Anda di halaman 1dari 26

PBL B 06

KETUA

MEDIANI NURDIANTY SARI (1102012160)

SEKRETARIS

REDHAFINI AZIZAH

(1102012233)

ANGGOTA

MENTARI AMIR

(1102012161)

NURIN PASCARINI JUSAIM (1102012205)


NURUNNISA ISNY

(1102012208)

QATRIN NADA RAMADHANI (1102012219)


SELLY SPADYANI

(1102012266)

YOGIE NAHARA SAPUTRA

(1102011297)

SKENARIO 1
Kesehatan Ibu, Anak dan Remaja
Wanita umur 16 tahun, datang ke puskesmas diantar oleh teman lelakinya dengan pendarahan
segar dan banyak lewat jalan lahir sejak 1 hari yang lalu. Menurut temannya, wanita tersebut
merupakan kekasihnya yang sedang mengandung, mereka telah berhubungan dekat sejak kelas 2 SMP.
Sebelumnya pasien pergi ke dukun untuk menggugurkan kandungan, diajak oleh tetangganya
yang pernah menggugurkan kandungan karena anaknya yang sudah terlalu banyak dan masih kecilkecil, pasien juga ada riwayat minum obat peluruh haid atau obat penggugur kandungan, namun
sayang keadaan pasien sudah tidak dapat ditolong lagi saat tiba di puskesmas.
Dokter puskesmas mengatakan pasien memiliki risiko tinggi kehamilan dan terlambat dibawa ke
puskesmas, sehingga terlambat juga dilakukan penanganan. Kondisi seperti ini ikut berkontribusi
terhadap tingginya AKB (Angka Kematian Bayi)/IMR (Infant Mortality Rate) akibat kehamilan dan
persalinan di Indonesia. Berdasarkan data SDKI 2007, AKI Indonesia 228/100.000 kelahiran hidup.
Dengan kejadian tersebut, kemudian puskesmas melakukan pencatatan untuk audit kematian
maternal perinatal terhadap pasien tersebut.
Dalam pandangan Islam, hubungan suami istri di luar pernikahan dan menggugurkan kandungan
tidak dibenarkan dalam agama.

SASARAN BELAJAR
LO. I Memahami dan Menjelaskan Perilaku Beresiko &
Perilaku Kesehatan di Masa Pubertas
LO. II Memahami dan Menjelaskan Resiko Tinggi Kehamilan
LO. III Memahami dan Menjelaskan Kehamilan Pada Remaja &
Kehamilan Yang Tidak Diinginkan
LO. IV Memahami dan Menjelaskan Audit Maternal Perinatal
Dikaitkan Dengan AKI
LO. V Memahami dan Menjelaskan Aborsi & Kehamilan Di
Luar Nikah Menurut Pandangan Islam

LO. I Memahami dan Menjelaskan Perilaku Beresiko &


Perilaku Kesehatan di Masa Pubertas

Remaja dimengerti sebagai individu yang berada pada masa peralihan dari
masa kanak ke masa dewasa. Peralihan ini disebut sebagai fase pematangan
(pubertas), yang ditandai dengan perubahan fisis, psikis, dan pematangan
fungsi seksual.

Pengertian Perilaku Beresiko


Perilaku yang dapat membahayakan aspek-aspek psikososial
sehingga remaja sulit berhasil dalam melalui masa
perkembangannya. Perilaku berisiko dilakukan remaja
dengan tujuan tertentu yaitu untuk dapat memenuhi
perkembangan psikologisnya. Contoh : Merokok, penggunaan
narkoba agar diterima teman sebayanya, bukti kemandirian
dari orang tua.

Perilaku kesehatan

Adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan


sakit dan penyakit, sisten pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan,
yang mencangkup :
1. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit
Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan
Perilaku pencegahan penyakit
Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan
Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan setelah sembuh dari
penyakit
2. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan
3. Perilaku terhadap makanan
4. Perilaku terhadap lingkungan sehat.

