Buku Panduan BPNRI 2010a
Buku Panduan BPNRI 2010a
DAFTAR ISI
NO
KETERANGAN
HALAMAN
I.
II.
III.
Pendahuluan ---------------------------------------------- 1
Organisasi ----------------------------------------------- 2
Keanggotaan BPNRI ---------------------------------------- 4
IV.
V.
VI.
Biaya --------------------------------------------------- 13
VII.
VIII.
IX.
23
X.
25
Lampiran I -----------------------------------------------------
51
Lampiran II ----------------------------------------------------
53
55
15
I. PENDAHULUAN
Ujian Nasional Radiologi adalah merupakan evaluasi ke profesian Radiologi tahap Nasional
yang bertujuan menjamin dan menyamakan mutu lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis
Radiologi (PPDSp-1 Radiologi) di Indonesia, yang pelaksanaannya dilakukan untuk semua
PPDSp-1 Radiologi yang telah menyelenggarakan seluruh program yang dipersyaratkan
kurikulum, termasuk tugas pelatihan ketrampilan dari kegiatan Akademik di masing-masing
Pusat Pendidikannya.
Ujian Nasional radiologi pertama kali ditetapkan bersamaan dengan dibentuknya Ikatan Ahli
Radiologi Indonesia (IKARI) pada Kongres Nasional Radiologi I tahun 1969 di Jakarta yang
disponsori oleh para tokoh Radiologi saat itu, Prof. dr. Sjahriar Rasad, Prof. dr. Sumartono
dan Prof. dr. Asmino. Sebagai organisasi pelaksana ujian nasional dibentuk Majelis Penguji
Ahli Radiologi Indonesia (MPARI) yang melaksanakan ujian pertamanya tahun 1970, dan
selanjutnya dilakukan tiap tahun. Pada tahun 1994 IKARI diubah menjadi Perhimpunan
Dokter Spesialis Radiologi (PDSRI), dan MPARI diubah menjadi Majelis Penguji Radiologi
Indonesia (MPRI), dan dengan meningkatnya jumlah peserta maka ujian dilaksanakan tiap
semester. Pada tahun 2000, Kongres Nasional Radiologi Indonesia di Bogor telah sepakat
membentuk Kolegium Radiologi Indonesia (KRI) Indonesian College of Radiology, yang
mendapat tugas dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan Calon Dokter Spesialis Radiologi.
Badan Penguji Nasional Radiologi (BPNRI) adalah merupakan bagian dari KRI yang
mengemban tugas pengganti MPRI yang sebelumnya ada di bawah pengelolaan Pengurus Pusat
PDSRI. Pada saat terbentuknya BPNRI maka disepakati seluruh anggota MPRI adalah
anggota BPNRI yang dikukuhkan pada Rapat Kerja Nasional I dan KRI bulan Juli 2001 di
Yogyakarta.
Badan Penguji Nasional Radiologi Indonesia disingkat BPNRI (Indonesian Nasional Board of
Radiology) adalah nama baru dari MPRI ( Majelis Penguji Radiologi Indonesia ) yang
diputuskan pada rapat Kolegium Radiologi Indonesia (KRI) di Yogyakarta bulan Juli 2001.
Selain ada peraturan-peraturan khusus, juga ada perubahan struktur dalam organisasi, yaitu
bahwa BPNRI yang sebelumnya adalah badan otonom dalam PDSRI sekarang menjadi salah
satu bidang dari Kolegium Radiologi Indonesia (KRI).
II. ORGANISASI
Kedudukan BPNRI dalam KRI dan susunan organisasi serta tugas-tugasnya telah
ditetapkan dalam organisasi dan tatalaksana KRI, yaitu :
A. Kedudukan BPNRI dalam KRI adalah merupakan Bidang I yang berfungsi
menyelenggarakan ujian Nasional dan bertanggung jawab langsung pada Ketua KRI.
B. Organisasi
1. Badan Penguji Nasional Radiologi Indonesia (BPNRI) terdiri dari:
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Anggota Penguji
2. Ketua BPNRI diplih dari dan oleh Para Anggota Penguji, dan ditetapkan oleh
Ketua Kolegium untuk masa bakti 4 tahun.
Berdasarkan hasil Kongres Nasional Radiology di Jogya 2005 ketua BPNRI
dipilih oleh ketua PDSRI
3. Pemilihan Ketua BPNRI harus sudah dilaksanakan selambat - lambatnya 1
bulan setelah terpilihnya ketua Kolegium baru.
4. Ketua BPNRI tidak boleh dirangkap oleh ketua Kolegium, ketua - ketua TIM
maupun ketua PDSRI.
5. Sekretaris BPNRI ditetapkan oleh Ketua Kolegium atas usulan Ketua BPNRI
setelah mendapat pertimbangan para anggota untuk masa bakti 4 tahun.
6. Masa bakti ketua dan sekretaris BPNRI dapat dipilih kembali, dan tidak lebih
dari dua kali masa jabatan.
