elektronik) dibandingkan dengan Partner KAP lainnya. Adapun topik utama diskusi
tersebut adalah tentang sejarah perusahaan dari mulai awal berdiri hingga mengalami
perkembangan seperti yang ada saat ini serta mendiskusikan tentang kemungkinan
mengadakan perikatan audit antara perusahaan dan KAP.
Karena merasa menemukan banyak kesepahaman dan ketertarikan dengan jasa
yang diberikan oleh KAP, segera setelah pertemuan informal tersebut, Langgeng
Santoso meminta kepada Arief Effendi untuk dijadwalkan bertemu secara formal
dengan Adi Susilo, SE, MM, Ak, id. CPA selaku managing partner dari KAP.
Pertemuan formal itu ditujukan untuk menemukan pencapaian kesepakatan
melakukan perikatan audit antara perusahaan dengan KAP pada tahun 2010.
Pada tanggal 23 April 2010, pertemuan formal antara Langgeng Santoso
selaku pemilik perusahaan, Adi Susilo sebagai managing partner KAP, Arief Effendy
yang kemungkinan besar ketika nantinya perikatan audit terwujud akan ditugaskan
sebagai partner-in-charge, serta salah seorang manajer audit KAP yang nantinya
bertugas membantu proses investigasi calon klien (perusahaan), Rangga Prawiro.
Pertemuan dilakukan di Kantor Cabang KAP yang ada di Surabaya. Dari pertemuan
tersebut nampak bahwa kedua pihak, baik perusahaan maupun KAP sangat tertarik
untuk melakukan perikatan audit. Perwakilan dari KAP
pertemuan itu cukup tertarik dan ingin mengetahui lebih dalam mengenai profil bisnis
dari perusahaan yang merupakan calon klien potensial bagi KAP. Salah satu faktor
utama yang membuat KAP tertarik untuk mengajukan perikatan audit adalah
bahwa ternyata jenis bisnis perusahaan merupakan jenis bisnis yang belum
pernah di rambah oleh KAP. Sebelumnya, KAP tidak pernah memiliki klien di
bidang retail dan distribusi alat-alat elektronik. KAP menganggap bahwa melalui
adanya perikatan audit dengan perusahaan maka peluang untuk memperluas pangsa
pasar KAP akan semakin lebar karena bertambahnya variasi jenis industri yang
menjadi klien dari KAP.
Melalui pertemuan formal yang terjadi, sejumlah data signifikan mengenai
sejarah dan proses bisnis perusahaan berhasil digali oleh perwakilan dari KAP.
Selanjutnya hal ini menjadi dasar informasi untuk menentukan perikatan audit bagi
kedua belah pihak. Adapun beberapa informasi yang berhasil dikumpulkan oleh KAP
diantaranya adalah fakta-fakta tentang:
Perusahaan didirikan oleh ayah dari Langgeng Santoso (pemilik perusahaan saat
ini) pada tahun 1991. Kegiatan bisnis perusahaan di awal pendiriannya hanya
sebagai toko kecil di salah satu pusat pertokoan yang ada di Kota Surabaya. Di
awal pendiriannya, perusahaan hanya merupakan jenis usaha perorangan. Seiring
dengan perkembangan usaha yang terjadi, untuk beberapa kepentingan selanjutnya
terjadi perubahan status dari perusahaan perorangan menjadi sebuah badan hukum
berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan beberapa pemegang saham di tahun
1995. Mulanya perusahaan hanya menjual beberapa peralatan elektronik semacam
televisi, tape, radio, dan beberapa jenis peralatan strereo lainnya dengan harga
diskon. Bisnis kemudian berkembang dengan ditandai pendirian beberapa cabang
toko. Hingga awal tahun 2010, perusahaan memiliki 6 toko, 2 toko berada di Kota
Surabaya dan empat lainnya lainnya masing-masing tersebar di Kota Mojokerto,
Gresik, Sidoarjo, dan Kediri. Lima toko yang digunakan oleh perusahaan sebagai
gerai penjualan barang dagangannya didirikan dengan jalan menyewa lokasi di
pusat-pusat perbelanjaan. Sedangkan satu toko yang berada di Sidoarjo dibangun
sendiri oleh perusahaan di awal tahun 2005, toko ini dibangun oleh perusahaan di
dekat pusat perbelanjaan yang ada di Sidoarjo. Selain 6 toko yang dimiliki,
perusahaan juga memiliki sebuah bangunan yang berfungsi sebagai gudang
penyimpanan persediaan barang dagangan sekaligus pusat kegiatan administrasi
perusahaan. Lokasi bangunan ini berada di Kota Surabaya.
Permasalahan yang sangat mengganggu yang saat ini dialami oleh pemilik
perusahaan adalah kondisi trend penjualan total dari keenam toko yang dimiliki
yang selama tahun 2006 sampai 2008 dan awal 2009 mengalami penurunan.
