Referat KB
Referat KB
PENDAHULUAN
Sebagaimana diketahui keluarga merupakan bagian terkecil dari masyarakat yang dapat
mencerminkan kualitas dari suatu negara. Keluarga yang sejahtera, sehat, harmonis, berkualitas,
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan idaman dari setiap keluarga, oleh karena
itu program-program Keluarga Berencana telah dirubah visinya dari mewujudkan NKKBS
menjadi Keluarga Berkualitas Tahun 20151. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang
sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan,
bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dari visi tersebut
terlihat bahwa program Keluarga Berencana memiliki andil yang penting dalam upaya
meningkatkan kualitas penduduk.
Keluarga berencana merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan preventif yang
paling dasar dan utama. Pencegahan kematian dan kesakitan ibu merupakan alasan utama
diperlukannya pelayanan keluarga berencana1.
Perwujudan nyata dalam partisipasi program Keluarga Berencana adalah dengan menggunakan
kontrasepsi. Tetapi dilain pihak terdapat kendala berupa banyaknya jenis kontrasepsi yang
beredar dipasaran dan masyarakat hanya mampu menyebut jenis alat atau obat kontrasepsi
tersebut sedangkan informasi-infomasi mengenai keuntungan, kekurangan, kontraindikasi
maupun efek samping dari kontrasepsi tersebut tidak mereka dapatkan, belum lagi adanya
pandangan-pandangan atau norma budaya lingkungan dan orang tua yang dapat membuat
pengguna (akseptor) menjadi ragu-ragu dalam menggunakan kontrasepsi tersebut. Untuk itu
diperlukan suatu layanan konseling agar dapat menjelaskan secara benar setiap kontrasepsi
dengan jelas mengenai keuntungan, kerugian, efek samping maupun kontraindikasinya.
Penggunaan alat dan obat kontrasepsi memang tidak dapat lepas dari efek samping dan
risiko yang kadang-kadang dapat merugikan kesehatan, namun demikian yang harus dipikirkan
adalah benefit/ keuntungan dari penggunaan alat/ obat kontrasepsi tersebut yang lebih besar
dibanding tidak menggunakan kontrasepsi.
Adapun syarat metode kontrasepsi yang ideal adalah1 :
Berdaya guna, dalam arti bila digunakan sesuai dengan aturan akan dapat mencegah
kehamilan
Dapat diterima, bukan hanya oleh akseptor tapi juga oleh lingkungan budaya di
masyarakat
Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya, kesuburan akan segera pulih, kecuali
untuk kontrasepsi mantap.
Pengaturan kelahiran memiliki benefit (keuntungan) kesehatan yang nyata, salah satu
contoh pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium, penggunaan
kondom Program KB menentukan kualitas keluarga, karena program ini dapat menyelamatkan
kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu terutama dalam mencegah
kehamilan tak diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran mengurangi risiko kematian bayi. Selain
memberi keuntungan ekonomi pada pasangan suami istri, keluarga dan masyarakat, KB juga
dapat mencegah penularan penyakit menular seksual, seperti HIV.
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi
adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperm yang mengakibatkan kehamilan.
Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.1,2
Kontrasepsi yang bagus:
Tujuan kontrasepsi
(<20 thn)
1)
2)
3)
4)
Pil
IUD
Implant
Suntikan
(20-35 thn)
1)
2)
3)
4)
5)
IUD
Suntik
Pil
Implan
Sterilisasi
(>35thn)
1)
2)
3)
4)
5)
Sterilisasi
IUD
Implant
Suntik
pil
Jenis kontrasepsi:
1) Kontrasepsi alamiah
Pantang berkala, suhu tubuh basal (STB), metode ovulasi billings (MOB), simptotermal
(STB+Mukosa Servik), senggama terputus, laktasi.
3
Efektivitas
II.
sebelum
suhu tubuh normal sebelum menstruasi. Hal ini terjadi karena produksi progesteron
menurun.
Apabila grafik (hasil catatan suhu tubuh) tidak terjadi kenaikan suhu tubuh,
kemungkinan
suhu tubuh.
tidak
Hal
terjadi masa
ini
terjadi
subur/ovulasi sehingga
dikarenakan
tidak
tidak
terjadi
adanya korpus
kenaikan
luteum yang
memproduksi progesteron. Begitu sebaliknya, jika terjadi kenaikan suhu tubuh dan terus
berlangsung setelah masa subur/ovulasi kemungkinan terjadi kehamilan. Karena, bila sel
telur/ovum berhasil dibuahi, maka korpus luteum akan terus memproduksi hormon
progesteron, akibatnya suhu tubuh tetap tinggi.
Faktor yang mempengaruhi metode suhu basal tubuh antara lain:
III.
Penyakit.
Gangguan tidur.
Merokok dan atau minum alkohol.
Penggunaan obat-obatan ataupun narkoba.
Stres.
Metode ovulasi billings (MOB)
Efektivitas 9-20 hamil/100 prempuan/tahun
Cara kerja: mengenali masa subur dari siklus menstruasi dengan mengamati lendir
serviks dan perubahan rasa pada vulva menjelang hari-hari ovulasi.
