Anda di halaman 1dari 14

Dasar Pengetahuan Khusus

Komponen pertama berpikir kritis adalah dasar pengetahuan khusus perawat


dalam keperawatan. Dasar pengetahuan ini beragam sesuai dengan program
pendidikan dasar keperawatan dari jenjang mana perawat diluluskan
,pendidikan berkelanjutan tambahan,dan setiap gelar tingkat lanjut yang
didapatkan perawat.Dasar pengetahuan perawat mencakup informasi dan
teori dari ilmu pengetahuan alam,humaniora,dan keperawatan yang
diperlukan untuk memikirkan masalah keperawatan.Informasi tersebut
memberikan data yang digunakan dalam berbagai proses berpikir
kritis.Penting artinya bahwa dasar pengetahuan ini mencakup pendekatan
yang menguatkan kemampuan perawat untuk berpikir secara kritis tentang
masalah keperawatan.
Pengalaman
Komponen kedua dari model berpikir kritis adalah pengalaman dalam
keperawatan.Kecuali perawat mempunyai kesempatan untuk berpraktek
dalam dalam lingkungan klinik dan membuat keputusan tentang perawat
klien ,berpikir kritis tidak akan pernah terbentuk .ketika perawat harus
menghadapi klien,informasi tentang kesehatan dapat diketahui dari
mengamati ,merasakan berbicara dengan klien ,dan merefleksikan secara
aktif pada pengalaman .Pengalaman klinis memberikan suatu sarana
laboratorium untuk menguji pengetahuan keperawatan.Perawat akan
mengetahui bahwa pendekatan BUKU AJAR mempunyai landasan kerja
yang penting untuk praktek tetapi bahwa harus dibuat modifikasi untuk
merangkul lingkungan praktik,kualitas keunikan klien yang ada,dan
pengalaman praktek ,kualitas keunikan klien yang ada ,dan pengalaman
perawat yang didapatkan dari klien-klien sebelumnya,Benner 1984
menuliskan bahwa perawat yang ahli memahami konteks dari situasi
klinis ,mengenali isyarat ,dan menginterpretasikannya sebagai relevan atau
tidak relevan.Tingkat kompotensi ini hanya dating dari pengalaman
.kemungkinan merupakan pelajaran terbaik yang harus dipelajari oleh
peserta didik keperawatan yang baru adalah mengambil manfaat semua
yang dialami klien. Menggunakan salah satunya sebagai batu loncatan untuk
membangun dan mendapatkan pengetahuan baru,membuat perbandingan
dan kontras,dan merangsang pikiran inovatif.
Kompetensi
Kompotensi berpikir kritis adalah proses kognitif yang digunakan perawat
untuk membuat penilaian keperawatan .terdapat 3 tipe kompotensi:berpikir

kritis umum,berpikir kritis spesifikdalam situasi klinis ,dan berpikir kritis


spesifik dalam keperawatan .Proses berpikir kritis umum mencakup metode
ilmiah,pemecahan masalah,dan pembuatan keputusan.proses berpikir kritis
juga digunakan dalam disiplin lain(mis pekerja social dan kedokteran)dan
dalam situasi non klinis .Pemecahan masalah mencakup mendapatkan
informasi ketika terdapat kesenjangan antara apa yang sedang terjadi
dengan apa yang seharusnya terjadi.
Komponen Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
Dasar keperawatan khusus dalam keperawatan
Pengalam dalam keperawatan
Kompetensi berpikir kritis
Kompotensi umum
Kompotensi Khusus dalam situasi klinis
Kompotensi Khusus dalam keperawatan
Sikap untuk berpikir kritis

Percaya diri
Mandiri
Keterbukaan
Tanggung gugat
Berani mengambil risiko
Disiplin
Ketekunan
Kreativitas
Rasa ingin tahu
Integritas
Kerendahan hati

