Anda di halaman 1dari 34

SISTEM KESEHATAN NASIONAL

(SKN)
Oleh:

Dr. Untung Suseno Sutardjo, MKes


Kepala Pusat Kajian Pembangunan Kesehatan
Sekretariat Jenderal Depkes RI

Disajikan pada:
Pertemuan Koordinasi Kegiatan Kebijakan dan Manajemen
Pembangunan Kesehatan dalam rangka Penyusunan Sistem
Kesehatan Daerah (SKP dan SKK) se Provinsi Jawa Barat
Bandung, 14 Oktober 2008

KEPMENKES R I

NOMOR: 131/MENKES/SK/II/2004

Selama 20 tahun terakhir pembangunan

kesehatan di Indonesia diselenggarakan


berdasarkan pada Sistem Kesehatan
Nasional 1982

Banyak manfaat telah dipetik. SKN 82

telah digunakan sebagai acuan


penyusunan GBHN bidang kesehatan, UU
No. 23/1992 ttg Kesehatan, serta berbagai
kebijakan, pedoman dan arah pelaksanaan
pembangunan kesehatan.

Tap MPR RI No. X tahun 1998 tentang

pokok-pokok reformasi, mengamanatkan


pelaksanaan reformasi total kebijakan
pembangunan nasional di segala bidang.

Reformasi kebijakan pembangunan di

bidang kesehatan telah berhasil


dilaksanakan, yakni dgn telah
disusunnya Visi, Misi dan Strategi
pembangunan kesehatan dengan
menerapkan paradigma baru yakni
Paradigma Sehat.

Untuk menselaraskan dgn kebijakan baru, dan

utk menjawab berbagai tantangan, seperti


globalisasi, demokratisasi, desen-tralisasi
serta kesehatan sebagai hak azasi dan
investasi, perlu disusun SKN BARU

SKN baru ditetapkan dgn maksud memberikan

arah dan pedoman penyelenggaraan pembangunan kesehatan bagi seluruh penyelenggara pembangunan kesehatan.
Tujuannya: agar pembangunan kesehatan
dapat lebih berhasil-guna dan berdaya-guna.

PERKEMBANGAN POKOK-POKOK SUBSTANSI SKN DAN


KAITANNYA DENGAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
(NASIONAL DAN DAERAH)
NASIONAL
TAP MPR No
X Th 1998
1.Tata
nilai

Pemikiran Dasar
Pembangunan
Kesehatan

RPJP-N 05-25

2.Proses

RPJPK

KepMenkes
No 574/2000
PROVINSI/ KAB/
KOTA SEHAT

Indonesia Sehat 2010


UU No.17/07

SKN
1982

DAERAH

Penyem
purnaan

- RENBANGKES 05-09
- RENSTRA DEPKES 05-09

RPJPK 2005-2025
(sdg difinalisasi)

RPJP-D & RPJM-D,


RENSTRA SKPD

KepMenkes
No 131/2004

3.Struktur
Kep
Menkes

Bentuk Pokok
SKN
(umum)

SKN 2004
(rinci)

No 99a/
1982

UU NO 23
THN 1992

Amandemen UU NO 23
THN 1992

SKP dan SKK

Indikator
Pencapaian

SKN

Status Keseh
DALE

Tkt Ketanggpn
(Respsvness)

106/
191

Distrbs Tgkt
Ketanggapan
Distrbs Tgkt
Pembiayaan

Pbiayaan
kesehatan
Sumberdaya
manusia
kesehatan
Obat &
perbekalan
kesehatan

Distribusi
Tgkt Keseh

Indikator
Kinerja

Upaya
kesehatan

92/
191

Pberdayaan
masyarakat
Manajemen
kesehatan

UPAYA KESEHATAN
Masalah pemerataan, cakupan, keterjangkauan,
dan mutu
Masalah keterpaduan dan kesinambungan,
terutama sejak diterapkannya prinsip otonomi
dan desentralisasi
Rujukan UKP dan UKM belum berjalan.
Sementara peranan Dinkes lebih banyak pada
administratif, bukan pelayanan
Pendayagunaan UKBM kurang

PEMBIAYAAN KESEHATAN
Masih rendah, baru 2,2% PDB (USD 1218/kap/thn.
Kontribusi pemerintah 30% & masyarakat/swasta 70%.
Alokasi dana pemerintah belum efektif. Pengeluaran
private goods > public goods. Pembelanjaan belum
mengedepankan bantuan Gakin
Mobilisasi dana masyarakat terbatas, bersifat out of
pocket.
Biaya kesehatan meningkat, mekanisme kendali biaya
belum berkembang dan sementara itu hanya 20%
masyarakat memiliki Jaminan Kesehatan.

SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN


Jumlah terbatas, ratio terhadap penduduk
masih rendah
Produksi paramedis tinggi, daya serap rendah
Penyebaran SDM terbatas, ratio tenaga thd
fasilitas kesehatan di KBI>KTI
Mutu SDM masih rendah, 23,2 % masyarakat
jawa bali tidak puas thd Rajal RS
Pembinaan SDM Kesehatan belum mantap

OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN


Industri farmasi, PBF dan jaringan distribusi
obat telah berkembang, CPOB telah
diterapkan dan kebijakan obat generik telah
dilaksanakan
Ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan
obat masih menjadi masalah
Pengawasan perbekalan dan alat kesehatan
belum optimal

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Berbagai bentuk pemberdayaan masyarakat telah dikenal

UKBM (Posyandu, Pos Obat Desa, Polindes, Pos UKK)


SDBM (Dana sehat, Dana Sosial Kemasyarakatan)
Yayasan peduli dan penyandang dana kesehatan (kanker, jantung,
thalasemia, ginjal)
Percepatan pencapaian IS-2010 (Koalisi IS, Gebrak malaria,
Gerdunas TB, Gerakan Sayang Ibu, Gerakan Pita Putih, Gerakan Pit
Merah)

Tetapi masih terbatas pada mobilisasi masyarakat. Peranan


to serve, to advocate dan to watch belum dikembangkan
Public-private mix dalam perintisan

MANAJEMEN KESEHATAN
SIM Kesehatan, selaras dgn desentralisasi, perlu
ditinjau dan ditata ulang
IPTEK Kesehatan, selaras dgn kemajuan ilmu,
teknologi, globalisasi, perlu lbh dikembangkan
Peraturan Perundang-undangan Kesehatan,
selaras dengan penegakan dan kesadaran hukum
masyarakat yang makin meningkat, perlu lebih
dimantapkan
Adminstrasi kesehatan, selaras dengan perubahan
kebijakan pembangunan, perlu lebih
disempurnakan

SKN adalah suatu tatanan yg


menghimpun berbagai upaya Bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya
sebagai perwujudan kesejahteraan
umum seperti dimaksud dalam
Pembukaan UUD 1945

Landasan idiil yaitu Pancasila


Landasan konstitusional yaitu

Undang-undang Dasar 1945


Pasal 28 a
Pasal 28 b ayat (2)
Pasal 28 c ayat (1)
Pasal 28 h ayat (1) dan (3)
Pasal 34 ayat (2) dan (3)

Perikemanusiaan
Hak asasi manusia
Adil dan merata
Pemberdayaan dan kemandirian

masyarakat
Kemitraan
Pengutamaan & manfaat
Tata penyelenggaraan yg baik

Terselenggaranya pembangunan
kesehatan oleh semua potensi
bangsa, baik masyarakat, swasta
maupun pemerintah secara
sinergis, berhasil-guna dan
berdaya-guna, sehingga tercapai
derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya

1. Supra Sistem SKN


2. SKN terhdp Sistem Nasional Lain
3. SKN terhadap Sistem Kesehatan

Daerah (SKD)
4. SKN terhadap Sistem

Kemasyarakatan dan Swasta

1. Subsistem Upaya Kesehatan


2. Subsistem Pembiayaan Kesehatan
3. Subsistem Sumber Daya Manusia Kes
4. Subsistem Obat dan Perbekalan Kes
5. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
6. Subsistem Manajemen Kesehatan

INPUT

SDM

SARANA

DANA

PROSES

OUTPUT

PEMBERDAYAAN MASY

UPAYA
KESEHATAN

MANAJEMEN
KESEHATAN

TUJUAN
BANGKES

1. PENGERTIAN
2. TUJUAN
3. PRINSIP
4. BENTUK POKOK
SUBSISTEM UPAYA KESEHATAN

- (UKM DAN PKP) PRIMER, SEKUNDER,


DAN TERSIER
- Litbangkes utk mendukung Upaya Kesehatan

PENGERTIAN
Subsistem upaya kesehatan adalah tatanan yg
menghimpun berbagai upaya kesehatan masyarakat
(UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP)
secara terpadu dan saling mendukung guna
menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat
yg setinggi-tingginya
TUJUAN
Tujuan subsistem upaya kesehatan adalah
terselenggaranya upaya kesehatan yg tercapai
(accessible), terjangkau (affordable) dan bermutu
(quality) untuk menjamin terselenggaranya
pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan masy yg setinggi-tingginya

PRINSIP
1. UKM diselenggarakan oleh pemerintah dg peran
aktif masy dan swasta.
2. UKP diselenggarakan oleh masy, swasta dan
pemerintah.
3. Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh swasta
harus memperhatikan fungsi sosial.
4. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus bersifat
menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau,
berjenjang, profesional dan bermutu.
5. Penyelenggaraan upaya kesehatan, termasuk
pengobatan tradisional dan alternatif, harus tidak
bertentangan dg kaidah ilmiah.
6. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus sesuai
dg nilai dan norma sosial budaya serta moral dan
etika profesi