Lendir / mukosa serviks ini tidak hanya dihasilkan oleh sel leher rahim tetapi juga
oleh sel-sel vagina. Pada saat menjelang ovulasi, lendir serviks akan mengalir
dari vagina. Ovulasi hanya terjadi pada satu hari di setiap siklus dan sel telur akan hidup
12-24 jam, kecuali dibuahi sel sperma. Oleh karena itu, lendir pada masa subur berperan
menjaga kelangsungan hidup sperma selama 3-5 hari.3
Pemeriksaan lendir:
1) lendir jernih, licin, mulus menunjukkan masa subur
2) Lendir kental, keruh, kekuningan dan lengket atau kering menunjukkan masa
tidak subur sehigga aman untuk berhubungan.
Kelebihan
1. Mudah digunakan.
2. Tidak memerlukan biaya.
Keterbatasan
1. Tidak
efektif
bila
digunakan
sendiri,
sebaiknya
dikombinasikan
dengan
IV.
1. Menyusui.
2. Operasi serviks dengan cryotherapy atau electrocautery.
3. Perimenopause.
4. Penggunaan kontrasepsi hormonal termasuk kontrasepsi darurat.
5. Spermisida.
6. Infeksi penyakit menular seksual.
7. Terkena vaginitis.
Simptotermal (STB+Mukosa Servik)
Metode simptothermal merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA)
yang
mengidentifikasi masa
ini
mengkombinasikan metode suhu basal tubuh dan mukosa serviks. Tetapi ada teori lain
yang
menyatakan
bahwa
metode
basal
ini
mengamati
tiga
indikator
kesuburan
serviks dan
Metode simptothermal akan lebih akurat memprediksikan hari aman pada wanita
daripada menggunakan salah satu metode saja. Ketika menggunakan metode ini bersamasama, maka tanda-tanda dari satu dengan yang lainnya akan saling melengkapi.
V.
Pengeluaran penis dari vagina sesaat sebelum terjadinya ejakulasi. Efektifitas 4-18
kehamilan/100 perempuan/tahun.
Prinsipnya adalah menghindari deposit sperma di dalam fornix atau vagina untuk
VI.
pemberian ASI pada bayinya. Mekanisme kerjanya, dengan penghisapan ASI yang
intensif secara berulang kali akan menekan sekresi hormone GnRH sehingga sekresi
FHS&LH rendah dan menekan perkembangan folikel di ovarium dan menekan ovulasi.
Efektivitas 2 hamil/100/6bulan. 1,2
Hanya dianjurkan pada perempuan: Menyusui eksklusif (8-10x per hari dengan
interval <4jam) sejak bayi lahir sampai bayi berusia 6 bulan, tidak haid 4-6 bulan sejak
melahirkan bayinya.
Keterbatasan yaitu; tingkat efektivitas tergantung tingkat eksklusifitas menyusui bayi,
tidak melindungi pengguna dari PMS (HIV/AIDS), pada wanita yang bekerja dan
terpisah dari bayinya lebih dari 6 jam.
Instruksi yang diberikan,yaitu; memberikan ASI secara penuh (full breast feeding),
dari kedua payudara (sekitar 8-10x sehari), paling sedikit 1x pada malam hari (tidak
boleh > 4-6jam diantara 2 pemberian), jangan gantikan jadwal pemberian ASI dengan
makanan/cairan lain ,Selalu gunakan metode kontrasepsi pendukung misalnya kondom.
8
B. Metode barier
I.
Kondom
Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga mencegah penyakit menular
seksual termasuk HIV/AIDS. Kondom akan efektif apabila pemakaiannya baik dan benar.
Selain itu, kondom juga dapat dipakai bersamaan dengan kontrasepsi lain untuk
mencegah PMS. Efektifitas 12-14 hamil/100/tahun.1,2,3
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan
diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang
dipasang pada penis saat berhubungan. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis,
berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang digulung berbentuk rata.
Standar kondom dilihat dari ketebalannya, yaitu 0,02 mm.
KONDOM
Baik digunakan
Ingin berpartisipasi dalam program KB
Hanya
ingin
menggunakan Tidak
peduli
dengan
berbagai
persyaratankontrasepsi
Tahap 1
Kondom dipasang saat penis ereksi, dan sebelum melakukan hubungan badan.
Tahap 2
Buka kemasan kondom secara hati-hati dari tepi, dan arah robekan ke arah tengah.
Jangan menggunakan gigi, benda tajam saat membuka kemasan.
Tahap 3
Tekan ujung kondom dengan jari dan jempol untuk menghindari udara masuk ke
dalam kondom. Pastikan gulungan kondom berada di sisi luar.
Tahap 4
ujung kondom.
Pastikan
berubah
Setelah ejakulasi, lepas kondom saat penis masih ereksi. Hindari kontak penis dan
kondom dari pasangan anda.
Tahap 6
2.
Kondom perempuan
Buka kemasan kondom secara hati-hati dari tepi, dan arah robekan ke arah
tengah. Jangan menggunakan gigi, benda tajam saat membuka kemasan.
Tahap 2
10
Tahap 3
Pegang inner ring kondom, lalu tekan dengan ibu
jari pada sisi ring, dan dengan jari lain pada sisi
yang berseberangan, kemudian tekan sehingga sisi
ring yang berseberangan akan bersentuhan dan
bentuk inner ring menjadi lonjong.
