KELAiNAN PADA
LARiNG
Kelainan Kongenital
Peradangan
Nodul Pita Suara (Vocale Nodule)
Keratosis Laring
1 LARINGOMALACIA
Laringomalacia
Gejala :
Stridor
Dispnea
Terapi :
Tergantung kelainan penyebab
Umumnya dgn dilatasi atau laser CO2.
Bila ok kelainan btk cartilago
pembedahan/rekonstruksi.
6
3
KISTA KONGENITAL
HEMANGIOMA
skleroting.
FISTEL LARINGOTRAKEA-ESOFAGAL
Tjd ok kegagalan penutupan ddg post. Cart. Cricoid.
Gejala : Aspirasi Pneumonie, sumbatan laring.
Peradangan Laring
1. Laringitis Akut
Umumnya kelanjutan dari rinofaringitis (common cold).
Dapat menyebabkan sumbatan jalan nafas terutama pd anakanak.
Etiologi : - Bakteri peradangan lokal
- Virus peradangan sistemik
Gejala dan Tanda:
9
demam
malaise
suara parau sampai afonia
nyeri ketika menelan atau berbicara
sumbatan laring
batuk kering, bisa disertai dahak kental
Pd pemeriksaan : mukosa laring hiperemis, membengkak pd supra dan
subglotik.
Tanda radang akut di hidung atau sinus paranasal.
Terapi :
Istirahat bicara/bersuara 2-3 hari.
Menghirup udara lembab.
Menghindari iritan seperti rokok, makanan
2. Laringitis Kronis
Etiologi :
Gejala :
11
Sinusitis Kronis
Deviasi septum yg berat
Polip hidung
Bronkhitis kronis
Penyalahgunaan suara (Vocal abuse) spt. biasa bersuara
keras atau berteriak
Suara parau menetap
Rasa tersangkut di tenggorok pasien mendehem
tanpa sekret ok mukosa menebal
Pd pemeriksaan: mukosa menebal, tidak rata, hiperemis
Terapi :
Pengobatan peradangan di hidung, faring
serta bronkhus yang menjadi penyebab.
Vocal Rest
(pasien tidak banyak berbicara)
12
3. CROUP
= Infeksi laring berkembang cepat stridor & obstruksi
jalan nafas.
Dapat tjd pd semua usia namun terutama menyerang pada
Supraglotitis
Laringotrakeobronkitis (Infraglotitis)
13
Supraglotitis
3-6 thn
< 3 thn
Suara jernih
Serak
Disfagia
Mengiler
Berbaring
Jarang kambuh
Dapat kambuh
Perjalanan cepat
Etiologi: virus
Epiglotitis Akut
15
Penatalaksanaan Croup
Hidrasi yang adekuat
Pemberian udara dingin dan lembab (uap air
berpartikel kecil)
Antibiotik (Ingat 20 % Haemophilus Influenzae
resisten Ampicilin)
Kortikosteroid dosis tinggi
Bantuan Pernafasan bila kemunduran tetap terjadi
setelah diterapi
Pengawasan secara terus menerus
Intubasi hidung
Bila anak kolaps
respirator dan trakeotomi bila
diperlukan
Croup umumnya sembuh dlm 48-72 jam
ekstubasi
16
17
Gejala Klinis :
Tgt. stadium
Rasa kering, panas dan tertekan di daerah laring
Suara parau berlangsung berminggu-minggu, sedangkan pd
stadium lanjut dpt timbul afonia.
Hemoptisis
Nyeri waktu menelan yg hebat dibanding radang lainnya
khas
Keadaan umum buruk
Proses aktif pd pemeriksaan paru (klinis dan radiologik) std
eksudatif/pembentukan kaverne.
Diagnosis Banding :
Laringitis Luetika
Karsinoma Laring
Aktinomikosis Laring
Lupus vulgaris Laring
18
Diagnosa berdasarkan :
Anamnese
Gejala dan pemeriksaan klinis
Laboratorium
Foto Toraks
Laringoskopi direk/indirek
Pemeriksaan PA
Terapi :
Obat anti TBC primer dan sekunder
Vocal Rest
Prognosa:
Tgt pd. keadaan sosial ekonomi, sanitasi, ketekunan
berobat.
Bila diagnosis pd std. dini prognosa baik
19
B. Laringitis Luetika
Jarang ditemukan
Pada Laring Std. Tertier (pembentukan guma) mirip
keganasan.
Gambaran klinik :
Timbul ulkus bila guma pecah
Ulkus menyebabkan nyeri menjalar cepat perikondritis
Gejala:
Suara parau
Batuk Kronis
Disfagia (bila guma dekat introitus esofagus).
Diagnosa dr pem. Laringoskopik dan serologik.