UKM

BENTUK POKOK

Penyelenggara UKM strata I adalah Puskesmas

dgn tiga fungsi dan enam jenis pelayanan tingkat


dasar yg ditunjang oleh berbagai bentuk UKBM

Penanggung jawab UKM strata II adalah Dinkes

kab/kota dgn fungsi manajerial dan teknis


fungsional kes yg dilengkapi dengan pelbagai
UPT dan sarana kesehatan masyarakat lainnya

Penanggung jawab UKM strata III adalah Dinkes

Provinsi dan Depkes

Untuk persaingan global perlu didirikan berbagai

pusat unggulan nasional (National Institute)

UKP

BENTUK POKOK

Penyelenggara UKP strata I adalah Puskesmas dgn peran serta


masyarakat dan dunia usaha (sarana kesehatan Swasta) serta
berbagai pelayanan penunjang

Penyelenggara UKP strata II adalah RS kelas C dan B non


pendidikan dgn peran serta masyarakat dan dunia usaha
(sarana kes/RS Swasta) serta berbagai pelayanan penunjang

Penyelenggara UKP strata III adalah RS kelas B pendidikan dan


A serta RS khusus dgn peran serta masy & dunia usaha
(sarana kes/RS Swasta) serta berbagai pelayanan penunjang

Untuk persaingan global perlu didirikan berbagai pusat


pelayanan unggulan nasional (National Center)

Untuk meningkatkan mutu, dilakukan lisensi, sertifikasi dan


akreditasi

UPAYA
KES

UKM

Pem

Swsta/
UKBM

UKP

Pem

Swasta

Puskesmas
Pos-2 Kesehatan

Puskesmas
Praktik-2 Nakes, Klinik
Apotek, Lab, toko
obat, Optik, dll

Strata-2

Dinkes Kab/Kota
UPT-2

Praktik Nakes Spes Kons


RS C & B
Apotek, Lab, Optik, T Obt
Balai-2 Kes, dll

Strata-3

Dinkes Prov
Depkes
Institut-2 Kes

Praktik Nakes Spes Kons


RS B & A
Apotek, Lab, Optik, T Obt
Pst-2 Unggulan Nas,

Strata-1

BIAYA
KES

Penggalian

Pengalo
kasian

UKP

UKM

Masy

Pembelan
jaan

Pendudu
k

Pendudu
k

Miskin

Mampu

Pem

Public-Private Mix

Jaminan
Kesehat
an wajib

Jaminan
Kesehata
n sukarela

Peren
canaan

Diklat

Derajat kes.
Masy yg
setinggitingginya

Jumlah

Kuali
fikasi

UKP

Daya
guna

UKM

SDM
Kes

Jenis

JENIS
JUMLAH

Jaminan

MERATA

UKM

Jaminan
Keter
sediaan

Obat &
Prbkln
Kes

Peme
rataan

SUSTAIN

NAR & PSI


TRAD

UKP

OBAT &
PERBKLN KES
Jaminan
Mutu

Derajat kes.
Masy yg
setinggitingginya

Pero
rangan

Individu,Toma
Kader/motor
/teladan PHBS

To
Serve

UKM

Pemberdayaan
Masy

Kelmpk

Kelompok/
Lmbg Masy
Kelompok
Peduli kes.

Derajat
kesmas
setinggitngginya

To

Advocate

UKP

Masy
Umum

Konsil/komite
/Dwan Pnytun
Perwakilan
Masyarakat

To
Watch

Upaya
Kes

Infor
masi

Pembia
yaan
Kes

Manajmn
Kes

Iptek

Adminis
trasi
Kes

Sumber
daya
Manusia
Kes
Obat &
Perbkln
Kes

Hukum

Pember
dayaan
Masy

Derajat kes.
Masy yg
setinggitingginya

Masyarakat

Penerapan

Pemerintah
Dunia usaha
Badan legislatif

Badan Yudikatif

pendekatan
kesisteman
(masukan, proses,
keluaran dan
lingkungan)
Adanya kaitan
antar subsistem
Penerapan KISS
Komitmen semua
pelaku dan good
governance
Kepastian hukum
Siklus manajemen

Penetapan dasar

hukum SKN
Advokasi dan
sosialisasi SKN
Fasilitasi
pengembangan
SKD
Pelaksanaan
SKN dan SKD
Pengendalian
SKN dan SKD

SKN dipergunakan sbg dasar dan acuan dlm


penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan
arahan penyelenggaraan bangkes dan pembangunan
berwawasan kesehatan lainnya.
SKN mrpkn sistem terbuka yg berinteraksi dgn
berbagai sistem nasional lainnya dlm suatu
suprasistem, bersifat dinamis dan selalu mengikuti
perkembangan.
Keberhasilan pelaksanaan SKN sangat bergantung
pada semangat, dedikasi, kerja keras, kemampuan
dan ketekunan para penyelenggaranya.

Anda mungkin juga menyukai