Tahap 4
Atur posisi yang nyaman. Posisi dapat dilakukan secara berdiri satu kaki di atas kursi, jongkok
maupun berbaring.
Tahap 5
Masukkan inner ring ke dalam vagina dengan hati-hati.
Sewaktu kondom masuk ke dalam vagina, gunakan jari
telujuk
untuk
menekan inner
ring lebih
jauh
ke
Tahap 6
Berikan sedikit minyak pelicin pada penis atau bagian dalam kondom.
Bantu penis masuk ke dalam kondom.
Tahap 7
11
Pasca coitus, keluarkan kondom secara hati-hati dengan memutar bagian outer ring untuk
menjaga air mani yang tertampung di dalam kondom tidak tumpah. Keluarkan kondom secara
hati-hati. Buang kondom bekas pakai ke tempat yang aman (tempat sampah). Jangan buang di
toilet.
II.
Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat, cembung, terbuat dari lateks (karet) yang dimasukkan
ke
jenis
diafragma;
1.
Flat spring (Diafragma pegas datar). Jenis ini cocok untuk vagina normal dan disarankan
untuk pemakaian pertama kali. Memiliki pegas jam yang kuat dan mudah dipasang.
2.
Coil spring (Diafragma pegas kumparan). Jenis ini cocok untuk wanita yang vaginanya
kencang dan peka terhadap tekanan. Jenis ini memiliki pegas kumparan spiral dan jauh
lebih lunak dari pegas datar.
3.
Arching
spring.
Jenis ini
bermanfaat
pada
tampak
kendur
atau panjang dan posisi serviksmenyebabkan pemasangan sulit. Tipe ini merupakan
kombinasi dari flat spring dan coil spring, dan menimbulkan tekanan kuat pada
dinding vagina.
Cara Kerja
1.
Mencegah masuknya sperma melalui kanalis servikalis ke uterus dan saluran telur (tuba
falopi).
2.
Manfaat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Keterbatasan
1. Efektifitas tidak terlalu tinggi (angka kegagalan 6-16 kehamilan per 100 perempuan per
tahun pertama, bila digunakan dengan spermisida).
2. Keberhasilan kontrasepsi ini tergantung pada cara penggunaan yang benar.
3. Memerlukan motivasi dari pengguna agar selalu berkesinambungan dalam penggunaan
alat kontrasepsi ini.
4. Pemeriksaan pelvik diperlukan untuk memastikan ketepatan pemasangan.
5. Dapat menyebabkan infeksi saluran uretra.
6. Harus masih terpasang selama 6 jam pasca senggama.
Pemasangan Diafragma
Dipasang 6 jam sebelum dan pasca sanggama, dan dilepas <24 jam pasca sanggama.
Tahap 1
Tahap 2
Cari
posisi
yang
pemasangan diafragma.
nyaman
Posisi
pada
dapat
saat
dengan
kap
untuk
pegangan
yang
Tahap 3
Masukkan diafragma ke dalam vagina jauh ke belakang,
13
dorong bagian depan pinggiran ke atas di balik tulang pubis. Masukkan jari ke
dalam vagina sampai menyentuh serviks. Sarungkan karetnya dan pastikan serviks telah
terlindungi.
\
Perhatian
Diafragma masih terpasang dalam vagina sampai 6 jam setelah berakhir hubungan
seksual. Jikahubungan seksual berlangsung di atas 6 jam setelah pemasangan,
tambahkan spermisida ke
dalam vagina.
Jangan
meninggalkan diafragma di
Tahap 1
Sebelum melepas diafragma, cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir. Kait bagian ujungdiafragma dengan jari telunjuk dan
tengah untuk memecah penampung.
Tahap 2
Tarik diafragma turun dan tarik keluar. Cuci dengan
sabun dan air, kemudian keringkan sebelum disimpan
kembali di tempatnya
III.
Spermisida
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang
digunakan untuk membunuh sperma.
Jenis
1. Aerosol (busa).
2. Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film.
3. Krim.
14
Cara Kerja
1. Menyebabkan sel selaput sel sperma pecah.
2. Memperlambat motilitas sperma.
3. Menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
Pilihan
1. Aerosol (busa) akan efektif setelah dimasukkan (insersi).
2. Aerosol dianjurkan
sebagai
pilihan
pertama
atau
film
dan
disimpan.
jauh
lebih
efektif
bila
dikombinasikan
dengan
seperti kondom, diafragma,cervical caps ataupun spons. Bentuk spermisida bermacammacam, antara lain: aerosol (busa), krim dan jeli, vaginal contraceptive film/tissue,
maupun suppositoria.
Contraceptive
Technology menyatakan
bahwa
angka
kegagalan
dari
alat kontrasepsi spermisida ini 18 persen per tahun apabila digunakan dengan benar dan
15
konsisten dan 29 persen apabila digunakan tidak sesuai petunjuk dan kurang
berkesinambungan.
Petunjuk Umum
1. Sebagai alat kontrasepsi, spermisida harus diaplikasikan dengan benar sebelum
melakukan hubungan seksual.
2. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum mengisi aplikator (busa atau
krim) daninsersi spermisida.
3. Jarak tunggu 10-15 menit pasca insersi spermisida sebelum melakukan hubungan
seksual. Kecuali bentuk spermisida aerosol (busa), tidak memerlukan waktu tunggu
karena langsung larut dan bekerja aktif.
