Anda di halaman 1dari 7

1.

CARA MEMILIH ALAT BOR DAN PENGAMBILAN CONTO


1.1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN ALAT BOR
Pemboran inti di dalam eksplorasi pada umumnya dilakukan dengan diamond drilling.
Conto yang diperoleh berupa inti yang berbentuk silinder. Ukuran dari conto bergantung
dari ukuran mata bor yang digunakan.
Dari inti sebagai conto yang tidak terganggu dapat diperoleh struktur geologi, sifat fisik
dari batuan samping, sifat fisik dari endapan bijih, komposisi mineral, dan lain-lain.
Faktor-faktor yang penting yang perlu diperhatikan dalam memilih alat bor adalah sebagai
berikut :
a) Keadaan medan yang dihadapi.
Untuk keadaan topografi yang datar transportasi alat lebih mudah dilakukan.
b) Kedalaman lubang bor dan ukuran minimum dari conto yang dibutuhkan.
Untuk kedalaman dangkal dan ukuran inti (core) yang kecil, ongkos pemboran lebih
murah.
c) Sifat fisik dari batuan yang akan dibor.
Batuan yang keras membutuhkan butiran intan yang halus.
d) Sumber air.
Persedian air harus cukup. Fungsi air untuk mengangkat sludge ke permukaan
merupakan suatu hal yang penting untuk memperoleh sample yang representatif.

Diamond Drilling Unit


1.2. PENGAMBILAN CONTO DENGAN PEMBORAN INTI
Di dalam pekerjaan eksplorasi, pemboran inti merupakan suatu metoda pengambilan
conto yang sangat penting. Conto yang diperoleh bisa berupa inti (core) dan sludge.
Inti merupakan conto yang tidak terganggu dengan demikian dapat memberikan
gambaran yang jelas mengenai keadaan mineralisasi dari endapan. Sebagai sample, inti
(core) ditampung di dalam corebarrel. Ukuran inti bergantung pada ukuran mata bor (bit)
yang dipakai (lihat daftar spesifikasi mata bor).
Sludge merupakan conto yang terdiri dari hancuran-hancuran batuan yang diangkat ke
permukaan oleh fluida bor. Di dalam proses pengambilan conto, sludge ditampung di
dalam sludge tank oleh karena assay sludge harus digabungkan dengan assay dari core
untuk memperoleh assay rata-rata final dari interval yang dibor.
Di dalam penampungan sludge, hal-hal yang dapat mempengaruhi ketelitian sample
adalah :
a) Pencucian (washing) dari dasar lubang bor yang tidak sempurna.
b) Kehilangan fluida bor.
c) Terjadinya salting ataupun dilution pada waktu pemboran.
d) Terjadinya peluapan (overflow) dari butiran-butiran yang halus dari mineral berharga
pada sludge tank.
e) Menempelnya partikel-partikel pada batang bor.
Faktor-faktor tersebut di atas perlu diperhatikan dalam proses pengambilan conto.

Pengambilan Conto dengan Pemboran Inti - 1

Sehubungan dengan ketelitian penampungan sludge, maka daya angkat (lifting capacity)
dari fluida bor merupakan faktor yang penting.

Core yang hancur sebagai sludge


sludge

harus

terangkat

dengan

baik,

diperoleh
inti (core)

ke

permukaan

sehingga

hasil

sampling

dapat
yang

representatif.

Daya angkat dari fluida bor bergantung pada bermacam-macam faktor.


Rumus-rumus yang penting dalam hal ini adalah rumus Stokes dan Rittinger. Untuk aliran
yang viscous (tidak ada turbulensi) dengan butiran yang berbentuk bola (sferis) rumus
Stokes yang berlaku adalah :

Bila aliran turbulen dan butiran tetap berbentuk bola berlaku rumus Rittinger.

Untuk butiran yang pipih dan aliran viscous, berlaku rumus Stokes.

Bila aliran turbulen berlaku rumus Rittinger.