Standar untuk berpikir kritis

Jelas
Tepat
Spesifik
Akurat
Relevan
Masuk akal
Konsisten logis
Mendalam
Luas

Komplet
Signifikan
Adekuat
Terbuka

Standar professional
Criteria etis untuk penilaian keperawatan
Criteria untuk evaluasi
Tanggung jawab professional
Ketika seseorang mulai menyiram halaman berumput dan mendapati air
tidak mengalir dari mulut pipa,pendekatan pemecahan masalh yang
cepat termasuk mencari titik sepanjang pipa tempat untuk menemukan
adanya simpul pada pipa.Pemecahan masalah dalam situasi klinis dapat
mencakup perawat memasuki ruangan pasien dan mendapati klien dalam
keadaan nyeri.Pengkajian posisi klien ditempat tidur menemukan bahwa
klien berbaring dengan cara meringkuk.Selang kateter menusuk kulit
pasien .Perawat mengubah posisi klien dan meluruskan selang jauh dari
tubuh klien .sebagai hasil klien mengekspresikan rasa leganya dari
ketidak nyamanan perawat mendapatkan informasi yang mengklrifikasi
ketidaknyamanan klien dan jalan keluar yang digunakannya untuk
menunjukkan keberhasilan .Pemecahan masalh yang efektif juga
mencakup perawat mengevaluasi jalan keluar sepanjang waktu untuk
memastikan bahwa jalan keluar tersebut masih efektif .Perawat kembali
keruangan klien untuk mengevalusi apakah ketidaknyamanan kembali
dirasakan klien .Mungkin perlu mencoba pilihan yang berbeda bila masalh
berulang
.Kemampuan
memecahkan
masalah
dalam
situasi
memungkinkan perawat merapkan pengetahuan tersebut pada situasi
klien lainnya.
Dalam pembuatan keputusan individu memiliki tindakan untuk
memenuhi tujuan .Sebagai contoh,pengambilan keputusan terjadi jika
seseorang memutuskan bagaiman cara menggunakan waktunya atau
makanan yang akan dimasak untuk makan malam.Untuk membuat
keputusan .seseorang harus mengkaji semua pilihan ,menimbang,setiap
pilihan tersebut terhadap serangkaian criteria ,dan kemudian membuat
pilihan akhir.Sebagai contoh ketika perawat membuat keputusa tentang
tempat bekerja ,beberapa criteria dipertimbangkan :lokasi reputasi dari
institusi yang dipilih ,tingkat pengaturan staf ,kesempatan untuk
kemajuan professional ,dan kompensasi.Keputusan harus dibuat secara
bebas dengan dasar nilai dan keinginan individu .Sekali keputusan telah

dibuat individu harus yakin bahwa keputusan tersebut adalah pilihan yang
terbaik.
Kompotensi berpikir kritis spesifik dalam situasi klinis mencakup
pertimbangan diagnostic ,kesimpilan klinis ,dan pembuatan keputusan
klinis .Dokter pekerja social ,dan professional perawatan keshatan lainnya
menggunakan kompotensi yang sama .Suatu contoh pemeriksaan
diagnostic beralasan termasuk perawat yang membuat pengkajian
berkesinambunganberdasarkan masalh medis klien (Carnevali &Thomas ,
1993).meskipun perwat tidak membuat diagnose medis ,perawat mencari
tanda dan gejala yang diantisifasi yang merupakan hal umum untuk
mendignosis ,untuk membantu membuat kesimpulan klinis
tentang
kemajuan klien .Sebagai contoh ,klien yang mengalami riwayat infark
myocardium(serangan jantung)harus dipantau terhadap kekambuan
nyeri dada atau ketidakteraturan tanda vital.Perwat merupakan mata dan
teliga dari dokter dan harus mampu untuk secara kritis menganalisis
situasi klinis yang terus berubah sehingga kebutuhan mendesak klien
dapat diantisipasi .Ini merupakan kolaboratif penting yang harus
diterimah perawat.
Kapan saja perwat mengalami kondisi klinis ,seperti klien dalam kondisi
nyeri ,atau yang mengalami cedera pada kulitnya ,suatu keputusan harus
dibuat dalam memilih pendekatan yang terbaik untuk mencapai tujuan
yang diinginkan .Tujuan secara umum adalah peredaan atau resolusi
masalah klien. Proses pembuatan keputusan klinis u/ memilih pendekatan
terbaik bagi klien didasarkan pada prioritas masalh dan kondisi
klien.perawat membuat keputusan klinis sepanjang waktu dalam upaya u/
memperbaiki kesehatan klien.
Ketika dihadapkan pada suatu keputusan,penting sekali,pertama-tama
untuk mengidentifikasi mengapa keputusan diperlukan.pada kasu
dimanaklien mengalami sedera pada kulitnya ,perwat harus membuat
keputusan mengenai terapi yang dapat meningkatkan penyembuhan dan
mencegah cedera lebih lanjut.Strader (1992)menuliskan bahwa criteria u/
pembuatan keputusan harus ditegakkan sehingga pilihan yg tepat dapat
dibuat.
Kriteria harus mencakup hal yang berikut:
Apa yang akan dicapai?(penyembuhan kulit)
Apa yang akan dicapai selanjutnya ?(mobilisasi ,nutrisi,dan kenyamanan