4. Perhatikan
petunjuk
pemakaian spermisida,
baik
cara
pemakaian
maupun
penyimpanan dari setiap produk (misal: kocok terlebih dahulu sebelum diisi ke dalam
aplikator).
5. Ulangi
pemberian spermisida,
bila
dalam
1-2
jam
terjadi senggama atau perlu spermisida tambahan bila senggama dilanjutkan berulang
kali.
6. Menempatkan spermisida jauh ke dalam vagina agar kanalis servikalis tertutup secara
keseluruhan.
Di bawah ini merupakan cara pemakaian alat kontrasepsi spermisida sesuai dengan
bentuknya:
Aerosol (busa)
Cara pemakaian:
Sebelum digunakan, kocok tempat
aerosol
20-30menit.
Tempatkan
aplikator
pada
mulut
Aplikator segera dicuci menggunakan sabun dan air kemudian keringkan. Aplikator
sebaiknya digunakan untuk pribadi. Spermisida aerosol (busa) dimasukkan dengan
segera, tidak lebih dari satu jam sebelum melakukan hubungan seksual.
Krim dan Jeli
Cara pemakaian:
Krim dan jeli dapat dimasukkan ke
dalam vagina dengan aplikator dan atau
mengoles di ataspenis. Krim atau jeli
biasanya
digunakan
menit
aplikator
dengan
krim
atau
jeli.
Masukkan
aplikator
ke
dalam vagina mendekatiserviks. Pegang aplikator dan dorong sampai krim atau jeli
keluar. Kemudian tarik aplikator keluar dari vagina. Aplikator segera dicuci
menggunakan sabun dan air kemudian keringkan.
Cara memasukkan spermisida bentuk busa, krim atau jeli dengan inserter.
membuka
kemasan,
terlebih
berupa kotak-kotak tipis yang larut dalam serviks. Untuk menggunakannya, lipat film
menjadi dua dan kemudian letakkan di ujung jari. Masukkan jari Anda ke
dalam vagina dan dorong film ke dalam vagina mendekati serviks. Keadaan jari yang
kering dan cara memasukkan film secepat mungkin ke dalam vagina, akan membantu
penempelan dan jari tidak menjadi lengket. Tunggu sekitar 15 menit agar film larut dan
bekerja efektif.
Suppositoria
Cara pemakaian:
Suppositoria merupakan spermisida berbentuk
kapsul yang dapat larut dalam vagina. Cuci
tangandengan sabun dan air mengalir sebelum
membuka kemasan. Lepaskan tablet vagina
atau suppositoria dari kemasan. Sambil
berbaring masukkan masukkan suppositoria
jauh ke dalam vagina. Tunggu 10-15 menit sebelum melakukan hubungan seksual.
Sediakan selalu tablet vagina atausuppositoria.
Cara memasukkan spermisida bentuk suppositoria.
IV.
AKDR/IUD
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada bagian vertikalnya
diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek
antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik.
b. Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis
ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat
tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya
lilitan tembaga halus pada jenis Coper-T.
c. Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan
kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm.
Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375
mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil),
dan mini.
d. Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S
bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop
terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A
berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30
mm (benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop
mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari spiral jenis ini ialah bila
terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari
bahan plastik.
a.Lippes-Loop
b.Saf-T-Coil
c.Dana-Super
d.Copper-T (Gyne-T)
19
e.Copper-7 (Gravigard)
f.Multiload
g. Progesterone IUD
Keuntungan
Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih nyaman karena
rasa aman terhadap risiko kehamilan
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu menyusui tidak
mengganggu kualitas dan kuantitas ASI
Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang
setelah 3 bulan)
20
b. Komplikasi lain:
3) Uterus dengan parut pada dindingnya seperti pada bekas seksio sesarea, enukleasi
mioma dan sebagainya
4) Kelainan yang jinak serviks uteri seperti erosio porsiones uteri
Mutlak
1) Kehamilan
2) Adanya infeksi yang aktif pada traktus genitalis
3) Adanya tumor ganas pada traktus genitalis
4) Adanya metroragia yag belum disembuhkan
5) Pasangan yang tidak lestari
Efektivitas
IUD sangat efektif, (efektivitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap hari seperti
halnya pil. Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun. Nova T dan Copper T 200 (CuT-200)
dapat dipakai 3-5 tahun. Cu T 380A dapat untuk 8 tahun . Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per
100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian.
Mekanisme kerja
Pada pemeriksaan cairan uterus pada pemakai AKDR sering kali dijumpai pula selsel makrofag (fagosit) yang mengandung spermatozoa.
IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, dengan membuat sperma
sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma
untuk fertilisasi
Persyaratan Pemakaian
A. Yang Dapat Menggunakan
22
Syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum seseorang akan memilih AKDR (IUD) adalah:
1) Usia reproduktif
2) Keadaan nulipara
3) Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
4) Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
6) Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
7) Resiko rendah dari IMS
8) Tidak menghendaki metode hormonal
9) Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari
10) Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 5 hari senggama
Pada umumnya seorang ibu dapat menggunakan AKDR dengan aman dan efektif.