Masalah kesehatan reproduksi remaja:

1. Perkosaan
2. Free sex
3. Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)
4. Aborsi

LO. II Memahami dan Menjelaskan Resiko


Tinggi Kehamilan

Faktor risiko kehamilan adalah sebuah keadaan dimana seorang


wanita hamil di perkirakan akan mengalami gangguan yang akan
menganggu kehamilannya dan berdampak pada wanita hamil tersebut
ataupun bayi yang sedang di kandungnya.

Kehamilan resiko rendah : Ibu hamil dengan kondisi kesehatan dalam


keadaan baik dan tidak memiliki faktor-faktor risiko berdasarkan
klasifikasi risiko sedang dan risiko tinggi, baik dirinya maupun janin
yang dikandungnya.

Kehamilan resiko sedang : Ibu hamil yang memiliki satu atau lebih dari
satu faktor risiko tingkat sedang

Kehamilan resiko tinggi : Ibu hamil yang memiliki satu atau lebih dari
satu faktor-faktor risiko tinggi

Faktor Penyebab Risiko Tinggi Kehamilan


Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, 80 % karena komplikasi obstetri
dan 20 % oleh sebab lainnya. Sedangkan penyebab tidak langsung adalah 3
Terlambat dan 4 Terlalu.

3 faktor terlambat

4 faktor terlalu

Terlambat dalam mengambil


keputusan

Terlalu muda saat melahirkan


(< 20 tahun)

Terlambat sampai ke tempat


rujukan

Terlalu tua saat melahirkan (>


35 tahun)

Terlambat dalam mendapat


pelayanan di fasilitas kesehatan

Terlalu banyak anak (> 4 anak)

Terlalu dekat jarak melahirkan


(< 2 tahun)

Faktor-Faktor Resiko pada Kehamilan

Menurut Azrul Azwar (2008) faktor-faktor resiko pada ibu hamil meliputi:
1.

Umur

Terlalu muda yaitu < 20 tahun.

Terlalu tua yaitu > 35 tahun

2.

Paritas lebih dari 3

3.

Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan terlalu dekat

4.

Tinggi badan < 145 cm

5.

Lingkar Lengan Atas < 23,5 cm

6. Riwayat Keluarga menderita penyakit kencing manis (DM), Hipertensi dan


riwayat cacat kongenital.
7.

Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau panggul

LO. III Memahami dan Menjelaskan Kehamilan Pada


Remaja & Kehamilan Yang Tidak Diinginkan
Mengapa banyak remaja (usia < 20 tahun) hamil saat ini?

Faktor sosiodemografik (kemiskinan, kebiasaan, peran wanita di masy.,


seksualitas aktif & penggunaan kontrasepsi, media massa)

Karakteristik keluarga (hubungan antar keluarga)

Status perkembangan (kurang pemikiran tentang masa depan, ingin mencobacoba, kebutuhan thd perhatian)

Penggunaan dan penyalahgunaan obat obatan

Apa yang terjadi jika remaja menikah/hamil di usia muda?


Ibu muda pada waktu hamil kurang memperhatikan kehamilannya termasuk
kontrol kehamilan
1. Risiko kehamilan (ibu & janin)Ibu muda pada waktu hamil sering mengalami
risiko.
2. Berakibat pada kematian ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD).
Suatu kehamilan yang karena suatu sebab maka keberadaannya tdk diinginkan
oleh salah satu atau kedua orangtua bayi tersebut.
Faktor penyebabnya:

Karena kurangnya pengetahuan yg lengkap & benar ttg proses terjadinya


kehamilan & metode2 pencegahannya

Akibat terjadi tindak perkosaan

Kegagalan alat kontrasepsi

Jika remaja mengalami KTD: Hanya ada pilihan Mempertahankan atau Aborsi, hal ini akan
beresiko terhadap fisik, psikis dan sosial remaja. Mempertahankan Kehamilan
1. Risiko Fisik: kesulitan dalam persalinan seperti pendarahan, komplikasi lain (PEB, persalinan
prematur, IUGR, CPD) hingga kematian.
2. Risiko Psikis/Psikologis.

