat
Jenderal KESDM.

44

edisi 08 I 2014

cara dibuka oleh Plh. Sekretaris Inspektorat Jenderal,


Drs. Sudjoko Harsono Adi, M.M. Dalam sambutannya
disampaikan, agar auditor Inspektorat Jenderal KESDM
sebagai pereviu dapat meningkatkan kompetensi dalam
melakukan reviu keuangan dan memberikan keyakinan
mengenai akurasi, keandalan dan keabsahan informasi
laporan keuangan sehingga menghasilkan laporan keuangan
yang berkualitas.
Workshop Reviu Laporan Keuangan dilaksanakan dengan
menghadirkan narasumber dari Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan serta BPK-RI. Kesimpulan dari
workshop tersebut adalah struktur organisasi pelaporan
keuangan terdiri dari unit akuntansi keuangan dan barang.
Tahapan reviu laporan keuangan dimulai dari tahap persiapan,
tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan.
Reviu atas Laporan Keuangan KESDM bertujuan untuk
memberikan catatan atas kewajaran Laporan Keuangan
KESDM dengan memperhatikan kesesuaian Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP). Kemudian, mempertahankan Laporan
Keuangan dengan predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) diperlukan Komitmen Kementerian, Penguatan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah Pendampingan oleh BPKP,
reviu berjenjang dan penyajian serta pengungkapan sesuai
SAP.
Acara tersebut ditutup oleh Inspektur Jenderal Drs.Mochtar
Husein, dengan arahan antara lain perlunya peningkatan
kompetensi auditor dengan memperbanyak kegiatan
Pelatihan di kantor sendiri ataupun diklat. Selain itu, beliau
berharap agar hasil wokshop ini dapat diaplikasikan pada
saat reviu laporan keuangan dan menyusun kertas kerja
reviu. Sebagai Aparat Pengawasan Internal; Pemerintah
(APIP), agar selalu bersikap professional dan menjaga agar
tujuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam
mendukung NKRI untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat
dapat tercapai.

MINERBA

Evaluasi
Peraturan
PerundangUndangan
Pelaksanaan
Kegiatan
Dekonsentrasi
Dan Tugas
Pembantuan
Pertambangan
Mineral Dan
Batubara
Tahun 2014

irektorat Jenderal Mineral dan Batubara mengadakan acara Evaluasi Peraturan Perundang-Undangan Pelaksanaan
Kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Pertambangan Mineral dan Batubara Tahun 2014 dengan mengundang
Dinas Pertambangan dan Energi se Indonesia, Kamis (2/10) bertempat di Bogor, Jawa Barat. Acara ini dibuka oleh Kepala
Bagian Hukum Ditjen Mineral dan Batubara Fadli Ibrahim.
Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 02 Tahun 2014 Tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang
Energi dan Sumber Daya Mineral Kepada Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Dalam Rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi
Tahun Anggaran 2014. Ruang lingkup urusan yang dilimpahkan adalah pembinaan pengusahaan mineral dan batubara,
pengawasan pengusahaan mineral dan batubara, pengawasan teknik dan lingkungan. Berbagai masukan dari Dinas Energi dan
Pertambangan untuk perbaikan dalam perumusan ruang lingkup dekonsentrasi tahun 2015 agar menjadi lebih baik lagi.
edisi 08 I 2014

45

MINERBA

Peringatan
Hari Jadi
Pertambangan
ke-69
Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (KESDM) menggelar Peringatan
Hari Jadi Pertambangan dan Energi
yang ke-69, Kamis (2/10).

ditangkap secara luas oleh masyarakat


di seluruh Indonesia. Pegawai pribumi
di kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan
Geologi) yang sebagian besar masih
muda, menangkap berita itu dan mereka
langsung mempersiapkan diri untuk
mengambil langkah yang diperlukan.

Penetapan Hari Jadi Pertambangan


dan Energi didasarkan pada peristiwa
yang memiliki bobot sejarah yang tinggi
dalam lingkup perjuangan bangsa secara
nasional. Pada tanggal 28 September
1945, Pegawai pribumi di kantor
Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi)
yang sebagian besar masih muda,
mengambilalih dengan paksa Chisitsu
Chosasho serta mengubah nama menjadi
Poesat Djawatan Tambang dan Geologi.
Hal ini mencerminkan tekad para pemuda
dalam mempertahankan kemerdekaan
Republik Indonesia. Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945 mengantarkan perubahan
yang sangat besar di segala bidang,
termasuk bidang pertambangan. Setelah
disiarkan lewat radio, berita proklamasi

Pada tanggal 25 September 1945


dikeluarkan pengumuman dari Pemerintah
Pusat yang menyatakan bahwa semua
pegawai negeri adalah pegawai Republik
Indonesia dan wajib menjalankan perintah
dari Pemerintah Republik Indonesia.
Dengan mengacu kepada perintah
Pemerintah Pusat itu, Komite Nasional
Indonesia Kota Bandung yang baru
terbentuk, pada tanggal 27 September
1945 malam mengumumkan lewat radio
agar keesokan harinya semua kantor dan
perusahaan yang ada di Bandung diambil
alih dari kekuasaan Jepang. Pada hari
Jumat pukul 11.00 tanggal 28 September
1945, sekelompok pegawai muda di kantor
Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) pun
bertindak; mereka dipelopori oleh Raden
Ali Tirtosoewirjo, Bapak A.F. Lasut, Bapak
R. Soenoe Soemosoesastro dan Bapak
Sjamsoe M. Bahroem yang mengambil alih
dengan paksa kantor Chisitsu Chosasho
dari pihak Jepang, dan sejak saat itu nama
kantor diubah menjadi Poesat Djawatan
Tambang dan Geologi.

eyogyanya hari jadi


pertambangan jatuh pada
tanggal 28 September,
dikarenakan sesuatu hal
maka peringatan hari jadi
pertambangan tahun ini dilaksanankan
pada tanggal 2 Oktober 2014. Acara
lain yang akan melengkapi Hari Jadi
Pertambangan Energi ke-69 adalah
dilaksanakannya pameran di ruang
auditorium KESDM. Pameran ini diikuti
oleh semua unit Eselon I dilingkungan
KESDM dan BUMN sektor ESDM.

46

edisi 08 I 2014

Bapak A.F. Lasut sebagai orang muda


memiliki sifat tegas, menolak bekerja sama
dengan Belanda. Pada waktu Yogyakarta
diduduki pasukan Belanda itulah Bapak A.F.
Lasut pada pagi hari tanggal 7 Mei 1949
diculik oleh segerombolan pasukan Belanda
dari Tijger Brigade dari kediamannya
di Pugeran, dibawa dengan jip ke arah
Kaliurang, dan kemudian dibunuh di daerah
Sekip, yang sekarang masuk lingkungan
Kampus Universitas Gadjah Mada. Atas
jasa-jasanya, Bapak A.F. Lasut kemudian
dianugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan
Nasional dengan Keputusan Presiden
Republik Indonesia No. 012/TK/Tahun 1969
tanggal 20 Mei 1969.
Dengan ditetapkannya Bapak A.F. Lasut
sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional,
maka memperkuat landasan bahwa
pengambilalihan kantor Chisitsu Chosasho
(Jawatan Geologi) pada tanggal 28
September 1945 merupakan peristiwa heroik
yang penting bagi sektor pertambangan
dan energi. Pada tanggal 28 September
1945, juga terjadi pengambilalihan kantor
Jawa Denki Koza (Perusahaan Listrik
Jawa) secara paksa oleh para pemuda.
Selanjutnya, pada tanggal 27 September
2008 Pemerintah menerbitkan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2008 tentang Hari Jadi Pertambangan
dan Energi adalah tanggal 28 September.

MINERBA

Peningkatan Nilai Tambah Mineral


di Balik Pemenang Nobel Fisika 2014
Berdasarkan pada berita Kamis, (9/10), tentang Hadiah Nobel bidang fisika tahun
2014, telah diberikan kepada 3 Ilmuwan kelahiran Jepang yaitu Shuji Nakamura,
Hiroshi Amano, dan Isamu Akasaki.

adiah Nobel Fisika tersebut diberikan atas penemuan


spektakuler mereka, yaitu BlueLight-Emitting Diode
(LED Biru) untuk melengkapi mata rantai yang hilang
sejak ditemukannya LED Hijau dan merah pada pertengahan
abad ke-20. LED Biru
merupakan sumber energi
baru yang lebih efisien
dan ramah lingkungan
yang dapat digunakan
sebagai sumber cahaya
sebagai pengganti lampu
pijar yang boros energi.
Dalam rilis resmi yang
disampaikan oleh Komite
Nobel menyatakan bahwa
penemuan LED Biru ini
berkontribusi kepada
penghematan pemakaian
sumber daya bumi,
mengingat seperempat
dari konsumsi listrik
dunia digunakan untuk
penerangan. Lampu
LED mampu bertahan
10 100 kali lebih lama
dibandingkan dengan
lampu pijar. LED Biru dapat
dibuat berkat adanya Gallium yang merupakan logam jarang
dan rapuh, biasanya berasosiasi dalam bauksit dan seng.
Gallium pada umumnya dihasilkan sebagai produk samping
(byproduct) kegiatan pengolahan dan pemurnian bijih bauksit
dan bijih seng.
Gallium dalam bentuk Gallium Arsenida (GaAs) dan Gallium
Nitrida (GaN) banyak digunakan dalam industri elektronik
seperti smartphone dan LED Biru. Dengan penemuan LED
Biru tersebut, maka akan meningkatkan permintaan gallium
di dunia. Saat ini negara yang banyak menghasilkan gallium
antara lain Cina, Jerman, Jepang dan Rusia. Patut diduga
terdapat korelasi antara banyaknya smelter aluminium dan
seng di negara-negara tersebut dengan kedudukan mereka
sebagai produsen Gallium utama Dunia. Ironisnya, sebagian
besar bahan baku bijih bauksit diimpor dari Indonesia. Sejak
1938, Indonesia mengekspor bijih bauksit keluar negeri
terutama Jepang. Bijih bauksit tersebut kemudian diekstrak di
luar negeri yang antara lain menghasilkan gallium dan unsur
jarang lainnya sebagai produk samping.

Sudah cukup lama Indonesia tidak memperoleh nilai tambah


dari mineral seperti yang sudah dirasakan oleh negaranegara lainnya. UU Nomor 4 Tahun 2009 memberikan arah
baru tatakelola pertambangan (mining governance) untuk
lebih mengutamakan
national interest
sehingga sudah saatnya
dilakukan peningkatan
nilai tambah mineral di
dalam negeri. Berkaitan
dengan hal ini, sejak 12
Januari 2014, seluruh bijih
bauksit yang ditambang
dari Indonesia wajib
diolah dan dimurnikan
di dalam negeri. Dalam
konteks ini maka Indonesia
memiliki peluang untuk
memproduksi dan
mengekspor gallium
sebagai by product
pengolahan dan
pemurnian aluminium
yang harganya berkisar
150 200 $/gram dalam
bentuk gallium 99%, harga
tersebut bernilai 5 kali
lipat harga emas. Saat ini
gallium yang digunakan dalam industri LED dan lainnya baru
sekitar 10% dari sumberdaya yang ada di tambang bauksit.
Fakta di atas membuka kesadaran sekaligus menambah
keyakinan kita tentang arti penting karunia potensi
sumberdaya mineral yang sangat melimpah di Negeri kita.
Seperti kita ketahui bersama mineral tanah jarang (rare earth
minerals) pada umumnya berasosiasi dengan bijih nikel,
timah dan tembaga. Gallium yang menjadi trending topic
hari ini, hanyalah sebagian kecil dari mineral jarang yang
ada di Indonesia yang berguna untuk menopang kemajuan
peradaban manusia di muka bumi. Sebut saja Lanthanum,
Neodymium, dan Cerium yang dijumpai pada cebakan bijih
timah ternyata sangat berguna untuk memproduksi Baterai
Hybrid yang dipakai pada mobil irit bahan bakar. Sudah
saatnya, langkah tepat yang telah diambil Pemerintah ini
mendapatkan dukungan dari semua komponen anak bangsa
untuk mewujudkan kedaulatan Negara atas pengelolaan
sumberdaya mineral yang dimiliki.

edisi 08 I 2014

47

BADAN GEOLOGI
KETENAGALISTRIKAN

Mahakam Ulu
Bangun Pembangkit
Listrik Tenaga Surya
Kabupaten Pemekaran Mahakam Ulu
Kalimantan Timur akan membangun
dua pembangkit listrik tenaga surya
(PLTS) yang masing-masing berdaya
40 dan 50 kiloWatthour. Pembangunan
itu mempergunakan dana hibah dari
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral
(ESDM) senilai Rp 11 miliar.

etua Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten


Mahakam Ulu, Harun Al Rasyid, menyatakan,
pembangkit itu sesuai dengan visi Mahakam Ulu
yang mengutamakan kearifan lokal setempat. Sebelumnya,
Mahakam Ulu juga sedang menyelesaikan pembangunan
sejumlah pembangkit listrik mikrohidro, katanya di
Balikpapan, Selasa (30/9). Dua PLTS ini nantinya terletak di
Long Pahangai, yang lokasinya berjarak 600 kilometer dari
Balikpapan. Selanjutnya, pembangkit listrik akan mengalirkan
300 watt listrik bagi 180 kepala keluarga dan 280 kepala
keluarga Long Lunup.
Harun menambahkan, kedua PLTS hanya makan tempat
35 x 35 meter persegi. Di lahan seluas itu akan disusun
sedemikian rupa panel-panel sel surya (fotovoltaik). Setelah
itu, melalui jaringan listrik biasa, listrik yang dibangkitkan dari
sinar matahari disalurkan ke pelanggan.Untuk mengelola
seluruh perangkat itu, kontraktor pembangun juga akan
melatih warga menjadi teknisi yang bertugas memelihara
dan menjaga unit pembangkit tersebut. Mengenai besaran
tarif listrik akan disepakati bersama antara camat, petinggi,
dan wakil-wakil masyarakat lainnya. Di pasar internasional,
harga listrik dari pembangkit tenaga surya saat ini adalah
US$ 25 sen per kWh, atau lebih kurang Rp 3000 per kWh.

im inspeksi yang diberangkatkan sebanyak tiga orang


inspektur ketenagalistrikan. Tim akan langsung menuju
lokasi PLTU untuk melakukan inspeksi menyeluruh
terkait dengan ledakan, dan melakukan pertemuan dengan
operator PLTU tersebut.
PLTU Cirebon berkapasitas 1 x 660 MW di atas lahan
seluas 150 ha, terletak 10 km sebelah timur Kota Cirebon,
Jawa Barat. PLTU dengan investasi mencapai USD 877 juta
tersebut diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Energi
dan Sumberdaya Mineral, JeroWacik 18 Oktober 2012. PLTU
Cirebon ini dibangun dengan skema Independent Power
Producer (IPP) oleh konsorsium Indika Energy Tbk, Marubeni
Corporation, Korea Midland Power Company, dan Santan
Co. Ltd.
Dari sisi teknologi, proyek ini merupakan pionir dalam
penggunaan supercritical boiler technology yang mampu
mengolah batubara dengan kalori rendah yang banyak
tersebar di Indonesia secara efisien. Emisi buang yang
dihasilkan PLTU Cirebon juga jauh di bawah ambang batas.
Dengan teknologi sistem pendingin cooling tower, sistem
sirkulasi airnya juga lebih ramah lingkungan.