7. Anggota penguji adalah anggota PDSRI yang telah memenuhi kriteria penguji,
yang telah ditetapkan oleh Kolegium atas usulan dari BPNRI.
C. BPNRI bertugas:
1. Menyusun sistem ujian Nasional Radiologi dan Tata tertib pelaksanaannya.
2. Menyelenggarakan ujian Nasional paling sedikit satu kali tiap semester.
3. Menyusun kriteria dan Tatacara Pengangkatan Calon Penguji Nasional
4. Melakukan seleksi dan mengusulkan calon penguji Nasional kepada ketua
Kolegium untuk ditetapkan pengangkatannya.
5. Melakukan evaluasi secara berkala tentang sistem dan proses pelaksanaan
ujian nasional dan menyusun revisi bila diperlukan.
2
F. Rapat BPNRI
1. Rapat
BPNRI
diselenggarakan
minimal
tahun
sekali
atau
dapat
4. Keputusan rapat.
Keputusan rapat diadakan secara mufakat.
Bila hal tersebut tidak memungkinkan, maka akan diadakan pemungutan suara
dan keputusan menganut pada suara terbanyak.
III.
KEANGGOTAAN BPNRI
Anggota BPNRI adalah mereka yang telah mempunyai kewenangan untuk menguji di Ujian
Nasional.
A. Kriteria untuk ketua BPNRI :
1. Sudah 5 tahun menjadi anggota BPNRI.
2. Terlibat aktif dalam pendidikan Radiologi.
3. Sedang atau pernah menjabat KPS atau Kabag Radiologi.
4. Menjadi anggota Perkumpulan Radiologi tingkat Internasional.
5. Dapat berasal dari semua Cabang PDSRI.
6. Bergelar Profesor atau belum.
7. Bersedia menjadi Ketua .
8. Hadir pada saat pemilihan.
Publikasi
Ilmiah
di
Tingkat
Nasional
dan
di
Tingkat
Internasional.
ii.
iii.
5. Bersifat :
a. Memiliki rasa tanggung jawab
b. Berkepribadian baik, dan memiliki sifat mendidik.
6. Menjadi penilai dalam Program Pendidikan Spesialis Radiologi minimal 2
semester (keterangan dari Ketua Departemen Radiologi dan KPS yang
terkait).
E. Pemberhentian anggota :
Anggota BPNRI gugur bila :
1.
Mengundurkan diri.
2.
Meninggal dunia.
3.
4.
Diberhentikan.
(hal ini akan diatur kemudian).
F. Pengurus pengganti :
1.
Berhalangan sementara :
a.
b.
2.
Bila Ketua yang berhalangan tetap maka perlu kebijaksanaan dari Ketua
Kolegium.
Bila sekretaris yang berhalangan tetap, maka ketua mencari pengganti
salah satu dari anggota BPNRI.
IV.
1. Calon anggota BPNRI menyampaikan kepada KPS atau Kepala Bagian / Departemen
suatu berkas yang berisi riwayat hidup serta lampiran bukti kegiatan
(daftar
b.
V.
C. Materi Ujian
Materi ujian terdiri dari :
1.
2.
Rapat :
2.1.
b.
c.
Keuangan / biaya
d.
e.
organ superfisial)
h. Diskusi soal diadakan 1 hari sebelum ujian tulis dan di hadiri oleh semua
KPS beserta ketua dan sekretaris BPNRI.
petugas komputer.
i.
Apabila
KPS
berhalangan,
dapat
dimandatkan
(tertulis)
kepada
Kualitas gambar .
ii.
iii.
iv.
Penilaian berdasarkan :
1.
b.
c.
d.
2.
3.
4 Point (a.b.c.d.)
nilai 65.
b. 3 Point (a, b, c)
nilai 55.
c.
nilai 45.
d. Deskripsi 1 Point ( a)
nilai 35.
e.
nilai 80.
f.
nilai 100.
nilai 20.
nilai 10.
nilai 90.
6. Untuk soal yang hanya menanyakan deskripsi dan diagnosis, maka penilaiannya
adalah sebagai berikut :
Deskripsi benar
nilai 75.
nilai 100.
2.
3.
Bobot Radiodiagnostik :
Ujian Radiologi terdiri dari ujian Radiodiagnostik dengan bobot ujian 75 % dan
ujian radioterapi dengan bobot 25 %.
Untuk Ujian Radiodiagnostik di jabarkan dalam :
10
1.Ujian tulis
= 50%
Terdiri atas essay bobotnya : 60% dan fast reading bobotnya 40%.
4.
5.
2.
Kelompok penguji bahasa Inggris terdiri dari 1 orang penguji luar negeri
dengan didampingi seorang staf sebagai penerjemah.
3.
11
blurring).
b.
hari
A).
pengetahuan,
analisis dan
cara mengdeskripsikan.
B). Lingkup diskusi (pertanyaan) diharapkan mencakup antara lain ;
II.
a.