Pihak perempuan menjadi ibu tunggal karena pasangan tidak mau menikahinya/ tidak
mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Kalau mereka menikah: perkawinan bermasalah yang penuh konflik krn sama-sama belum
dewasa & siap memikul tanggung jawab sebagai orang tua.

Pasangan muda terutama pihak perempuan : dibebani o/ berbagai perasaan yg tdk nyaman
(dihantui rasa malu terus menerus, rendah diri, bersalah/ berdosa, depresi atau tertekan,
pesimis dll) hingga gangguan kejiwaan

3. Risiko Sosial

Berhenti/putus sekolah atas kemauan sendiri krn rasa malu/cuti melahirkan.

Dikeluarkan dari sekolah

Menjadi objek gosip, kehilangan masa remaja yg seharusnya dinikmati, & terkena cap buruk
karena melahirkan anak "di luar nikah.

4. Risiko Ekonomi. Merawat kehamilan, melahirkan & membesarkan bayi/anak membutuhkan


biaya besar

Kerugian & bahaya KTD pada remaja

Remaja jadi putus sekolah

Kehilangan kesempatan meniti karir

Menjadi orangtua tunggal & pernikahan dini yg tdk terencana

Kesulitan dalam beradaptasi secara psikologis (sulit mengharapkan adanya


perasaan kasih sayang)

Kesulitan beradaptasi menjadi orangtua (tidak bisa mengurus kehamilannya &


bayinya)

Perilaku yang tidak efektif (stress, konflik)

Kesulitan beradaptasi dengan pasangan

Mengakhiri kehamilannya melakukan aborsi ilegal yang mengakibatkan


kematian & kesakitan ibu

LO. IV Memahami dan Menjelaskan Audit Maternal


Perinatal Dikaitkan Dengan AKI

Audit maternal perinatal nerupakan suatu kegiatan untuk menelusuri sebab


kesakitan dan kematian ibu dan perinatal dengan maksud mencegah kesakitan
dan kematian dimasa yang akan datang.

Tujuan umum audit maternal perinatal adalah meningkatkan mutu pelayanan


KIA di seluruh wilayah kabupaten/kota dalam rangka mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan perinatal

Bermacam-macam indikator mortalitas atau angka kematian yang umum


dipakai adalah:

1. Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude Death Rate (CDR).


Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian
per 1000 penduduk pada pertengahan tahun tertentu, di suatu wilayah tertentu.
CDR=(jumlah kematian pada tahun X )/(jumlah penduduk pada pertengahan
tahun X) X 1000
=D/P x k
Dimana:
D

: Jumlah kematian pada tahun x

: jumlah penduduk pada pertengahan tahun x

: 1000

2. Age Specific Death Rate (ASDR = Angka Kematian Menurut Umur)

3. Angka Kematian Bayi (AKB)


Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah
satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
Angka kematian bayi= (jumlah kematian bayi berumur dibawah 1 tahun selama
tahun x)/(jumlah kelahiran selama tahun x) X 1000

Angka kematian neo-natal

Angka Kematian Neo-Natal adalah kematian yang terjadi sebelum bayi berumur
satu bulan atau 28 hari, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
Angka kematian neonatal = X K
Dimana :

Angka Kematian Neo-Natal =Angka Kematian Bayi umur 0-<1bulan

D 0-<1bulan =Jumlah Kematian Bayi umur 0 - kurang 1 bulan pada satu tahun
tertentu di daerah tertentu.

lahir hidup = Jumlah Kelahiran hidup pada satu tahun tertentu di daerah
tertentu

K = 1000

Angka kematian post neo-natal

Angka Kematian Post Neo-natal atau Post Neo-natal Death Rate adalah kematian
yang terjadi pada bayiyang berumur antara 1 bulan sampai dengan kurang 1
tahun per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.