Apa yang harus dihindari?(Infeksi)


Sejalan dengan perawat mempertimbangkan criteria,terjadi tingkat
pengurutan preoritas.ketika perawat mempreoritaskan keputusan yang
harus dibuat ,terapi keperawatan dipilih untuk menghilangkan masalah
..Rentang pilihan yang luas mungkin saja ada,dari terapi keperawatan
sampai
strategi
klien.perawat
emilih,menguji,dan
mengevaluasi
pendekatan.Strader (1992) menulisakan bahwa troubleshooting juga
merupakan bagian dari pembuatan keputusan .perawat u/ mencoba
mengantisipasi tentang sesuatu yg tidak berjalan lancer dan
mempertimbangkan pendekatan alternative u/ meminimalkan atau
mencegah masalah.sebagai contoh perawat mengkaji status eliminasi
klien u/ memastikan bahwa inkontinensia urine atau fekal bukan
merupakan masalah mendasar yg menghambat penyembuhan
kulit.perawat melakukan langkah-langkah u/ mengatasi masalah eliminasi
sehingga area kulit tidak terpajan terhadap drainase yg mengiritasi atau
yg infeksius.
Perawat membuat keputusan mengenai klien secra individual,tetapi
mereka juga membuat keputusan mengenai sekelompok klien. Perawat yg
bekerja pada jam sibuk diunit rumah sakit kemungkinan merawat
beberapa klien .perawat menggunakan criteria u/ menetukan klien mana
yg mempunyai prioritas tertinggi. Criteria dapat mencakup faktor-faktor
seperti keakutan klien,risiko yg ada pada penundaan pengobatan ,dan
harapan klien tentang perawatanyg diberikan perawat.Sebagai contoh
,klien yg baru saja kembali dari kamar operasi mempunyai prioritas
tertinggi disbanding klien yg pemulihannya telah diperkirakan dan sedang
menunggu pemulangan pada hari berikutnya.Hal yang serupa klienyg
mengalami perubahan tekanan darah tiba-tiba dibarengi dengan
penurunan kesadaran membutuhkan perhatian perawat segera
disbanding dengan klien yg harus dibantu u/ berjalan ke lorong ruangan
.Perawat lebih dulu mengunjungi klien yg tidak mempunyai pengunjung
dan yg baru saja mendapat diagnose kanker,sebelum memeriksa klien
bedah yg keluarganya baru saja tiba.agar perawat mampu mengatasi
bebagai masalah kelompok klien yg ada ,pembuatan keputusan
berkelanjutan sangat penting.selain itu manejemen waktu merupakan
bagian dari pembuatan keputusan dan memastikan bahwa waktu perawat
digunakan dengan baik dan bahwa perawat cukup tanggap terhadap
kebutuhan klien.
Pembuatan Keputusan Klinis Untuk Kelompok Klien

Identifikasi masalah dengan stiap klien


Bandingkan klien dan dan tetapkan masalah mana yg lebih
mendesak berdasarkan kebutuhan dasar,status klien yg
tidak stabildan kompleksitas masalh
Antisipasi waktu yg akan dibutuhkan u/ mencapai prioritas
masalh
Putuskan bagaimana cara membandingkan aktivitas u/
memecahkan lebih dari satu masalah pada setiap
kesempatan
Pertimbangkan bagaimana cara melibatkan klien sebagai
pembuat keputusan dan partisipasi dalam perawatan.