Pengetahuan klinik.
b.
c.
d.
I.
Peserta ujian di uji oleh 1 kelompok penguji radioterapi yang terdiri dari 2
orang penguji.
2.
3.
J. Penilaian Kelulusan
a)
12
Note : Hasil Rapat BPNRI di Jakarta tanggal 17 Juli 2003, menetapkan Fisika
Radiasi adalah merupakan persyaratan untuk mengikuti Pendidikan Spesialis
Radiologi dan bukan merupakan kriteria lulus ujian.
b.
Kelulusan di proses melalui rapat yudicium yang dipimpin oleh pengurus BPNRI
dengan mengundang semua penguji dan para KPS serta anggota BPNRI .
Hasil rapat yudicium adalah keputusan bersama .
c.
Pengumuman
kelulusan
diselenggarakan
dalam
suatu
upacara
dengan
K. Ijasah.
Ijasah di tanda-tangani oleh Ketua Kolegium dan Ketua BPNRI.
Sertifikat Kompetensi ditanda tangani ketua Kolegium dan diberikan bersama
ijazah kelulusan BPNRI.
Di halaman belakang sertifikat kompetensi tertera penjelasan
VI. BIAYA
1.
2.
Bagi penguji diberi fasilitas/transportasi antar kota (dalam Jawa dan Luar Jawa
dengan Pesawat Terbang, dan dengan alat transportasi lain bila tidak tersedia).
3.
Untuk penguji dari Luar Jawa masing-masing sentra pendidikan mengirim penguji
maximal 1 (satu) orang. Untuk tambahan penguji dari Luar Jawa (lebih dari satu)
maka biaya transportasi dan akomodasi dihitung sebagai transportasi di dalam
Jawa.
4.
5.
Penguji mendapatkan honor menguji dengan dana yang disesuaikan dengan keadaan
keuangan saat itu.
13
6.
Biaya penyelenggarakan BPNRI berpedoman pada sistem jumlah kegiatan dan akan
ditanggung bersama oleh para peserta ujian.
7.
8.
Bila ada kekurangan biaya di tanggung bersama oleh BPNRI, Kolegium, PDSRI
Pusat, PDSRI Cabang dan Program Studi.
14
No.
Nama Penguji
DX
TX
Jakarta
Jakarta
Makassar
Jakarta
Semarang
Surabaya
Bandung
Jogjakarta
Jakarta
13 14
Jan '06
7 - 8
Juli '06
5 6
Jan07
22-23
12-13
13-14
28-29
19-20
Jun 07
Nov 07
Jun'08
Nov'08
Jun '09
13-14
Nov '09
10
11
12
13
14
15
7
X
SURABAYA
Neuro
DX
---
Urogenital, Angiografi
& Intervensional
DX
---
Radioterapi
---
TX
-----
Gastro + Thorax
DX
---
Anak + Neurologi
DX
---
Neurologi
DX
---
Tulang + Neurologi
DX
---
Radioterapi
---
TX
DX
---
10
Emergency
DX
---
11
II
---
TX
---
TX
---
TX
Anak + Thorax
DX
---
Anak + Thorax
---
TX
1
2
3
4
X
X
X
X
X
X
X
X
X
15
DX
---
---
TX
DX
---
Sist. Muskuloskeletal,
Anak & Neuro
DX
---
Organ Superfisial,
Neuroradiologi &
Intervensional
DX
---
10
DX
---
12
Tr. Urogenital
DX
---
Radioterapi
---
TX
Tr. Respiratorius
Konvensional &
Kardiovaskuler & Sist.
Muskuloskeletal
DX
---
15
Intervensional &
Gastro
DX
---
16
DX
---
17
Pediatrik, Tr.
Respiratorius
Konvensional &
Kardiovaskuler
DX
---
13
14
Tulang
X
X
16
18
Neuroradiologi &
Intervensional
DX
---
19
DX
---
20
DX
---
21
DX
---
22
Radioterapi
---
TX
23
Radioterapi
---
TX
24
DX
---
25
IV & Neurologi
DX
---
26
Muskuloskeletal & KN
DX
---
27
IV & Neurologi
DX
---
III
BANDUNG
DX
---
DX
---
---
TX
Gastro +
Neuroradiologi
DX
---
Pediatrik
DX
---
---
TX
DX
---
3
4
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
17
IV
YOGYAKARTA
Neuroradiologi,
Pediatrik & Tr.
Respiratorius
DX
---
Radioterapi
---
TX
DX
---
3
4
dr. H. Bagaswoto
Poedjomartono,
SpRad,SpKN,MKes
DX
---
Neuroradiologi &
Kardiovaskuler
DX
--
SEMARANG
Chest-Neuroradiologi &
GI
DX
---
Uroradiologi , Chest,
Intervensi & GI
DX
---
USG - Neuroradiologi
G.I - TUR
DX
---
DX
---
Anak
Dx
---
VI
DENPASAR
DX
---
DX
---
1
VII
1
Gastroenterohepatologi
& Intervensional
X
X
X
X
MAKASAR
Prof. dr. H. M. Arief Gella,
SpRad.