KESDM Kirim Tim


Inspeksi Tinjau
PLTU Kanci
Terkait dengan terjadinya ledakan di
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Kanci, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (26/9)
sekitar pukul 13.00 WIB, Direktorat
Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian
Energi Dan Sumber Daya Mineral
(KESDM), memberangkatkan Tim Inspeksi
Ketenagalistrikan untuk melakukan penyelidikan
terkait dengan kejadian ledakan tersebut.

48

edisi 08 I 2014

KETENAGALISTRIKAN

Terminal LNG
Tanjung Benoa
Beroperasi 2016

Mulai Oktober, Tarif


Listrik Pelanggan
Nonsubsidi Turun

PT Pertamina (Persero) melalui anak


usahanya PT Pertagas Niaga akan
menuntaskan pembangunan fasilitas LNG
receiving terminal di Tanjung Benoa, Bali
pada tahun 2016.

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM,


Ir. Jarman MSc mengatakan, tarif listrik
empat golongan pelanggan nonsubsidi
mengalami penurunan pada Oktober 2014.

esuai dengan prinsip automatic tariff adjustment


(tarif penyesuaian secara otomatis), maka karena
kurs dolar AS rata-rata pada bulan sebelumnya
September 2014 turun, maka tarif Oktober menjadi turun,
katanya di Jakarta, Rabu (1/10).
Keempat golongan yang mengalami penurunan tarif
tersebut adalah rumah tangga besar (R3) dengan daya
6.600 VA ke atas, bisnis menengah (B2) 6.600-200.000 VA,
bisnis besar (B3) di atas 200 kVA, dan kantor pemerintah
(P1) 6.600-200.000 VA. Berdasarkan data PT PLN (Persero),
tariff listrik R3, P1, dan B2 mengalami penurunan dari
Rp1.531,86 pada September 2014 menjadi Rp1.515,82 per
kWh pada Oktober 2014. Sementara, golongan B3 turun
dari Rp1.155,69 pada September 2014 menjadi Rp1.143,59
per kWh pada Oktober 2014.

Saat ini pembangunan sudah dimulai, ditargetkan


rampung dalam dua tahun ke depan. Pasokan LNG itu
untuk memenuhi memasok kebutuhan pembangkit listrik
di kawasan Bali, kata Menteri BUMN Dahlan Iskan, usai
Rapat Pimpinan Kementerian BUMN di Jakarta, Kamis
(25/9).
Menurut Dahlan, pembangunan terminal penampung
LNG akan menjadi sumber energi dari pembangkit listrik
PT Indonesia Power anak PT PLN (Persero). Ia menjelaskan
terminal penampung LNG itu akan dibangun bertahap
bekerja sama dengan PT Pelindo III. Terminal penampung
darat dibangun di tanah milik Pelindo. Sambil menunggu
penyelesaiannya (darat), maka akan disewa terminal
terapung LNG di atas laut, ungkap Dahlan.
Adapun kebutuhan gas untuk kawassan Tanjung Benoa
diperkirakan mencapai 50 juta kaki kubik (MMBTU).
Sumber pasokan gas dipastikan dari lapangan Bontang.
Tetapi juga bisa pihak swasta, misalnya, dari lapangan
Sengkang, ujarnya. Dana pembangunan pembangunan
terminal LNG tersebut sepenuhnya dibiayai oleh
Pertamina. Saya lupa investasinya. Nilainya tidak masalah
karena Pertamina pasti sanggup membiayainya. Yang
penting bagaimana pasokan gas dapat diatasi, tutur
Dahlan.

Sesuai Permen ESDM No 9 Tahun 2014, empat pelanggan


nonsubsidi tersebut dikenakan tarif penyesuaian secara
otomatis mulai 1 Mei 2014. Keempat pelanggan nonsubsidi
tersebut dikenakan tarif listrik yang berubah-ubah
setiap bulannya mengacu pada kurs, harga minyak, dan
inflasi. Pemerintah juga berencana menambah tujuh
golongan pelanggan listrik lagi yang akan diterapkan tarif
penyesuaian secara otomatis per 1 Januari 2015. Enam
golongan di antaranya adalah pelanggan rumah tangga
R1 (1.300 VA), rumah tangga R1 (2.200 VA), rumah tangga
R2 (3.500-5.500 VA), industri I3 nonterbuka, penerangan
jalan umum P3, dan pemerintah P2 (di atas 200 kVA) yang
mengalami kenaikan tariff secara bertahap sejak Juni 2014.
Per 1 November 2014, tarif keenam golongan tersebut
sudah mencapai keekonomiannya atau tidak mendapat
subsidi lagi. Satu golongan pelanggan lainnya yang bakal
dikenakan tarif penyesuaian per Januari 2015 adalah
industri besar (I4). Penerapan tarif penyesuaian bagi
tujuh golongan pelanggan tersebut akan dikonsultasikan
pemerintah ke DPR. Dengan demikian, mulai Januari
2015, pemerintah akan mengenakan tarif listrik dengan
penyesuaian otomatis pada 11 golongan pelanggan. Per
Januari 2015 pula, pemerintah hanya memberikan subsidi
pada pelanggan 450 dan 900 VA, sosial, bisnis kecil, dan
industri kecil.

edisi 08 I 2014

49

BADAN GEOLOGI
KETENAGALISTRIKAN

Pemerintah Ingin Bangun


Pembangkit 10.000 MW
Per Tahun
Pemerintah menargetkan pembangunan
pembangkit listrik berkapasitas 10.000
megawatt (MW) per tahun untuk
memenuhi kebutuhan listrik 240.000 MW
pada 2031.Jakarta, Rabu (1/10).
Wakil Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo
Siswoutomo mengatakan, pembangunan pembangkit
listrik dengan daya sebesar itu mau tidak mau harus
dilakukan.Pembangunan pembangkit tidak boleh terlambat.
Kalau terlambat, maka kita bakal krisis, ujarnya saat membuka
Pameran Kelistrikan Indonesia 2014 di
Ia mengatakan bahwa saat ini kapasitas daya terpasang
pembangkit mencapai sekitar 50.000 MW. Sementara
kebutuhan daya listrik pada 2022 bakal mencapai 125.000
MW dan pada 2031 meningkat hampir dua kali lipat menjadi
240.000 MW. Artinya, kita harus menyediakan pembangkit
berkapasitas 10.000 MW per tahun, ujarnya. Perkiraan

kebutuhan pembangkit
tersebut dibuat dengan asumsi pertumbuhan
ekonomi 5-7 persen, tingkat pertambahan penduduk
1,1persen, dan pertumbuhan konsumsi listrik 8-9 persen.
Dengan perkiraan biaya pembangunan dua juta dolar
AS per MW, kebutuhan investasi untuk membangun
pembangkit listrik 10.000 MW mencapai 20 miliar dolar AS
atau sekitar Rp200 triliun per tahun. Kebutuhan investasi
ini akan disediakan PT PLN (Persero) dan swasta, katanya.
Pemerintah akan membuat regulasi untuk mempermudah
dan menghapuskan hambatan investasi, dan penyediaan
pembangkit akan mengandalkan bahan bakar batubara dan
gas.

Wakil Menteri ESDM Buka Pameran Kelistrikan


Indonesia 2014
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo, didampingi Direktur Jenderal
Ketenagalistrikan Ir.Jarman MSc, Ketua Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia Harry Jaya Pahlawan, Direktur
Operasi Jawa-Bali-Sumatera Pt PLN Ngurah Adnyana, dan Ketua Panitia Hari Listrik Nasional (HLN) ke-69 Sri
Andini, membuka Pameran Kelistrikan Indonesia yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC),
Rabu (2/10).

alam sambutannya, Wamen


ESDM mengharuskan
pertemuan dalam seminarseminar dan pameran di sektor
kelistrikan ini dapat membawa
perubahan banyak dalam sektor
ketenagalistrikan.
Menurutnya, dengan kebutuhan
tambahan pembangkit listrik antara
5.000-6.000 MW per tahun, peran
swasta dalam penyediaan tenaga
listrik menjadi sangat vital. Sinergi antara pemerintah dan
masyarakat ketenagalistrikan merupakan keharusan, agar
listrik Indonesia tetap menyala. Hari ini merupakan hajatan

50

edisi 08 I 2014

perkawinan antara pemerintah, MKI,


PLN, dan para investror, ungkapnya.
Pameran yang mengusung tema
Percepat Pembangunan Infrastruktur
Ketenagalistrikan untuk Mendukung
Pertumbuhan Ekonomi Nasional
ini adalah event tahunan yang
diselenggarakan oleh oleh Listrik
Indonesia. Sebelumnya, pameran ini
juga sukses dihelat di Jakarta (2010),
Palembang (2011), Batam (2012), dan
Surabaya (2013). Pameran Kelistrikan 2014 ini, dilaksanakan
tanggal 1 3 Oktober 2014 dan diikuti oleh 100 perusahaan
energi dan kelistrikan lokal maupun internasional.

KETENAGALISTRIKAN

Proyek Transmisi Sumatera Dan Transmisi


Sumatera Jawa Dicanangkan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung bersamaan dengan
pencanangan proyek-proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) koridor ekonomi Sumatera, Jumat (10/10), mencanangkan proyek
transmisi listrik 500 kilovolt (kV) Sumatera dan transmisi interkoneksi listrik Sumatera Jawa.
Kedua proyek tersebut memiliki nilai strategis untuk perkuatan pasokan listrik ke Sumatera
dan menghubungkan listrik antara Sumatera dan Jawa.

Ruas Perbatasan (Jambi Riau) Rengat Ruas Rengat


New Garuda Sakti (Lot-1)
Ruas Rengat New Garuda Sakti (Lot-2)
Jaringan transmisi yang akan dibangun akhir 2014
dan ditargetkan mulai beroperasi tahun 2017 ini, akan
membentang sepajang 360 kilometer sirkuit (kms) dari Aur
Duri, Jambi hingga Garuda Sakti, Riau. Jaringan transmisi ini
akan menyalurkan listrik dari beberapa pusat listrik tenaga uap
(PLTU) yang saat ini sedang dibangun, diantaranya PLTU Jambi
kapasitas 2 x 400 megawatt (MW), PLTU Sumsel 6 kapasitas
2 x 300 MW dan PLTU Sumsel 7 kapasitas 2 x 150 MW. Selain
itu juga untuk mendukung jaringan listrik 275 kV yang saat ini
menjadi andalan untuk transfer daya listrik di sistem kelistrikan
Sumatera.
"Proyek transmisi 500 kV trans Sumatera kalau sekarang
seperti interkoneksi Jawa Bali, akan tetapi ini adanya di
Sumatera. Artinya, pembangkit listrik dimanapun di pulau
Sumatera ini bisa dialirkan ke seluruh tempat di Sumatera ini
tanpa kecuali. Ini juga proyek sangat monumental, karena
listrik dan energilah yang bisa membuat kita jadi negara
maju, karena tanpa listrik tidak mungkin ada industri dan
tanpa industri kita tidak menjadi negara maju," ujar Menko
Perekonomian, Chairul Tanjung.
Listrik penting untuk menjadi daya tarik pembangunan
ekonomi melalui sektor energi. Pencanangan proyek ini akan
menjadikan Sumatera sebagai pulau dengan pertumbuhan
ekonomi yang tinggi. Dalam Jangka panjang, Sumatera harus
mempunyai listrik dalam jumlah besar dan mampu menarik
industri untuk masuk ke pulau Sumatera.
Proyek transmisi listrik Sumatera membentang di sepanjang
sisi timur pulau Sumatera. Jaringan transmisi tegangan ekstra
tinggi ini akan berfungsi sebagai jalan tol listrik Sumatera
yang menyalurkan tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkit
ke pusat-pusat beban di pulau Sumatera.
Untuk tahap pertama akan dibangun lima ruas transmisi 500
kV Sumatera, yaitu :
Ruas New AurDuri Perbatasan (Jambi Riau) (Lot-1)
Ruas New AurDuri Perbatasan (Jambi Riau) (Lot-2)

Sistem kelistrikan Sumatera terbagi menjadi tiga sistem


kelistrikan besar, yaitu Sumatera Bagian Selatan meliputi
Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu; Sumatera
Bagian Tengah meliputi Sumatera Barat, Riau dan Jambi;
dan Sumatera Bagian Utara meliputi Sumatera Utara dan
Aceh. Total beban puncak di Sumatera saat ini sekitar
4.483 MW dan beban listrik di Sumatera tumbuh rata-rata
10% per tahun. Pembangunan jaringan transmisi ini akan
memperkuat sistem kelistrikan Sumatera dan juga secara
signifikan akan mengurangi pemakaian BBM sebagai bahan
bakar pembangkit listrik. Proyek transmisi 500 kV Sumatera
ini, merupakan proyek pembangunan transmisi pertama
yang menggunakan skema pembiayaan dan pembangunan
penuh dilakukan oleh developer dan selanjutnya dalam jangka
panjang akan dimiliki PLN.
Untuk tahap kedua, direncanakan mulai tahun 2016 akan
dibangun jaringan transmisi 500 kV yang menghubungkan
Aur Duri Muaraenim di Sumatera Selatan. Tahap ketiga
akan dibangun transmisi yang menghubungkan Garuda Sakti
Medan. Jika semua tahap pembangunan ini selesai, maka
ditargetkan pada tahun 2020 telah tersedia jalan tol listrik
Sumatera yang menghubungkan Muara Enim di Sumatera
Selatan sampai Medan di Sumatera Utara. Pertumbuhan
ekonomi yang pesat di Sumatera akan mendapatkan
dukungan tenaga listrik yang cukup di masa depan.
edisi 08 I 2014

51

EBT

Peresmian
Pengoperasian
PLTP PATUHA
Plt Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral (MESDM) yang
juga Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Chairul Tanjung
didampingi oleh Wakil Menteri
ESDM Susilo Siswoutomo,
meresmikan pengoperasian
pembangkit listrik tenaga panas
bumi (PLTP) Patuha dengan
kapasitas 1x55 megawatt (MW) di
Cepu, Jawa Tengah (08/10).

urut hadir dalam kesempatan tersebut Anggota Komisi


VII DPR RI, Gubernur Jawa Timur dan Jawa Tengah,
Pejabat Eselon I KESDM, Plt. Kepala SKK Migas, Kepala
BPH Migas, Plt. Direktur Utama PT Pertamina (Persero),
Direktur Utama PT PLN (Persero), Para Pimpinan Mobil Cepu
Ltd, dan Direktur Utama PT Geo Dipa Energi.
Pengusahaan area Patuha dilaksanakan oleh PT. Geo Dipa
Energi, dengan total investasi sekitar USD 144 juta. Saat ini
PLTP Patuha telah mulai proses sinkronisasi dengan jaringan
PT PLN, dan diharapkan produksi listrik yang dihasilkan dapat
meningkatkan kehandalan sistem jaringan transmisi listrik
utama Jawa Madura Bali (Jamali) PLN.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan peresmian
fasilitas produksi Lapangan Banyu Urip dan beberapa proyek
sektor ESDM lainnya. Selain itu peresmian sembilan proyek
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di provinsi Nanggroe
Aceh Darusalam, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Lampung,
Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara
dan Nusa Tenggara Barat.

