Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM PROTISTA

FILUM ZOOMASTIGINA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Protista
Yang dibimbing oleh
Sofia Ery Rahayu, S.Pd, M.Si

Oleh
Nama

: Irma Rizqi Taufika

NIM

: 140341603440

Prodi

: S1 Pendidikan Biologi

Kls/Off

: B/B2

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
JANUARI 2015

FILUM ZOOMASTIGINA
I.

Latar Belakang
Protozoa merupakan sekelompok mahluk hidup yang bersel tunggal, yang

heterogen, meliputi kurang lebih 50.000 Spesies yang telah diberih nama, dan
20.000 spesies telah berubah fosil. Ribuan spesies telah behasil didiskripsikan
sebagai mahluk hidup sebagian babas dan sebagian lainya hidup secara parasit
pada hewan lain, terutama hewan tingkat tinggi. Jumlah hewan protozoa dalam
sutu tempat sering sangat menajjubkan, misalnya dalam suatu kolam dapat
mencapai suatu jutaan hewan, bahkan milyaran (Jasin, 1992). Protozoa berasal
dari bahasa yunani, yaitu protos yang artinya pertama dan zoon yang artinya
hewan. Protozoa merupakan hewan yang bersifat uniseluler, dimana setiap satu sel
protozoa merupakan satu keseluruan dari organisme itu sendiri.
Protozoa terdiri dari empat kelas yaitu Matigopora (flagellata), Sarcodina
(rizopoda), Saprozoa, dan Ciliata.

Amoeba bergerak dengan mengeluarkan

tonjolan berbentuk jari, atau pseudopodia dari tubuhnya. Siliata beralih tempat
dengan bantuan gerak rambut-rambut yang sangat kecil, yaitu silia, yang terletak
disekitar selnya. Flagellata bergerak dengan bantuan

flagela, yang biasanya

terdapat di ujung sel. Sporozoa bergerak dengan meluncur (melenturkan


tubuhnya), karena tidak mempunyai organel luar untuk gerak alih (Michael,
2008).
Habitat protozoa di laut, air payau, air tawar dan daratan yang lembab
maupun pasir kering. Diantaranya banyak yang hidup bebas dan merupakan
makanan bagi organisme dari tingkatan yang lebih tinggi. Beberapa jenis flagelata
dan ciliata merupakan makanan bagi anak ikan. Akan tetapi banyak juga yang
hidup sebagai parasit baik pada hewan, tumbuhan maupun pada manusia. Parasit
pada ikan antara lain Trichodina dan Ichthyophthirius dari kelas ciliata, serta
Heneguya dari kelas Myxosporea. Adapula jenis protozoa yang dapat
menghasilkan racun seperti Pyrodinium bahamense yang diduga sebagai
penyebab red tide atau pasang merah di berbagai pantai daerah Indopasifik,
misalnya India, Thailand, Singapura, Sabah, Philipina, Indonesia, dan Australia.
Disamping itu ada juga jenis protozoa yang dapat digunakan untuk mencegah
serangan protozoa jenis tertentu.

Karena protozoa sangat dekat dengan kehidupan manusia meskipun


keberadaannya terkadang kurang dipahami, maka serangkaian pengamatan perlu
dilakukan terhadap protozoa. Salah satunya mengenai filum zoomastigina
(flagellata) yang merupakan salah satu anggota protozoa yang banyak
berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari.
II.

Rumusan Masalah
Dalam pelaksanaan praktikum, beberapa pertanyaan yang diajukan antara

lain:
1. Bagaimana morfologi protozoa (filum zoomastigina) yang hidup di air kolam
biologi?
2. Bagaimana cara hidup protozoa (filum zoomastigina) yang hidup di air kolam
biologi?
3. Bagaimana hubungan antar spesies protozoa (filum zoomastigina) yang hidup
di air kolam biologi?
III.
Tujuan
1. Untuk mengetahui morfologi protozoa (filum zoomastigina) yang hidup di air
kolam biologi?
2. Untuk mengetahui cara hidup protozoa (filum zoomastigina) yang hidup di
air kolam biologi?
3. Untuk menetahui hubungan antar spesies protozoa (filum zoomastigina) yang
hidup di air kolam biologi?
IV.
Hipotesis
1. Protozoa yang hidup di air kolam biologi jenisnya bermacam-macam, pada
filum zoomastigina pun jumlah flagelnya beragam.
2. Cara hidup protozoa (filum zoomastigina) yang ada di kolam bioogi ada yang
hidup soliter maupun berkoloni.
3. Beberapa spesies ada yang saling membutuhkan terutama sebagai predator
dan mangsa.
V.