18
DX
---
Muskuloskeletal &
Neuroradiologi
DX
--
DX
--
VIII
1
X
X
SOLO
Prof. dr. R. Soetjipto, SpRad
IX
DX
MEDAN
DX
---
DX
---
DX
---
MALANG
DX
---
19
Anggota Penguji
Surabaya
Jakarta
Bandung
Semarang
Yogyakarta
Denpasar
Makasar
Solo
Medan
Malang
TOTAL
DX
TX
Jumlah
8
20
5
5
4
1
4
1
3
1
52
3
7
2
0
1
0
0
0
0
0
13
11
27
7
5
5
1
3
1
3
1
65
20
No
Nama Penguji
1
DX
TX
JAKARTA
DX
---
DX
---
DX
---
DX
---
---
TX
II
BANDUNG
DX
---
DX
---
DX
---
DX
---
III
1
MAKASAR
dr. Prof. dr. Misbahuddin A, SpRad
DX
---
IV
1
SOLO
dr. Soeroyo, SpRad
DX
--21
No
1
DX
0
TX
0
JUMLAH
0
2
3
JAKARTA
BANDUNG
4
4
1
0
5
4
4
5
YOGYAKARTA
SEMARANG
0
0
0
0
0
0
6
7
DENPASAR
MAKASAR
0
1
0
0
0
1
1
0
10
0
0
1
1
0
11
8
9
SOLO
MEDAN
TOTAL
22
No.
Nama Penguji
I
1
2
3
4
II
1
2
3
4
5
6
7
8
9
III
1
2
3
SURABAYA
Prof. dr. Asmino, SpRad.
DR. dr. Setiono Diran, SpRad
dr. H.R. Haryogya Sandi, SpRad.
Prof. dr. HM Subagyo Singgih SpRad
JAKARTA
Prof. dr. Sjahriar Rasad, SpRad.
Prof. dr. Gani Iljas, SpRad.
dr. Subur Budiman, SpRad.
Prof. dr. Sudarmo P., SpRad.
dr. Rubiono Kertapati, SpRad.
dr. Sri Tinon Roesman, Sp.Rad
dr. R. M. Soesilo, Sp.Rad
dr.Sumartin Sudarmo, Sp Rad
dr. M Ilyas SpRad
BANDUNG
Prof. dr. Soemartono, SpRad.
dr. Surjadi, SpRad.
dr. Sindhutrisno, Sp Rad
IV
1
2
DX
TX
DX ----- TX
--- TX
DX -DX
DX
DX
DX
--DX
----DX
--------TX
--TX
TX
---
DX
DX
---
----TX
SEMARANG
dr. Drajat, SpRad.
dr.Soendjoto, Sp Rad
DX
---
--TX
V
1
MAKASSAR
Prof. Dr. dr. Bachtiar Razak, SpRad
DX
---
VI
1
PADANG
Prof. dr. Darwin Arsjad, SpRad
DX
---
V
1
YOGYAKARTA
dr. Suroyo, Sp Rad
DX
---
23
VI
1
VII
1
SOLO
dr. Soeroyo, Sp Rad
DENPASAR
DR. I Nyoman Sudira SpRad
DX
---
DX
---
NO.
DX
TX
1
2
3
4
5
6
7
8
9
SURABAYA
JAKARTA
BANDUNG
SEMARANG
MAKASSAR
PADANG
YOGYAKARTA
SOLO
DENPASAR
TOTAL
2
6
2
1
1
1
1
1
1
16
2
3
1
1
0
0
0
0
0
7
24
X. DAFTAR LULUSAN
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
TAHUN
1955
1956
1959
1960
1962
1963
1964
1965
1966
1967
1968
1969
1970
NAMA
Prof. Dr. Sjahriar Rasad (alm)
Prof. Dr. Asmino (Alm)
Prof. Dr. Gani Ilyas (alm)
Dr. Rubiono Kertopati (alm)
Dr. Erri Widjaja
Dr. Tan Tjin Joe
Dr. Lim Tok Jin (alm)
Prof. Dr. Soekonto Kartoleksono
Dr. Sunaryo Sutedja (alm)
Dr. Soekonto
Dr. Drajat (alm)
Prof. Dr. Sumartono (alm)
Prof. Dr. Sudarmo Purwohudoyo (alm)
Dr. S. Kesuma Tanpati
Dr. Tan Tjin Hong (alm)
Dr. Annie Toebe
Prof. Dr. Nurlela Budjang
Prof. Dr. Darwin Arsjad (alm)
Dr. H.D. Rahardja
Dr. Soeroyo
Dr. Ny. Sumartin Sudarmo
Dr. Martine Rusli (alm)
Prof. Dr. Soetjipto
Dr. P. Kusumo S.G.