52

edisi 08 I 2014

cara Journalist Tour ini diselenggarakan dalam rangka


upaya untuk mengkomunikasikan dan mensosialisasikan
kepada masyarakat luas melalui pemberitaan di media
massa tentang pelaksanaan kegiatan uji jalan B20 pada
kendaraan bermotor yang diikuti langsung oleh awak media.
Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat mengetahui,
memahami, dan mendukung program Pemerintah dalam
mengimplementasikan BBN khususnya Biodiesel 20
persen(B20) pada kendaraan bermotor.
Uji jalan pemanfaatan B20 ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari
dengan mengambil rute mulai dari BPPT Serpong (sebagai
basecamp I) - tol jagorawi Puncak Cianjur Padalarang
Cileunyi Bandung - Lembang (basecamp II) Subang
Cikampek Palimanan Karawang Cibitung - dan kembali
ke Serpong. Sampai saat ini pelaksanaan uji jalan uji B20 telah
menempuh jarak sekitar 37.000 km dari target 40.000 km.
Berbagai uji yang juga dilakukan, yaitu rating komponen, uji
emisi, uji pelumas, dan uji kinerja kendaraan.
Sebagai wujud keseriusan Pemerintah dalam mengurangi
pemakaian BBM, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan
Menteri (Permen) ESDM No. 32 Tahun 2008 tentang
Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati
(Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lain, sebagaimana yang telah
diubah dengan Permen ESDM No. 25 Tahun 2013 dan Permen
ESDM No. 20 Tahun 2014. Saat ini pemanfaatan Biodiesel
untuk sektor transportasi adalah sebesar 10 persen (B10) dan
akan terus ditingkatkan menjadi 20 persen (B20) pada tahun
2016.

Journalist Tour Uji


Jalan Pemanfaatan
Biodiesel (B20) Pada
Kendaraan Bermotor
Dalam rangka Sosialisasi Uji Jalan
Pemanfaatan Biodiesel (B20) pada
Kendaraan Bermotor, Direktorat Jenderal
EBTKE mengadakan acara Journalist Tour.
Acara ini diikuti oleh perwakilan BPPT,
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor
Indonesia (Gaikindo), serta wartawan
media cetak, elektronik, dan online.

EBT

10 GW Energi
Listrik Bisa
Dihasilkan PLTN Di
Bangka
Bangka Selatan dan Bangka
Barat sebagai calon tapak
Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN) diperkirakan
bisa menghasilkan listrik 10
GW atau setara 10 ribu MW.
Demikian diungkapkan oleh
pihak Badan Tenaga Nuklir
Indonesia (Batan).

epala Biro Hukum, Humas,


dan Kerja Sama Kepala Bagian
Hubungan Masyarakat Batan, Eko
Madi Parmanto mengatakan, Indonesia
dalam hal ini Batan telah menguasai
teknologi pengolahan pemisahan
Uranium dan Thorium terutama dari
monasit hasil aktivitas pertambangan
timah di Bangka, sehingga didapatkan
Logam Tanah Jarang oksida yang
mempunyai nilai ekonomis tinggi.
Logam tanah jarang sangat dibutuhkan
sebagai magnet untuk industri elektronik
dan mesin, ujarnya (15/10).
Eko menjelaskan bahwa kegiatan
penelitian dan pengembangan
pada eksplorasi, penambangan, dan
pengolahan uranium dan thorium
merupakan bagian dukungan program
PLTN di Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan listrik.
Berdasarkan statisik tahun 2013,
kapasitas pembangkit listrik hanya 47
GW yang menghasilkan 17 miliar kWh,
untuk melayani 250 juta penduduk
Indonesia. Berdasarkan Kebijakan
Energi Nasional (KEN) 2014, kebutuhan
listrik tersebut pada tahun 2025 akan
meningkat menjadi 115 GW. Sehingga
walaupun energi baru lainnya, seperti
solar, mikro-hidro, angin, panas bumi
telah dioptimalkan, penggunaan energi
nuklir tidak dapat dihindari, jelasnya.
saat ini sedang dibangun calon tapak
PLTN Bangka Selatan dan Bangka
Barat diperkirakan dapat menghasilkan
listrik 10 GWe. Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral saat ini sedang
mempersiapkan sebuah Buku Putih
untuk mempercepat pembangunan
PLTN berkapasitas 5.000 MW di Bangka
Belitung pada 2014- 2024, tuturnya.

Lebih Dari 30 Ribu


Rumah Tangga
Mendapatkan
Listrik Dari Energi
Baru Terbarukan
Hingga tahun 2013 Ditjen
EBTKE mencatat telah
merealisasikan pembangunan
pembangkit listrik tenaga
mikrohidro (PLTMH),
pembangkit listrik tenaga surya
(PLTS) dan pembangkit listrik
tenaga hibrida (PLT hibrida)
di 264 lokasi guna memenuhi
listrik masyarakat sebanyak
30.860 rumah tangga. Total
kapasitas daya yang dihasilkan
mencapai 11,64 megawatt
(MW).

al ini memberikan dampak


yang cukup signifikan terhadap
pengurangan emisi CO2
sebanyak 159.314 ton per tahun. Selain
itu terjadi penyerapan tenaga kerja saat
pembangunan sebanyak 6.434 orang
atau saat paska pembangunan sebanyak
528 orang.
Sepanjang tahun 2013 peran tenaga air
dalam bauran energi primer pembangkit
tenaga listrik adalah sekitar 7,7 persen
dengan total kapasitas terpasang
mencapai 8.109 MW. Jumlah tersebut
meliputi pembangkit milik PLN yang
terdiri dari 156 unit pembangkit listrik
tenaga air (PLTA) (6.997 MW) serta 287
unit Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro
(PLTM) berkapasitas (439 MW) .
Untuk pengembangan energi surya
sampai tahun 2013 sudah dikembangkan
sebesar 67 MW. Jumlah ini meliputi
pembangkit milik PLN berupa 129
unit PLTS berkapasitas 25 MW, serta
pembangkit yang dibangun oleh
pemerintah sebanyak 787 unit yang
terdiri dari 5 unit PLTS Interkoneksi,
PLTS Terpusat serta SHS dengan total
kapasitas 42 MW.
Adapun pada tahun 2014 dikembangkan
101 lokasi dengan kapasitas 3,391
MW untuk 14.971 rumah yang akan
berdampak pengurangan emisi
CO2 sebesar 111.111 ton per tahun
serta penyerapan tenaga kerja saat
pembangunan 2.888 orang serta pada
paska pembangunan sebanyak 202
orang.

Launching Permen
ESDM Nomor 27
Tahun 2014
Direktorat Jenderal Energi Baru,
Terbarukan, dan Konservasi Energi
- Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral mengadakan launching
Peraturan Menteri ESDM Nomor27
Tahun 2014 tentang Pembelian
Tenaga Listrik dari Pembangkit
Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dan
Pembangkit Listrik Tenaga Biogas
(PLTBg) oleh PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) di hotel Borobudur
Jakarta (22/10). Peraturan Menteri
tersebut merupakan revisi dari
Permen sebelumnya yaitu Permen 4
Tahun 2012.

enurut Direktur Jenderal


Energi Baru Terbarukan dan
Konservasi Energi Kementerian
ESDM Rida Mulyana, revisi itu dilakukan
untuk mendorong minat investor dalam
pengembangan pembangkit listrik
berbasis biomassa dan biogas. Rida
melihat bahwa sejak diterbitkannya
Permen ESDM No. 4 Tahun 2012,
investasi swasta untuk penyediaan listrik
berbasis biomassa dan biogas on grid
masih rendah.
Ditambahkannya bahwa Permen ESDM
terbaru itu prinsipnya merupakan
langkah konkret pemerintah untuk
mengurangi pemanfaatan energi fosil
khususnya bahan bakar minyak (BBM).
Ia menegaskan, langkah ini akan mulai
diterapkan terutama dari daerah-daerah
yang memiliki ketergantungan terhadap
BBM dan wilayah kepulauan yang masih
memiliki rasio elektrifikasi rendah.
Permen ini memberikan kesempatan
kepada badan usaha yang telah berjalan
(PLT eksisting) untuk dapat melakukan
negosiasi dengan PT PLN (Persero)
menggunakan besaran FiT sebagai
harga acuan tertinggi. Hal lain yang
diatur dalam Permen terbaru itu adalah
prosedur dan persyaratan penetapan
pengelola energi biomassa dan energi
biogas untuk pembangkit listrik. Ada
pula ketentuan terkait dengan kewajiban
PLN untuk menyusun model Perjanjian
Jual Beli Listrik standar.
Rida berharap ditahun 2025, Indonesia
dapat menggunakan energi baruterbarukan sebesar 23% dalam suplai
energi nasional. Hal tersebut sesuai
dengan target yang dicanangkan
pemerintah dalam Kebijakan Energi
Nasional yang termuat dalam Instruksi
Presiden No. 5 Tahun 2006.
edisi 08 I 2014

53

BADAN GEOLOGI

Gempa Letusan

SEMERU

Terus Meningkat
Aktivitas vulkanis Gunung Semeru terus meningkat. Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mencatat, selama 1-15 Oktober 2014, gempa
letusan Gunung Semeru sudah mencapai 604 kali. Ada peningkatan meski statusnya
masih di level waspada, kata Kepala Bidang Logistik dan Kesiapsiagaan BPBD
Lumajang, Rabu, 15 Oktober 2014.

ntensitas gempa tertinggi terjadi


pada 8 Oktober 2014, yaitu 96 kali.
Sedangkan dalam setengah bulan
terakhir ini, jumlah gempa letusan
gunung yang tingginya 3.676
meter di atas permukaan laut itu paling
sedikit 24 kali dalam sehari.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi (PVMBG) Muhamad
Hendrasto mengatakan pertumbuhan
kubah lava di Kawah Jonggring Seloka,
Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang,
makin intensif hingga pertengahan
54

edisi 08 I 2014

Oktober 2014. Sejak September, makin


intensif pertumbuhan kubah lavanya,
ujar Hendrasto melalui telepon, Selasa,
14 Oktober 2014.
Pertumbuhan kubah lava dipicu
naiknya magma ke permukaan. Akibat
desakan dari magma yang naik ke
permukaan, lava pijar berguguran
menuju Besuk Bang dan Besuk Kembar,
dua daerah aliran lava Gunung Semeru
(Baca:Pengamat Pos Gunung Semeru:
Awan Panas Mengancam)

Pos Pengamatan Gunung Api Semeru


di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh,
Kecamatan Candipuro, Kabupaten
Lumajang, mencatat aktivitas ini
membuat peningkatan gempa
letusan hingga empat kali lipat pada
September. Namun, selama September,
hanya terjadi letusan-letusan kecil.
(Baca:Vulkanologi: Magma Kawah
Gunung Semeru Meningkat)

BADAN GEOLOGI

S
Museum
Mart
Dibuka
Museum Ranggawarsita
mendapat tamu istimewa.
Pekan ini, di aula museum yang
berada di Kawasan Kalibanteng
tersebut berdiri replika fosil
gajah purba raksasa. Tingginya
mencapai 3,5 meter.
Replika tersebut bahkan terlihat
hampir mengenai langit-langit
ruangan.

alah seorang kepala seksi di Museum Ranggawarsita, Suhartono,


mengungkapkan, gajah purba itu koleksi Museum Geologi, Bandung.
Sosok itu menjadi bagian dari pameran yang bertajuk Museum Mart.
Kami membutuhkan waktu sekitar empat hari untuk menyusun replika fosil
ini. Berdasar keterangan yang ada, fosil yang asli ditemukan di Kabupaten
Blora. Umurnya sekitar 165 ribu tahun yang lalu, terangnya.
Selain replika fosil itu, masih banyak benda lain yang dipamerkan pada
acara yang akan dimulai Selasa (28/10) ini dan berlangsung hingga Minggu
(2/11) mendatang.
Peserta acara yakni 20 museum yang sebagian besar ada di Jawa Tengah.
Museum di luar Jateng selain Museum Geologi antara lain, Museum
Transportasi dan Museum LIstrik dari Jakarta, serta Museum Pos dari
Bandung.
Banyak Acara
Kepala Museum Ranggawarsita, Steven Timissela, menambahkan, kegiatan
Museum Mart nanti juga bakal dimeriahkan dengan berbagai acara. Selain
pameran, akan ada berbagai macam acara yang digelar, seperti pentas
musik berbagai genre, diskusi, dan juga workshop.
Yang utama, dalam kegiatan nanti kami bermaksud menghubungkan
museum-museum tersebut dengan masyarakat luas. Kami berharap para
peserta bisa menjelaskan serinci mungkin tentang keistimewaan mereka.
Sementara masyarakat yang berminat seperti agen wisata dan juga
sekolah-sekolah, kami harap bisa datang dan bertanya sebanyak mungkin
dan sekaligus mungkin memutuskan bakal berkunjung, terangnya.
Museum Mart baru kali ini digelar. Menurut rencana kegiatan itu akan
diadakan rutin sehingga bisa menambah pengetahuan masyarakat
terutama warga Kota Semarang akan beberapa museum yang ada.

edisi 08 I 2014

55

BALITBANG

cara dibuka oleh Kepala Puslitbang tekMIRA, Ir. Dede


Ida Suhendra, M.Sc., dan dihadiri oleh para pejabat
eselon III dan IV, para Koordinator Kelompok Pelaksana
Litbang, Ketua dan perwakilan Tim Unggulan Puslitbang
tekMIRA. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan hasil kerjasama
dengan Tim dari Sekolah Bisnis dan Management Institut
Teknologi Bandung (SBM-ITB) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir.
Jann Hidajat Tjakraatmadja, MSIE.
Dalam pengarahannya Ir. Dede Ida Suhendra mengharapkan
apa yang telah didapatkan dari pelatihan atau workshop ini
hendaknya dapat dimanfaatkan dalam melaksanakan kegiatan
agar menjadi lebih efektif, efisien dan berdaya guna demi
kemajuan pembangunan sub sektor minerba, organisasi,
dan pribadi kita. Kita perlu membangun sistem kelitbangan
yang baik mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, dan evaluasi sehingga terjadi perbaikan atau
peningkatan yang berkesinambungan, termasuk dalam sistem
pelaporannya, ujar Ir. Dede Ida Suhendra, M.Sc.
Sementara itu dalam pengantar pemaparannya, Prof. Dr. Ir.
Jann Hidajat Tjakraatmadja, MSIE. kembali mengingatkan
bahwa riset mempunyai peranan penting khususnya dalam
pembangunan ekonomi bangsa, oleh karena itu hasil dari
suatu kegiatan litbang diharapkan dapat dikembangkan
sampai pada skala komersial.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari workshop
sebelumnya. Fokus implementasi program Knowledge
Based Project Management ini dilakukan pada 4 (empat)
kegiatan tim unggulan Puslitbang tekMIRA yaitu tim Hilirisasi
Bauksit, Hilirisasi Nikel, Gasifikasi Batubara untuk PLTD, dan
pengembangan teknologi Underground Coal Gasification
(UCG).
56

edisi 08 I 2014

Finalisasi
Dan
Pendalaman
Knowledge
Based
Project
Management
Bertempat di Hotel Puri
Katulistiwa, Kabupaten Sumedang
telah dilaksanakan workshop
Finalisasi dan Pendalaman
Knowledge Based Project
Management. Kegiatan yang
dilaksanakan selama tiga hari (6
8 Oktober) ini dilaksanakan dalam
rangka penyiapan penerapan
Knowledge Management (KM) di
Puslitbang tekMIRA.

