ENDOMETRIOSIS IN
ADOLESCENCE
JOURNAL READING
DISUSUN OLEH : Faraida jilzani (1410221046)
PEMBIMBING : KOL.CKM dr. Tri Joko, Sp.OG
Artikel review
ENDOMETRIOSIS PADA REMAJA
Abstrak
Endometriosis merupakan penyebab tersering nyeri
pelvis dan infertilitas. Mayoritas wanita mengeluhkan
gejala sejak usia remaja, jarang terjadi endometriosis
sebelum usia menarke. Gejala endometriosis pada usia
remaja mirip dengan gejala pada endometriosis
dewasa. Penatalaksanaan endometriosis biasanya
terdiri dari pengobatan pil kontrasepsi oral dan anti
inflamsai non steroid (NSAID). Pada kasus-kasus
dimana terapi ini tidak berhasil perlu dilakukan
laparoskopi dan biopsi lesi untuk memastikan
kebenaran diagnosis. Munculnya
teknologi terkini
dapat juga menjadi pilihan sebagai contoh dengan
menggunakan marker serologis.
Pendahuluan
Endometriosis adalah penyakit ginekologi
umum yang jinak dan kronik berhubungan
dengan adanya kelenjar endometrial dan
stroma pada lokasi yang abnormal [1].
Penyakit ini kebanyakan berawal pada usia
remaja, tetapi sering terdiagnosis setelah
beberapa
tahun
terjadinya
episode
dismenore. Saat ini deteksi dini dapat
dimungkinkan dengan tersedianya teknologi
pencitraan modern seperti ultrasound dan
MRI.
Epidemiologi
Dahulu
:
endometriosis
muncul
setelah
beberapa tahun menstruasi,
Sekarang
:
penelitian
menunjukkan
endometriosis dapat timbul sebelum menarke [6]
dan diantara 1-6 bulan[7,8] setelah menarke.
Menurut asosiasi endometriosis, 66% wanita
dewasa dengan endometriosis melaporkan
onset gejala pelvis timbul sebelum usia 20
tahun. Diketahui pasien yang mengeluhkan
gejala saat remaja mendatangi rata-rata empat
atau lebih dokter sebelum menerima diagnosis
yang benar[3,9].
Etiologi
Gejala
Diagnosis
insidensi
endometriosis pada pasien dengan riwayat
keluarga adalah 6,9% dibandingkan dengan pasien
tanpa riwayat keluarga yaitu 1-2% pada populasi
umum[14].
Pemeriksaan fisik juga penting, walaupun tidak
selalu dapat dilakukan pada semua remaja. Untuk
remaja yang tidak aktif seksual, pemeriksaan
rektal abdominal dapat dilakukan. Temuan yang
sering ada pada pemeriksaan pelvis pasien-pasien
ini antara lain clu-de-sac tenderness[15].
Penatalaksanaan
Terapi lini pertama pada remaja dengan endometriosis atau
suspek endometriosis diberikan OCP dan analgesik
(NSAID). Sayangnya banyak pasien yang tidak respon
terhadap obat-obatan ini.
Pilihan alternatif : analog GnRH (hanya untuk pasien diatas
18 tahun) atau laparoskopi.
analog GnRH pada remaja sangat kontroversial efek
samping
pada
massa
tulang.
Beberapa
peneliti
berpendapat bahwa terapi ini terlalu invasif.
studi Divasta, dkk (2007) meneliti 36 remaja antara usia 13
dan
21
tahun
menunjukkan
bahwa
penggunaan
norethindrone astetat sebagai terapi tambahan pada
remaja yang diterapi dengan agonis GnRH untuk
endometriosis meningkatkan kesehatan tulang[25].
Kesimpulan