PERTEMUAN VIII
ANALISA ZAT ADITIF
KELOMPOK VII:
FADLIAH SHIDDIQ R. PASUNE
NI NYOMAN PUSPA DEWI
USMIN SALEH
ATOK SAPUTRA
MAHRAN TULOLI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 JUDUL PERCOBAAN
Analisa Zat Aditif
1.2 TUJUAN PERCOABAAN
1.2.1
Mahasiswa dapat mengetahui pengertian zat aditif
1.2.2
Mahasiswa dapat mengetahui zat aditif yang
terkandung dalam bahan pangan
1.3 RINSIP PERCOBAAN
Penentuan adanya zat aditif yang terdapat pada sampel
bakso, mie, tahu, fanta, pulpy dengan menggunakan uji kualtitatif
metode nyala api, metode larutan kunyit, uji kalium permanganat
(KMnO4), uji cupri dan uji sakarin.
1.4 DASAR TEORI
Bahan Tambahan Makanan adalah bahan yang ditambahkan
dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah sedikit, yaitu
untuk memperbaiki warna,
adalah
bahan
tambahan
makanan
yang
dapat
sifat
mempengaruhi
otak
dan
perilaku
sehingga
menambah
selera
(pemanis),
menyedapkan
BAB II
METODOLOGI KERJA
2.1 ALAT DAN BAHAN
2.1.1
Alat
1. Cawan petri
10 buah
2.1.2
2. Cawan porselen
3. Korek api
4. Pipet
5. Erlenmeyer
6. Tabung reaksi
7. Sendok tanduk
8. Hotpate
9. Gelas kimia
Bahan
1. Bakso
2. Mie
3. tahu
4. Fanta
5. Pulpy
6. CuSO4
7. CaCO3
8. H2So4
9. Metanol
10. Pereaksi curcuma
11. KMnO4
12. NaOH
13. HCL
14. FeCl3
15. Kertas lakmus
7 buah
1 buah
10 buah
5 buah
12 buah
1 buah
2 buah
1 buah
5 ml
5 ml
5 ml
5 ml
5 ml
50 ml
50 ml
50 ml
50 ml
50 ml
50 ml
50 ml
50 ml
50 ml
2 buah
b.
c.
2.2.3
a.
b.
c.
2.2.4
a.
hotplate
Ditambahkan 3 ml CuSO4
Dipanaskan kembali selama 3 menit diatas hotplate
Dihomogenkan sampel tersebut
Diamati perubahan yang terjadi
b. Tabung reaksi II
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dipipet sampel mie kedalam tabung reaksi sebanyak 2 ml
BABIII
PEMBAHASAN
3.1 HASIL PENGAMATAN
Uji
Metode
Nyala Api
Sampel
Tahu
Perlakuan
Hasil
1. Tahu 2 ml
Warna putih
2. Ditambahkan 1 Tetap warna putih
Menjadi
warna
ml CaCO3
3. Dimasukkan
ungu
Warna putih
kertas lakmus
4. Ditambahkan 1
Menjadi
warna
ml H2So4
orange
5. Dimasukkan
Warna orange
kertas lakmus
6. Ditambahkan 5 Warna api merah
ml metanol
7. Dinyalakan api
kebiruan
Ket
Negatif
mengan
dung
boraks
Metode
a. Tabung reaksi I
1. Bakso 1 ml
2. Ditambahkan
Warna putih
Negatif
1 Menjadi
warna
mengan
ml
pereaksi kuning pucat
dung
curcuma
boraks
b. Tabung reaksi II
1. Mie 1 ml
Negatif
2. Ditambahkan 1 Warna kuning
warna mengan
ml
pereaksi Menjadi
dung
kuning pucat
curcuma
c. Tabung reaksi III
boraks
1. Tahu 1 ml
2. Ditambahkan 1
Negatif
ml
pereaksi Warna putih
mengan
Menjadi
warna
dung
curcuma
kuning pucat
boraks
Larutan
Kunyit
Kalium
Bakso,
Permanga
mie,
nat
dan
(KMnO4)
tahu
a. Tabung reaksi I
1. Larutan KMnO4 Warna ungu
2ml
2. Ditambahkan
bakso 2 ml
b. Tabung reaksi II
1. Larutan
KMnO4 2ml