Dr. Iwan Ekayuda
Dr. Sri Tinon Roesman
Dr. R. M. Soesilo (alm)
Dr. Adolf Kurniadi
DR. Dr.Setiono Diran (alm)
Dr. Agus Sutanto
Dr. Suryadi (alm)
Prof. Dr. M.Djakaria
25
ASAL
FKUI Inggris
FKUI U.S.A
FKUI U.S.A.
G.H.S
Rotterdamseh Holland
Canada
FKUI/Canada
FKUI/GHS
FKUI/GHS
FKUI/GHS
FKUI/GHS
FKUI/Canada
FKUI/Canada
FKUI /Japan
FKUI/Michigan
FKUI/Toronto
FKUI/Canada
FKUI/London
FKUGM/Brazil
FKUI/Belanda
FK UGM
FK UGM
FKUI/Inggris
FKUI/Nederland
FKUI
FKUI
FK Unair/USA
FKUI
FKUI
FKUI/Holland
33.
34.
FK Unair
FKUnair/Canada
1971
1972
1973
1974
1975
26
FKUI
FKUI
FK Unair/London
FK Unair/Canada
FKUI/Jerman
FKUI/Jerman
FKUI/Japan
FK UGM/Roterdam
FKUI/Amsterdam
FKUI
FKUI
FK Unair/Leiden
FKUI/Jerman
FKUI/Jerman
FKUI/Jerman
FKUI/Jerman
FKUI/Holland
FKUI/Australia
FKUI
FKUI
FK UGM
FKUI-Jerman
FKUI
FKUI/Belgia
FK USU
FK UNDIP
FK UNPAD-Tokyo
FK Unair/Inggris
FKUI
FK Unpad
FKUI/Jerman
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
1976
1977
1978
1979
1980
27
FK UGM
FKUI
FK Unair/Jerman
FK Unhas
FK UGM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
1981
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
DI JAKARTA
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
1982
1983
Dr. A. Rasjid
Dr. Arief Gella
Dr. Sunantoro
Dr. Hendryo
Dr. Maskum
Dr. Bambang Soeprijanto
Dr. Asmah Yusuf
Dr. Nurdin
Dr. Hatta Sjahrum
Dr. Soeroso
Dr. Sugeng Suprijono
Dr. Hidayat Suparma
Dr. A.A.M. Wakkary
Dr. B. Sihotang
Dr. Joke Sumiatno
Dr. Arzie Wahad (alm)
Dr. F. Lyadi
Prof. DR. Dr. Bachtiar Razak (alm)
Dr. Mimiek Alimiyah Trihendrokesowo
Dr. Farida Dahlan
28
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
1984
1985
1986
29
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
Di SURABAYA
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
1987
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
Di JAKARTA ke-19
207.
208.
209.
210.
1988
131.
132.
133.
134.
30
211.
212.
213.
214.
215.
216.
217.
218.
219.
220.
221.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
1989
31
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
246.
247.
248.
249.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
250.
251.
252.
253.
254.
255.
Hendro Siswanggono
Erwin Tawan
Maria Liem Nie
Setyawan Adrianto
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
1990
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
1991
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
32
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
279.
280.
204.
205.
206.
207.
208.
209.
210.
211.
212.
213.
214.
215.
216.
217.
218.
219.
220.
221.
222.
1992
223.
224.
225.
226.
227.
228.
229.
230.
231.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Suhermi Ismail
Suminarti S.
Retno Dwi Astuti
Rita Wirduna
Priatna
Cherie L. Rumantir
232.
233.
234.
235.
236.
237.
33
313.
314.
315.
316.
317.
318.
319.
320.
321.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
244.
245.
246.
1993
Dr. Iswahyudi
Dr. Hariyadi
Dr. Elvie Loho
Dr. Rien Yuniantari
Dr. Kardinah
Dr. Hedy Soeparni
Dr. Masjhur
Dr. Sri Mutya S.
Dr. Supriyadi
Dr. Makmuri Adnan
Dr. Moch. Iljas
247.
248.
249.
250.
251.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
261.
262.
263.
264.
265.
266.
267.
268.
269.
270.
1994
271.
34
347.
348.
349.
350.
351.
352.
353.
354.
355.
356.
272.
273.
274.
275.
276.
277.
278.
279.
280.
281.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dendy Muhono
Sardjono Utomo
Narno Budianto
Budi Laraswati
Sawitri Darmiati
Rina Anggraeni Fadjar
Lely Hadiati
Hardjono Poerwanto
Irma Hasan
Bachtiar Murtala
Nina Irene Siti Hadidjah Supit
Herman W. Hadiprodjo
Ido Subanga
282.
283.
284.
285.
286.
287.
288.
289.
290.
291.
292.
293.
294.
1995
35
295.
296.
297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.
304.
305.
306.
382.
383.
384.
385.
386.