Sikap untuk berpikir kritis


Komponen keempat dari berpikir kritis adalah sikap untuk berpikir
kritis.Sikap ini adalah nilai yang ahrus ditunjukkankeberhasilannya oleh
pemikir kritis .Indidividu harus menunjukkan pemikiran kognitif secara
kritis

Tanggung gugat
ketika individu menghadapi situasi yang membutuhkan berpikir
kritis,adalah tugas individu tersebut untuk mudah menjawab apapun
keputusan yang dibuatnya sebagai perawat professional,perwat harus
membuat keputusan dalam beresponterhadap hak kebutuhan dan minat
klien .perwat harus menerimah tanggung gugat untuk apapun penilaian
yang dibuatnya atas nama klien.
Berpikir mandiri
Sejalan dengan orang yang menjadi dewasa dan mendapatkan
pengetahuan baru,mereka belajar memprtimbangkan ide dan konsep
dengan rentang yang luas dan membuat penilaian mereka sendiri .untuk
berpikir secara mandiri seseorang menantang cara tradisional dalam
berpikir,dan mencari rasional dan jawaban logis untuk masalah yang
ada.Selama bertahun-tahun perawat memasase area kulit klien yang
terpajang tekanan ,dengan pemikiran bahwa sirkulasi pada area tersebut
akan membaik.manfaat dari massae terhdap integritas jaringan

dibawahnya?sebagai hasil praktek keperawatan telaah berubah dan


massase pada daerah yang mengalami tekanan ini dihindari.
Mengambil risiko
Individu harus ide-idenya ditelaahdan harus dapat menerimah pemikiran
baru.perlu dibutuhkan niat dan kemauan mengambil risiko untuk
mengenali keyakinan apa yang salah dan untuk kemudian melakukan
tindakan didasarkan pada keyakinan yang didukung oleh fakta dan bukti
yang kuat .
Kerendahan hati
Perlu untuk mengetahui keterbatasan diri sendiri .pemikir kritis
menerimah bahwa mereka tidak mengetahui dan mencoba untuk
mendapatkan pengetahuan yang diperlikan untuk membuat keputusan
yang tepat.kapan saja perawat ditari keruang unit keperawatan yang
berbeda didalam rs untuk bekerja ,mungkin ada klien dalam kondisi
dimana perawat tidak memberikan perawatan .perawat mungkin enggan
bahwa dirinya belum berpengalaman ,keinginan untuk berhadapan
dengan perawat yang lebih berpengalaman dan untuk mendapatkan
informasi yang diperlukan untuk menangani masalh klien dengan tepat
memanpukan perawat menjadi dewasa secara professional.
Integritas
Berpikir kritis mempertanyakan dan menguji pengetahuan dan keyakinan
pribadinya setelah menguji keyakinan dan pengetahuan orang lain
.integritas pribadi membangun rasa percaya sejawat dan bawahan.orang
yang mempunyai integritas lebih cepat berkeinginan untuk mengakui
segala ketidakkonsistenan dalam ide dan keyakinannya.
Ketekunan
Pemikir kritis terus bertekad untuk menemukan solusi yang efektif untuk
masalah perawatan klien .solusi yang cepat dalah hal yang tidak dapat
diterimah .perawat belajar sebanyak mungkin mengenai masalh,mencoba
bebagai pendekatan untuk perawatan ,dan terus mencari sumber
tambahan sampai pendekatan yang tepat .
Kreativitas
Kreativitas mencakup berpikir original.Hal ini berarti menemukan solusi
diluar apa yang dilakukan secara tradisional.