BALITBANG

PPPGL H
Selenggarakan
FGD Studi
Geologi
Cekungan
Halmahera
Selatan

adir dalam acara tersebut anggota tim dari PPPGL


yaitu KKP3 Sumber Daya Energi Kelautan, Ir. Deny
Setiady, Ketua tim MT.Ir. I Wayan Lugra, anggota
tim masing-masing Ir. P. Hadiwidjaja, MT, G.M. Hermansyah,
Dipl.Geol, MM., Ir. I Nyoman Astawa. Selain itu itu beberapa
instansi lain juga hadir sebagai narasumber yaitu Pusat Data
dan Teknologi Informasi (PUSDATIN) KESDM, Direktorat
Jenderal Migas, Badan Geologi, dan Universitas Padjadjaran.
Diselenggarakannya Focus Group Discussion (FGD) ini adalah
dalam rangka mendapatkan masukan sebanyak mungkin dari
para narasumber dan peserta baik itu merupakan ide/ konsep,
data (hardcopy/softcopy) dan informasi untuk mendapatkan/
mengakses data yang diperlukan. Selain itu juga diharapkan
tercapai persamaan persepsi tentang hidrokarbon play di
Cekungan Halmahera Selatan, karena hasil FGD ini akan
disebarkan kepada masyarakat luas melalui media cetak.

Pusat Penelitian dan Pengembangan


Geologi Kelautan (PPPGL)
mengadakan Focus Group
Discussion (FGD) dengan judul
Studi Geologi Cekungan Halmahera
Selatan Dalam Rangka Mendukung
Data untuk Pengembangan Wilayah
Kerja MIGAS. FGD ini dilaksanakan
di kantor Sekretariat Jenderal
Kementerian ESDM Jakarta pada
tanggal 10 11 Oktober 2014.

Pada kurun beberapa tahun terakhir Pusat Penelitian dan


Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) melaksanakan
kegiatan penyelidikan di wilayah timur Indonesia dengan
menggunakan kapal penelitian Geomarin III. Selain kegiatan
pemetaan geologi dan geofiska kelautan bersistem, penelitian
di kawasan tersebut juga dalam upaya memperkaya data
yang berkaitan dengan migas.
Di wilayah Indonesia Timur, terutama di perairan sekitar Papua
bagian barat dan Maluku, disinyalir mempunyai potensi migas
yang cukup besar. Namun, data yang mendukung untuk
mengeploitasi potensi tersebut masih minim dan tersebar
di beberapa tempat. Hal ini tentunya belum dapat dijadikan
dasar untuk ditawarkan sebagai wilayah kerja Migas. Terkait hal
tersebut PPPGL dengan kapal Geomarin III akan melaksanakan
survei yang lebih detil di sekitar perairan Halmahera Selatan.
Untuk itu diperlukan dukungan data dan informasi dari
berbagai pihak terkait.

edisi 08 I 2014

57

BALITBANG

egiatan responsif gender merupakan salah satu


program tematik APBN yang didasarkan pada
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang
Pengarusutamaan Gender (gender mainstreaming, PUG)
dalam Pembangunan Nasional, dan implementasi PUG dalam
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Lembaga (RKA KL) dikenal dengan Anggaran Responsif
Gender (ARG). Pengintegrasian ARG dalam RKA KL merupakan
strategi pemerintah untuk mengurangi kesenjangan partisipasi
antara perempuan dan laki-laki dalam pengambilan keputusan
dan pemanfaatan hasil pembangunan.
Baru-baru ini kegiatan responsif gender dilaksanakan di
Sumatera Barat, tepatnya di Kabupaten Pasaman, setelah
sebelumnya dilaksanakan di Jawa Barat dan Banten. Kegiatan
yang dilaksanakan atas kerja sama dengan Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral dan dibuka oleh oleh Sekretaris
Daerah Syamsurizal mewakili Bupati Pasaman. Syamsurizal
dalam kata sambutannya mengatakan bahwa Pemerintah
Daerah Kabupaten Pasaman sangat mendukung kegiatan
yang dilakukan LEMIGAS karena sejalan dengan visi misi dan
kebijakan pemerintah Kabupaten Pasaman yang tertuang
dalam RPJM Kabupaten Pasaman tahun 2010-2015 yang
memprioritaskan pengembangan energi baru terbarukan.
Koordinator Kelompok Pelaksan Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Aplikasi Produk LEMIGAS, Sugeng
Riyono menyampaikan bahwa penelitian unjuk kerja DME
sebagai bahan bakar telah dilakukan Balitbang ESDM sejak
tahun 2009, yang dilaksanakan di Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS.
Dijelaskannya bahwa DME dapat dihasilkan dari pengolahan
gas bumi, biomassa, dan batubara kalori rendah. DME sebagai
bahan bakar ramah lingkungan telah diujicoba pada sektor
rumah tangga, transportasi, dan industri.
Prospek pengembangan bahan bakar DME di Indonesia
sangat menjanjikan karena ramah lingkungan dan bahan
bakunya tersedia melimpah.

58

edisi 08 I 2014

Sosialisasi
Aplikasi
Bahan Bakar
Dimetil
Eter Untuk
Kompor
Gas Rumah
Tangga
Pada tahun anggaran 2014
LEMIGAS menyelenggarakan
kegiatan responsif gender berupa
sosialisasi aplikasi bahan bakar
dimetil eter atau DME untuk
kompor gas rumah tangga.

BALITBANG

Aplikasi Gasifikasi
Batubara Untuk
Pembangkit Listrik
Puslitbang tekMIRA menyelenggarakan Focus Group
Discussion (FGD) bertema Aplikasi Gasifikasi Batubara
Untuk Pembangkit Listrik di Sentra Teknologi Pengolahan
dan Pemanfaatan Batubara Puslitbang Teknologi Mineral dan
Batubara - tekMIRA, Palimanan, Cirebon (15/10).

ujuan diselenggarakannya FGD


ini adalah untuk mensinergikan
kegiatan pengembangan gasifikasi
batubara untuk pembangkit listrik yang
dilakukan oleh berbagai pihak dalam
rangka mempercepat implementasinya
di Indonesia. Selain itu juga untuk
mendapatkan masukan tentang kinerja
gasifier fixed bed, informasi untuk
mendapatkan PPA pembangkit skala
kecil, serta saran untuk pengembangan
gasifikasi batubara untuk pembangkit
listrik.

Kepala Pusat Penelitian dan


Pengembangan Teknologi Mineral dan
Batubara Ir. Dede Ida Suhendra, M.Sc.
membuka acara Focus Group Discussion
(FGD) tersebut disaksikan oleh Sekretaris
Badan Litbang ESDM mewakili Kepala
Badan Litbang ESDM. Hadir pada acara
tersebut pemangku kepentingan/
stakeholder yang berasal dari
pemerintah, perguruan tinggi, lembaga
penelitian dan berbagai perusahaan
baik swasta maupun BUMN. Dalam
kata sambutannya Dede Ida Suhendra
menyatakan bahwa penyelenggaraan
FGD memiliki nilai strategis karenanya
saat ini diperlukan ide-ide dan langkah
nyata untuk memberikan solusi
terhadap permasalahan energi nasional,
khususnya yang berkaitan dengan
batubara.

Acara Focus Group Discussion (FGD) ini


diisi dengan pemaparan dari PT. PLN
(Persero), PT. Sango Ceramics Indonesia,
dan Puslitbang tekMIRA, diskusi
interaktif (dipimpin oleh Moderator Prof.
Ris. Dr. Bukin Daulay dari Puslitbang
tekMIRA) serta melakukan peninjauan
beberapa fasilitas pilot plant pada
Sentra Pengolahan dan Pemanfaatan
Batubara.

edisi 08 I 2014

59

BADIKLAT

Diklat Juru
Ledak Kelas II
Angkatan VI
Bertempat di Gedung Pusdiklat
Minerba, Bandung, Kepala Sub
Bidang Evaluasi Diklat Dian
Andamari membuka Diklat Juru
Ledak Kelas II Angkatan VI
(06/10).

erkait hal tersebut Pusdiklat Mineral Batubara


menyelenggarakan Diklat Motivasi Kerja. Diklat tersebut
dibuka oleh Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat
Maman Suparman didampingi instruktur diklat Yetty Nteseo,
dan staf penyelenggara diklat Sri Kuntarti di Gedung Pusdiklat
Minerba (27/10).
Selama lima hari (27-31 Oktober 2014), diklat diikuti 15 orang
peserta yang berasal dari Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Kalimantan Selatan, Puslitbang Tekmira, dan Pusdiklat
Minerba. Para peserta mendapat tujuh materi pelajaran, studi
kasus dan melakukan presentasi kelompok.

60

edisi 08 I 2014

elama enam hari sebanyak 25 peserta dari instansi


terkait di seluruh Indonesia mengikuti dikalat tersebut.
Dalam diklat ini para peserta diberikan berbagai materi
yaitu pengenalan bahan peledak, perlengkapan bahan
peledak, peralatan peledakan, dan persiapan peledakan. Tak
ketinggalan keselamatan dan kesehatan kerja peledakan,
teknik peledakan, keselamatan kerja peledakan, dan pelaporan
peledakan.
Seperti diketahui jika dalam penambangan bahan galian
penggunaan bahan peledak secara baik adalah hal
yang penting untuk diperhatikan. Hanya tenaga yang
berkompetenlah yang bisa melakukannya guna menghindari
bahaya bagi manusia, serta kerusakan peralatan dan
lingkungan. Seorang juru ledak harus memiliki keterampilan
dan pengetahuan khusus agar terampil dan professional.
Oleh karena itu diselenggarakanlah pelatihan juru ledak
untuk kegiatan pertambangan bahan galian dilakukan guna
mencapai tingkat kompetensi tersebut.

Diklat MOTIVASI
Kerja
Kualitas sumber daya manusia
berpengaruh terhadap kinerja, dan untuk
meningkatkan hal itu harus dilakukan
melalui pendidikan dan pelatihan motivasi
kerja. Untuk itulah pendidikan dan
pelatihan (diklat) menjadi sarana untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan
dalam menumbuhkan kembali motivasi
kerja yang lebih baik.

BADIKLAT

engawas operasional pertama akan bertanggung jawab


membawahi langsung para karyawan tingkat pelaksana
atau front line supervisor. Salah satu persyaratan
yang harus dipenuhi adalah memiliki sertifikat kelulusan uji
kompetensi pengawas operasional pertama. Sertifikat itu
sebagai bentuk pengakuan terhadap tingkat pengetahuan,
wawasan, dan kemampuannya.
Terkait hal tersebut Pusdiklat Minerba menyelenggarakan
diklat pengawas operasional pertama (13/10). Acara
pembukaan diklat dilakukan Kepala Sub Bidang
Penyelenggaraan Diklat Maman Suparman di Gedung
Pusdiklat Minerba, Bandung.
Diklat diikuti 80 peserta dari beberapa perusahaan tambang
dan akan berlangsung selama enam hari. Para peserta
tersebut akan dibekali dengan beragam materi seperti
teknik pemeriksaan kecelakaan, teknik inspeksi, dasar-dasar
lindungan lingkungan, peraturan K3 pertambangan umum,
job safety analysis, identifikasi bahaya (hazard identification),
group meeting, dan accountability.

Roadshow
Program Diklat
Roadshow Program Diklat kembali
diselenggarakan Pusat Diklat KEBTKE
(10/10). Kegiatan ini bertujuan untuk
menginformasikan regulasi dan kebijakan
terkait Uji Laik Operasi PLTD dan Manajer
Energi, menginformasikan program diklat
unggulan (Diklat Teknis Uji Laik Operasi
PLTD dan Diklat Teknis Manajer Energi)
serta meningkatkan kerjasama Pusat
Diklat KEBTKE di bidang KEBTKE.