Dr. Poedjihari
Dr. Maisie M.E. Johan
Dr. Afrida Bujang
Dr. Sutarjanu Darmoredjo
Dr. A. T. W. Westi
307.
308.
309.
310.
311.
1996
36
312.
313.
314.
315.
316.
317.
318.
319.
320.
321.
322.
323.
324.
325.
326.
327.
328.
329.
330.
331.
332.
333.
334.
335.
336.
337.
338.
339.
340.
341.
417.
418.
419.
420.
421.
Dr. Boyanto
Dr. Prijambodo
Dr. Alam Hasinoan Siregar
Dr. Franciscus Xaverius Siswahyudi
Dr. Nurhadiah Kharie
342.
343.
344.
345.
346.
1997
347.
348.
349.
350.
351.
352.
353.
354.
355.
356.
357.
358.
359.
360.
361.
362.
363.
364.
365.
366.
367.
368.
369.
370.
371.
372.
373.
374.
1998
Dr. Supardi
375.
37
451.
452.
453.
454.
455.
456.
457.
458.
459.
460.
461.
462.
463.
464.
465.
466.
467.
468.
469.
376.
377.
378.
379.
380.
381.
382.
383.
384.
385.
386.
387.
388.
389.
390.
391.
392.
393.
394.
395.
396.
397.
398.
399.
400.
401.
402.
403.
404.
405.
406.
407.
1999
38
408.
409.
485.
486.
487.
488.
489.
490.
491.
492.
493.
494.
495.
496.
497.
498.
499.
500.
410.
411.
412.
413.
414.
415.
416.
417.
418.
419.
420.
421.
422.
423.
424.
425.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
426.
427.
428.
429.
430.
431.
432.
433.
434.
435.
2000
39
436.
437.
438.
439.
440.
441.
442.
443.
444.
520.
521.
522.
523.
524.
525.
526.
527.
528.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Dr.
Januar Sudarmono
Yanuel Azis
Tjokorda Istri Sri D.S.
M. Abduh
Bobby Fred Paat
R. Ferry Lasemawati
Sri Kartini
Netty Delvitra Lubis
Rahmad Mulyadi
445.
446.
447.
448.
449.
450.
451.
452.
453.
2000
454.
455.
456.
457.
458.
459.
460.
461.
462.
463.
464.
465.
466.
467.
468.
469.
470.
471.
472.
473.
474.
2001
475.
476.
477.
478.
554.
555.
556.
557.
558.
559.
560.
561.
562.
563.
564.
565.
566.
479.
480.
481.
482.
483.
484.
485.
486.
487.
488.
489.
490.
491.
Di Yogyakarta Ke 43 ( Juli )
567.
568.
569.
570.
571.
572.
573.
574.
575.
576.
577.
578.
579.
580.
581.
582.
583.
584.
585.
586.
587.
588.
Dr. Suhadi
Dr. Rr. Ira Yuniati
Dr. Dias Ratnani
Dr. Frederick Hamonangan Manalu
Dr. Dwita Handayani Liestyawati
Dr. Dyah Retno Mumpuni
Dr. Heru Priyo Husodo
Dr. Ida Ayu Nari Swari
Dr. Niken Dwirini Wahyuningsih
Dr. Rudy Pradana
Dr. Nunu Heryana Endun
Dr. Robert Sinurat
Dr. Urip Santoso
Dr. Sri Retno Dwidanarti
Dr. Aviyanti Djurzan
Dr. Mohammad Dana
Dr. Leonardo Rudy S.
Dr. Rudi Pardi
Dr. Indu Setiarini
Dr. Junita Intan Lelawaty Siahaan
Dr. Denny Pragnoritrit
Dr. Rokhmat Widiatma
492.
493.
494.
495.
496.
497.
498.
499.
500.
501.
502.
503.
504.
505.
506.
507.
508.
509.
510.
511.
512.
513.
589.
590.
591.
592.
593.
594.
595.
596.
597.
598.
599.
600.
601.
2002
514.
515.
516.
517.
518.
519.
520.
521.
522.
523.
524.
525.
526.
527.
528.
529.
530.
531.
532.
533.
534.
535.
536.
537.
538.
2003
42
539.
540.
541.
542.
543.
544.
545.
546.
547.
623.
624.
625.
626.
Dr. A. Darwis
Dr. Riantono Agung Sutomo
Dr. Debie Elisabeth Emma Poluan
Dr. Justin Ginting
548.
549.
550.
551.
2003
Dr. La Hau
Dr. Maulana Saggaf Mustafa
Dr. Sri Muliati
Dr. Andi Fadiba Angriany Nurdin
Dr. Lily Rufina Ridwan
Dr. Christina Hari Nawangsih Prihharsanti
Dr. Novi Noferdina Armaini
Dr. Wiryanto
Dr. Fajar Winarto
Dr. Ita Rosita
Dr. Elsye Ruth Frida Thene
Dr. Renita Zein
Dr. Herlina Uinarni
Dr. Edwin Mudiatna Hilman
Dr. Budhiarso
Dr. Armen Homonangan Rangkuti
Dr. Pherena Amalia Rohani
Dr. Suherlan
Dr. Agus Mulyanto
Dr. Nico Hariono Limanto
552.
