Frito-Lays Dips
I.
LATAR BELAKANG
Frito-Lay, Inc. adalah suatu divisi dari PepsiCo, Inc., sebuah perusahaan
yang berbasis di New York, dan bergerak di bidang consumer goods dan
jasa. Divisi lain dari PepsiCo, Inc. termasuk Pizza Hut, taco Bell, Pepsi
Cola Bottling Group, Kentucky Fried Chicken dan PepsiCo Foods
International. Di tahun 1985 PepsiCo, Inc. mencatat penjualan bersih lebih
dari $8 milyar.
Frito-Lay adalah perusahaan pabrik dan pemasar makanan snack asin,
yang dikenal sebagai pemimpin secara nasional. Produk dan merek
terbesar perusahaan ini adalah keripik kentang (Lays, OGrady, Fuffles,
Delta Gold), keripik jagung (Fritos), keripik tortilla (Doritos, Tostitos),
cheese puff (Cheetos), dan kue kering asin (Rold Gold). Produk lain yang
cukup terkenal yaitu kulit daging babi goreng merek Baken-Ets, keripik
kentang merek Munchos, dan snack rasa bawang merek Funyuns. Sebagai
tambahan, perusahaan juga memasarkan produk kacang, kraker selai
kacang, stik daging sapi, kue dan snack bars merek Grandmas, dan ruparupa snack lainnya. Penjualan bersih Frito-Lay ddi tahun 1985 mendekati
$3 milyar.
Dengan sifat dasar produknya, Frito-Lay bersaing terutama pada segmen
snack asin, dari pasar makanan snack. Pada tahun 1985, Frito lay
menangkap sekitar 33% dari tonase snack asin yang terjual di US.
Isu besar yang muncul saat rapat perencenaan adalah dimana dan
bagaimana Frito-Lay Dips dapat berkembang lebih lanjut. Dua sudut
pandang yang berbeda dikemukakan. Pandangan yang satu adalah apakah
seri dip harus dipromosikan secara lebih agresif pada segmen pasar
sekarang. Segmen ini secara luas didefinisikan sebagai kategori dip
keripik. Pandangan yang lain adalah Frito-Lay seharusnya secara aktif juga
mengejar kategori dip sayuran. Baru-baru ini perusahaan telah
memperkenalkan secara nasional, dip bawang Perancis berbahan dasar
krim asam. Penjualan tahun 1986 diramalkan mencapai $10 juta. Dip baru
ini merupakan dip berbasis krim asam pertama yang diperkenalkan oleh
Frito-Lay. Beberapa eksekutip merasa bahwa dip ini dapat menjadi
jembatan untuk masuk ke kategori dip sayuran, yang dapat dikembangkan
lebih lanjut.
Eksekutip Frito-Lay belum memutuskan seberapa besar penekanan untuk
tiap kategori pada 1987. Lebih jauh, budget pengeluaran akan memerlukan
pertimbangan khusus. Pemasaran yang lebih agresif akan memerlukan
investasi yang lebih besar, atau paling tidak realokasi dana. Pada saat yang
sama, kontribusi margin kotor dan keuntungan dari dip harus dapat
dipertahankan.
II.
ISU KUNCI
Yang menjadi isu kunci dalam pembahasan ini adalah, dimana dan
bagaimana Frito Lays Dips dapat dikembangkan lebih jauh.
Ada 2 sudut pandang untuk mengembangan Frito Lays, antara lain :
III.
ANALISA KASUS
Posisi Pasar dari Frito Lay :
Frito-Lay adalah perusahaan pabrik dan pemasar makanan snack asin,
yang dikenal sebagai pemimpin secara nasional. Produk dan merek
terbesar perusahaan ini adalah keripik kentang (Lays, OGrady, Fuffles,
Delta Gold), keripik jagung (Fritos), keripik tortilla (Doritos, Tostitos),
cheese puff (Cheetos), dan kue kering asin (Rold Gold). Produk lain yang
cukup terkenal yaitu kulit daging babi goreng merek Baken-Ets, keripik
kentang merek Munchos, dan snack rasa bawang merek Funyuns. Sebagai
tambahan, perusahaan juga memasarkan produk kacang, kraker selai
kacang, stik daging sapi, kue dan snack bars merek Grandmas, dan ruparupa snack lainnya. Penjualan bersih Frito-Lay pada tahun 1985
mendekati $3 milyar.
Frito-Lay mendistribusikan produknya melalui 350,000 outlet yang
tersebar didalam negeri, 34,000 diantaranya adalah supermarket, 47,000
adalah convenience store, 20,000 adalah toko non makanan. Selain yang
telah disebutkan, distribusi produk Frito-Lay juga dilakukan melalui toko
kelontong kecil, toko minuman, pom bensin dan beragam institusi yang
diketahui banyak mengkonsumsi Frito-Lay. Namun demikian, penjualan
terbesar dip Frito-Lay dilakukan melalui supermarket.
Dengan sifat dasar produknya, Frito-Lay bersaing terutama pada segmen
snack asin, dari pasar makanan snack. Pada tahun 1985, Frito lay
menangkap sekitar 33% dari tonase snack asin yang terjual di US.
Tantangan dan resiko yang dihadapi Frito lay
pada
tahun
1985.
Menurut
Ann
Mirabito,
promosi
dengan
tawaran
kupon
per
pak
untuk
bawang
Perancis,
rasa
pertanian/peternakan)
sangat
lain
penting.
(seperti
Perluasan
gaya
seri
IV.
KESIMPULAN
Perubahan selera pasar menuntut Frito-Lay untuk berinovasi agar dapat
bertahan dalam persaingan yang mulai ketat di pasar dip. Perkembangan pasar
mulai berubah, mereka sudah semakin peduli akan nilai nutrisi dan kadar
garam yang dapat mempengaruhi tren terhadap sayuran dan snack asin yang
berakibat pula pada dip.
Untuk
mengikuti
perubahan
pasar
tersebut
Frito-Lay
menghadapi
permasalahan yaitu terhadap dip sayuran yang ditangani oleh gudang hasil
bumi mereka di supermarket. Artinya pengiriminan front-door store delivery
system Frito-Lay tidak akan disukai. Diperkirakan juga apabila mau
mengembangkan dip sayuran maka akan meningkatkan biaya penjualan
sebesar 25% dari total penjualan. Karena selama ini iklan dip tersebut
bersama-sama dengan produk kripik dari perusahaan dan diperdagangkan
dengan halo effect dari snack asin.
V.
REKOMENDASI
Untuk mengantisipasi
perkembangan
pasar,
ada
baiknya
untuk
wilayah mempunyai selera yang berbeda sesuai dengan rasa / selera lokal.
Serial dip Frito-Lay sekarang memiliki dip berbahan dasar krim asam
yang agar lebih dipromosikan dan diperdagangkan sebagai dip sayuran.
Jadi tidak perlu membuat riset pengembangan produk baru.
.
DAFTAR PUSTAKA