Standar untuk berpikir kritis


Komponen kelimah dari berpikir kritis mencakup standar intelektual dan
professional .ketika perawat memikirkan masalah klien ,penting sekali
artinya untuk menggunakan standar iniuntuk memasikan bahwa
keputusan yang tepat telah dibuat .
Standar professional untuk berpikir kritis mengacu pada criteria etik
untuk penilaian perawatan dan criteria untuk tanggung jawab dan
tanggung gugat professional .
Tingkat berpikir kritis dalam keperawatan
Model berpikr kritis membantu memperlihatkan kompleksitas dari proses
pembuatan keputusan dalam keperawatan.Sejalan dengan perawat
mendapat pengetahuan baru dan matur tentang professional
kompoten ,maka kemampuannya untuk berpikir secara kritis juga
berkembang.Model Kataoka-Yahiro & Saylor,(1994)mengidentifikasi 3
tingkat berpikir kritis dalam keperawatan:tingkat dasar,kompleks,dan
komitmen.
Pada tingkat dasar pembelajar mengaggap bahwa yang berwenang
mempunyai jawaban yang benar untuk setiap masalh .
Pada tingkat berpikir kritis yang kompleks seseorang secara kontinu
mengenali keragaman dari pandangan dan dan persepsi individu .apa
yang berubah adalah kemampuan dan inisiatif individu.Tingkat ke 3 dari
berpikir kritis adalah komitmen .pada tingkat ini perawat memilih
tindakan atau keyakinan berdasarkan alternative yang diidentifikasi pada
tingkat berpikir yang kompleks .

TINJAUAN PROSES KEPERAWATAN


Proses keperawatan adalah satu pendekatan pemecahan masalah yang
memapukan perwat untuk mengatur dan memberikan akep.proses
keperawatan mengandung elemen berpikir kritis yang memungkinkan
perawat membuat penilaian dan melakukan tindakan berdasarkan nalar.
Proses adalah serangkaian tahapan yg mengarah pada pencapaian tujuan
.tiga
karakteristik
dari
pencapaian
adalah
tujuan,organisasi,dan
kreativitas.Tujuan adalah maksud spesifik atau tujuan dari proses.Organisasi

adalah komponen yg diperlukan untuk mencapai tujuan.Kreativitas adalah


perkembangan berkesinambungan dari prose itu sendiri.

Pengkajian

Evaluasi

Diagnosa keperawatan

Analisis

Implementasi

Perencanaan

Gambar: Model proses keperawatan 5 tahap

Ringkasan Proses Keperawatan


Komponen
Pengkajian

Tujuan
Tahap
u/mengumpulkan,memp
1. Mengumpulkan
erjelas
dan
riwayat kesehtan
2.
Melakukan
mengomunikasikan data
pemeriksaan fisik
tentang klie nsehingga
3. mengumpulkan
terbentuk dasar data.
data lab

4. Memvalidasi data
5. Mengelompokkan
data
6. Mencatatkan data
Diagnose
keperawatan

u/
mengidentifikasi
kebutuhan
perawatan
kesehatan
,untuk
merumuskan
diagnose
keperawatan

Perencanaan

u/
mengidentifikasi
tujuan
klien:untuk
menentukan hasil yang
diperkirakan
untuk
merancang
strategi
keperawatan
untuk
mencapai
tujuan
perawatan.

Implementasi

Untuk
mengidentifikasi
tujuan
klien
u/
menetukan
prioritas
asuhan,untuk
menetukan hasil yang
diperkirakan
,untuk
merancang
strategi
keperawatan
untuk
mencapai
tujuan
perawatan.
u/ menetukan seberapa
jauh tujuan asuhan telah
dicapai

Evaluasi

1. Menganalisis
dan
menginterpretasi
data
2. Menetapkan
hasil
yang diperkirakan
3. Merumuskan
diagnose
keperawatan
4. Mendokumentasika
n
diagnose
keperawatan
1. Mengidentifikasi
tujuan klien
2. Menetapkan
hasil
yang diperkirakan
3. Memilih
tindakan
keperwatan
4. Mendelegasikan
tindakan
5. Menuliskan rencana
asuhan keperwatan
6. mengonsulkan
1. Mengkaji
kembali
klien
2. Menelaah
dan
memodifikasi
rencana perawatan
yang sudah ada
3. Melakukan tindakan
keperawatan