AKDR juga dapat digunakan pada ibu dalam segala kemungkinan keadaan, misalnya:
1. Perokok
2. Pasca keguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak terlihat adanya infeksi
3. Sedang memakai antibiotika atau antikejang
4. Gemuk ataupun kurus
5. Sedang menyusi
Begitu juga ibu dalam keadaan seperti di bawah ini:
1) Penderita tumor jinak payudara
2) Penderita kanker payudara
3) Pusing-pusing, sakit kepala
4) Tekanan darah tinggi
5) Varises di tungkai atau di vulva
6) Penderita penyakit jantung (termasuk penyakit jantung katup dapat diberi antibiotika
sebelum pemasangan AKDR)
7) Pernah menderita stroke
8) Penderita diabetes
9) Penderita penyakit hati atau empedu
23
10) Malaria
11) Skistosomiasis (tanpa anemia)
12) Penyakit tiroid
13) Epilepsi
14) Nonpelvik TBC
15) Setelah kehamilan ektopik
16) Setelah pembedahan pelvic.
B. Yang Tidak Diperkenankan Menggunakan
1) Kehamilan
2) Penyakit kelamin (gonorrhoe, sipilis, AIDS, dsb)
3) Perdarahan dari kemaluan yang tidak diketahui penyebabnya
4) Tumor jinak atau ganas dalam rahim
5) Kelainan bawaan rahim
6) Penyakit gula (diabetes militus)
7) Penyakit kurang darah
8) Belum pernah melahirkan
9) Adanya perkiraan hamil
10) Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat
kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim
11) Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.
Peralatan Yang Diperlukan Untuk Pemasangan
1. Lampu
2. Speculum dua katup
3. Apusan bakleriologis (apabila diindikasikan)
4. Lidi kapas
5. Larutan antiseptik
6. Sarung tangan bersih
7. Wadah sekali pakai untuk instrument yang sudah dipakai dan sampah klinis
8. Baki/bengkok steril (wadah untuk instrument pemasangan)
9. Forseps steril 10 inci untuk memegang spons
24
10.
11.
Pemasangan AKDR
a. Sewaktu haid sedang berlangsung. Dilakukan pada hari- hari pertama atau pada hari terakhir
haid. 1 Keuntungannya:
1) Pemasangan lebih mudah oleh karena serviks pada waktu itu agak terbuka dan
lembek
2) Rasa nyeri tidak seberapa keras
3) Perdarahan yang timbul sebagai alat pemasangan tidak seberapa dirasakan
4) Kemungkinan pemasangan AKDR pada uterus yang sedang hamil tidak ada
b.
d.
e.
f.
Pemeriksaan lanjutan
secara
benar
dan
konsisten
tetapi
secara
umum
tidak
sepenuhnya
27
Paket konvensional biasanya berisi 21 pil dengan hormon aktif dan 7 pil
dengan hormon tidak aktif atau 24 pil aktif dan 4 pil tidak aktif. Haid terjadi setiap
bulan selama seminggu ketika minum pil pada hari ke 4-7 dari pil terakhir yang
tidak aktif.
2. Continuous Dosing Or Extended Cycle.
Merupakan pil kombinasi yang berisi 84 pil dengan hormon aktif dan 7 pil
dengan hormon tidak aktif. Haid terjadi setiap empat kali setahun selama seminggu
ketika minum pil pada hari ke 4-7 dari pil terakhir yang tidak aktif. Tersedia juga pil
KB yang mengandung 28 pil dengan hormon aktif yang dapat mencegah haid.
Jenis pil kombinasi atau combination oral contraceptive pill antara lain:
1. Monofasik.
Monofasik adalah pil kombinasi yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen dan progesteron dalam dosis yang sama, dengan
7 tablet tanpa hormon aktif. 1
2. Bifasik.
Bifasik adalah pil kombinasi yang
tersedia
dalam
kemasan
21
tablet
mengandung hormon aktif estrogen dan progesteron dengan dua dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. 1
3. Trifasik.
Trifasik adalah pil kombinasi yang
tersedia
dalam
kemasan
21
tablet
mengandung hormon aktif estrogen dan progesteron dengan tiga dosis yang berbeda,
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. 1
Cara Kerja
1.
2.
3.
4.
5.
Mencegah implantasi.
Menghambat ovulasi.
Mengentalkan lendir serviks.
Memperlambat transportasi ovum.
Menekan perkembangan telur yang telah dibuahi.
Efektifitas
Efektifitas pil kombinasi lebih dari 99 persen, apabila digunakan dengan benar dan
konsisten.
Ini
berarti,
kurang
dari
tahunnya.
Metode
dari
ini
merupakan
menggunakan pil
metode
yang
paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil bisa langsung berhenti minum pil dan
biasanya bisa langsung hamil dalam waktu 3 bulan.
28
Manfaat
Pil kombinasi memberikan manfaat antara lain:
1. Resiko terhadap kesehatan kecil.
2. Memiliki efektifitas tinggi, apabila diminum secara teratur.
3. Tidak mengganggu hubungan seksual.
4. Siklus haid teratur.
5. Dapat mengurangi kejadian anemia.
6. Dapat mengurangi ketegangan sebelum menstruasi (pre menstrual tension).
7. Dapat digunakan dalam jangka panjang.
8. Mudah dihentikan setiap waktu.
9. Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.