Selanjutnya untuk aliran transisi dengan butiran yang berbentuk bola maka :

dimana :
V
d

= slip velocity dari butiran


= diameter butiran
1 = densitas butiran
2 = densitas butiran
g = gravitasi
= viskositas
Diamond Drilling
Standard Sizes of Core-Barrel Bits (in inches)
Designation

EX
AX
BX

Core-Barrel Bit

Hole *)

Core

Inside
Diameter

Outside
Diameter

Approximate
Diamater

Approximate
Diamater

7/8
1-7/32
1-11/16

1-7/16
1-27/32
2-5/16

1-1/2
1-7/8
2-3/8

7/8
1-1/8
1-5/8

Pengambilan Conto dengan Pemboran Inti - 2

NX
2-3/16
2-15/16
3
2-1/8
*) Assuming hole 1/32 inch larger than bit and listing diameter to nearest 1/8 inch.
For 100% core recovery, the core represents the following percentages of the total volume
of the hole :
EX - 34%
AX - 40%

BX - 48%
NX - 52%

Wt. of core recovered (in lbs) per linear foot.

2.

Sp. Gr. of Rock

EX

AX

BX

NX

2,2

0,58

1,05

1,98

3,38

2,4

0,63

1,14

2,16

3,69

2,6

0,68

1,24

2,34

4,00

2,8

0,73

1,33

2,52

4,31

3,0

0,78

1,43

2,70

4,62

CARA-CARA PENGGABUNGAN INTI DAN SLUDGE UNTUK MENGHITUNG ASSAY


RATA-RATA

Di dalam pelaksanaan pemboran inti, tidak sederhana untuk memperoleh core recovery
seratus persen. Dengan demikian maka persoalannya ialah bagaimana menggabungkan
inti (core) dan sludge untuk mendapatkan suatu hasil rata-rata yang representatif.
Asumsi yang penting dalam teori penggabungan core dan sludge ialah bahwa perubahan
kadar dalam arah radial dianggap tidak ada. Dengan demikian, bila core recovery = 100%
dan sludge recovery juga = 100%, maka kedua-duanya akan memberikan assay yang
sama.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :

Di dalam kasus ini, cara a) benar dan b) salah.


Untuk mendapatkan assay rata-rata dari core dan sludge, maka assay core dan assay
sludge harus digabungkan. Secara matematis ada beberapa cara yang dikenal antara lain
:
a)

Core volume ratio (Long Year)

At =
b)

Proportional weights

At =
c)

C x vol c + S x vol s
volume total

C x wt c + S x wt s
berat total

Modified combined weights (bila sludge recovery lebih besar dari 100%).

Pengambilan Conto dengan Pemboran Inti - 3

At =

100
x berat teoritis S x assay S
sludge recovery

100
wt c +
x berat teoritis sludge
sludge recovery

wt c x C

dimana :
At = assay rata-rata
C = assay core
S = assay sludge
3.

HUBUNGAN
DIPAKAI

MASING-MASING

METODA

DENGAN

TIPE

MATA

BOR

YANG

Di dalam diamond drilling ada bermacam-macam mata bor yang digunakan, masingmasing dengan spesifikasi tertentu. Macam-macam mata bor tersebut adalah antara lain :
Ex
Ax
Bx
Nx

masing-masing dengan diameter yang


berbeda-beda

Ukuran mata bor yang dipakai menentukan ukuran inti (core) yang diperoleh (lihat tabel).
Tinjau mata bor Ex terhadap rumus Long Year dan direct proportion.

Gambar memperlihatkan pengaruh yang diberikan pada core dalam rumus-rumus yang
berbeda. Rumus yang mana yang memberikan weighting yang paling besar terhadap
core ?
4. CONTOH-CONTOH PERHITUNGAN
Soal 1
Bijih Cu
Tipe bit - Ax
Diketahui :
Run
Core recovery
Assay core
Assay sludge
Pakai rumus Long Year.