1. Membandingkan
respon
klien
dengan kriteria
2. Menganalisis
alas
an untuk hasil dan

konklusi
3. Memodifikasi
rencana asuhan
Penerapan dalam praktek
Pertimbaangan adalah salah satu cara orang berpikir .Seseorang
mencerminkan dan sampai pada satu keputusan serta memecahkan masalah
.sebagai contoh ketika perawat Nn.Sims,mengamati Tn Sierra sedang duduk
diruang pemeriksaan klinik ,berbagai pikiran mulai terlintas dalam
benaknya .prilaku klien apa yang dikenali?apa makna dari prilaku tersebut?
apakah ada perawat yang telah mengenali perilaku ini sebelumnya ?
bagaimana perawat bereaksi terhadap klien ?Perawat mulai menggunakan
pertimbangan membantu perawat memutuskan apa yang harus dikatakan
pada Tn Sierra setelah klien bertanya ,apakah saya harus dirawat dir
s?respons seseorang mungkin hanya dokter anda yang tahu.jawaban
ramah yang mungkin ,jangan khawatir,anda pasti akan lebih baik .
Metode ilmiah adalah salah satu pendekatan terhadap pertimbangan
yang beralih dari fakta-fakta yang pengalaman yang dapat diamati hingga
penjelasan masuk akal dari fakta fakta tersebut .klien di klinik mungkin
mengatakan pada perawat bahwa nyeri pungung bawah terjadi setelah ia
jatuh dari tangga .dengan perawatan yg lebih dekat perawat menemukan
postur membungkuk,meringis,dan gerakan yang lambat dari kursi kemeja
pemerikasaan .perilaku klien menunjukkan adanya nyeri ,tetapi perawat
akan bertanya ,
apakah anda merasakn nyeri? Jika ya tolong katakan pada saya dimana
tepatnya anda merasakn nyeri tersebut.apakah nyeri tersebut memburuk
ketika anda mencoba untuk duduk?perawt teru melakukan pendekatan
pemecahan masalah untuk mempelajari lebih dalam mengenai klien,untuk
menetukan sifat masalah,dan pada akhirnya untuk untuk memberikan
pendekatan terhadap peredaan ketidaknyamanan yang dialami klien.
Proses keperawatan mencakup pertimbangan ilmiah .perawat
membuat kesimpulan tentang makna dari respons klien terhadap masalah
kesehatan .suatu pola akan mulai terbentuk sebagai contoh klien mengalami
nyeri akut dan mobilitasnya terbatas .perawat terus mengumpulkan
informasi sampai klasifikasi yang akurat tentang masalh klien ditetapkan
,seperti diagnose keperawatan berikut:kerusakan mobilitas fisik b/d nyeri
punggung akut.defenisi yang jelas tentang masalah klien kemudian
memberikan dasar untuk intervensi keperawatan dan evaluasi dari hasil

.intervensi keperawatan dirancang untuk menghilangkan nyeri sehingga


dengan demikian memperbaiki mobilitas klien.
u/ berhasil dalam dalam menggunakan proses keperawatan ,perawat
harus bekerja dalam satu set konsep sebagai kerangka acuan .Agar
berguan ,pengumpulan data harus dibuat dalam kaitannya dengan tujuan
keperawatan yg akan dicapai sebagai contoh peredaan nyeri.konsep ini
penatalaksanaan nyeri adalah dasar u/ penilaian keperawatan dalam bentuk
diagnose
,rencana
keperawatan,implementasi,evaluasi.kerangka
kerja
konseptual seperti penatalaksanaan nyeri atau model teoretis seperti
kuarang perawatan diri dari orem memberikan perawat dasar untuk
memberikan informasi yg akan dikumpulkan,bidang diagnostic yg
dipertyimbangkan dan tujuan keperawatan serta terapi.
Lima langka proses keperawatan
Kerangka proses keperawatan mencakup langkah berikut:pengkajian
,diagnose keperawatan ,perencanaan(termasuk identifikasi hasil yg
diperkirakan )implementasi,dan evaluasi.Setiap langkah proses keperawatan
penting u/ pemecahan masalah yg akurat dan dengan erat saling
berhubungan satu sama lain .Gorden(1995)menguraikan 2 langkah pertama
dari pengkajian dan diagnose sebagai komponen diagnose dalam
mengidentifikasi masalah dan tiga langkah lainnya sebagai komponen
pemecahan masalah .Selama pengkajian perawat mengumpulkan data
tentang klien dari berbagai sumber.
Langkah diagnose keperawatan mencakup mengumpulkan data
pengkajian dan merumuskan pernyataan diagnose yg mengidentifikasi
masalah klien yg berhubungan dengan kesehatan .
Selama tahap perencanaan dari proses suatu rencana perawatan
dirumuskan.perencanaan diindividualisasikan berdasarkan data pengkajian
dan diagnose keperawatan klien.komponenperencanan adalah identifikasi
hasil
Implementasi adalah langkah tindakan dari proses keperawatan
.perawat menggunakan beragam pendekatan u/ memecahkan masalah
kesehatan klien .
Langkah kelima dari proses keperawatan adalah evaluasi .perawat
menetukan kemajuan klien kearah pencapaian hasil yg diharapkan dan
tujuan serta keberhasilan intervensi keperawatan .Jika intervensi berhasil
diagnose keperawatan klien teratasi.Jika masalah klien menetap ,proses