Dasar Teori
Flagellata berasal dari kata flagellum yang berarti bulu cambuk. Jaadi,

organisme yang termasuk fillum Flagellata semuanya memiliki bulu cambuk .


fillum flagellata disebut juga mastigophora (mastix : bulu cambuk dan phoros :

membawa). Flagel atau bulu cambuk selain sebagai alat gerak juga berfungsi
untuk alat peraba dan alat penangkap makanan. Flagel juga berfungsi sebagai alat
indera. Kelompok flagellata merupakan kelompok protozoa yang unik. Beberapa
anggotanya memiliki klorofil sehingga ada yang mengelompokkannya ke dalam
alga. Berdasarkan ada tidaknya klorofil, flagellata dibagi menjadi fitoflagellata
dan

zooflagellata.

VI.

Alat dan Bahan

Alat:
1.
2.
3.
4.

Mikroskop cahaya binokuler


Pipet tetes
Kaca preparat dan kaca penutup
Alat tulis

Bahan:
Biakan yang diperoleh dari air kolam biologi yang diambil bagian
permukaan, bagian tengah, dan bagian dasar, yang diambil pada hari ke 3, hari 5,
dan hari ke 6. Dimana masing-masing bagian air diberi nutrisi yang berbeda.
Bagian permukaan dan bagian tengah diberi nutrisi rebusan jerami, sedangkan
bagian dasar di beri nutrisi 3-5 butir beras. Kemudian ditutup menggunakan kasa
dan diletakkan pada tempat gelap.
VII.

MPH rae spni lg ray mtnbdgi l eati rlk hs a mtn pdeil bs a wt u a the s , d i l e t a k a n p a d a k a c a p r e p a r a t
dmis ea lnk rdojist uk ntouy pa, mkd iegmna gum d bui nra kd ai n m k a tci a p e n u t u p
Prosedur Kerja

VIII. Hasil Pengamatan


SKETSA

DESKRIPSI
Bentuk bulat hamper lonjong
Warna bening, di dalamnya banyak
gelembung
Terdapat banyak flagel pada bagian
seperti perut dan tengkuk
Hidup soliter

Hari ke-5, air kolam biologi bagian

dasar (nutrisi beras)


Perbesaran 400x

Hari ke-5, air kolam biologi bagian

dasar (nutrisi beras)


Perbesaran 100x

Bentuknya lomjong
Warnanya bening, bagian pinggir

berwarna hitam
Tidak memiliki flagel

Bentuk bulat tidak beraturan


Memiliki banyak flagel di ujung

tubuh
Berwarna bening, di dalam tubuh
banyak gelembung

Hari ke-6, air kolam biologi bagian

dasar (nutrisi beras)


Perbesaran 400x

Hari ke-5, air kolam biologi bagian

Bentuk bulat lonjong seperti telur


Bergerak memutar searah jarum

jam, tidaj berflagel


Hidup berkoloni

dasar (nutrisi beras)


Perbesaran 100x

Hari ke-3, air kolam biologi bagian

permukaan (nutrisi rebusan jerami)


Perbesaran 400x

IX.

Bentuk bulat, terkadang berubah

seperti mangkuk
Memakan
organism

disekitarnya
Bergerak memutar

kecil

Pembahasan

X.
Kesimpulan
1.
XI.
Saran
1. Hendaknya praktikan lebih berhati-hati saat mengambil sampel menggunakan
pipet tetes, karena protozoa bersifat sensitif dan menghindar jika air terkocak
saat pengambilan.
2. Hendaknya praktikan lebih cermat saat mengamati di bawah mikroskop,
karena protozoa ada yang bergerak sangat aktif tetapi ada juga yang kurang
aktif bergerak.

Daftar Rujukan
Jasin, Maskoer. Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya,
1992.
Michael.

Dasar-Dasar

Jakarta, 2008.

Mikrobiologi.

Universitas

Indonesia

Anda mungkin juga menyukai