Selama tiga tahun terakhir perusahaan tidak mampu mencapai target laba yang
diharapkan dari aktivitas penjualan yang dilakukan. Pemilik perusahaan hingga
saat ini mencoba menganalisis trend penjualan yang terjadi dan mencoba untuk
menemukan solusi penanganannya. Langgeng Santoso berpikir bahwa jalan yang
mungkin menjadi alternatif terbaik untuk memacu kembali pertumbuhan
penjualan adalah dengan mengubah jenis usaha perusahaan menjadi perusahaan
terbuka yang sahamnya diperdagangkan di lantai bursa. Dengan cara ini pemilik
perusahaan yakin bahwa akan ada suntikan sumber daya yang masuk ke
perusahaan yang nantinya bisa dimaksimalkan untuk memacu pertumbuhan usaha
dari perusahaan.
berlokasi di Mojokerto pada semester pertama tahun 2009 serta kondisi penurunan
penjualan yang tajam yang dialami oleh toko cabang yang ada di Sidoarjo. Alasan
kebangkrutan belum diketahui dengan jelas, namun Langgeng Santoso yakin
bahwa perombakan serta pengembangan kombinasi manajemen, pembelian, dan
penyimpanan yang dijalankan oleh perusahaan akan mampu mengatasi
permasalahan dan kemudian memberikan keuantungan tersendiri bagi perusahaan.
Salah satu solusi yang mulai dipikirkan oleh Langgeng Santoso adalah dengan
adanya suntikan modal, perusahaan dapat mengombinasikan peningkatan aktivitas
pemasaran dan pengembangan area pemasaran baru ke kota yang secara geografis
tidak terlalu jauh dari gudang yang dimilikinya saat ini dan merupakan kota
potensial bagi perusahaan untuk menambah jumlah konsumennya.
Untuk aktivitas pemasaran produk Samsang yang dilakukan oleh perusahaan,
mulai awal tahun 2008 perusahaan mempekerjakan enam orang agen penjualan
untuk dijadikan staf pemasaran guna melakukan kunjungan ke toko-toko
elektronik lain di enam kota besar di Jawa Timur selain Surabaya dengan tujuan
meningkatkan frekuensi pemasaran produk elektronik merk Samsang. Dengan
aktivitas pemasaran semacam ini para pengecer lain kemudian dapat memesan
barang-barang dari perusahaan dengan menghubungi kantor pusat perusahaan di
Surabaya. Setelah dilakukan cek kredit, barang pesanan dikirimkan kepada
pelanggan dengan syarat pembayaran 2/10;n/45. Barang-barang dengan kondisi
utuh dapat dikembalikan ke perusahaan dengan jumlah hingga 20% dengan jangka
waktu tidak lebih dari 4 bulan. Pada beberapa periode yang lalu, tingkat
pengembalian barang dari pengecer lain menunjukkan angka yang rendah.
Aktivitas pemasaran semacam ini pada awalnya memang mengecewakan, namun
mendekati semester ke dua tahun 2009 dan dilanjutkan di tahun 2010 penjualan
menunjukkan penigkatan signifikan. Hal ini berdampak juga terhadap reputasi
produk Samsang yang mulai banyak dikenal. Langgeng Santoso kini tengah
melakukan analisis strategi pengembangan area pemasaran, yaitu dalam hal
perencanaan administrasi penjualan dan logistik untuk pasar geografis baru di
Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Sistem manajemen persediaan yang dilakukan oleh perusahaan dilakukan dengan
jalan membeli persediaan secara mingguan dari Samsang. Samsang memberikan
persyaratan pembayaran selama 90 hari untuk distributor regional seperti status
yang juga disandang oleh perusahaan. Selain itu Samsang juga menyediakan
diskon yang signifikan untuk setiap pembayaran dari distributornya yang
dilakukan dalam jangka waktu yang dekat dari waktu pembelian. Langgeng
Santoso memilih untuk memaksimalkan fasilitas diskon tersebut dengan tujuan
menjaga profit margin yang tinggi. Dalam rangka memaksimalkan perolehan
diskon dari Samsang, untuk melunasi pembayaran atas pembelian persediaannya,
perusahaan mengambil kredit dari dua bank yang ada di Surabaya, yaitu Bank
Mandiri dan Bank BNI, untuk memenuhi kewajiban pembayaran dengan total Rp.
6.000.000.000,00. Bank membebankan bunga mengambang (floating rate) untuk
pinjaman dengan rata-rata bunga berkisar antara 5% hingga 9% untuk tahun yang
bersangkutan. Kedua bank mensyaratkan perusahaan harus menyediakan
simpanan di bank sejumlah 5% dari total kredit yang diterima.