Diklat Pengawas
Operasional
Pertama
Dalam industri pertambangan pengawas
lapangan kedepannya tentu akan menjadi
pengawas operasional pertama. Untuk
mempersiapkan hal tersebut diperlukan
sebuah pelatihan terkait pemenuhan
dan uji kompetensi. Ini dilakukan untuk
memberi bekal bagi mereka untuk menjadi
pengawas yang berkompeten.

ebanyak 50 peserta dari sektor Dinas Pemerintahan,


Industri, Perhotelan, Perguruan Tinggi, Rumah
Sakit serta Asosiasi mengikuti acara tersebut yang
diselenggarakan di Emersia Hotel Bandar Lampung.
Materi yang disampaikan dalam roadshow ialah penjelasan
mengenai Diklat Teknis Uji Laik PLTD serta Diklat Teknis
Manajer Energi. Dalam roadshow kali ini tampil sebagai
pembicara adalah Ir. JM. Sihombing dengan materi Diklat
Unggulan Bidang Ketenagalistrikan dan Erick Hutrindo, S.T.,
M.T. dengan materi Diklat Unggulan Bidang Energi. Selain
itu para peserta juga diberikan waktu untuk sesi diskusi
membahas masalah yang terkait dengan Ketenagalistrikan
dan Energi. Dalam sesi diskusi para peserta sangat aktif
menyampaikan pertanyaan dan pendapatnya. Salah satunya
ialah mengenai sertifikat laik operasi.
Target yang hendak dicapai dalam roadshow ini adalah
dapat disebarluaskannya informasi tentang program
pendidikan dan pelatihan untuk Diklat Teknis Uji Laik
Operasi PLTD dan Diklat Teknis Manajer Energi. Hal ini
untuk mendukung peranan daerah dan industri di bidang
Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi
Energi. Sementara itu sasaran yang hendak dicapai dari
pelaksanaan roadshow ini adalah tersampaikannya informasi
diklat unggulan Pusat Diklat KEBTKE kepada Pelaku Industri/
Praktisi dan swasta.
edisi 08 I 2014

61

POTENSI

Potensi
MALAPARI
Sebagai BAHAN
BAKAR NABATI
Malapari (Pongamia pinnata L.) Pierre merupakan
tanaman serbaguna yang bijinya mengandung minyak
nabati. Tanaman ini sering dimanfaatkan sebagai sumber
kayu bakar, untuk merehabilitasi lahan yang tererosi, atau
sebagai tanaman obat. Namun, akhir-akhir ini malapari
mampu menarik perhatian karena dapat menjadi sumber
energi alternatif selain sebagai bahan baku industri sabun
dan obat-obatan herbal.

eningkatan laju konsumsi energi


fosil khususnya dalam bentuk
bahan bakar minyak (BBM)
dan semakin menurunnya
kemampuan produksi minyak bumi di
dalam negeri menuntut Indonesia untuk
mengambil langkah-langkah dalam
mencari sumber energi alternatif yang
murah dan ramah lingkungan. Salah
satunya yaitu dengan mengembangkan
biodiesel, bahan bakar dari minyak
nabati yang memiliki sifat menyerupai
solar atau minyak diesel. Biodiesel
termasuk bahan energi yang dapat
dipulihkan karena dapat ditanam pada
areal kehutanan, pertanian, lahan
rakyat dan lain-lain (Pakpahan, 2001).
Selain itu, biodiesel merupakan bahan
bakar ramah lingkungan yang sesuai
dengan komitmen Protokol Kyoto dan
Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean
Development Mechanism).
Indonesia kaya akan tumbuhan
penghasil minyak lemak baik itu
yang berasal minyak lemak pangan
maupun minyak lemak nonpangan.

62

edisi 08 I 2014

Meskipun demikian, bahan mentah


utama biodisesel sebaiknya dipilih
dari jenis minyak lemak nonpangan.
Salah satu sumber bahan mentah
non pangan yang potensial adalah
malapari (Pongamia pinnata L.). Saat
ini, pemanfaatan malapari sebagai
biodiesel banyak ditemukan di India.
Kelebihan malapari sebagai bahan
baku biodiesel adalah biji mempunyai
rendemen minyak yang tinggi
(mencapai 27%39%) terhadap berat
kering dan dalam pemanfaatannya
tidak berkompetisi dengan kepentingan
pangan (Soerawidjaja, 2005). Hal ini
menjadi suatu alasan bahwa tanaman
malapari perlu untuk dikembangkan
dan dibudidayakan.
Malapari merupakan tanaman tahunan,
yang secara ekonomis menguntungkan
setelah tanaman berumur 45
tahun. Hasil perhitungan pontensi
produksi pada akhir musim buah
dapat dikumpulkan 28 kg dari satu
pohon. Dalam satu pohon malapari
dihasilkan 990 kg biji/tahun sehingga

jika kerapatan tanamnya 100 pohon/


ha, maka potensi panennya adalah
9009.000 kg biji/ha/tahun. Apabila
rendemen 25%, maka dihasilkan
2252.250 kg/ha/tahun minyak lemak.
Dengan cara pembudidayaan yang
baik dan rotasi tanam 57 tahun, maka
produksi perkebunan malapari yang
dihasilkan mencapai 2 ton minyak-lemak
dan 5 ton kayu bakar per hektar/tahun
(Djaman, 2009).
Tumbuhan malapari berperan dalam
menyediakan dua sumber energi, yaitu
kayunya sebagai bahan bakar yang
memiliki kalori bakar kayu sebesar 19,2
MJ/kg, dan bijinya mengandung minyak
nabati dengan kandungan minyak
sebesar 2739% dari berat keringnya.
Tanaman ini sudah terkenal di India
sebagai sumber kayu bakar dan minyak
lemak nonpangan untuk bahan bakar
lampu (Soerawidjaja, 2005).
Pengolahan minyak malapari sebagai
bahan bakar nabati (biodiesel) dimulai
dengan pengeringan. Pengeringan

POTENSI
buah malapari bertujuan untuk
mempermudah proses pengupasan kulit
buah. Pengeringan ini dilakukan dengan
cara dijemur di bawah sinar matahari
hingga biji mencapai kadar air sebesar
7%10% (Mardjono, 2008). Buah yang
telah kering ditaruh di tempat teduh
menunggu proses pengupasan. Setelah
itu, buah dikupas dengan cara digiling
atau ditekan dengan sebuah kayu
sehingga kulit buah pecah dan biji keluar.
Biji dan minyak malapari (mentah)
mengandung asam amino kompleks
[glabrin (C21H42O12N3)], 4 furanoflavon
[karanjin (C18H12O4), pongapin (C19H12O6),
kanjon (C18H12O4), dan pongaglabron
(C18H10O5.H2O)], serta diketon
[pongamol (C18H14O4)]. Senyawasenyawa ini dapat diambil dari biji dan
minyak via ekstraksi dengan alkohol.
Minyak yang baru diekstraksi berwarna
kekuning-kuningan hingga kecoklatan
dan akan segera berwarna gelap
setelah disimpan. Minyak ini biasanya
berbau tidak sedap dan berasa pahit
(Meher dkk, 2004).

Sama halnya dengan minyak biji jarak


pagar, minyak malapari alami dibuat
dari daging buah (kernel). Alat yang
digunakan untuk membuat minyak
kasar antara lain pengepres yang dapat
digerakkan dengan tangan atau mesin
dengan teknologi yang sederhana
sehingga dapat diaplikasikan di daerah
pedesaan. Selain alat yang sederhana,
ada juga alat yang moderen, misalnya
mesin expeller yang berfungsi untuk
memeras kernel malapari agar keluar
minyak malapari alaminya. Kemudian,
minyak tersebut dialirkan ke tangki
degumming untuk menghilangkan getah
dari biji. Pengaliran ke dalam tangki ini
bertujuan untuk menghilangkan fosfor
(fosfolipid) dan pemanasan digunakan
untuk menghilangkan asam lemak bebas.
Kedua bahan tersebut harus dihilangkan
jika minyak malapari digunakan sebagai
biodesel karena fosfor dapat mengendap
sebagai kerak di ruang bakar diesel.
Sementara itu, asam lemak bebas
bersifat korosif yang dapat merusak
komponen mesin diesel. Kemudian,
filer press digunakan untuk menyaring

hasil degumming dan hasil dari saringan


adalah minyak goreng, kental licin, dan
berbau tidak sedap (Alamsyah, 2006).
Langkah berikutnya adalah
transesterifikasi. Ini merupakan proses
pembuatan biodesel yang dilakukan
dengan mencampurkan lemak atau
minyak lemak yang diperoleh dengan
metanol (bisa diperoleh dari gas bumi
atau biomassa) atau etanol dalam
keadaan katalis (yaitu diberi KOH)
dan dipanaskan pada suhu 2580C.
Dari proses ini akan diperoleh hasil
berupa ester metil/etil, asam-asam
lemak (biodesel), dan gliserin. Gliserin
merupakan produk samping yang dapat
digunakan pada industri farmasi, sabun,
dan kosmetik. Ada kemungkinan bahwa
gliserin ini dapat dikonversi menjadi
etanol. Tujuan dari proses transesterifikasi
adalah untuk menurunkan viskositas atau
kekentalan minyak nabati sehingga akan
menyamai petrodiesel (solar atau ADO)
hingga mencapai nilai 4,84 cst (Susilo,
2006).
Sifat bahan bakar dari minyak malapari
yang ditransesterifikasi dikenal sebagai
metal ester (biodiesel) yang memenuhi
standar biodiesel ASTM (American
Standard Testing Method). Dari hasil
penelitian Ahmad dkk (2009) diketahui
bahwa minyak malapari pada umumnya
memiliki berat jenis 0,92; kinametic
viscosity pada suhu 40C sekitar 7,53,
titik lelehnya 90C, kandungan sulfur
0,0084% berat, pour point sekitar -6C,
titik beku sekitar 4C, distilasi (initial
boiling point) sekitar 215, dan angka
cetane 53 (angka ini terbilang kecil
untuk kecepatan diesel yang tinggi).
Berdasarkan sifat-sifat di atas dapat
disimpulkan bahwa minyak malapari
merupakan pilihan yang baik untuk
energi terbarukan (renewable energy)
guna mengurangi ketergantungan pada
impor minyak asing.
Secara umum habitat pohon malapari
adalah tepi pantai berpasir putih.
Malapari dapat dijumpai di Pakistan,
India dan Sri Lanka serta seluruh Asia
Tenggara, termasuk Indonesia sampai
timur laut Australia, Fiji dan Jepang.
Di Indonesia, tanaman ini ditemukan
tersebar luas dari Pulau Sumatera
bagian timur, pantai di sekitar Tanjung
Lesung (Banten), Pantai Batu Karas
(Ciamis), Ujung Blambangan (TN Alas
Purwo), Pantai Lovina (Bali Utara), Pantai
Sembelia (Lombok Timur), dan Pantai
Barat Pulau Seram di Maluku (Djaman,
2009).
edisi 08 I 2014

63

TEKNOLOGI

SHANNON-WIENER
INDEX (SWI)

SEBAGAI INDIKATOR DARI


DIVERSIFIKASI PEMBANGKIT DAN
TINGKAT KEAMANAN ENERGI
LISTRIKNASIONAL

Kondisi Pemerintah yang semakin kewalahan dalam


mempertahankan subsidi bagi BBM, dan semakin meningkatnya
jumlah BBM yang harus diimpor, telah memunculkan banyak
metoda untuk mengakhiri subsidi tersebut.

64

edisi 08 I 2014

emang benar
bahwa subsidi pada
akhirnya harus
dihentikan, namun
bagaimana caranya
agar kebutuhan energi, khususnya
energi listrik,akan tetap terjamin
ketersediaannya secara berkelanjutan?
Usia sumur-sumur minyak dalam
negeri rata-rata telah lebih dari 30
tahun dan beberapa di antaranya
bahkan lebih tua,serta telah berkurang
volumenya.Kondisi ini tidak hanya
terjadi di Indonesia saja, melainkan
juga terjadi di negara-negara
produsen minyak bumi lainnya. Marion
King Hubbert, dengan Hubberts
Predictionnya, pada tahun 1971
meramalkan bahwa puncak produksi
minyak bumi secara global terjadi
pada tahun 2010, dan selanjutnya
akan bergerak menurun (J.R. Fanchi,
2005).Bagi Indonesia, menurunnya
produksi minyak domestik bahkan sudah
dimulai sejak tahun 1997.Mengingat
laju pertumbuhan penduduk dan
aktifitas ekonomi nasional yang terus
berkembang, kebutuhan akan energi
pun akan semakin meningkat pula.
PenggunaanPembangkit Listrik
Tenaga Nuklir(PLTN) banyak dilakukan
di negara-negara Eropa, Amerika
Serikat, Jepang, dan beberapa negara
Asia.Akan tetapi, cukup banyak catatan
yang menyebutkan kegagalan operasi
yang berisiko terhadap bocornya radiasi
nuklir ke lingkungan di sekitarnya.
Kecelakaan atau tragedi PLTN
Fukushima I di Jepang, yang diakibatkan
oleh gempa dan terjangan gelombang
Tsunami, telah menyadarkan dunia
bahwa PLTN bukan solusi alternatif yang
aman dalam mengatasi krisis energi
dunia. Muncullah sebuah indikator yang
bernamaShannon-Wiener Diversity
Index, yang dapat dimanfaatkan
untuk mengukur tingkat keamanan
suplai energi sebuah negara melalui
diversifikasi sumber-sumber energi
alternatif yang dimilikinya.
Shannon-Wiener Index(SWI), yang
memperoleh sebutanMother of all