=
=
=
=

5
4,2
1,27% Cu
2,18% Cu

Penyelesaian
Ax - bit - 40%

4,2
x 100% 84%
5

Core recovery

= 4,2 --->

Volume core
Volume sludge

= 0,84 x 40% = 34%


= 66%

volume core x C + volume sludge x S


100
34 x 1,27 + 66 x 2,18
=
100

At =

= 1,87% Cu

Pengambilan Conto dengan Pemboran Inti - 4

Soal 2
Diketahui :
Tipe bit Bx
C = 0,110 oz Au/ton
S = 0,080 oz Au/ton
Core recovery = 73%
Hitung At.
At =

48 x 0,73 x 0,11 + 100 - 48 x 0,73


100

0,08

At = 0,091 oz/ton
Soal 3
Diketahui :
Berat core
Berat sludge

= 10,1#
= 13,8#

----- 2,5% Cu
----- 2,2% Cu

Hitung At.
At =

10,1 x 2,5 + 13,8 x 2,2


101
, + 13,8

At = 2,33% Cu
Soal 4
Diketahui :
Ax - bit
Sp. gr
Run
Core recovery
Sludge recovery
Core recovery =

=
=
=
=

2,63
5,0
1,5# ----- C = 0,5% Cu
7,2# ----- S = 1,10% Cu

15
, #
x 100% = 24%
125
,
x5

1,25

Berat sludge yang dihitung =

0,40

x 5 - 1,5# = 14,2# (berat sludge teoritis)

Sludge recovery

7,2
x 100% = 50%
14,2

At

15
, # x 0,5 + 7,2 # x 1,1
= 0,99% Cu
15
, + 7,2

SOAL-SOAL
1.

Apakah fungsi dari fluida bor ? Jelaskan.

Pengambilan Conto dengan Pemboran Inti - 5

2.

Bila core recovery 100%, apakah ada sludge yang diperoleh ?

3.

Lihat grafik pada halaman 8.


Bandingkan kedua rumus yang ada, yakni :
- Direct proportion dan
- Long Year
Rumus manakah yang lebih representatif ? Jelaskan.

4.

Lihat gambar.
pull length
a)

b)

sample 1

sample 2

sample 1

sample 3

sample 2

Cara a) terdiri dari 3 samples.


Cara b) terdiri dari 2 samples.
Jelaskan mengapa cara a) benar dan cara b) salah.
5.

Apa pengertian dari NX = 52% atau AX = 40%.


dan untuk apa digunakan ?

6.

Diketahui BX-bit
Run
= 5,0
Panjang core = 3,2
Sp gr
= 2,6
Berat
Core
= 7,45#
Sludge = 15,0#

Assay
40,0% Fe
55,0% Fe

Hitung kadar rata-rata core dan sludge dengan memakai proportional weights.
7.

Lihat soal 6.
Berapakah hasil penggabungan assay core dan sludge dengan mempergunakan
rumus Long Year ?
Bandingkan hasil perhitungan Saudara dengan assay core dan assay sludge. Apa
kesimpulan Saudara ?

8.

Di dalam pengambilan conto dengan pemboran inti, bagaimanakah core barrel dipilih
?

DAFTAR PUSTAKA
1.
2.

Jean, Bernard Chaussier and Jean Morer, Mineral Prospecting Manual, 1987.
Kenneth F. Lane, The Economic Definition of Ore Cut Off Grades in Theory and
Practice, 1991

Pengambilan Conto dengan Pemboran Inti - 6

3.
4.
5.
6.

Popoff, Constantine C., Computing Reserves of Mineral Deposits : Principles and


Conventional Methods, United States Department of the Interior, Bureau of Mines,
1986.
Reedman J.H., Techniques in Mineral Exploration, 1979.
Spero Carras, Sampling Evaluation and Basic Principles of Ore Reserve Estimation.
William C. Peters, Exploration and Mining Geology, 1978.

Pengambilan Conto dengan Pemboran Inti - 7

Anda mungkin juga menyukai