10. Dapat digunakan pada usia remaja sampai menopause.
11. Membantu mengurangi kejadian kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker
endometrium,kista
ovarium, penyakit
radang
Efek Samping
Efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan pil kombinasi ini antara lain:
1. Peningkatan resiko trombosis vena, emboli paru, serangan jantung, stroke dan kanker
leher rahim.
2. Peningkatan tekanan darah dan retensi cairan.
3. Pada kasus-kasus tertentu dapat menimbulkan depresi, perubahan suasana hati dan
penurunan libido.
4. Mual (terjadi pada 3 bulan pertama).
5. Kembung.
6. Perdarahan bercak atau spotting (terjadi pada 3 bulan pertama).
7. Pusing.
8. Amenorea.
9. Nyeri payudara.
10. Kenaikan berat badan.
Kriteria Yang Dapat Menggunakan Pil Kombinasi
Pada prinsipnya hampir semua wanita yang ingin menggunakan pil kombinasi diperbolehkan,
seperti:
29
30
3. Setelah melahirkan (pasca keguguran, setelah 3 bulan tidak menyusui, setelah 6 bulan
pemberian ASI).
4. Saat ingin berhenti kontrasepsi hormonal jenis suntikan dan ingin ganti pil kombinasi.
2. Minipill.
Mini pil adalah pil KB yang hanya mengandung hormon progesteron dalam dosis rendah. Pil
mini atau pil progestin disebut juga pil menyusui. Dosis progestin yang digunakan 0,03-0,05 mg
per tablet.
Jenis Mini Pil
1) Mini pil dalam kemasan dengan isi 28 pil,mengandung 75 mikro gram desogestrel.
2) Mini pil dalam kemasan dengan isi 35 pil, mengandung 300 mikro gram levonogestrel atau
350 mikro gram noretindron.
Contoh mini pil antara lain:
1)
2)
3)
4)
5)
Cara Kerja
1)
2)
3)
4)
Menghambat ovulasi.
Mencegah implantasi.
Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.
Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma menjadi terganggu.
Efektifitas
Pil progestin atau mini pil sangat efektif (98,5 persen). Penggunaan yang benar dan
konsisten sangat mempengaruhi tingkat efektifitasnya. Efektifitas penggunaan mini pil akan
berkurang pada saat mengkonsumsi obat anti konvulsan (fenitoin), carbenzemide, barbiturat, dan
obat anti tuberculosi (rifampisin).
Adapun cara untuk menjaga kehandalan mini pil antara lain:
1) Minum pil setiap hari pada saat yang sama.
2) Penggunaan mini pil jangan sampai ada yang lupa.
3) Senggama dilakukan 3-20 jam setelah minum mini pil.
Manfaat
Mini pil mempunyai manfaat kontrasepsi sebagai berikut:
1) Sangat efektif apabila digunakan dengan benar dan konsisten.
2) Tidak mempengaruhi ASI.
31
3)
4)
5)
6)
7)
8)
menggunakan.
8) Tidak menyebabkan peningkaan tekanan darah, nyeri kepala dan depresi.
9) Mengurangi gejala pre menstrual sindrom.
Kerugian
Kontrasepsi pil progestin atau mini pil mempunyai kerugian, antara lain:
1)
2)
3)
4)
Memerlukan biaya.
Harus selalu tersedia.
Efektifitas berkurang apabila menyusui juga berkurang.
Penggunaan mini pil bersamaan dengan obat tuberkulosis
5)
6)
7)
8)
atau
epilepsi
akan
Gangguan haid (perdarahan bercak, spotting, amenorea dan haid tidak teratur).
Peningkatan/penurunan berat badan.
Payudara tegang.
Mual.
Pusing.
Perubahan mood.
Dermatitis atau jerawat.
Hirsutisme (pertumbuhan rambut atau bulu yang berlebihan pada daerah muka), tetapi
sangat jarang.
32
Indikasi
Kriteria yang boleh menggunakan pil progestin atau mini pil antara lain:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
Kontra Indikasi
1) Wanita usia tua dengan perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya.
2) Wanita yang diduga hamil atau hamil.
3) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid.
4) Riwayat kehamilan ektopik.
5) Riwayat kanker payudara atau penderita kanker payudara.
6) Wanita pelupa sehingga sering tidak minum pil.
7) Gangguan tromboemboli aktif (bekuan di tungkai, paru atau mata).
8) Ikterus, penyakit hati aktif atau tumor hati jinak maupun ganas.
9) Wanita dengan mioma uterus.
10) Riwayat stroke.
3. Pil sekuenseal.
Pil ini dibuat seperti urutan hormon yang dikeluarkan ovariun pada tiap siklus. Maka
berdasarkan urutan hormon tersebut, estrogen hanya diberikan selama 1416 hari pertama
diikuti oleh kombinasi progestron dan estrogen selama 57 hari terakhir.
4. Once a month pill.
Pil hormon yang mengandung estrogen yang long acting yaitu biasanya pil ini
terutama diberikan untuk wanita yang mempunyai Biological Half Life panjang.
5. Morning after pill.
Morning after pill merupakan pil yang mengandung hormon estrogen dosis tinggi yang hanya
diberikan untuk keadaan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan kondom bocor.
Jenis kontrasepsi oral yang lain dan sudah tersedia, namun masih terbatas antara lain:
1) Mifepristone.