TEKNOLOGI
Models, diperkenalkan untuk pertama
kalinya olehClaude Shannonpada
tahun 1948 lewat artikelnya yang
berjudulThe Mathematical Theory of
Communication, yang dimuat diBell
System Technical Journaledisi Juli dan
Oktober. Index tersebut sangat penting
dalam mendukung konsep-konsep dari
sumber informasi, pesan, pemancar,
sinyal, saluran, noise, penerima, maksud/
tujuan informasi, probabilitas kesalahan,
coding, decoding, kecepatan informasi,
kapasitas saluran, dan lain-lain. Kini,
SWI adalah satu dari beberapa index
keanekaragaman dalam pengukuran
data berkategori, namun tetap populer
dan relevan.
Di dunia keteknikan dan matematika,
index ini lebih dikenal dengan
sebutan Shannon Theory. Rumus
(mula-mula) Shannon adalah:C=W
log2(1 +S/N), dimana C adalah
channel capacitydalam satuan bit/
detik,Wadalahbandwidth dalam
Hertz,Sadalahlevel sinyalyang
melewati bandwidthWdalam watt, dan
Nadalahnoise powerdalam watt di
dalam bandwidthW. Terminologi model
Shannon-Wiener banyak diadopsi
di bidang ilmu-ilmu sosial, psikologi,
biologi. Dalam bidang ketenagalistrikan:
Diversity Index,H= (pilnpi), dan
Evenness, EH=H/lnS dimana H adalah
SWI, EHadalah Kesepadanan,piadalah
proporsi pembangkitan listrik dengan
bahan bakar jenis i terhadap jumlah
total pembangkit, danSadalahjumlah
jenis pembangkit.
AngkaSWI yang tinggi mengartikan
semakin besarnyakeanekaragaman
sumbersuplai listrik. Angka SWI =
1,0 berarti bahwa sistem suplai listrik
sangat bergantung pada satu jenis
sumber saja, sedangkan angka >
2,0 berarti sistem tersebut didukung
oleh sejumlah pembangkit yang
beraneka jenis sumber energi.
Sementara itu, angka kesepadanan
atau evennessterletak antara 0 dan 1.0.
Upaya untuk meningkatkan SWI harus
dikontrol dengan menjaga agarangka
kesepadanan (evenness)=1,0,atau
sangat mendekati.
Pembangkitan energi listrik di Indonesia
didominasi oleh bahan bakarfossil,
yaitu: batubara,minyak dieseldangas,
dimana ketiganya merupakansumber

utama emisi karbon dioksida. Solusi


dalam mengatasi krisis bahan bakar
fossil yang telah dilakukan oleh negaranegara industri sejak pertengahan tahun
1970-an, adalah dengan melakukan
penganekaragaman sumber energi
sebagai pengganti bahan bakar fossil.
Keanekaragaman itu sendiri
mengandung tiga sifat di dalamnya.
Variasi, yang mengacu pada
jumlah kategori, dimana jumlah
yang dipertanyakan itu dipilah-pilah
(misalnya: gas, batubara, angin, air,
dll).Seimbang, yang mengacu pada
pola dari pemilahan dari jumlah
tersebut pada kategori yang relevan.
Dan,Perbedaan, yang mengacu pada
sifat alami dan derajat perbedaan dari
masing-masing kategori terhadap yang
lain.Sebagai contoh, pembangkitan
listrik dengan batubara dan gas lebih
dekat hubungannya (dari sisi harga
bahan bakar) dari pada dengan angin
dan air.
Kerangka kerja untuk menaksir
keberlanjutan suplai energi di
sektor kelistrikan, menurut World
Energy Council(WEC), didasarkan
pada tiga obyektif, yaitu: (a)
accessibility, (b)availability, dan
(c)acceptability.Diversity index, dalam
hubungannya dengan keberlanjutan
suplai energi(sustainability of energy
supply), juga dapat menjadi indikator
keamanan energi nasional(national
energy security), khususnya untuk
mengukur availability.
Dari uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa penggantian
bahan bakar fossil hanya dapat
dilakukanmelaluidiversifikasi sumbersumber energi yang bersifat terbarukan
dan rendah emisi karbon.Namun,
proses diversifikasi tersebut harus
memperhatikankesepadanandalam
kapasitas daya yang dihasilkan oleh
setiap jenis pembangkitnya. Angka SWI
> 2,0 akan mengindikasikan bahwa
sistem ketenagalistrikan tersebut
memilki aneka sumber energi, dan tidak
ada dari antara mereka yang berperan
dominan. Sistemdengan angkaSWI
> 2,0 dianggap telah memiliki tingkat
keamanan yangkuatdalam pasokan
listrik, karena seandainya
terjadikelangkaanstock dari salah
satu jenis bahan bakarpada sistem
pembangkitantersebut, tidak akan
mengganggu kontinyuitas suplai listrik
ke konsumen.

edisi 08 I 2014

65

TEKNOLOGI

Teknologi
Cybersecurity
Pada Jaringan
Listrik

66

edisi 08 I 2014

TEKNOLOGI

Saat ini jaringan listrik Amerika Serikat merupakan target utama


dari serangan cyber, demikian sebuah peringatan dari laporan studi
yang berjudul Future of the Electric Grid dariMassachusetts Institute
of Technology. Kerentanan keamanan cyber (cybersecurity) bisa
muncul dari adanya kelemahan disisi personil, proses, teknologi dan
lingkungan fisik yang sebenarnya.

utaan perangkat elektronik


yang berkomunikasi akan
memperkenalkan jenis
seranganbaru, ini bisa
menjadi jalan penyerang
untuk mendapatkan akses ke sistem
komputer atau peralatan komunikasi
lainnya. Dengan adanya peningkatan
risiko dari gangguan komunikasi yang
disengaja ataupun tidak disengaja,
dapat menyebabkan hilangnya kontrol
atas perangkat-perangkat jaringan
listrik antara entitas grid dengan pusat
kendali.
Risikocybersecurity, bisa berasal
dari kesalahan atau gangguan data
rahasia yang diubah saat komunikasi
peralatan lapangan dengan kantor
pusat. Pelanggaran data rahasia, dapat
memberikan informasi untuk kegiatan
teroris, seperti mengungkapkan kabel
listrik yang penting untuk distribusi
tenaga listrik, menunjukkan rumah yang
kosong ataupun pencurian identitas dan
spionase perusahaan.

Federal Energy Regulatory


Commission and North American
Electric Reliability Corp menangani
pengembangan standar dancompliance
cybersecurityuntuk sistem pembangkit
listrik. Namun, di sisi lain tidak ada
lembaga tunggal yang menangani

isu-isu cybersecurity untuk sistem


distribusi jaringan listrik. Pemerintah
federal harus menunjuk badan tunggal
yang memiliki tanggung jawab untuk
bekerja dengan industri dan memiliki
otoritas mengatur secara tepat dan
cepat untuk meningkatkan kesiapan,
respon dan pemulihancybersecuritydi
sektor tenaga listrik, termasuk sistem
pembangkit dan sistem distribusi.
Indonesia merupakan Negara
kepulauan terbesar di dunia yang terdiri
dari 17.508 pulau. Dengan populasi
sebanyak 240 juta jiwa, Indonesia
adalah negara berpenduduk terbesar
keempat di dunia. Namun, karena
jumlah penduduk yang besar dan
tersebar di beberapa wilayah geografis,
menyebabkan Indonesia mengalami
banyak kendala dalam hal infrastruktur,
termasuk di antaranya pengembangan
sektor jaringan listrik.
Sektor ini dapat dikatakan sebagai
sektor yang sangat penting, karena
melalui ketersediaan infrastruktur
jaringan listrik yang saling terintegrasi
dapat menjadi bagian untuk
mempertahankan kedaulatan sebuah
negara. Oleh karena itu, pembangunan
jaringan listrik antar pulau perlu terus
dikembangkan dan telah menjadi
kebutuhan bagi bangsa Indonesia.
Sehubungan dengan hal itu, tingginya
arus komunikasi mengakibatkan
ancaman terhadap serangan dan
kejahatan cybersecurity pada jaringan

listrik semakin meningkat. Era globalisasi


yang ditandai dengan perkembangan
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi,
komunikasi dan informasi sangat
mempengaruhi pola dan bentuk
ancaman.
Di antaranya ancaman terhadap
kedaulatan negara yang datang melalui
cybersecurity, dapat menimbulkan
kerugian secara finansial juga dapat
berakibat fatal yakni melumpuhkan
infrastruktur kritis di dalam sebuah
negara. Melihat besarnya ancaman
dan dampak yang ditimbulkan dari
kejahatan cybersecurity, Indonesia
perlu untuk menyusun suatu strategi
nasional untuk mengatasi keamanan
cybersecurity pada jaringan listrik.
Perlu adanya penanganan secara
lebih spesifik dan bertahap untuk
menanggulangi adanya kejahatan
cybersecurity yang ada di Indonesia.
Sehingga, langkah awal untuk
menegakkan kedaulatan negara
dan menyelamatkan bangsa dari
ancaman cybersecurity dapat diperoleh
dengan membuat kerangka National
Cybersecurity. Kerangka tersebut
merupakan kerangka yang dapat
menjadi acuan dan panduan bagi
institusi atau lembaga pemerintah dalam
usaha untuk mencegah (mendeteksi),
mempersiapkan, menanggulangi,
memulihkan serta mengurangi dampak
yang bisa ditimbulkan oleh ancamanancaman cybersecurity.
Upaya yang dilakukan Pemerintah
untuk melindungi ancaman dan
kejahatan cybersecurity pada jaringan
listrik di Indonesia tidak bisa hanya di
atasi oleh Pemerintah semata, namun
perlu adanya kerjasama antar seluruh
pihak masyarakat. Sehingga, dalam
implementasinya terjadi sinergi dan
berkesinambungan.
edisi 08 I 2014

67

LINGKUNGAN

DUNIA FLORA
Mampu Urai
LIMBAH
METAL dan ZAT
BERBAHAYA
Seperti yang diketahui, beragam dampak
yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah,
baik pada kesehatan maupun ekosistem.
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan
tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke
dalam tubuh, dan kerentanan populasi yang
terkena. Sedangkan bagi ekosistem, pencemaran
itu dapat menyebabkan perubahan metabolisme
dari mikroorganisme endemik dan antropoda
yang hidup di lingkungan tanah tersebut.

aparan kronis (terus-menerus)


zat-zat metal dan berbahaya
tersebut akan menyebabkan
penyakit tertentu. Seperti benzena
yang menyebabkan leukemia; Merkuri
(air raksa) dan siklodiena yang
menyebabkan kerusakan ginjal; PCB
dan siklodiena terkait pada keracunan
hati; Organofosfat dan karmabat dapat
menyebabkan gangguan pada saraf
otot; Pelarut yang mengandung klorin
merangsang perubahan pada hati dan
ginjal serta penurunan sistem saraf
pusat. Yang jelas, pada dosis yang besar,
pencemaran tanah dapat menyebabkan
kematian.
68

edisi 08 I 2014

Sedangkan bagi ekosistem, di tingkat


yang mengkhawatirkan, memusnahkan
beberapa spesies primer dari rantai
makanan, yang dapat memberi akibat
yang besar terhadap predator atau
tingkatan lain dari rantai makanan
tersebut. Bahkan jika efek kimia pada
bentuk kehidupan terbawah tersebut
rendah, bagian bawah piramida
makanan dapat menelan bahan kimia
asing yang lama-kelamaan akan
terkonsentrasi pada makhluk-makhluk
penghuni piramida atas.
Di sisi ekonomis, terutama pertanian,
perubahan metabolisme tanaman

dapat menyebabkan penurunan hasil


tanaman. Disamping itudampak
lanjutan pada konservasi tanaman
yakni di mana tanaman tidak mampu
lagi menahan lapisan tanah dari erosi.
Sehingga beberapa bahan pencemar
ini memiliki waktu paruh yang panjang
dan pada kasus lain bahan-bahan kimia
derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.
Namun siapa sangka, alam memberikan
teknik pemulihan tanah (remediasi)
dengan dirinya sendiri yaitu melalui
tanaman. Setidaknya ada dua teknik
yang digunakan untuk memulihkan
tanah dengan tanaman, yakni
fitoremediasi (phytoremediation) dan
hiperaccumulator.
Phytoremediation
Fitoremidiasi berasal dari kata Yunani
phyton yang berarti tumbuhan/
tanaman dan remidiation yang
berasal dari kata latin remidium yaitu
memperbaiki atau membersihkan
sesuatu. Dengan demikian fitoremidiasi
didefinisikan sebagai penggunaan
tanaman/tumbuhan untuk menyerap,
mendegradasi, menghilangkan,

LINGKUNGAN
Hipperaccumulator
Beberapa jenis tanaman mempunyai
kemampuan menyerap dan
mengkonsentrasikan logam berat
dalam biomassanya dalam kadar
yang tinggi tanpa membahayakan
kehidupan tanaman tersebut dan
tanaman itu disebut hyperaccumulator.
Tanaman hyperaccumulator adalah
tanaman yang mempunyai kemempuan
untuk menyerap dan kemudian
mengkonsentrasikan logam didalam
biomassanya dalam kadar yang luar
biasa tinggi namun tidak mengganggu
kehidupannya.
Secara proses, antara fitoremediasi dan
hipperaccumulator tidak jauh berbeda.
Namun, yang membedakannya
hanyalah jenis tanaman yang digunakan
yang terkait dengan seberapa banyak
kandungan limbah yang dapat di
ekstraksi.

menstabilkan atau menghancurkan


bahan pencemar khususnya logam
berat maupun senyawa organik lainnya.
Pemulihan lahan tercemar oleh
logam berat secara biologi dengan
menggunakan tanaman (fitoremediasi)
merupakan teknik yang terbilang
sederhana dan secara ekonomis paling
murah bila dibanding dengan teknik
remidiasi lainnya (fisika-kimia).
Mekanisme kerja fitoremediasi
mencakup proses fitoekstraksi,
rhizofiltrasi, fitodegradasi, fitostabilisasi
dan fitovolatilisasi. Fitoekstraksi adalah
penyerapan logam berat oleh akar
tanaman dan mengakumulasi logam
berat tersebut ke bagian-bagian
tanaman seperti akar, batang dan
daun. Sedangkan rhizofiltrasi adalah
pemanfaatan kemampuan akar tanaman
untuk menyerap, mengendapkan,
mengakumulasi logam berat dari aliran
limbah. Berikutnya adalah fitodegradasi
yaitu metabolisme logam berat di
dalam jaringan tanaman oleh enzim
seperti dehalogenase dan oksigenase.
Fitostabilisasi adalah kemampuan
tanaman dalam mengekkresikan

(mengeluarkan) suatu senyawa kimia


tertentu untuk mengimobilisasi logam
berat di daerah rizosfer (perakaran).
Sedangkan fitovolatilisasi terjadi ketika
tanaman menyerap logam berat
dan melepaskannya ke udara lewat
daun dan ada kalanya logam berat
mengalami degradasi terlebih dahulu
sebelum dilepas lewat daun.
Beberapa tanaman yang dapat
dijadikan fitoremediasi diantaranya
seperti misalnya, bunga matahari
(Helianthus annuus), tanaman palmapalma-an, Thlaspi sp umumnya adalah
hiperakumulator Cl, Mg, dan juga K
yang bagus. Tanaman Halophytes
adalah akumulator sodium (Na)
yang baik contohnya, misalnya,
Hordeum vulgare. Tanaman yang
mampu menyerap logam dan juga
metaloid umumnya berada dalam
spesies Brassicaceae, Asteraceae
dan Pteridaceae, dan lain-lain.
Sesungguhnya masih banyak tanaman
yang mampu menyerap logam dan
metaloid. Negara-negara maju seperti
Amerika, Perancis, Inggris, Jerman, dan
Australia pun berebut mematenkan
tumbuhan-tumbuhan tersebut.