553.
554.
555.
556.
557.
558.
559.
560.
561.
562.
563.
564.
565.
566.
567.
568.
569.
570.
571.
2004
43
572.
573.
574.
575.
576.
577.
578.
579.
580.
581.
582.
658.
659.
660.
661.
662.
663.
664.
665.
666.
667.
668.
669.
670.
671.
672.
673.
674.
675.
676.
677.
583.
584.
585.
586.
587.
588.
589.
590.
591.
592.
593.
594.
595.
596.
597.
598.
599.
600.
601.
602.
2005
603.
604.
605.
606.
607.
608.
609.
610.
611.
612.
613.
689.
690.
614.
615.
44
691.
692.
693.
694.
695.
696.
697.
698.
699.
700.
701.
702.
703.
704.
705.
706.
707.
708.
709.
710.
616.
617.
618.
619.
620.
621.
622.
Olgavivera B
Suzanna Limoa
Nita Marettina
Oktina Rachmani
Hendrik M. Manuputty
Ni Nyoman Margiani
Ronny Lirungan
Cindy Sadiin
Eprijanto Tri Darmadi
Ronald S. P. Simorangkir
Hadi Gunawan
Paulus Supriono
Musla Ningsih
623.
624.
625.
626.
627.
628.
629.
630.
631.
632.
633.
634.
635.
722.
723.
636
637
638
639
640
641
642
643
644
645
646
45
647
648
724.
725.
726.
727.
728.
729.
730.
731.
732.
733.
734.
735.
736.
737.
738.
739.
740.
741.
742.
2007
743.
744.
745.
746.
747.
748.
749.
750.
751.
752.
753.
754.
755.
756.
757.
758.
2007
46
649
650
651
652
653
654
655
656
657
658
659
660
661
662
663
664
665
666
667
668
669
670
671
672
673
674
675
676
677
678
679
680
681
682
759.
760.
761.
762.
763.
764.
765.
766.
767.
768.
769.
770.
771.
772.
773.
774.
775.
776.
2008
777.
778.
779.
780.
781.
782.
783.
784.
785.
786.
787.
788.
789.
790.
791.
792.
793.
794.
759
760
761
762
763
764
765
766
767
768
769
770
771
772
773
774
775
794
795
796
797
798
799
800
801
802
803
804
805
806
807
808
809
810
811
47
795.
796.
797.
798.
799.
800.
801.
802.
803.
804.
805.
806.
807.
808.
809.
810.
811.
812.
813.
814.
815.
816.
817.
818.
819.
820.
821.
822.
823.
824.
825.
826.
827.
828.
829.
830.
812
813
814
815
816
817
818
819
820
821
822
48
823
824
825
826
827
828
829
830
831
832
833
834
835
836
837
838
839
840
841
842
843
844
845
846
823
831.
832.
833.
2009
834.
835.
836.
837.
838.
839.
840.
841.
842.
843.
844.
845.
846.
847.
848.
849.
850.
851.
852.
853.
854.
855.
856.
857.
858.
859.
860.
861.
862.
824
825
826
49
847
848
849
850
851
852
853
854
855
856
857
858
859
860
861
862
863
864
865
866
867
868
869
870
871
872
873
874
875
Ketua BPNRI,
Sekertaris BPNRI,
50
Lampiran I
PENGUJI
1. BPNRI menetapkan jumlah penguji berdasarkan jumlah peserta ujian.
2. BPNRI mengirimkan surat ke KPS untuk usulan penguji.
3. BPNRI mengirimkan surat permintaan kesediaan menguji kepada KPS
yang terdiri atas : KPS, penguji sesuai usulan KPS dan langsung ke
penguji yang bersangkutan bila penguji sudah tidak terkait dengan sentra
pendidikan.
4. BPNRI menentukan penguji sesuai dengan surat kesediaan yang telah
ditandatangani dan dikirim penguji ke BPNRI.
III.
PENYELENGGARAAN
1. BPNRI meminta kesediaan Institusi pendidikan sesuai dengan hasil rapat
BPNRI pada ujian BPNRI sebelumnya.
2. BPNRI menyampaikan ke panitia lokal mengenai : waktu ujian, jumlah
peserta ujian, jenis ujian (tulis komputer dan lisan), kebutuhan untuk
pelaksanaan ujian dan jadwal rapat pra ujian BPNRI, ujian dan yudicium
3. BPNRI meminta masukan panitia lokal mengenai : anggaran persiapan
dan pelaksanaan ujian, rincian lokasi ujian (tulis komputer dan lisan),
susunan panitia untuk dikeluarkan SK oleh Kolegium.
4. BPNRI mengajukan data penguji ke Kolegium untuk mengeluarkan SK
penguji
IV.