Mifepristone adalah alat kontrasepsi oral harian yang mengandung anti progesteron yang
digunakan dalam uji klinis penelitian.
2) Ormeloxifene.
Ormeloxifene dikenal juga sebagai centchroman adalah alat kontrasepsi oral yang berupa
modulator reseptor estrogen yang digunakan 1-2 kali per minggu dan hanya tersedia di India.
33
II. Suntikan
Kontrasepsi suntikan kombinasi mengandung 25mg DMPA dan 5mg Estradiol sipionat,
diberikan IM sebulan sekali (cyclofem), 50 mg Noretindron enantat dan 5 mg Estradiol
valerat, diberikan IM sebulan sekali.
Sedangkan kontrasepsi suntikan progestin mengandung 150 mg DMPA diberikan setiap 3
bulan secara IM, depo noretisteron enantat (depo noristerat) mengandung 200 mg
noretindrone enatat, diberikan setiap 2 bulan secara IM
Cara kerja
A. Menekan ovulasi
B. Mengkentalkan lendir
C. Perubahan pada endometrium
Yang tidak boleh menggunakan
A. Hamil atau diduga hamil
B. Menyusui postpartum < 6minggu
C. Perdarahan pervaginam yang belum jelas
D. Penyakit hepatitis
E. Usia > 35 tahun yang merokok
F. Riwayat stroke dgn tekanan darah tinggi
G. Riwayat kelainan tromboemboli dgn DM > 20 tahun
H. Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migraine
I. Keganasan payudara
Waktu mulai
A. Dalam waktu 7 hari siklus haid
B. Jika > hari ke 7, tidak boleh koitus atau menggunakan pelindung selama 7 hari
C. Bila haid (-), pastikan tidak hamil, diberikan setiap saat, tidak boleh koitus atau
menggunakan pelindung selama 7hari
D. Pascapersalinan 3minggu, tidak menyusui
E. Beralih dari kontrasepsi hormonal, diberikan sesuai dengan jadwal
F. Beralih dari kontrasepsi non hormonal, dapat diberikan segera atau menunggu saat haid
III.Sub-kutis/bawah kulit : Implant
Norplant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonorgestrel yang dibungkus
dalam kapsul silastic-silicone dan disusukkan dibawah kulit sebanyak 6 kapsul dan masingmasing kapsul panjangnya 34 mm dan berisi 36 mg levonorgestrel. Setiap hari sebanyak 30
mcg levonorgestrel dilepaskan ke dalam darah secara difusi melalui dinding kapsul.
34
Levonorgestrel adalah suatu progestin yang dipakai juga dalam pil KB seperti mini-pill atau
kombinasi atau pun pada AKDR yang bioaktif. 5
Mekanisme kerja
-
Efek kontrasepsi norplabt merupakan gabungan dari ketiga mekanisme kerja tersebut di
atas. Daya guna norplant cukup tingi. Efektivitas antara 0,3 0,5 /100wanita/tahun.
Keuntungan
1. Cara ini cocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan obat yang mengandung
estrogen
2. Perdarahan yang terjadi lebih ringan
3. Tidak menaikkan tekanan darah,
4. Resiko terjadinya kehamilan ektopik lebih kecil jika dibandingkan dengan
pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
5.
Selain itu cara Norplant ini dapat digunakan untuk jangka panjang ( 5 tahun dan
bersifat reversibel. Menurut data-data klinis yang ada dalam waktu satu tahun
setelah pengangkatan Norplant, 80 % sampai 90 % wanita daat menjadi hamil
kembali.
Efek samping
1. Gangguan pola haid, seperti terjadinya spotting, perdarahan memanjang atau lebih
sering berdarah ( metrorrhagia ),
2. Amenore,
3. Mual-mual, anoreksia, pening, sakit kepala,
4. Kadang-kadang terjadi perubahan pada libido dan berat badan.
5. Timbulnya jerawat.
6.
Oleh karena jumlah progestin yang dikeluarkan ke dalam darah sangat kecil, maka
efek samping yang terjadi tidak sesering pada penggunaaan KB.
Indikasi
35
a. Wanita-wanita yang ingin memakai kontrasepsi untuk jangka waktu yang lama
tetapi tidak bersedia menjalani kontap atau menggunakan AKDR
b. Wanita-wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang mengandung estrogen
Kontraindikasi
1. Kehamilan atau disangka hamil
2. Penderita penyakit hati
3. Kanker payudara
4. Kelainan jiwa ( psikosis, neurosis ),
5. varikosis
6. Riwayat kehamilan ektopik
7. Diabetes mellitus
8. Kelainan kardiovaskuler.
Waktu Pemasangan
Sewaktu haid berlangsung atau masa pra-ovulasi dari siklus haid, sehingga
adanya kehamilan dapat disingkirkan.
Macam-macam
- Norplant 6 batang
- Norplant 2 batang
- Impanon /Norplant 1 batang
D. Kontrasepsi Mantap
I.
Sterilisasi perempuan / Tubektomi
Dengan mengoklusi tuba falopii (mengikat dan memotong atau memasang cincin),
sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum. 1
Manfaat
Kontrasepsi
Sangat efektif (0,2-4 kehamilan per 100 perempan selama tahun pertama
penggunaan)
Permanen
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi hormon
ovarium.