Indonesia sendiri memiliki


keanekaragaman hayati tanaman
yang potensial yang dapat digunakan
sebagai tanaman yang mempunyai
kemampuan untuk mendegradasi
dan mengakumulasi logam berat
(hiperaccumulator). Sampai saat ini
telah ditemukan 120 jenis tanaman
yang dapat digunakan untuk teknik
fitoremidiasi antara lainAlamanda sp,
Canasp, Pisang mas, Padi-padian,
Anturium merah dan kuning, Bambu air
dan sebagainya.
Tanaman airpun dapat berfungsi
sebagai tanaman hyperaccumulator,
dan dari 1000 tanaman air yang telah
didata, hanya sedikit (kurang dari 100)
spesies yang dapat digunakan sebagai
tanaman hyperaccumulator. Tanaman
air hyperaccumulator ini telah berevolusi
melalui struktur dan fisiologinya,
yaitu membentuk jaringan lakuna
atau aerenkhima didalam akar dan
batangnya untuk pertukaran materi dari
bagian batang ke akar.
Perubahan ini terlihat pada tanaman air
yang mengapung, dengan membentuk
daun yang bulat penuh untuk menjaga
agar tidak mudah sobek, tekstur
yang kuat dan permukaan atas yang
hidrofobil untuk menjaga agar tidak
basah. Tidak seperti tanaman darat
pada umumnya, letak stomata tanaman
mengapung ditemukan di bagian sisi
sebelah atas daun. Salah satu tanaman
air yang cukup signifikan untuk
menyerap logam berat adalah enceng
gondok (Euchornia crassipes).
edisi 08 I 2014

69

LINGKUNGAN

erkuri termasuk
dalam logam berat
berbahaya. Polusi
merkuri dapat
mencemari endapan
air dan tanah, merusak ekosistem serta
meracuni jaringan pangan lokal. Polusi
merkuri bisa mengancam kesehatan
hinggaberpuluh tahun bahkan beribu
tahunlamanya.
Membersihkan polusi merkuri
memerlukan biaya yang tinggi dan tidak
jarang merusak lingkungan.Namun, tim
peneliti dari Smithsonian Environmental
Research Center dan University of
Maryland, Baltimoremenemukan
cara baruyang lebih murah dan tidak
merusak lingkungan untuk menyerap
merkuri yang mencemari tanah.
Selama ini, pencemaran merkuri
ditangani dengan mengeruk tanah

70

edisi 08 I 2014

atau endapan air dan membuang hasil


kerukan tersebut ke lokasi pembuangan
limbah. Cara ini bisa menimbulkan
kerusakan lingkungan dalam skala yang
besar.
Cynthia Gilmour (SERC), Upal Ghosh
(UMBC), dan tim berhasil membuktikan
bahwa karbon aktif, arang yang
telah diproses untuk meningkatkan
kemampuannya mengikat bahan kimia,
bisa mengurangi polusi di lokasi yang
tercemar berat merkuri. Penelitian
ini telah diterbitkan dalam jurnal
Environmental Science & Technology.
Tim ilmuwan menguji teknologi ini di
laboratorium guna mengatasi polusi
pada endapan merkuri dari empat
lokasi: sungai, danau air tawar, dan dua
lokasi air payau. Tidak hanya menyerap
merkuri di lingkungan, teknologi ini
juga mampu mengurangi polusi metil

merkuri yang diserap oleh cacing tanah.


Polusi metil merkuri (merkuri organik)
lebih beracun dan lebih mudah masuk
dalam jaringan pangan dibanding polusi
merkuri nonorganic. Polusi metil merkuri
diproduksi oleh bakteri alami. Untuk
membuat lahan kembali aman, polusi
metil merkuri pada binatang juga harus
dikurangi, ujar Gilmour yang memimpin
penelitian ini.
Dengan menyebar karbon aktif di 5%
permukaan lahan yang sudah tercemar,
jumlah polusi metil merkuri yang diserap
oleh cacing bisa dikurangi hingga lebih
dari 90%.
Teknologi ini memberikan cara
baru guna mengurangi pencemaran
merkuri pada tanahyang mampu
mengurangi kerusakan lingkungan
akibat penggalian atau pengerukan,
ujar Ghosh.

LINGKUNGAN

Cara Baru
Tangani
Polusi
Merkuri

Penelitian Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP)


menunjukkan, pencemaran merkuri terus meningkatdi negaranegara berkembang. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah
mengadopsiKonvensi Minamataguna mengontrol dan mengurangi
pencemaran merkuri. Kini, cara baru telah ditemukan untuk mengatasi
polusi merkuri yang lebih murah dan tidak merusak lingkungan.

Karbon aktif bisa disebarkan ke


permukaan endapan atau tanah tanpa
mengganggu endapan atau tanah yang
sudah tercemar merkuri tersebut. Karbon
aktif yang menyerap polusi merkuri ini
pada akhirnya bercampur dengan lapisan
tanah. Penelitian ini adalah penelitian
pertama yang memanfaatkan karbon aktif
untuk mengurangi pencemaran merkuri
dalam tanah dan endapan-endapan air.

Polusi merkuri telah menjadi isu global.
Pada tahun lalu, sebanyak 121 negara
menandatangani konvensi tentang
merkuri yang dinamakan Konvensi
Minamata. Konvensi ini mencerminkan
semangat bersama untuk tidak
mengulangi tragedi kemanusian akibat
pencemaran merkuri di Teluk Minamata,
Jepang.
Merkuri atau yang dikenal dengan air
raksa merupakan logam berbentuk

cair yang mudah menguap. Merkuri


pada saat ini masih digunakan oleh
berbagai industri, seperti lampu, alat
ukur (termometer, sphygnometer),
pertambangan emas skala kecil, dan
amalgam tambal gigi.
Penandatanganan Konvensi Minamata
sendiri dilakukan setelah empat
tahun proses negosisasi Perjanjian
Internasional (Konvensi) merkuri yang
dimulai dengan persetujuan Menterimenteri Lingkungan sedunia di Nairobi
pada 2009 untuk mengurangi dampak
merkuri sebagai pencemar global.
Setelah ditandatangani konvensi ini,
akan dilakukan entry into force pada
tahun 2017. Konvensi Minamata ini
mengatur tentang perdagangan,
produk dan prosesnya, pertambangan
emas skala kecil, pengelolaan limbah
merkuri, pendanaan serta transfer
teknologi.

Tragedi Minamata yang terjadi tahun


1956 silam merupakan pelajaran
yang berharga bagi pengelolaan
lingkungan dan kesehatan manusia
akibat ketidakhati-hatian industri dan
pemerintah. Pencemaran metil merkuri
akibat air limbah dari pabrik kimia PT
Chisso telah mengubah kehidupan di
Teluk Minamata, Kumamoto, Jepang.
Tragedi ini terjadi akibat masyarakat
yang mengonsumsi hasil laut (ikan
dan kerang) yang mengandung metil
merkuri. Akibatnya, ratusan korban jiwa
meninggal dan ribuan lainnya terkena
penyakit minamata. Penyakit minamata
menyerang sistem syaraf yang tidak
hanya menyebabkan penderitaan
dan kematian, tetapi juga mewariskan
dampak kepada anak-anak yang ahirkan
menjadi cacat.

edisi 08 I 2014

71

KESELAMATAN

Mengenal
Nonpower Air
Purifying
Respirator
(NAPR)
Berada di area
pertambangan apalagi
bekerja disana tentunya
mempunyai resiko dan
tantangan tersendiri,
terutama di area
pertambangan bawah
tanah.

i area ini bahaya dan


ancaman (hazards)
selalu mengancam,
seperti ujung atau
tepi benda yang
tajam, benda jatuh, percikan, bahan
kimia, kebisingan dan banyak lagi
situasi lainnya yang berpotensi
menimbulkan bahaya. Dan seperti
diketahui jika Lingkungan kerja
bawah tanah mempunyai situasi yang
sangat berbeda dengan lingkungan
yang diberada di atas permukaan
tanah. Terkait hal tersebut, membuat
para pekerja yang berada ditempat
tersebut harus mempergunakan Alat
Pelindung Diri (APD) yang lengkap. Dan
perusahaan tempat mereka bekerja
juga wajib untuk menyediakan peralatan
tersebut.
72

edisi 08 I 2014

KESELAMATAN

Alat Pelindung Diri (APD) atau dalam


Bahasa Inggris disebut Personal
Protective Equipment (PPE) adalah
seperangkat alat yang digunakan
oleh tenaga kerja untuk melindungi
seluruh/sebagian tubuhnya terhadap
kemungkinan adanya potensi bahaya/
kecelakaan kerja. Alat pelindung
diri merupakan kelengkapan yang
wajib digunakan saat bekerja sesuai
bahaya dan risiko kerja untuk menjaga
keselamatan pekerja itu sendiri dan
orang di sekelilingnya. APD dipakai
sebagai upaya terakhir dalam usaha
melindungi tenaga kerja apabila usaha
rekayasa (engineering controls) dan
administratif (work practice controls)
tidak dapat dilakukan dengan baik.
Namun pemakaian APD bukanlah
pengganti dari kedua usaha tersebut,
namun sebagai usaha akhir.
Salah satu dari Alat Pelindung Diri
(APD) adalah Respirator. Respirator atau
lebih popular dikenal dengan masker
adalah alat yang digunakan untuk
perlindungan pernapasan terhadap
udara yang terkontaminasi. Sebenarnya
istilah masker kurang tepat digunakan
untuk respirator. Masker umumnya
digunakan untuk melindungi lingkungan
dari kontaminan dari pengguna masker,
misalnya para pekerja di industri
makanan menggunakan masker untuk
melindungi makanan dari kontaminasi
air ludah pekerja, atau suster di rumah
sakit menggunakan masker untuk
melindungi pasien dari kontaminasi
suster atau dokter. Karena masker
tidak fit kewajah sehingga tidak bisa
digunakan untuk melindungi sipemakai.
Sementara respirator harus fit kewajah
sehingga bisa melindungi sipengguna
dari kontaminan lingkungan. Dan salah
satu jenis respirator adalah Nonpower
Air Purifying Respirator (NAPR).
NAPR adalah pemurni udara dari
kontaminan dan hanya dapat digunakan
pada atmosfer yang mengandung
oksigen minimal 19.5%. NAPR
memurnikan udara yang terkontaminasi
oleh partikel, aerosol, uap dan gas
sebelum udara tersebut masuk kedalam
sistem pernapasan. Aliran udara
kedalam sistem pernapasan melalui
NAPR dialirkan secara alami oleh
pernapasan sipengguna tanpa adanya
bantuan dari sistem lain. NAPR dibagi

menjadi dua jenis yaitu Respirator gas &


uap dan particulate respirator.
Respirator Gas dan Uap
Respirator gas dan uap umumnya
dikenal dengan Chemical Cartridge
Respirator atau Gas Masks.
Perbedaannya adalah kalau gas
masks menggunakan elemen pemurni
udara yang disebut canister dengan
ukuran lebih besar dari cartridge yang
digunakan pada chemical cartridge
respirator. Gas dan uap ditangkap oleh
sorbent (bahan penyerap gas dan
uap) dan menyimpannya, kemampuan
serap sorbent sangat tergantung dari
jenis dan luas permukaan yang dapat
menyerap uap dan gas. Umumnya
sorbent memiliki permukaan luas yaitu
sekitar 1500 m2 / gram. Gas atau uap
yang melewati sorbent akan terikat
pada permukaan sorben baik secara
fisik atau secara kimia yang dikenal
dengan absorbsi.
Catridge dan canister memiliki
kemampuan serap yang tinggi pada
awal penggunaan dan akan mengalami
penurunan hingga akhir masa pakai
(masa jenuh). Lama masa jenuh
sangat tergantung dari konsentrasi
uap atau gas diudara dan perawatan
terhadap respirator tersebut. Ada dua
metoda yang dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah catridge atau
canister sudah harus diganti, yaitu
pertama yaitu dengan melihat indikator
end of service life yang terdapat pada
canister atau catridge dan yang kedua
adalah dengan mengembangkan jadual
penggantian berdasarkan petunjuk
OSHA. Respirator gas dan uap ini
tidak boleh digunakan pada kondisi
IDLH (Immediate Dangereous to Life
and Health) atmosfir atau kondisi
konsentrasi oksigen dibawah 19.5%. Gas
masker boleh digunakan untuk proses
penyelamatan jika tidak kekurangan
oksigen (>19.5%). Respirator gas dan
uap tidak boleh digunakan untuk masuk
kekondisi lingkungan yang memiliki
konsentrasi uap atau gas dengan tingkat
bahaya yang tinggi dan menunjukkan
tingkat kehidupan yang rendah pada
konsentrasi maksimum.
Particulate Respirators
Particulate respirator digunakan untuk
memurnikan udara dari partikel-partikel

yang tersuspensi di udara (aerosol).


Filter dari respirator menangkap partikel
atau aerosol dari udara dengan metoda
penyaringan, sehingga udara yang
melewati respirator menjadi bersih dari
particulate. Mekanisme filtrasi oleh fiber
ini disebut juga penyaringan secara
mekanik, dan ini akan sangat tergantung
dari kerapatan (density) serat dari filter.
Untuk meningkatkan daya saring dari
respirator, biasanya diberikan muatan
listrik statis (elektrostatis) pada bahan
fiber sehingga mampu menyaring
partikel yang jauh lebih kecil. Efisiensi
dari penyaring partikel juga sangat
ditentukan oleh ukuran partikel, secara
umum partikel dengan ukuran 0.1 1.0
mikron sangat sulit untuk ditangkap,
artinya tingkat penetrasinya tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan
bahwa partikel dengan ukuran 0.3
mikron adalah partikel yang paling
tinggi tingkat penetrasinya atau paling
sulit untuk ditangkap. Maka partikel
dengan ukuran 0.3 mikron dijadikan
standar untuk menentukan efisiensi dari
suatu respirator partikel. Sebagai contoh
jikan suatu repirator memiliki spesifikasi
N95, ini artinya bahwa respiraor
tersebut memiliki efesiensi penyaring
95% terhadap partikel dengan ukuran
0.3 mikron. NIOSH mengklasifikasikan
nonpowerd air-purifying respirator
menjadi 3 series, yaitu :
N Series Not resistant to Oil.
Respirator dengan kode N
menunjukkan bahwa respirator
tersebut tidak bisa digunakan dalam
lingkungan atau atmosfer yang
mengandung oil aerosol, atau hanya
bisa digunakan untuk area yang free
dari oil aerosol atau partikel yang
berminyak.
R series Resistant to Oil. Dapat
digunakan untuk lingkungan
yang mengandung oil aresol di
atmosfernya atau partikel yang
berminyak.
P series Oil Proof. Dapat digunakan
untuk lingkungan yang mengandung
oil aresol di atmosfernya atau
partikel yang berminyak.
Alat Pelindung Diri (APD) jenis ini
merupakan kelengkapan yang wajib
digunakan di area kerja sebagaimana
mestinya. Ini tentunya untuk menjaga
keselamatan pekerja itu sendiri.