2. Ditambahkan
Terbentuk warna
kecoklatan
Positif
mengan
dung
formalin
Warna ungu
Positif
Terbentuk warna mengan
kecoklatan
dung
mie 2 ml
formalin
c. Tabung reaksi III
Warna ungu
1. Larutan KMnO4
Terbentuk warna Positif
2ml
mengan
2. Ditambahkan
kecoklatan
tahu 2 ml
Cupri
Bakso,
mie dan
tahu
dung
formalin
a. Tabung reaksi I
1. Bakso 2 ml
Warna putih
Positif
2. Dipanaskan 5 Menjadi
warna
mengan
menit
coklat
dung
3. Ditambahkan
Tetap
warna
formalin
3 ml CuSO4
4. Dipanaskan
coklat
Menjadi
warna
10 menit
biru
b. Tabung reaksi II
Positif
1. Mie 2ml
Warna kuning
2. Dipanaskan 5 Menjadi
warna mengan
menit
coklat
3. Ditambahkan 3 Tetap
warna
dung
ml CuSO4
coklat
4. Dipanaskan 10 Menjadi
warna
formalin
menit
biru
c. Tabung reaksi III
Positif
1. Tahu 2ml
Warna putih
2. Dipanaskan 5 Menjadi
warna mengan
Sakarin
Fanta
dan
pulpy
menit
coklat
3. Ditambahkan 3 Tetap
warna
dung
ml CuSO4
coklat
4. Dipanaskan 10 Menjadi
warna
menit
biru
a. Tabung reaksi I
1. Fanta 2 ml
Warna merah
2. Ditambahkan 5 Tetap merah
ml NaOH
3. Dipanasakan
dengan
suhu
Menjadi
formalin
Negatif
mengan
coklat dung
tua
sakarin
3000C
Kuning bening
4. Ditambahkan 2
Menjadi
coklat
ml HCL
5. Ditambahkan
tua
lagi
tetes
FeCl3
b. Tabung reaksi II
1. Pulpy 2 ml
2. Ditambahkan
5 ml NaOH
3. Dipanasakan
dengan
3000C
Warna kuning
Tetap kuning
Negatif
mengan
Menjadi coklat
Menjadi orange
suhu Coklat tua
dung
sakarin
4. Ditambahkan
2 ml HCL
5. Ditambahkan
lagi
tetes
FeCl3
3.2 PEMBAHASAN
Telah dilakukan percobaan tentang uji kualitatif zat aditif
yakni dengan metode nyala api, metode larutan kunyit, uji kalium
permanganat
(KMnO4),
uji
cupri
dan
uji
sakarin.
Dengan
ditandai
dengan
perubahan
warna
menjadi
kuning
kecoklatan.
Pada tabung reaksi I. Dimasukkan 1 ml sampel bakso pada
tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 1 ml pereaksi curcuma lalu
di amati perubahan yang terjadi, pada saat diamati terjadi
perubahan warna menjadi kuning pucat. Hal ini menandakan
bahwa sampel bakso tidak mengandung boraks.
Pada tabung reaksi II. Dimasukkan sampel mie sebanyak 1
ml pada tabung reaksi. Lalu ditambahkan 1 ml pereaksi curcuma.
Hasilnya terjadi perubahan warna menjadi kuning pucat. Hal ini
menunjukkan bahwa pada sampel mie tidak mengandung boraks
Pada tabung reaksi III. Dimasukkan 1 ml sampel tahu pada
tabung reaksi. Setelah itu ditambahkan 1 ml pereaksi curcuma.
Kemudian diamati, perubahan yang terjadi yakni warna
sampel
yakni
dengan
perubahan
warna
sampel
menjadi
kecoklatan.
Pada tabung reaksi I. Dimasukkan larutan KMnO 4 sebanyak
2 ml kedalam tabung reaksi. Setelah itu, ditambahakan sampel
bakso sebanyak 2 ml. Sampel bakso berubah yakni terbentuknya
warna kecoklatan. Hal ini menunjukkan bahwa pada bakso positif
mengandung formalin.