Nonkontrasepsi
Sebaiknya tubektomi sukarela dilakukan pada wanita yang memenuhi syarat berikut:
1. Umur termuda 25 tahun dengan 4 anak hidup
2. Umur sekitar 30 tahun dengan 3 anak hidup
3. Umur sekitar 35 tahun dengan 2 anak hidup
Yang sebaiknya tidak menjalani tubektomi
Kapan Dilakukan
Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional pasien
tersebut tidak hamil.
Pasca persalinan:
Pasca keguguran:
-
Trismester I: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik
(minilap atau laparoskopi)
Trismester II: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik
(minilap saja)
II.
Vasektomi
37
Pengikatan / pemotongan vas deferens kiri dan kanan pad pria untuk mencegah
transport spermatozoa dari testis melalui vasa ke arah uretra. Dilakukan dengan cara
operasi, dapat dengan operasi kecil atau (minor Surgery)
Gambar 6. Vasektomi
Seorang yang telah mengalami vasektomi baru dapat dikatakan betul-betul steril
jika dia telah mengalami 8-12 kali ejakulasi setelah vasectomy. Oleh karena itu sebelum
hal tersebut diatas tercapai, yang bersangkutan dianjurkan pada saat koitus memakai
kontrasepsi lain. 1
Komplikasi vasektomi antara lain adalah infeksi pada sayatan, reasa nyari,
terjadinya hematoma karena perdarahan kapiler, epididimitis dan granuloma. 4
Kegagalan vasektomi dapat terjadi oleh karena terjadi rekanalisasi spontan, gagal
mengenal dan memotong vas deferens, tidak diketahui adanya anomali vas deferns
misalnya ada 2 vas deferens pada kanan atau kiri, koitus dilakukan sebelum kantong
seminalnya batul-betul kosong.
38
BAB III
KONTRASEPSI PASCAPERSALINAN DAN PASCAKEGUGURAN
39
Waktu pascapersalinan
Ciri-ciri khusus
kontrasepsi
MAL
pill
kombinasi
Jika menyusui:
jangan dipakai sebelum 6-8minggu
pascapersalinan.
Sebaiknya tidak dipakai dalam 6
minggu- 6 bulan pasca persalinan
Jika pakai MAL, tunda sampai 6
bulan
Jika tidak menyusui dapat dimulai
3 minggu pascapersalinan
Mini pill
Selama 6 minggu
pascaperalinan, progestin
mempengaruhi tumbuh40
kembang bayi
digunakan
Jika dengan MAL, dapat ditunda
samapi 6 bulan
Jika tidak menyusui >6 minggu
pascapersalinan atau sudah dapat
haid, dapat dimulai setelah yakin
tidak hamil
AKDR
Waktu mulai
Ciri-ciri khusus
kontrasepsi
Pill
kombinasi
Segera dimulai
41
Mini pill
Sangat efektif
Suntikan
Langsung efektif
kombinasi
Mengurangi anemia
Implan
AKDR
Trismester I
AKDR dapat langsung dipasang bila
tidak ada infeksi
Tunda pemsangan hingga infeksi
sembuh, perdarahan diatasi, anemia
teratasi
Bila ada infeksi tunda hingga 3 bulan
infeksi teratasi
Kondom/
Metode sementara
spermisida
KB alamiah
Tidak dianjurkan
Tubektomi
Minilaparatomi;
TS I, sama dengan waktu
interval
TS II, sama dengan
pascapersalinan
42
BAB IV
KESIMPULAN
Kontrasepsi ialah suatu usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Dan
usaha usaha pencegahan itu dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanent.
Dalam hal ini setiap calon peserta KB (akseptor KB) bebas dalam menentukan dan
memilih jenis alat dan obat kontrasepsi yang paling cocok untuk dirinya.
Untuk dapat memilih mana alat atau obat kontrasepsi yang kiranya cocok untuk
mereka baik dalam hal rasionalitas, efektivitas dan efisiensi, maka masyarakat harus dapat
memperoleh informasi yang benar, jujur, dan terbuka mengenai kelebihan, kekurangan, efek
samping, dan kontrasindikasi dari masing-masing alat atau obat tersebut dari para
penyelenggara KB tersebut.
Ada pun maksud dan tujuan dari program KB tersebut ialah untuk mengendalikan laju
pertumbuhan penduduk, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada peningkatan Sumber
Daya Manusia pada umumnya dan untuk menciptakan keluarga yang sehat, sejahtera dan
harmonis pada khususnya.
43
DAFTAR PUSTAKA
1. Saifuddin A B. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Edisi kedua. Jakarta;
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2006.
2. Wiknjosastro H. Ilmu Kandungan. Edisi kedua cetakan ketiga. Jakarta; Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2002
3. Cunningham F G, Gant NF. Williams Obstetri. Edisi ke-21.Volume 2. Jakarta;
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006
4. Saifuddin A B. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi pertama.cetakan
kedua. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2001
5. Sarwono. Kontrasepsi; Dalam Ilmu Kandungan. Jakarta; Yayasan Bina Pustaka
sarwono; 2002.
6. Lesnewski R, Prine L Initiating Hormonal Contraception
www.aafp.org/afp
accessed from
7. Postpartum
Contraception
accessed
http://www.reproline.jhu.edu/english/6read/6multi/pg/ppc1.htm#Introduction
from
44