Komplikasi :
Pd. penyembuhan spontan Stenosis Laring krn pbtk. Jar. parut
Terapi :
Penicillin dosis tinggi
Pengangkatan sekuester
Tracheostomi bila tjd. penyumbatan laring.
20
21
Suara parau
Terkadang disertai batuk
Pd pemeriksaan : nodul pita suara sebesar kacang hijau, warna
keputihan di 1/3 ant. atau tengah pita suara.
Bila nodul bilateral simetris
Vocale Nodule
Diagnosa :
Pemeriksaan laringoskopi direk/indirek
Terapi :
Laryngeal microsurgery (Bedah mikro Laring)
kirim ke PA
22
Keratosis Laring
23
SUMBATAN LARING
Etiologi :
Radang akut dan kronis
Benda asing
Trauma akibat kecelakaan, perkelahian, bunuh diri, senjata tajam dan
tindakan medik dengan gerakan tangan yang kasar.
Tumor ganas atau jinak
Kelumpuhan Nervus laringeus rekuren bilateral
Gejala danTanda :
Serak (disfoni)
Sesak nafas (dispnea)
Stridor ketika inspirasi
Retraksi pada supraklavikula, intercostal, dan epigastrium.
Gelisah ok air hunger
Muka pucat dan sianosis karena hipoksia
24
ok inflamasi.
Tindakan Operatif (tergantung stadium):
Std. 2 dan 3 Intubasi endotrakea (pilihan utama) dan trakeostomi.
Std. 4 krikotirotomi
25
INTUBASI ENDOTRAKEA.
ENDOTRAKEA.
Indikasi
:
Mengatasi sumbatan sal. nafas atas
Membantu ventilasi
Mempermudah pingisapan sekret dari trak. Tracheobronchial.
Mencegah aspirasi sekret yg ada di rongga mulut atau dari
lambung.
Pipa endotrakea terbuat dari PVC dgn cuff pada ujungnya dan dapat
diisi udara serta berukuran 7 - 8,5 mm utk dewasa.
Berdasarkan cara pemasukan:
Intubasi orotrakea ( melaului mulut )
Intubasi nasotrakea ( melalui hidung )
Komplikasi stenosis laring/trakea ( harus dirawat di ICU dan
tidak boleh melebihi 6 hari ).
26
TRAKEOSTOMI
Adalah tindakan membuat lubang pd ddg anterior trakea
untuk bernafas.
Pembagian letak berdasarkan lokasi stoma diatas atau
dibawah cincin trakea III.
Menurut waktu darurat (emergency) dan
elektif/berencana (lege artis).
Indikasi :
Mengatasi obstruksi laring
Mengurangi dead air space pd kerusakan paru dgn
kapasitas vital yang berkurang.
Mempernudah pengisapan sekret pd keadaan koma
Untuk memasang respirator (alat bantu nafas)
Pengambilan benda asing dari subglotik bila tidak ada
bronkoskopi.
27
28
PERASAT HEIMLICH
(HEIMLICH MANEUVER)
29
* DIFTERI
- suprasternal
- epigastrium
- sela iga
- sekitar klavikula
suara parau
sianosis
SUMBATAN LARING
RADANG
Demam
TINDAKAN SEGERA
* laringoskopi
* bebaskan jalan napas
* intubasi
intubasi/
/ trakeostomi
trakeostomi/
/
* krikotirotomi
* oksigen
Pem
Pem.. Penunjang
laringogram
CT Scan (atas
(atas indikasi
indikasi))
* NON DIFTERI
- Trakeostomi
- ADS
- Antibiotika
- Kortkosteroid
TUMOR LARING
Mikrolaringoskopi
JINAK
GANAS
KELAINAN KONGENITAL LARING
laringomalasia
trakeomalasia
lesi anatomik
kelumpuhan pita suara
anomali pembuluh darah
Intubasi
Trakeostomi
TRAUMA LARING
Eksplorasi
Trakeostomi
31
32
Insidensi
55 % anak< 4 thn insidens kematian lbh tinggi.
Bayi < 1 thn gawat nafas krn aspirasi benda asing mrpkn peny.
33
Diagnosa
Berdasarkan anamnesa adanya riwayat tersedak sesuatu.
Choking (rasa tercekik)
Endoskopik
Radiologis sbg penunjang
34
TRAUMA LARING
Etiologi menurut Ballenger :
Trauma mekanik eksternal (trauma tumpul, tajam, komplikasi
trakeostomi/krikotirotomi) dan internal (endoskopi, intubasi
endotrakea atau pemasangan NGT).
Akibat luka bakar oleh panas dan kimia (alkohol, amonia,
Natrium hipoklorit, lisol) yang terhirup.
Akibat radioterapi
Trauma otogen akibat vocal abuse
36
Patofisiologi
Edema plika ariepiglotik dan plika ventrikularis.
Mukosa faring dan laring mudah robek infeksi sekunder
Gejala Klinik :
Stridor perlahan sampai kuat.