MATERI UJIAN
1. BPNRI meminta kepada setiap KPS sentra pendidikan untuk menyiapkan
15 soal ujian fast reading dan 10 soal essay dalam CD atau USB untuk
dibahas 1 hari sebelum ujian tulis .
51
TAHAP PELAKSANAAN
HARI H MINUS 1
1. Ketua dan atau sekretaris BPNRI serta team IT (diharuskan tiap pusat pendidikan
mempunyaai tenaga IT yang dilatih oleh tim BPNRI boleh staf dan karyawan
biasa .)datang ke lokasi persiapan ujian dan lokasi ujian.
2. Rapat penentuan soal ujian yang akan dikeluarkan yang dihadiri oleh KPS dari
semua sentra pendidikan. Jumlah soal yang akan dikeluarkan : 10 soal fast
reading dan 6 soal essay dari setiap sentra pendidikan (6 sentra)
3. Mengundi nomor password untuk peserta ujian dapat dilakukan juga saat uji coba
untuk memudahkan pendataan.
H1 UJIAN TULIS DIAGNOSTIK
1. Pengarahan peserta ujian oleh Ketua BPNRI
2. Ujian dilaksanakan, peserta duduk di tempat sesuai nomor undian.
3. Tidak diijinkan menyalakan handphone di dalam ruang ujian karena dapat
mengganggu layar monitor (untuk staf dan peserta)
4. Waktu ujian lisan 20 menit/peserta ujian
5. Malam hari : rapat pra ujian BPNRI
H2 UJIAN LISAN RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
1. Pengarahan peserta oleh ketua BPNRI
2. Undian peserta ujian untuk menentukan urutan dan kelompok ujian.
3. Ujian dilaksanakan sesuai jadwal.
4. Pengumuman kelulusan serta penyerahan tanda kelulusan
Sisa uang ujian tetap disimpan oleh Bendahara PDSRI Pusat untuk kebutuhan
perlengkapan ujian atau perbaikan program evaluasi.
52
Lampiran II
PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PANITIA LOKAL UJIAN BPNRI
I.
Hari H 1-5
Uji coba komputer kepada seluruh peserta ujian, minimal 1 kali
Dilakukan undian peserta untuk memudahkan pendataan.
II.
Hari H 1
1. Tim IT memeriksa jaringan komputer yang akan digunakan ujian tulis
komputer termasuk printer.
2. Tim IT menyiapkan undian untuk nomor password ujian.
3. Melaksanakan uji coba ujian tulis dengan menggunakan komputer, dapat
dilakukan sebelum hari H-1.
4. Menyiapkan meja di depan pintu masuk ruang ujian komputer untuk
meletakkan absensi dan undian tempat duduk.
5. Menyiapkan 6 map sesuai sentra pendidikan untuk hasil ujian essay
6. Menyiapkan map sesuai jumlah dan nama penguji dan KPS untuk rapat
malam H1
Isi map penguji :
- Jadwal acara
- sejumlah lembar penilaian ujian lisan ( diagnostik, bahasa
Inggris dan radioterapi) sesuai jumlah peserta ujian, data
peserta, tempat tanda tangan penguji
- 2 lembar folio kosong
Isi map KPS :
- Jadwal acara
- Lembar penilaian ujian essay
- sejumlah lembar penilaian ujian lisan sesuai dengan jumlah
peserta ujian , data peserta hanya berupa nomer password
peserta, tempat tanda tangan penguji
- 2 lembar folio kosong
7. Menyiapkan map sesuai jumlah peserta ujian untuk menyimpan sertifikat
kelulusan dengan nama sudah tertera di depan map.
8. Menyiapkan ruang ujian lisan untuk radiodiagnostik 1 meja, 1 light box, 2
kursi penguji dan 1 kursi peserta ujian, untuk radioterapi 1 meja, 2 kursi
penguji dan 1 kursi peserta ujian.
9. Menyiapkan ruang istirahat/isolasi untuk ujian tulis.
10. Memasang nama-nama penguji di pintu ruang ujian lisan
III.
H1
1. Menyiapkan ruangan dan perangkat shalat : sajadah, sandal, tempat wudhu
IV.
H2
1. Menyiapkan timer dan pengeras suara untuk ujian lisan serta petugasnya
53
CATATAN :
Lembar penilaian disediakan oleh sekretariat BPNRI
54
Lampiran III
KRITERIA KELULUSAN :
Persyaratan lulus :
1. Nilai batas lulus 70
2. Peserta boleh mengikuti ujian maksimal 2 x, bila tidak berhasil dinyatakan gagal
dan tidak diijinkan mengikuti ujian lagi.
Penghargaan kelulusan:
1. Cum laude:
90 - 100
2. Penghargaan: 80 89
Bila telah menggunakan pembobotan :
1. Cum laude : 3A 1B
2. Penghargaan : 2A 2B
Bobot nilai :
55