Angka Kematian Post Neo-Natal = angka kematian bayi berumur 1 bulan


sampai dengan kurang dari 1 tahun

D 1bulan-<1tahun = Jumlah kematian bayi berumur satu bulan sampai


dengan kurang dari 1 tahun pada satu tahun tertentu & daerah tertentu

lahir hidup = Jumlah kelahiran hidup pada satu tahun tertentu & daerah
tertentu

K = konstanta (1000)

4. Angka Kematian Balita (AKBa 0-5 tahun)


Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per
1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu (termasuk kematian bayi

Dimana:

Jumlah Kematian Balita (0-4)th = Banyaknya kematian anak berusia 0-4 tahun pada satu tahun
tertentu di daerah tertentu

Jumlah Penduduk Balita (0-4)th = jumlah penduduk berusia 0-4 th pada pertengahan tahun
tertentu di daerah tertentu

K = Konstanta, umumnya 1000.

5. Angka Kematian Anak (AKA 1-5 tahun)


Angka Kematian Anak adalah jumlah kematian anak berusia 1-4 tahun selama
satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun itu.
Jadi Angka Kematian Anak tidak termasuk kematian bayi.

Dimana:

Jumlah kematian Anak (1-4)th =Banyaknya kematian anak berusia 1-4 th (yang
belum tepat berusia 5 tahun) pada satu tahun tertentu di daerah tertentu.

Jumlah Penduduk (1-4) th =jumlah penduduk berusia 1-4 th pada pertengahan


tahun tertentu didaerah tertentu

K = Konstanta, umumnya 1000

6. Angka Kematian IBU (AKI)


Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat
hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan
tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya,
dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup.

Dimana:

Jumlah Kematian Ibu yang dimaksud adalah banyaknya kematian ibu yang
disebabkan karena kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah melahirkan,
pada tahun tertentu, di daerah tertentu.

Jumlah kelahiran Hidup adalah banyaknya bayi yang lahir hidup pada tahun
tertentu, di daerah tertentu.

Konstanta =100.000 bayi lahir hidup.

LO. V Memahami dan Menjelaskan Aborsi &


Kehamilan Di Luar Nikah Menurut Pandangan Islam
Hukum Aborsi
Aborsi menurut Bahasa Arab disebut dengan al-Ijhadh yang berasal dari kata
ajhadha - yajhidhu yang berarti wanita yang melahirkan anaknya secara paksa
dalam keadaan belum sempurna penciptaannya atau juga bisa berarti bayi yang
lahir karena dipaksa atau bayi yang lahir dengan sendirinya. Aborsi di dalam
istilah fikih juga sering disebut dengan isqhoth (menggugurkan) atau ilqaa
(melempar) atau tharhu (membuang).

Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka
balasannya adalah neraka Jahanam, dan dia kekal di dalamnya,dan Allah murka
kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan baginya adzab yang besar ( Qs
An Nisa : 93 )

Larangan berbuat zina

Zina dinyatakan sebagai perbuatan yang melanggar hukum yang harus sangat
buruk. Hubungan bebas dan segala bentuk diluar ketentuan agama adalah
perbuatan yang membahayakan dan mengancam keutuhan masyarakat dan
merupakan perbuatan yang sangat nista. Allah SWT berfirman:

Artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah
perbuatan yang keji dan merupakan jalan yang buruk. (QS. al-Isra :32)

Daftar pustaka
Departemen Kesehatan RI. Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2007, laporan nasional 2007,
badan penelitian dan pengembangan kesehatan, Jakarta: Indonesia. 2008.
Statistics Indonesia (Badan Pusat Statistik-BPS) and Macro International. Indonesia
demographic and health survey 2007. Calverton, Maryland, USA: BPS and Macro
International. 2008.
World Health Organization (WHO). Adolescent friendly health service, an agenda for
change, Geneva: Switzerland. 2002.
World Health Organization (WHO). Life skills education for children and adolescents in
schools, introduction and guidelines to facilitate the development and implementation of
life skill programme, programme on mental health, Geneva: 1997
http://www.depkes.go.id/downloads/publikasi/Peta%20Kesehatan%202007.pdf
http://www.idai.or.id/saripediatri/pdfile/3-3-13.pdf
http://staff.ui.ac.id/internal/132147454/material/PelatihanKesehatanReproduksiRemaja.p
df

Anda mungkin juga menyukai