Pada tabung reaksi II. Dimasukkan larutan KMnO4 sebanyak
2 ml kedalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan sampel mie
sebanyak 2 ml. Hasilnya sampel mie berubah yakni terbentuknya
warna kecoklatan. Hal ini menunjukkan adanya kandungan formalin
pada mie.
Pada
tabung
reaksi
III.
Dimasukkan
larutan
KMnO 4
2 ml sampel mie
itu ditambahkan
BAB IV
PENUTUP
4.2 KESIMPULAN
4.1.1
Pada
metode
nyala
api
sampel
tahu
negatif
4.1.3 Pada uji kalium permanganat (KMnO 4) sampel bakso,mie dan tahu
positif mengandung formalin yang ditandai dengan perubahan
yakni terbentuk warna kecoklatan.
4.1.4 Pada uji cupri sampel bakso, mie dan tahu positif mengandung
formalin yang ditandai dengan perubahan warna menjadi biru
4.1.5 Pada uji sakarin sampel bakso, mie dan tahu negatif mengandung
sakarin yang ditandai dengan perubahan warna menjadi coklat tua.
4.2 SARAN
Sebaiknya alat-alat yang ada dilaboratorium dilengkapi
seperti beaker gelas, sebab pada saat mahasiswa melakukan
pemanasan tidak saling berebutan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia
Pustaka Utama :Jakarta.
http://www.academia.edu/5681777/Laporan_identifikasi_pewarna_s
intetis
(Diakses, 28 Juni 2014)
2. Sandrokedodoran. 2013.
http://www.sandrokedodoran.wordpress.com/2013/02/11/pengertian
-zat-adiktif-dan-psikotropika/
(Diakses, 28 Juni 2014)
3. Aryani. 2006. Zat Adiktif. Jakarta
http://mickeybal.wordpress.com.2013/05/14/714
(Diakses, 28 Juni 2014)
4. Arisworo. Djoko. 2006. Ipa Terpadu. Grafindo media pratama.
http://www.scribd.com/doc/211449323/ANALISA-KADARFORMALIN-PADA-BAHAN-PANGAN
(Diakses, 28 2014)
5. Waggman. 1952
http://yaminanggri.com/2013/04/zat-aditif-makanan-pemucat-danpenjernih.html
(Diakses, 28 Juni 2014)
LAMPIRAN
1. Uji Nyala Api
Sampel tahu 2 ml
Ditambahkan 1 ml CaCO3
Ditambahkan 5 ml
Metanol
Ditambahkan 1 ml
H2SO4
Sampel bakso 1 ml
Ditambahkan1 ml
curcuma
b. Tabung reaksi II
c.
d.
e.
Sampel mie 1 ml
c. Tabung reaksi III
Ditambahkan1 ml
curcuma
Sampel tahu 1 ml
Ditambahkan1 ml
curcuma
Larutan KmnO4 2 ml
Ditambahkan sampel
bakso 2 ml
Hasilnya terbentuk
warna kecoklatan
(positif)
b. Tabung reaksi II
Larutan KmnO4 2 ml
Ditambahkan sampel
mie 2 ml
Hasilnya terbentuk
warna kecoklatan
(positif)
Larutan KmnO4 2 ml
Ditambahkan sampel
tahu 2 ml
Hasilnya terbentuk
warna kecoklatan
(positif)
4. Uji Cupri
a. Tabung reaksi I
Sampel bakso 2 ml
Dipanaskan selama
5 menit
Ditambahkan
CuSo4 3 ml
Dipanaskan kembali
selama 10 menit
b. Tabung reaksi II
Sampel mie 2 ml
Dipanaskan selama
5 menit
Ditambahkan
CuSo4 3ml
Dipanaskan kembali
selama 10 menit
Dipanaskan selama
5 menit
Ditambahkan
CuSo4 3 ml
Dipanaskan kembali
selama 10 menit
5. Uji Sakarin
a. Tabung reaksi I
Sampel fanta 2 ml
Ditambahkan 2 ml HCL
Dipanaskan dengan
suhu 3000C
b. Tabung reaksi II
Sampel pulpy 2 ml
Ditambahkan 2 ml HCL
Hasilnya coklat
Dipanaskan dengan
suhu 3000C
LITERATUR