Dana yang digunakan oleh perusahaan untuk membangun bangunan gudang dan
kantor administratif di Surabaya, penyewaan 5 toko, dan pembangungan toko
di lokasi tersebutpun
Saat ini perusahaan tengah dalam proses pembukaan toko baru ketujuhnya di Kota
Madiun dan akan mulai beroperasi pada Desember 2010. Fasilitas baru ini
dibangun Langgeng Santoso melalui dana dari perusahaan yang dibentuknya
secara terpisah dari PT. Maju Makmur. Bangunan yang selesai dibangun nantinya
akan disewakan seterusnya pada PT. Maju Makmur. Langgeng Santoso ingin
menghindari setiap permasalahan akuntansi yang terkait dengan ketidakpastian
kesuksesan dari toko baru yang dibentuknya. Dia juga melakukan pemeriksaan
terhadap pembelian tanah pada setidaknya di empat lokasi yang berbeda di kota
Madiun.
Langgeng Santoso menyatakan kepada perwakilan dari KAP Adi Susilo dan
Rekan bahwa yang menjadi tujuan bisnis utama dari perusahaan saat ini adalah
pertumbuhan. Dia menyatakan bahwa hubungan distributor dengan produsen alat
elektronik berkualitas tinggi, Samsang, memberikan kesempatan pertumbuhan
yang tidak terbatas dan ketika hal itu terwujud maka pertumbuhan investasi
finansial akan terjadi di setiap toko perusahaan.
Penawaran publik tengah dipertimbangkan oleh perusahaan untuk mendanai target
pertumbuhan yang diharapkan.
Penambahan peralatan komputer, jaringan internet, serta pengembangan web
perusahaan sebagai sarana penunjang pengembangan sistem informasi dan
penunjang proses bisnis juga menjadi bahan pertimbangan utama bagi perusahaan.
PERTANYAAN DISKUSI DAN LATIHAN
Pertanyaan Diskusi
(1) Mengapa pemilik Perusahaan dan bank yang bersangkutan membutuhkan
audit. tahunan dari KAP yang independen?
(2) Dari uraian diatas terlihat bahwa KAP Adi Susilo dan Rekan tidak memiliki
auditor yang khusus memiliki pemahaman secara mendalam mengenai industri
barang elektronik. Selain itu, KAP juga belum pernah menangani pengauditan
laporan keuangan dari perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan
barang elektronik. Dari kondisi tersebut menurut anda apakah KAP
diperbolehkan menerima perikatan audit tanpa adanya pertner dan manajer
audit yang ahli di bidang perdagangan barang elektronik? Apakah pengetahuan
yang dibutuhkan untuk mengaudit industri barang elektronik berbeda secara
signifikan dengan audit atas dealer mobil yang sebelumnya juga menjadi klien
dari KAP? apakah auditor memiliki kewajiban untuk mendiskusikan
pemahamannya yang kurang atau rencana yang telah disusun dengan klien
pada para ahli di bidang perdagangan barang elektronik?
(3) Auditor harus menaksir kemungkinan faktor resiko kecurangan. Faktor resiko
kecurangan adalah kejadian atau situasi yang mengindikasikan peningkatan
kemungkinan bahwa kecurangan telah terjadi. Perusahaan baru saja
mencipatakn rencana pemberian bonus. Mengapa insentif yang diambil
tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi seorang auditor?
(4) KAP Adi Susilo dan Rekan diminta untuk membantu PT. Maju Makmur dalam
mengembangkan sistem akuntansi perusahaan. Berdasarkan Standar Auditing,
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku di Indonesia, dan ketentuan lain
yang relevan untuk digunakan, menurut Anda apakah KAP nantinya akan
mengalami permasalahan independensi ketika menangani audit atas laporan
keuangan sekaligus menjadi konsultan terhadap pengembangan sistem
akuntansi PT. Maju Makmur pada periode yang sama? Apakah jawaban Anda
nantinya juga tergantung pada perusahaan tersebut bersifat terbuka atau tidak?
Mengapa demikian?
(5) Setelah melakukan diskusi di KAP, salah satu manajer audit KAP yang juga
ikut dalam diskusi dengan Langgeng Santoso, Rangga Prawiro, ditugaskan
untuk melakukan pengamatan fasilitas toko pusat/ cabang serta bangunan yang
dijadikan sebagai gudang sekaligus pusat kegiatan administrasi Perusahaan.
Apa yang harus diobservasi oleh Rangga Prawiro, dan faktor-faktor apa yang
harus diperhatikan secara khusus dalam kunjungannya tersebut?
(6) Apakah ada alasan tersendiri tentang kemungkinan Perusahaan tidak menjalin
perikatan dengan KAP yang memiliki klien lain dalam industri sejenis
(industri elektronik)?
Latihan
(1) Pernyataan Standar Auditing tentang Pertimbangan atas Kecurangan dalam
Audit
atas
Laporan
Keuangan
menjelaskan
bahwa
auditor
harus
sudah menjadi
pergantian
praktik umum.
auditor!
Mengapa
Tulislah
laporan yang
perusahaan
mengganti
auditornya? Apakah perusahaan dapat memilih KAP yang dapat bekerja sama
untuk memberikan opini audit sesuai dengan yang dikehendaki? Apakah hal
ini etis bagi anda?