Disusun: Marina Rifka Syafitri: Muh. Nurpan Balase Muhammad Budi R Siti Aminah Sucia Fha'arista Wildan Naufal
Disusun: Marina Rifka Syafitri: Muh. Nurpan Balase Muhammad Budi R Siti Aminah Sucia Fha'arista Wildan Naufal
D A N P E N ATA L A K S A N A A N A N E S T E S I
U M U M PA D A N Y. W D E N G A N G A N G G U A N
S I S T E M P E N C E R N A A N A K I B AT
A P E N D I S I T I S P E R F O R A S I YA N G A K A N
D I L A K U K A N T I N D A K A N L A PA R AT O M Y
D I I B S R S U D K E L A S B M A J A L A YA
Disusun:
Marina Rifka Syafitri
Muh. Nurpan Balase
Muhammad Budi R
Siti Aminah
Sucia Fhaarista
Wildan Naufal
DEFINISI
Apendiks
Apendiks adalah organ tambahan kecil yang menyerupai jari,
melekat pada sekum tepat di bawah katup ileocecal ( Brunner dan
Sudarth, 2002 hal 1907 ).
Apendisitis
Apendisitis adalah kondisi di mana infeksi terjadi di umbai cacing,
dalam kasus ringan dapat sembuh tanpa perawatan, tetapi banyak
kasus memerlukan laparotomi dengan penyingkiran umbai cacing
yang terinfeksi. Bila tidak terawat, angka kematian cukup tinggi,
dikarenakan oleh peritonitis dan shock ketika umbai cacing yang
terinfeksi hancur. ( Anonim, Apendisitis, 2007 ).
Apendiktomi
Apendiktomi
adalah
pengangkatan
terhadap
appendiks
ANATOMI
Suatu organ limfoid seperti
tonsil
Berbentuk tabung
Panjangnya kira-kira 10 cm
dengan diameter 0,5-1 cm
dan berpangkalan di caecum.
Lumennya sempit di bagian
proksimal dan melebar di
bagian distal.
Basis Apendiks terletak di
bagian
posterior
medial
caecum.
Struktur
apendiks
mirip
Fisiologi
Menghasilkan
Etiologi
Apendisitis
*Patologi
*Patologi
Manifestasi Klinis
Gejala :
Anoreksia
Nyeri pada bagian periumbilikal
Malrotasi
Mual-Muntah
Diare
Tanda :
Tanda-tanda vital : takikardi ringan / kenaikan temperatur 1 C
Tanda Rovsing
Tanda Psoas
Tanda Obtorator
Nyeri Hebat
Pemeriksaan
Anamnesa
1.
2.
3.
4.
Nyeri
Muntah
Panas
Gejala lain : Badan lemah dan kurang nafsu makan
.Pemeriksaan
.Pemeriksaan
1.
2.
Radiologi
Laboratorium :
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan urin
Penata laksanaan
A.
B.
C.
Sebelum Operasi
Operasi
Pasca Operasi
Komplikasi
1. Perforasi
2. Peritonitis
3. Infeksi Luka
4. Abses Intra Abdomen
5. Obstruksi Intestinum
Penatalaksanaan
Anestesi
. Pengertian Anestesi
O Anestesi
umum
adalah
tindakan
menghilangkan rasa nyeri/sakit secara
sentral disertai hilangnya kesadaran
dan dapat pulih kembali (reversibel).
Komponen trias anestesi yang ideal
terdiri dari analgetik, hipnotik, dan
relaksasi otot.
Anestesi Umum
MACAM-MACAM TEKNIK
ANESTESI
Open Drop Method
Semi Open Drop Method
Semi Closed Method
Closed Method
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Laboratorium dan
Penunjang lain.
Premedikasi Anestesi
Premedikasi anestesi adalah pemberian obat
sebelum anestesi.
Pemilihan obat premedikasi yang akan
digunakan
harus
selalu
dengan
mempertimbangkan umur pasien, berat
badan, status fisik, derajat kecemasan,
riwayat pemakaian obat anestesi sebelumnya,
riwayat hospitalisasi sebelumnya, riwayat
penggunaan obat tertentu yang berpengaruh
terhadap
jalannya
anestesi,
perkiraan
lamanya operasi, macam operasi, dan
rencana anestesi yang akan digunakan.
anestesi
sampai
tercapainya
stadium
pembedahan yang selanjutnya diteruskan
dengan tahap pemeliharaan anestesi untuk
mempertahankan atau memperdalam stadium
anestesi setelah induksi.
Pada kasus ini digunakan obat induksi :
1. Analgetik : Fentanyl
2. Hipnotik
: Propofol
3. Pelumpuh Otot : Noveron (Rocuronium)
Pemeliharaan
Nitrous Oksida (N2O)
Penggunaan
biasanya
dipakai
perbandingan
atau
kombinasi
dengan
oksigen.
Penggunaan
dalam
anestesi
umumnya dipakai dalam kombinasi N2O : O2
adalah sebagai berikut 60% : 40% ; 70% :
30% atau 50% : 50%.
Pemulihan
Pasca anestesi dilakukan pemulihan dan perawatan