Disfoni/afoni
Emfisema subkutan
Hemoptisis
Disfagi/odinofagi
38
Penatalaksanaan :
1. Luka Terbuka
Diagnosis gelembung udara di daerah luka ok keluar
dari trakea.
Ditujukan utk perbaikan sal nafas dan mencegah aspirasi
ke paru.
Tindakan segera : Trakeostomi dgn kanul yang memakai
balon.
Eksplorasi mencari dan mengikat pemb. Darah.
Antibiotika dan serum ATS.
Komplikasi : aspirasi darah, paralisis pita suara dan
stenosis laring.
39
Indikasi eksplorasi :
40
Istirahat suara
Humidifikasi
Kortikosteroid bila mukosa edem, hematom atau laserasi
ringan tanpa sumbatan laring.
Eksplorasi :
Insisi kulit horizontal utk reposisi tulang rawan/sendi yang
fraktur/dislokasi.
Menjahit mukosa robek dgn gelambir (flap) atau kulit
(graft).
Sbg penyanggah lumen laring stent atau mold dari
silastik, porteks atau silikon selama 4-6 mgg.
Komplikasi :
Terbentuk jar. parut dan stenosis laring.
Paralisis nervus rekuren.
Infeksi luka perikondritis.
41
TUMOR LARING
5-15 thn
Dapat regresi saat dewasa ?
Etiologi: human papiloma Virus (berhubungan dgn maternal
komisura anterior
Gejala suara serak
Laringoskopi indirect massa bertangkai, putih
kelabu/kemerahan,permukaan spt kutil
Terapi bedah mikrolaring.
Pengangkatan yg tidak bersih rekurensi
- bertangkai
- licin mengkilat
- konsistensi kenyal
- pria > wanita
- usia (20-21) 60 thn
Gejala :
Pemeriksaan :
Fibroma
Etiologi : Radang kronis
Lokasi : - Komisura anterior
CHONDROMA
Jarang dijumpai
Lokasi : kartilago krikoid, kartilago aritenoid
Tumbuh lambat
Gejala : suara serak
Terapi : bedah
Histopatologi
Karsinoma sel skuamosa : 95-98%
Adenokarsinoma : insidens 1%, sering metastae ke paru,
Klasifikasi
Glotis (80%)
Tis
: Karsinoma insitu
T1
: Tumor terbatas pada pita suara, gerakan normal
T2
: Tumor meluas ke supraglotis atau subglotis,
gerakan
pita suara normal
T3
: Tumor terbatas pada laring, fiksasi pita suara
T4
: Tumor melewati batas laring
Subglotis (5%)
Tis
: Karsinoma insitu
T1
: Tumor terbatas pada subglotis
T2
: Tumor meluas ke pita suara
T3
: Tumor terbatas pada laring, fiksasi pita suara
T4
: Tumor melewati batas laring
cm
Stadium
Stadium I
Stadium II
Stadium III
Stadium IV
: T1
N0
: T2
N0
--------------------------------: T3
N0
T1-T3
N1
: T4
N0
tiap T N2
M0
tiap T N2
M0
tiap T tiapN
M1
M0
M0
M0
M0
M0
Diagnosis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Anamnese
Pemeriksaan rutin THT
Laringoskopi direct
Radiologi : foto polos leher dan dada
Radiologi khusus : politomografi, CT Scan, MRI, PET
Pemeriksaan histopatologi dari biopsi laring, sbg diagnosa
pasti
DIAGNOSIS BANDING
1.
2.
3.
4.
5.
TBC laring
Lupus eritematosus laring
Sifilis laring
Tumor jinak laring
Penyakit kronis laring
PENGOBATAN
1.
Pembedahan
2.
Radiasi
Sitostatika
3.
- laringektomi parsial
- laringektomi total
- diseksi leher
Laringektomi Parsial
Indikasi : karsinoma stad I atau stad II
Dibedakan atas :
1.Laringektomi parsial vertikal (hemilaringektomi)
- Kordektomi
- Laringektomi parsial frontal
- Laringektomi parsial lateral
- Laringektomi frontolateral
- Laringektomi frontolarteral diperluas
2. Laringektomi parsial horizontal
- Epiglotektomi
- Laringektomi parsial supraglotik
- Laringektomi parsialsupraglotis diperluas
( laringektomi suprakrikoid)
Laringektomi Total
Adalah tindakan mengangkat seluruh struktur laring sampai
Komplikasi laringektomi
o Hematoma dan empyema
o Fistel
o Infeksi luka operasi
o Bronkopneumoni, atelektasis
o Ulkus peptikum
o Striktur
o Hipotyroidism / hipoparatyroidism
Radioterapi
Untuk tumor glotis dan supraglotis stadium I
kesembuhan 90%
(STADIUM DINI)
& II
69