edisi 08 I 2014

73

!"#$$%&'
A
- Acid mine water (air asam tambang)
Air tambang yang mengandung asam sulfat
lemah yang dihasilkan dari reaksi organik
atau anorganik dari material yang mengandung pirit dengan air dan oksigen
- Acidizing (Pengasaman)
Proses pemasukan asam ke dalam formasi
gamping yang mengandung minyak dan gas
bumi untuk memperbaiki permeabilitas agar
memudahkan pengaliran minyak dan gas
bumi kedalam lubang sumur.
- Adit (terowongan buntu)
Jalan masuk utama ke tambang bawah
tanah, berupa terowongan buntu yang
dibuat mendatar dan menghubungkan
tempat bawah tanah dengan udara luar atau
permukaan bumi.
- Age (Umur) Zaman Geologi
Suatu jangka waktu sejarah bumi yang diciptakan oleh bentuk kehidupan yang penting/
dominant/ kejadian tertentu.
- Agglomerate (gumpalan)
Butiran padat yang saling bergumpal dengan kuat sebagai produk proses aglomerasi
B
- Banka drill (bor bangka)
Bor tumbuk manual dipergunakan untuk
mengambil percontoh atau menguji cebakan
aluvial yang terdapat pada kedalaman 30 35 m.
- Barometer (barometer)
Alat untuk mengukur tekanan absolut udara
- Base rock (batuan dasar)
Batuan yang berada langsung di bawah
lapisan batuan yang ekonomis untuk ditambang
- Basin (cekungan)
Daerah cekungan yang luas terdiri atas
batuan sediment dan yang karena kongurasinya dapat merupakan tempat tampungan
minyak.
- Basin (Cekungan)
Daerah cekungan yang luas terdiri atas
batuan sediment dan yang karena kongurasinya dapat merupakan tempat tampungan
minyak.
C
- Caking coal (batubara muai)
Batubara yang mempunyai sifat mengembang jika dipanaskan
- Calorie (kalori)
"Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu 1 gram air sebanyak 1 derajat; 1 kalori
= 4.19 joule"
- Calorie (Kalori)
Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu 1 gram air sebanyak 1 C dari 14,5 C
menjadi 15,5 C
- Caloric Value (Nilai Panas)
(lihat heating value)
- Cap Rock (batuan tudung)
Formasi (lapisan batuan) yang berada langsung diatas batuan reservoir dan sifatnya
kedap uida.
D
- Dead Oil (Minyak Mati)
Minyak bumi yang pada dasarnya tidak
mengandung gas lagi.
- Dead Weight Ton (DWT) (Ton Bobot Mati)
Berat air dalam ukuran ton yang dipindahkan oleh bagian badan kapal yang tercelup
di dalam air dalam keadaan muatan penuh
dikurangi berat kapal.
- Dead well (Sumur Mati)
Sumur yang tidak berproduksi.
- Depletion (Economic) Deplesi (ekonomi)
penurunan nilai ekonomi reservoir minyak/
gas bumi akibat pengambilan volume.
- Development Well (Sumur Pengembangan)
Sumur yang dibor didaerah yang telah
terbukti mengandung minyak atau gas
dengan tujuan mendapatkan produksi yang
diinginkan.
F
- Fault (sesar/ Patahan)
Lapisan batuan yang terputus dan bergeser
dari posisi semula (Keatas, kebawah atau

kesamping).
- Fault (sesar/ Patahan)
Lapisan batuan yang terputus dan bergeser
dari posisi semula (Keatas, kebawah atau
kesamping).
- Feedstock (Bahan baku)
Bahan utama yang dimasukkan kedalam
pabrik untuk diolah lebih lanjut.
- Ferrite( ferit)
Bahan bersifat magnetik yang terdiri atas
oksida-oksida logam; salah satu logam
bervalensi tiga"
- Ferro-silicon (ferosilikon)
"Paduan besi silikon dengan kadar Si
bervariasi antara 25 - 95 % umumnya
digunakan sebagai bahan deoksidasi pada
(proses) pencetakan barang dari logam baja;
tembaga; atau perunggu."
G
- Gallon (Galon Amerika)
Satuan ukuran isi yang besarya sama dengan 231 in3 atau 3.785 liter.
- Garnerite (garnerit)
Bijih nikel dengan berat jenis 2,3-2,8 dan
mengandung nikel lebih dari 24%
- Gas Cap (Tudung Gas)
Gas bebas yang berada diatas minyak dalam
reservoir.
- Gas Cap Drive (Dorongan Tudung Gas)
Tekanan tudung gas yang mendorong minyak masuk ke dalam sumur melalui pori-pori
batuan.
- Gas Injection (Injeksi Gas)
Gas alam yang dimasukkan ke dalam
reservoir melalui sumur injeksi agar tekanan
reservoir tersebut dapat dipertahankan.
H
- Halite (halit)
Mineral garam dengan rumus kimia NaCl,
mempunyai system kristal kubus.
- Hard coal (batubara tua)
Jenis batubara yang mempunyai nilai kalor
lebih tinggi dari 5200 kkal/kg
- Heat Exchanger (Alat Pertukaran Panas)
Alat pengalih panas satu uida ke uida
lain, atau peralatan yang berupa susunan
pipa yang memindahkan panas dari uida
panas ke uida yang lebih dingin dengan
menghantarkannya lewat dinding pipa.
- Heating value (Nilai Panas)
Banyaknya panas yang terjadi pada pembakaran sempurna dari sejumlah satu satuan
berat atau satuan volume bahan bakar.
- Heavy Ends (Fraksi Berat)
Bagian minyak bumi yang bertitik didih
tinggi hasil proses destilasi.
I
- Igneus rock ( batuan beku)
Batuan yang berasal dari pembekuan
magma
- Illuminating Oil (Minyak Lampu)
(lihat burning oil)
- Indonesian mining jurisdiction
(wilayah hukum pertambangan Indonesia)
Wilayah seluruh kepulauan Indonesia,
tanah di bawah perairan dan paparan benua
(continental shelf) kepulauan Indonesia.
- Inertinite (inertinit)
Kelompok maseral batu bara yang bila di
bakar bersifat lembam (inert) artinya tidak
menampakkan sifat plastisitas atau hanya
menunjukkan sedikit kecenderungan aglunitas/melekat selama pengkokasan, terdiri
atas makrinit, semifusit fusinit dan skleroti...
- Injection/ input Well (Sumur injeksi)
Sumur untuk memasukkan uida ke dalam
reservoir dibawah tanah.

media air
- Joint (Batang)
Satuan yang dipakai untuk menghitung
banyaknya pipa dalam suatu rangkaian,
rata-rata berukurn 6 - 9 meter.
K
- Kaolin (kaolin)
Jenis lempung yang sebagian besar terdiri
dari mineral kaolinit, bila dibakar berwarna
putih atau keputih-putihan digunakan sebagai bahan dasar keramik dan penggunaan
lainnya.
- Kerosene (Minyak tanah/ kerosin)
Jenis minyak yang lebih berat dari fraksi
bensin dan mempunyai berat jenis antara
0.79 dan 0.83 pada suhu 15C, dipakai
untuk lampu dan kompor.
- Kick (tendangan)
Kenaikan tekanan secara mendadak pada
kolom Lumpur pengeboran yang disirkulasikan karena tekanan yang lebih tinggi dalam
formasi yang sedang dibor, harus cepatcepat dikuasai untuk mencegah semburan
liar.
- Killed steel (baja tuntas)
Baja yang telah mengalami proses deoksidasi, sehingga tidak terjadi pelepasan gas
pada saat pembekuan
- Kinematik Viscosity (Viskositas Kinematik). Nilai hasil bagi viskositas mutlak dengan kerapatan (berat jenis) pada suhu saat
pengukuran viskositas, dinyatakan dengan
satuan metric (Strokes dan sentistrokes).
L
- Laterization (laterisasi)
Pelapukan selektif pada kondisi tropis
yang menyebabkan pengayaan mineral
tertentu
- Leaching (pelindian)
Pengambilan mineral berharga dengan
cara melarutkan pelarut tertentu pada bijih
- Leasing (kontrak sewa)
System penyewaan barang modal dalam
kurun waktu tertentu sesuai dengan
perjanjian tertulis.
- Life of mine (umur tambang )
Waktu yang dihitung dari jumlah cadangan
dibagi dengan produksi tambang pertahun
- Light Ends/ Light (Fraksi Ringan)
Produk cair yang pertama-tama keluar dari
kolom suling minyak.
M
- Magma (magma)
Lelehan silikat pijar, air dan gas dalam
larutan, mengandung berbagai unsir kimia
pembentuk batuan yang berada dalam
perut bumi.
- Major Company (Perusahaan minyak
Transnasional)
Perusahaan yang pada taraf internasional
berperan aktif pda semua tahap kegiatan
industri minyak dan gas bumi secara
besar-besaran.
- Map scale (skala peta)
Perbandingan jarak antara 2 titik di peta
dengan jarak mendatar dua tempat yang
sebenarnya di lapangan.
- Matte (mat)
Senyawa logam dengan belerang yang
merupakan produk antara dalam suatu
proses ektraksi pirometallurgi
- Mechanical Octane Number (Angka
Oktan Mekanis)
Perubahan kebutuhan angka oktan akibat
perubahan rancang mesin, seprti ruang
bakar, manifold, pewaktuan katup, dan
pendinginan.

- Jet bit (Pahat Jet)


Pahat bor yang mempunyai lubang khusus
yang memungkinkan lumpur pengeboran
dapat disemprotkan dengan kecepatan
tinggi kearah formasi yang sedang dibor.
- Jet Perforating (Pelubangan jet)
Pembuatan lubang yang menembus selubung sumur dengan menggunakan bahan
peledak unutk mendapatkan pelubangan
ynag dalam dan terarah agar uida mengalir
ke dalam sumur melalui lubang tersebut.
- Jig (jig)
Alat yang digunakan untuk memisahkan
mineral berat dari yang ringan dengan
prinsip gravitasi dan gerak isap-tekan dalam

- Naphtha (Nafta)
Sulingan minyak bumi ringan dengan titik
didih akhir yang tidk melebihi 220C
- Natural coke (kokas alam)
Cebakan batubara yang mengalami proses
pengubahan secara alamiah oleh adanya
suatu sumber panas yang menyebabkan
terbentuknya kokas karena hilangnya
sebagian besar zat terbang.
- Natural Gas (Gas Bumi)
Semua jenis hidrokarbon berupa gas yang
dihasilkan dari sumur mencakup gas
tambang basah, gas pipa selubung, gas
residu setelah ekstraksi hidrokarbon cair
dan gas basah, dan gas nonhidrokarbon

yang tercampur secara alamiah.


- Natural Gasoline (Bensin Alam)
Campuran hidrokarbon yang terkondensasi
dari gas bumi dan yang distabilkan untuk
mendapatkan trayek didih yang cocok
untuk dipadukan dengan bensin kilangan,
juga dipakai sebagai bahan pelarut.
- Net calorie value (nilai kalor bersih)
Panas pembakaran batubara dikurangi
dengan panas untuk penguapan kandungan air.
O
- Ocean coal (batubara laut)
Batubara yang terletak di bawah dasar laut
- Octane Number (Angka Oktan)
"Angka yang menunjukkan nilai antiketuk
relative bensin dan kecenderungan bahan
bakar cair untuk berdetonasi; ditujunjukkan oleh persentase volume iso oktan
dalam campurannya dengan normal
heptana yang mengakibatkan intensitas
ketukan yang sama dalam...
- Offshore Drilling (Pengeboran lepas
pantai). Pengeboran yang dilakukan di laut
atau di danau besar.
- Oil Base Mud (Lumpur Dasar Minyak)
Lumpur pengeoran dengan padatan
lempung yang teraduk di dalam minyak
yang dicampur dengan 1 sampai dengan 5
persen air.
- Oil In Place (Minyak di tempat)
jumlah minyak bumi yang diperkirakan
ada dalam reservoir dan belum pernah
diproduksi.
P
- Packer (Penyekat)
Alat semacam sumbat yang dapat
mengembang untuk memisahkan ruangan
annulus diantara rangkaian pipa dan
selubung.
- Pan (dulang)
Alat prospeksi tradisional untuk mencuci
mineral berat rombakan seperti emas,
kasiterit, dan intan
- Parafn (Paran)
Hidrokarbon jenuh dengan rantai terbuka.
- Parafn Base Crude Oil
(Minyak Bumi Paranik). Minyak bumi
yang hidrokarbonnya terdiri atas paran.
- Parafn Destilate (Sulingan Paran)
Sulingan minyak bumi yang mengandung
kristal lilin sebelum proses pengawalilinan yang menghasilkan lilin paran dan
minyak paran.
Q
- Quaicksand (pasir apung)
Pasir yang jenuh air, sehingga mudah
bergerak atau berpindah
- Quarry (kauri)
Sistem penambangan terbuka khusus
untuk bahan galian industri seperti
penambangan batu gamping, batu pualam.,
andesit, dan granit.
R
- Ramp (jalur angkut)
Lubang bukaan pada tambang bawah
tanah, benbentuk sprial yang menghubungkan beberapa daerah produksi
sebagai prasarna pengangkutan.
- Ration (nisbah)
Perbandingan antara dua besaran yang
dapat dinyatakan dalam angka
- Reclamation (reklamasi)
Upaya mengembalikan fungsi lingkungan
hidup di bekas daerah pertambangan
menjadi daerah yang berdaya guna.
- Recovery ( Perolehan)
Jumlah volume Hidrokarbon yang telah
dihasilkan atau diperkirakan dapat dihasilkan dari suatu reservoir.
- Recycling (Gas) Injeksi Gas ulang
Memompakan kembali gas yang diproduksikan kedalam reservoir untuk meningkatkan perolehan minyak.
S
- SAE. (Society of Automotive Engineers)
Number (Angka SAE). Angka retensi dalam
system klasikasi minyak lumas dinyatakan dalam angka SAE 5W, 10W, 20W,
30W, 40W dan seterusnya yang merupakan angka petunjuk bahwa angka yang
lebih tinggi berkorelasi dengan kekentalan
yang lebih tinggi pada suhu retensi.

MEDIA KOMUNIKASI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

EDISI 05 | 2014

Renegosiasi Berhasil
Dilakukan BAGI
HARGA JUAL GAS
TANGGUH

ED ISI 05 | 2014

Songsong Masa Depan


dengan ENERGI ALTERNATIF
& RAMAH LINGKUNGAN

ME D I A K OMU NI K A S I K E ME NT E R I A N E NE R G I D A N SU MBE R D AYA M IN E RAL

efficient energy,
preserving the natural

Penghapusan Subsidi
LISTRIK Dengan
Penyesuaian TARIF
TENAGA LISTRIK

Lampu Kuning
Kuota BBM
Bersubsidi 2014

Anda mungkin juga menyukai