evaluasi memandu perawat u/ merevisi ,menyingkirkan atau menambah


terapi .Evaluasi adalah penyelesaian siklus aktivitas dimana hasilnya
memberikan efek berkelanjutan pada tahap lainnya dari proses..Evaluasi
adalah tahap pemecahan masalh
Keseluruhan proses adalah sekuensial dan interrelasi .setiap tahap
bergantung pada tahap sebelumnya .urutannya dadalah logis karena
informasi klien dikumpulkan sebelum kebutuhan perawatan kesehatan
ditetapkan.Rencana didasarkan pada kebutuhan klien ,dan asuhan
keperawatan diberikan sesuai dengan rencana tersebut.Asuhan keperawatan
dievaluasi dalam kaitannya dengan pencapaian hasil yg di harapkan.

KONSEP INTI
Berpikir kritis mencakup berpikir diluar solusi tunggal u/ masalah dan
difokuskan pada memutuskan alternative apa yang terbaik.
Proses keperawatan adalah kompotensi berpikir kritis yang memandu
perawat untuk membuat penilaian tentang perawatan klien
Berpikir kritis didasarkan pada pengetahuan ,pengalaman,kompotensi
berpikir kritis,sikaf,dan standar.
Pembuatan keputusan klinik mengharuskan perawat u/ menetapkan
dan menimbang criteria dalam memutuskan pilihan terapi terbaik bagi
klien.
Tujuan dari proses keperawatan adalah mengidentifikasi kebutuhan
perawatan kesehatan klien ,menetapkan rencana asuhan keperawatan
dan menyelesaikan intervensi keperawatan yg dirancang untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
Proses keperawatan adalah standar u/ praktek keperawatan
professional .

LATIHAN BERPIKIR KRITIS


1. Anda diinstruksikan u/ pergi keruangan klien dan memberikan suntikan
heparin subkutan.Manual dari prosedur menuliskan langkah-langkah yg
harus dilakukan dalam memilih tempat suntikan di abdomen .Ketika
anda memasuki ruangan ,klien mengatakan,lambung saya sakit
sekali,saya merasa ingin muntah .Apa yg anda ingin lakukan ?
2. Tn Javier berusia 66 tahun dan hidup sendiri ia mempunyai tetangga
,Nn.Pena ,yg tinggal disebelah rumahnya .Ia datang ke klinik komunitas
setelah 1 bulan didiagnosis diabetes .Penglihatannya buruk ,dan ketika
berbicara dengannya anda mengetahui bahwa ia telah lupa tentang
instruksi yg telah diberikan selama kunjungan klinik yg terakhir
mengenai diet dan jadwal medikasinya.Bagi Tn.Javier,penting baginya
u/ menuruti diet dan program medikasi u/ mengontrol gula darahnya
dengan baik.Bagaimana anda menerapkan kreativitas dan tanggung
jawab dalam pendekatan berpikir kritis anda terhadap perawatan Tn
.Javier?

Anda mungkin juga menyukai